Anda di halaman 1dari 15

Jenis-Jenis Masalah Siswa di Berbagai Tingkat Sekolah (TK, SD,

SLTP/SLTA) dan Penanganannya

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen pengampu: Dian Oktary, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 10

Fajar Junanda 2105111691


Kusmiana 2105113354
Deni Febriana 2105125237

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena hidayah-Nya makalah ini
dapat penulis selesaikan tepat waktu. Adapun judul dari makalah ini yaitu “Jenis-
Jenis Masalah Siswa di Berbagai Tingkat Sekolah (TK, SD, SLTP/SLTA) dan
Penanganannya”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai macam-macam permasalahan yang dialami oleh siswa di
berbagai tingkatan sekolah bagi pembaca. Di dalam makalah ini penulis
menganalisis mengenai masalah-masalah tersebut hingga penanganannya dalam
pembelajaran bimbingan dan konseling itu sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dian Oktary, S.Pd., M.Pd.
sebagai dosen pengampu dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang sudah
membimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis
memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunannya,
sehingga kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu untuk kesempurnaan
makalah ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, besar harapan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Pekanbaru, 20 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

2.1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

2.1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

2.1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Permasalahan yang Dihadapi Siswa di Berbagai Tingkat Sekolah .......... 3

2.1.1 Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) ...................................................... 4

2.1.2 Tingkat Sekolah Dasar (SD) ................................................................. 5

2.1.3 Tingkat SLTP/SLTA............................................................................. 6

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan pada Siswa ............... 9

2.2.1 Faktor Internal....................................................................................... 9

2.2.2 Faktor Eksternal .................................................................................... 9

2.3 Solusi dan Upaya Menangani Permasalahan yang Dihadapi Siswa ....... 10

2.3.1 Upaya Preventif .................................................................................. 10

2.3.2 Upaya Represif ................................................................................... 10

2.3.3 Upaya Kuratif ..................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11

3.1 Simpulan ................................................................................................. 11

3.2 Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

2.1.1 Latar Belakang


Secara sederhana masalah dapat diartikan sebagai sesuatu yang menghambat,
menyulitkan, atau merintangi seseorang dalam mencapai tujuan tertentu. Perjalanan
kehidupan dan proses perkembangan yang ada seringkali tak berjalan mulus sesuai
yang diharapkan, akan ada rintangan dan hambatan sebagai pengujinya. Hal itu
tentunya merupakan suatu masalah. Masalah-masalah tersebut ada yang
berhubungan secara langsung dengan individu itu sendiri dan ada pula yang tidak
secara langsung.
Dalam perkembangan dan proses kehidupannya, manusia pastinya akan
selalu menemui berbagai permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh setiap
individu sangat dimungkinkan selain dapat berpengaruh pada dirinya pribadi juga
berpengaruh kepada orang lain atau bahkan lingkungan sekitarnya. Serta, setiap
manusia memiliki rentang waktu yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya dalam menyelesaikan masalahnya. Begitu juga dalam hal teknik
penyelesaian masalah, ada yang dapat diselesaikan sendiri atau individu yang
bersangkutan ada juga yang memerlukan bantuan orang lain dalam
menyelesaikannya. Dalam hal ini orang tua dan guru harus mengerti akan
persoalan-persoalan atau problem kejiwaan yang dialami oleh anak didik, serta
memberi kesempatan baginya untuk mengembangkan pribadinya. Jadi, dengan
demikian sekolah atau guru tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas, akan tetapi juga dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik lagi.

1
2.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membahas tentang:
1. Apa saja jenis permasalahan yang dihadapi siswa di berbagai tingkat
sekolah?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya permasalahan pada siswa?
3. Bagaimana solusi dan upaya dalam menangani permasalahan yang
dihadapi oleh siswa?

2.1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah
sebagai berikut:
1. Untuk memahami tentang permasalahan yang dihadapi siswa di
berbagai tingkat sekolah.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya permasalahan pada
siswa.
3. Untuk mengetahui solusi dan upaya dalam menangani permasalahan
yang dihadapi oleh siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan yang Dihadapi Siswa di Berbagai Tingkat Sekolah


Dalam perkembangan dan proses kehidupannya, manusia pastinya akan
selalu menemui berbagai permasalahan, baik dari individu secara perorangan
maupun kelompok. Permasalahan yang dihadapi oleh setiap individu sangat
dimungkinkan selain dapat berpengaruh pada dirinya pribadi juga berpengaruh
kepada orang lain atau bahkan lingkungan sekitarnya. Pada hakikatnya proses
pengembangan manusia seutuhnya hendaklah mencapai tingkat pribadi-pribadi
yang pendiriannya matang dengan kemampuan sosial yang baik, kesusilaan yang
tinggi, serta keimanan dan ketakwaan yang dalam. Namun, pada kenyataannya
yang sering dijumpai adalah keadaan pribadi yang kurang berkembang dan rapuh,
tingkat sosial dan kesusilaan yang rendah, serta tingkat keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dangkal.
Ketidakmampuan setiap individu untuk mewujudkan perkembangan yang
optimal pada keempat dimensi (individualitas, sosialitas, moralitas, dan
religiusitas) ini dikarenakan oleh berbagai permasalahan yang dialami selama
proses perkembangannya. Keadaan ini juga dapat dijumpai pada siswa di sekolah.
Mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP/SLTP), dan sekolah menengah atas (SMA/SLTA) turut memiliki
permasalahannya masing-masing. Dan setiap masalah yang dialami oleh pribadi
siswa memiliki beban yang berbeda antara yang satu dan lainnya. Berikut beberapa
jenis permasalahan siswa atau peserta didik di berbagai tingkatan sekolah:

3
2.1.1 Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK)
Menurut Swastika (2020), secara umum Permasalahan yang dialami oleh
siswa taman kanak-kanak terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Masalah Fisik
1) Masalah Pendengaran
Pengamatan melalui pendengaran merupakan keterampilan untuk
mampu mendengar perbedaan dan persamaan suara. Pengamatan ini biasanya
sudah dikenal anak sebelum sekolah, misalanya anak sudah mampu
membedakan suara di sekelilingnya. Gangguan pendengaran pada anak-anak
usia pra sekolah bukan berarti anak mengalami tuli. Akan tetapi anak tidak
mampu menyebutkan suara yang ada di sekelilingnya, seperti suara alam,
bisikan arah suara dan sebagainya.
2) Masalah Berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis. Untuk anak usia dini/taman kanak-kanak,
keterampilan yang diutamakan adalah mendengaran dan berbicara. Masalah
berbahasa yang dialami anak usia taman kanak-kanak berawal dari
ketidakmampuan dalam memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang
di sekelilingnya.
3) Masalah Kognitif
Proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada
waktu manusia sedang berpikir, berkembang secara bertahap sejalan dengan
perkembangan fisik dan saraf-saraf yang berada di pusat susunan saraf.
Sehingga pada umumnya, ciri kognitif anak taman kanak-kanak harusnya
sudah mampu menggambarkan dari sebuah objek, contohnya seperti anak
mampu menyusun balok kecil untuk membangun rumah-rumahan dan juga
menggambar. Permasalahan kognitif yang bisa saja terjadi adalah anak belum
mampu berpikir tentang apa yang ada di balik suatu kejadian, seperti anak
tidak mampu menjawab alasan “mengapa menyusun balok seperti ini?” dan
sebagainya.

4
b. Masalah Psikososial
Anak-anak usia dini/taman kanak-kanak memiliki proses berpikir yang masih
dalam periode pra-operasional yaitu anak masih sangat dominan dengan sifat
egosentrisnya. Ciri khas perkembangan psikososial siswa taman kanak-kanak
adalah:
1) Sudah dapat mengontrol perilakunya sendiri.
2) Sudah dapat merasakan kelucuan dan sisi humorisnya mulai
berkembang.
3) Rasa takut dan cemas mulai berkembang.
4) Keinginan untuk berdusta mulai muncul.
5) Sudah dapat membedakan mana yang benar dan yang salah.
6) Sudah dapat menengkan diri.

Maka, pada anak usia dini/taman kanak-kanak yang memiliki permasalahan


pada psikososialnya dapat terlihat dari tidak terdapatnya keenam hal tersebut pada
dirinya, seperti anak tidak dapat mengontrol perilakunya sendiri, tidak dapat
merasakan kelucuan dan sisi humorisnya yang tidak berkembang, dan lain
sebagainya.

2.1.2 Tingkat Sekolah Dasar (SD)


Permasalahan yang dialami oleh murid sekolah dasar (SD) juga ada
bermacam-macam. Menurut Yuli (2011) menyusun serangkaian masalah murid
sekolah dasar yang di klasifikasikan atas:

a. Masalah Penyesuaian Diri


Salah satu tugas seorang anak sekolah dasar adalah berhubungan dengan
penyesuaian sosial, karena pada usia sekolah dasar anak mulai belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Contohnya permasalahan pada tahap ini
seperti pencurian, merokok, dan suka mengganggu teman. Cara mengatasi
permasalahan ini adalah dengan menasehati siswa dengan perlahan,
memberitahukan bahwa itu adalah perbuatan yang salah.

5
b. Masalah Emosi
Usia anak sekolah dasar merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju
masa puber atau masa remaja. Pada tahap peralihan ini emosi anak cenderung naik
turun, anak belum dapat mengendalikan emosinya karena belum sampai pada tahap
kematangan emosi. Contohnya seperti depresi, mudah marah, cemberut, dan
gelisah. Cara mengatasi permasalahan ini adalah dengan mencari akar penyebabnya
dan memberikan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang ada.

c. Masalah Moral
Masalah moral yang terjadi pada anak sekolah dasar ditandai oleh adanya
ketidakmampuan anak dalam membedakan yang benar dan yang salah. Contohnya
seperti berbicara atau berkata tidak sopan dan kasar, menggunjing, membenci,
merendahkan orang lain, mencuri, serta berbohong. Untuk mengatasi permasalahan
ini, pendidikan budi pekerti dan moral dari orang tua maupun guru agar lebih
ditingkatkan lagi.

d. Masalah Belajar
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang biasa dialami oleh siswa.
Hal ini juga yang dapat menghambat kelancaran proses belajarnya. Contoh dari
permasalahan ini adalah kurangnya motivasi belajar, keterlambatan akademik, dan
sering tidak masuk sekolah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan memotivasi,
membangun kedekatan antara siswa dan guru, serta kelengkapan sarana dan
prasarana pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien dapat
tercapai.

2.1.3 Tingkat SLTP/SLTA


Jenis masalah yang disajikan berikutnya merupakan jenis-jenis masalah yang
biasanya dialami oleh siswa menengah pertama maupun sekolah menengah atas.
Pada dua tingkat ini merupakan waktu bagi mereka mengalami pubertas, yaitu masa
peralihan. Pada masa ini peserta didik dihadapkan dengan permasalahan yang lebih
banyak dan lebih kompleks daripada tingkat-tingkat sekolah yang sebelumnya.

6
Beberapa masalah yang biasanya muncul pada anak sekolah menengah pertama dan
atas ini di antaranya:

a. Masalah Emosi
Emosi pada diri remaja merupakan masalah yang seringkali muncul dan
menjadi factor penyebab masalah – masalah lannya. Emosi pada diri remaja adalah
emosi yang cenderung tidak dapat diatur, sangat kuat, dan tidak terkendali. Hal ini
terlihat dari gejala yang timbul akibat masalah tersebut yaitu mudah marah dan
mudah terpancing emosi. Contoh nyata dari hal tersebut yaitu banyaknya kasus
tawuran antar pelajar. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga formal berperan
untuk membantu siswa dalam membentuk kedewasaannya. Langkah-langkah
dalam menangggulangi masalah ini biasanya dilakukan dengan memberikan
bimbingan-bimbingan konseling pada pesrta didik.

b. Masalah Penyesuaian Diri


Pada saat penyesuaian diri remaja dituntut untuk dapat berbaur dengan
lingkungan. Hal ini juga bisa saja menimbulkan masalah. Karena pada masa
penyesuaian diri, remaja menemui banyak hal yang berbeda dari dirinya dan dia
harus mengikuti hal tersebut. Oleh karena itu, terkadang remaja akan bersikap
kontra pada lingkungan yang tidak disukainya dan akan bersikap pro pada
lingkungan yang disukainya. Masalah yang akan muncul kembali pada hal ini, yaitu
jika remaja salah dalam lingkugan yang dipilihnya maka ia akan tumbuh dan
berkembang menjadi remaja yang ‘amburadul’. Dalam hal ini sekolah berperan
untuk mengontrol pergaulan para remaja, seperti pemberian ekstrakurikuler yang
dapat menyalurkan minat dan bakat remaja, serta diharapkan dapat membantu
remaja dalam pergaualan yang tidak baik.

c. Masalah Perilaku Seksual


Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis, bersikap romantis, yang
diikuti keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan dan perhatian lawan jenis.
Sebagai akibatnya remaja mempunyai minat yang tinggi pada yang namanya
hubungan intim atau seks. Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan perilaku

7
seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk
dilakukan. Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu, sekolah hendaknya
melakukan tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam mata
pelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada pelajaran biologi,
seks yang baik dalam bidang agama, dampak buruk pergaulan bebas remaja dalam
bimbingan konseling di sekolah, dan lain sebagainya.

d. Masalah Perilaku Sosial


Tanda-tanda masalah perilaku sosial pada remaja dapat dilihat dari
diskriminasi terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama, atau sosial-
ekonomi yang berbeda. Untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut sekolah
dapat menyelenggarakan kegiatan kelompok dengan tidak memperhatikan latar
belakang suku, agama dan sosial ekonomi. Sekolah harus memperlakukan siswa
secara sama dan tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan lainnya.

e. Masalah Moral
Masalah moral remaja ditandai dengan adanya ketidakmampuan remaja
membedakan yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan oleh
ketidakkonsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mencegah masalah tersebut sebaiknya sekolah
menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan meningkatkan pendidikan budi
pekerti.

f. Masalah Keluarga
Masalah keluarga merupakan hal yang akan biasanya timbul dan muncul di
dalam konteks permasalahan remaja. Sebab umum pertentangan keluarga pada
masa remaja adalah standar perilaku, metode disiplin, hubungan dengan saudara
kandung, dan sikap yang sangat kritis pada remaja. Untuk mengatasi hal ini, sekolah
harus membantu melalui guru bimbingan konseling di sekolahnya. Membantu
memberikan solusi kepada peserta didik tersebut tanpa harus ikut campur dalam
masalah keluarganya dan sekolah hendaknya memberikan support kepada anak
tersebut agar tetap semangat dalam melanjutkan belajarnya.

8
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Permasalahan pada Siswa
Faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan dan persoalan pada
peserta didik di sekolah dapat ditinjau dari dua segi, di antaranya sebagai berikut:

2.2.1 Faktor Internal

a. Keterbatasan atau kekurangmampuan mental (mental inadequacies)


b. Keterbatasan kemampuan atau keadaan fisik (physical inadequacies)
c. Ketidakseimbangan emosional (emotional inadequacies)
d. Sikap dan kebiasaan tertentu yang dapat merugikan diri sendiri.
e. Tidak berbakat pada suatu bidang.

2.2.2 Faktor Eksternal


a. Lingkungan Rumah
1) Cara mendidik anak yang kurang tepat.
2) Situasi pergaulan antar anggota keluarga.
3) Tingkat pendidikan orang tua.
4) Standar tuntutan orang tua terhadap anak.
5) Situasi tempat tinggal.
b. Lingkungan Sekolah
1) Prasarana, sarana, dan fasilitas yang tersedia.
2) Kurikulum dan materi pelajaran.
3) Metode pengajaran yang digunakan.
4) Pengaturan kelas (tempat belajar) dan jadwal belajar.
5) Penyediaan tenaga pendidik dan lainnya.
c. Lingkungan Masyarakat
1) Kebiasaan masyarakat yang tidak baik.
2) Lingkungan yang tidak aman dan kondusif.
3) Sikap acuh tak acuh dari masyarakatnya.

9
2.3 Solusi dan Upaya Menangani Permasalahan yang Dihadapi Siswa
Kerjasama antara orang tua dan guru yang merupakan model bagi anak
sangatlah penting. Dalam hal ini orang tua memberikan pembelajaran moral dan
etika yang baik di rumah, sementara guru di sekolah memberikan pemantapan
terhadap moral dan etika yang telah ditanamkan oleh oran tua mereka dari rumah
serta memberikan ilmu pengetahuan yang tidak didapatkan dari rumah. Selain itu
penting juga bagi guru untuk memberikan motivasi kepada peserta didiknya, ini
ditujukan untuk membangun kedekatan yang baik antara siswa dan guru, serta
penting bagi sekolah untuk memenuhi kelengkapan dan kelayakan dari sarana dan
prasarana pembelajaran di sekolah tersebut, sehingga tujuan pembelajaran yang
efektif dan efisien dapat tercapai. Selain itu, terdapat beberapa solusi dan upaya lain
yang dapat dilakukan dalam menanggulangi permasalahan pada siswa, di antaranya
adalah:

2.3.1 Upaya Preventif


Upaya preventif adalah tindakan untuk melakukan pencegahan. Sasarannya
adalah mengembalikan sebab-sebab yang dapat menimbulkan permasalahan siswa
yang tidak terlepas dari faktor lingkungan di tempat siswa itu tinggal.

2.3.2 Upaya Represif


Upaya Represif adalah tindakan untuk menghalangi timbulnya suatu
peristiwa, dalam hal ini adalah permasalahan siswa itu sendiri.

2.3.3 Upaya Kuratif


Upaya Kuratif disebut juga upaya korektif, yaitu usaha untuk merubah
permasalahan yang terjadi dengan cara memberikan pendidikan dan pengarahan
kepada mereka (merubah keadaan yang salah kepada keadaan yang benar).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Adapun simpulan makalah ini sebagai berikut:
1. Terdapat banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh siswa atau
peserta didik di berbagai tingkat sekolah (TK, SD, SLTP/SLTA),
namun secara garis besar ada beberapa masalah umum seperti: (1)
masalah emosi, (2) masalah penyesuaian diri, (3) masalah belajar, (4)
masalah perilaku sosial, (5) masalah moral, serta (6) masalah keluarga.
2. Permasalahan pada diri siswa itu sendiri pastinya tidak terlepas dari
faktor-faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor internal dan eksternal.
Pada faktor internal, masalah itu timbul karena disebabkan oleh
beberapa hal yang memang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
Sementara pada faktor eksternal, masalah itu ditimbulkan oleh faktor
yang berasal dari luar, yaitu lingkungannya.
3. Terdapat beberapa solusi dan upaya dalam menangani permasalahan
yang dihadapi oleh siswa, di antaranya: (1) upaya
preventif/pencegahan, (2) upaya represif/penekanan, dan (3) upaya
kuratif/korektif/perbaikan.

3.2 Saran
Untuk penelitian berikutnya, penulis sarankan sebagai berikut:
1. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang peran pembelajaran
bimbingan konseling dalam menanggulangi permasalahan yang
dihadapi oleh siswa di sekolah.
2. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang peran guru mata
pelajaran dalam bimbingan konseling di sekolah.
3. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang manfaat mempelajari
bimbingan dan konseling bagi siswa ke depannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, Nailul Muthohiroh, Nailis Nurul Madinah, Ismi Aini Lathifah, dan
Fatkhatun Nikmah. 2014. Jenis-Jenis Masalah Siswa di Sekolah. Diakses
pada 19 November 2022, melalui
http://ismiainilathifah.blogspot.com/2016/12/bk-jenis-jenis-masalah-siswa-
di-sekolah.html
Kurniaati, Eis. 2003. Permasalahan Anak TK. Diakses pada 19 November 2022,
melalui http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197706112001122-
EUIS KURNIATI/PERMASALAHAN_ANAK_T K.pdf
Swastika, Reistya Bening. 2020. Permasalahan Anak Usia Dini dan Cara
Penanganannya. Diakses pada 19 November 2022, melalui
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1824090252/05Tugas%205
%20-%20Reistya%20Bening%20Swastika%201824090252.docx
Yuli. 2011. Jenis-jenis Masalah di SD. Diakses pada 20 November 2022, melalui
http://yuli-iluy.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-masalah-di-sd.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai