Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Pendekatan Pemecahan Masalah”. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penyelesaian makalah
ini.

Tujuan utama penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Stategi
Belajar Mengajar Matematika yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan dan mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Kupang, Oktober 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................... ................................................................. 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3

1.2 Rumusan masalah.............................................................................................. 3

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Masalah ........................................................................ 5

2.2 Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah ......................................................... 5

2.3 Langkah-langkah Pendekatan Pemecahan Masalah.......................................... 6

2.4 Keunggulan Pendekatan Pemecahan Masalah .................................................. 8

2.5 Kelemahan Pendekatan Pemecahan Masalah ................................................... 8

2.6 Strategi Untuk Memecahkan Masalah .............................................................. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemecahan masalah berawal dari kita dihadapkan pada suatu situasi yang
menunjukkan adanya kesukaran untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan . kebanyakan
situasi yang kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari pada dasarnya menpunyai situasi
pemecahan masalah. Meskipun banyak orang senantiasa berusaha dan berharap dapat
menyelesaiakan masalah yang dihadapinya, namun kenyataanya tidak demikian. Kadang –
kadang orang berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapinya, kadang – kadang tidak
berhasil.
Pemecahan masalah merupakan kurikulum dari matematika yang sangat penting
karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan
memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah
dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Melalui
kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematika yang penting seperti penerapan aturan
pada masalah tidak rutin, penemuan pola, menggeneralisasikan, komunikasi matematika,
dan lain-lain dapat dikembangkan secara lebih baik.
Sebagaimana tercantum dalam kurikulum matematika sekolah bahwa tujuan
diberikannya matematika antara lain agar siswa mampu menghadapi perubahan keadaan di
dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis,
rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pemecahan masalah?
2. Apa saja ciri – ciri pendekatan pemecahan masalah?
3. Apa saja keunggulan pemecahan masalah ?
4. Apa saja kelemahan pemecahan masalah ?
5. Bagimana langkah – langkah pendekatan pemecahan masalah ?
6. Apa saja strategi untuk memecahkan masalah ?

3
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan pendekatan pemecahan masalah.
2. Mengetahui ciri – ciri pendekatan pemecahan masalah
3. Mengetahui langkah – langkah pendekatan pemecahan masalah.
4. Mengetahui keunggulan pemecahan masalah.
5. Mengetahui kelemahan pemecahan masalah.
6. Mengetahui strategi untuk memecahkan masalah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah


Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap dalam suatu masalah.
Pemecahan masalah adalah proses, cara, perbuatan, memecah atau memecahkan. Masalah
dapat diartikan setiap hal yang menggundang keragu-raguan, ketidak pastian atau kesulitan
yang harus di atasi dan diselesaikan, yang biasanya masalah terjadi dilapangan. Dengan
demikian pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam
mempelajari suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual
menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan memperhatikan prosedur
pemecahan yang sistematis.
Menurut beberapa ahli tentang pengertian pendekatan pemecahan masalah adalah:
1. Watts, M (1991) pembelajaran pemecahan masalah adalah jika seseorang menemui
masalah dan orang itu memiliki suatu obsesi/ kehendak/ keinginan yang sulit diperoleh
secara lansung.
2. Jackson (1983) merumuskan masalah sebagai gabungan antara obsesi dan hambatan.
3. Gagne (1970) memberikan batasan sebagai berikut:”pemecahan masalah dapat
dipandang sebagai suatu proses dimana pembelajar menemukan perpaduan rumus/
aturan/ konsep yang sudah di pelajari sebelumnya dan selanjutnya menerapkan untuk
memperoleh cara pemecahan ada situasi keadaan baru, cara demikian juga merupakan
proses belajar yang baru.

2.2 Ciri-ciri Pendekatan Pemecahan Masalah


Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah, yaitu :
1. Di awali dengan masalah yang tidak rutin
Masalah nonrutin mengharuskan pemecah masalah untuk membuat sendiri
metode pemecahannya. Dia harus merencanakan dengan seksama bagaimana
memecahkan masalah tersebut. strategi-strategi seperti menggambar, menebak dan
melakukan cek, membuat tabel atau urutan kadang perlu dilakukan.
2. Mempunyai penyelesaian yang berbeda

5
3. Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan seseorang harus memiliki banyak
pengalaman.
Pemecahan masalah juga dapat mendorong untuk dapat melakukan evaluasi, cara
memilih pembelajaran dengan pendekatan masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan pemahaman pengetahuan dalam kehidupan
2. Memilih masalah yang berkaitan dengan situasi nyata dalam kehidupan
3. Mengembangkan sifat ilmiah seperti jujur, teliti, terbuka, propesional dan kerja keras.

2.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah


Secara garis besar strategi pemecahan masalah mengacu kepada model empat-tahap
pemecahan masalah yang diusulkan oleh George Polya sebagai berikut :
1. Memahami masalah
Pada tahap ini, kegiatan pemecahan masalah diarahkan untuk membantu siswa
menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa yang ditanyakan. Beberapa
pertanyaan perlu dimunculkan kepada siswa untuk membantunya dalam memahami
masalah ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, antara lain:
a. Apakah yang diketahui dari soal?
b. Apakah yang ditanyakan soal?
c. Apakah saja informasi yang diperlukan?
d. Bagaimana akan menyelesaikan soal?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas, diharapkan siswa dapat lebih
mudah mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan soal. Dalam hal ini,
strategi mengidentifikasi informasi yang diinginkan, diberikan, dan diperlukan akan
sangat membantu siswa melaksanakan tahap ini.
2. Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
Pemecahan masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang baik. Dalam
perencanaan pemecahan masalah, siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi
strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah.
Dalam mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah ini, hal yang paling
penting untuk diperhatikan adalah apakah strategi tersebut berkaitan dengan
permasalahan yang akan dipecahkan.

6
3. Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua
Jika siswa telah memahami permasalahan dengan baik dan sudah menentukan
strategi pemecahannya, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penyelesaian soal
sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan siswa memahami substansi
materi dan keterampilan siswa melakukan perhitungan-perhitungan matematika akan
sangat membantu siswa untuk melaksanakan tahap ini.
4. Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
Langkah memeriksa ulang jawaban yang diperoleh merupakan langkah
terakhir dari pendekatan pemecahan masalah matematika (Hudojo, 2001). Langkah
ini penting dilakukan untuk mengecek apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai
dengan ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi dengan yang ditanya. Ada empat
langkah penting yang dapat dijadikan pedoman untuk melaksanakan langkah ini,
yaitu:
 Mencocokkan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan
 Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh
 Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan penyelesaian masalah
 Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil lain yang memenuhi.
Selain itu, John Dewey juga mengemukakan tentang strategi pemecahan masalah dan
gambaran pemecahan masalah, yaitu:
1) Merumuskan masalah dengan jelas
2) Menelaah permasalahan
3) Merumuskan permasalahan secara jelas
4) Memnghimpun, mengelompokan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
5) Pembuktian hipotesis
6) Menentukan pilihan pemecahan/keputusan
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang di kemukakan oleh David
Johnson dan Frank Johnson adalah sebagai berikut :
1) Definisi Masalah
2) Diagnosis Masalah
3) Merumuskan Alternatif Strategi
4) Penentuan dan Penerapan susatu Strategi

7
5) Evaluasi Keberhasilan Strategi

2.4 Keunggulan Pendekatan Pemecahan Masalah


Keunggulan pedekatan pemecahan masalah, antara lain :
1. Siswa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang
sudah dimilikinya.
2. Dapat memperkaya, memperdalam, dan memperluas kemampuan siswa.
3. Siswa lebih kreatif, aktif, berpikir logis dalam menyusun rencana penyelesaian suatu
masalah.
4. Dapat menimbulkan kegairahan belajar siswa.
5. Memberi kesempatan pada siswa maju terus dalam belajar (progress continus).
6. Memperkuat konsep diri pada siswa dengan latihan percaya diri.
7. Pendekatan ini kegiatan pembelajarannya lebih berpusat pada siswa

2.5 Kelemahan Pendekatan Pemecahan Masalah


Kelemahan pendekatan pemecahan masalah, antra lain:
1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari
guru secara apa adanya.
2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajarnya yang umumnya sebagai pemberi atau
penyaji informasi.
3. Dituntut siswa harus aktif dan harus berkompeten.
4. Memerlukan kemampuan berpikir yang tinggi.
5. Keberhasilan sulit dicapai bila diikuti oleh siswa dengan jumlah siswa cukup banyak
karena berbeda dengan kemampuan berfikir.

2.6 Strategi Memecahkan Masalah


Beberapa strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan yaitu:
1. Strategi Act It Out
Strategi bermain peran atau act it out dapat melibatkan situasi masalah sebagai
dasar permainan. Strategi ini berguna untuk siswa di kelas awal karena permainan
mencerminkan kehidupan nyata dan membuat masalah lebih bermakna. Namun

8
Matz dan Leir (1992) dalam Holmes (1995:44) menyatakan bahwa strategi itu juga
bermanfaat untuk siswa kelas tinggi. Menurut mereka, pembelajaran dengan
pendekatan sandiwara kecil yang menuntut siswa untuk menulis skenario yang
melibatkan masalah matematika dapat membuat penonton ikut terlibat dalam solusi
masalah.
Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
Ketika Niken berulangtahun pada hari Jumat, dia mendapatkan 3 kartu ucapan pada
hari Jumat dan 4 kartu pada hari Sabtu. Berapa banyak kartu yang dia dapat pada dua
hari itu? (Siswa dapat memperagakan peran sesuai cerita di atas). (Kunci : 7 kartu)

2. Membuat Gambar atau Diagram


Strategi menggambar diagram melibatkan situasi masalah dengan membuat
sketsa atau diagram. Ini adalah salah satu strategi yang penting dalam pemecahan
masalah karena penggunaannya yang luas dalam masalah nonrutin. Hembree (1992)
dalam Holmes (1995:44) menyimpulkan dari analisis terhadap 487 pemecahan
masalah bahwa siswa mendapat keuntungan dalam strategi membuat diagram
daripada strategi yang lain.

Contoh masalah yang relevan adalah.


Ayah membuat pagar sepanjang 6 meter.
Terdapat jarak 3 meter antar tiang pagar. 3 meter 3 meter
Berapa banyak tiang dibutuhkan? Tiang 1 Tiang 2 Tiang 3
(Kunci: 3 tiang)

3. Mencari Pola
Penggunaan pola adalah dominan dalam pembelajaran matematika. Pola dapat
memudahkan kita utuk merumuskan aturan dan memprediksi hasil. Masalah yang
pemecahannya dengan mencari pola sering membutuhkan pembuatan tabel atau
daftar, menggunakan strategi “menebak dan mengecek”. Beberapa masalah dalam
bagian “membuat tabel” dan “menebak dan mengecek” memerlukan pencarian pola.
Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
a. Lengkapi data berikut: 1, 6, 11, 16, , ,

9
(Kunci: 21, 26, 31. Aturan pola : Bilangan sebelumnya ditambahkan lima).
b. Deret berikut ini dinamakan deret Fibonacci. Temukan lima bilangan berikutnya
pada deret ini dan jelaskan aturan polanya. 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, …, ,
Petunjuk: mulailah dengan sebarang dua bilangan dan generalisasikan barisan
Fibonacci. (Kunci: 21, 34, 55, 89, 144. Aturan pola: mulai bilangan ke tiga,
bilangan diperoleh dengan menjumlahkan dua bilangan sebelumnya)

4. Membuat Tabel
Tabel terdiri atas baris dan kolom yang menunjukkan hubungan variabel
dalam sebuah masalah. Seringkali satu kolom atau baris berisi peristiwa yang natural
seperti 1, 2, 3. Data yang dimasukkan dalam tabel seringkali menunjukkan urutan
yang berulang, dan pemahaman terhadap pemasukan data dapat menjadi awal untuk
memecahkan masalah. Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
Pak Sarmidi memutuskan untuk mendapatkan uang dari usaha jual-beli kartu
pulsa. Ia membeli 3 buah kartu seharga 50.000 rupiah, kemudian menjual 2 kartu
seharga 50.000 rupiah. Berapa kartu yang harus ia beli dan jual untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak 250.000 rupiah? (Kunci: 30 kartu).
Urutan Transaksi Banyak kartu yang Banyak kartu yang Keuntungan
dibeli dijual
1 3 2 1 kartu
2 3 2 2 kartu
3 0 2 50.000 rupiah
Jumlah 6 6 50.000 rupiah
5 x 6 = 30 5 x 6 = 30 5 x 50.000 = 250.000
rupiah

5. Menghitung Membuat Daftar Terorganisir


Sebuah daftar atau kelompok daftar dibuat untuk memelihara tebakan atau
perhitungan yang dipesan dan memastikan semua kemungkinan perhitungan
dilibatkan dan tidak ada data yang dimasukkan secara berulang. Menghitung sering

10
digunakan untuk menggambarkan hasil akhir. Daftar digunakan sebagai
perbandingan atau pola penemuan untuk menentukan satu atau lebih jawabannya.
Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
Nanta memiliki 2 koin seribuan, 2 koin limaratusan, dan 20 koin seratusan rupiah.
Nanta membeli tablet di toko sekolah seharga 3.400 rupiah. Berapa cara yang
berbeda yang dapat digunakan untuk membayar tablet yang dibeli Nanta dengan
menggunakan 3 macam koin? (Kunci:Ada banyak jawaban. Salah satunya:2 koin
seribu rupiah, 2 koin limaratus rupiah, 4 koin seratus rupiah).

6. Menebak dan Menguji (Trial And Error)


Strategi ini hampir selalu tepat untuk masalah yang melibatkan proses coba dan
gagal (trial and error) dan masalah yang melibatkan alasan dalam penentuan
jawabannya. Strategi ini membantu siswa untuk menyadari kenyataan bahwa tebakan
yang bagus dalam matematika mendapat tempat dan tidak harus dihindari. Siswa
akan belajar bahwa dalam beberapa masalah, tebakan yang bagus adalah cara untuk
memulai membuat rencana pemecahan masalah karena tidak ada cara yang lain.
Siswa akan menemukan bahwa strategi menebak dan mengecek berbeda dari
perkiraan dalam memecahkan masalah. Perkiraan membantu untuk menilai solusi
yang ditemukan dengan menggunakan strategi perkiraan. Perhatikanlah contoh
berikut ini.
Gunakan bilangan 1 sampai 6 sehingga setiap sisi
segitiga memiliki jumlah yang sama pada gambar di
samping ini.
(Kunci: Berturut-turut bilangan-bilangan yang
tepat menempati kotak mulai dari kotak paling atas
ke bawah searah jarum jam adalah: 6, 1, 5, 3, 4, 2).

7. Bekerja Mundur
Terkadang bilangan terakhir dari sebuah masalah sudah diketahui namun
bilangan awalnya belum diketahui. Karena strategi yang dilakukan adalah membalik

11
operasi untuk menemukan bilangan awalnya, siswa perlu memahami operasi balik
untuk memecahkan masalah dengan strategi “bekerja mundur”.
Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
Sekar memiliki sejumlah uang di sakunya. Ia menghabiskan 3.000 rupiah untuk
membeli kue sebagai snack. Dia kemudian menghitung sisa uangnya, dan ternyata
masih 10.000 rupiah. Berapa uang yang dimiliki Sekar sebelum membeli snack
tersebut? (Kunci : 13.000 rupiah)

8. Menggunakan Logika
Masalah logika membutuhkan pengandaian “jika…, maka”. Strategi ini untuk
menentukan apa yang diketahui dan memantapkan relasi atau hubungan lain.
Penggunaan matriks solusi dapat membantu pemecah masalah untuk menjaga
keputusannya dalam memecahkan masalah logika yang melibatkan kemungkinan-
kemungkinan dengan penalaran. Masalah logika yang berupa aturan seringkali
membutuhkan diagram.
Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
Rio lebih pendek dari Mia. Isa lebih pendek dari Rio. Siapakah yang tertinggi?
(Kunci : Mia).

9. Menulis Kalimat terbuka


Strategi menulis kalimat matematika terbuka ini melibatkan pemahaman tentang
hubungan dan pertanyaan dalam masalah dan menerjemahkannya ke dalam bahasa
matematika. Siswa harus memahami konsep dari operasi dan menulis kalimat
matematika terbuka jika mereka akan menggunakan strategi itu.
Contoh masalah yang relevan sebagai berikut.
Sigit mempunyai 24 batang seledri untuk snack 8 anak laki-laki di kelompoknya.
Berapa batang seledri diperoleh tiap anak jika yang mereka dapatkan sama? (Kunci :
3 batang).

12
10. Menyelesaikan Masalah yang Hampir Sama
Kebanyakan masalah memiliki struktur yang sama dan dipecahkan melalui cara
yang sama. Seringkali bahasa masalah cukup untuk mengingatkan kembali
pemecahan suatu masalah dengan masalah sebelumnya yang mirip.
Perhatikan contoh permasalahan berikut:
a. Ganang, Rizki dan Paman Nurcahyo ingin pergi bersama-sama ke pulau yang
tidak jauh dari daratan tempat tinggalnya. Mereka mempunyai perahu kecil,
tapi hanya mampu memuat 80 kg. Ganang dan Rizki masing-masing beratnya
40 kg dan Paman Nurcahyo beratnya 80 kg. Bagaimana mereka dapat
mencapai pulau itu jika mereka menggunakan perahu? (Kunci: Ganang dan
Rizki pergi ke pulau, salah satu di antara mereka kembali, misalkan yang
kembali Ganang. Paman Nurcahyo pergi ke pulau dan Rizki kembali ke kota.
Ganang dan Rizki selanjutnya pergi ke pulau bersama-sama).

11. Mengubah Pandangan


Strategi ini bisa digunakan setelah beberapa strategi lain telah dicoba
tanpa hasil. Masalah yang dihadapi perlu didefinisikan dengan cara yang sama
sekali berbeda. Perhatikan contoh permasalahan berikut: Tentukan hasil dari 1 + 2
+ 3 + . . . + 49
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, cara yang biasa yang
digunakan adalah dengan menjumlahkan semua bilangan satu persatu. Pandangan
ini harus diubah dengan menggunakan cara yang lebih sederhana yaitu dengan
menjumlahkan 1 dan 49, 2 dan 48, dan seterusnya. Karena jumlah setiap pasangan
bilangan ini 50, maka hasil akhir permasasalahan di atas dengan mudah akan
diperoleh.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan tang digunakan dalam mempelajari
suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual menjadi suatu
keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan memperhatika prosedur pemecaha yang
sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh Polya, prosedur pemecahan masalah ada empat
langkah yaitu Memahami masalah, Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah,
Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua, Memeriksa ulang jawaban yang
diperoleh.
Dengan mengembangkan pembelajaran pemecahan masalah, peserta didik dapat
mengembangkan sikap kritis dan ilmiah.
Kekurangan pada pendekatan pemecahan masalah ini adalah membutuhkan waktu lama,
tidak semua masalah yang dapat diselesaikan dengan metode ini, guru sulitmencari masalah
yang tidak rutin,

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini tentang pemecahan masalah matematika, penulis
mengharapkan pembaca untuk dapat menggunakan dan mengaplikasikanya dalam kehidupan
sehari-hari, khusus pembelajaran matematika.

14
DAFTAR PUSTAKA

http//massofa.wordpress.com
Suherman.erman. Dkk. 2003.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hudojo, Herman.2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jurusan
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung, 2003, Jica)h.100
http://www.isomwebs.com/search/kelebihan-dan-kelemahan-pendekatan-pemecahan-masalah
https://akusyaifularifin.blogspot.com/2017/07/metode-pendekatan-pemecahan-masalah.html
http://muinarifah.blogspot.com/2014/08/pendekatan-pemecahan-masalah-matematika.html
http://planetmatematika.blogspot.com/2011/01/pendekatan-pemecahan-masalah.html

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai