Disusun Oleh :
Ari Isma A. P17312215064 Inggrid Shamanta P17312215069
Ocha Natasya P P17312215083 Assa Aprin T P17312215075
Christina Eka P17312215066 Friska Novidyawati P17312215093
Putri Dewi U.S P17312215076 Emaniar Arta P17312215071
Dhea Putri E. P17312215098 Danik Iswara P17312215086
Amelia Septiani B. P17312215090 Alif Ajeng M. J. P17312215060
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan ridho-Nya kami diberikan kesempatan untuk menyusun makalah yang berjudul “Cara
Pengambilan Keputusan dan Pemecaan Masalah” ini disusun untuk melengkapi tugas
makalah Mata Kuliah Berfikir Kritis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Finta Kundarti, S.ST,M.Keb
selaku pembimbing yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada orang tua yang telah memberikan dukungan bagi kami.
Serta tak lupa teman-teman yang ikut bekerja sama menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran Mata Kuliah Berfikir
Kritis.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat
dikatan sebagai suatu kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan
dengan kenyataan yang tengah dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu
indvidu tidak mampu ia penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki.
Masalah terus bermunculan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, tentu dalam hal ini
sangat riskan apabila maslah terus bermunculan. Dengan demikian setiap maslah tentu
harus ada penyelesaiannya, agar masalah-masalah yang ada bisa terus berkurang. Dalam
hal ini tentunya harus ada penyelesaian suatu masalah atau yang biasa disebut
dengan Problem Solving. Problem Solving merupakan suatu proses terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin
tidak didapat dengan segera. Tentunya proses Prblem Solving ini sangat dibutuhkan
dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, karena dengan adanya proses pemecahan masalah
yang baik atau terstruktur, masalah akan lebih mudah dipecahkan, sehingga kegiatan-
kegiatan yang dijalankan akan lebih berjalan dengan lancer.
Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu keterampilan pada diri peserta didik
agar mampu menggunakan kegiatan matematik untuk memecahkan masalah dalam
bidang kebidanan, masalah dalam ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan pemecahan masalah amatlah penting dalam ilmu kebidanan, bukan saja bagi
mereka yang di kemudian hari akan mendalami atau mempelajari ilmu kebidanan,
melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam bidang studi lain dan
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengambil atau membuat keputusan adalah kondisi dalam pilihan, biasanya dalam
membuat keputusan akan banyak berbagai alternatif tetapi pembuat keputusan harus
memilih salah satu alternatif dari sekian banyak alternatif karena dalam membuat atau
mengambil keputusan itu berkaitan dengan menentukan keputusan mana, dari
sekelompok alternatif yang mungkin dan yang optimal untuk suatu kondisi tertentu.
Dalam proses membuat keputusan salah satu komponen yang penting adalah
mengumpulkan banyak informasi. Penerapan pengambilan keputusan ini bisa melalui
bidang usaha atau yang lainnya. Jadi dalam makalah ini kami akan membahas tentang
materi yang berkaitan dengan “Cara Pemecahan Masalah dan Cara Pengambilan
Keputusan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
yang diangkat pada makalah ini adalah :
a. Bagaimana cara pemecahan masalah ?
b. Bagaimana cara pengambilan keputusan ?
c. Bagaimana analisis pemecahan masalah dan pengambilan keputusan terhadap kasus
kanker payudara dan kanker serviks ?
d. Bagaimana analisis pemecahan masalah dan pengambilan keputusan terhadap kasus
kesehatan mental pada penderita kanker payudara dan kanker serviks ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui cara pemecahan masalah.
b. Untuk mengetahui cara pengambilan keputusan.
c. Untuk mengetahui analisis yang berdasarkan kasus pada penderita kanker payudara
dan kanker serviks.
d. Untuk mengetahui analisis yang berdasarkan kasus kesehatan mental pada penderita
kanker payudara dan kanker serviks.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masalah
Berbagai solusi
Standar alternatif
Pemecah Masalah
Informasi
Kendala
Solusi
Beberapa elemen yang harus ada agar berhasil dalam pemecahan masalah
yaitu harus ada satu masalah dan seorang pemecah masalah. Solusi bagi suatu
masalah harus memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya secara baik.
Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan. Selanjutnya harus memiliki
inforrmasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini. Jika
keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama maka tidak terdapat masalah,
sedangkan jika keadaan itu berbeda maka ada sejumlah masalah dan harus
dipecahkan. Dengan adanya masalah yang timbul maka muncullah kriteria solusi.
Kriteria solusi ini merupakan sesuatu yang menggambarkan perbedaan keadaan
saat ini dengan keadaan yang diharapkan, atau apa yang diperlukan untuk
mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Salah satu langkah
dalam proses penyelesaian masalah yaitu mengidentifikasi berbagai alternative
penyelesaian masalah. Hal tersebut dilakukan dengan mengandalkan pengalaman
atau masukan dari berbagai pihak. Setelah berbagai alternative penyelesaian
masalah diidentifikasi dan dengan memanfaatkan sistem informasi maka dilakukan
proses evaluasi pada setiap alternative tersebut. Evaluasi ini harus
mempertimbangkan berbagai kendala yang mungkin dapat terjadi.
2. Faktor Masalah:
Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa kanker payudara dan kanker
serviks bersama-sama menyebabkan lebih dari setengah dari beban kanker
yang dialami oleh wanita di sub-Sahara Afrika, yang mengakibatkan
kematian yang cepat. Skrining dini yang terjangkau dan langkah-langkah
diagnosis ada untuk pengaturan sumber daya rendah. Pada penelitian ini
juga mengulas kondisi layanan yang buruk di Malawi. Perempuan di
pedesaan jarang dapat mengakses intervensi, karena belum ada yang
terkoordinasi dan respon dengan sumber daya yang baik terhadap beban
yang semakin meningkat dari kanker
3. Faktor Situasi dan Kondisi
Pendanaan yang tidak memadai memiliki implikasi besar untuk pemberian
layanan skrining kanker payudara dan serviks. Lebih dari setengah
fasilitas yang disurvei mengatakan bahwa pendanaan tidak mencukupi.
Studi ini juga melaporkan distribusi penyedia layanan yang miring di
seluruh Malawi, yang mendukung klinik perkotaan, meskipun sebagian
besar negara' penduduknya tinggal di pedesaan. Selain itu, buruknya
pengawasan klinis penyedia layanan mempengaruhi efektivitas pemberian
layanan
4. Faktor tujuan :
Pada penelitian ini menyajikan tolak ukur bukti upaya penelitian masa
depan harus memiliki tujuan menginformasikan strategi intervensi untuk
meningkatkan layanan deteksi dini kanker, serta dukungan porting analisis
lintas negara untuk memfasilitasi pengetahuan berbagi dan saling belajar
di antara negara-negara
D. Proses Pengambilan Keputusan
Prosesnya adalah :
1. Menentukan tujuan
Penetapan tujuan dan sasaran secara memadai akan menentukan hasil
yang memadai. Dalam jurnal tersebut proses pengambilan keputusan yang
pertama adalah dengan adanya tujuan penelitian dimana tujuan tersebut
sebagai dasar adanya hasil penelitian yang diharapkan. Tujuan tersebut
berupa untuk mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor yang
meningkatkan atau menghambat persalinan kanker payudara dan
servikslayanan penyaringan di Malawi sehubungan dengan aksesibilitas,
penyerapan, penerimaan, dan efektivitas. Adapun sasaran yang
dimaksudkan oleh jurnal tersebut adalah peremupan Malawi yang
menderita kanker servik dan kanker payudara.
2. Mengidentifikasi persoalan
Sebuah syarat yang perlu bagi keputusan adalah persoalan. Proses
pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah permasalahan
diidentifikasi. Persoalan dalam jurnal tersebut telah diidentifikasi,
identifikasi ditemukan bahwa terjadi masalah pada kesehatan di Melawi
dimana adanya kenaikan insiden kanker terutama kanker payudara dan
kanker servik yang paling banyak menyerang wanita di Malawi. Dalam hal
ini persoalan tersebut ditunjang lagi dengan keadaan ekonomi masyarakat
yang cenderung miskin dan terbatasnya akses ke pelayanan kesehatan.
3. Mengembangkan berbagai alternative solusi
Setelah adanya identifikasi masalah tersebut peneliti mengembangkan
alternative solusi yaitu dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan
kanker esensial dan peningkatan deteksi dini terhadap kanker tersebut.
Dimana hal ini menunjukkan bahwa sebelum mengambil keputusan
peneliti mengembangkan beberapa alternatif solusi yang dapat dilaksanakan
dan harus dipertimbangkan konsekuensinya.
4. Mengevaluasi alternative
Dengan mempertimbangkan tujuan dan alternative solusi yang telah
dibuat maka penulis melanjutkan proses tersebut menuju pengujian
alternative tersebut dimana hal itu Nampak dari pengumpulan berbagai
artikel artikel yang dapat menjawab tujuan yang telah dibuat. Didapatkan 6
jurnal sebagai pembanding. Peneliti menilai adanya aspek yang berbeda
dari program percontohan skrining kanker payudara yang disalurkan di
Lilongwe, melibatkan penggunaan perempuan awam untuk mendidik
perempuan perkotaan tentang kanker payudara dan melakukan pemeriksaan
payudara klinis (CBE) skrining, mengintegrasikannya dengan layanan
kesehatan lainnya dipengaturan klinis yang beragam. Alternatif yang baik
adalah dalam hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang hendak
dicapai.
5. Memilih alternative
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian layanan untuk deteksi
dini kanker menjadi tiga tingkat : pasien, fasilitas kesehatan dan sistem
kesehatan.
a) Faktor tingkat pasien
Pada tingkat pasien, studi dalam ulasan peneliti
mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
perempuan untuk mengambil bagian dalam skrining kanker. Ini mulai
dari masalah praktis seperti kurangnya waktu, merasa terlalu sakit/lelah
untuk berpartisipasi, perlu merawat anggota keluarga dan biaya tidak
langsung untuk mengakses layanan (misalnya transportasi kefasilitas,
membeli paspor kesehatan, hingga sosial-faktor budaya seperti
membutuhkan persetujuan suami, persepsi negatif tentang perawatan
pencegahan, hambatan agama dan pendidikan, malu dan kerendahan
hati.
b) Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan di Malawi menghadapi banyak hambatan
yang mencegah mereka dari berhasil memberikan deteksi dini kanker
payudara dan leher rahim serta layanan skrining. Segala jenis
kekurangan tingkat fasilitas telah didokumentasikan dengan baik di
daerah lain di Malawi sektor kesehatan dan mencerminkan kondisi.
Studi tersebut menunjukkan bahwa klinik menawarkan skrining dan
pengobatan kanker payudara dan serviks adalah sering kekurangan staf
fitur umum fasilitas di Malawi. Hal ini antara lain disebabkan oleh
persebaran yang tidak merata. Tenaga kerja antara daerah perkotaan dan
pedesaan, dan pergantian staf yang tinggi, dengan banyak penyedia
layanan tidak lebih lama memberikan perawatan. Staf yang
menyediakan layanan skrining melaporkan kurangnya motivasi dan
komitmen, dan pelatihan dan pengawasan yang tidak memadai.
c) System kesehatan
Sistem perawatan kesehatan yang lebih luas. Ini termasuk
kurangnya infrastruktur, kurangnya data untuk menginformasikan
rencana pengeluaran kesehatan pemerintah yang tidak memadai, juga
didokumentasikan di area lain dari layanan kesehatan dinegara dan
tidak jarang di wilayah. Tanpa data untuk memantau sumber daya dan
kinerja, perencanaan berbasis kebutuhan, dan modal dan sumber daya
dari pemerintah, fasilitas kesehatan tidak akan mampu memecahkan
masalah logistik mereka yang mencegah pasien menerima diagnosis
dini dan pengobatan yang memadai. Dengan demikian terdapat tugas
alternatif yang baik adalah dalam hubungannya dengan sasaran yang
telah ditetapkan sebelumnya dan tujuan yang hendak dicapai.
6. Melaksanakan keputusan
Dengan meningkatkan kesadaran tentang penyakit dan layanan
skrining memiliki efek positif pada penyerapan layanan, peningkatan
pelayan fasilitas kesehatan dan peningktakan pelayanan system kesehatan
merupakan suatu keputusan akhir untuk menjawab tujuan. Dimana hal ini
dapat memberikan pedoman bagi para peneliti dan pembuat kebijakan
tentang bagaimana untuk meningkatkan akses ke skrining dan deteksi dini
untuk kanker. Hal ini menunjukkan telah dipilihnya 3 alternatif solusi
sehingga peneliti dapat memberi keputusan tersebut.
7. Evaluasi
Evaluasi terhadap keputusan yang sesuai dengan tujuan yang telah
dibuat dijelaskan bahwa keputusan tersebut menyajikan tolak ukur bukti
untuk Malawi, upaya penelitian masa depan harus memiliki tujuan ganda
untuk menginformasikan strategi intervensi untuk meningkatkan layanan
deteksi dini kanker di Malawi, serta dukungan analisis lintas negara untuk
memfasilitasi pengetahuan berbagi dan saling belajar di antara negara-
negara dengantantangan besar.
Pada kasus di dalam jurnal ini ditemukan bahwa terdapat masalah pada penderita
kanker servik dan kaner payudara di Malawi. Mulai dari masalah praktis seperti kurangnya
waktu, merasa terlalu sakit/ lelah untuk berpartisipasi, kebutuhan untuk merawat anggota
keluarga dan biaya tidak langsung untuk mengakses layanan (misalnya transportasi ke
fasilitas, pembelian paspor kesehatan), hingga faktor sosial budaya seperti membutuhkan
suami persetujuan, persepsi negatif tentang perawatan pencegahan, agama dan hambatan
pendidikan. Dari hal tersebut maka timbul rasa malu dan kerendahan hati untuk dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan menuju sehat yang optimal. Maka dapat diketahui bahwa
upaya peningkatan kesehatan mental pada penderita kanker dapat dilakukan dengan cara
peningkatan pengetahuan sehingga memunculkan efek positif dan optimis terhadap
kesehatannya. Dengan demikian upaya penurunan kanker serviks dan kanker payudara dapat
dijalankan secara optimal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Mawaddah, Siti, Anisah, Hana. (2015). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif
(Generatif Learning) di SMP. FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Volume 3, No 2,
Oktober 2015.
Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009,
Cet.Ke-3.
Siregar, F. R. (2020). Pentingnya Pengambilan Keputusan Dalam Pemecahan Masalah
Asuhan Keperawatan.