Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI

“Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah”

Dosen Pengampu : Ns. Amir Syam, M.Kep Sp.J

Disusun oleh :

1. Mirhang Yohannes ( 14401022037 )


2. Novita Indah Sari ( 14401022045 )
3. Nurul Atika ( 14401022048 )
4. Prima Gresia ( 14401022049 )
5. Rosmini ( 14401022052 )
6. Sanisah Muthmainnah ( 14401022054 )
7. Sarah Kurnia Marthen ( 14401022055 )
8. Susan Susanti ( 14401022060 )
9. Syahnaz Natasya ( 14401022063)
10. Wiwik Hariati ( 14401022066 )

YAYASAN PENDIDIKAN DAN SOSIAL KALTARA

POLITEKNIK KALTARA

PRODI DIII KEPERAWATAN


2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Proses Berpikir dan Pemecahan
Masalah” untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi” yang diampu oleh Ns. Amir
Syam, M.Kep Sp.J

Penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari dukungan rekan-rekan


kelompok, narasumber dan dosen-dosen guna memotivasi dalam penyusunan makalah ini
untuk menyelesaikannya dengan tepat dan tanpa hambatan apa pun sesuai dengan waktu
yang ditentukan.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca guna mendukung kesempurnaan makalah
ini.

Terima kasih semoga makalah ini dapat memberi sumbangan positif bagi kami
sendiri maupun para pembaca.

Tarakan, 01 April 2023

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

a. Latar Belakang....................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah................................................................................................................1
c. Tujuan Pembahasan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

a. Definisi Berpikir dan Pemecahan Masalah .........................................................................2


b. Tahap Berpikir dan Pemecahan Masalah ...........................................................................2
c. Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah ...........................................................................5

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan........................................................................................................................10
b. Saran ..................................................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses
mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada
awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato,
psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia
(psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri
dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci
dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1) pengenalan atau kognisi,
2) perasaan atau emosi,
3) kemauan atau konasi,
4) gejala campuran.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau
konflik antara keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.

B. Rumusan Masalah
a. Definisi Berpikir dan Pemecahan Masalah ?
b. Tahap Berpikir dan Pemecahan Masalah ?
c. Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah ?

C. Tujuan
a. Agar mahasiswa memahami definisi berpikir dan pemecahan masalah.
b. Agar mahasiswa mengetahui tahapan berpikir dan pemecahan masalah.
c. Agar mahasiswa mengetahui proses berpikir dan pemecahan masalah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Berpikir
Berpikir adalah suatu tindakan manipulasi aktif terhadap informasi, berasal dari input
sensorik maupun memori.
Berpikir merupakan suatu cara membuat kesimpulan terhadap fenomena yang sedang
berlangsung di dunia, berhubungan dengan pengamat atau pemikir, membuat tindakan yang
akan datang berdasarkan pada apa yang ditemukan.
Berpikir dapat diungkapkan secara verbal, visual, atau model konsep lain.

B. Definisi Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan yang lebih tepat
dalam mencapai tujuan ketika tujuan tersebut belum dapat tercapai.
Seseorang yang menghadapi satu tujuan akan menghadapi persoalan dan dengan
demikian seseorang akan terpacu untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai usaha atau
cara. Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan atau
yang diartikan sebagai pengambilan solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia.
Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan memengaruhi hasil dari pemecahan masalah
yang dilakukan.

C. Tahap Berpikir
Menurut Wallas (Solso, 1995) langkah-langkah berpikir kreatif meliputi tahap persiapan,
tahap inkubasi, tahap iluminasi dan tahap verifikasi. Pada tahap persiapan seseorang berusaha
untuk mengumpulkan berbagai macam informasi yang relevan dengan permasalahan yang
sedang dihadapi. Proses yang penting pada tahap persiapan adalah merumuskan kembali apa
yang menjadi pokok permasalahan. Pada tahap inkubasi seseorang dengan sengaja untuk
sementara waktu tidak memikirkan masalah yang tengah dicari pemecahannya. Pada tahap
iluminasi yaitu suatu gagasan atau rencana pemecahan telah ditemukan, sedangkan tahap
verifikasi yaitu tahap melaksanakan gagasan yang ditemukan, namun jika ternyata gagal
memecahkan masalah sambil dievaluasi bagaimana hasilnya.

4
1. Tahap persiapan
- Pengumpulan informasi/data untuk memecahkan masalah.
- Bekal pengetahuan-pengalaman, menjadi kemungkinan penyelesaian masalah.
- Belum ada arah tertentu/tetap, tetapi alam pikiran mengeksplorasi berbagai alternatif.
2. Tahap inkubasi
- Melepaskan diri sementara dari masalah.
- Tidak memikirkan secara sadar, tapi mengeramnya dalam alam pra-sadar.
- Penting untuk mencari inspirasi.
3. Tahap iluminasi
- Tahap insight saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru
4. Tahap verifikasi
- Ide atau kreasi baru diuji.
- Diuji terhadap realitas, muncul pemikiran kritis.
- Pemikiran dan sikap spontan harus diikuti oleh pemikiran selektif atau sengaja.
- Akseptasi total harus diikuti oleh kritik.
- Firasat harus diikuti oleh pemikiran logis.
- Keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati.

D. Tahap Pemecahan Masalah


Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2) merencanakan
pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya, 1973:5). Diagram
pemecahan masalah Polya dapat dilihat pada Gambar berikut.

Dari diagram tahapan pemecahan masalah di atas, dapat dirincikan sebagai berikut
(Polya, 1973:5-17) :

5
a. Memahami masalah (understand the problem)
Tahap pertama pada penyelesaian masalah adalah memahami permasalahan. Kita perlu
mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja yang ada, jumlah, hubungan dan nilai-nilai yang
terkait dengan masalah yang sedang kita cari. Beberapa saran yang dapat membantu kita
dalam memahami masalah yang kompleks :
(1) memberikan pertanyaan mengenai apa yang diketahui dan dicari,
(2) menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri,
(3) menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa,
(4) fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut,
(5) mengembangkan model, dan
(6) menggambar diagram.

b. Membuat rencana (devise a plan)


Kita perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara seperti:
(1) menebak,
(2) mengembangkan sebuah model,
(3) mensketsa diagram,
(4) menyederhanakan masalah,
(5) mengidentifikasi pola,
(6) membuat tabel,
(7) eksperimen dan simulasi,
(8) bekerja terbalik,
(9) menguji semua kemungkinan,
(10) mengidentifikasi sub-tujuan,
(11) membuat analogi, dan
(12) mengurutkan data/informasi.

c. Melaksanakan rencana (carry out the plan)


Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya
dan juga termasuk hal-hal berikut:

6
(1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika; dan
(2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung. Secara umum
pada tahap ini kita perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana
tersebut tidak bisa terlaksana, maka kita dapat memilih cara atau rencana lain.
d. Melihat kembali (looking back)
Aspek-aspek berikut perlu diperhatikan ketika mengecek kembali langkah-langkah yang
sebelumnya terlibat dalam menyelesaikan masalah, yaitu:
(1) mengecek kembali semua informasi yang penting yang telah teridentifikasi;
(2) mengecek semua perhitungan yang sudah terlibat;
(3) mempertimbangkan apakah solusinya logis;
(4) melihat alternatif penyelesaian yang lain; dan
(5) membaca pertanyaan kembali dan bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaannya
sudah benar-benar terjawab.

E. Proses Berpikir
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada empat langkah, yaitu :
a. Pembentukan pengertian
Pengertian atau lebih tepatnya disebut pengertian logis dibentuk melalui tiga tingkatan,
sebagai berikut :
- Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan
unsur-unsurnya satu demi satu. Misalnya kita ambil manusia dari berbagai bangsa lalu
kita analisa ciri-cirinya, contohnya manusia Indonesia, ciri-cirinya adalah makhluk hidup,
berbudi, berkulit sawo matang, berambut hitam, dan untuk manusia Eropa, ciri-cirinya:
makhluk hidup, berbudi, berkulit putih, berambut pirang atau putih, bermata biru terbuka.
- Membanding-bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri – ciri mana yang sama,
mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang
hakiki dan mana yang tidak hakiki.
- Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap
ciri-ciri yang hakiki. Pada contoh di atas ciri - ciri yang hakiki itu ialah : Makhluk hidup
yang berbudi.

7
b. Pembentukan pendapat
Yaitu menggabungkan atau memisah beberapa pengertian menjadi suatu tanda yang khas
dari masalah itu. Pendapat dibedakan menjadi tiga macam :
- Pendapat Afirmatif (positif), yaitu pendapat yang secara tegas menyatakan sesuatu,
misalnya si Fani itu rajin, si Tari itu pandai, dsb.
- Pendapat Negatif, yaitu pendapat yang secara tegas menerangkan tidak adanya sesuatu
hal, misalnya si Ihsan tidak marah, si Roni tidak bodoh, dsb.
- Pendapat Modalitas (kebarang kalian), yaitu pendapat yang menerangkan kemungkinan-
kemungkinan sesuatu sifat pada suatu hal, misalnya hari ini mungkin hujan, si Lisna
mungkin tidak datang, dsb.

c. Pembentukan keputusan
Yaitu menggabung-gabungkan pendapat tersebut. Keputusan adalah hasil perbuatan akal
untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada tiga
macam keputusan, yaitu :
- Keputusan dari pengalaman-pengalaman, misalnya: kemarin Roni duduk di kursi yang
panjang di muka ruangan kelas dsb.
- Keputusan dari tanggapan-tanggapan, misalnya: Kucing kami menggigit seorang Paman
pentol, dsb.
- Keputusan dari pengertian-pengertian, misalnya: berdusta adalah tidak baik, bunga itu
indah, dsb.

d. Pembentukan kesimpulan
Yaitu menarik keputusan dari keputusan-keputusan yang lain.

F. Proses Pemecahan Masalah


Wessels (Woolfolk & Nicolich, 2004:321) mengemukakan bahwa dalam memecahkan
masalah, ada empat langkah yang ditempuh, yaitu :
- Memahami masalah
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memahami secara tepat masalah yang
sedang dihadapi. Untuk memahami masalah, diperlukan representasi situasi akurat
tentang masalah yang sedang dihadapi. Pada tahap ini, individu perlu melakukan
diagnosis terhadap sebuah situasi, peristiwa atau kejadian, untuk memfokuskan perhatian

8
pada masalah sebenarnya, bukan pada gejala-gejala yang muncul (Lasmahadi, 2005).
Pada beberapa masalah, perlu digunakan diagram atau notasi tertentu (misalnya x, y, dan
z) untuk mempermudah identifikasi dan pemahaman masalahnya (Kangguru, 2007)
- Menyeleksi solusi
Setelah menentukan akar masalah yang sedang dihadapi, maka langkah selanjutnya
adalah merencanakan strategi pemecahan yang akan dan mungkin dapat ditempuh. Copi
(Woolfolk & Nicolich, 2004: 324) mengemukakan bahwa salah satu metode yang cukup
tepat untuk diaplikasikan adalah pemikiran analitik (membuat alasan dengan analogi).
Metode ini memberi batas pencarian solusi pada situasi yang memiliki beberapa
kesamaan dengan situasi yang sedang dihadapi.
- Memutuskan rencana
Tahap ini ditandai dengan pemilihan dan pengaplikasian suatu rencana yang telah
diseleksi dan dianalisis secara matang untuk memecahkan suatu masalah. Memutuskan
rencana berarti individu telah mempertimbangkan semua kemungkinan dari masing-
masing solusi yang ada dan memilih solusi yang dianggap terbaik dari sekian solusi yang
ada.
- Mengevaluasi hasil
Tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Tahap ini meliputi
verifikasi fakta, baik yang menguatkan maupun yang melemahkan pilihan- pilihan yang
ada.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan kami di atas, dapat kami simpulkan bahwa berpikir adalah proses
tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu,
membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang. Macam – macam berpikir terbagi menjadi dua
yaitu berpikir asosiatif dan berpikir terarah. Langkah – langkah proses berpikir yaitu
pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau
pembentukan keputusan. Ada dua strategi dalam pemecahan masalah yaitu strategi
menyeluruh dan strategi detailistis. Selain itu ada beberapa strategi pemecahan masalah yang
sering digunakan yaitu Trial and error, Informational Retrieval, Algoritma, dan Heuristic.
Proses pemecahan masalah jaga terbagi menjadi 2 yaitu penafsiran masalah dan strategi
pemecahan masalah.

B. Saran
Kami sangat menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik itu dari isi
maupun teknik penulisan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan
tanggapan dari para pembaca guna perbaikan.

10

Anda mungkin juga menyukai