Anda di halaman 1dari 17

Analisis Real 1 72

2.5 Aplikasi Supremum

Secara umum, supremum/infimum memiliki sifat yang sesuai dengan sifat aljabar dan
urutan bilangan real juga.

Teorema 2.7. (Sifat Supremum/Infimum)


Misalkan H subhimpunan terbatas di R dan c ∈ R.

Misalkan c + x = {c + x | x ∈ H} dan cH = {cx | x ∈ H}.

Maka berlaku

1. sup(c + H) = c + sup H

2. inf(c + H) = a + inf H

3. sup(cH) = c sup H untuk c > 0.

4. inf(cH) = c inf H untuk c > 0.

Bukti. Disini hanya akan dibuktikan Pernyataan 1 saja.

• Karena x 6 sup H, maka c + x 6 c + sup H untuk setiap x ∈ S.


Jadi, c + sup H batas atas dari c + HS

• Misalkan r < c + sup H. Maka, r − c < sup H. Sifat supremum menyebabkan

terdapat x ∈ H sehingga x > r − c. Jadi, terdapat c + x ∈ c + H sehingga

c + x > r.

Jadi, c + sup H = sup(c + H)

Teorema 2.8.

Misalkan f dan g fungsi dengan range terbatas di D.


Untuk setiap x ∈ D, f (x) 6 g(x).

Maka berlaku

sup f (D) 6 sup g(D) inf f (D) 6 inf g(D)


Analisis Real 1 73

Bukti. Disini hanya akan dibuktikan sup f (D) 6 sup g(D) saja.
Andaikan sup f (D) > sup g(D).

Hal ini berarti terdapat x1 ∈ D sehingga f (x1 ) > sup g(D).

Akibatnya, f (x1 ) > g(x) untuk setiap x ∈ D, khususnya f (x1 ) > g(x1 ).
Kontradiksi dengan f (x) 6 g(x) untuk setiap x ∈ D.

Jadi, haruslah sup f (D) 6 sup g(D).

Sebagian bukti yang lain ditinggalkan untuk menjadi latihan.


Beberapa aplikasi sifat supremum yang utama adalah

1. Sifat Archimedes

2. Pembuktian Adanya Bilangan Rasional 2

3. Pembuktian Kerapatan Bilangan Rasional dan Irrasional di R.

2.5.1 Sifat Archimedes

Teorema 2.9.
Misalkan x ∈ R. Maka terdapat nx ∈ N sedemikian sehingga nx > x.

Ini menyiratkan bahwa selalu ada bilangan asli yang lebih besar dari sebuah bilangan real.

Bukti. Misalkan x ∈ R. Andaikan untuk setiap n ∈ N, n 6 x. Ini menunjukkan

x batas atas N. Jadi, N terbatas di atas sehingga, menurut aksioma kelengkapan,

N memiliki supremum. Misalkan s = sup N. Pilih s − 1 < s, maka terdapat n0 ∈ N

sehingga n0 > s − 1 atau, dengan kata lain, n0 + 1 > s. Kontradiksi dengan s batas atas

N. Jadi, pengandaian salah, haruslah terdapat nx ∈ N sedemikian sehingga nx > x

Akibat 2.1. Jika y > 0. Maka terdapat ny ∈ N sedemikian sehingga 0 < n1y < y

Bukti. Jelas karena n > 0 untuk setiap n ∈ N, maka n 1 > 0 untuk setiap n ∈ N.

Misalkan y > 0. Maka, y1 ∈ R. Menurut Sifat Archimedes, terdapat ny ∈ N sehingga


ny > y1 atau, dengan kata lain, ∃ ny ∈ N sehingga n1y < y.
Analisis Real 1 74

Jadi, terdapat ny ∈ N sehingga 0 < n1y < y.

Akibat 2.2. Jika z > 0. Maka terdapat nz ∈ N sedemikian sehingga nz − 1 6 z < nz

Bukti. Karena z ∈ R, maka menurut Sifat Archimedes, terdapat n ∈ N sehingga


n > z. Pandang himpunan H = {n ∈ N | n > z}. S ⊂ N dan S 6= ∅ karena ∃ n ∈ N,

3 n > z. Menurut sifat Well-ordering, H mempunyai elemen terkecil. Sebut elemen

tersebut nz , maka berlaku nz − 1 6 z < nz .

(Andaikan nz − 1 > z, maka nz − 1 ∈ H sementara nz − 1 < nz . Kontradiksi dengan

nz elemen terkecil H. Jadi, haruslah nz − 1 6 z.)

Dengan adanya Sifat Archimedes, kita dapat membuktikan supremum atau infi-
mum suatu himpunan seperti contoh berikut.

1 | n ∈ N} = 0.
Contoh 2.9. Tunjukkan inf{ n

Jawab.
1 | n ∈ N}
Misalkan H = { n

1 > 0 untuk setiap n ∈ N.


1. Jelas 0 batas bawah dari H karena n

2. Misalkan j > 0. Maka 1j ∈ R.

Menurut sifat Archimedes, terdapat nj ∈ N sedemikian sehingga nj > 1j .


Dengan kata lain, terdapat n1j ∈ H 3 n1j < j

1 | n ∈ N} = 0
Jadi, inf{ n


2.5.2 Pembuktian adanya bilangan Irrasional 2 dll

Teorema 2.10.

Terdapat bilangan real positif x yang memenuhi x2 = 2.

Bukti.

Awalnya, kita bentuk himpunan H = {x ∈ R | x2 < 2}.

Himpunan ini takkosong karena ∃ 1 ∈ H, 1 ∈ R dan 12 < 2. Himpunan H terbatas


Analisis Real 1 75

di atas karena terdapat 2 ∈ R sehingga untuk setiap x ∈ H, x < 2 (karena x2 < 22 ).


Akibatnya, sesuai dengan aksioma kelengkapan, H mempunyai supremum bilangan

real. Misalkan bilangan real itu s sehingga bisa ditulis s = sup H.

Selanjutnya, klaim s2 = 2.
Andaikan s2 6= 2. Ini berarti s2 > 2 atau s2 < 2.

Sekarang, akan kita tunjukkan keduanya tidak mungkin.

1. Kasus s2 > 2.
2
Pandang s2 − 2 > 0 sehingga s 2s − 2 > 0 yang mengakibatkan 2s ∈ R.
s2 − 2
Menurut sifat Archimedes, kita bisa menemukan n ∈ N sedemikian sehingga
−(s2 − 2)
n > 22s atau −1 n > 2s .
s −2
Pandang
µ ¶2 µ ¶
1 2 2s 1 2 2s 2 −1
s− =s − + 2 >s − = s + 2s
n n n n n
µ 2 ¶
−(s − 2)
> s2 + 2s = s2 − s2 + 2 = 2.
2s
1 . Ini menunjukkan bahwa s − 1 batas
Jadi, untuk setiap x ∈ H, x2 < 2 < s − n n
atas S yang jelas lebih kecil dari s. Kontradiksi dengan fakta bahwa s = sup H.

2. Kasus s2 < 2.

Pandang 2 − s2 > 0 sehingga 2s2 − s2 > 0 yang mengakibatkan 2s + 1 ∈ R.


+1 2 − s2
Menurut sifat Archimedes, kita bisa menemukan n ∈ N sedemikian sehingga
1 < 2 − s2 .
n > 2s + 12 atau n
2−s 2s + 1
Pandang
µ ¶2
1 2s 1 2s 1 2s + 1
s+ = s2 + + 2 6 s2 + + = s2 +
n n n n n n
1 2 − s2
= s2 + (2s + 1) < s2 + (2s + 1) = s2 + (2 − s2 ) = 2.
n 2s + 1

Ini menunjukkan bahwa s + n 1 ∈ H.

1 > s, hal ini kontradiksi dengan s batas atas H.


Karena s + n
Analisis Real 1 76

Jadi, pengandaian salah sehingga haruslah s2 = 2.



Akibatnya, terdapat bilangan real s = 2 yang merupakan sup H.

2.5.3 Teorema Kerapatan Bilangan Rasional dan Irrasional

Teorema 2.11.

Misalkan x dan y bilangan real dimana x < y. Maka

1. terdapat bilangan rasional r sedemikian sehingga x < r < y

2. terdapat bilangan irrasional s sedemikian sehingga x < s < y

Bukti.

1. Untuk x < y terdapat beberapa kemungkinan urutan x dan y, yaitu 0 < x < y,

0 = x < y, x < 0 = y, x < 0 < y, atau x < y < 0.

(a) Kasus 0 < x < y.


