Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“MASALAH ATAU KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH”

Dosen Pengampu :

1. Dr. Sumani, M.M., M.Hum


2. Rida Fahas, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. SHELIN ERVIANZA (2002109005/2A)


2. NENY FEBRIANA DEVI (2002109017/2A)
3. TRI WULAN DARI (2002109024/2A)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
nikmat, taufik, serta hidayah -Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Masalah atau Kesulitan Belajar Siswa di Sekolah” tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan
senang hati. Penulis berharap, semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya,


kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami,sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Madiun, 26 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………....i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB 1 ......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan Masalah ..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................2
BAB II .....................................................................................................................3
PEMBAHASAN .....................................................................................................3
A. Memahami Masalah atau Kesulitan Belajar Sis wa .................................3
B. Hasil Wawancara ........................................................................................4
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan ..................................................................................................7
B. Saran ............................................................................................................7
BAB IV ....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8
BAB V......................................................................................................................9
LAMPIRAN............................................................................................................9
A. Dokumentasi ................................................................................................9
B. Biodata Guru ...............................................................................................9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan manusia. Dengan


pendidikan, manusia akan mempunyai budi pekerti dan akhlak yang baik,
dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Menurut UU RI
No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dalam Bab 1 Pasal
1 ayat 1 menyatakan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. Sedangkan, pada ayat 15, pendidikan jarak jauh
adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi, informasi, dan media lain.

Pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami cobaan, terkait


setelah menyebarnya virus Covid-19 yang berasal dari China dan
menyebar ke seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Masrul (2020:
55) meyatakan bahwa Corona Virus Desease 2019 atau biasa disingkat
Covid-19 adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok di bulan Desember
akhir tahun2019, kemudian mulai menyebar ke berbagai negara, dan tak
terkecuali di Indonesia. Permasalahan virus Covid-19 ternyata
mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Sudarsana (2020: 7)
menyatakan bahwa bidang pendidikan , merupakan salah satu yang
merasakan dampak virus Covid-19. Kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas yang selama ini dilakukan, mengalami perubahan seiring dengan
adanya kebijakan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah di
rumah. Artinya, dengan belajar di rumah, menuntut para pendidik untuk
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta
didik belajar di rumah masing- masing.

Berdasarkan kaitannya dengan permasalahan di atas, peran sekolah


dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan melalui proses belajar

1
mengajar di sekolah maupun di rumah sangat diharapkan. Memang untuk
mewujudkannya tidaklah mudah, dan banyak sekali hambatan-hambatan
yang dihadapi di lapangan, seperti persoalan kurikulum yang tidak
kunjung mendapatkan titik temu, dorongan belajar dari orang tua, belum
lagi kompetensi pedagogik guru yang masih dipertanyakan, dan berbagai
masalah yang dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan keadaan siswa itu
sendiri. Terutama, pada pembelajaran daring yang dialami oleh siswa,
mendeskripsikan pembelajaran daring yang dialami oleh guru yang
memberikan solusi dari kendala tersebut. Oleh karena itu, peran guru juga
sangat diperlukan untuk mengatasi masalah atau kesulitan belajar dari
peserta didik tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Kesulitan apa yang dialami oleh siswa dalam belajar, sebelum atau
sesudah pandemi?
2. Mengapa mereka mengalami kesulitan belajar disekolah? Apa faktor
dan penyebabnya?
3. Sebagai guru, kendala apa yang biasanya didapatkan untuk
memecahkan kesulitan atau masalah tersebut?
4. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan
belajar anak?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui kesulitan siswa dalam belajar.


2. Memahami kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa.
3. Mengetahui berbagai macam kendala yang dilalui oleh guru dalam
belajar.
4. Mendapatkan solusi dalam kesulitan tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa Sekolah Dasar


selama pandemi Covid-19 dan dapat mengetahui peran guru dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa seama pandemi Covid-19.
2. Dapat menjadikan bahan masukan kepada guru dan calon guru untuk
berperan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa selama pandemi
Covid-19.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memahami Masalah atau Kesulitan Belajar Siswa

Dalam proses pembelajaran di sekolah, aktivitas belajar tidak


selamanya dapat berjalan dengan lancar. Ada saja masalah yang
ditemukan, terutama masalah kesulitan belajar yang di alami peserta didik.
Keadaan ini merupakan masalah umum terjadi dalam proses belajar-
mengajar, terutama dalam prinsip belajar tuntas. Di kalangan para
pendidik (guru) belum ada pengertian yang baku mengenai kesulitan
belajar ini. Kesulitan belajar bagi siswa bisa bermacam-macam, apakah itu
dalam hal menerima pelajaran, menyerap pelajaran atau keduanya.
Menurut (Rezky, 2020), dalam proses pembelajaran, banyak
problematika yang dihadapi oleh guru sebagai pendidik yang terbagi
dalam beberapa indikator, di antaranya :
1) Proses penyampaian materi pembelajaran;
2) Proses interaksi dengan siswa dalam proses pembelajaran;
3) Kualitas pemberdayaan sarana dan elemen dalam pembelajaran;
4) Mengelola bahan ajar untuk disampaikan dalam proses
pembelajaran; dan
5) Penyusunan perangkat Kurikulum yang sesuai dengan kondisi saat
ini.
Hasil temuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1) Siswa yang kurang mampu memahami isi materi yang telah
dipaparkan lewat media online oleh guru;
2) Jaringan internet yang kadang terganggu;
3) Kurangnya penggunaan media pembelajaran secara online,
sehingga beberapa materi pelajaran yang membutuhkan alat dan
atau media pembelajaran tidak dapat tersampaikan oleh guru
secara maksimal.
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang pendidikan. Untuk seorang guru perlu
mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar dapat
menerapkan beberapa prinsip mengajar dan melaksanakan tugasnya secara
professional, diantaranya :
1) Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada
materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan
berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi;

3
2) Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik untuk
aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri
pemecahan masalah yang dihadapi;
3) Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina
hubungan sosial, baik sesama teman maupun lingkungan
masyarakat; dan
4) Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik
secara individual agar dapat melayani peserta didik sesuai
dengan kemampuannya.
Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan
hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, serta dapat
melakukan perbaikan dan pengembangan. Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, guru tidak
hanya bertindak sebagai penyaji informasi tetapi juga harus mampu
bertindak sebagai fasilitator,motivator dan pembimbing yang lebih
banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari
dan mengelola sendiri informasi. Dengan demikian keahlian guru
harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan
prinsip mengajar seperti yang telah diuraikan.

B. Hasil Wawancara

Pewawancara 1 : “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Selamat pagi Bu, maaf mengganggu waktunya sebentar. Sebelumnya
perkenalkan, saya Neny Febriana Devi bersama rekan saya Tri Wulan Dari
dan juga Shelin Ervianza. Kami dari program studi Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas PGRI Madiun, ingin meminta waktu Ibu sebentar
untuk kami wawancarai, sebagai salah satu upaya untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Apakah Ibu bersedia?”.

Narasumber : “Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.


Iya bersedia”.

Pewawancara 1 : “Baik terima kasih Bu. Untuk pertanyaan pertama,


kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa dalam belajar yang berkaitan
dengan sebelum dan setelah adanya pandemi?”.

Narasumber : “Sebelum pandemi di kelas pasti ada kesulitan-


kesulitan yang dihadapi oleh guru. Ini secara global ya, mencakup kelas 1-
6, soalnya kesulitan itu berbeda-beda. Misalkan, saya mengajar kelas 1
kebetulan. Kelas1 itu memang lebih sulit untuk memahami anak. Anak-

4
anak itu masih menggunakan Bahasa Ibu. Kalau yang saya hadapi di kelas
1 seperti itu. Jadi, saya sebagai pendidik di kelas 1, itu ya harus sedikit-
sedikit untuk anak itu bagaimana supaya tidak selalu seperti, misalnya di
rumah (apa-apa masih Ibu). Jadi, sedikit-sedikit anak perlu memahami
atau membedakan di rumah dan mana di sekolah. Tapi, terkadang saya
juga masih menggunakan Bahasa Ibu. Karena, anak-anak umur segitu
masih suka disanjung ya. Jadi, seiring dengan berjalannya waktu, kita
arahkan untuk belajar mandiri. Kendalanya kelas 1 kemarin itu, ada anak
yang masih di tunggui oleh Ibu, karena ada sedikit kelainan dari si anak
itu. Anaknya itu terlalu aktif. Jadi, saya sendiri sebagai guru, saya tidak
mampu menghadapi yang seperti itu, karena saya juga memikirkan yang
lainnya. Jadi, mau tidak mau saya suruh orang tuanya untuk menunggu,
mendampingi, supaya anak tidak mengganggu temannya. Itu memang
seharusnya tidak di masukkan di SD ya, seharusnya memang sekolah di
Sekolah Luar Biasa (SLB), tapi orang tuanya kan tidak mau memahami
kalau anaknya itu punya kelainan kadang kan juga sulit menerima.
Padahal sekolah juga sudah memberi arahan kepada orang tua, tapi orang
tuanya tidak mau menerima. Jadi, orang tua anak itu maunya tetap sekolah
di SD”.

Pewanwancara 2 : “Jadi itu dipaksa?”.

Narasumber : “ Iya, dipaksa. Tapi, dengan syarat tidak boleh


mengganggu temannya. Ya seperti itu adalah kendala-kendala yang ada di
sekolah, terutama di sekoah yang agak pelosok ini ya. Mungkin, kalau
sudah di kota, orang tua akan memahami anak-anaknya yang seperti ini”.

Pewawancara 3 : “Itu masalah yang dihadapi ketika di kelas kan


Bu? Nah sekarang kan udah mulai virtual, sekolahnya itu lebih sulit ketika
langsung atau ketika virtual itu?”.

Narasumber : “Terus terang ya lebih sulit secara virtual. Anak


menangkapnya pelajaran, kan biasanya kalau di sekolah itu dijelaskan.
Sekarang secara virtual, itu biasanya kesulitannya biasanya anak di beri
PR atau di jelaskan secara virtual, si anak ini tidak ada semangatnya, si
anak tidak mau memperhatikan. Karena, mungkin terlalu lama di rumah.
Meskipun orang tua sudah menyuruh si anak juga tetap sulit dibilangi. Ini
juga kendalanya guru. Guru tadi kalau tidak tatap muka, ya kurang jelas
untuk komunikasinya. Anak itu kalau daring, menerimanya pasti sulit,
terus anak itu kaya ogah-ogahan seperti itu. Misalkan kalau ada PR, ya
memang di kerjakan, tapi kadang yang mengerjakan itu orang tuanya. Ya
seperti itu, makanya orang tuanya banyak yang ngeluh. ”

5
Pewawancara 3 :“Kalau seperti itu, berpengaruh ngga sih Bu sama
masa depan anaknya? Belajar virtual mungkin berjalan 1 tahun atau 2
tahun, pasti nanti bakalan masuk ke sekolah lagi, nanti dampaknya waktu
masuk sekolah itu bagaimana?”.

Narasumber : “Kalau dampaknya jelas, karena adanya corona ini


untuk anak-anak dampaknya benar-benar luar biasa. Anak sulit untuk
menangkap pelajaran. Orang tuanya juga terkena imbasnya itu.”

Pewawancara 2 :”Lanjut, ke pertanyaan ke dua ya Bu. Mengapa


mereka mengalami kesulitan belajar di sekolah? Apa faktor dan
penyebabnya?”.

Narasumber :”Tentu saja di sekolah itu anak-anak pasti berkaitan


dengan lingkungan di rumah. Entah itu lingkungan ekonomi atau
yang lainnya. Ekonomi itu, misalnya orang tuanya bekerja di pasar
atau yang bekerja di kantoran itu pasti berbeda. Misalkan di sini ini
kan kebanyakan anaknya petani, anaknya buruh-buruh itu dan
lebih sulit untuk mendidiknya.”

Pewawancara 2 :”Kira-kira menurut Ibu, bagaimana solusi buat


menghadapi anak yang kesulitan belajar itu?”

Narasumber :”Menurut saya ya, kita itu harus sabar. Misalnya


kita beri pekerjaan di rumah, di sekolah itu kita beri tambahan
pelajaran, kalau anak itu benar-benar ketinggalan pelajaran di
kelas. Ada itu pas istirahat atau pulang sekolah di beri tambahan
sedikit pelajaran. Karena, kadang anak itu ada yang sudah kelas 2
atau kelas 3, bahkan sampai kelas 6 itu, anak di sini ada yang
belum bisa membaca. Padahal fisik mereka juga bagus, mereka
tidak ada tanda-tanda kelainan. Tapi, waktu disuruh membaca,
pernah sudah di eja satu persatu, waktu istirahat guru-guru juga
bergantian mengajar. Bagaimana supaya dia itu bisa membaca. Itu
ternyata sangat sulit. Itu ya karena tadi, ikut neneknya jadi
kurangnya perhatian.”

Pewawancara 1 :”Baik Bu, saya rasa cukup untuk pertanyaannya,


terima kasih banyak untuk waktu dan jawaban dari Ibu. Apabila
ada kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Narasumber : “Iya sama-sama. Waalaikumussalam


warahmatullahi wabarakatuh.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa pembelajaran sebelum dan setelah pandemi


sangatlah berbeda. Disaat sebelum pandemi pembelajaran
dilakukan secara tatap muka disekolah, dengan begitu siswa dan
guru dapat lebih leluasa berinteraksi dan memahami pembelajaran.
Disaat pandemi seperti ini pembelajaran dilakukan dirumah peserta
didik masing- masing dan dilakukan melalui virtual. Tentu hal
tersebut sangat mempengaruhi keintiman interaksi antara guru dan
siswa. Tentu hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas belajar
siswa. Jadi menurut narasumber yaitu Bu Titik bahwa
pembelajaran secara offline atau sebelum pandemi jauh lebih
efektif dibandingan pembelajaran melalui virtual.

B. Saran

1) Sekolah hendaknya memfasilitasi guru dalam melakukan


pembelajaran daring;
2) Pemerintah hendaknya lebih gencar memberikan dukungan
bagi guru untuk mensukseskan pembelajaran daring di masa
sekarang ini, khususnya pandemi Covid-19;
3) Guru harus lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran
daring agar tidak membosankan bagi peserta didik;
4) Peserta diidik diberi motivasi agar tetap semangat selama
pembelajaran daring seperti ini.

7
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Upaya Guru Memahami Kesulitan Belajar Siswa - Pemerintah Kabupaten


Belitung
Kesulitan-Belajar-Lupa-dan-Kejenuhan-Belajar.pdf (uma.ac.id)
Definisi Kompetensi Profesional Guru ~ Fatkhan.web.id
(DOC) Pengertian kompetensi guru | Dwi puspita sari - Academia.edu

8
BAB V

LAMPIRAN

A. Dokumentasi

B. Biodata Guru

Nama : Titik Sunarti S.Pd.SD.


TTL : Magetan, 22 Juni 1962
Alamat : Jl. A. Yani Ds. Malang Rt. 008 Rw. 003
Pendidikan : S1 PGSD
Lama Mengajar : 38 tahun
Sertifikasi : Tahun 2010
Guru : Guru kelas1.
Mengajar Pelajaran :-
Status : PNS

Anda mungkin juga menyukai