Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

"MOTIVASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN"

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah

Azas-azas Manajemen

Dosen Pengampu

Dr. Ria Ariyani, M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 12

1. Nursyfa Amelia Adam (2110842004)

2. Salwa Jihan Afrimananda (2110841020)

3. Vanesa Amanatul Ma'wa (2110841018)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita limpahan
rahmat dan kharunianya sehingga kami kelompok 12 dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "MOTIVASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN" tepat pada waktu yang ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Azas-
azas Manajemen. Tugas ini dibuat sebagai bahan pembelajaran, referensi, Pengenalan materi
serta menambah wawasan kita mengenai bagaimana motivasi dan pengambilan keputusan
berpengaruh dalam manajemen untuk para pembaca maupun penulis sendiri. Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Ria Ariyani, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
azas-azas manajemen yang telah memberikan pengarahan, pemahaman, serta pengetahuan
sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada rekan-rekan
yang telah memberikan referensi dalam penyusanan materi makalah ini.

Besar harapan kami, Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dengan keterbatasan pengetahuan yang
kami miliki, kami memiliki kekurangan dalam makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Padang, 13 Desember 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4-6

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4-5


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 7-18

A. Pengertian Motivasi ............................................................................................. 7-9


B. Fungsi Motivasi ..................................................................................................... 9
C. Bentuk Motivasi ................................................................................................... 10-12
D. Teori Hirarki Motivasi (Teori Maslow) dalam Manajemen .............................. 12-13
E. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan ..................................................... 13-18
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 19

A. Simpulan ................................................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mungkin ada setumpuk pertanyaan, masalah dan keinginan yang berada di kepala anda dan
tentu anda ingin menjawab semua pertanyaan, masalah dan keinginan tersebut. Singkat kata,
anda ingin meraih keuntungan. Benar kata orang bijak ”Jika cara anda tepat dalam membuat
keputusan, maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup”.

Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem


informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan informasi untuk manajemen
setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan
informasi yang berbeda. Oleh karna itu, untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan
berguna bagi manajemen, maka pengembangan system informasi harus memahami terlebih
dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

Konsep Dasar Motivasi dan Manajemen Pengambilan Keputusan Motivasi berasal dari kata
motif yang berarti “segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu”. Sedangkan dalam bahasa inggris kata motivasi adalah berasal dari kata “motivation”
yang berarti”daya batin atau dorongan”.

Menurut Clifford T.Morgan: “Motivation is a general term it refers to states within the
organism to behavior is directed in other words motivation has three aspect: 1)Motivating state
within the organism; 2)Behavior arosed and directed b this state and; 3)The goal to words which
the behavior is directerd”.

Yang artinya “Motivasi adalah istilah umum yang menunjukan kepada keadaan (kondisi)
yang menggerakan kepada tujuan atau tingkah laku akhir. Dengan kata lain motivasi

4
mempunyai tiga aspek yaitu: 1) Keadaan yang mendorong; 2) Tingkah laku yang di dorong; 3)
Kondisi yang memuaskan atau meringankan keadaan yang mendorong”.

Pengambilan keputusan adalah memilih salah satu lebih di antara sekian banyak
alternative keputusan yang mungkin. Alternatif keputusan meliputi keputusan ada kepastian,
keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam konflik. Keputusan bisa di
buat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang sama sehingga mudah di
lakukan keputusan. Keputusan yang di hadapi mungkin serupa dengan situasi yang pernah di
alami, tetapi ada ciri khusus dari permasalahan yang baru timbul.

Teori Pengambilan keputusan, Keputusan yang baru mungkin, persoalan baru yang belum
pernah dialami sebelumnya. Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan
keputusan adalah kegiatan pengumpulan informasi dari mana suatu apresiasi mengenai situasi
keputusan dapat di buat. Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk
kepentingan sendiri maupun kepentingan kelompok. Lingkungan keputusan dapat sampai tak
terbatas. Empat Kategori keputusan, Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty)
Keputusan dalam keadaan resiko (risk), Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty)
Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian motivasi?


2. Apa saja fungsi motovasi?
3. Apa saja jenis motivasi dan bentuk motivasi belajar?
4. Apa itu teori Hirarki motivasi (teori maslow) dalam manajemen?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari motivasi.


2. Untuk mengetahui fungsi dari motivasi.

5
3. Untuk mengetahui jenis motivasi dan bentuk motivasi belajar.
4. Untuk mengetahui teori hirarki motivasi yang disebut teori maslow dalam manajemen.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pengambilan keputusan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Motivasi

Sebenarnya, apa itu motivasi? Pengertian Motivasi adalah suatu dorongan atau alasan
yang menjadi dasar semangat seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
tertentu. Arti motivasi juga dapat didefinisikan sebagai semua hal yang menimbulkan dorongan
atau semangat di dalam diri seseorang untuk mengerjakan sesuatu.

Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “motivation”, yang artinya
“daya batin” atau “dorongan”. Sehingga pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang
mendorong atau menggerakkan seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu dengan tujuan
tertentu. Akar kata motivasi adalah dari bahasa Latin yaitu “movore”, yang artinya adalah gerak
atau dorongan untuk bergerak. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, motivasi dikenal dengan
sebutan “motive” yang artinya daya gerak atau alasan.

Dalam Bahasa Indonesia, asal kata motivasi adalah “motif”, yang artinya daya upaya yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif menjadi dasar dari kata motivasi yang bisa
diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Maka dari itu, dengan kata lain pengertian
motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau
mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan.

Pengertian Motivasi menurut para ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian motivasi menurut para ahli, antara lain:

1. American Encyclopedia

7
Motivasi adalah suatu kecenderungan (sifat pertentangan) yang ada pada diri
individu untuk membangkitkan semangat serta dorongan, topangan, dan juga arahan
untuk melakukan sebuah tindakan (Malayu, 2005:143).
2. Uno (2007)
Motivasi adalah suatu dorongan eksternal dan internal pada diri individu yang
dikarenakan adanya minat serta keinginan, kebutuhan, dorongan, cita-cita, harapan, serta
tujuan. Motivasi sendiri adalah sesuatu yang bisa membuat individu mau mengerjakan
‘sesuatu’. Seperti yang sudah disebutkan oelh Sargent serta dikutip oleh Howard, 199,
yang berbunyi: “Jika motivasi adalah dampak dari interaksi individu pada situasi yang
tengah dihadapinya,” (Siagian, 2004).
3. Hamalik (1992; 173)
Motivasi adalah perubahan energi yang ada pada diri seseorang yang ditandai dengan
adanya perasaan serta reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.
4. Uno (2007) versi 2
Motivasi merupakan suatu dorongan eksternal dan internal yang ada pada diri
individu serta diindikasikan dengan munculnya minat, keinginan, serta hasrat, kebutuhan
dan juga dorongan ; cita – cita serta harapan; dan penghargaan serta penghormatan.
5. Makmun (2004)
Motivasi adalah sebuah tenaga, kekuatan, daya, serta kondisi kompleks yang juga
menjadi kesiapsediaan pada diri seseorang guna bergerak menuju sebuah tujuan tertentu
yang baik disadari ataupun tidak disadari.
6. Mulyasa (2003; 112)
Motivasi adalah suatu tenaga penarik atau pendorong yang menyebabkan timbulnya
tingkah laku menuju suatu tujuan tertentu.Seseorang yang akan bersungguh-sungguh
serta mempunyai niat sebab ada suatu hal keinginan yang tinggi.
Jadi, Pengertian Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu
besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan tertentu. Adanya
motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk mencapai yang diinginkannya.
Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan memberikan dampak yang baik bagi
kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut akan mengubah perilakunya, untuk menggapai cita-
cita dan menjalani hidup dengan lebih baik.

8
Oleh karena itu, setiap orang sangat membutuhkan motivasi untuk dirinya sendiri. Hal ini,
agar kita tidak mudah putus asa dan merasa down. Serta dapat cepat bangkit saat mengalami
kegagalan.

B. Fungsi Motivasi

Pada dasarnya, fungsi motivasi adalah sebagai pendorong atau daya tarik pada seorang
individu untuk melakukan suatu tindakan dengan tingkat antusiasme yang tinggi.

Selain itu, ada beberapa fungsi motivasi yang perlu Anda ketahui sebagai berikut :

 Menentukan Arah yang Ingin Dicapai


Motivasi dapat berfungsi sebagai pengarah, maksudnya motivasi dapat menunjukkan
arah terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Dalam hal ini, ada dua jenis arah yang bisa dicapai, yaitu arah yang positif
dan arah yang negatif.
 Menyeleksi Perbuatan
Seseorang yang tertanam motivasi didalam dirinya akan melakukan upaya tertentu
dalam melakukan tindakan yang akan dilakukannya demi mencapai hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, motivasi befungsi sebagai penyeleksi untuk membantu
individu membuang perbuatan yang tidak berkaitan dengan tujuannya.
 Menentukan Cepat atau Lambatnya Suatu Tindakan
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai promotor, yaitu mesin penggerak yang
memberikan kekuatan bagi individu untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Seseorang
yang termotivasi akan menentukan upaya apa yang harus ditempuh agar tujuan semakin
cepat tercapai.
C. Jenis Motivasi dan Bentuk Motivasi Belajar

Kita mungkin tidak menyadari betapa banyak teknik motivasi yang bisa digunakan untuk
memotivasi rekan kerja, karyawan, anak-anak, diri sendiri bahkan pasangan hidup kita, untuk
membuat perubahan atau untuk “berjalan” pada arah yang benar.

9
Berbagai jenis motivasi tentunya untuk berbagai jenis orang, yang pada dasarnya terdapat
7 jenis motivasi, seperti termuat dalam Lifemojo.

1. Motivasi Prestasi. Orang dengan tipe motivasi ini fokus pada pencapaian tujuan. Motivasi
ini membentuk dasar bagi kehidupan yang baik, memberikan motivasi kepribadian
dinamis dan menghormati diri sendiri. Orang biasanya menetapkan target yang dicapai
tidak terlalu sulit dalam pencapaian. Dengan melakukan ini, mereka memastikan
melakukan tugas-tugas yang bisa mereka capai.
2. Motivasi Peningkatan Diri (Intrinsik). Jika Anda tidak mendapatkan motivasi dari luar,
temukan motivasi dari diri sendiri. Motivasi diri adalah kemampuan untuk memenuhi
keinginan, harapan, atau tujuan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Motivasi diri penting
untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menurut hirarki
kebutuhan Maslow, orang memiliki kebutuhan manusia diatur dalam tangga lima
langkah. Sebelum lebih tinggi tingkat kebutuhan diaktifkan, tingkat kebutuhan lebih
rendah harus dipenuhi. Dalam urutan, kebutuhan bersifat fisiologis, keamanan, sosial,
harga diri, dan aktualisasi diri.
3. Motivasi Ekstrinsik. Bentuk motivasi yang memanifestasikan dirinya positif serta negatif.
Motivasi positif muncul dalam bentuk hadiah atau mengobati, dan dapat dinyatakan
dalam arti negatif dengan cara memeras atau mengancam. Motivas ekstrinsik berlaku
pada kedua kasus dan efektif.
4. Motivasi tlTakut. Ketakutan juga merupakan salah satu motivasi. Kita “takut”
mengemudi di sisi jalan yang salah. Kita takut berjalan terlalu dekat dengan tepi tebing.
Kita takut bahan kimia beracun. Ketakutan ini memotivasi kita untuk membuat keputusan
yang baik soal keselamatan kita. Tapi jangan biarkan menjadi kebiasaan yang dapat
mengendalikan kita. Jika kita tidak bisa melawan dengan cara positif, lakukan secara
kreatif.
5. Motivasi Investasi. Penting untuk menginvestasikan diri secara fisik, emosional, dan
finansial dalam suatu tugas. Semakin diinvestasikan dalam suatu tugas, semakin besar
kemungkinan ia akan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan lengkap. Contohnya,
jika mimpi menjadi seorang penyanyi, ia harus memiliki komitmen togal dalam mencapai
tujuan ini. Ia perlu bekerja keras pada apa yang ingin dicapai.

10
6. Motivasi Sosial. Banyak orang menganggap kehidupan sosial mereka sebagai motivasi
terbesar mereka. Teman-teman mereka adalah motivator terbaik mereka. Ide untuk
diterima di antara sekelompok orang adalah motivasi untuk mencapai tujuan hidup.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung dipengaruhi motivasi sosial untuk
melakukan tugas-tugas seperti itu untuk menyenangkan orang-orang yang mereka
kagumi atau hormati.
7. Motivasi Sikap. Jika Anda berpikir positif, Anda bisa mencapai hal-hal yang kadang
dianggap tidak realistis oleh orang lain. Sikap positif membantu Anda membangun
hubungan yang kuat dan tetap termotivasi. Jika Anda memiliki tujuan dalam pikiran
namun kurang motivasi, cobalah miliki sikap positif. Ini akan menaikkan motivasi Anda
sendiri.

Bentuk Motivasi Belajar

Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk dan cara yang menumbuhkan motivasi yaitu:

 Memberi angka
 Hadiah
 Saingan/Kompetisi
 Harga diri
 Menilai ulangan
 Mengetahui hasil
 Pujian
 Hukuman
 Hasrat untuk belajar
 Minat
D. Teori Hirarki Motivasi dalam Manajemen

Teori Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan manusia
sebagai berikut :

1. Kebutuhan Fisiologis

11
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang
merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur
dan sebagainya.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua
yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan
perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan
jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.

3. Kebutuhan Sosial

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan
muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang
lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya
kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

4. Kebutuhan Penghargaan

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
seseorang.

5. Kebutuhan Aktualisasi diri

Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi
diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang.
Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang.
Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat
karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan
aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.

12
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih
pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang.
Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi
motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk
pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya
lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi
motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun
kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya
yang lebih kecil.

E. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan Manajemen

Setiap harinya kita dihadapkan dengan berbagai macam persoalan yang menuntut untuk
mengambil keputusan. Mulai dari keputusan yang bersifat sederhana hingga keputusan yang
kompleks. Salah satu contoh keputusan yang sederhana dimulai dari pagi hari untuk mandi,
sarapan menggunakan menu apa, berangkat kerja mau naik apa, makan siang menggunakan
menu apa dan masih banyak lainnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan harus
dipikirkan dengan baik, dengan matang dan dipertimbangkan efeknya di masa depan.

Jika sudah begini, kadang manusia akan merasa putus asa dan tidak tahu lagi harus bagaimana.
Perlu Kamu tahu bahwa dalam pengambilan keputusan terdapat banyak proses penting di
dalamnya. Agar Kamu lebih mudah dalam mengambil keputusan, tentunya Kamu harus tahu
proses pengambilan keputusan tersebut.

Proses ini terdiri atas 7 tahap yang harus dilalui. Untuk Kamu yang ingin mengetahuinya,
yuk langsung saja simak penjelasan proses dari pengambilan keputusan yang ada di bawah ini :

1. Tahap Pertama, Memahami dan Merumuskan Suatu Permasalahan

13
Dalam pengambilan keputusan, hal pertama yang harus Kamu lakukan adalah paham dan dapat
merumuskan masalah yang sedang dihadapi. Di sini Kamu harus bisa mengidentifikasi masalah sesuai
dengan penyebab dasarnya. Tujuannya adalah agar pengambilan keputusan yang dilakukan benar-

benar tepat sasaran. Untuk mengidentifikasi masalah ini bisa dilakukan dengan beberapa
macam cara. Mulai dengan menguji hubungan sebab akibat hingga mencari jenis
penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian, masalah yang dihadapi jauh lebih siap dan lebih
mengena.

2. Tahap Kedua, Mengumpulkan Informasi yang Relevan

Jika Kamu sudah berhasil dan melewati tahap pertama, maka Kamu akan masuk ke tahap
kedua yakni harus mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak-banyaknya. Tujuan dari
mengumpulkan informasi dan juga data adalah untuk memperkuat permasalahan tersebut. Jika
informasi yang didapat emang benar adanya dan bukan hanya gosip belaka, maka dalam hal ini
memang harus dilakukan pengambilan keputusan yang tepat. Namun, jika informasi dan data
yang didapatkan tidak relevan, maka dalam hal ini tidak bisa masuk ke tahapan selanjutnya.

3. Tahap Ketiga, Mengembangkan Alternatif yang Bisa Digunakan

14
Pada tahapan ini, Kamu akan memiliki beberapa alternatif pengambilan keputusan yang bisa
dipilih. Adanya banyak alternatif pilihan pengambilan keputusan tentunya akan sangat
membantu dan membuat kita lebih berfikir panjang mengenai keputusan yang akan diambil.
Dalam hal ini, beberapa alternatif keputusan yang tersedia harus dipertimbangkan dan dipilih
yang paling baik. Meskipun alternatif pilihan tersebut bukalah keputusan yang sempurna dan
ideal. Dengan begitu, Kamu bisa mendapatkan keputusan yang memang benar-benar tepat.

4. Tahap Keempat, Mengevaluasi Setiap Alternatif yang Dipilih

Dalam tahapan ini Kamu harus melanjutkan tahapan ketiga. Di sini setiap alternatif yang
sudah ada harus dievaluasi kembali. Tujuan dari pengevaluasian alternatif pilihan ini digunakan
untuk mengetahui serta menilai apakah alternatif yang dipilih ini memang efektif digunakan
atau tidak. Dari beberapa alternatif yang ada, tentunya setiap alternatif keputusan tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena hal itulah tahapan evaluasi
alternatif ini adalah tahapan yang paling penting.

5. Tahap Lima, Memilih Alternatif yang Terbaik

15
Setelah Kamu berhasil mengevaluasi setiap alternatif yang ada, maka di sini yang harus Kamu
lakukan adalah memilih alternatif yang paling baik. Sebelum itu, seharusnya Kamu sudah tahu
dan memiliki gambaran dampak negatif dan positif yang ditawarkan oleh setiap alternatif yang
ada. Nah, nantinya alternatif terbaik yang sudah dipilih ini harus didasarkan pada jumlah
informasi dan data yang nyaris sempurna. Tujuannya adalah agar kebijakan pengambilan
keputusan yang dilakukan benar-benar tepat.

6. Tahap Enam, Mengimplementasikan Keputusan yang Diambil

Dalam tahap lima Kamu sudah berhasil mengambil keputusan, maka di tahap ke enam ini
Kamu harus mengimplementasikan keputusan tersebut. Dalam proses mengimplementasikan
keputusan, maka Kamu harus membuat rencana yang nantinya digunakan untuk mengatasi
berbagai macam masalah yang mungkin saja bisa terjadi pada saat proses penerapan keputusan.
Dalam hal ini, Kamu juga harus memperhatikan risiko apa saja yang mungkin terjadi serta
konsekuensinya apa. Tidak hanya itu, Kamu juga harus menetapkan prosedur laporan kemajuan
periodik dengan cara tindakan yang korektif yang ada pada masalah yang baru saja muncul
dalam proses pengambilan keputusan. Tidak hanya itu, Kamu juga harus merancang peringatan
diri jika terjadi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan dalam penerapan keputusan
tersebut.

16
7. Tahap Ketujuh, Evaluasi Hasil Keputusan

Ini adalah tahap terakhir dari pengambilan keputusan. Tahap ini menentukan apakah
keputusan yang sudah diambil ini memang benar-benar efektif atau tidak. Setiap keputusan
yang sudah diterapkan harus selalu dimonitor. Kamu harus selalu melakukan evaluasi untuk
mengetahui penerapan keputusan tersebut berjalan dengan lancar atau tidak. Selain itu, Kamu
juga harus bisa mengetahui apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dengan demikian maka pengambilan keputusan telah selesai. Memang cukup
panjang proses pengambilan keputusan yang harus dilakukan. Tujuannya sendiri tidak lain
untuk mendapatkan keputusan yang terbaik. Dengan demikian hal ini juga akan berdampak
pada masa depan yang lebih baik pula. Semoga adanya informasi ini dapat bermanfaat dan
membantu Kamu dalam mengambil keputusan.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai kesimpulan yang lebih jelas
dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini lima kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan
dan ukuran dalam membuat keputusan kreatif,efektif dan praktis.

1. Sebelum membuat keputusan,berdoalah kepada Allah dan lakukan shalat istikarah.


2. Siapkan perangkat ilmu (teori,metodologi) yang cukup sebelum membuat keputusan.
3. Melakukan Musawarah (sharing experiences) untuk membuat keputusan.
4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio dari pada emosi dalam membuat keputusan.
5. Hati-hati dari pengaruh(pihak lain),dan jangan lengah serta tidak boleh tertipu
(terprovokasi).

B. Saran

Dalam mengambil keputusan dalam manajemen,kita perlu mempelajari beberapa aspek


yang sudah kami susun dalam Pembahasan makalah ini,kita semua pasti tidak menginginkan
keputusan yang kita ambil adlah keputusan yang bisa membuat kita menyesal di kemudian
hari.Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan di butuhkan oleh semua mahasiswa yang
masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalampengambilan keputusan untuk menentukan
kehidupan di masa yang akan datang agar menjadi manusia yang lebih baik

18
DAFTAR PUSTAKA

Ernie, Tisnawati. (2005). Pengantar manajemen. Kencana,Jakarta.

Edi, Sutrisno. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Kencana, Jakarta.

Fahmi, Irham. (2013). Perilaku Organisasi. Bandung : Alfabeta.

Wahjosumidjo. (1994). Kepemimpinan dan Motivasi Pendidikan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

https://goodminds.id/proses-pengambilan-keputusan. [Diakses pada 13 Desember 2021].

https://www.yuksinau.id/pengertian-motivasi. [Diakses 13 Desember 2021].

http://www.jejakpendidikan.com/2016/05/jenis-dan-bentuk-motivasi.html?m=1. [ Diakses 13
Desember 2021].

19

Anda mungkin juga menyukai