Anda di halaman 1dari 19

STUDI KASUS ORGANISASI PEMBELAJAR PADA ORGANISASI

PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SEKOLAH

Mata Kuliah : Kepemimpinan dan Administrator Kesehatan

Dosen Pengampuh : Novi.Inriyani Suwendro, S.KM.,M.PH.

DISUSUN OLEH

DEBBY FEBRIYANA LADADO

P10120188

KELAS B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat – Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Studi kasus organisasi
pembelajar pada organisasi Palang Merah Remaja di sekolah (PMR)”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Kepemimpinan dan Administrator Kesehatan program S1 Kesehatan
Masyarakat.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memeberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal ‘Alamiiin.

Palu, 01 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………..1
B. Tujuan……………………………………………………………………...2
C. Manfaat……………………………………………………………………2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Personal Mastery…………………………………………………….3


B. Teori Mental Model………………………………………………………..4
C. Teori Shared Vision………………………………………………………..5
D. Teori Team Learning………………………………………………………6
E. Teori System Thingking…………………………………………………...8

BAB III ISI

A. Hasil………………………………………………………………………..9
B. Pembahasan……………………………………………………………….11

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………….14
B. Saran……………………………………………………………………...15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh


terjadinyaPerang Dunia II (1859) pada waktu itu Austria dan Francis
sedang mengalami peperangan. Karena kekurangan tenaga untuk
memberikan bantuan, akhirnyamengerahkan anak-anak sekolah supaya
turut membantu sesuai dengankemampuannya. Mereka diberikan tugas-
tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-
majalah serta Koran bekas. Anak-anaktersebut terhimpun dalam suatu
badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP)kemudian menjadi
Palang Merah Remaja (PMR).Pada tahun 1919 di dalam sidang Liga
Perhimpunan Palang MerahInternasional diputuskan bahwa gerakan
Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usahatersebut diikuti oleh
negara-negara lain.
Dan pada tahun 1960, dari 145Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah sebagian besar sudah memilikiPalang Merah Remaja. Di
Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulanJanuari 1950 di Jakarta,
PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpinoleh Ny. Siti
Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950
berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan
dariPalang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah dan
bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa sekolah dalam
bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.Untuk mendirikan atau menjadi anggota palang
merah remaja disekolah, harusdiadakan Pendidikan dan Pelatihan
Diklatuntuk lebih mengenal apa itusebenarnya PMR dan sejarahnya
mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklatini para peserta juga
mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi
anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan
yangdiadakan oleh palang merah remaja disekolah.

1
B. Tujuan

1). Menganalisa praktik personal mastery di organisasi palang merah remaja


2). Menganalisa praktik mental model di organisasi palang merah remaja
3). Menganalisa praktik shared vision di organisasi palang merah remaja
4). Menganalisa praktik team learning di organisasi palang merah remaja
5). Menganalisa praktik system thingking di organisasi palang merah remaja

C. Manfaat

1). Mengetahui manfaat personal mastery di organisasi palang merah remaja


2). Mengetahui manfaat mental model di organisasi palang merah remaja
3). Mengetahui manfaat shared vision di organisasi palang merah remaja
4). Mengetahui manfaat team learning di organisasi palang merah remaja
5). Mengetahui manfaat system thingking di organisasi palang merah remaja

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Personal Mastery

Pengertian dari Personal Mastery ini dapat didefenisikan dengan


penguasaan pribadi. Kata “Mastery” bisa difahami sebagai “master”.
maka apabila dikatakan master, yang terbayangdalam maknanya adalah
seseorang yang telah mapan, mampu, dan super.Sementara kata “Personal”
dapat pula diartikan sebagai “diri, jiwa, dan pribadi.” Sehingga kalau kita
artikan dengan bahasa yang bebas,Personal Mastery dipahami sebagai diri
yang telah mampu dalam menguasai masalah. Penguasaan pribadi adalah
sekitar mendekati kehidupan dari perspektif yang berbeda. Kadang-kadang
orang akan menyebutnya sebagai perjalanan menuju perbaikan terus-
menerus. penguasaan pribadi dipandu dengan prinsip-prinsip kunci seperti
visi, tujuan pribadi, ketegangan kreatif,komitmen untuk kebenaran dan
memahami pikiran bawah sadar.
Tujuan dari personal mastery ini adalah Sebagai manusia, kita harus
tetap mempertahankan Personal Mastery yang sudah kita miliki. Karena
membawa dampak positif baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja. untuk mengembangkan
Personal Mastery ke arah yang sempurna Sehingga dibutuhkan komitmen
yang tinggi untuk terus menerus mempertahankan dan
mengembangkannya.
Personal Mastery menurut Peter Senge mengilustrasikan bahwa
penguasaan diri merupakan salah satu pengetauan yang di perlukan dalam
Learning Organisation
terdapat dua prinsip dalam Personal Mastery yaitu :

1) Personal Vision, yang merupakan goal yang ingi di wujudkan di masa


yang akan datang dengan langkah-langkah yang berfokus pada
pencapaian, hal ini merupakan dasar dari personal mastery,
2) Creative Tension, sebuah kreativitas yang muncul Ketika dalam
keadaan terdesak dengan ide-ide kreatif dalam rangka keluar dari
permasalahan yang di hadapinya.

3
Manfaat dari teori personal masteri :

1). Kemampuan mengambil tanggung jawab


2). Mampu mengendalikan strees dan bersikap positif
3). Melihat perubahan sebagai suatu peluang
4). Kejelasan dan profesionalisme visi
5). Kohesive dan Team Work yang berlaku
6). Menciptakan petumbuhan organisasi yang tetap dan berjangka panjang
7). Pemenuhan tanggung jawab sosial.
8). Kepemimpinan kreatif yang kuat.
9). Meningkatkan kecerdasan emosi.Dengan demikian terlihat jelas

B. Mental Model

Peter Senge menyebutkan mental model yaitu cara pandang, yang


dapat mempengaruhi Tindakan dalam melihat dunia. Hal ini berkaitan
dengan behavior individu yang merupakan kerangka berpikir kognitif
individu dalam menyingkapi akan perubahan yang ada dan bertindak
dalam melihat dunia. Mental Model berasal dari pengamatan dengan
pengetahuan, informasi-informasi membentuk skemata-skemata sehingga
terbentuklah mindset untuk suatu proses seperti tangga dalam mengambil
kesimpulan.
Mental model adalah ‘asumsi yang tertanam, generalisasi, atau bahkan
gambar dan gambar yang mempengaruhi bagaimana kita memahami dunia
dan bagaimana kita mengambil tindakan. Hal tersebut tergambar pada
perilaku kita dan cerminkan daritindakan kita didalam mempelajari model
mental di mulai dengan melihat cerminan diri sendiri, mengembangkan
kemampuan yang diri sendiri dan kemampuan untuk ‘learningful’,
mengungkapkan pemikiran secara evektif dan membuat pemikiran terbuka
untuk mempengaruhi orang lain.
Tujuan dari model mental adalah dengan bagaimana seseorang berpikir
dengan mendalam tentang mengapa dan bagaimana dia melakukan
tindakan atau aktivitas dalam berorganisasi. Model mental merupakan
suatu pembuatan peta atau model kerangka kerja dalam setiap individu
untuk melihat bagaimana melakukan pendekatan terhadap masalah yang
dihadapinya. bisa dikatakan sebagai konsep diri seseorang, yang dengan
konsep diri tersebut dia akan mengambil keputusan terbaiknya

4
Manfaat dari mental models :

1. Mengurangi waktu penyelesaian masalah Dengan menerapkan model


mental, Anda dapat lebih cepat dan mudah memahami masalah yang
dihadapi dan, yang lebih penting, mendapatkan solusi terbaik dan lebih
produktif.
2. Membuka pikiran untuk cara berpikir yang baru dan berbeda. dapat
melepaskan diri dari persamaan dan mendekati hal-hal dari tempat yang
lebih objektif.untuk pertumbuhan baik pribadi maupun professional
3. Membantu menjadi lebih mudah beradaptasi untuk melihat berbagai hal
dari berbagai perspektif yang berbeda dan Anda akan semakin mudah
beradaptasi dan fleksibel saat memecahkan masalah.

C. Shared Vision

Visi bersama adalah suatu gambaran umum dari organisasi dan


tindakan (kegiatan) organisasi yang mengikat orang-orang secara bersama-
sama dari keseluruhan identifikasi dan perasaan yang dituju. Dengan visi
bersama organisasi dapat membangun suatu rasa komitmen dalam suatu
kelompok, dengan membuat gambaran-gambaran bersama tentang masa
depan yang coba diciptakan, dan prinsip-prinsip serta praktekpraktek
penuntun yang melaluinya kita harapkan untuk bisa mencapai masa depan.
dapat membangun suatu rasa komitmen dalam suatu kelompok,dengan
membuat gambaran-gambaran bersama tentang masa depan yang coba
diciptakan, dan prinsip-prinsip serta praktekpraktek penuntun yang
melaluinya kita harapkan untuk bisa mencapai masa depan.
Tujuan dari shared vision adalah mampu membangkitkan anggota serta
memberikan fokus, dan meningkatkan aspirasi dan inspirasi, juga
membuat orang saling percaya untuk kekompakan anggota organisasi.

5
Manfaat dari Visi bersama sangat penting dalam pembelajaran organisasi
karena memberikan panduan umum mengenai kebutuhan pengetahuan.
Arah yang luas ini membantumenentukan jenis pengetahuan yang
dibutuhkan dan jenis kegiatan perolehan pengetahuandan diseminasi
pengetahuan yang harus didorong. Misalnya, jika visi organisasi adalah
untuk memperluas secara internasional, maka anggota dapat dipandu
untuk memperoleh danmenyebarkan lebih banyak informasi mengenai
pasar luar negeri. Visi bersama juga akan memastikan bahwa hanya
pengetahuan yang relevan diperoleh dan kemudian disebarkan kedalam
organisasi untuk mencapai tujuan bisnis.

D. Team Learning

Belajar tim adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian berpikir


kolektif, sehingga kelompok-kelompok manusia secara dapat diandalkan
bisa mengembangkan kecerdasan dan kemampuan yang lebih besar dari
pada jumlah bakat para anggotanya, suatu kelompok kerja dikatakan
berhasil jika masing-masing anggota dalam kelompok tersebut bisa saling
mengisi kekurangan yang ada dengan kelebihan yang dimiliki oleh
anggota kelompok. Dengan demikian, jumlah ketercapaian hasil yang
diperoleh tim dapat melebihi jumlah hasil dari tiap-tiap individu jika
mereka bekerja secara sendiri-sendiri.Sebagaimana dijelaskan di
pendahuluan bahwa dalam organisasi modern,team learning merupakan
suatu bentuk kerjasama yang paling penting dan mendasar, karena team
learning memiliki peranan yang penting untuk membawa sekelompok
orang mencapai level kinerja yang lebih tinggi.
Team Learning merupakan proses mentransformasikan keterampilan
komunikasi dan keahlian berfikir thinking skill sehingga suatu
kelompokdapat menyelaraskan dan mengembangkan kapasitas anggota
tim yang lebih besar dibandingkan ketika masing-masing anggota bekerja
sendiri.

6
Adapun Tujuan dari pembelajaran tim ,yaitu:

1. Meningkatkan kemampuan atau kapasitas tim melalui transformasi


keterampilan, pengetahuan atau wawasan baru, dan pengalaman
sebelumnya.
2. Mendorong anggota tim untuk menyajikan, mempromosikan dan
bernegosiasi pandangan atau pendapat mereka yang mengarah pada retensi
yang lebih baik.
3. Terciptanya komunikasi yang efektif dalam organisasi sebagai individu
yang belajar nilai berbagai informasi dengan rekan-rekan mereka dalam
tim.
4. Tercipta suasana kerja yang co-operative dan membangun hubungan yang
lebih baik dalam organisasi.

Manfaat dari pembelajaran tim, yaitu :

1. Dapat mengembangkan kualitas kepemimpinan,


2. Terjadinya peningkatan produktivitas
3. Mengambil peran aktif dalam membantu orang lain ketika mendapat beban
yang berlebihan.
4. Dapat mempromosikan inovasi dan solusi
5. Meluangkan waktu untuk mendiskusikan situasi, tanggapan tim dapat
memperoleh informasi atau saran berkualitas tinggi dari anggota internal
maupun eksternal.
6. Dapat membangun hubungan yang kuat.
7. Memotivasi dan mendorong satu sama lain untuk bekerja
8. Menjadi bagian dari tim dengan membangun kepercayaan serta ikatan
yang kuat, menciptakan lingkungan kerja dimana anggota merasa nyaman
mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan dan
meminta atau menawarkan bantuan bila diperlukan.
9. Dapat meningkatkan keterampilan komunikasi.

7
E. System Thingking

Pemikiran sistem (berpikir sistem) adalah suatu kerangka kerja


konseptual, yaitu suatu cara dalam menganalisis dan berpikir tentang suatu
kesatuan dari keseluruhan prinsip-prinsip. Tanpa kemampuan
menganalisis dan mengintegrasikan. Disiplin ini membantu kita melihat
bagaimana kita
mengubah sistem-sistem secara lebih efektif, dan bertindak
lebih selaras dengan proses-proses yang lebih besar
Adanya kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan sesuatu
kejadian sebagai sebuah sitem(system approach).Kejadian apapun, baik
fisik maupun non fisik, dipikirkan sebagai unjuk kerja dan keseluruhan
interaksi antara batas lingkungan tertentu. Juga dapat digunakan sebagai
pendekatan untuk memahamisuatu permasalahan secara keseluruhan dan
akurat sebelum bertindak, sehinggabisa mengajukan pertanyaan yang lebih
baik sebelum melompat ke kesimpulan.
Pemikiran sistem juga memiliki tujuan, yaitu untuk menggabungkan
kembali pemikiran sistem sebagai pendekatan yang sesuai untuk
menemukan kebijakan dan merekayasa manajemen. Dengan demikian,
pemikiran sistem dapat menempati posisi penting dalam pengembangan
disiplin ilmu terapan. Menunjukkan bahwa dalam konteks pemikiran
sistem kritis, berbagai sistem yang diturunkan akan membantu dan
menjadi bagian dari rasionalisasi pluralis. Sehingga dapat meningkatkan
kualitas tugas pengambilan keputusan dan efektivitas manajemen.
Selanjutnya, melalui pergerakan sistem, para praktisi dapat mengetahui
keragaman sebagai suatu tanda kekuatan bukan kelemahan.
Manfaat lain dari system thinking adalah salah satu kompetensi yang
penting untuk dimiliki pemimpin. Kompetensi ini memungkinkan
pemimpin menangani dan memeriksa kompleksitas baik eksternal atau
internal organisasi dengan lebih efektif, melihat masalah, serta mengenali
dimana perubahan dibutuhkan dan berarti.

8
BAB III

ISI

A. Hasil

1. Personal Mastery

Dalam kegiatan PMR yang merupakan salah satu faktor yang


penting dalam sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan dan dan
menjadi relawan remaja di masa depan untuk mewujudkan cita-cita
dan semangat pengabdian kepada sesama manusia remaja sehat yang
peduli pada sesama, di mana setiap orang itu unik dan masing-masing
punya kelebihan dan kekurangan tidak ada salahnya untuk mencoba
mulai dari organisasi yang sedang dijalani untuk menjadi pemimpin
yang dapat memberikan pengaruh serta motivasi kepada diri sendiri
maupun kepada orang lain dan hasilnya yang berdampak positif di
lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan organisasi.
Hasil pengamatanku di organisasi yang pernah saya ikuti yakni
organisasi palang merah remaja yang saya ikuti pada saat sekolah
menengah kejuruan, di mana kita setiap anggota di dalamnya dapat
untuk menjadi diri sendiri serta dapat mengembangkan bakat yang
dimiliki tanpa adanya rasa malu atau takut dari dari situlah penguasaan
diri telah terbentuk dan itu merupakan salah satu pengetahuan yang
diperlukan untuk menjadi pemimpin di kemudian hari, serta terbuka
untuk memberitahukan ide-ide kreatif dalam rangka keluar dari
permasalahan yang akan dihadapi kedepannya maupun yang akan di
masa sekarang.

2. Mental model

Pada organisasi yang saya ikuti sendiri itu telah banyak merubah
cara pandang dari anak-anak yang mengikuti kegiatan ini di mana
dapat mempengaruhi tindakan mereka untuk melihat dunia serta hal
yang berkaitan dengan pemikiran yang kognitif dan merubah cara
berfikir untuk menjadi lebih baik dan membentuk mindset mereka
dalam proses untuk mengambil kesimpulan di satu permasalahan yang
memerlukan jalan keluar. Karena dapat menjadi contoh untuk teman-
teman lain serta mengetahui apa yang apa yang anggota PMR lainnya
lakukan untuk memberikan motivasi kepada teman-teman yang lain.
9
3. Shared Vision

Dalam mewujudkan visi bersama untuk organisasi palang merah


remaja, tentunya banyak perbedaan pendapat yang yang membangun
satu rasa komitmen dalam satu kelompok, di mana penyampaian dari
sebuah pesan seperti proses diskusi, berbicara bahkan pada saat saling
memandang sebenarnya sedang mencoba menyampaikan sesuatu
kepada orang lain saat itu kita telah melakukan suatu proses yang
sering disebut komunikasi karena komunikasi yang baik akan
menghasilkan hasil yang baik pula. Untuk proses inilah yang akan
menyatukan sebuah pendapat yang berbeda menjadi satu pendapat
yang sama dalam membangun jaringan kerjasama untuk
pengembangan organisasi ini, karena adanya komitmen antar sesama
anggota dalam membentuk tujuan yang ingin di capai. Untuk
keputusan sepihak di mana semua anggota menyetujuinya.

4. Team Learning

Dari palang merah remaja dapat mengasah suatu keahlian agar


berkembangnya kecerdasan serta kemampuan yang lebih besar untuk
satu kelompok yang saling bekerja sama tanpa memandang
kekurangan dari para anggotanya dan hanya memandang kelebihan
yang dimiliki oleh anggota kelompok karena dapat memiliki peranan
yang penting untuk membawa sekelompok dalam mencapai level
kinerja yang lebih tinggi seperti mau mendengarkan orang lain serta
memberi pernyataan yang jelas dalam umpan balik dan mau untuk
membuka diri terhadap sesama untuk menghindari hal yang buruk
yang terjadi di lingkungan seperti permusuhan antar anggota
kelompok, karena di sisi lain ini pembelajaran tim banyak di temui
karakter dan sifat yang berbeda dari setiap anggota, Serta membangun
relasi untuk bekerja sama agar bisa menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu untuk kurun waktu yang lebih cepat dan pekerjaan yang berat
menjadi ringan karena adanya kerjasama antar kelompok serta bisa
menjadi lebih akrab dari awal bertemu.

10
5. System Thingking

Di PMR sendiri membentuk kelompok juga akan memudahkan


kerjasama dalam menyepakati tujuan yang akan dicapai bersama untuk
melaksanakan Tri bakti anggota PMR dalam memberikan dukungan
perubahan perilaku hidup sehat di masyarakat untuk mewujudkan
hidup yang sehat bukan hanya terbebas dari penyakit melainkan sehat
secara fisik mental dan sosial, karena sistem thinking juga diperlukan
untuk membuat kita dapat lebih berkomitmen dalam perubahan
pengembangan organisasi di mana kita tidak harus menunggu untuk
ditugaskan atau memimpin sesuatu kegiatan yang besar tetapi kita
dapat menjadi sarana pembelajar menjadi pemimpin yang baik untuk
sebuah organisasi yang sedang berjalan.

B. Pembahasan

1. Personal Mastery

Dari hasil pengamatan dalam kegiatan palang merah remaja untuk


personal mastery sesuai dengan teori dari peter senge, karena karena
penguasaan diri merupakan salah satu pengetahuan yang diperlukan
dalam learning organization, karena adanya ide-ide kreatif dalam usaha
untuk keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi dan memiliki
kemampuan mengambil tanggung jawab serta melihat perubahan
sebagai satu peluang yang sangat baik untuk untuk anggota dan
organisasi serta memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi dan
meningkatkan kepemimpinan yang kreatif dan kuat.

11
2. Mental Model

Dari hasil pengamatan dalam kegiatan palang remaja untuk mental


model sesuai dengan teori dari peter senge ,di mana seseorang berpikir
dengan mendalam tentang mengapa dan bagaimana dia melakukan
tindakan atau aktivitas dalam berorganisasi di mana ini dapat dapat
melakukan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi sebagai
konsep diri dalam mengambil keputusan terbaik melalui kesepakatan
dengan setiap anggota organisasi. Karena membuka pikiran untuk
memikirkan cara yang baru dan berbeda dalam menghadapi masalah
dan mendapatkan solusi terbaik dan lebih produktif serta membantu
para anggota menjadi lebih mudah beradaptasi untuk melihat berbagai
hal yang lebih perspektif dan semakin mudah untuk memecahkan
masalah yang akan datang berikutnya.

3. Shared Vision

Dari hasil pengamatan dalam kegiatan palang merah remaja untuk


shared vision sesuai dengan teori Peter senge di mana suatu gambaran
umum dari organisasi dalam bertindak ini melibatkan keseluruhan
anggota untuk mengemukakan pendapatnya dalam membentuk sebuah
visi yang akan disepakati bersama di dalam organisasi dari perbedaan
pendapat yang dimiliki oleh setiap anggota. Ketika tujuan telah
rangkum dan telah disepakati itu dapat membangkitkan anggota serta
memberikan fokus dalam meningkatkan aspirasi dan inspirasi juga
membuat orang saling percaya untuk kekompakan anggota organisasi.

12
4. Dari hasil pengamatan dalam kegiatan palang merah remaja untuk
tim learning sesuai dengan teori yang telah di kemukakan oleh Peter
senge, bahwa pembelajaran tim adalah suatu keahlian percakapan dan
keahlian berpikir kolektif sehingga anggota kelompok dapat
diandalkan dan bisa mengembangkan kecerdasan serta kemampuan
yang lebih besar untuk kemajuan organisasi yang sedang diikuti di
mana setiap anggota kelompok saling mengisi kekurangan yang ada
dengan kelebihan yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok dengan
demikian itu dapat mencapai hasil yang sangat baik dan dapat
membentuk kerjasama dalam meningkatkan kemampuan keterampilan
serta wawasan yang baru dari pengalaman sebelumnya serta
mendorong anggota tim untuk menyampaikan pandangan mereka yang
mengarah pada retensi yang lebih baik sehingga terciptanya
komunikasi yang efektif dalam organisasi dan suasana kerja yang
kooperatif untuk membangun hubungan yang lebih baik

5. Dari hasil pengamatan dalam kegiatan palang merah remaja untuk


sistem thinking sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh
Pieter senge, dimana pemikiran sistem ini juga memiliki tujuan yaitu
menggabungkan kembali pemikiran sebagai pendekatan yang sesuai
untuk menemukan kebijakan sehingga meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam melihat masalah serta
mengenali di mana perubahan dibutuhkan dan berarti ini juga
berkaitan dengan Tri bakti PMR di mana meningkatkan keterampilan
hidup sehat, berkarya dan berbakti di masyarakat, karena kita sebagai
remaja yang peduli kreatif dan bersahabat di PMR bisa bersama-sama
untuk membantu sesama, dan mempererat persahabatan nasional dan
internasional karena dengan adanya kegiatan ini kita memiliki teman
baru dari daerah yang berbeda bahkan negara yang berbeda, karena di
PMR sendiri kita belajar bagaimana menjalin persahabatan dengan
orang lain yang kita kenal maupun yang kita tidak kenal.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. personal mastery di organisasi palang merah remaja memiliki


kemampuan mengambil tanggung jawab serta melihat perubahan
sebagai satu peluang yang sangat baik untuk untuk anggota dan
organisasi serta memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi
dan meningkatkan kepemimpinan yang kreatif dan kuat
2. Mental model di organisasi palang merah remaja dapat membuka
pikiran untuk memikirkan cara yang baru dan berbeda dalam
menghadapi masalah dan mendapatkan solusi terbaik dan lebih
produktif serta membantu para anggota menjadi lebih mudah
beradaptasi
3. Shared vision di organisasi palang merah remaja dapat
mengemukakan pendapatnya dalam membentuk sebuah visi yang
akan disepakati bersama di dalam organisasi dari perbedaan
pendapat yang dimiliki oleh setiap anggota
4. Team learning di organisasi palang merah remaja dapat diandalkan
dan bisa mengembangkan kecerdasan serta kemampuan yang lebih
besar untuk kemajuan organisasi yang sedang diikuti.
5. System thingking di organisasi palang merah remaja melakukan
pendekatan yang sesuai untuk menemukan kebijakan sehingga
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang lebih efektif
dalam melihat masalah serta mengenali di mana perubahan
dibutuhkan.

14
B. Saran

Palang Merah Remaja telah menjadi bagian dari Internasional yang aktif
menjalankan tugas kemanusiaan di seluruh pelosok Indonesia. Palang
Merah Remaja hadir dan mendapatkan tempat di hati masyarakat
Indonesia, Banyak orang berpendapat bahwa Palang Merah Remaja hanya
melakukan kegiatan
sebuah organisasi yang tidak penting padahal organisasi ini merupakan
organisasi yang memiliki tanggap darurat dan pelayanan
kesehatan.Sumber informasi mengenai Palang Merah Remaja masih
sedikit dan diharapkan akan ada penelitian – penelitian selanjutnya
mengenai Palang Merah agar selalu memberikan informasi seperti
mengadakan seminar atau pelatihan tentang PMR kepada masayarakat .
Dan menumbuhkan minat masyarakat terutama anak muda untuk turut
serta bergabung dalam kegiatan PMR.

15
DAFTAR PUSTAKA

Junandi, Purnawan. 2018. Slide Leadership & Personal Mastery.

Program S1 Ekstensi FKM UI.

Siagian. 2018 Teori dan Praktek Kepemimpinan.Jakarta: Rineka Cipta

Buku-buku pelatihan, 2018 terbitan PMR Pusat: Pertolongan Pertama

Perawatan Keluarga, Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat,

Kesehatan Remaja

Senge. Peter M 1994. The Fifth Discipline: The Art And Paractice Of The

Learning Organisasion. Doubleday, a division of Bantam Doubleday Dell

Publishing Group, Inc. United States of America.

Purwanti, K. Y., & Suryani, E. (2018). Pengaruh Discovery Learning

Dengan Pendekatan Scientific Berbantuan Powtoon Terhadap Motivasi

Dan Kemampuan Berpikir Kritis. Janacitta

Syaifullah, M. F. (2021). KAITAN ANTARA MODEL PROBLEM BASED

LEARNING DENGAN CRITICAL THINGKING SKILL.

Anonim. (2019). Creativity and Creative Thinking. Infinite innovation. Ltd

Bachtiar, Veithzal Rivai dan Amar, Boy Rafli Pemimpin dan

Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013

Lunenburg. 2011. Sytems Thinking and the Learning Organization: The Path

to School Improvement. Sam Houston State University. Vol. 2, No. 1

Abbasi, Taqipour, dan Farhadian. 2019. Learning organization discipline in

16

Anda mungkin juga menyukai