1 ∈ R. Akibatnya, menurut
Perhatikan disini bahwa y − x > 0 sehingga y − x
1 . Selan-
sifat Archimedes, terdapat n ∈ N sedemikian sehingga n > y − x
jutnya, diperoleh ny − nx > 1 atau

ny > nx + 1 (2.1)

Sementara, karena nx > 0, menurut akibat dari sifat Archimedes, terdapat

m ∈ N sedemikian sehingga

m − 1 6 nx < m (2.2)

Pandang, m − 1 6 nx yang berarti m 6 nx + 1. Sesuai dengan (2.1),


diperoleh m 6 nx + 1 < ny atau

m < ny (2.3)
Analisis Real 1 77

Dari (2.2) dan (2.3), diperoleh nx < m < ny.


Selanjutnya, diperoleh x < m
n < y.
Jadi, terdapat r = m
n sehingga x < r < y.

(b) Kasus 0 = x < y.


Karena y > 0, maka y1 ∈ R. Menurut sifat Archimedes, terdapat n ∈ N

sedemikian sehingga n > y1 atau n


1 < y. Dan 1 > 0 = x.
n
1
Jadi, terdapat r = n sehingga x < r < y.

(c) Kasus x < 0 = y.

Dengan mengubah urutannya menjadi 0 = y < (−x), kita bisa menunjukkan


dengan cara yang sama seperti kasus (b).

(d) Kasus x < 0 < y.

Jelas disini terdapat r = 0 sehingga x < r < y.

(e) Kasus x < y < 0.

Dengan mengubah urutannya menjadi 0 < (−y) < (−x), kita bisa menun-
jukkan dengan cara yang sama seperti kasus (a).

y
2. Karena x < y, maka √x < √ . Seperti juga bukti bagian 1 teorema ini, terdapat
2 2
x
√ y
lima kemungkinan urutan dan √ , yaitu:
2 2
y
(a) Kasus 0 < √x < √ .
2 2
y
Dari bukti bagian 1, terdapat r = m x
n sehingga √2 < r < √2 .

Pilih s = r 2 bilangan irrasional sehingga x < s < y.
y
(b) Kasus 0 = √x < √ .
2 2
Dari bukti bagian 1, terdapat r = n1 sehingga √x < r < √y .
√ 2 2
Pilih s = r 2 bilangan irrasional sehingga x < s < y.
y
(c) Kasus √x < 0 = √ .
2 2
y
Dengan mengubah urutannya menjadi 0 = √ < ( −x √ ), kita bisa menun-
2 2
jukkan dengan cara yang sama seperti kasus (b).
Analisis Real 1 78

y
(d) Kasus √x < 0 < √ .
2 2
y
Karena dalam kasus ini 0 < √ , kita bisa menggunakan bilangan irrasional
2
s yang sama pada kasus (b) sehingga x < s < y.
y
(e) Kasus √x < √ < 0.
2 2
−y
Dengan mengubah urutannya menjadi 0 < ( √ ) < ( −x
√ ), kita bisa menun-
2 2
jukkan dengan cara yang sama seperti kasus (a).

2.5.4 Soal yang Diselesaikan


1 − 1 | m, n ∈ N}. Tentukan inf H dan sup H.
1. Misalkan H = { n m

Jawab.

Untuk menduga inf H dan sup H, ingatlah bahwa untuk setiap bilangan asli n
1 6 1 dan untuk setiap bilangan asli m berlaku −1 6 − 1 < 0.
berlaku 0 < n m
1 1
Akibatnya, 0+(−1) < n − m < 1+0. Jadi, kita bisa menduga inf H = 0+(−1) =

−1 dan sup H = 1 + 0 = 1.

(a) Klaim 1 = sup H.

• Karena ∀ m, n ∈ N

1 1
61 , − 60
n m

sehingga

1 1
− 61+0=1
n m
1 − 1 ∈ H, 1 − 1 6 1 sehingga 1 adalah batas atas H.
Jadi, ∀ n m n m
• Misalkan r < 1 sehingga 1 − r > 0 dan 1 −1 ∈ R. Menurut sifat
x
Archimedes, terdapat mr ∈ N sedemikian sehingga mr > 1 − 1 atau
r
1 − r > mr atau − mr > r − 1. Pilih nr = 1 sehingga nr − m1r >
1 1 1
Analisis Real 1 79

1 + (r − 1) = r.
Jadi, jika r < 1, maka ∃ n1r − m1r ∈ H 3 n1r − m1r > r.

∴ sup H = 1.

(b) Klaim −1 = inf H.

• Karena ∀m, n ∈ N

1 1
>0 , − > −1
n m

sehingga

1 1
− > 0 + (−1) = −1
n m

Jadi, ∀ n1 − 1 ∈ H, 1 − 1 > −1 sehingga −1 adalah batas bawah H.


m n m
• Misalkan j > −1 sehingga j + 1 > 0 dan j + 1 ∈ R. Menurut sifat
1
Archimedes, terdapat ny ∈ N sedemikian sehingga nj > j + 1 atau
1
1 1 1
j + 1 > nj . Pilih mj = 1 sehingga nj − mj < (j + 1) − 1 = j.

Jadi, jika j > −1, maka ∃ n1j − m1j ∈ H 3 n1j − m1j < j.

∴ inf H = −1

2. Misalkan H himpunan takkosong yang terbatas di R.


Misalkan c > 0 dan cH = {cx | x ∈ H}.

Tunjukkan bahwa inf cH = c inf H.

Jawab.

(a) Karena untuk setiap x ∈ H, x > inf H, maka ∀ cx ∈ cH, cx > c inf H.

Jadi, c inf H batas bawah dari cH.


j
(b) Misalkan j > c inf H. Maka, c > inf H. Menurut Teorema Infimum, terda-
j
pat x0 ∈ H sedemikian sehingga x0 < c .
j
Jadi, jika j > c inf H, maka terdapat cx0 ∈ cH sehingga cx0 < c c = j.
Analisis Real 1 80

3. Misalkan X subhimpunan takkosong di R. Misalkan f : X → R memiliki


jangkauan terbatas di R. Jika c ∈ R, tunjukkan sup{c + f (x)|x ∈ X} =

c + sup{f (x)|x ∈ X}

Jawab.

Misalkan c + f (X) = {c + f (x) | x ∈ X} dan f (X) = {f (x) | x ∈ X}.

Jelas c + f (X) ⊆ R dan takkosong karena X 6= ∅.


Karena f : X → R memiliki jangkauan terbatas, maka f (X) memiliki supremum.

Demikian juga, c terbatas sehingga (sesuai dengan yang telah kita tunjukkan se-

belumnya bahwa jumlah dua himpunan terbatas juga terbatas) c+f (X) terbatas.
Akibatnya, c + f (X) juga memiliki supremum.

Akan ditunjukkan sup (c + f (X)) = c + sup f (X) dengan:

• Sifat supremum f (X) memberikan f (x) 6 sup f (X), ∀ f (x) ∈ f (X).


Akibatnya, untuk setiap c + f (x) ∈ c + f (X), c + f (x) 6 c + sup f (X).

Jadi, c + sup f (X) adalah batas atas dari c + f (X).

• Misalkan r < c + sup f (X) sehingga r − c < sup f (X). Menurut Teorema
Supremum, ∃ f (x0 ) ∈ f (X) 3 f (x0 ) > r − c. Dengan kata lain, ∃ c + f (x0 ) ∈

c + f (X) 3 c + f (x0 ) > c + (r − c) = r.


Jadi, jika r < c + sup f (X), maka ∃ c + f (x0 ) ∈ c + f (X) 3 c + f (x0 ) > r.

∴ sup{c + f (x)|x ∈ X} = c + sup{f (x)|x ∈ X}

4. Misalkan A, B subhimpunan takkosong dari R yang terbatas di atas.


Misalkan A + B = {a + b | a ∈ A, b ∈ B}.

Tunjukkan sup(A + B) = sup A + sup B

Jawab.

Karena A, B himpunan takkosong, maka A + B juga takkosong. Selanjutnya,

karena A, B terbatas di atas, maka terdapat M1 , M2 ∈ R sehingga a 6 M1 , ∀ a ∈


Analisis Real 1 81

A dan b 6 M2 , ∀ b ∈ B. Akibatnya, a + b 6 M1 + M2 , ∀ a + b ∈ A + B. Ini


menunjukkan bahwa A + B terbatas di atas dan karenanya memiliki supremum.

• Kemudian, sifat supremum sebagai batas atas memberikan a 6 sup A, ∀ a ∈

A dan b 6 sup B, ∀ b ∈ B. Akibatnya, ∀ a+b ∈ A+B, a+b 6 sup A+sup B.


Jadi, sup A + sup B adalah batas atas dari A + B.

• Misalkan r < sup A + sup B sehingga x − sup A < sup B.

Menurut Teorema Supremum,


jika x − sup A < sup B, maka ∃ b0 ∈ B 3 b0 > x − sup A

yang ekivalen dengan x − b0 < sup A.

Selanjutnya, juga menurut Teorema Supremum,

karena x − b0 < sup A, maka ∃ a0 ∈ A 3 a0 > x − b0

atau a0 + b0 > x.

Jadi, jika r < sup A + sup B, maka ∃ a0 + b0 ∈ A + B 3 a0 + b0 > x.

∴ sup(A + B) = sup A + sup B.

5. Jika z > 0, tunjukkanlah terdapat n ∈ N sehingga 1n < z


2
Jawab.

Karena z > 0 dan ln 2 6= 0, maka − ln z ∈ R. Menurut sifat Archimedes,


ln 2
terdapat n ∈ N, sehingga

ln z
n>− ⇔ n ln 2 > −ln z
ln 2

⇔ ln 2n > ln z −1

1
⇔ 2n >
z
1
⇔z> n
2

6. Misalkan a > 0. Tunjukkan terdapat bilangan real x yang memenuhi x2 = a.

Jawab.
Analisis Real 1 82

Misalkan a > 0. Pertama, kita bentuk himpunan H = {h ∈ R | h2 < a}.


Himpunan ini takkosong karena 0 ∈ H. Himpunan ini juga terbatas di atas

karena terdapat a + 1 ∈ R sehingga ∀ h ∈ H, h < a + 1 (karena h2 < (a + 1)2 ).

Akibatnya, menurut Aksioma Kelengkapan, H mempunyai supremum, misalkan


sup H = x.

Selanjutnya, klaim x2 = a.

Andaikan x2 6= a. Ini berarti x2 > a atau x2 < a. Sekarang, akan kita tunjukkan

keduanya tidak mungkin.

(a) Kasus x2 > a.


2
Pandang x2 − a > 0 sehingga x 2x − a > 0 yang mengakibatkan 2x ∈ R.
x2 − a
Menurut Sifat Archimedes, kita bisa menemukan n ∈ N sedemikian sehingga
−(x2 − a)
n > 22x atau −1 n > 2x .
x −a
Pandang
µ ¶2 µ ¶
1 2 2x 1 2 2x 2 −1
x− =x − + 2 >x − = x + 2x
n n n n n
µ ¶
−(x2 − a)
> x2 + 2x = x2 − (x2 − a) = a.
2x
1 . Ini menunjukkan bahwa x − 1
Jadi, untuk setiap h ∈ H, h2 < a < x − n n
batas atas H yang jelas lebih kecil dari a. Kontradiksi dengan fakta bahwa

a = sup H.

(b) Kasus x2 < a.


a − x2 > 0 yang mengakibatkan 2x + 1 ∈ R.
Pandang a − x2 > 0 sehingga 2x +1 a − x2
Menurut Sifat Archimedes, kita bisa menemukan n ∈ N sedemikian sehingga
1 < a − x2 .
n > 2x + 12 atau n
a−x 2x + 1
Pandang
µ ¶2
1 2x 1 2x 1 2x + 1
x+ = x2 + + 2 6 x2 + + = x2 +
n n n n n n
1 a − x2
= x2 + (2x + 1) < x2 + (2x + 1) = x2 + (a − x2 ) = a.
n 2x + 1
Analisis Real 1 83

Ini menunjukkan bahwa x + n 1 ∈ H. Kontradiksi dengan fakta bahwa x

1 > x.
batas atas H karena x + n


Jadi, haruslah x2 = a. Akibatnya, terdapat x = a ∈ R dimana x = sup H.

2.5.5 Latihan
n o
1 | n ∈ N = 1.
1. Tunjukkan bahwa sup 1 − n

2. Misalkan H ⊆ R takkosong. Buktikan bahwa jika ada bilangan a yang memenuhi


kedua sifat berikut:

1 bukan batas atas dari H


(a) ∀ n ∈ N, a − n

1 batas atas dari H


(b) ∀ n ∈ N, a + n

maka a = sup H.

3. Misalkan H subhimpunan terbatas di R dan c < 0.


Buktikan bahwa sup(cH) = c inf H dan inf(cH) = c sup H.

4. Misalkan A, B subhimpunan takkosong dari R yang terbatas di bawah.

Misalkan A + B = {a + b | a ∈ A, b ∈ B}. Apakah inf(A + B) = inf A + inf B?

5. Misalkan X subhimpunan takkosong di R. Misalkan f : X → R memiliki


jangkauan terbatas di R. Jika c ∈ R, tunjukkan inf{c + f (x)|x ∈ X} =

c + inf{f (x)|x ∈ X}

6. Misalkan X subhimpunan takkosong di R. Misalkan f : X → R dan g : X → R

memiliki jangkauan terbatas di R.

Tunjukkan sup{f (x) + g(x) | x ∈ X} 6 sup{f (x) | x ∈ X} + sup{g(x) | x ∈ X}

7. Misalkan x sebarang bilangan real. Tunjukkan terdapat bilangan asli n yang

memenuhi en > x.
Analisis Real 1 84

2.6 Interval dan Desimal

2.6.1 Interval

Sifat urutan dari bilangan real menimbulkan suatu subhimpunan yang disebut interval.

Ada beberapa jenis interval yang akan dijelaskan dalam definisi berikut

Definisi 2.8. (Interval)


Misalkan a, b ∈ R dan a 6 b.

1. Interval buka dengan titik ujung a dan b didefinisikan sebagai

(a, b) = {x ∈ R|a < x < b}

2. Interval tutup dengan titik ujung a dan b didefinisikan sebagai

[a, b] = {x ∈ R|a 6 x 6 b}

3. Interval setengah tutup atau setengah buka dengan titik ujung a dan b bisa
didefinisikan sebagai

(a, b] = {x ∈ R|a < x 6 b}

atau

[a, b) = {x ∈ R|a 6 x < b}

Konsekuensi dari definisi di atas adalah, (a, a) = ∅ dan [b, b] = b. Selain itu

digunakan lambang −∞ atau ∞ untuk menunjukkan interval yang tidak punya titik

ujung, seperti

[a, ∞) = {x ∈ R|a 6 x}

(−∞, b) = {x ∈ R|x < b}

(−∞, ∞) = {x ∈ R} = R
Analisis Real 1 85

Definisi 2.9. (Interval Bersarang)


Barisan interval In , n ∈ N, disebut interval bersarang jika

I1 ⊇ I2 ⊇ ... ⊇ In ⊇ In+1 ⊇ ...

T
Irisan dari interval bersarang tidak selalu ada, misalnya Jn = ∅ untuk Jn = (0, n1 ).

Tetapi, untuk interval bersarang yang terdiri dari interval-interval tutup, irisannya

dijamin tidak kosong sesuai dengan teorema berikut.

Teorema 2.12. Misalkan In = [an , bn ], n ∈ N, adalah barisan interval tutup bersarang.

Maka, terdapat bilangan real ξ sehingga ξ ∈ In untuk setiap n ∈ N.

2.6.2 Desimal

Misalkan x ∈ [0, 1] dan x = 10 b1 + b2 + b3 + b4 + b5 + ... + bn + bn+1 + .... Maka


102 103 104 105 10n 10n+1
0, b1 b2 b3 b4 b5 ...bn bn+1 ... disebut representasi desimal dari x

Representasi desimal dari setiap bilangan real bersifat tunggal.

2.6.3 Soal yang Diselesaikan

1. Misalkan S ⊂ R dan S 6= ∅. Tunjukkan bahwa

S terbatas jika dan hanya jika terdapat suatu interval tutup I ⊂ R 3 S ⊂ I

Jawab.

(⇒) Misalkan S terbatas. Menurut aksioma kelengkapan, terdapat bilangan real


a dan b sehingga a = inf S dan b = sup S. Akibatnya, untuk setiap s ∈ S,

a 6 s 6 b. Jika I = [a, b], maka S ⊂ I.

(⇐) Misalkan terdapat interval tutup I = [a, b] sehingga S ⊂ I. Jelas ∀ s ∈ S,


s ∈ I atau a 6 s 6 b. Ini menunjukkan S terbatas.

2. Misalkan S ⊂ R dan S 6= ∅ dan IS := [inf S, sup S]. Tunjukkan S ⊂ IS . Lebih

jauh, jika J sebarang interval tutup yang memenuhi S ⊂ J, maka IS ⊂ J.


Analisis Real 1 86

Jawab.

S ⊂ IS dapat ditunjukkan seperti soal sebelumnya.

Sekarang, misalkan S ⊂ J. Andaikan IS * J.

Berarti, terdapat x ∈ IS = [inf S, sup S], x ∈


/ J.

Atau, terdapat x, inf S 6 x 6 sup S, x ∈


/ J.

Atau, terdapat x, x ∈ S, x ∈
/ J. Kontradiksi dengan S ⊂ J.
Jadi, pengandaian salah. Haruslah IS ⊂ J.

1 ], n ∈ N. Tunjukkan bahwa jika x > 0, maka x ∈ T


3. Misalkan In = [0, n / ∞ n=1 In

Jawab.

(versi 1) Misalkan x > 0.


T
Andaikan x ∈ ∞ n=1 In .
1 ], untuk setiap n ∈ N.
Ini berarti, x ∈ In = [0, n
1 , untuk setiap n ∈ N.
Atau, x 6 n
1 , untuk setiap n ∈ N.
Atau, n 6 x

Kontradiksi, karena menurut sifat Archimedes, terdapat nx ∈ N sedemikian se-


1.
hingga nx > x
T∞
Jadi, pengandaian salah. Haruslah x ∈
/ n=1 In .

1 ∈ R. Menurut sifat Archimedes, terdapat


(versi 2) Misalkan x > 0 sehingga x
nx ∈ N sedemikian sehingga nx > x1 atau x > 1 . Jadi, x ∈
/ Inx = [0, n1x ].
nx
T
Akibatnya, x ∈/ ∞ n=1 In .

1 ), n ∈ N. Tunjukkan bahwa T∞ J = ∅
4. Misalkan Jn = (0, n n=1 n

Jawab.
T∞ T∞
Andaikan n=1 Jn 6= ∅. Berarti terdapat x ∈ R sehingga x ∈ n=1 Jn .
1 ), untuk setiap n ∈ N.
Ini berarti x ∈ (0, n
1 , untuk setiap n ∈ N.
Atau, x < n
1 , untuk setiap n ∈ N.
Atau, n < x
Analisis Real 1 87

Kontradiksi, karena menurut sifat Archimedes, terdapat nx ∈ N sedemikian se-


1.
hingga nx > x
T∞
Jadi, pengandaian salah. Haruslah n=1 Jn = ∅.
T∞
5. Misalkan Kn = (n, ∞), n ∈ N. Tunjukkan bahwa n=1 Kn = ∅

Jawab.
T∞ T∞
Andaikan n=1 Kn 6= ∅. Berarti terdapat x ∈ R sehingga x ∈ n=1 Kn .
Ini berarti x ∈ (n, ∞), untuk setiap n ∈ N.

Atau, n < x, untuk setiap n ∈ N.

Kontradiksi, karena menurut sifat Archimedes, terdapat nx ∈ N sedemikian se-

hingga nx > x.
T∞
Jadi, pengandaian salah. Haruslah n=1 Kn = ∅.

6. Temukan bilangan rasional yang ditampilkan bentuk desimal 1, 25137...137... dan


37, 14653...653...

Jawab.

(a) Misalkan x = 1, 25137...137....


Maka 100x = 125, 137...137... dan 105 x = 125.137, 137...137....

Akibatnya, 105 x − 100x = 125.012 atau, 99.900x = 125.012.

Jadi, x = 125.012 31.253


99.900 = 24.975
(b) Misalkan y = 37, 14653...653....

Maka 100y = 3.714, 653...653... dan 105 y = 3.714.653, 653...653....


Akibatnya, 105 y − 100y = 3.710.939 atau 99.900y = 3.710.939.

Jadi, y = 3.710.939
99.900

2.6.4 Latihan

1. Misalkan I = [a, b] dan J = [c, d]. Tunjukkan bahwa:

I ⊆ J jika dan hanya jika c 6 a dan b 6 d.


Analisis Real 1 88

1 ), n ∈ N. Tunjukkan bahwa T∞ I = {0}


2. Misalkan In = [0, n n=1 n

T∞
3. Misalkan Kn = (n, ∞), n ∈ N. Tunjukkan bahwa n=1 Kn = ∅

4. Tunjukkan bahwa jika ak , bk ∈ {0, 1, .., 9} dan jika

a1 a2 a3 am b1 b2 b3 bn
+ 2 + 3 + .. + m = + 2 + 3 + .. + n 6= 0
10 10 10 10 10 10 10 10

maka m = n dan ak = bk untuk k = 1, 2, .., n.

5. Temukan bilangan rasional yang ditampilkan bentuk desimal 26, 091390...1390...


dan 0, 2041979...02041979...

Anda mungkin juga menyukai