Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK

KONSELING PRANIKAH

“Fungsi, Peran dan Masalah dalam keluarga serta pelayanan BK”

Dosen Pengampu :

Dr. Nurfarhanah, M.Pd., Kons.

Oleh Kelompok 2 :

1. Engla Fadillatulrahmi (20006063)


2. Febri Annisa Ihsani (20006068)
3. Indro Saputra (20006074)
4. Monica Annurianti (20006088)

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana
Allah telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam senantiasa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membimbing umatnya kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nurfarhanah, M. Pd., Kons, selaku dosen
pengampu di mata kuliah Konseling Pranikah yang telah membimbing dan memberikan kesempatan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam proses
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.
Demikian dalam penulisan makalah ini, tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya,
untuk itu kami meminta saran dan kritik yang membangun, agar makalah ini lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat.

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, 14 Februari 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
A. Konsep Keluarga ............................................................................................. 2
B.Fungsi Keluarga ............................................................................................... 2
C.Peran dalam keluarga ..................................... Error! Bookmark not defined.
D. Masalah dalam Keluarga............................... Error! Bookmark not defined.
E. Pelayanan Bimbingan dan Konseling ........... Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP .................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Saran .............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman,
2010). Menurut bailon yang di kutip Efendi, F & Makhfudli
(2009)menjelaskan keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu budaya.
Menurut undang-undang no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan
anaknya atau, ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (Setiadi, 2008).
Keluarga usia muda akan menimbulkan hak dan kewajiban diantara
kedua belah pihak, baik dalam hubungannya dengan mereka sendiri,
terhadap anak-anak, maupun terhadap keluarga masing-masing. Pergaulan
antara laki - laki dan perempuan yang diatur dengan pernikahan ini akan
membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan baik bagi laki-laki
maupun perempuan, bagi keturunan diantara keduanya bahkan bagi
masyarakat yang berada disekeliling kedua insan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep sebuah keluarga?
2. Bagaimana fungsi keluarga?
3. Bagaimana peran keluarga?
4. Apa saja permasalahan dalam keluarga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar Keluarga
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Keluarga
3. Untuk mengetahui Permasalahan yang terjadi di dalam keluarga

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman,
2010). Menurut bailon yang di kutip Efendi, F & Makhfudli
(2009)menjelaskan keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau
adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu budaya.
Menurut undang-undang no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan
anaknya atau, ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (Setiadi, 2008).
Sehingga konseling pranikah ini akan membantu pasangan yang
ingin menikah untuk memeriksa masalah yang belum terselesaikan, nilai-
nilai pribadi masing-masing, dan menyampaikan harapan yang ingin dicapai
dalam hubungan dalam meningkatkan hubungan yang sukses.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau
lebih yang disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh
jadi tidak diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan dan
memiliki kedekatan emosional yang memiliki tujuan mempertahankan
budaya, 7 meingkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial
sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.

B. Fungsi Keluarga

1. Kasih Sayang dan Afeksi


Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang.
Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan
tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula.

2
Hal ini akan menjadi modal bagi semua anggota keluarga untuk
menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan
mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam
masyarakat. Dalam keluarga memberikan rasa cinta dan kasih sayang, rasa
aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

Marwismi (2013:61) menyatakan bahwa fungsi cinta kasih adalah


fungsi keluarga yang terkait dengan kebutuhan psikologis anggota
keluarga. Setiap manusia mengidamkan rasa kasih sayang dan rasa aman
antara sesama manusia, apalagi dalam keluarganya. Kedua kebutuhan
tersebut dapat dianggap sebagai kebutuhan dasar yang menjadi prasyarat
tumbuhnya manusia-manusia pembangunan yang berkepribadian sehat.
Fungsi afeksi ini dapat berupa tatapan mata, ucapan mesra, sentuhan-
sentuhan halus yang dapat merangsang anak dalam mebentuk
kepribadiaannya (Waluya, 2007).
Menurut BKKBN (2013) Kasih sayang adalah bentuk ungkapan
perasaan (dengan sepenuh perhatian), kesadaran, dan kecintaan terhadap
seseorang. Semua agama mengajarkan kepada umatnya supaya
memounyai rasa kasih sayang terhadap semua orang. Pepatah agama
mengatakan: “kasihilah orang lain seperti kamu mengasihi dirimu sendiri”.
Ungkapan itu memberi arti bahwa rasa kasih sayang merupakan kebutuhan
setiap orang. Setiap orang memerlukan kasih sayang dari orang lain.
Mereka memerlukan kasih sayang dari orangtua dan orang-orang di
sekelilingnya dengan tulus dan ikhlas. Menanamkan kasih sayang dalam
kehidupan keluarga, berhubungan dengan kemampuan orangtua dengan
cara:
1. Memberikan perhatian penuh secara tulus dan ikhlas terhadap
kesulitan dan permasalahan yang dihadapi anak remaja
2. Tidak bersikap kasar, dan mengingatkan anak bahwa sikap kasar
tidak boleh dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapapun.
Menurut Schutz ( 1980) dalam sarwono ( 1991 : 164 ) kebutuhan afeksi
(kasih saying merupakan kebutuhan untuk mengembangkan emosional
dengan orang lain.
Prinsip dasar afeksi adalah perasaan untuk disukai atau dicintai.

