Disusun oleh:
Kelompok 10
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena hidayah-Nya makalah ini
dapat penulis selesaikan tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini yaitu “Jenis-
Jenis Masalah Siswa di Berbagai Tingkat Sekolah (TK, SD, SLTP/SLTA) dan
Penanganannya”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai macam-macam permasalahan yang dialami oleh siswa di
berbagai tingkatan sekolah bagi pembaca. Di dalam makalah ini penulis
menganalisis mengenai masalah-masalah tersebut hingga penanganannya dalam
pembelajaran bimbingan dan konseling itu sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dian Oktary, S.Pd., M.Pd.
sebagai dosen pengampu dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang sudah
membimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis
memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunannya,
sehingga kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu untuk kesempurnaan
makalah ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, besar harapan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2.3 Solusi dan Upaya Menangani Permasalahan yang Dihadapi Siswa ....... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membahas tentang:
1. Apa saja jenis permasalahan yang dihadapi siswa di berbagai tingkat
sekolah?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya permasalahan pada siswa?
3. Bagaimana solusi dan upaya dalam menangani permasalahan yang
dihadapi oleh siswa?
2.1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah
sebagai berikut:
1. Untuk memahami tentang permasalahan yang dihadapi siswa di
berbagai tingkat sekolah.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya permasalahan pada
siswa.
3. Untuk mengetahui solusi dan upaya dalam menangani permasalahan
yang dihadapi oleh siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1 Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK)
Menurut Swastika (2020), secara umum Permasalahan yang dialami oleh
siswa taman kanak-kanak terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Masalah Fisik
1) Masalah Pendengaran
Pengamatan melalui pendengaran merupakan keterampilan untuk
mampu mendengar perbedaan dan persamaan suara. Pengamatan ini biasanya
sudah dikenal anak sebelum sekolah, misalanya anak sudah mampu
membedakan suara di sekelilingnya. Gangguan pendengaran pada anak-anak
usia pra sekolah bukan berarti anak mengalami tuli. Akan tetapi anak tidak
mampu menyebutkan suara yang ada di sekelilingnya, seperti suara alam,
bisikan arah suara dan sebagainya.
2) Masalah Berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis. Untuk anak usia dini/taman kanak-kanak,
keterampilan yang diutamakan adalah mendengaran dan berbicara. Masalah
berbahasa yang dialami anak usia taman kanak-kanak berawal dari
ketidakmampuan dalam memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang
di sekelilingnya.
3) Masalah Kognitif
Proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada
waktu manusia sedang berpikir, berkembang secara bertahap sejalan dengan
perkembangan fisik dan saraf-saraf yang berada di pusat susunan saraf.
Sehingga pada umumnya, ciri kognitif anak taman kanak-kanak harusnya
sudah mampu menggambarkan dari sebuah objek, contohnya seperti anak
mampu menyusun balok kecil untuk membangun rumah-rumahan dan juga
menggambar. Permasalahan kognitif yang bisa saja terjadi adalah anak belum
mampu berpikir tentang apa yang ada di balik suatu kejadian, seperti anak
tidak mampu menjawab alasan “mengapa menyusun balok seperti ini?” dan
sebagainya.
4
b. Masalah Psikososial
Anak-anak usia dini/taman kanak-kanak memiliki proses berpikir yang masih
dalam periode pra-operasional yaitu anak masih sangat dominan dengan sifat
egosentrisnya. Ciri khas perkembangan psikososial siswa taman kanak-kanak
adalah:
1) Sudah dapat mengontrol perilakunya sendiri.
2) Sudah dapat merasakan kelucuan dan sisi humorisnya mulai
berkembang.
3) Rasa takut dan cemas mulai berkembang.
4) Keinginan untuk berdusta mulai muncul.
5) Sudah dapat membedakan mana yang benar dan yang salah.
6) Sudah dapat menengkan diri.
5
b. Masalah Emosi
Usia anak sekolah dasar merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju
masa puber atau masa remaja. Pada tahap peralihan ini emosi anak cenderung naik
turun, anak belum dapat mengendalikan emosinya karena belum sampai pada tahap
kematangan emosi. Contohnya seperti depresi, mudah marah, cemberut, dan
gelisah. Cara mengatasi permasalahan ini adalah dengan mencari akar penyebabnya
dan memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang ada.
c. Masalah Moral
Masalah moral yang terjadi pada anak sekolah dasar ditandai oleh adanya
ketidakmampuan anak dalam membedakan yang benar dan yang salah. Contohnya
seperti berbicara atau berkata tidak sopan dan kasar, menggunjing, membenci,
merendahkan orang lain, mencuri, serta berbohong. Untuk mengatasi permasalahan
ini, pendidikan budi pekerti dan moral dari orang tua maupun guru agar lebih
ditingkatkan lagi.
d. Masalah Belajar
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang biasa dialami oleh siswa.
Hal ini juga yang dapat menghambat kelancaran proses belajarnya. Contoh dari
permasalahan ini adalah kurangnya motivasi belajar, keterlambatan akademik, dan
sering tidak masuk sekolah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan memotivasi,
membangun kedekatan antara siswa dan guru, serta kelengkapan sarana dan
prasarana pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien dapat
tercapai.
6
Beberapa masalah yang biasanya muncul pada anak sekolah menengah pertama dan
atas ini di antaranya:
a. Masalah Emosi
Emosi pada diri remaja merupakan masalah yang seringkali muncul dan
menjadi factor penyebab masalah – masalah lannya. Emosi pada diri remaja adalah
emosi yang cenderung tidak dapat diatur, sangat kuat, dan tidak terkendali. Hal ini
terlihat dari gejala yang timbul akibat masalah tersebut yaitu mudah marah dan
mudah terpancing emosi. Contoh nyata dari hal tersebut yaitu banyaknya kasus
tawuran antar pelajar. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga formal berperan
untuk membantu siswa dalam membentuk kedewasaannya. Langkah-langkah
dalam menangggulangi masalah ini biasanya dilakukan dengan memberikan
bimbingan-bimbingan konseling pada pesrta didik.
7
seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk
dilakukan. Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu, sekolah hendaknya
melakukan tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam mata
pelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada pelajaran biologi,
seks yang baik dalam bidang agama, dampak buruk pergaulan bebas remaja dalam
bimbingan konseling di sekolah, dan lain sebagainya.
e. Masalah Moral
Masalah moral remaja ditandai dengan adanya ketidakmampuan remaja
membedakan yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan oleh
ketidakkonsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mencegah masalah tersebut sebaiknya sekolah
menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan meningkatkan pendidikan budi
pekerti.
f. Masalah Keluarga
Masalah keluarga merupakan hal yang akan biasanya timbul dan muncul di
dalam konteks permasalahan remaja. Sebab umum pertentangan keluarga pada
masa remaja adalah standar perilaku, metode disiplin, hubungan dengan saudara
kandung, dan sikap yang sangat kritis pada remaja. Untuk mengatasi hal ini, sekolah
harus membantu melalui guru bimbingan konseling di sekolahnya. Membantu
memberikan solusi kepada peserta didik tersebut tanpa harus ikut campur dalam
masalah keluarganya dan sekolah hendaknya memberikan support kepada anak
tersebut agar tetap semangat dalam melanjutkan belajarnya.
8
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan pada Siswa
Faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan dan persoalan pada
peserta didik di sekolah dapat ditinjau dari dua segi, di antaranya sebagai berikut:
9
2.3 Solusi dan Upaya Menangani Permasalahan yang Dihadapi Siswa
Kerjasama antara orang tua dan guru yang merupakan model bagi anak
sangatlah penting. Dalam hal ini orang tua memberikan pembelajaran moral dan
etika yang baik di rumah, sementara guru di sekolah memberikan pemantapan
terhadap moral dan etika yang telah ditanamkan oleh oran tua mereka dari rumah
serta memberikan ilmu pengetahuan yang tidak didapatkan dari rumah. Selain itu
penting juga bagi guru untuk memberikan motivasi kepada peserta didiknya, ini
ditujukan untuk membangun kedekatan yang baik antara siswa dan guru, serta
penting bagi sekolah untuk memenuhi kelengkapan dan kelayakan dari sarana dan
prasarana pembelajaran di sekolah tersebut, sehingga tujuan pembelajaran yang
efektif dan efisien dapat tercapai. Selain itu, terdapat beberapa solusi dan upaya lain
yang dapat dilakukan dalam menanggulangi permasalahan pada siswa, di antaranya
adalah:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun simpulan makalah ini sebagai berikut:
1. Terdapat banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh siswa atau
peserta didik di berbagai tingkat sekolah (TK, SD, SLTP/SLTA),
namun secara garis besar ada beberapa masalah umum seperti: (1)
masalah emosi, (2) masalah penyesuaian diri, (3) masalah belajar, (4)
masalah perilaku sosial, (5) masalah moral, serta (6) masalah keluarga.
2. Permasalahan pada diri siswa itu sendiri pastinya tidak terlepas dari
faktor-faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor internal dan eksternal.
Pada faktor internal, masalah itu timbul karena disebabkan oleh
beberapa hal yang memang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
Sementara pada faktor eksternal, masalah itu ditimbulkan oleh faktor
yang berasal dari luar, yaitu lingkungannya.
3. Terdapat beberapa solusi dan upaya dalam menangani permasalahan
yang dihadapi oleh siswa, di antaranya: (1) upaya
preventif/pencegahan, (2) upaya represif/penekanan, dan (3) upaya
kuratif/korektif/perbaikan.
3.2 Saran
Untuk penelitian berikutnya, penulis sarankan sebagai berikut:
1. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang peran pembelajaran
bimbingan konseling dalam menanggulangi permasalahan yang
dihadapi oleh siswa di sekolah.
2. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang peran guru mata
pelajaran dalam bimbingan konseling di sekolah.
3. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang manfaat mempelajari
bimbingan dan konseling bagi siswa ke depannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fadillah, Nailul Muthohiroh, Nailis Nurul Madinah, Ismi Aini Lathifah, dan
Fatkhatun Nikmah. 2014. Jenis-Jenis Masalah Siswa di Sekolah. Diakses
pada 19 November 2022, melalui
http://ismiainilathifah.blogspot.com/2016/12/bk-jenis-jenis-masalah-siswa-
di-sekolah.html
Kurniaati, Eis. 2003. Permasalahan Anak TK. Diakses pada 19 November 2022,
melalui http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197706112001122-
EUIS KURNIATI/PERMASALAHAN_ANAK_T K.pdf
Swastika, Reistya Bening. 2020. Permasalahan Anak Usia Dini dan Cara
Penanganannya. Diakses pada 19 November 2022, melalui
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1824090252/05Tugas%205
%20-%20Reistya%20Bening%20Swastika%201824090252.docx
Yuli. 2011. Jenis-jenis Masalah di SD. Diakses pada 20 November 2022, melalui
http://yuli-iluy.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-masalah-di-sd.html?m=1
12