Disusun Oleh :
Risma Adeliana (f4322321156)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
akan diterima sehingga kedepannya penulis dapat menyusun makalah-makalah
lain dengan lebih baik. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu meridai
semua usaha kita. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Daftar isi.............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Masalah...............................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif, dan
pendekatan perkembangan.
Dan adapun strategi BK yang akan diterapkan dalam layanan
Bimbingan Konseling itu sendiri antara lain : konseling individual,
konsultasi, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan pengjaran
remedial.
Dengan strategi – strategi di atas jelas bahwa BK memiliki langkah
langkah tersendiri dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk memncari
solusi penyelesaian masalah.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Apa masalah-masalah yang dihadapi siwa di sekolah?
b. Apa saja pendekatan – pendekatan umum dalam Bimbingan dan
Konseling?
c. Bagaimana Strategi dalam Bimbingan dan Konseling untuk
menangani masalah-masalah tersebut?
2
E. Metode Penulisan Makalah
Metode penulisan makalah ini mengacu pada sumber kepustakaan yaitu
dari buku yang sekait erat dengan judul makalah. Buku dijadikan sumber
primer dalam penulisan makalah ini karena banyak memuat sumber kutipan
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu masalah-masalah siswa
disekolah dan pendekatan-pendekatan umum dalam Bimbingan dan
Konseling.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Masalah
1. Pengertian
Menurut Carpenter (2012), Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai
adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin
atau perlu dihilangkan.
Berdasarkan analisis diatas, masalah juga dapat diartikan dengan
sesuatu yang terjadi atau keadaan yang terjadi belum sesuai dengan yang
diharapkan sehingga orang yang mengalaminya akan merasa terbebani
dengan sesuatu atau keadaan tersebut.
2. Jenis Masalah
Menurut Nurihsan (2006: 15-17) mengemukakan bahwa jenis
masalah, antara lain:
1) Masalah Akademik
Akademik adalah pembelajaran tentang disiplin ilmu yang
mencakup teknologi dan atau seni yang pelaksanaannya di lakukan di
sekolah. Masalah akademik adalah masalah yang berkaitan dengan
akademik siswa terutama di kelas. Yang termasuk masalah-masalah
akademik, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan
jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan,
cara siswa memahami materi yang diberikan.
2) Masalah Sosial Pribadi
Sosial pribadi, masalah yang terjadi antara individu itu sendiri
dengan orang lain yang terlibat dalam lingkungan sekitar dimana
individu itu berada. Yang tergolong dalam masalah social pribadi
adalah masalah hubungan dengan teman, guru, staf, dan penyesuaian
diri dengan lingkungan.
3) Masalah Karier
Masalah Karier adalah Masalah yang berkaitan dengan
perencanaan dan pengembangan masalah-masalah pekerjaan,seperti
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman
kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,
perencanaan dan pengembangan karier.
4) Masalah Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dalam
kehidupan. Dalam keluarga dibutuhkan keharmonisan agar semua
anggota keluarga dapat merasakan kenyamanan. Masalah keluarga
merupakan salahsatu masalah yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kegiatan lainnya.
1) Pendekatan Kritis
4
Pendekatan krisis disebut juga pendekatan kuratif merupakan
upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami
krisis atau masalah. Bimbingan ini bertujuan mengatasi krisis atau
masalah – masalah yang dialami individu. Dalam pendekatan krisis
pembimbing menunggu individu yang datang. Selanjutnya, mereka
memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu.
2) Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau
kekurangan. Tujuan bimbingan ini adalah untuk membantu
memperbaiki kekurangan/kelemahan yang dialami individu.
Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada
kelemahan – kelemahan individu dan selanjutnya berupaya untuk
memperbaikinya.
3) Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada
antisipasi masalah – masalah umum individu, mencegah jangan sampai
masalah tersebut menimpa individu. Pembimbing memberikan
beberapa upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah
masalah tersebut.
Masalah-masalah yang dimaksud seperti putus sekolah, berkelahi,
kenakalan, merokok, membolos, menyontek, mengutil, bermain game
on line/internet dan sejenisnya yang secara potensial masalah itu dapat
terjadi pada peserta didik secara umum. Model preventif ini, didasarkan
pada pemikiran bahwa jika guru dapat mendidik peserta didik untuk
menyadaribahaya dariberbagaikegiatan dan menguasai metode untuk
menghindari terjadinya masalah itu, maka guru akan dapat mencegah
peserta didik dari perbuatan-perbuatan yang membahayakan tersebut.
4) Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan
potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap
individu memiliki potensi dan kekuatan – kekuatan tertentu melalui
penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan –
kekuatan tersebut dikembangkan. Dalam pendekatan ini, layanan
bimbingan diberikan kepada semua individu, bukan hanya pada
individu yang menghadapi masalah. Bimbingan perkembangan dapat
dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui
layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta
penyaluran bakat dan minat.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3) Masalah karier
Yang termasuk Masalah karier Seperti murid yang melanjutkan
pendidikan sampai ke perguruan tinggi dengan orientasi mendapatkan
uang lebih, dan murid yang lebih memilih kerja daripada sekolah karena
beranggapan bahwa kerja lebih menghasilkan uang atau beranggapan
bahwa sekolah mengeluarkan biaya sehingga membebankan orang tua.
4) Masalah keluarga
Yang termasuk masalah keluarga adalah kurangnya komunikasi
antaranggota keluarga, pendidikan yang kurang dalam suatu keluarga
sehingga anggota yang satu tidak dapat membantu yang lain karena
sama-sama tidak menguasainya, atau bahkan seorang anak tersebut sudah
ingin untuk menempuh pendidikan dengan serius tetapi ada beberapa
orang tua yang tidak mengizinkannya. Seperti kurangnya kepedulian
antarsesama karena kesibukan masing-masing, kurangnya pemberian
motivasi dan pemberian semangat, dan kurangnya menggali kemampuan
dalam diri sendiri sehingga menganggap dirinya rendah.
6
B. Pendekatan-pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling
Seorang pembimbing konseling seharusnya memiliki banyak cara
untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah. Hal yang dilakukan
dapat bermula dari sebuah pendekatan terhadap siswa tersebut. Ragam
pendekatan bimbingan dibedakan atas empat pendekatan, yaitu pendekatan
kritis, pendekatan remedial, pendekatan preventif, dan pendekatan
perkembangan. Berikut penjelasannya:
1) Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis disebut juga pendekatan kuratif yang merupakan
upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis
atau masalah.
Bimbingan ini bertujuan untuk mengatasi krisis atau masalah-masalah
yang dialami individu dengan memberikan bantuan sesuai dengan masalah
yang dirasakan individu.
Pendekatan ini dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis yang menekankan
pengaruh peristiwa-peristiwa masa lampau sebagai hal yang menentukan
bagi berfungsinya kepribadian individu saat ini. Menurut psikoanalisis,
pengalaman-pengalaman masa lima atau enam tahun pertama kehidupan
individu dapat menjadi akar dari krisis individu yang bersangkutan pada
masa kini.
2) Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan.
Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada
kelemahan-kelemahan individu, kemudian berupaya untuk
memperbaikinya.
Pendekatan remedial ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi
behavioristik yang menekankan perilaku individu di sini dan saat ini.
Untuk memperbaiki perilaku individu diperlukan penataan lingkungan
yang mendukung perbaikan perilaku tersebut karena perilaku saat ini
dipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula.
3) Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada
antisipasi masalah-masalah umum individu, mencegah jangan sampai
masalah tersebut menimpa individu. Pendekatan preventif tidak didasari
oleh teori tertentu yang khusus, hanya saja pendekatan ini mempunyai
banyak teknik atau upaya yang dapat digunakan, seperti halnya informasi
dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
4) Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi
dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu
memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu melalui penerapan
berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan-kekuatan tersebut
dikembangkan. Pendekatan ini dapat dilakukan kepada siapa saja dengan
berbagai cara pelaksanaannya baik secara individual, kelompok, bahkan
klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok,
serta penyaluran minat dan bakat.
7
Dari penjelasan di atas diharapkan para pembimbing dapat
memilah pendekatan mana yang cocok dengan masalah yang dialami
siswa. Sehingga dapat terwujudnya proses konseling yang terarah dengan
tepatnya solusi yang diberikan.
8
3) Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembang
nya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Isi kegiatan
bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan
dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang
tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
Penataan bimibingan kelompok pada umumnya berbentuk kelas
yang beranggotakan 20 sampai 30 orang. Kegiatan bimbingan kelompok
biasanya dipimpin oleh seorang konselor pendidikan atau guru.
Kegiatan ini banyak menggunakan alat-alat pelajaran seperti cerita-
cerita yang tidak tamat, boneka, dan film. Terkadang konselor
mendatangkan ahli tertentu yang bersifat informatif. Kegiatan bimbingan
kelompok pada umumnya menggunakan prinsip dan proses dinamika
kelompok, seperti dalam kegiata sosiodrama, diskusi panel, dan teknik
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kelompok.
4) Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta
didik (siswa) dalamr rangka memberikan kemudahan dlaam
perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan,
konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan, serta diarahkan
kepada pemberian kemudahan dalam rangka pertumbuhan dan
perkembangannya.
Konseling kelompok bersifat pemberian kemudahan dalam
pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti bahwa konseling
kelompok ini menyajikan dan memberikan dorongan kepada individu-
individu yang bersangkutan untuk mengubah dirinya selaras dengan
minatnya sendiri.
5) Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk
menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok
siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin
sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan,
dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana, terorganisasi,
terarah, terkoordinasi, terkontrol, dengan lebih memperhatikan taraf
kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau
klmok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan
lingkungannya (Abid Syamsuddin Makmum, 1998: 228).
Pengajaran remedial merupakan salah satu tahap kegiatan yang
paling utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar,
serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostic
kesulitan belajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran remedial dapat dilakukan secara
preventif, kuratif, dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial
dikatakan kuratif jika dilakukan setelah program PBM utama selesai
diselenggrakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada siswa tertentu yang
diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang aan
ditempuhnya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari
upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung program PMB.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan tentang “Masalah-masalah siswa di sekolah dan
pendekatan-pendekatan umum bimbingan dan konseling” dapat disimpulkan
bahwa terdapat empat masalah yang sering dihadapi siswa di sekolah, serta
terdapat beberapa pendekatan umum bimbingan dan konseling yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut serta strategi-
strategi yang juga dapat dilakukan oleh pembimbing atau konselor.
Setiap permasalahan yang terjadi pada siswa memiliki penanganan yang
berbeda. Misalnya, dalam kurangnya motivasi belajar dapat dilakukan
pendekatan perkembangan, kurangnya pemahaman suatu mata pelajaran
dikarenakan cara penyampaian guru yang tidak menarik dapat dilakukan
pendekatan remedial. Strategi yang dapat dilakukan adalah bimbingan
kelompok dan pengajaran remedial.
B. Saran
Peran pembimbing sangatlah berpengaruh dalam penyelesaian masalah
yang dihadapi siswa di sekolah, di samping itu guru juga ikut andil dalam hal
tersebut. Diharapkan dengan makalah ini pembaca dapat melakukan
pendekatan-pendekatan kepada siswa sehingga masalah-masalah dapat
terselesaikan dengan solusi yang tepat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11