3
Menurut cronbach dalam Dirgagunarsa ( 1989 : 96) kebutuhan afeksi
merupakan kebutuhan dimana seseorang ingin memperoleh respon atau
perlakuan hangat dari orang lain, misalnya orang tua, guru atau teman-
teman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa afeksi yaitu kebutuhan untuk dicintai dan
disukai dengan mengembangkan hubungan emosi terhadap orang lain yang
di dalamnya terdapat perhatian, rasa hormat, tanggung jawab dan
pemahaman.
2. Pendidikan
Keluarga adalah tempat pertama untuk memberikan pendidikan
dan didikan kepada setiap anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak.
Keluarga adalah sarana pertama untuk mengajarkan membaca atau
berhitung, mengenalkan segala pengetahuan dalam kehidupan,
mengajarkan keterampilan, dan memberikan panduan mengenai proses
jual-beli.

Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat


pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat
fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia
dalam keluarga. Keluarga menjadi sarana untuk transmisi nilai, kayakinan,
sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik dari generasi sebelumnya ke
generasi yang lebih muda (Lestari, 2012: 20).
Menurut Sudrajat (2013) mengemukakan beberapa fungsi keluarga dalam
bidang pendidikan sebagai berikut :
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimilikinya
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

3. Ekonomi

Menurut Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1994 fungsi ekonomi


adalah fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian dan
4
ketahanan keluarga. Senada dengan hal itu Lestari (2012) fungsi keluarga
sebagai fungsi ekomoni keluarga menyediakan tempat berlindung,
makanan dan jaminan kehidupan.
Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan
keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan
menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas
secara finansial.
Sejak zaman dahulu, fungsi ekonomi di dalam keluarga sudah berjalan
tanpa kita sadari. Keluarga adalah tempat di mana kita bisa memperoleh
makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Keluarga
akan memberikan dukungan finansial untuk masing-masing anggota
keluarganya. Fungsi ekonomi dalam keluarga meliputi pencarian nafkah,
manajemen keuangan, dan penggunaan dana untuk memenuhi segala
kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah keluarga.

Selanjutnya, Sujana (1996:25) menyatakan bahwa tugas kepala keluarga


dalam menjalani fungsi keluarga dalam bidang ekonomi adalah mencari
sumbersumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang
lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keluarga.

4. Perlindungan
Menurut Praduga (2009) anggota keluarga bertanggung jawab
untuk saling memberi perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman. Keluarga berfungsi sebagai
pelindung pertama dan paling utama dalam memberikan kebenaran dan
keteladanan. Keluarga juga menjadi tempat pelindung dan bernaung bagi
anak dan keturunan.
Senada dengan hal itu Peraturan pemerintah No. 21 Tahun 1994
fungsi perlindungan adalah fungsi keluarga untuk menumbuhkan rasa
aman dan kehangatan bagi segenap anggota keluarganya. Keluarga juga
berfungsi sebagai perlindungan dan pemeliharaan terhadap semua anggota

5
keluarga, terutama kepada anak yang masih bayi karena kehidupan bayi
saat itu sangat bergantung kepada orang tuanya (Marwismi, 2013: 26).

5. Keagamaan
Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan,

dan dipraktikkan. Disini, orangtua berperan menanamkan nilai agama

sekaligus memberi identitas agama kepada anak. Keluarga yang berhasil

menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari

mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya.

Menurut Peraturan pemerintah No. 21 Tahun 1994 fungsi keagamaan


adalah fungsi keluarga adalah sebagai wahana persemaian nilai-nilai
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk menjadi insan-insan
agamais yang penuh iman dan taqwa kepada tuhan Yang Maha Esa.
6. Refleksi
Refleksi dari fungsi rekreasi, dahulu keluarga merupakan tempat
rekreasi terhadap anggota-anggotanya, setelah disibukkan seharian dengan
segala aktivitas. Tempat rekreasi dalam keluarga jauh lebih penting dari
rekreasi di sekolah atau masyarakat. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi
ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga
sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama,
bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan sebagainya (Praduga,
2009).
C. Peran Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga, orang tua adalah pendidik utama dan
pertama dalam hal penanaman keimanan bagi anaknya. Disebut pendidik utama ,
karena besar sekali pengaruhnya. Disebut pendidik pertama, karena merekalah
yang pertama mendidik anak nya. Sebagaimana dikemukakan oleh Zakiah
daradjat sebagai berikut :” orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi
anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Bailon. (2009). Familly of Education Centre dalam jurnal Familly art play
education. Hillburg : Edupress.
Bkkbn. (2013). Buku Pengangan Kader Bkr Tentang Delapan Fungsi Keluarga.
Jakarta: Direktorat Bina Ketahanan Remaja.
Friedman. (2010). Analisis Keluarga dalam Islam. Jakarta : Jayapress
Marwisni, H. (2012). Psikologi Dan Konseling Keluarga. Padang: Fip Unp.
Peraturan Pemerintah No. 21. (1994). Tentang Fungsi Keluarga. Jakarta: Pustaka
Indonesia
Setiadi. (2008). Konsep Keluarga dalam Bidang Sosial. Jakarta : jayapress
Sujana, D. (1996). Peranan Keluarga Dalam Lingkungan Masyarakat. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai