Anda di halaman 1dari 7

Volume 12, No. 1, April 2019 Hlm.

17-22
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator
ISSN: 1829-7935

Strategi Pengembangan Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas SDM


di Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu

Muh Syarif1 & Abdul Azis Jakfar2


1
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Trunojoyo Madura

E-mail: syarif98@gmail.com

Naskah diterima 10 November 2018, Revisi 23 Januari 2019, Terbit 20 April 2019

DOI: http://dx.doi.org/10.21107/pmt.v12i1.5175

ABSTRAK
Penelitian ini mencoba mengkaji aspek Sumber Daya Manusia (SDM) dengan fokus bidang pendidikan.
SDM dipahami sebagai salah satu faktor utama pendukung keberhasilan pembangunan di Madura.
Berbagai permasalahan dan strategi pengembangan yang terkait dengan aspek SDM bidang pendidikan
disampaikan dalam studi ini. Keberadaan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk menyiapkan
sumber daya masyarakat. Lembaga pendidikan tidak hanya lembaga formal saja, namun juga lembaga
non formal dan informal. Meningkatkan kualitas pendidikan dan menselaraskan kurikulum yang
disampaikan dalam dunia pendidikan dengan kebutuhan industrialisasi di Madura harus segera
dilakukan oleh lembaga pendidikan yang ada di Madura. Hal itu dilakukan agar SDM masyarakat Madura
mampu memenuhi kebutuhan SDM industrialisasi yang ada di Madura. Pengembangan SDM bidang
pendidikan di Madura umumnya seragam dengan wilayah lain tanpa melihat potensi sumberdaya lokal.
Idealnya harus benar-benar dilihat bagaimana potensi dan permasalahan pendidikan di Madura
sehingga dapat dilakukan strategi pengembangan dan indikasi programnya yang sesuai dengan kondisi
yang ada dan nyata.

Kata Kunci: pendidikan, sumber daya manusia, industrialisasi, Madura

PENDAHULUAN Lembaga formal mulai dari SD (Sekolah


Eksistensi Jembatan Suramadu Dasar), MI (Madrasah Ibtidaiyah), SMP
diharapkan menumbuh kembangkan (Sekolah Menengah Pertama), MTs
perekonomian masyarakat Madura yang (Madrasah Tsanawiyah), SMA (Sekolah
didukung oleh kesiapan masyarakat. Menengah Atas), MA (Madrasah Aliyah),
Peningkatan perekonomian ini tentunya maupun SMK (Sekolah Kejuruan). Selain
bukan untuk dinikmati oleh masyarakat di itu, lembaga perguruan tinggi juga
luar Pulau Madura, namun diprioritaskan tersedia di setiap kabupaten di Pulau
untuk masyarakat Madura. Peningkatan Madura. Selain itu, lembaga non formal
perekonomian harus dimulai oleh yang berupa kursur-kursus juga tersedia
kemampuan sumber daya masyarakat (Rudi, 2012).
dalam memenuhi kebutuhan industri yang Selain itu, Pulau Madura terkenal
ada. Hal ini harus didukung dengan dengan jumlah pondok pesantren yang
ketersediaan sarana dan prasarana untuk banyak. Pondok pesantren ini juga
memenuhi permintaan industri. menghasilkan sumberdaya masyarakat
Keberadaan lembaga pendidikan sangat yang siap untuk bersaing dengan lulusan
diperlukan untuk menyiapkan sumber dari lembaga formal (Siradj, 2009;
daya masyarakat. Lembaga pendidikan Wahjoetomo, 2010). Pondok pesantren
tidak hanya lembaga formal saja, namun menyelenggarakan juga pendidikan
lembaga non formal dan informal juga umum. Fenomena lembaga pendidikan
diperlukan. formal dan non formal di Madura lebih
Saat ini lembaga formal, non formal banyak lembaga yang berbasis agama.
dan informal di Madura sudah banyak. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
18 Jurnal Pamator

