Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ONLINE DALAM MASA PANDEMIK COVID 19

Denok Sunarsi
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang, denoksunarsi@unpam.ac.id

Hadion Wijoyo
STMIK Dharmapala Riau, hadion.wijoyo@lecturer.stmikdharmapalariau.ac.id

Fikron Al Choir
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan tangerang Selatan, fikronceha@gmail.com

Abstrak
Best Practice ini merupakan kegiatan yang luar biasa menurut penulis dimana tugas Pengawas
monitoring, evaluasi, pembimbinngan pembinaan kepala sekolah dan guru dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Dalam kondisi yang sangat berat kita harus melaksakan Strategi Cerita Dari Rumah
Sendiri (CERDAS) dalam menghadapi Covid 19 Pembelajaran Jarak Jauh (PENJAJA) Menjadi
berkualitas, sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) melalui Google Classrom, Google Drive, Google Form, dan Quiziss dari rumah
sendiri. Best Practice ini sebagai bentuk implementasi penulis ketika Pandemik Covid 19 pada awal
terjadi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) para guru mengalami kesilitan dalam
melakasanakan pembelajaran dari rumah, akhirnya melaksanakan kegiatan Pelatihan Virtual Penjaja
(Pembelajaran Jarak Jauh) melalui Zoom Metting/ Webbex hasilnya pendaftar 358 peserta yang
mengikuti kegiatan dari tanggal 2 s.d 9 Mei 2020 ternyata 246 peserta Lulus Ujian Pelatihan Virtual.
Langkah selanjutnya penulis melakukan monitoring pembelajaran di sekolah binaan Pembelajaran
dengan Google Classrom, Google Drive, Google Form, dan Quizziss kemampuan guru dalam dalam
melaksanakan Kegiatab Belajar Mengajar (KBM) sangat meningkat dan berkualitas.
Kata Kunci: Cerdas, Penjaja,

PENDAHULUAN dosen, pengawas, dan penggiat pendidikan) untuk


1. Latar Belakang Masalah memahami tentang aplikasi Google Classroom,
Kata bijak seorang guru, “Ajarilah anak didikmu Google Apps, Google Drive, Google Form dan Quiziss
sesuai dengan zamannya”. Dalam menghadapi agar diimplementasikan dalam media pembelajaran
Revolusi Industi 4.0, seorang guru menghadapi berbasis E-Learning sehingga bisa diterapkan di
permasalahan yang sangat berat, karena harus Lembaga Pendidikan baik Sekolah negeri maupun
mengajari para siswa sesuai dengan zaman sekarang Swasta.
dan yang akan datang. Guru harus dipaksanakan Berdasarkan hasil survai, yang dilakukan diawal
mempelajari media teknologi dan informatika. pelatihan, 13 dari 15 peserta belum banyak memiliki
Mempelajari dan memahami teknologi informatika pemahaman dan mengimplementasikan tentang
bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk Google Classroom, Google Drive, Google Form dan
diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar Quziss dan media pembelajaran berbasis E-Learning.
karena para guru dalam posisi nyaman sehingga tidak Pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
melakukan merdeka belajar. Lembaga pendidikan diberlakukan di Kota Tangerang Selatan dan surat
merupakan pengguna utama model pembelajaran edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maka
virtual dengan pembelajaran jarak jauh terutama penulis Menyusun program Bimtek Virtual melalui
dalam menghadapi pandemic Covid 19. Aplikasi Zoom, Google meet dan Webex sehingga
Menyikapi pandemic Covid 19 pada dua minggu gagasan ini muncul untuk melakasnakan kegiatan
pertama para guru mengirimkan tugas Pembelajaran Pelatihan Virtual PENJAJA CERDAS (Pembelajaran
Jarak Jauh Cerita selama ini dilakukan hanya Jarak Jauh Cerita dari Rumah Sendiri). Melalui
menggunakan Whats App. Banyak guru dan kepala kegiatan ini penulis bekerjasama dengan UNPAM
sekolah belum mampu memaksimalkan teknologi dan (Universitas Pamulang) memberikan pelatihan
informasi dalam kegiatan belajar mengajar maka berkualitas dalam proses belajar mengajar sehingga
diperlukan pembelajaran model baru. Kegiatan dapat meningkatkan pembelajaran bagi guru di
pelatihan Virtual Desain Pembelajarn Jarak Jauh sekolah binaan.
(PENJAJA) dirasakan moment yang sangat tepat Seiring perjalanan waktu yang berkepanjangan
dilaksanakan agar bisa membantu para pendidik (guru, dengan tuntutan akademik dan sistem informatika,

411
Implementasi Pembelajaran Online dalam Masa Pandemik Covid 19
Denok Sunarsi, Hadion Wijoyo, Fikron Al Choir

seorang pendidik, guru, dosen, pengawas dan penggiat dan tenaga pendidikan harus tetap bekerja dan belajar
pendidikan merupakan garda terdepan membangun dari rumah maka Penjaja (pembelajaran jarak Jauh)
karakter bangsa. Pandemic Covid 19 memaksa sebuah keharusan dengan menggunakan berbagai
akademisi untuk ikut serta menyelesaikan masalah aplikasi. Pada awalnya Pembelajaran ini dimulai
kesulitan dengan memberikan pelatihan virtual jarak hanya dengan Whats app kemudian karena kebutuhan
jauh. Hal ini dimungkinkan jika para guru harus digunakanlah Aplikasi Zoom, Google Metting dan
mampu mengimplementasikan pembelajaran jarak Webbex. Karena alasan tidak semua siswa memiliki
jauh walau dalam kondisi apapun. Banyak masalah perangkat tersebut, dan dimungkinkan semua siswa
yang terkait pembelajaran Virtual di Kota Tangerang atau orang tua mempunayi handpone maka muncullah
Selatan dengan jumlah 389 SD Negeri dan ide Cerdas muncul pembelajaran menggunakan
Swasta, 248 SMP Negeri dan Swasta tidak lebih dari Gooogle Classroom, Google Drive, Google Form, dan
45 % yang sudah terbiasa menggunakan pembelajaran Quizis sebagai Aplikasi yang digunakan dalam Penjaja
virtual atau pembelajaran onlinne bahkan lebih Cerdas.
menguasai peserta didik dibanding pendidiknya.
Kami sebagai pengawas pembina merasa tergerak 2. Pembelajaran Virtual
melakukan Pembelajaran Virtual Jarak jauh. Target Pembelajaran virtual learning digunakan untuk
peserta hanya sekitar 100 orang guru binaan, akan mengatasi masalah karena tidak bisanya pembelajaran
tetapi sampai hari terakhir pendaftaran sudah tatap muka akibat pandemi corona-19. Dalam metode
mencappai 248 Orang. ini peserta didik dapat memperoleh bahan belajar yang
2. Perumusan Masalah sudah dirancang dalam paket-paket pembelajaran yang
Perumusan masalah Best Practice yang akan penulis telah disiapkan.. Dengan adanya virtual learning ini
lakukan adalah : peserta didik dapat dengan mudah memperoleh bahan
a. Bagaimana Strategi CERDAS (Cerita Dari Rumah ajar (materi) sendiri atau bila dipandang perlu peserta
Sendiri) dalam Pembelajaran Jarak Jauh didik dapat meminta mesin pencari seperti google atau
(PENJAJA) Menghadapi Pandemic Covid 19 belajar berbantuan sumber belajar lain seperti dengan
menjadi berkualitas. siswa lain atau pakar, e-mail, dan sebagainya. Terkait
b. Apakah kemampuan guru dalam melaksanakan dengan sistem penilaian juga dapat dilakukan secara
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui Google daring. Melalui sistem penilaian ini, siswa dapat
Classrom, Google Drive, Google Form, dan mengetahui nilainya kapan saja.
Quiziss menghadapi pandemic Covid 19 Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menjadi berkualitas. pembelajaran yang menerapkan konsep virtual
3. Tujuan Best Practice learning adalah tiada adanya tatap muka secara
Tujuan Penulisan Best Practice ini adalah: langsung, sistem belajar yang mengandalkan open
a. Mendeskripsikan Strategi CERDAS (Cerita dari acess dengan materi yang telah disediakan atau dapat
Rumah Sendiri) dalam Pembelajaran Jarak Jauh diperoleh dari sumber lainnya, serta berbasis jaringan.
(PENJAJA) Menghadapi Covid 19 menjadi Konsep virtual learning diterapkan bukan untuk
berkualitas. menggantikan pembelajaran tatap muka namun
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) konsep daring. Dengan adanya virtual learning akan
melalui Google Classrom, Google Drive, Google memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas
Form, dan Quiziss dari rumah sendiri. pembelajaran, di samping peningkatan efektivitas dan
efisiensi pendidikan.
KAJIAN PUSTAKA Dalam penerapan virtual learning, komponen
1. Penjaja Cerdas siswa, guru, dan sumber belajar difasilitasi oleh suatu
Penjaja Cerdas hanyalah sebuah singkatan penulis, komponen yang disebut Guru Penggerak agar tujuan
yaitu Pembelajaran Jarak Jauh Cerita Dari Rumah pembelajaran dapat tercapai. Prinsip utama dalam
Saja, yang selama ini dilakukan hanya dengan virtual learning adalah otoritas dan kolaborasi. Prinsip
menggunakan whats App saja, karena guru dan kepala Otoritas dimana siswa menentukan materi, akses
sekolah belum mampu memaksimalkan teknologi dan terhadap sumber belajar, waktu yang dimiliki, media
informasi dalam kegiatan pembelajaran pada masa yang akan digunakan, serta tempat dan langkah-
pandemic Covid 19. Disatu sisi kurikulum 2013 harus langkah belajar yang dilakukan dalam mencapai
tercapai disisi lain peserta didik, guru sebagai pendidik tujuan pembelajaran. Prinsip Kolaboratif dimana

412
Implementasi Pembelajaran Online dalam Masa Pandemik Covid 19
Denok Sunarsi, Hadion Wijoyo, Fikron Al Choir

siswa dituntut untuk berinteraksi dengan siswa lain, Dalam konsep Pedagogical/intellectual roles guru
guru atau tutor, dan sumber belajar lain yang harus mampu mendorong siswa terlibat aktif dalam
disediakan. proses pembelajaran seperti menghidupkan kelas
Keuntungan Pembelajaran Virtual adalah dengan cara diskusi guna mencapai tujuan
memberikan sumbangan terhadap upaya peningkatan pembelajaran yang ingin dikembangkan oleh seorang
kualitas dan efektifitas pembelajaran. Simonson, dkk. guru. Dalam hal ini seorang guru harus terampil
(2003) mengemukakan beberapa kondisi penggunaan mengelola kelas sehingga siswa terbuka untuk
Internet dalam pembelajaran antara lain akses terhadap berdiskusi dan memahami topik yang diajarkan. Jika
Internet bukan merupakan masalah, siswa dapat kita telaah, maka lingkungan pembelajaran virtua
belajar di mana saja sesuai dengan kecepatan belajar sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran.
dan kondisi yang dimiliki, Selain itu, dengan Dewasa ini banyak sekali aplikasi yang
memanfaatkan Internet siswa memiliki akses yang menawarkan berbagai kemudahan, salah satu aplikasi
luas terhadap berbagai sumber belajar yang tersedia, yang bisa digunakan adalag Aplikasi Google
dan adanya kesempatan siswa untuk berinteraksi Classroom. Aplikasi ini serambi aplikasi pembelajaran
dengan siswa lainnya, dengan tutor, atau dengan campuran secara online yang dapat digunakan secara
masyarakat belajar dan sumber belajar lainnya. gratis baik oleh guru maupun siswa. Di sini Guru
Jerram (2006) menunjukkan bahwa siswa yang dapat membuat kelas mereka sendir dengan
pendiam di kelas lebih sering merasa nyaman untuk membagikan kode kelas dan mengundang para
memberikan sumbangan pemikiran dalam diskusi siswanya ke dalam kelas.
yang dilakukan secara online tau Pembelajaran jarak Selain Google Classroom, terdapat juga Aplikasi
Jauh yang disebut penulis dengan kata Penjaja. Google Form. Istilah lain dari form online terbagai
Namun dalam prakteknya virtual learning idak dalam beberapa format diantaranya form untuk
semudah dibayangkan, banyak kendala dan mendapatkan informasi kontak, form untuk
keterbatasan terkait masalah akses Internet seperti menentukan waktu, Form untuk undangan pesta, form
tidak tersedianya jaringan listrik, masalah daya beli, pendaftaran, form untuklamaran kerja dan lain lain.
dan lainnya, hal ini banyak kita jumpai di daerah Materi ini hanya akan penulis berikan beberapa form
terpencil, di sisi lain siswa dituntut untuk bertanggung onlin yang sering kita sebut Google form. Banyak
jawab atas proses belajar. Disini harus adanya pihak menggunakan Form Online Google untuk
pelatihan dan bantuan teknis baik bagi guru maupun membuat tugas quesioner baik untuk keperluan
siswa serta dukungan rancangan pembelajaran. penelitian maupun tugas kepada siswanya. Form ini
(Simonson, dkk., 2003). relative mudah di buat dan dapat dengan mudah bagi
Pengintegrasian virtual learning atau pembelajaran seseorang yang ingin melakukan survey tanpa perlu
berbasis ICT ke dalam pembelajaran tatap muka bertatap muka.
berlangsung efektif, diperlukan kondisi-kondisi
sebagai berikut. (1) Perubahan Paradigma yang METODE
berorientasi pada guru diubah menjadi paradigma Beberapa tahapan dalam memecahkan masalah (1)
yang berorientasi pada siswa. (2). Perubahan Sistem Teknik Pengelolaan Kegiatan Manajemen Pengelolaan
Operasional Kerja dan Struktur Organisasi kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus IGI Kota
penyelenggaraan virtual learning, perancangan, Tangerang Selatan, omunitas Koordinator Virtual
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dilakukan Indonesia (KKVI) bekerjasama dengan Universitas
oleh orang yang berbeda-beda, Siswa dituntut untuk Pamulang (UNPAM), dengan perincian sebagai
belajar mandiri. Untuk membantu siswa berhasil berikut, menyusun kepanitian, Host, Co Hist,
dalam belajar mandiri, sekolah hendaknya Instruktur, dan parangkat yang akan digunakan., (2)
menyediakan layanan siswa. (3) Keberhasilan Metode Pra Pelatihan, Sebelum pelatihan
penerapan virtual learning dalam pembelajaran sangat dilaksanakan, untuk mengetahui materi yang harus
tergantung pada disiplin diri dan tanggung jawab siswa disampaikan kepada peserta penulis membuat
terhadap proses belajarnya. kuisioner terlebih dahulu untuk menjadi pengukur
Agar siswa dapat berhasil dalam virtual learning, kemampuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan.
seorang guru dituntut untuk menguasai keterampilan Berikut merupakan metode pra pelatihan yang
TIK dahulu, jika seorang guru telah menguasai dilaksanakan, melalui observasi, analisis kebutuhan,
kemampuan TIK, maka baru dapat melanjutkan untuk menyusun kuesioner, menyuapkan modul
mengelola dan memfasilitasi virtual learning. pembelajaran, menyusun Tim kerja (3) Metode

413
Implementasi Pembelajaran Online dalam Masa Pandemik Covid 19
Denok Sunarsi, Hadion Wijoyo, Fikron Al Choir

Pelaksanaan, Pemberian dan menjelaskan materi serta Kemampuan menguasai kelas


2 78 47 6 1 0
mempraktikannya (tutorial) menggunakan aplikasi (partisipasi peserta)
Zoom metting dan Webbex, Memberikan 3 Kelas pelatihan terasa “hidup” 76 45 9 1 1
pendampingan langsung kepada peserta, praktek Analisa Penyebab Rendahnya Kepuasan atas
langsung dan evaluasi, pengisian form evaluasi (4) Pemateri Pelatihan:
Metode Pasca pelatihan, Melakukan monitoring dan  Penilaian berasal dari 2 peserta
Evaluasi masa pandemic Covid 19 tentang  Peserta baru saja mengikuti acara sejenis
implementasi Penjaja Cerdas, (5) Silabus atau materi dari kemendikbud dan memperoleh 2
Pelatihan Virtual Pembelajaran Jarak jauh (PENJAJA) sertifikat
yang akan diberikan kepada peserta meliputi:  Koneksi internet yang lambat dan suara
Pemanfaatan Google Classroom dalam Pembelajaran sering hilang
Pemanfaatan Google Drive, dalam Pembelajaran,
Pemanfaatan Google Form dan Quizziz dalam Tentang Output atau hasil setelah pelatihan terkait
Pembelajaran. Semua materi diberikan suplement peningkatan wawasan keilmuan peserta 88 responden
Vicon, modul ofline melalui Whats App, dan kegatan sangat setuju, keterampilan proofesionalisme guru
mandiri. mengalami peningkatan 73 responden merasa sangat
setuju, Pelatihan mendorong guru dalam peningkatan
HASIL DAN PEMBAHASAN pengetahuan IT 102 responden sangat setuju.
Hasil dari Best Practice Stategi Cerdas hadapi Covid
19 Penjaja Berkualita penulis menyampaikan angket Tabel 3 Penilaian Outputr {Pelatihan
dan testimoni tentang Materi Pelsatihan yang
Sangat Setuju,
diberikan untuk meminta masukan kepada peserta
IV. Output Pelatihan SangatTidak
tentang Penyajian bahan/ materi pelatihan 92
Setuju Puas
responden merasa sanngat puas, Pencapaian sasaran
program pelatihan 71 responden merasa sangat puas, Penilaian 5 4 3 2 1
Efisiensi pengggunaan waktu 84 responden merasa Setelah pelatihan ini:
sangat puas, Metode pelatihan yang digunakan 75 1 Wawasan saya bertambah setelah 8 4 2 1 0
responden merasa sangat puas. pelatihan 8 1
2 Keterampilan profesionalisme 7 6 3 1 2
saya meningkat setelah pelatihan 3 3
Tabel 1Materi Pelatihan Pembelajaran jarak Jauh
I. Materi Pelatihan / Kursus / Sangat Puas 3 Pelatihan ini mendorong saya 1 2 2 1 0
Seminar Tidak Puas untuk semakin meningkatkan 0 7
Penilaian 5 4 3 2 1 pengetahuan IT 2
1 Penyajian bahan / materi 92 34 4 2 0 4 Saya akan berusaha menggunakan 9 3 0 1 0
2 Pencapaian
pelatihan sasaran program 71 54 5 0 2 Kemampuan IT saya secara 6 5
3 Efisiensi penggunaan waktu 64 49 15 3 1 efektif dan efisien dalam
4 Metode Pelatihan yang 75 47 8 2 0 pembelajaran di sekolah
Jumlah Pendaftar:-/+ 350 Peserta, Peserta aktif
digunakan Analisa Penyebab Rendahnya Kepuasan atas
GC:250 Peserta, Responde :132 peserta (52,8%) Pemateri Pelatihan:
 Hanya berasal dari 3 peserta
Terkait dengan instruktur/ pengajar ada 3  Peserta baru saja mengikuti acara sejenis
pernyataan diantaranya Kemamouan dalam dari kemendikbud dan memperoleh 2
membawakan materi 79 responden merasa sangat sertifikat
puas, Kemampuan menguasai kelas 78 responden  Koneksi internet yang lambat, jaringan
merasa sangat puas, Kondisi kelas dalam pelatihan 78 kurang baik
responden merasa sangat puas.
PEMBAHASAN
Tabel 2 Penilaian Terhadap Instruktur Strategi CERDAS (Cerita Dari rumah Sendiri) dalam
Sangat Puas Pembelajaran Jarak Jauh (PENJAJA) Menghadapi
II. Instruktur / Pengajar Pandemic Covid 19 menjadi berkualitas sangat perlu
TidakPuas
Penilaian 5 4 3 2 1 dilaknakan. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan
1 Kemampuan dalam membawakan 79 52 0 1 0 teknologi menuju Revolusi Indostri 4.0 pada setiap
materi menit bahkan setiap detik ditemukan teknologi baru

414
Implementasi Pembelajaran Online dalam Masa Pandemik Covid 19
Denok Sunarsi, Hadion Wijoyo, Fikron Al Choir

yang pada masa lalu masih sebatas angan angan bagi Professional Recordkeepers. Dalam Tony
sebagian guru Negeri maupun swasta. Perlu ada Herrington & Jan Herrington, Authentic Learning
Lompatan yang luar biasa dalam mengelola, agar Environment in Higher Education, Hershey, PA:
Information Science Publishing. Hal. 214-223.
pembelajaran agar lebih mampu menyesuiakan dirinya
Bandalaria, M.dP. (2003). Shifting to online
dan guru mengajari murid sesuai dengan zamannnya tutoriasupport system: A synthesis of experience.
akan terjawab. Disamping karena pandemic Covod 19, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 4(1),
Perkembangan teknologi menuntut guru untuk terus 32-41.
belajar dan belajar menyesuaikan diri terhadap Connolly, T. & Stansfield, M. (2006). Using Games-
teknologi tersebut. Sudah menjadi tuntutan Based eLearning Technologies in Overcoming
profesianalisme guru menghadirkan sesuatu yang baru Difficulties in Teaching Information Systems.
Journal of Information Technology Education, 6 ,
dalam proses pembelajarannya.
459-476. Tersedia dalam
Pembelajaran Jarak Jauh (PENJAJA) sebagai suatu http://www.jite.org/document/vol5/v5p459-
sistem dalam pembelajaran yang mengacu pada 476.Connolly170.pdf, 5 Desember 2006.
penggunaan teknologi informasi guna meningkatkan Departemen Pendidikan Nasional. (2004).
pengetahuan dan keterampilan yang mengacu dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Dit.
bertujuan agar pendidik lebih profesional dan siap P2TK dan KPT,
menghadapi revolusi industri 4.0, dimana teknologi Ditjen. Dikti, Depdiknas. Errington, E.P. (2001). The
influence of teacher beliefs on flexible learning
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindari
innovation in traditional university setting. Dalam
lagi. Semua lini menggunakan digitalisasi, tidak Innovation in open and distance learning.
terkecuali pendidikan. Herrington, J. & Oliver, R. (2006). Professional
Development for the Online Teacher: An
PENUTUP Authentic Approach. Dalam Tony Herrington &
Simpulan Jan Herrington, Authentic Learning Environment
in Higher Education, Hershey, PA: Information
est practice yang penulis laksanakan selama pandemic
Science Publishing. Hal.283 – 295.
Covid 19 sangat berkesan baik penulis yang sekaligus Iftakhar, Shampa. (2016). Google Classroom: What
pengawas Kota Tangerang Selatan karena mempu Works and How?. Journal of Education and Social
membuat para guru lebih meningkatkan profesinya Sciences,
dalam kegiatan belajar mengajar dari rumah. Peserta Jerram, C. (2006). Applying Adult Education
yang ditargetkan hanya 100 peserta ternyata mencapai Principles to an Undergraduate Subject. Dalam
358 peserta merupakan sesuatu kebanggaan tersendiri Tony Herrington & Jan Herrington, Authentic
Learning Environment in Higher Education.
bagi penulis terutama dalam melakukan pembinaan
Hershey, PA: Information Science Publishing. Hal.
agar lebih efektif, inovatif kratif dan berdaya guna 107-119.
dalam mengajari anak didik kita sesuai dengan Pappas, Christopher (2015). "Google Classroom
zamannya. Perlu dilanjutkan pelaksanaaan untuk Review: Pros And Cons Of Using Google
semua guru di Kota Tangerang Selatan agar Classroom In eLearning". Diakses 1 Mei 2017, dari
pembelajaran jarak jauh lebh berkualitas. https://elearningindustry.com/google-classroom-
review-pros-and-cons-of-using- google-
classroom-in-elearning.
Saran
Sunarsi, D. (2016). Hubungan Pengendalian Diri
Masukan dan saran Best practice ini hanyalah Sarana dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada
prasarana yang masih kurang memuaskan, karena Mahasiswa Semester 1, Kelas 510 dan 511, Tahun
dengan biaya pelaksana, instruktur free mengakibatkan Akademik 2015/2016, Program Studi Manajemen,
mungkin sarana prasarana kurang. Namun demikian Universitas Pamulang, Tangerang Selatan).
kedepan perlu kegiatan ini mampu meningatkan Sunarsi, D. (2018). Pengembangan Sumber Daya
Manusia Strategik & Karakterisrik Sistem
kemampuan guru menuju revolusi Industri 4.0 dimana
Pendukungnya: Sebuah Tinjauan. Jurnal Ilmiah
para guru harus terus merdeka belajar guna MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 2(3),
memperbaiki pendidikan dan pembelajaran di satuan 178-194.
pendidikan khususnya dan Bangsa Negarai Indonesia Sunarsi, D. (2020). Panduan Meningkatkan Kinerja
pada umumnya. Dan Kepuasan Guru. Kota Serang: Desanta
Muliavisitama
Wikipedia. (2017). Google Classroom. Diakses 1 Mei
DAFTAR PUSTAKA 2017 dari https://en.
Anderson, K. (2006). Using Online Discussions to wikipedia.org/wiki/Google_Classroom.
Provide an Authentic Learning Experience for

415
Implementasi Pembelajaran Online dalam Masa Pandemik Covid 19
Denok Sunarsi, Hadion Wijoyo, Fikron Al Choir

Wijoyo, H. (2020). Analisis Minat Belajar Mahasiswa


STMIK Dharmapala Riau Dimasa Pandemi
Coronavirus Disease (Covid-19). Jurnal
Pendidikan : Riset & Konseptual, 4(3), 396-404.
Yuangga, K. D., Jasmani, J., & Sunarsi, D. (2017). The
Influence of Technology Determinism and
Technology Literacy on Student Learning
Outcomes (On MA Daarul Hikmah Pamulang).
PINISI Discretion Review, 1(1), 23-30.Suryabrata,
S. (1983). Psikologi kepribadian. Jakarta: C.V.
Rajawali.

416

Anda mungkin juga menyukai