GURU PEMBIMBING:
KELOMPOK 05
KELAS XI MIPA 1
TAHUN 2022
1
DAFTAR ISI:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga kami dapat menyusun
makalah tentang "PROBLEM SOLVING REMAJA" dengan sebaik-baiknya.
Tulisan ini dibuat untuk membagikan pengetahuan tentang pemanasan global dan penyebabnya,
agar pembaca mengerti dan dapat ikut berperan serta dalam menyelematkan bumi. Saya ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memberi masukan, dan mendukung
penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT
dengan ganjaran yang berlimpah.
Kami sadar bahwa tulisan ini belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun tentu
akan penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan tulisan ini.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan kita semua yang
diberi kesempatan untuk membaca makalah ini Amin.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1 1.2.
Rumusan Masalah...............................................................................2 1.3.
Tujuan.................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1. Pengertian Problem Solving..............................................................3 2.2.
Tujuan Problem Solving dalam Konseling..........................................4 2.3.
Tahapan Problem Solving dalam Konseling.......................................4 2.3.
Cara Menumbuhkan Problem Solving Skill dalam Konseling.............7 2.4.
Kelebihan Problem Solving dalam Konseling....................................9
BAB III.............................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................10
3.1. Simpulan........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi dalam
melakukan keputusan dalam menyelesaikan masalah. Maka dari itu, metode
pemecahan masalah harus dipilih sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
seseorang.Salah satunya adalah metode pemecahan masalah (problem
solving).Jika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, melainkan juga belajar
sesuatu yang baru.Maka dari itu, problem solving memiliki peranan penting dalam
berbagai disiplin ilmu.
Pemecahan masalah ini dihadapkan pada persoalan yang mendesak dan perlu
melakukan solusi dengan cara berfikir kritis. Pemecahan masalah merupakan
proses berfikir, belajar, mengingat serta menjawab atau merespon dalam bentuk
pengambilan keputusan. Jadi kemampuan menyelesaikan masalah dapat diartikan
sebagai sebuah kemampuan aktivitas kognitif dan kecakapan individu dalam
menyelesaikan permasalahan secara efektif yang meliputi usaha individu untuk
memikirkan, memilih dan mempertahankan alternatif jawaban kepada satu
pemecahan atau solusi yang ideal dengan meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan.
Pemecahan masalah ini merupakan salah satu cara untuk mencari atau
menemukan jalan yang menjembatani antara keadaan yang sedang dihadapi
4
dengan keadaan yang diinginkan (Hayes, dalam Suharnan, 2005). Jadi, ruang
masalah (problem solving) sebagai jurang atau kesenjangan sangat menentukan
tingkat kemudahan atau kesulitan pencarian masalah seseorang.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut Gulo (2002: 111) problem solving adalah metode yang mengajarkan
penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya
suatu masalah secara menalar.
6
Dalam situasi konseling, penggunaan keterampilan memecahkan masalah dpat
memandu konseli melewati tahap-tahap pemecahan masalah. Hal inidiharapkan
dapat memberikan pembelajaran mengenai cara-cara memecahkanmasalah.
Keterampilan ini menjadi aset yang tak ternilai yang memungkinkankonseli untuk
mengatasi masalahnya dengan membuat pilihan dan keputusan yangterbaik yang
tersedia. Tahapan problem solving atau pemecahan masalah dapat dilakukan
melalui beberapa langkah.Berdasarkan pendapat para ahli tahapan problem
solving dapat diringkas sebagai berikut.
1. Menemukan Permasalahan
2. Identifikasi Permasalahan
Ketika mencoba efisiensi dari solusi, problem solver harus menganalisis dan acces
hasil dan menjelaskan mengapa solusi bekerja atau tidak. Jika solusi yang dipilih
tidak berhasil atau kurang, problem solver harus memilih alternatif lain dengan
mempertimbangkan apa yang sudah di lakukan dan mengulangi proses hingga
solusi ditemukan.
8
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian
hipotesis Kecakapan mencari dan menyusun data menyajikan data dalam bentuk
diagram,gambar dan tabel
1. Stimulus
Berbagai macam stimulus fisik dapat digunakan sebagai bagian dari bantuan
untuk problem solving. Namun tidak mungkin untuk mengklasifikasikan stimulus
fisik seperti apa yang dapat membantu problem solving. Selain stimulus fisik,
stimulus lingkungan seperti kebisingan, temperatur yang ekstrim, tekanan
oksigen, dan kondisi lain di sekitarnya juga dapat diperkirakan berpengaruh dalam
problem solving.
2. Petunjuk Verbal
Bagian lain dari kondisi yang dapat membantu problem solving adalah petunjuk
verbal. Petunjuk verbal bertujuan untuk menghadapkan individu kepada masalah
yang dihadapi. Petunjuk verbal disini berbeda dengan instruksi, yang akandibahas
selanjutnya. Petunjuk verbal hanya memberikan beberapa hal penting tentang
problem solving.Namun tidak menyampaikan isi dari masalah, seperti halnya
instruksi.
3. Instruksi
9
Instruksi berbeda dengan petunjuk verbal.Instruksi memiliki fungsi memunculkan
proses mediasi untuk pemecahan masalah. Instruksi dapat merangsang ingatan
mengenai konsep-konsep, mengaitkan konsep satu dengan yang lain, atau
menentukan strategi yang berperan dalam penemuan solusi untuk suatu masalah.
Cara kerja sebuah instruksi dalam membantu problem solving adalah sebagai
berikut:
10
terkonsentrasi kepada teknik, seringkali pemilihan tujuan ditentukan oleh
konselor, konstruk belajar yang dikembangkan dan digunakan tidak cukup
komprehensif untuk menjelaskan belajar dan hanya dipandang sebagai suatu
hipotesis yang harus di tes, serta perubahan pada konseli hanya berupa gejala
yang dapat berpindah kepada bentuk perilaku lain.
BAB III
PENUTUP
11
2. Problem solving memiliki tujuan agar seseorang (konseli) menjadi terampil
dalam menyelesaikan permasalahan melalui proses penemuan (adanya solusi).
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/
196211211984031DUDI_GUNAWAN/Penelitian_6_BK.pdf . Diakses pada tanggal
03 Maert 2016 2. http://digilib.unila.ac.id/1927/7/BAB%20II.pdf . Diakses pada
tanggal 03 Maert 2016 3.
https://erlisilitonga.files.wordpress.com/2011/12/pengertiandasarproblemsolving
_smd .pdf . Diakses pada tanggal 03 Maert 2016 4.
https://www.academia.edu/9083884/Problem_Solving . Diakses pada tanggal 03
Maert 2016 5. http://dokumen.tips/documents/makalah-problem-
solvingpdf.html. Diakses pada tanggal 03 Maert 2016 6.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/(C)%20KETERAMPILAN
%20%20%20KONSELING%202010_0.pdf. Diakses pada tanggal 09 Maert 2016 7.
12