kualitas sumberdaya masyarakatnya tidak berperan melatih masyarakat untuk


lebih baik pada saat harus bersaing di mengolahnya.
dunia industri. Hal ini dikarenakan Rencana pengembangan SDM bidang
kurikulum yang digunakan tidak sama. pendidikan mencakup 2 (dua) aspek,
Selain itu, pendidikan tinggi di Pulau yaitu: aspek spasial dan aspek non
Madura lebih banyak berbasis pada spasial. Aspek spasial menyangkut hal-hal
bidang kesehatan dan pendidikan yang terkait dengan perencanaan tata
(Mastuhu, 2004). Hal ini ditunjukkan ruang wilayah Madura, termasuk
bahwa di setiap kabupaten mempunyai diantaranya perencanaan kawasan
STKIP dan akademi kebidanan maupun Madura sebagai kawasan industrialisasi,
akademi keperawatan. serta keterkaitan antar kawasan dan
Beranekaragamnya basis keilmuan dan keterhubungan atau aksesibilitasnya.
ketimpangan kualitas pendidikan yang Aspek non spasial, khususnya yang terkait
dihasilkan perlu dicarikan solusi. Solusi dengan pengembangan sumber daya
perlu dilakukan untuk memenuhi manusia dan kelembagaan, mekanisme
permintaan industri, sehingga sumberdaya kerjasama antar lembaga dan hal-hal
masyarakat Madura dapat dimanfaatkan lainnya, termasuk keterkaitan antar sektor
secara optimal. Oleh sebab itu, dalam mendukung pengembangan bidang
masyarakat Madura harus menyadari pendidikan.
kemampuannya bersaing karena aktivitas Pengembangan SDM bidang
dan pekerjaan dalam industrialisasi pendidikan di Madura umumnya seragam
menuntut kecanggihan ilmu pengetahuan dengan wilayah lain tanpa melihat potensi
dan teknologi serta keterampilan (Skill). sumberdaya lokal. Idealnya harus benar-
Hal itu hanya dapat diraih dengan belajar benar dilihat bagaimana potensi dan
keras dan menuntut ilmu pengetahuan permasalahan pendidikan di Madura
(berpendidikan) setinggi mungkin. sehingga dapat dilakukan strategi
Pendidikan yang berkualitas dan pengembangan dan indikasi programnya
mumpuni yang sesuai dengan permintaan yang sesuai dengan kondisi yang ada dan
pasar industrialisasi di Madura akan nyata.
menyebabkan masyarakat Madura tidak Madura memiliki potensi pertanian,
hanya menjadi penonton kegiatan perikanan laut, industri kecil,
industrialisasi, tetapi masyarakat Madura pertambangan, dan lainnya yang cukup
akan mampu bersaing berdasarkan layak untuk dikembangkan. Sayang sekali,
kemampuan dan pendidikan yang dapat jika peluang potensi tersebut tidak dikelola
diandalkan. Untuk itu, meningkatkan dan dikembangkan secara baik justru
kualitas pendidikan dan menselaraskan akan diisi oleh SDM dari wilayah lain.
kurikulum yang disampaikan dalam dunia Potensi wilayah yang dimiliki suatu daerah
pendidikan dengan kebutuhan merupakan modal dasar pelaksanaan
industrialisasi di Madura harus segera pembangunan daerah pada era otonomi.
dilakukan oleh lembaga pendidikan yang Upaya dilakukan melalui kebijakan
ada di Madura. Hal itu dilakukan agar pengembangan potensi berupa
SDM masyarakat Madura mampu penyediaan sarana dan prasarana
memenuhi kebutuhan SDM industrialisasi pembangunan termasuk diantaranya
yang ada di Madura. penyediaan dan peningkatan sumber daya
Selain itu, tidak hanya sektor manusia (SDM).
pendidikan perlu ditingkatkan. Potensi Kondisi pendidikan di Madura saat ini
sumberdaya yang dimiliki oleh masing- masih perlu dibenahi, baik kualitas,
masing kabupaten perlu digali dan kuantitas maupun relevansinya. Tujuan
manfaatkan secara optimal. Komoditas dari kegiatan ini adalah menganalisis
yang cukup menonjol di Madura seperti: tentang pengembangan SDM sesuai
ketela pohon, jagung, tembakau, garam, potensi di Madura. Potensi sumber daya
rumput laut dan jamu harus alam cukup besar, dan memiliki jumlah
dikembangkan potensinya, sehingga penduduk yang terus meningkat
eksistensi lembaga pelatihan dapat merupakan potensi lokal yang harus
dikelola.
Syarif, M & Jakfar, A.A Strategi Pengembangan Pendidikan 19

Seiring dengan kondisi tersebut Analisa Data


pemerintah perlu melakukan inisiasi Berisi aktifitas untuk menganalisa data
kebijakan pengembangan potensi wilayah primer dan sekunder yang telah
yang sinergis dengan peningkatan mutu dikumpulkan kemudian ditabulasi dan
SDM, sehingga masyarakat dapat dianalisis secara kualitatif dan deskriptif
terkonsentrasi pada aktivitas pengolahan yang kemudian disajikan dalam bentuk
potensi sumber daya alam yang ada. tabel untuk nantinya dinarasikan.
Diharapkan bahwa dari implementasi
pembangunan dan peningkatan sumber HASIL PEMBAHASAN
daya manusia dapat sesuai dengan Arah pengembangan kawasan
potensi kewilayahan. industrialisasi di Madura yaitu industri
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) yang berbasis potensi dan industri
mengetahui kondisi eksisting sarana dan perluasan dari daerah lain (Surabaya,
prasarana pendukung pengembangan Gresik, Sidoarjo dan daerah lain). Industri
SDM masyarakat Madura peluang dan yang berbasis potensi dikembangkan
kendala pengembangan SDM masyarakat berdasarkan bahan baku yang terdapat di
Madura; (2) merumuskan program dan Madura serta menggunakan pertimbangan
prioritas pengembangan SDM masyarakat sektor-sektor yang ada pada PDRB.
Madura berdasarkan kondisi, fungsi, dan Berdasarkan potensi yang terdapat di
potensi. Madura terdapat peluang investasi dari
komoditi unggulan di Madura, yaitu: sektor
pertanian, perkebunan, perikanan dan
METODOLOGI kelautan, peternakan, pertambangan, dan
Pengumpulan Data pariwisata. Pada tahun 2020 sektor-sektor
Pengumpulan data sekunder dilakukan potensial tersebut diperkirakan akan
dengan mengumpulkan data berbagai mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
sumber dan pihak terkait (Dinas 10.773 tenaga kerja.
Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Disamping industrialisasi yang berbasis
Kemenag, Bappeda serta instansi terkait komoditi unggulan di Madura, maka
lainnya), internet, jurnal, hasil penelitian, diharapkan akan muncul industri ekspansi
majalah, koran dan sebagainya. Selain itu, dari daerah-daerah lain, seperti:
data diperoleh dari hasil kajian terhadap Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan dan
peraturan-peraturan dan kebijakan terkait daerah yang lain. Industri yang mungkin
bidang pendidikan. Sementara itu, masuk ke Madura di antaranya: Industri
pengumpulan data primer dilakukan IT, Industri Telekomunikasi, Industri
dengan observasi langsung di lokasi Elektronik, Industri Kreatif, Industri
kegiatan pada saat pelaksanaan kegiatan Otomotif, Industri Kimia, Industri Logam
melalui kegiatan observasi, dan diskusi Dasar dan lain-lain. Seiring dengan
(FGD) dengan stakeholder. pengembangan kawasan industrialisasi di
Madura, maka perlu dipersiapkan SDM
Pelaksanaan FGD Madura. Hal itu dilakukan agar orang
Pelaksanaan kegiatan FGD Madura tidak menjadi penonton di
mengemban agenda untuk melakukan wilayahnya sendiri. Pengembangan SDM
serap aspirasi, utamanya untuk menyusun Madura tidak terlepas dari tiga hal yaitu
rencana induk pengembangan SDM indek kesehatan, pendidikan dan daya beli
Madura bidang pendidikan. Peserta FGD yang disebut dengn IPM (Indeks
adalah multi-stakeholder bidang Pembangunan Manusia).
pendidikan se Madura,, meliputi: pimpinan
perguruan tinggi, pendidikan formal, Skenario Pengembangan SDM Madura
pendidikan informal, pendidikan non Bidang Pendidikan
formal, Dinas Pendidikan, Kemenag di Pengembangan pendidikan di
tingkat Kabupaten, LSM dan media Indonesia menggunakan empat strategi
massa. dasar, yakni: (1) pemerataan kesempatan
untuk memperoleh pendidikan; (2)
relevansi; (3) peningkatan kualitas dan (4)
20 Jurnal Pamator

efisiensi. Secara umum strategi itu dapat dapat mengelola potensi yang ada di
dibagi menjadi dua dimensi, yakni: daerah. Walhasil, berbondong-bondong
peningkatan mutu dan pemerataan usia SD-SMP-SMA ke kota untuk bekerja
pendidikan. Pembangunan peningkatan secara apa adanya. Desa/daerah kosong
mutu diharapkan dapat meningkatkan ditinggalkan penghuni produktifnya. Desa
efisiensi, efektivitas dan produktivitas kehilangan generasi penerus pembangun
pendidikan. Dimensi pemerataan daerah. Pembangunan di daerah (desa,
pendidikan diharapkan dapat memberikan kecamatan, kabupaten) mandeg atau
kesempatan yang sama dalam berjalan sangat lambat. Dalam hal ini
memperoleh pendidikan bagi semua usia pendidikan menjadi kemubaziran karena
sekolah. tidak berwawasan pembangunan lokal
Salah satu upaya pemerataan (daerah).
pendidikan di Indonesia adalah program Strategi pengembangan pendidikan di
Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun yakni Madura harus merujuk pada Kurikulum
Sekolah Dasar (SD) 6 tahun dan Sekolah berbasis potensi daerah. UU No: 20 tahun
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) selama 2003 tentang SISDIKNAS dan PP No: 19
3 tahun. Kebijakan ini disebut sebagai tahun 2005 tentang Standar Nasional
upaya menerapkan pendidikan minimal Pendidikan telah memberikan banyak
yang harus dimiliki oleh seluruh bangsa ruang bagi lembaga pendidikan untuk
Indonesia yang erat kaitannya dengan membuat dan mengelola kurikulumnya
gerakan melek hurup dan masyarakat sesuai dengan potensi dan kompentensi
belajar. wilayah/lingkungan yang dimilikinya.
Skenario pembangunan pendidikan di Kesempatan ini hendaknya dapat
Madura harus berbasis manusia. dimanfaatkan oleh masing sekolah atau
Alasannya, banyaknya krisis moral yang pihak pemerintah daerah setempat untuk
terjadi akibat dari kesalahan dunia menciptakan sebuah lembaga pendidikan
pendidikan yang lebih menekankan aspek yang lebih terarah, cakap dan terampil.
pengetahuan dan melupakan sikap, nilai, Pendidikan yang mampu
dan perilaku. Pendidikan di sekolah meningkatkan mutu SDM untuk mengelola
tersampaikan dalam penyajian yang sumberdaya atau potensi daerah adalah
hampa makna. Misi setiap mata pelajaran pendidikan yang dikembangkan dengan
terselewengkan menjadi penerusan materi kurikulum berbasis potensi daerah.
(content transmission). Guru hanya Kurikulum yang bersifat nasional
menjadi pemberi informasi tentang mata merupakan kerangka, yang menjadi
pelajaran di kelas yang de- daging dan kulit adalah kurikulum yang
contextualized. Siswa menjadi ”tong dikembangkan oleh daerah
sampah” materi yang ditumpahkan guru. Fakta perihal belum sesuainya
Akibatnya, perkembangan otak siswa kurikulum pendidikan yang mampu
tidak maksimal dan miskin ide mengelola potensi daerah, banyak ditemui
baru. Lembaga pendidikan di Madura pada setiap daerah. Secara faktual, hal itu
harus bisa bersifat contextualized agar terlihat dari belum adanya manfaat nyata
pendidikan bisa memberi manfaat (real benefit) bagi daerah tempat sekolah
langsung kepada peningkatan kualitas itu berada, khususnya didaerah-daerah
masyarakat dalam kehidupan di daerah yang memiliki banyak potensi alam yang
setempat/lokal. produktif. Padahal, Madura memiliki
Pendidikan sebelumnya yang banyak berbagai ragam budaya dan kekayaan
dijalankan bersifat sentralistik berdampak alam yang bisa dikembangkan dan
pada kebijakan Pusat seragam untuk dikelola melalui kurikulum pendidikan
seluruh wilayah, termasuk lokal Madura. sekolah (kurikulum lokal). Kurikulum
Padahal kebutuhan dan karakteristik sekolah di daerah pesisir, misalnya,
daerah sangat beragam. Akibatnya sepatutnya tidak disamakan dengan
pendidikan pun menghasilkan lulusan kurikulum sekolah di daerah pertanian.
sentralistik yang tidak dapat secara Seyogianya, kurikulum di daerah pesisir
langsung dimanfaatkan oleh daerah. mengandung aspek / materi ajar yang
Kompetensi lulusan SD, SMP, SMA tidak terkait dengan kehidupan nelayan :
Syarif, M & Jakfar, A.A Strategi Pengembangan Pendidikan 21

pembuatan perahu, alat tangkap, pendidikan dasar, menengah, dan


pengawetan ikan, pengembangbiakan tinggi untuk mencetak SDM Madura
ikan laut, dan wirausaha ikan laut. yang mandiri.
Dalam melakukan pengembangan 4. Memberikan kesadaran bagi peserta
kurikulum berbasis potensi daerah di didik pentingnya Skill (hard Skill dan
Madura hendaknya memiliki beberapa soft skill) dalam menghadapi era yang
landasan pengembangan kurikulum, akan datang sehingga kuliah bukan
kemudian landasan tersebut dipadukan hanya mengejar ijazah.
secara rasional dan bersenyawa. Adapun 5. Pengembangan sarana prasarana
landasan tersebut minimal terdiri atas yang menciptakan lingkungan yang
landasan ideal dan yuridis. nyaman untuk belajar.
1. Landasan Ideal adalah landasan 6. Pengembangan kemampuan tenaga
pokok yang berfungsi sebagai dasar pendidikan melalui ijin belajar, tugas
dalam pengembangan kurikulum belajar, pelatihan, seminar, maupun
berbasis potensi daerah. Landasan ini kegiatan lain.
terdiri dari beberapa sub sistem serta 7. Meningkatkan jumlah tenaga pengajar
memiliki sistimatika berfikir sebagai sesuai dengan rasio mahasiswa serta
berikut : Kurikulum nasional sebagai rekrutmen yang sesuai dengan bidang
kerangka dasar, potensi daerah keahlian.
sebagai sumber belajar dan ilmu 8. Meningkatkan kesejahtreraan tenaga
sebagai metodologi, kemudian pengajar agar tenaga mengajar dapat
melahirkan curriculum content, hidden melaksanakan tugasnya secara
curriculum, bahan ajar, standar profesional.
kelulusan, standar evaluasi, dll, 9. Dukungan dari pemerintah untuk
dengan memiliki sasaran target : pemberian beasiswa kepada masiswa
membentuk peserta didik sebagai yang kurang mampu dan berprestasi.
sentra pembangunan daerah yang
memiliki ilmu dan berkarya unggul. Strategi Pengembangan Pendidikan
2. Landasan Yuridis adalah landasan Formal
hukum yang berfungsi sebagai rujukan 1. Program pengembangan SDM harus
standar minimal dalam pelaksanaan seimbang dengan program-program
kurikulum. Landasan tersebut, antara pembangunan yang lain.
lain: UU RI No. 20 tahun 2003 tentang 2. Optimalisasi Program Kejuruan demi
Sisdiknas, PP, Kepres, Kepmen dan terwujudnya kreativitas anak muda
KTSP. yang ada di Madura lebih-lebih untuk
Strategi secara umum yang disepakati mempersiapkan industrialisasi yang
untuk mengatasi persoalan pendidikan di akan berkembang di Madura maka
Madura, meliputi: optimalisasi program kejuruan ini
sangat dibutuhkan, sehingga nanti bisa
Strategi Pengembangan Pendidikan mengembangkan kreativitas,
Tinggi keterampilan dan keahlian dalam
1. Pola pembelajaran harus menekankan bidang tertentu
pada aspek kognitif dan afektif 3. Pembenahan aspek sosial budaya.
(pembentukan karakter). Pelaksanaan Dengan adanya perkembangan
proses pembelajaran disamping teknologi maka tidak heran kalau
meningkatkan keterampilan/Skill terkadang siswa malah cendrung lebih
peserta didik juga dilakukan dengan mengikuti trend sehingga tidak lagi
proses pembelajaran yang melatih atas menghiraukan prestasi dalam bidang
dasar kejujuran, disiplin dan rasa pendidikannya, maka diperlukan
tanggung jawab. pengawasan dari orang tua serta
2. Penyempurnaan kurikulum (materi bimbingan dari guru agar aspek social
yang esensial dan mendukung muatan dan budaya di Madura bisa lebih baik
lokal) 4. Reward untuk anak yang berprestasi.
3. Menerapkan kurikulum berbasis Penghargaan/Reward terhadap siswa
entrepreneurship yang sinergi atas yang berprestasi ini perlu ditingkan lagi
22 Jurnal Pamator

di Madura, sehingga siswa-siswa yang 3. Pendekatan kolaboratif (collaborative


lain bisa termotivasi untuk belajar lebih approach), dalam pembangunan
giat lagi, namun yang perlu masyarakat perlu adanya kerjasama
diperhatikan secara serius adalah dengan pihak lain (terintegrasi) dan
siswa yang pintar tapi berasal dari terkoordinasi dan sinergi.
kalangan orang yang tidak 4. Pendekatan yang berkelanjutan
mampu,sehingga nanti tidak terhambat (continuation approach) untuk itulah
dengan masalah biaya dan bisa pembinaan kader yang berasal dari
melanjutkan sekolah ke jenjang yang masyarakat adalah hal yang paling
lebih tinggi. pokok.
5. Penataran terhadap guru Tsanawiyah 5. Pendekatan budaya (cultural approach)
dan MI perlu ditingkatkan. Penataran penghargaan budaya dan kebiasaan,
ini bertujuan agar kualitas guru di adat istiadat yang tumbuh di tengah-
Tsanawiyah dan MI bisa setara dengan tengah masyarakat dalam
sekolah-sekolah formal lainnya seperti pembangunan masyarakat adalah hal
SMP dan SD, sehingga tidak ada yang perlu diperhatikan.
perbedaan yang sangat jauh dalam hal
prestasi ungtuk siswanya kareana
masing-masing guru di tiap sekolah KESIMPULAN
mempunyai kemampuan yang sama. Skenario pengembangan SDM Madura
6. Tingkatkan Mutu Guru. Mutu guru ditentukan oleh kolaborasi pendidikan
sangat berpengaruh terhadap prestasi umum (kurikulum Diknas) dan agama
siswa, karena keberhasilan proses (kurikulum Kemenag), pendidikan
belajar mengajar yang paling utama pesantren dan pendidikan non formal.
adalah bagaimana seorang guru bisa Pemikiran manajemen pendidikan terpadu
memberi pemahaman kepada akan banyak ditentukan oleh tujuan dan
siswanya dalam menempuh mata arah keterpaduan, yang menyatakan
pelajaran. bahwa arah pendidikan saat ini adalah
7. Transparansi Dana Operasional dalam pembinaan IPTEK, IMTAQ, dan
Sekolah, seperti: BOS. Perlu dana Skill fungsional. Keterpaduan akan
yang transparansi dari dana ditekankan dalam menata manajemen dan
operasional sekolah karena ada implementasinya yang untuk saat ini harus
sebagian lembaga-lembaga pendidikan dimiliki oleh lembaga pendidikan umum,
yang tidak transparansi masalah itu, agama, non formal dan pesantren dengan
sehingga proses belajar-mengajar strategi pengembangan pendidikan yang
sedikit terhambat. telah dirumuskan.
8. Program Khusus tentang pembebasan
tanah, khususnya untuk pendidikan DAFTAR PUSTAKA
dan pembangunan.
Hana, R. 2012. Perubahan-perubahan
Strategi Pengembangan Pendidikan Pendidikan di Pesantren Tradisional
Non Formal (Salafi). Jurnal Tadris. Vol 7 No 2.
1. Pendekatan kemanusiaan (humanistic
approach), masyarakat dipandang Mastuhu. 2004. Dinamika Pesantren.
sebagai subjek pembangunan. Jakarta: INIS
Masyarakat diakui memiliki potensi
untuk berkembang dan sedemikian Siradj, S.A. 2009. Pesantren Masa Depan
rupa ditumbuhkan agar mampu Wacana Pemberdayaan dan
membangun dirinya. Transformasi Pesantren. Bandung:
2. Pendekatan partisipatif (participatory Pustaka Hidayah.
approach), mengandung arti, bahwa
masyarakat, lembaga-lembaga terkait, Wahjoetomo. 2010. Perguruan Tinggi
dan atau komunitas dilibatkan dalam Pesantren, Pendidikan Alternatif
pengelolaan dan pelaksanaan Masa Depan. Jakarta: Gema Insani
pembangunan masyarakat. Press
Syarif, M & Jakfar, A.A Strategi Pengembangan Pendidikan 23

Anda mungkin juga menyukai