Anda di halaman 1dari 16

41

Analisis Pembelajaran Daring di SD 2 Tenggeles Mejobo Kudus


pada Masa Pandemi Covid-19

Muhammad Kartika1], Erik Aditia Ismaya2], Muhammad Noor Ahsin3]


Universitas Muria Kudus
E-mail: 1kajikartika@gmail.com
2
erikaditia@umk.ac.id
3
noor.ahsin@umk.ac.id

Abstrak
Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah melihat dari latar belakang kendala
pembelajaran daring yang dialami oleh siswa dan guru dalam melakukan pembelajaran
daring selama pandemi Covid-19 di SD 2 Tenggeles. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan kendala pembelajaran daring yang dialami oleh siswa dan guru, dan
mendeskripsikan solusi kendala pembelajaran daring di SD 2 Tenggeles pada masa pandemi
Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif
Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan
wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kendala yang dialami oleh siswa yaitu
siswa merasa jenuh karena selalu belajar di rumah, siswa tidak pernah bertemu untuk belajar
dengan temannya dan siswa merasa kurang paham dalam memahami materi pelajaran. Selain
itu kendala yang dialami guru adalah guru merasa pembelajan kurang maksimal kerena guru
tidak bisa menyampaikan meteri secara tatap muka dan guru tidak bisa melihat
perkembangan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Solusi dari kendala yang dialami
oleh siswa adalah orang tua selain mengasuh dan menemani anak dalam belajar diharapkan
juga menggantikan peran guru untuk mengajari anak dalam memahami materi pelajaran yang
sulit dan siswa diharapkan untuk bisa belajar kelompok dengan teman agar tidak jenuh dalam
belajar di rumah. Lalu solusi dari kendala yang di alami oleh guru adalah guru dapat
menghimbau orang tua untuk membiarkan anak mengerjakan soal evaluasi agar dapat
melihat kemampuan anak dalam menguasai materi pelajaran. Berdasarkan kendala yang
dialami oleh guru dan siswa solusi dari permasalahan tersebut adalah melakukan
pembelajaran berbasis Blended Learning atau pembelajaran yang mengkombinasikan
pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis komputer.

Kata Kunci: Covid-19, Kendala, Pembelajaran Daring.

Analysis of Online Learning in SD 2 Tenggeles Mejobo Kudus


during Pandemic Covid-19
Abstract
Background of this research is to know the problem of the background during online
learning constraints experienced by students and teachers in doing online learning during
the pandemic in SD 2 Tenggeles. This research aims to describe the online learning
constraints experienced by students and teachers, and describe the solutions to online
learning problems at SD 2 Tenggeles during the Covid-19 pandemic. The research method

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


42

used in this research is descriptive qualitative. The data collection techniques used were
documentation, observation and interviews. The results showed several obstacles
experienced by students, namely students feeling bored because they always studied at home,
students never met to study with their friends and students felt they did not understand the
subject matter. In addition, the obstacles experienced by the teacher were that the teacher
felt that their learning was not optimal because the teacher could not convey material face-
to-face and the teacher could not see the development of students in mastering the subject
matter.The solution to the problems experienced by students is that parents besides caring
for and accompanying children in learning are expected to also replace the role of the
teacher to teach children to understand difficult subject matter and students are expected to
be able to study in groups with friends so as not to be bored with learning at home. Then the
solution to the problems experienced by the teacher is that the teacher can urge parents to
let the child work on evaluation questions in order to see the child's ability to master the
subject matter. Based on the obstacles experienced by teachers and students, the solution to
these problems is to carry out Blanded Learning-based learning or learning that combines
face-to-face learning with computer-based.

Keywords: Covid-19, Problem, Online Learning

1. PENDAHULUAN keagamaan, pengendalian diri,


Pendidikan adalah hal penting kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
dalam kehidupan manusia dengan serta keterampilan yang diperlukan
pendidikan manusia akan mempunyai budi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
pekerti dan akhlak yang baik tahu benar Dan ayat 15 pendidkan jarak jauh adalah
dan salah. Khadir (2012: 8) menyatakan pendidikan yang peserta didiknya terpisah
bahwa Pendidikan tidak pernah lepas dari dari pendidik dan pembelajarannya
manusia dan selalu berpusat pada manusia menggunakan berbagai sumber belajar
dan kehidupannya, baik sebagai subjek melalui teknologi komunikasi, informasi
maupun objek. Tiada pendidikan tanpa dan media lain.
manusia dan tiada manusia tanpa Pendidikan di Indonesia kini
pendidikan, hubungan manusia dengan mengalami cobaan setelah menyebarnya
pendidikan ini bersifat simbiosis, manusia virus Covid-19 yang bersasal dari cina dan
mengembangkan pendidikan dan menyebar keseluruh negara di dunia
pendidikan mengembangkan manusa dan termasuk di Indonesia. Masrul (2020: 55)
kehidupannya. Menurut UU RI No. 20 menyatakan bahwa Corona Virus Desease
Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan 2019 atau yang biasa disingkat Covid-19
Nasional dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 1 adalah sejenis penyakit yang disebabkan
menyatakan bahwa Pendidikan adalah oleh SARS-CoV-2 dan pertama kali
usaha sadar dan terencana untuk ditemukan di kota wuhan, tiongkok di
mewujudkan suasana belajar dalam proses bulan desember akhir tahun 2019
pembelajaran agar peserta didik secara kemudian mulai menyebar keberbagai
aktif mengembangkan potensi dirinya negara, dan tidak kecuali Indonesia. WHO
untuk memiliki kekuatan spiritual sendiri menerapkan Covid-19 sebagai

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


43

wabah pandemic pada tanggal 11 maret subjek penelitian adalah guru, siswa dan
2020 (WHO,2020). Kecepatan penyebaran orang tua siswa. Observasi menunjukan
wabah Covid-19 ini menjadikan hasil dimana keterbatasan ruang dan
banyaknya korban diberbagai negara. Di waktu guru dalam proses mengajar, harus
Indonesia sendiri jumlah korban Covid-19 membuat rencana baru dalam proses
semakin bertambah, pertanggal 19 april mengajar, bagi guru yang memiliki anak
2020 terkonfirmasi 6.248 kasus positif menjadi kerepotan harus mengajar anak
dengan 535 kasus meninggal dan 632 dan siswa. Tidak semua siswa langsung
kasus sembuh (BNPB 2020). bisa menggunakan IT, jaringan internet
Permasalahan virus Covid-19 kurang stabil, dan ada pula siswa yang
ternyata memengaruhi dunia pendidikan di tidak memiliki gatget atau laptop,
Indonesia, pembelajaran yang biasanya keterbatasan ekonomi dan kurangnya
dilakukan di sekolah kini harus interaksi langsung dengan guru. Tidak
dilaksanakan dirumah masing-masing baik semua orang tua bisa membagi waktu
siswa maupun guru, hal tersebut dilakukan antaar pekerjaan dan mendampingi anak
untuk menghindari penyebaran virus dirumah, orang tua dituntut untuk
Covid-19. Sudarsana (2020: 79) mengeluarkan biaya teknologi bagi anak
menyatakan bahwa bidang pendidikan dan melek ilmu penegtahuan untuk
merupakan salah satu yang meraskan mendamoingi anak dalam belajar.
dampak virus Covid-19 . kehiatan belajar Peneliti juga melakukan
mengajar di dalam kelas yang selama ini wawancara pada tanggal 22 Sebtember
dilaksanakan, mengalami perubahan 2020 dengan guru kelas VI SD 2
seiring dengan adanya kebijakan Tenggeles menunjukan bahwa pada mas
pemerintah untuk bekerja, belajar dan pandemi Covid-19 mempengaruhi proses
beribadah dirumah. Artinya dengan belajar pembelajaran guru dan siswa di sekolah
dirumah menuntut para pendidik untuk karena tidak bisa bertatap muka secara
memastikan kegiatan belajar mengajar langsung dengan siswa dan pembelajaran
tetap berjalan, meskipun peserta didik yang seharusnya dilakukan disekolah
belajar dirumah masing masing. menjadi terganggu karena harus berpindah
SD 2 Tenggeles Kecamatan kerumah sehingga membuat proses
Mejobo merupakan salah satu SD di pembelajaran tidak efektif. Antusias murid
Kabupaten Kudus yang melaksanakan terhadap tugas dan pembelajaran pun
proses pembelajaran daring dirumah kurang. Peneliti juga merangkum
seperti halnya sekolah yang lain. Dalam wawancara dengan orang tua. Dengan
proses pembelajaran daring yang tiba-tiba adanya pandemi virus Covid-19
dilaksanakan di Indonesia membuat mempengaruhi proses pembelajaran anak
sekolah, guru, siswa dan orang tua tidak seperti contoh yang dialami pada anak
siap melaksanakannya. Tentu banyak kelas 1 yang dulunya sebelum ada
kendala dan permasalahan yang dialami pandemi sudah bisa membaca kini banyak
oleh guru, siswa dan orang tua. yang lupa. Perbandingan hasil belajar pun
Untuk mencari kendala dan lebih baik ketika masih disekolah. Orang
permasalahan tersebut Peneliti melakukan tua tidak bisa setiap waktu bisa
observasi dan wawancara tentang mendampingi anaknya dalam belajar
pembelajaran daring selama pandemi karena kesibukan pekerjaan dan kegiatan
Covid -19 di SD 2 Tenggeles dengan yang lain, pengeluaran biaya keuangan

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


44

orang tua menjadi melonjak setelah dan kepala sekolah. Berdasarkan


adanya pandemi Covid-19. penelitian yang dilakukan oleh Purwanto
Selain dengan guru dan orang tua (2020) dapat disimpulkan bahwa ternyata
siswa, peneliti juga merangkum banyak kendala atau kekurangan yang
wawancara dengan siswa mulai dari kelas dialami oleh guru, siswa dan orang tua.
1 hingga kelas 6. Dimasa pandemi Covid- Berdasarkan latar belakang
19 mempengaruhi pembelajaran siswa permasalahan tersebut peneliti ingin
disekolah akibat yang dirasakan siswa pun meneliti lebih alam terkait permasalahan
berragam mulai pembelajaran menjadi pembelajaran daring di SD 2 Tenggeles.
lebih sulit, tidal bisa belajar disekolah, Selain itu peneliti ingin menganalisa
tidak bisa bertemu dangan teman teman, terkait dengan solusi untuk mengetahui
pemahaman materi menjadi berkurang, kendala pembelajaran daring di SD 2
dan siswa lebih merasa senang ketika Tenggeles. Tujuan dalam penelitian ini
belajar disekolah. Dalam pelaksanaan adalah untuk mendeskripsikan kendala
pembelajaran daring siswa menggunakan pembelajaran daring yang dialami oleh
grub via aplikasi WhatsApp. Beberapa siswa, mendeskripsikan kendala
siswa merasa mengeluh karena tugas yang pembelajaran daring yang dialami oleh
diberikan guru dirasa sulit, namun ada guru dan memberikan solusi dari kendala
beberapa yang merasa tugas yang tersebut.
diberikan guru dirasa sedang atau mudah. Berdasarkan latar belakang
Dari hasil observasi dan wawancara yang tersebut peneliti membuat judul “Analisis
peneliti lakukan di SD 2 Tenggeles kepada pembelajaran daring di SD 2 Tenggeles
guru, siswa dan orang tua dapat Mejobo Kudus pada masa pandemi Covid-
disimpulkan bahwa ternyata banyak 19”. Alasan peneliti melakukan penelitian
kendala dan kekurangan yang dialami oleh terkait pembelajaran daring adalah untuk
guru, siswa dan orang tua dalam proses memberikan kontribusi ilmu pengetahuan
pembelajaran daring di SD 2 Tenggeles. terkait pandemi covid-19 yang terjadi di
Penelitian tentang pembelajaran Indonesia dimana berdampak pada
daring di sekolah dasar juga pernah pembelajaran sekolah yang di alihkan
dilakuakan oleh Purwanto (2020) dengan untuk dilakukan dirumah sebagai bentuk
judul Studi Eksploratif dampak pandemi penanggulangan penyebaran virus covid-
Covid-19 terhadap pembelajaran online di 19.
sekolah dasar. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa terdapat beberapa 2. METODE
kendala yang dialami oleh murid, guru dan Metode penelitian yang digunakan
orang tua dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian ini adalah penelitian
online yaitu penguasaan teknologi masih kualitatif deskriptif. Subjek penelitian
kurang, penambahan biaya kuota internet, yaitu satu siswa yang di ambil dari kelas I
adanya pekerjaan tambahan bagi orang tua sampai kelas VI. Sumber data penelitian
dalam mendampingi anak belajar, yaitu siswa, guru, dan orang tua siswa.
komunikasi dan sosisalisasi antar siswa, Teknik analisis data yang peneliti gunakan
guru dan orang tua menjadi berkurang dan adalah analisis model interaktif
jam kerja menjadi tidak terbatas bagi guru (interactive model analysis) dari Miles dan
karena harus berkomunikasi dan Huberman dalam Prihati (2018: 41).
berkoordinasi denga orang tua, guru lain Dalam teknik analisis model interaktif ini

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


45

setelah dikumpulkan data maka kegiatan merasa pembelajaran menjadi sulit karena
analisis dilakukan dengan mengikuti pola hanya diberikan soal-soal saja selain itu
interaksi anata reduksi data, display data, soal yang diberikan panjang-panjang oleh
dan penarikan kesimpulan atau verivikasi, guru, seperti halnya siswa yang lain MH
yang digambarkan sebagai berikut: merasa lebih senang ketika belajar
disekolah dengan teman dan guru, dalam
pembelajaran daring dirumah pun MH
tidak pernah melakukan belajar kelompok
dengan teman-temannya. Dalam data yang
ditemukan informan mengemukakan
bahwa :
“Sekolah, karena disekolah banyak
teman yang bisa di ajak bermain.”
“Pembelajaran menjadi sulit, karena
Gambar 1. Analisis model interaktif hanya dikasih soal-soal.”
“Sulit karena ibu guru memberikan
Sumber: Prihati (2018: 41) soal yang panjang-panjang.”
Hal tersebut menunjukan bahwa
Teknik pengumpulan data meliputi dalam melakukan pembelajaran dirumah
teknik wawancara, observasi dan siswa juga jarang bertemu dengan teman-
dokumentasi. temannya, hubungan antar teman
mempengaruhi semangat siswa dalam
3. HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan pembelajaran. Selain
a. Kendala Pembelajaran Daring hubungan atara teman kendala yang
Siswa dialami MH selanjunya adalah
Peneliti melaukan wawancara pembelajaran menjadi sulit karena hanya
kepada beberpa siswa SD 2 Tenggeles dikasih soal-soal, selain itu soal yang
baik secara langsung dan melalui video diberkan juga panjang-panjang. MH
call. merasa pembelajaran daring yang
dilakukan dirumah hanya diberikan soal
oleh guru hal tersebut menunjukan bahwa
antara soal-saol dan pembelajaran atau
materi yang diberikan oleh guru ternyata
menurut MH lebih banyak diberikan soal-
soal saja. Namun tidak dipungkiri dalam
pembelajara daring guru tidak bisa
maksimal dalam memberikan materi
pembelajaran seperti ketika di lakukan di
Gambar 1. Wawancara dengan siswa I Sekolah karena keterbatasan waktu dan
kuota internet yang terbatas pula.
Wawancara yang pertama adalah Wawancara yang kedua adalah
dengan MH Dari hasil wawacara peneliti dengan AR siswa kelas 2 SD 2 Tenggeles
menemukan beberapa kendala yang yang peneliti lakukan melalui Video call.
dialamai MH dalam melakukan Dari wawancara yang peneliti lakukan
pembelajaran daring dirumah adalah dengan AR peneliti menemukan ada

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


46

beberapa kendala yang di alami AR dalam antara siswa dan guru tidak lagi dekat
proses pembelajaran daring salah satu seperti dulu pembelajaran yang dilakukan
diantaranya adalah AR merasa lebih secara daring ternyata mebawa dampak
senang ketika belajar disekolah karena yang signifikan dalam tingkat pemahaman
lebih faham materi yang di terangkan oleh materi siswa. Disisi lain siswa
guru yang kedua adalah tidak pernah berpandangan dalam pembelajaran daring
datang kesekolah. Dalam data yang hanya diberikan soal-soal saja.
ditemukan informan mengemukakan Wawancara selanjutnya adalah
bahwa: dengan SGK yang peneliti lakukan
“Lebih senang ketika disekolahan melalui video call atau panggilan video
karena lebih faham materi yang di dari wawancara tersebut peneliti
terangkan oleh guru.” menemukan kendala yang dialami SGK
Hal tersebut menunjukan bahwa dalam pembelajaran daring yaitu SGK
ternya pembelajaran yang dilakukan merasa ketika pembelajaran dirumah tidak
disekolah dengan yang dilakukan daring bisa bertemu dengan teman teman. Seperti
siswa lebih faham ketika disekolah karena yang dikemukakan ketika peneliti
ketika disekolah pembelajaran diterangkan bertanya apa akibat yang ditimbulkan
secara langsung oleh guru, namun kendala dengan adanya pandemi Covid-10 bagi
yang kendala yang dialamai AR tersebut pembelajaran disekolah:
dapat di antisipasi dengan mengikuti les “Tidak bisa belajar dengan teman-
atau bimbil sehingga siswa akan tetap teman.”
memahami pelajaran karena mengikuti les Interaksi antar sisama teman atau
atau bimbel. siswa harus tetap berjalan agar dalam
Wawancara selanjutnya adalah pembelajaran daring yang dilakukan
dengan ALN yang peneliti lakukan dirumah tidak membuat siswa merasa
melalui Video call atau panggilan video. stress atau jenuh. Disisilain dengan
Dalam data yang ditemukan informan bertemu dengan siswa yang lain siswa
mengemukakan bahwa: dapat melakukan belajar kelompok agar
“ Materi pembelajaran sulit difahami siswa dapat saling berinteraksi dan
dan hanya di kasih soal-soal saja.” berdiskusi tentang materi peelajaran.
“Sulit karena belum faham dengan Wawancara selanjutnya adalah
materi yang diajarkan.” dengan LPM yang peneliti lakukan
Hal tersebut menunjukan bahwa melalui video call atau panggilan video
pademi Covid-19 membawa dampak bagi dari hasil wawancara tersebut peneliti
bagi pembelajaran disekolah yaitu siswa menemukan beberapa kendala yang
merasa materi pembelajaran menjadi lebih dialamu oleh LPM dalam pembelajaran
sulit untuk difahami. Tingkat pemahaman daring salah satu diantaranya adalah siswa
siswa dalam materi pembelajaran menjadi merasa pembelajaran menjadi sulit,
rendah dibandingkan dengan ketika dengan pemahaman materi yang kurang
disekolah hal tersebut menunjukan bahwa yang kedua adalah LPM merasa sedih
peran guru sangat besar dalam tingkat ketika pembelajaran dirumah karena tidak
pemahaman materi oleh siswa. Dalam bisa belajar dengan teman-teman yang
situasi pandemi seperti ini yang bisa diajak bermain lalu yang ketiga
mengharuskan kegiatan pembelajaran adalah LPM merasa sedih ketika
harus dilakukan disekolah membuat jarak pembelajaran dirumah karena tidak bisa

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


47

belajar dengan teman-teman yang bisa Wawancara dengan siswa yang


diajak bermain Dalam data yang terakrih adalah dengan MI yang peneliti
ditemukan informan mengemukakan lakukan secara langsung dengan tetap
bahwa : menggunakan protocol kesehatan. Dari
“Ada senangnya dan ada sendihnya hasil wawacara dapat peneliti menemukan
tetapi banyak sedihnya karena tidak beberapa kendala yang dialamai MI yaitu
bisa belajar dengan tema-teman dan merasa sedih kerena tidak be-isa bertemu
bosen belajar sendiri.” dengan teman dan tidak pernah belajar
“Disekolah karena banyak teman yang bersama dengan temannya. Dalam data
bisa diajak main.” yang ditemukan informan mengemukakan
“Sulit karena pak guru hanya bahwa:
memberikan soal saja dan kita harus “Tidak bisa belajar disekolah”
memahami materi sendiri melalui “Sedih karena tidak bisa bertemu
youtube.” dengan teman-teman.”
Seperti yang terjadi pada siswa “Tidak ada karena belajar sendiri-
sebelumnya permasalahan yang dialami sendiri dirumahnya.”
oleh LPM adalah merasa sedih karena Dari kendala yang dialami oleh MI
tidak bisa belajar dengan teman-temannya kurang lebih sama dengan siswa yang lain
hal tersebut menujukan bahwa hubungan yaitu merasa sedih karena tidak bisa
pertemanan mempengaruhi semangat bertemu dengan teman sejawatnya
belajar siswa. LPM pun membandingkan disisiain tidak bisa belajar bersama dengan
tingkat kebahagiaan dalam belajar lebih temannya.
senang ketika disekolah disbanding Selain wawancara peneliti juga
dirumah. Kendala selanjutnya LPM melakukan observasi. Berdasarkan hasil
merasa tugas yang diberikan oleh gurunya observasi peneliti menemukan beberapa
dirasa sulit karena disisilain yang hanya kendala yang dialami oleh siswa yaitu ada
memberikan soal saja siswa harus mampu siswa yang tiak memiliki gadget atau
memahami materi pelajaran yang ada di laptop, kurangnya interaksi langsung
internet yaitu melalui aplikasi youtube dan dengan guru dan siswa mudah bosan atau
google. jenuh. Hal tersebut menunjukan kendala-
Dari sini peneliti menganalisa kendala yang dialami oleh siswa.
bahwa perbandingan anatar melihat atau Selain wawancara peneliti juga
menyimak materi pelajaran yang melakukan observasi. Berdasarkan hasil
dilakukan secara langsung dengan tidak observasi peneliti menemukan beberapa
langsung lebih dipahami oleh siswa jika kendala yang dialami oleh siswa yaitu ada
dilakukan secara langsung atau secara siswa yang tiak memiliki gadget atau
tatap muka. Dengan interaski secara laptop, kurangnya interaksi langsung
langsung siswa akan lebih faham dan dengan guru dan siswa mudah bosan atau
mengerti tentang materi yang diterangkan. jenuh. Hal tersebut menunjukan kendala-
kendala yang dialami oleh siswa.
Berdasarkan obervasi dan
wawancara peneliti menemukan kesamaan
kendala yang ditemukan oleh Purwanto
(2020) .dari penelitian tersebut
Gambar 2. Wawancara dengan Siswa II menunjukan bahwa hasil penelitian

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


48

terdapat beberapa kendala yang dialami pembelajaran, kini menjadi


oleh siswa yaitu merasa dipakasa belajar terpangkas.”
dengan jarak jauh tanpa sarana dan
prasarana memadai di rumah. Fasilitas ini
sangat penting untuk kelancaran proses
belajar mengajar, kendala selanjutnya
yang dialami adalah sekolah diliburkan
terlalu lama membuat siswa jenuh, siswa
mulai jenuh di rumah dan ingin segera
kembali ke sekolah untuk bermain dengan
teman-temannya, siswa terbiasa berada di
sekolah untuk berinteraksi dengan teman-
temannya. Gambar 3. Wawancara dengan Guru I

b. Kendala Pembelajaran Daring Dari pernyataan tersebut


Guru menunjukan bahwa dalam pandemic
Wawancara yang pertama adalah Covid-19 mempengaruhi proses
dengan Bapak KH guru kelas VI SD 2 pembelajaran Guru karena tidak bisa
Tenggeles. Yang peneliti lakukan secara bertemu kembali dengan siswa
langsung. Berdasarkan hasil wawancara pembelajaran pun menjadi kurang efektif
yang peneliti lakukan kepada guru SD 2 yang dimana dalam satu hari guru bisa
Tenggeles adalah pada masa pandemi menyelesiakan satu pembelajaran saat
covid-19 mempengaruhi proses masih disekolah namun kini harus
pembelajaran guru kerena tidak bisa terpangkas karena keterbatasan waktu atau
bertemu dan mengajar secara langsung kuota internet baik bagi guru sendiri atau
dengan siswa, jadi terjadi kesulitan dalam bagi siswa. Hal tersebut menjadikan
memberikan materi pelajaran kepada kendala dalam penyampaian materi
siswa, pembelajaran disekolah menjadi kepada siswa. Bapak KH juga
terganggu dan menjadi tidak efektif dan menambahkan bahwa terdapat
kurang maksimal, dimana yang sebelunya permasalahan lain yang dialami oleh siswa
dalam satu hari bisa selesai satu seperti yang dikemukakan:
pembelajaran kini menjadi terpangkas. “Kalau pada awal pembelajaran
Dalam data yang ditemukan informan daring saya memakai aplikasi zoom,
mengemukakan bahwa: namun dalam berjalannya waktu,
“Jelas mempengaruhi, karena tidak yang mengikuti proses pembeajaran
bisa bertemu langsung dengan siswa, sedikit, setelah saya selidiki ternyata
jadi terjadi kesulitan dalam ada anak yang tidak mempunyai HP
memberikan materi pelajaran yang ada juga anak yang dalam satu
diamanantkan kurikulum kepada kita keluarga bergantian hp dengan
dalam pembelajaran pun mau tidak saudaranya.”
mau harus kita pangkas atau kita “Ketika saya memberi tugas, seperti
singkat.” contoh pagi hari saya memeberikann
“Terus terang sangat terganggu dan tugas dengan memberikan link di
menjadi tidak efektif, yang grub yaitu dari youtube dengan
sebenarnya satu hari bisa selesai satu harapan di tonton dan dipelajari,

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


49

setelah itu saya suruh untuk mengisi siswa. Dalam data yang ditemukan
evaluasi pembelajaran di google informan mengemukakan bahwa:
form, namun dari total 30 an siswa “Pembelajaran menjadi kurang
hanya 18 siswa yang megumpulkan maksimal, karena tidak bertatap muka
tugas.” secara langsung dengan siswa.”
Berdasarkan pernyataan tersebut
menunjukan bahwa hubungan komunikasi Sebagaimana yang diharapkan oleh
antara guru dan siswa ternyata kurang siswa dimana pembelajaran diharapkan
berjalan dengan lancar dimana ada siswa secara tatap muka Ibu AS juga
yang masih belum mempunyai hp sebagai mengharapkan demikian, dimana guru
alat komunikasi antara guru dan siswa dan mengeluhkan tentang pembelajaran yang
ada pula siswa yang harus bergantian menjadi kurang maksimal kerena tidak
dengan saudaranya dalam menggunakan dilakukan secara langsung. Kendala
hp. selanjutnya yang dialami oleh Ibu AS
Permasalahan tersebut tidak dapat adalah tentang atusias murid dalam
dipungkiri dimana latar belakang keluarga mengikuti pembelajaran, sebagaimana
setiap siswa memang berbeda beda. yang beliau kemukakan:
Antusiasme siswa dalam mengikuti “Sebagian ada yang mau mengikuti
pembelajaran daring pun dirasa kurang dan sebagian ada pula yang tidak
oleh guru hal tersebut dapat dilihat saat antusia atau mengabaikan.”
guru memberikan tugas hanya beberapa Keluhan yang dialami oleh Bapak
siswa saja yang mengumpulkan. KH ternyata kurang lebih sama dengan
Wawancara dengan guru apa yang dialami oleh Ibu AS dimana
selanjutnya adalah dengan Ibu AS Guru murid kurang antusias dalam mengikuti
kelas IV yang peneliti lakukan secara proses pembelajaran daring bahkan ada
langsung di SD 2 Tenggeles. juga yang mengacuhkan.
Selain itu Ibu guru juga menilai
bahwa dalam peran orang tua kepada
siswa dalam proses pembelajaran daring
adalah sebagian orang tua mau membantu
siswa dalam belajar namun ada juga
beberapa siswa yang masih kurang
mendapat perhatian dari orang tuanya.
Selanjutnya dalah pembelajaran daring
kurang maksimal karena yang tidak
dilakuakn secara tatap muka membuat
Gambar 4. Wawancara dengan Guru II hasil evaluasi pembelajaran menjadi
kurang maksimal. Kendala yang dialami
Dari hasil wawancara dapat Ibu AS selanjutnya adalah tentang
peneliti simpulkan bahwa dalam pengaruh orang tua terhadap hasil belajar
pembelajaran di masa pandemi Covid-19 siswa dalam proses pembelajaran daring
guru merasa pembelajaran menjadi kurang sebagaimana yang beliau kemukakan:
maksimal karena tidak dilakukan secara “Sebagian besar ada yang membantu
tatap muka atau secara langsung dengan siswa, dan ada juga siswa yang
kurang perhatian.”

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


50

“Pembelajaran menjadi kurang berlaku di kelas tatap muka, cakupan


maksimal, karena tidak dilakukan materi kurikulum lebih sedikit. Dan waktu
secara tatap muka sehingga evaluasi layar yang lebih lama sebagai hasil dari
tidak sesuai kemampuan siswa pembuatan konten-e dan memberikan
sendiri.” umpan balik kepada pekerjaan siswa,
Pengaruh orang tua kepad siswa komunikasi yang lebih intens dan
dalam pembelajaran daring ternyata memakan waktu dengan orang tua. Dalam
berpengaruh signifikan dlaam berkomunikasi dengan siswa guru juga
perkembangan belajar anak simana anak sama-sama menggunakan apliasi
yang mendapatkan perhatian spesial akan WhatsApp Group untuk berdiskusi dan
dapat mengikuti pelajaran dengan baik, dan berbagi dokumen dengan siswa.
begitupun sebaliknya anak yang kurang Selanjutnya penelitian sejalan dengan
medapat perhatian akan kurang dalam penelitian yang dilakukan oleh Purwanto
mengikuti pelajaran. Disisilain peran (2020) dari penelitian tersebut
orang tua yang terlalu over tanpa batasan menunjukan bahwa guru belum ada
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa budaya belajar jarak jauh karena selama
juga sebagai mana pernyataan di atas yaitu ini system belajar dilaksanakan adalah
hasil evaluasi pembelajaran siswa menjadi melalui tatap muka, para guru pun terbiasa
tidak sesuai dengan kemampuannya belajar disekolah dengan murid-murid.
sendiri hal itu sejalan dengan apa yang di
temukan oleh Bapak KH dimana anak c. Kendala Pembelajaran Daring
yang mendapatkan perhatian spesial akan Orang Tua Siswa
mendapatkan nilai yang bagus dan begitu Sebagai penguat peneliti
pun sebaliknya. melakuakan wawancara dengan orang tua
Selain wawancara kepad guru siswa yaitu Ibu SGK untuk mengetahui
peneliti juga melakukan obervasi dalam kendala yang dialami siswa dan orang tua.
menggali informasi untuk emnemukan peneliti melakukan wawancara melalui
kendala pembelajaran daring yang di video call atau panggilan video
rasakan oleh guru. Dari hasil observasi
peneliti menemukan beberapa kendala
yang di rasakan oleh guru yaitu
keterbatasan ruang dan waktu dalam
proses mengajar, harus membuat rencana
baru dalam mengajar dan guru menjadi
kerepotan bagi yang mempunyai anak
harus mengajar anak dan siswanya.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilaukan oleh Setyorini Gambar 5. Wawancara dengan orang tua
(2020) dari penelitian tersebut siswa
menunjukan bahwa hasil penelitian Hasil wawancara dengan orang tua
terdapat beberapa kendala yang dialami siswa yaitu dengan adanya virus Covid-19
oleh guru yaitu guru mengidentifikasi mempengaruhi proses pembelajaran anak
lebih banyak tantangan dan kendala, disekolah karena kalau belajar dirumah
termasuk beberapa pembatasan dalam orang tua menjadi siring merasa keasal
pilihan metode pengajaran yang biasanya dan lelah karena orang tua baru bisa

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


51

menemani anak belajar setelah pulang


kerja, orang tua juga menilai bahwa
pembelajaran daring yang dilakukan anak
dirumah adalah kurang efektif dan lebih
baik belajar di sekolah. Dalam data yang
ditemukan informan mengemukakan
bahwa:
”Lebih baik belajar disekolah, dan
kalau belajar dirumah saja menjadi
sering merasa kesal dan lelah.” Gambar 6. Wawancara dengan orang tua
“Iya, setelah saya pulang kerja atau siswa
ketika habis mahrib.” Hasil wawancara dengan orang tua
“Kurang efektif, dan lebih baik belajar siswa yaitu dengan adanya virus Covid-19
disekolah.” mempengaruhi proses pembelajaran anak
Berdasarkan pernyataan yang disekolah karena orang tua merasa yang
dikemukaan Ibu NSH bahwa orang tua sekolah bukan lagi anaknya melainkan
merasa kesulitan dalam mendampingi dan tergantikan oleh orang tua, selanjutnya
mengajari anak alam melakukan orang tua menilai anak dahulu sesudah
pembelajaran daring karena baru bisa bisa membaca dan menguasai pelajaran
mendampingi anak setelah pulang kerja, namun setelah adanya pandemi sudah
hal tersebut tentu membuat orang tua banyak yang lupa, Dalam data yang
merasa lelah, namun tidak dipungkiri ditemukan informan mengemukakan
bahwa kewajiban orang tua harus berperan bahwa:
menggantikan guru dalam mengasuh, “Yang pasti sangat mempengaruhi
mengawasi dan mengajari anak alam karena yang sekolah bukan lagi
proses pembelajaran daring selain itu Ibu anak, melainkan tergantikan orang
NSH juga menilai bahwa pembelajaran tua.”
daring kuarang efektif dan lebih baik “Banyak pengaruhnya, salah satunya
dilakukan disekolah. Kendala selanjutnya contoh anak saya sendiri yang
adalah mengenai biaya kebutuhan anak dulunya sudah bisa membaca namun
untuk pembelajaran daring sebagaimana setelah pembelajaran berlaih
yang beliau kemukakan: kerumah kini banyak yang lupa.”
“Menjadi melonjak atau mengalami Berdasarkan pernytaan yang
kenaikan.” dikemukakan oleh Bapak IA bahwa
Perbandingan biaya keuangan anak setelah adanaya pembelajaran daring
anatara sebelum dan sesudah pandemi dirumah orang tua merasa yang sekolah
mengalami kenaikan. Kenaikan biaya bukan lagi siswa namun tergantikan oleh
anak tersebut tidak lain untuk kebutuhan orang tua dimana orang tua. Disini orang
biaya kuota internet anak disisilain Ibu tua berperan untuk menemani anak dalam
NSH juga memiliki 2 anak yang masih belajar dan membantu mengerjakan tugas
sekolah SD. Sebagai penguat yang kedua siswa tidak jadi secara tidak langsung
peneliti melakuakan wawancara dengan orang tua menggantikan peran siswa
Bapak IA orang tua dari siswa kelas 1. dalam sekolah.
Kendala selanjutnya adalah tentang
perkembangan anak dalam pembelajaran

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


52

daring orang tua menilai perkembangan bentu tabel agar lebih mudah dalam
anak menjadi menurun seperti yang membacanya.
dikemukakan bahwa anak yang dulunya
sudah bisa membaca kini sudah banyak Tabel 1. Kesamaan Kendala
yang lupa menginat anak dari Bapak IA Pembelajaran daring
baru kelas 1 yaitu baru belajar membaca.
Dengan pembelajaran dirumah Subjek Persamaan Kendala
pengawasan guru dalam belajar memang Siswa 1. Siswa merasa
berkurang disinilah sebagai orang tua pembelajaran menjadi
seharusnya memberikan stimulan dan sulit karena hanya
arahan serta latihan kepada anak untuk diberikan soal-soal saja.
tetap belajar membaca dan belajar mata 2. Siswa tidak bisa bertemu
pelajaran yang lain. dengan teman-temannya
Kendala selanjutnya adalah tentang untuk bermain dan belajar
pengeluaran biaya bulanan orang tua kelompok
untuk anak sebagaimana yang beliau 3. Siswa tidak pernah datang
kemukakan: kesekolah .
“Pengeluaran tentu menjadi lebih Guru 1. Guru tidak bisa bertemu
banyak ketika adanya pandemi, langsung dengan siswa
karena anak membutuhkan kuota sehingga terjadi kesulitan
internet dan anak hanya mau belajar dalam pemberian materi
ketika sudah dituruti kemauannya.” kepada siswa.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat 2. Guru menilai
disimpulkan bahwa setelah adanya pembelajaran menjadi
pembelajaran daring dirumah pengeluaran kurang efektif dan
biaya menjadi naik mengingat dalam maksimal.
pembelajaran daring membutuhkan kuota 3. Guru menilai Peran orang
internet sebagai penunjang alat tua berpengaruh terhadap
komunikasi antara guru dan siswa. hasil belajar dan
perkembangan belajar
d. Solusi Kendala Pembelajaran siswa.
Daring 4. Guru menilai antusias
Setelah melakukan observasi siswa kurang bahkan ada
kepada Siswa, Guru dan Orang tua di SD yang mengacuhkan dalam
2 Tenggeles ternyata banyak sekali mengikuti proses
kendala yang dialami oleh Siswa, Guru pembelajaran daring.
dan Orang tua. Dari kendala tersebut Orang 1. Pengeluaran biaya
perlunya utnuk di evaluasi agar nantinya Tua kebutuhan anak menjadi
pembelajaran daring dapat berjalan naik atau melonjak
dengan lancar, sesuai harapan mengingat semenjak anak melakukan
bahwa pandemi Covid-19 belum juga pembelajaran daring di
mereda. rumah.
Berikut peneliti rangkumkan
kendala pembelajaran daring yang telah
peneliti temukan sebelumnya kedalam

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


53

Tabel 2. Perbedaan Kendala agar bisa mendengarkan pembelajaran dari


Pembelajaran Daring guru karena siswa mengaku lebih faham
Subjek Perbedaan Kendala tentang apa yang diterangkan guru
Siswa 1. Siswa merasa jenuh disbanding dengan melihat atau menyimak
melakukan pembelajaran pembelajaran yang ada di internet seperti
daring dirumah. yang salah satu siswa kemukakan:
2. Siswa merasa senang “Sulit karena pak guru hanya
melakukan pembelajaran memberikan soal saja dan kita harus
daring disekolah karena memahami materi sendiri melalui
lebih faham materi yang youtube.”
diterangkan oleh guru. ”Materi pembelajaran sulit difahami
3. Siswa merasa tugas yang dan hanya di kasih soal-soal saja.”
diberikan oleh guru di rasa “Ada senangnya dan ada sendihnya
sulit karena belum tetapi banyak sedihnya karena tidak
memahami materi yang bisa belajar dengan tema-teman dan
diajarkan. bosen belajar sendiri”
“Disekolah karena banyak teman
Guru 1. Hubungan komunikasi yang bisa diajak main.”
antara guru dan siswa Berdasarkan pernyataan siswa
kurang maksimal tersebut menunjukan bahwa pada
Orang 1. Orang tua merasa kesal umumnya permasalahan yang dialami
Tua dan lelah karena harus siswa adalah kejenuhan karena selalu
menemani dan membantu belajar dirumah, kejenuhan itu di perparah
anak bekajar. karena tidak bisa bertemu dengan
2. Orang tua menilaip temannya disisilain pemahaman materi
pembelajaran daring siswa kurang karena peran guru
kurang efektif tergantikan oleh materi materi yang ada di
3. Orang tua menilai yang internet atau video youtube. Nuris (2019:
sekolah tidak lagi anak 21) Menyatakan bahwa untuk mendukung
melainkan tergantikan hasil positif dalam mencapai hasil
oleh orang tua. pembalajaran yang baik maka diperlukan
4. Kemampuan dan dukungan faktor lain yaitu motivasi.
pemahaman anak terhadap Berdasarkna pendapat diatas dapat
materi pelajaran di disimpulkan bahwa untuk mendukung
sekolah menurun. hasil positif dalam mencapai hasil
Peneliti menyimpulkan kendalan pembelajaran yang baik maka diperlukan
yang dialami oleh siswa adalah tentang faktor lain dimana dalam kendala yang
keluhan siswa yang tidak pernah datang dialami siswa adalah tidak pernah belajar
kesekolah disisilain dalam proses disekolah disisilain siswa lebih senang
pembelajaran daring siswa tidak pernah ketika melakukan pembelajaran disekolah
bertemu dengan teman temannya hal karena banyak teman.
tersebut mengakibatkan siswa merasa Maka dapat disimpulkan bahwa
jenuh dalam belajar dirumah. Harapan solusi kendala yang dialami siswa adalah
siswa adalah setidaknya belajar disekolah siswa dapat melakukan belajar kelompok
bersama teman diharapkan dalam belajar

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


54

kelompok bersama teman dirumah akan evaluasi belajar siswa dan harapan guru
dapat saling berdiskusi dalam memahami adalah pembelajaran yang dilakukan
materi pelajaran disisilain siswa akan lebih secara tatap muka agar guru dapat menilai
termotivasi dan semangat dalam perkembangan belajar siswa dalam
melakukan pembelajaran daring dirumah. mengikuti pembelajaran disisilain guru
Selanjutnya adalah kendala yang dapat melihat kemampuan siswa dalam
dialami oleh guru menyimpulkan bahwa mengerjakan soal-soal yang diberikan.
kendala yang dialami oleh guru adalah Lalu solusi dari kenala yang di alami oleh
pembelajaran menjadi kurang maksimal guru adalah guru dapat menghimbau
karena keterbatasan komunikasi dengan orang tua dalam menemani anak saat
siswa yang hanya dilakukan melalui belajar untuk memberikan batasan dalam
daring saja sebagaimana yang guru mengajari anak yaitu untuk membiarkan
kemukakan sebagai berikut: anak mengerjakan soal evaluasi agar dapat
“Pembelajaran menjadi kurang melihat kemampuan anak dalam
maksimal, karena tidak dilakukan menguasai materi pelajaran.
secara tatap muka sehingga evaluasi Yusuf (2018: 134) Menyatakan
tidak sesuai kemampuan siswa bahwa guru yang profesional diyakini
sendiri.” mampu memotivasi siswa untuk
“Jelas mempengaruhi, karena tidak mengoptimalkan potensinya dalam rangka
bisa bertemu langsung dengan siswa, pencapaian standar pendidikan yang
jadi terjadi kesulitan dalam diterapkan. Berdasarkan kutipan tersevut
memberikan materi pelajaran yang diharapkan bagi guru untuk dapat
diamanantkan kurikulum kepada kita memotivasi semangat belajar siswa
dalam pembelajaran pun mau tidak walaupaun dilakukan secara daring
mau harus kita pangkas atau kita dirumah atau tidak bertatap muka secara
singkat.” langsung dengan guru sehingga siswa
Dari kedua pendapat guru tersebut tetap semangat dalam belajar dirumah.
menunjukan bahwa guru merasa Dari kedua kendala yang dialami
pembelajaran kurang maksimal dan antara siswa dan guru tersebut peneliti
kurang efektif dimana saat disekolah guru melihat satu kesamaan antar siswa dan
bisa menyelesaikan 1 pembelajaran dalam guru yaitu sama-sama ingin bertemu di
satu hari kini harus terpangkas, disisilain sekolah agar terjadi interaksi dimana siswa
guru menilai hasil evaluasi belajar siswa mengharapkan pemaparan materi
menjadi kurang relevan dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru dan
kemampuan siswa karena ada peran orang guru ingin melihat secara langsung
tua dalam pembelajaran dairumah. kemampuan siswa dalam menguasai
Sebagaimana yang dikemukakan: materi pelajaran. Namun kedua harapan
tersebut tidak pernah terwujud karena dari
“Pembelajaran menjadi kurang pembelajaran daring yang sudah
maksimal, karena tidak dilakukan berlangsung siswa mengaku tidak pernah
secara tatap muka sehingga evaluasi datang kesekolah untuk melakukan
tidak sesuai kemampuan siswa pembelajaran.
sendiri.” Maka peneliti memberikan solusi
Hal tersebut menunjukan bahwa dari permasalahan tersebut yaitu adalah
peran orang tua mempengaruhi hasil melalui pembelajaran berbasis Blended

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


55

Learning. Adi (2018: 7) menyatakan memahami materi pelajaran kerena hanya


bahwa penegrtian pembelajaran berbasis menyimak dan membaca materi dari
blanded learning adalah pembelajaran internet bukan dari guru. Solusi kendala
yang mengkombinasi strategi yang dialami siswa adalah siswa dapat
penyampaian pembelajaran menggunakan melakukan belajar kelompok bersama
kegiatan tatap muka, pembelajaran teman diharapkan dalam belajar kelompok
berbasis computer (offline), dan computer bersama teman dirumah akan dapat saling
secara online (internet dan mobile berdiskusi dalam memahami materi
learning). pembelajaran blanded dapat pelajaran disisilain siswa akan lebih
menggabungkan pembelajaran tatap muka termotivasi dan semangat dalam
(face to face) dengan pembelajaran melakukan pembelajaran daring dirumah.
berbasis computer. Dapat disimpulkan Selain itu kendala yang dialami guru
bawah pembelajaran berbasis Blended adalah guru merasa pembelajan kurang
Learning adalah pembelajaran yang maksimal kerena guru tidak bisa
menggabungkan pembelajaran tatap muka menyampaikan meteri secara tatap muka
dan pembelajaran berbasis computer atau dan guru tidak bisa milhat perkembangan
dalam jaringan atau online. siswa menguasai materi pelajaran.
Dengan pembelajaran berbasis diharapkan bagi guru untuk dapat
Blended Learning diharapkan permaslahan memotivasi semangat belajar siswa
yang pembelajan daring yang terjadi di SD walaupaun dilakukan secara daring
2 Tenggeles dapat terjawab. Harapannya dirumah atau tidak bertatap muka secara
adalah dalam pembelajaran daring langsung dengan guru sehingga siswa
setidaknya ada beberpa pertemuan yang tetap semangat dalam belajar dirumah. .
dilakukan secara langsung atau tatap muka solusi selanjutnya dari kenala yang di
sehingga terjadi interaksi pembelajaran alami oleh guru adalah guru dapat
antara guru dan siswa sehingga siswa menghimbau orang tua dalam menemani
dapat mendengarkan pemaparan materi anak saat belajar untuk memberikan
dari guru dan guru juga dapat melihat batasan dalam mengajari anak yaitu untuk
kemampuan siswa dalam menguasai membiarkan anak mengerjakan soal
pelajaran. evaluasi agar dapat melihat kemampuan
anak dalam menguasai materi pelajaran.
4. KESIMPULAN Solusi dari kendala yang dialami
Berdasarkan hasil penelitian yang oleh siswa adalah orang tua selain
dilakukan di SD 2 Tenggeles tentang mengasuh dan menemani anak dalam
pembelajaran daring selama pandemi belajar diharapkan juga menggantikan
Covid-19 dapat disimpulkan bahwa ada peran guru untk mengajari anak dalam
beberapa kendala yang dialami oleh siswa memahami materi pelajaran yang sulit dan
dan guru dalam pelaksanaan siswa diharapkan untuk bisa belajar
pembelajaran daring. kelompok dengan teman agar tidak jenuh
Salah satu kendala yang dialami dalam belajar dirumah. Lalu solusi dari
siswa adalah kendala yang dialami oleh kenala yang di alami oleh guru adalah
siswa yaitu siswa merasa jenuh karena guru dapat menghimbau orang tua untuk
selalu belajar dirumah, siswa tidak pernah membiarkan anak mengerjakan soal
bertemu untuk belajar dengan temannya evaluasi agar dapat melihat kemampuan
dan siswa merasa kurang faham dalam anak dalam menguasai materi pelajaran.

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021


56

Berdasarkan kendala yanag dialami Psycology and Counseling. 2 (1):


oleh siswa dan guru dapat di simpulkan 2716-4446.
bahwa terdapat satu kesamaan yaitu saling
mengharapkan untuk bisa datang Setyorini. (2020). Pandemi Covid-19 dan
kesekolah guna melakukan pembelajaran Online Learning: Apakah
secara tatap muka, maka solusi dari Berpengaruh Terhadap Proses
permasalah tersebut adalah dengan Pembelajaran Pada Kurikulum 13?.
dilakukan kannya pembelajaran berbasis Journal Of Industrial Enggineering
Blended Learning yaitu pembelajaran & Management Research (JEIMAR)
yang menggabungkan antara pembelajaran 1 (1) 2722-8878.
tatap mukan dan pembelajaran berbasis
computer atau dalam jaringan. Sudarsana, K., dkk. (2020). Covid-19
Perspektif Pendidikan. Medan:
DAFTAR PUSTAKA Yayasan Kita Menulis.

Adi, S. (2018). Landasan Pengembangan Yusuf, R. A., dan Mukhadis, A. (2018).


Sekolah Olahraga. Malang: Wineka Model pengembangan
Media. Profesionalitas guru sesuai tuntutan
Revitalisasi pendidikan Vokasi di
Khadir, A. (2012). Dasar- dasar Indonesia. Lectura Jurnal
Pendidikan. Jakarta: Kencana. Pendidikan. 9 (2): 130-139.

Masrul, dkk. (2020). Pandemi Covid-19:


Persoalan dan Refleksi di Indonesia.
Medan: Yayasan kita Menulis.

Nuris, M. D. (2019). Motivasi Belajar dan


Kompetensi Pedagogik Serta
Pengaruhnya Terhadap Hasil
Pembelajaran pada Program
Keahlian Akuntansi Lectura Jurnal
Pendidikan. 10 (1): 19-32.

Prihati. (2018). Implementasi Kebijakan


Promosi Pariwisata Dalam
Pengembangan Potensi Wilayah
Daerah. Surabaya: CV. Jakad
Publishing.

Purwanto, A., dkk. (2020). Studi


Eksploratif Dampak Pandemi
Covid-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah
Dasar. Jurnal of Education,

Lectura: Jurnal Pendidikan, Vol. 12 No. 1, Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai