Anda di halaman 1dari 14

MASALAH NILAI AWAL DAN SYARAT

BATAS

NUR AINULJANNAH RAHIM


411 416 018
SUB MATERI

1. Definisi Persamaan Diferensial Biasa

2. Definisi Nilai Awal dan Syarat Batas

3. Menyelesaikan Persamaan Diferensial atau Syarat B atas

4. Persamaan diferensial dengan Deret Pangkat


Definisi Persamaan Diferensial Biasa

Persamaan diferensial adalah persamaan yang


mengandung sebuah fungsi dan derivatif-derivatif
yang tidak diketahui.

Persamaan diferensial biasa (PDB) hanya melibatkan


satu variabel bebas.
Bentuk umum PDB :
F ( x, y, y ' , y '' , y ''' ,.... y ( n ) )  0 ...(1.1)
Bentuk umum F ( x, y, y ' , y '' , y ''' ,.... y ( n) )  0 menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas
(x) dan variabel tak bebas (y) beserta derivatif-
derivatifnya dalam bentuk himpunan persamaan
yang identik sama dengan nol.
Catatan:
• Persamaan diferensial dikatakan berorde n
apabila orde turunan tertinggi dari PD tersebut
adalah turunan ke-n.
• Jika turunan tertinggi tsb berderajat k, maka
PD tersebut dinamakan PD berderajat k.
Contoh

dy
 3 xy  cos x (PDB linier orde satu) ...(1.2)
dx
d 2 y dy
  xy  x 2
(PDB linier orde dua) ...(1.3)
dx 2 dx
d2y dy ...(1.4)
 y  xy  x 2
(PDB nonlinier orde dua)
dx 2 dx
Definisi Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas
• Misal diberikan persamaan diferensial linier orde kedua sbb:
a2 x( y '' )  a1 ( x) y '  a0 ( x) y  r ( x) ...(2.1)
Jika persamaan ini memiliki syarat awal
y ( x0 )  y0 dan y ' ( x0 )  y1 , ...(2.2)
maka persamaan (2.1) dan (2.2) dinamakan masalah syarat awal.
Jadi, masalah syarat awal sering disajikan dalam bentuk:
a2 x( y '' )  a1 ( x) y '  a0 ( x) y  r ( x)
y( x0 )  y0 dan y ' ( x0 )  y1 ...(2.3)
• Jika persamaan (2.1) dilengkapi dengan kondisi di ujung interval 𝑎 ≤
𝑥 ≤ 𝑏, misalkan y(a)=A, dan y(b)=B maka dinamakan masalah syarat
batas. Jadi, masalah syarat batas di nyatakan dalam bentuk
a2 x( y '' )  a1 ( x) y '  a0 ( x) y  r ( x) ...(2.4)
y (a )  A dan y ' (b)  B
• Pada dasarnya, sebuah solusi adalah sebuah fungsi
yang memenuhi persamaan diferensialnya.
• Solusi umum suatu PD adalah bentuk umum solusi
PD tersebut.
• Solusi umum bisa menjadi solusi khusus dengan
adanya informasi / syarat tambahan yang disebut
nilai awal/syarat batas.
• Masalah nilai awal selalu mempunyai solusi
tunggal.
• Masalah syarat batas mempunyai tiga
kemungkinan solusi: solusi tunggal, solusi banyak,
atau tidak ada solusi
Menyelesaikan Persamaan Diferensial atau Syarat Batas

1. Selesaikan masalah syarat batas


d2y
2
yx untuk 0 ≤ 𝑥 ≤
𝜋 𝜋
dengan syarat batas : 𝑦 0 = 2, 𝑦( )=1
dx 2 2

Penyelesaian

Solusi umum untuk PD ini adalah 𝑦 𝑥 = 𝐶1 cos 𝑥 + 𝐶2 sin 𝑥 + 𝑥

Substitusi syarat batas, diperoleh:

𝑦 0 =2 ≫≫ 𝐶1 cos 0 + 𝐶2 sin 0 + 0 = 2 𝐶1 = 2
𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 𝜋
𝑦( ) = 1 ≫≫ 𝐶1 cos + 𝐶2 sin + =1 𝐶2 = 1 −
2 2 2 2 2

𝜋
Solusi khusus diperoleh : 𝑦 𝑥 = 2cos 𝑥 + 1 − sin 𝑥 + 𝑥
2

Masalah syarat batas ini mempunyai solusi tunggal.


2. Selesaikan masalah syarat batas
d2y
yx untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋 dengan syarat batas : 𝑦 0 = 2, 𝑦(𝜋)=1
dx 2
Penyelesaian

Solusi umum untuk PD ini adalah 𝑦 𝑥 = 𝐶1 cos 𝑥 + 𝐶2 sin 𝑥 + 𝑥

Substitusi syarat batas, diperoleh:

𝑦 0 =2 ≫≫ 𝐶1 cos 0 + 𝐶2 sin 0 + 0 = 2 𝐶1 = 2

𝑦(𝜋) = 1 ≫≫ 𝐶1 cos 𝜋 + 𝐶2 sin 𝜋 + 𝜋 = 1 𝐶1 = 𝜋 − 1

Masalah syarat batas menghasilkan nilai 𝐶1 mempunyai dua nilai bersama-


sama sehingga masalah syarat batas ini tidak mempunyai solusi.
3. Selesaikan masalah syarat batas
d2y
2
yx untuk 0 ≤ 𝑥 ≤ 𝜋 dengan syarat batas
dx
𝑦 0 = 2, 𝑦(𝜋)=𝜋 − 2

Penyelesaian

Solusi umum untuk PD ini adalah 𝑦 𝑥 = 𝐶1 cos 𝑥 + 𝐶2 sin 𝑥 + 𝑥

Substitusi syarat batas, diperoleh:

𝑦 0 =2 ≫≫ 𝐶1 cos 0 + 𝐶2 sin 0 + 0 = 2 𝐶1 = 2

𝑦 𝜋 =𝜋−2 ≫≫ 𝐶1 cos 𝜋 + 𝐶2 sin 𝜋 + 𝜋 = 𝜋 − 2 𝐶1 = 2

𝐶1 = 2, dan 𝐶2 selalu bernilai kontanta sembarang

Solusi khusus diperoleh : 𝑦 𝑥 = 2cos 𝑥 + 𝐶2 sin 𝑥 + 𝑥

Masalah syarat batas menghasilkan nilai 𝐶1 mempunyai dua nilai bersama-


sama sehingga masalah syarat batas ini mempunyai solusi banyak.
Persamaan Diferensial dengan Deret Pangkat
Metode deret pangkat merupakan metode dasar standar untuk
menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier dengan koefisien berubah.
Bentuk umum :
~

෍ 𝑎𝑚 (𝑥 − 𝑥0 )𝑚 = 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑎2 (𝑥 − 𝑥0 )2 + ⋯ …(4.1)
𝑚=0

Keterangan:
𝑎0 , 𝑎1 , . . . = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑒𝑟𝑒𝑡
𝑥0 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑥 = 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

Bila 𝑥0 = 0, dinamakan deret power dalam power 𝑥.


~

෍ 𝑎𝑚 (𝑥)𝑚 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥2 + 𝑎3 𝑥3 + . . . …(4.2)
𝑚=0
Contoh deret yang sering digunakan adalah deret Maclaurin, di
antaranya:
1 ~ m
  x  1  x  x 2  x 3  ... …(4.3)
1  x m 0
m 2 3
~ x x x
ex    1  x    ... …(4.4)
m  0 m! 2! 3!

~ (1) m x 2 m x2 x4
cos x    1    ... …(4.5)
m 0 (2m)! 2! 4!

~ (1) m x 2 m 1 x 3
x 5
sin x    x    ... …(4.6)
m  0 ( 2m  1)! 3! 5!
Ide dari Metode Deret Pangkat
Bila diberikan persamaan diferensial berikut :

𝑦 ′′ + 𝑝 𝑥 𝑦 ′ + 𝑔 𝑥 𝑦 = 0

• Pertama nyatakan 𝑝 𝑥 dan 𝑔(𝑥) dengan deret pangkat 𝑥 . Kemudian


asumsikan suatu penyelesaian dalam bentuk deret pangkat dengan koefisien
yang tidak diketahui.
~

𝑦 = ෍ 𝑎𝑚 (𝑥)𝑚 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎3 𝑥 3 + . . . …(4.6)
𝑚=0

• Turunkan y, dan substitusi turunan-turunanya.


~

𝑦′ = ෍ 𝑚𝑎𝑚 (𝑥)𝑚−1 = 𝑎1 + 2𝑎2 𝑥 + 3𝑎3 𝑥 2 + . . . …(4.7)


𝑚=0
~

𝑦′′ = ෍ 𝑚(𝑚 − 1)𝑎𝑚 (𝑥)𝑚−2 = 2 𝑎2 + 6𝑎3 𝑥+ . . . …(4.8)


𝑚=0
Contoh :
𝑦′ − 𝑦 = 0
Langkah Penyelesaian:
• Masukkan persamaan (4.6) dan (4.7)
(𝑎1 +2𝑎2 𝑥 + 3𝑎3 𝑥 2 + . . . ) − 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎3 𝑥 3 + . . . = 0
𝑎1 − 𝑎0 + 2𝑎2 − 𝑎1 𝑥 + 3𝑎3 − 𝑎2 𝑥 2 + … + … = 0
• Jadikan koefisen di atas sama dengan nol
𝑎1 − 𝑎0 = 0, 2𝑎2 − 𝑎1 = 0, 3𝑎3 − 𝑎2 =0
• Selesaikan persamaan tsb dalam bentuk 𝑎0
𝑎1 = 𝑎0 ,
𝑎1 𝑎0
𝑎2 = = ,
2 2!
𝑎2 𝑎0
𝑎3 = = ,
3 3!

• Substitusi kembali ke persamaan (4.3), menjadi :
a0 2 a0 3
y  a0  a0 x  x  x  ...
2! 3!
2 3
x x
y  a0 (1  x    ...)  a0 e x
2! 3!

Anda mungkin juga menyukai