Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Masalah Lingkungan Hidup dan Solusinya


“Pasar Siwagi Tentena” (Kel. Pamona Puselemba/Kota
Tentena/Prov. Sulteng)

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS PENGGANTI UAS


Dosen Pengampuh : Drs. Abdullah, ST.,MT
Mata Kuliah : Kajian Lingkungan Hidup

DI SUSUN OLEH :
DEBBY FEBRIYANA LADADO
P10120188
KELAS B KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah Lingkungan Hidup”.
Sholawat serta salam selalu tercantumkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Beserta keluarga-nya. Sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga
akhir zaman.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Abdullah, ST.,MT. pada bidang studi Kajian Lingkungan Hidup, Sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca.Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan ilmu
dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati. Kami berharap,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan

Tentena, 26 Mei 2021

Penulis
Debby Febriyana Ladado
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................4

C. TUJUAN......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. KONDISI FISIK DARI PASAR SIWAGI TENTENA......................................6

B. KARAKTERISTIK SAMPAH YANG ADA DI PASAR SIWAGI TENTENA....7

C. SARANA PRASARANA SANITASI PASAR.................................................9

D. TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT PASAR DALAM .........................10

PENGOLAHAN SAMPAH...............................................................................10

E. JENIS USAHA PEDAGANG PASAR SIWAGI TENTENA...........................11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN............................................................................................13

B. SARAN......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Upaya pemerintah daerah dalam rangka pencapaian
kesejahteraan masyarakat adalah dengan membangun fasilitas-fasilitas
umum seperti pasar tradisional. Fasilitas-fasilitas umum yang ada dapat
mempermudah kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pasar
menjadi salah satu sarana ekonomi yang menjadi tolok ukur dalam
peningkatan pendapatan ekonomi suatu daerah.

Pasar merupakan tempat yang dijadikan untuk memenuhi


kebutuhan sehari-hari yang mempunyai unsurunsur sosial, ekonomi,
kebudayaan politis, dan lain-lainnya. Seiring dengan perkembangan
zaman, Pasar tidak hanya menjadi tempat transaksi antara penjual dan
pembeli melainkan Pasar telah menjadi sarana penggerak roda
perekonomian dalam skala besar. Namun dalam pengelolaannya,
permasalahan-permasalahan seperti fasilitas atau sarana fisik pasar yang
kurang diperhatikan, ketidaktertiban pedagang yang berkaitan dengan
pemakaian dan pengaturan tempat berjualan, serta keadaan pasar yang
semprawut karena kebersihan pasar dan penataan yang kurang
diperhatikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa karakteristik/jenis sampah yang ada di Pasar Masalama
tersebut?
2. Bagaimana sarana prasarana sanitasi yang ada di Pasar tersebut?
3. Bagiamana tingkat partisipasi pedagang dalam pengolahan sampah
pasar?
4. Apakah pedagang yang ada di pasar tersebut hanya pedagang tetap
saja?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis sampah yang ada di pasar Masalama
tersebut
2. Untuk mengetahui saran prasarana sanitasi yang ada di pasar
tersebut
3. Untuk mengetahui tingkat partisipasi pedagang dalam pengolahan
sampah pasar
4. Untuk mengetahui jenis pedagang yang ada di pasar tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONDISI FISIK DARI PASAR SIWAGI TENTENA

Gambar 1. Kondisi pasar tampak luar

Pasar tradisional Siwagi Tentena merupakan salah satu pasar tradisonal


yang ada di Kota Tentena. Lahan dari pasar tradisional ini banyak dibangun kios-
kios dan ruko-ruko yang tinggi bangunnya hingga 2 lantai. Dan sisanya dipakai
oleh pedagang-pedagang yang tak memiliki tempat berjualan tetap dan juga
digunakan oleh lahan parkiran kendaraan.
Seperti pasar pada umunya, kebanyakan pedagang menjual kebutuhan sehari-
hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, sayur-sayuran, daging, telur,
buah, kue-kue, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Di pasar ini
juga mereka menyediakan tempat cuci tangan dengan mematuhi protokol
kesehatan yang telah di himbaukan oleh pemerintah dan tempat pembuangan
sampah di awal pintu masuk pasar.

Pasar ini mulai beraktivitas jual beli mulai sejak sekitaran pukul setengah tujuh
pagi, dan terus berlangsung hingga sore menjelang malam. sehingga membuat
arus tranportasi di sekitar simpang jalan biasanya macet pada jam-jam sibuk.

B. KARAKTERISTIK SAMPAH YANG ADA DI PASAR SIWAGI


TENTENA

` Gambar. 2. Observasi Pasar

Tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju sampah


selalu merupakan sampah yang dihasilkan dari proses perdagangan. Sampah
pasar menghasilkan sampah seperti pasar ikan, pasar lauk pauk, dan sayur-
sayuranan (Hartono, 2008).
Karakteristik sampah yang ada di Pasar siwagi tentena dominan adalah sampah
basah, seperti sampah sayur-sayuran, sampah buah-buahan sampah plastic
yang juga termasuk sampah-sampah organic seperti pasar pada umumnya.

Kondisi tersebut dikarenakan bahan-bahan yang dijual oleh pedagang pasar


tradisional khususnya pedagang yang tidak mempunyai tempat usaha permanen
(Pelataran, Eceran) lebih cepat membusuk seperti sayur-sayuran, makanan, dan
buah-buahan, dibandingkan pedagang yang mempunyai tempat usaha
permanen (Toko,dan Kios, ) yang bahannya berasal dari plastik, alumunium,
kertas, kayu dan lain-lain, sehingga sampah yang dihasilkan juga lebih banyak
sampah organik (dapat diurai).

Gambar 2. Kondisi lorong bagian dalam pasar.

Di Pasar Siwagi Tentena, beberapa pedagang menyediakan tempat


sampah pribadi di dekat tempat jualan mereka untuk menaruh sampah-sampah
sayuran, buahan, atau plastik lainnya. Tetapi, ada beberapa pedagang yang tidak
menyiapkan tempat sempah disekitar tempatnya jualan. Sampah-sampah
mereka biasanya di letakkan disekitar mereka jualan, sambil menunggu truk
sampah mengangkut sampah mereka.

Namun, ada juga pedagang yang membiarkan sampah-sampah plastic,


sampah sayuran, dan lainnya berserakan di jalan bahkan di sekitaran selokan air.
Yang justru hal ini yang membuat timbulnya aroma tidak sedap pada pasar
tersebut.
Gambar 3. Kondisi pasar bagian dalam. Tampak bersih

C. SARANA PRASARANA SANITASI PASAR


Pasar merupakan tempat umum orang berjual beli, juga harus
dapat memberikan lingkungan yang sehat dan produktif bagi pedagang,
pengelola pasar, serta pembeli . Jika kondisi pasar tidak memenuhi syarat
sanitasi kesehatan lingkungan maka ini akan memperbesar resiko
penularan penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah
Dengue, Malaria, Diare dan lain-lain.

Pasar Sehat adalah kondisi pasar yang bersih, nyaman, aman dan sehat
dalam menyediakan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat.

a. Pengumpulan dan pengangkutan sampah.

Pada Pasar siwagi tentena, masih banyak rasa kurangnya kesadaran


dan kepedulian dalam diri para pedagang maupun pembelinya terhadap
sampah disekitarnya. Bagian luar dan bagian lorong dalam Pasar siwagi
tentena memiliki kondisi yang berbeda. Pada bagian luar pasar, baik
sampah plastik maupun sayur dan buah-buahan masih banyak dijalanan
sekitar tempat mereka berdagang. Sedangkan pada beberapa bagian
lorong dalam Pasar Masalama lebih bersih dan kurangnya sampah
berserakan disekitarnya.
Gambar 4, Kondisi bagian lorong pasar. Sampah-sampah yang
berserakan

Penyediaan tempat sampah di sekitar mereka jualan pun masih kurang.


Padahal pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-
masing orang yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, mereka ini harus
membangun atau mencari tempat khusus untuk mengumpulkan sampah.

b. Pembersihan saluran air di sekitar tempat jualan

Berdasarkan gambar diatas, terlihat jelas bahwa masih banyaknya


sampah-sampah plastic di sekitaran area pasar. Tanpa mereka sadari, timbulnya
bau busuk ternyata bukanlah hanya dari sisa-sisa sayuran dan buah-buahan
busuk saja. Tapi juga dari sampah-sampah basah yang ada disekitar mereka.
Hal ini perlu segera ditangani untuk menciptakan pasar yang bersih dan sehat.

D. TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT PASAR DALAM


PENGOLAHAN SAMPAH
Tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar
tradisional Kota Tentena diambil dari total secara keseluruhan meliputi
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dari sampah
terkategori sedang.
Hal ini disebabkan beberapa para pedagang sudah ikut berpartisipasi
dengan menghadiri pertemuan dan memberikan gagasan untuk
kebersihan lingkungan, akan tetapi dalam pelaksanaanya (Pengangkutan
sampah ke TPA) masih dilakukan oleh petugas kebersihan, karena
mereka mengaku sudah membayar retribusi sampah, sehingga mereka
beranggapan bahwa masalah kebersihan lingkungan tempat berdagang
merupakan tanggung jawab pemerintah daerah dan petugas kebersihan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pedagang dalam pengelolaan


sampah pasar Masalama terdiri dari faktor internal (pendidikan,
pendapatan, kepedulian terhadap sampah, pengetahuan tentang
sampah), sedangkan pengetahuan tentang sampah pada aspek (Jenis
sampah) tidak memiliki korelasi terhadap tingkat partisipasi. Pedagang
yang membuang sampah organik dengan anorganik setiap harinya
cenderung memiliki presentase yang tidak merata.

Adapun faktor eksternal meliputi (peraturan, bimbingan dan


penyuluhan, dan fasilitas), sedangkan kondisi lingkungan (kondisi
drainase) tidak memiliki korelasi terhadap tingkat partisipasi. Hal tersebut
dikarenakan pedagang yang mengaku kondiisi drainase rusak ringan
dominan memiliki tingkat partisipasi sedang, dan pedagang yang
mengaku kondisi drainase baik dominan memiliki tingkat partisipasi
rendah dan sedang. Dengan kata lain kondisi drainase yang baik karena
dibangun oleh pemerintah daerah, sehingga pedagang beranggapan
bahwa masalah kebersihan lingkungan pasar merupakan tanggungjawab
pemerintah, dan pengelola pasar.

E. JENIS USAHA PEDAGANG PASAR SIWAGI TENTENA


Pada Pasar Siwagi Tentena terdapat beberapa jenis usaha yang
dijelaskan para pedagangnya. Disana juga terdapat pedagang yang
bertempat jualan tetap, se[perti kios, ruko, dan lainnya.Dan ada juga
pedagang yang tidak tetap (berpindah-pindah) seperti pedagang ikan,
pedagang, pedagang keliling, pedagang alat rumah tangga, dan sebagainya
yang terdapat pada suatu ruangan terbuka dan tertutup ataupun suatu bagian
badan jalan. Selanjutnya pengelompokan para pedagang eceran tersebut
menempati bangunan dengan kondisi bangunan bersifat temporer, semi
permanen dan permanen
Gambar 5. Jenis usaha pedagang Pasar Siwagi Tentena
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pasar tradisional Siwagi Tentena merupakan salah satu pasar tradisonal
yang ada di Kota Tentena. Lahan dari pasar tradisional ini banyak dibangun kios-
kios dan ruko-ruko yang tinggi bangunnya hingga 2 lantai. Dan sisanya dipakai
oleh pedagang-pedagang yang tak memiliki tempat berjualan tetap dan juga
digunakan oleh lahan parkiran kendaraan.

Permasalahan yang ada di Pasar Siwagi Tentena yaitu masih banyak nya
sampah-sampah basah dan organic yg berserakan di sekitar area gedung pasar
dan juga di sekitar area saluran air, kurangnya kesadaran para pedagang
tentang arti penting pengumpulan dan pembuangan sampah pada tempatnya.

B. SARAN

Pengelola pasar atau orang yang memiliki peran penting dalam lingkungan
pasar tersebut sebaiknya memberikan pengarahan serta tanggungjawab pada
setiap pedagang terhadap sampah-sampah yang mereka hasilkan dan
kebersihan sekitar area jualan mereka sehingga mereka tidak lagi beranggapan
bahwa masalah kebersihan lingkungan tempat berdagang hanya tanggung jawab
pemerintah daerah dan petugas kebersihan saja tapi tanggungjawab semua
orang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. Putu Indra Christiawan. (2019). Tingkat Partisipasi Pedagang
Dalam Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Di Kota Singaraja. Jurnal
Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 7, No. 1. Halaman 5-6

Risman, Zihan, dkk. (2018). Pengelolaan Sampah Pasar Di Kecamatan Loa Kulu
Kabupaten Kutai Kartanegara Dengan Menggunakan Sistem Informasi
Geografis (SIG). Jukung Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No.1. Hal. 2

Syahputra, Eddy, dkk. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidak


berfungsinya Pasar tradisional (Studi Kasus : Pasar Lamgapang
Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Jurnal Arsip Rekayasa Sipil
dan Perencanaan, Vol. 1, No. 1. Halaman 112

Anda mungkin juga menyukai