Secara umum, supremum/infimum memiliki sifat yang sesuai dengan sifat aljabar dan
urutan bilangan real juga.
Maka berlaku
1. sup(c + H) = c + sup H
2. inf(c + H) = a + inf H
c + x > r.
Teorema 2.8.
Maka berlaku
Bukti. Disini hanya akan dibuktikan sup f (D) 6 sup g(D) saja.
Andaikan sup f (D) > sup g(D).
Akibatnya, f (x1 ) > g(x) untuk setiap x ∈ D, khususnya f (x1 ) > g(x1 ).
Kontradiksi dengan f (x) 6 g(x) untuk setiap x ∈ D.
1. Sifat Archimedes
√
2. Pembuktian Adanya Bilangan Rasional 2
Teorema 2.9.
Misalkan x ∈ R. Maka terdapat nx ∈ N sedemikian sehingga nx > x.
Ini menyiratkan bahwa selalu ada bilangan asli yang lebih besar dari sebuah bilangan real.
sehingga n0 > s − 1 atau, dengan kata lain, n0 + 1 > s. Kontradiksi dengan s batas atas
Akibat 2.1. Jika y > 0. Maka terdapat ny ∈ N sedemikian sehingga 0 < n1y < y
Bukti. Jelas karena n > 0 untuk setiap n ∈ N, maka n 1 > 0 untuk setiap n ∈ N.
Dengan adanya Sifat Archimedes, kita dapat membuktikan supremum atau infi-
mum suatu himpunan seperti contoh berikut.
1 | n ∈ N} = 0.
Contoh 2.9. Tunjukkan inf{ n
Jawab.
1 | n ∈ N}
Misalkan H = { n
1 | n ∈ N} = 0
Jadi, inf{ n
√
2.5.2 Pembuktian adanya bilangan Irrasional 2 dll
Teorema 2.10.
Bukti.
Selanjutnya, klaim s2 = 2.
Andaikan s2 6= 2. Ini berarti s2 > 2 atau s2 < 2.
1. Kasus s2 > 2.
2
Pandang s2 − 2 > 0 sehingga s 2s − 2 > 0 yang mengakibatkan 2s ∈ R.
s2 − 2
Menurut sifat Archimedes, kita bisa menemukan n ∈ N sedemikian sehingga
−(s2 − 2)
n > 22s atau −1 n > 2s .
s −2
Pandang
µ ¶2 µ ¶
1 2 2s 1 2 2s 2 −1
s− =s − + 2 >s − = s + 2s
n n n n n
µ 2 ¶
−(s − 2)
> s2 + 2s = s2 − s2 + 2 = 2.
2s
1 . Ini menunjukkan bahwa s − 1 batas
Jadi, untuk setiap x ∈ H, x2 < 2 < s − n n
atas S yang jelas lebih kecil dari s. Kontradiksi dengan fakta bahwa s = sup H.
2. Kasus s2 < 2.
Teorema 2.11.
Bukti.
1. Untuk x < y terdapat beberapa kemungkinan urutan x dan y, yaitu 0 < x < y,
ny > nx + 1 (2.1)
m ∈ N sedemikian sehingga
m − 1 6 nx < m (2.2)
m < ny (2.3)
Analisis Real 1 77
Dengan mengubah urutannya menjadi 0 < (−y) < (−x), kita bisa menun-
jukkan dengan cara yang sama seperti kasus (a).
y
2. Karena x < y, maka √x < √ . Seperti juga bukti bagian 1 teorema ini, terdapat
2 2
x
√ y
lima kemungkinan urutan dan √ , yaitu:
2 2
y
(a) Kasus 0 < √x < √ .
2 2
y
Dari bukti bagian 1, terdapat r = m x
n sehingga √2 < r < √2 .
√
Pilih s = r 2 bilangan irrasional sehingga x < s < y.
y
(b) Kasus 0 = √x < √ .
2 2
Dari bukti bagian 1, terdapat r = n1 sehingga √x < r < √y .
√ 2 2
Pilih s = r 2 bilangan irrasional sehingga x < s < y.
y
(c) Kasus √x < 0 = √ .
2 2
y
Dengan mengubah urutannya menjadi 0 = √ < ( −x √ ), kita bisa menun-
2 2
jukkan dengan cara yang sama seperti kasus (b).
Analisis Real 1 78
y
(d) Kasus √x < 0 < √ .
2 2
y
Karena dalam kasus ini 0 < √ , kita bisa menggunakan bilangan irrasional
2
s yang sama pada kasus (b) sehingga x < s < y.
y
(e) Kasus √x < √ < 0.
2 2
−y
Dengan mengubah urutannya menjadi 0 < ( √ ) < ( −x
√ ), kita bisa menun-
2 2
jukkan dengan cara yang sama seperti kasus (a).
Jawab.
Untuk menduga inf H dan sup H, ingatlah bahwa untuk setiap bilangan asli n
1 6 1 dan untuk setiap bilangan asli m berlaku −1 6 − 1 < 0.
berlaku 0 < n m
1 1
Akibatnya, 0+(−1) < n − m < 1+0. Jadi, kita bisa menduga inf H = 0+(−1) =
−1 dan sup H = 1 + 0 = 1.
• Karena ∀ m, n ∈ N
1 1
61 , − 60
n m
sehingga
1 1
− 61+0=1
n m
1 − 1 ∈ H, 1 − 1 6 1 sehingga 1 adalah batas atas H.
Jadi, ∀ n m n m
• Misalkan r < 1 sehingga 1 − r > 0 dan 1 −1 ∈ R. Menurut sifat
x
Archimedes, terdapat mr ∈ N sedemikian sehingga mr > 1 − 1 atau
r
1 − r > mr atau − mr > r − 1. Pilih nr = 1 sehingga nr − m1r >
1 1 1
Analisis Real 1 79
1 + (r − 1) = r.
Jadi, jika r < 1, maka ∃ n1r − m1r ∈ H 3 n1r − m1r > r.
∴ sup H = 1.
• Karena ∀m, n ∈ N
1 1
>0 , − > −1
n m
sehingga
1 1
− > 0 + (−1) = −1
n m
Jadi, jika j > −1, maka ∃ n1j − m1j ∈ H 3 n1j − m1j < j.
∴ inf H = −1
Jawab.
(a) Karena untuk setiap x ∈ H, x > inf H, maka ∀ cx ∈ cH, cx > c inf H.
c + sup{f (x)|x ∈ X}
Jawab.
Demikian juga, c terbatas sehingga (sesuai dengan yang telah kita tunjukkan se-
belumnya bahwa jumlah dua himpunan terbatas juga terbatas) c+f (X) terbatas.
Akibatnya, c + f (X) juga memiliki supremum.
• Misalkan r < c + sup f (X) sehingga r − c < sup f (X). Menurut Teorema
Supremum, ∃ f (x0 ) ∈ f (X) 3 f (x0 ) > r − c. Dengan kata lain, ∃ c + f (x0 ) ∈
Jawab.
atau a0 + b0 > x.
ln z
n>− ⇔ n ln 2 > −ln z
ln 2
⇔ ln 2n > ln z −1
1
⇔ 2n >
z
1
⇔z> n
2
Jawab.
Analisis Real 1 82
Selanjutnya, klaim x2 = a.
Andaikan x2 6= a. Ini berarti x2 > a atau x2 < a. Sekarang, akan kita tunjukkan
a = sup H.
1 > x.
batas atas H karena x + n
√
Jadi, haruslah x2 = a. Akibatnya, terdapat x = a ∈ R dimana x = sup H.
2.5.5 Latihan
n o
1 | n ∈ N = 1.
1. Tunjukkan bahwa sup 1 − n
maka a = sup H.
c + inf{f (x)|x ∈ X}
memenuhi en > x.
Analisis Real 1 84
2.6.1 Interval
Sifat urutan dari bilangan real menimbulkan suatu subhimpunan yang disebut interval.
Ada beberapa jenis interval yang akan dijelaskan dalam definisi berikut
[a, b] = {x ∈ R|a 6 x 6 b}
3. Interval setengah tutup atau setengah buka dengan titik ujung a dan b bisa
didefinisikan sebagai
atau
Konsekuensi dari definisi di atas adalah, (a, a) = ∅ dan [b, b] = b. Selain itu
digunakan lambang −∞ atau ∞ untuk menunjukkan interval yang tidak punya titik
ujung, seperti
[a, ∞) = {x ∈ R|a 6 x}
(−∞, ∞) = {x ∈ R} = R
Analisis Real 1 85
T
Irisan dari interval bersarang tidak selalu ada, misalnya Jn = ∅ untuk Jn = (0, n1 ).
Tetapi, untuk interval bersarang yang terdiri dari interval-interval tutup, irisannya
2.6.2 Desimal
Jawab.
Jawab.
Atau, terdapat x, x ∈ S, x ∈
/ J. Kontradiksi dengan S ⊂ J.
Jadi, pengandaian salah. Haruslah IS ⊂ J.
Jawab.
1 ), n ∈ N. Tunjukkan bahwa T∞ J = ∅
4. Misalkan Jn = (0, n n=1 n
Jawab.
T∞ T∞
Andaikan n=1 Jn 6= ∅. Berarti terdapat x ∈ R sehingga x ∈ n=1 Jn .
1 ), untuk setiap n ∈ N.
Ini berarti x ∈ (0, n
1 , untuk setiap n ∈ N.
Atau, x < n
1 , untuk setiap n ∈ N.
Atau, n < x
Analisis Real 1 87
Jawab.
T∞ T∞
Andaikan n=1 Kn 6= ∅. Berarti terdapat x ∈ R sehingga x ∈ n=1 Kn .
Ini berarti x ∈ (n, ∞), untuk setiap n ∈ N.
hingga nx > x.
T∞
Jadi, pengandaian salah. Haruslah n=1 Kn = ∅.
Jawab.
Jadi, y = 3.710.939
99.900
2.6.4 Latihan
T∞
3. Misalkan Kn = (n, ∞), n ∈ N. Tunjukkan bahwa n=1 Kn = ∅
a1 a2 a3 am b1 b2 b3 bn
+ 2 + 3 + .. + m = + 2 + 3 + .. + n 6= 0
10 10 10 10 10 10 10 10