Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MELAKSANAKAN PROBLEM SOLVING

Disusun Oleh :
Kelompok 10

1. Winda Nurul Adriani (P00324021077)


2. Windra Apriliya (P00324021078)
3. Yati Andriyani (P00324021079)
4. Zherlina Apha Febrianti (P00324021080)

Politeknik Kesehatan Kendari Kementerian Kesehatan


Diploma III Kebidanan Tahun Ajaran
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang
berjudul "Melaksanakan Problem Solving" makalah ini di susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan, Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang "problem solving" dalam komunikasi
dalam praktek kebidanan. Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Ibu Sultina Sarita, SKM.
M.Kes yang telah memberikan tugas kepada kami, kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Kendari, 20 Agustus 2021

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................................... i

Kata Pengantar............................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................................................ iii

BAB I Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II Tinjauan Pustaka............................................................................ 3

BAB III Pembahasan.......................................................................................... 5


A. Pengertian Pemecahan Masalah........................................................... 5
B. Tahap-tahap Dalam Pemecahan Masalah............................................. 5
C. Langkah-langkah Dalam Analisis Masalah............................................ 6
D. Tipe-tipe Masalah dan Pemecahannya............................................................... 6
E. Studi Kasus Dalam Pemecahan Masalah............................................. 7

BAB IV Penutup.............................................................................................. 8
A. Kesimpulan............................................................................................ 8
B. Saran...................................................................................................... 8

Daftar Pustaka.......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah atau problem merupakan bagian dari kehidupan manusia.


Hampir setiap hari orang dihadapkan kepada persoalan - persoalan yang perlu
dicari jalan keluarnya. Masalah sering kali disebut orang sebagai kesulitan,
hambatan, gangguan, ketidakpuasan atau kesenjangan. Ander Son (dalam
Suharnan, 2005) mengemukakan bahwa secara umum dan hampir semua ahli
psikologi kognitif sepakat bahwa masalah adalah suatu kesenjangan antara
situasi sekarang dengan situasi yang akan datang atau tujuan yang diinginkan.
Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan
efisiensi dalam melakukan keputusan dalam menyelesaikan masalah. Maka
dari itu, metode pemecahan masalah harus dipilih sesuai dengan masalah yang
dihadapi oleh seseorang. Salah satunya adalah metode pemecahan masalah
(problem solving). Jika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, melainkan
juga belajar sesuatu yang baru. Maka dari itu, problem solving memiliki peranan
penting dalam berbagai disiplin ilmu.
Pemecahan masalah ini dihadapkan pada persoalan yang mendesak
dan perlu melakukan solusi dengan cara berpikir kritis. Pemecahan masalah
merupakan proses berpikir, belajar, mengingat serta menjawab atau merespon
dalam bentuk pengambilan keputusan. Jadi kemampuan menyelesaikan
masalah dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan aktivitas kognitif dan
kecakapan individu dalam menyelesaikan permasalahan secara efektif yang
meliputi usaha individu untuk memikirkan, memilih dan mempertahankan
alternatif jawaban kepada satu pemecahan atau solusi yang ideal dengan
meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Pemecahan masalah ini merupakan salah satu cara untuk mencari atau
menemukan jalan yang menjembatani antara keadaan yang sedang dihadapi
dengan keadaan yang diinginkan (Hayes, dalam Suharnan, 2005). Jadi, ruang
masalah (problem solving) sebagai jurang atau kesenjangan sangat
menentukan tingkat kemudahan atau kesulitan pencarian masalah seseorang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan problem solving dalam komunikasi dalam
praktik kebidanan?
2. Bagaimana tahapan problem solving dalam komunikasi dalam praktik
kebidanan?
3. Bagaimana cara menumbuhkan problem solving skill dari mahasiswa?
4. Apa saja kelebihan problem solving dalam mengatasi masalah?

C. Tujuan

1
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian problem solving dalam
komunikasi dalam praktik kebidanan.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami tahapan problem solving dalam
komunikasi dalam praktik kebidanan.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara menumbuhkan kemampuan
problem solving dalam komunikasi dalam praktik kebidanan.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami kelebihan problem solving dalam
mengatasi masalah dalam komunikasi dalam praktik kebidanan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Problem Solving oleh Evans (1994) diartikan sebagai aktivitas yang


dihubungkan dengan penyeleksian sebuah cara yang cocok untuk tindakan dan
mengubah suasana sekarang menjadi suasana yang dibutuhkan. Artinya dalam
setiap tahapan penyelesaian masalah, dibutuhkan sebuah filter dalam menentukan
cara yang baik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan menyaring berbagai
persoalan yang ada, seseorang akan dengan mudah dalam melakukan sebuah
proses problem solving dari berbagai masalah yang dihadapinya.
Masalah seringkali disebut orang sebagai kesulitan, hambatan, gangguan,
ketidakpuasan, atau kesenjangan. Secara umum dan hampir semua ahli sepakat
bahwa masalah adalah suatu kesenjangan antara situasi sekarang dengan situasi
yang akan datang atau tujuan yang diinginkan. Keadaan sekarang sering pula
disebut original state, sedangkan keadaan yang diharapkan sering pula disebut
final state. Jadi, suatu masalah muncul apabila adal halangan atau hambatan yang
memisahkan antara present state dengan goal state (Suharnan., 2005).
Pemecahan masalah menurut Robert W. Balley (1989: 116) merupakan
suatu kegiatan yang komplek dan tingkat tinggi dari proses mental seseorang.
Pemecahan masalah didefinisikan sebagai kombinasi dari gagasan yang
cemerlang untuk membentuk
kombinasi gagasan yang baru, ia mementingkan penalaran sebagai dasar untuk
mengkombinasikan gagasan dan mengarahkan kepada penyelesaian masalah.
Ditambah pula bahwa, seseorang yang telah banyak pengalaman untuk bidang
tertentu selalu memiliki respon yang siap dalam suatu situasi untuk memecahkan
masalah.

Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan seseorang untuk


menemukan solusi melalui suatu proses yang melibatkan pemerolehan dan
pengorganisasian informasi. Pemecahan masalah melibatkan pencarian cara yang
layak untuk mencapai tujuan (Santrock, 2011). Menurut Solso (2007), kemampuan
pemecahan masalah merupakan aktivitas kognitif kompleks yang di dalamnya
termasuk mendapatkan informasi dan mengorganisasikan dalam bentuk struktur
pengetahuan. Menurut Slavin (2011) pemecahan masalah adalah suatu upaya untuk
mengatasi rintangan yang menghambat jalan menuju solusi. Pemecahan masalah
adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu
solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik (Solso, 2008). Kita
menemukan banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari kita, sehingga kita akan
membuat cara untuk menanggapi, memilih, menguji respon yang kita dapat untuk
memecahkan suatu masalah.

3
Problem solving atau kemampuan pemecahan masalah adalah pemecahan
yang mengenai sasaran dengan dampak negatif yang sekecil mungkin, baik bagi
individu yang bersangkutan maupun dengan objek individu lain Ling dan Catling
(2012) sebagian ahli berpendapat bahwa pemecahan masalah adalah kemampuan
individu untuk menghubungkan antara konsep atau pengetahuan yang dimiliki
dengan kenyataan yang ada.

Definisi problem solving lainnya juga diungkapkan oleh Ling dan Catling
(2012) yang diartikan sebagai keterampilan yang digunakan dalam banyak skenario
berbeda setiap hari, apakah dalam mengatur jadwal dalam sehari atau menyusun
rencana esai. Artinya seseorang yang menjalani kehidupan akan selalu
mendapatkan berbagai
macam masalah yang berbeda setiap harinya. Sehingga seseorang tersebut juga
akan memiliki keterampilan yang berbeda pula setiap harinya dalam
menyelesaikan masalahnya. Dengan keterampilan tersebut diharapkan seseorang
akan semakin dewasa dalam mengambil segala solusi yang dipakainya untuk
kemudian diterapkannya kembali dalam masalah yang sama.

Davidoff (1988) juga menjelaskan bahwa proses pemecahan masalah


manusia biasanya didefinisikan sebagai suatu usaha yang cukup keras yang
melibatkan suatu tujuan dan hambatan- hambatannya. Seseorang yang
menghadapi satu tujuan akan menghadapi persoalan dan dengan demikian dia
menjadi terangsang untuk mencapai tujuan itu dan mengusahakan sedemikian
rupa sehingga persoalan itu dapat diatasi. Artinya bahwa setiap orang yang
memiliki suatu tujuan dalam mencapai segala hal yang diinginkan akan menemui
suatu masalah atau rintangan yang menghadangnya. Akan tetapi, dengan tekad dan
usaha yang dimilikinya, seseorang itu akan terus berusaha melawan masalah dan
rintangan tersebut hingga akhirnya bisa mencapai tujuan yang diinginkannya.

Anderson (2005) mengatakan “problem solving is goal directed behavior that


often involves setting subgoals to enable the application of operators”. Artinya
pemecahan masalah adalah perilaku dengan tujuan terarah yang seringkali
melibatkan keadaan dari sebuah tujuan untuk memungkinkan orang-orang yang
menggunakannya. Sehingga, dalam menggunakan tujuan yang baik, seseorang akan
lebih melihat situasi serta kondisi pada saat
orang tersebut menyelesaikan masalah.

Oztruk dan Guven (2016) juga menambahkan bahwa problem solving adalah
proses ilmiah seseorang yang melalui sebuah fase dari pemahaman masalah
untuk kemudian mencari informasi yang diperlukan untuk diputuskan solusi
pemecahannya dan dievaluasi solusinya. Artinya bahwa seseorang yang
menghadapi suatu masalah harus mencari sumber informasi dari akar
permasalahan tersebut terlebih dahulu. Sehingga seseorang itu akan dengan mudah
memutuskan sebuah solusi yang akan dipakainya dalam memecahkan suatu
masalah.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemecahan Masalah

Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses


berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua
fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai
proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari
keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu
organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk
bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju.

B. Tahap-tahap Pemecahan Masalah


Dalam praktik kebidanan, penggunaan keterampilan memecahkan
masalah dapat memandu mahasiswa melewati tahap-tahap pemecahan
masalah. Hal ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran mengenai cara-
cara memecahkanmasalah. Keterampilan ini menjadi aset yang tak ternilai
yang memungkinkankonseli untuk mengatasi masalahnya dengan membuat
pilihan dan keputusan yang terbaik yang tersedia. Tahapan problem solving
atau
pemecahan masalah dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Berdasarkan
pendapat para ahli, tahapan problem solving dapat diringkas sebagai
1. Mengidentifikasi Permasalahan
Proses pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah
permasalahan diidentifikasi. Permasalahan merupakan kondisi adanya
ketidaksamaan antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.
Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya identifikasi yang
tepat atas penyebab permasalahan. Jika penyebab timbulnya
permasalahan tidak dapat diidentifikasi dengan tepat, maka
permasalahannya yang ada tidak dapat diselesaikan dengan baik.

2. Mengembangkan sejumlah alternatif setelah permasalahan diidentifikasi


Kemudian dikembangkan serangkaian alternatif untuk menyelesaikan
permasalahan. Organisasi harus mengkaji berbagai informasi baik interen
maupun eksteren untuk mengembangkan serangkaian alternatif yang
diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi. Pengembangan
sejumlah alternatif memungkinkan seseorang menolak untuk membuat
keputusan yang terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian
keputusan yang efektif. Proses pengambilan keputusan yang rasional
mengharuskan pengambil keputusan untuk mengkaji semua alternatif
pemecahan masalah yang potensial. Akan tetapi dalam kenyataannya
seringkali terjadi bahwa proses pencarian alternatif pemecahan masalah
seringkali terbatas.

3. Penilaian dan pemilihan alternatif setelah berbagai alternatif diidentifikasi


Kemudian dilakukan evaluasi terhadap masing-masing alternatif yang
telah dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang terbaik. Alternatif-

5
alternatif tindakan dipertimbangkan berkaitan dengan tujuan yang
ditentukan, apakah dapat memenuhi keharusan atau keinginan. Alternatif
yang terbaik adalah dalam hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang
hendak dicapai.

4. Melaksanakan keputusan
Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan
tersebut kemudian harus diterapkan. Sekalipun langkah ini sudah jelas, akan
tetapi sering kali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan
karena tidak diterapkan dengan benar. Dalam mengevaluasi dan memilih
alternatif suatu keputusan seharusnya juga mempertimbangkan
kemungkinan penerapan dari keputusan tersebut.

C. Langkah-langkah Dalam Analisis Masalah


Analisis masalah adalah langkah selanjutnya dari analisis situasi yang
telah dipelajari. Analisis masalah merupakan proses sistemasi untuk melihat
suatu keadaan atau masalah sosial secara obyektif dengan menempatkannya
dalam konteks sosial yang lebih luas.
1. Mendefinisikan penyebab masalah
Tugas mendefinisikan penyebab masalah dimulai dengan mengkaji
ulang subjek permasalahan yang telah diutarakan oleh pasien.

2. Menganalisis dampak masalah


Dengan menganalisis dampak masalah maka bisa dipikirkan apa saja
yang akan terjadi pada pasien apabila masalah tersebut tidak diselesaikan.

3. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk menemukan solusi yang


tepat
Kemudian pertimbangkan solusi dan segala kemungkinan -
kemungkinan yang akan terjadi apabila solusi yang diambil diterapkan pada
masalah tersebut.

4. Memilih solusi yang tepat


Dari berbagai pertimbangan, pilihlah solusi yang dianggap dapat
menyelesaikan masalah pasien.

D. Tipe-tipe Masalah dan Pemecahannya


1. Masalah yang terstruktur dengan baik: memiliki jalan-jalan pemecahan yang
jelas menuju solusi. Masalah-masalah ini juga disebut masalah-masalah yang
terdefinisikan dengan baik.

2. Masalah yang terstruktur dengan buruk : tidak memiliki jalan yang jelas
menuju solusi. Masalah-masalah ini juga sering disebut masalah-masalah
yang terdefinisikan dengan buruk.

6
E. Studi Kasus Dalam Pemecahan Masalah Dalam Kebidanan
1. Hipnoterapi pada asuhan komprehensif Ny. R dengan anemia sedang dan
bayi ikterus fisiologis di Puskesmas Cipeuyeum Kabupaten Cianjur Tahun
2017.
2. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny. M 37 tahun dengan ketuban pecah
dini di Ponek Rumah Sakit Karawang.
3. Asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan kasus preeklamsia ringan di RSUD
Syekh Yusuf Gowa Tahun 2017

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode problem solving adalah suatu keadaan yang menghadapkan
seseorang pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk
mencapai tujuan.Keterampilan
pemecahan masalah dalam konseling adalah keterampilan untukmembantu
konselor memecahkan masalah dan memandu konselor mengeksplorasi
masalah. Problem solving memiliki tujuan agar seseorang (konselor) menjadi
terampil dalam menyelesaikan permasalahan melalui proses penemuan
(adanya solusi). Kelebihan problem solving adalah melatih seseorang
(konselor) memecahkan masalah secara realistis.

B. Saran
Apabila ingin melaksanakan metode problem solving, maka harus
memperhatikan poin-poin penting dalam melaksanakan pemecahan masalah
agar pasien mendapat solusi terbaik.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://makalah-problem-solving/123doc.com https://bab -2-kajianpustaka.com


https://tipe-tipe-masalah-dan-pemecahannya- noormutia.blogspot.com
https://repository.poltekkesbdg.info https://repository.uin-alauddin.ac.if
Suriati, Israini dan Yusnidar Bahan Ajar Komunikasi Dalam
Praktik Kebidanan
Komunikasi kebidanan modul.pdf
Komunikasi dalam praktik kebidanan.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai