KONSELING PRANIKAH
Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok 2 :
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana
Allah telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam senantiasa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membimbing umatnya kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nurfarhanah, M. Pd., Kons, selaku dosen
pengampu di mata kuliah Konseling Pranikah yang telah membimbing dan memberikan kesempatan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam proses
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Demikian dalam penulisan makalah ini, tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya,
untuk itu kami meminta saran dan kritik yang membangun, agar makalah ini lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman,
2010). Menurut bailon yang di kutip Efendi, F & Makhfudli
(2009)menjelaskan keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu budaya.
Menurut undang-undang no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan
anaknya atau, ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (Setiadi, 2008).
Keluarga usia muda akan menimbulkan hak dan kewajiban diantara
kedua belah pihak, baik dalam hubungannya dengan mereka sendiri,
terhadap anak-anak, maupun terhadap keluarga masing-masing. Pergaulan
antara laki - laki dan perempuan yang diatur dengan pernikahan ini akan
membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan baik bagi laki-laki
maupun perempuan, bagi keturunan diantara keduanya bahkan bagi
masyarakat yang berada disekeliling kedua insan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep sebuah keluarga?
2. Bagaimana fungsi keluarga?
3. Bagaimana peran keluarga?
4. Apa saja permasalahan dalam keluarga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar Keluarga
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Keluarga
3. Untuk mengetahui Permasalahan yang terjadi di dalam keluarga
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman,
2010). Menurut bailon yang di kutip Efendi, F & Makhfudli
(2009)menjelaskan keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu budaya.
Menurut undang-undang no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan
anaknya atau, ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (Setiadi, 2008).
Sehingga konseling pranikah ini akan membantu pasangan yang
ingin menikah untuk memeriksa masalah yang belum terselesaikan, nilai-
nilai pribadi masing-masing, dan menyampaikan harapan yang ingin dicapai
dalam hubungan dalam meningkatkan hubungan yang sukses.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau
lebih yang disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh
jadi tidak diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan dan
memiliki kedekatan emosional yang memiliki tujuan mempertahankan
budaya, 7 meingkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial
sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
B. Fungsi Keluarga
2
Hal ini akan menjadi modal bagi semua anggota keluarga untuk
menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan
mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam
masyarakat. Dalam keluarga memberikan rasa cinta dan kasih sayang, rasa
aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3
Menurut cronbach dalam Dirgagunarsa ( 1989 : 96) kebutuhan afeksi
merupakan kebutuhan dimana seseorang ingin memperoleh respon atau
perlakuan hangat dari orang lain, misalnya orang tua, guru atau teman-
teman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa afeksi yaitu kebutuhan untuk dicintai dan
disukai dengan mengembangkan hubungan emosi terhadap orang lain yang
di dalamnya terdapat perhatian, rasa hormat, tanggung jawab dan
pemahaman.
2. Pendidikan
Keluarga adalah tempat pertama untuk memberikan pendidikan
dan didikan kepada setiap anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak.
Keluarga adalah sarana pertama untuk mengajarkan membaca atau
berhitung, mengenalkan segala pengetahuan dalam kehidupan,
mengajarkan keterampilan, dan memberikan panduan mengenai proses
jual-beli.
3. Ekonomi
4. Perlindungan
Menurut Praduga (2009) anggota keluarga bertanggung jawab
untuk saling memberi perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman. Keluarga berfungsi sebagai
pelindung pertama dan paling utama dalam memberikan kebenaran dan
keteladanan. Keluarga juga menjadi tempat pelindung dan bernaung bagi
anak dan keturunan.
Senada dengan hal itu Peraturan pemerintah No. 21 Tahun 1994
fungsi perlindungan adalah fungsi keluarga untuk menumbuhkan rasa
aman dan kehangatan bagi segenap anggota keluarganya. Keluarga juga
berfungsi sebagai perlindungan dan pemeliharaan terhadap semua anggota
5
keluarga, terutama kepada anak yang masih bayi karena kehidupan bayi
saat itu sangat bergantung kepada orang tuanya (Marwismi, 2013: 26).
5. Keagamaan
Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan,
6
DAFTAR PUSTAKA
Bailon. (2009). Familly of Education Centre dalam jurnal Familly art play
education. Hillburg : Edupress.
Bkkbn. (2013). Buku Pengangan Kader Bkr Tentang Delapan Fungsi Keluarga.
Jakarta: Direktorat Bina Ketahanan Remaja.
Friedman. (2010). Analisis Keluarga dalam Islam. Jakarta : Jayapress
Marwisni, H. (2012). Psikologi Dan Konseling Keluarga. Padang: Fip Unp.
Peraturan Pemerintah No. 21. (1994). Tentang Fungsi Keluarga. Jakarta: Pustaka
Indonesia
Setiadi. (2008). Konsep Keluarga dalam Bidang Sosial. Jakarta : jayapress
Sujana, D. (1996). Peranan Keluarga Dalam Lingkungan Masyarakat. Bandung:
Remaja Rosdakarya.