Oleh:
Dosen Pembimbing:
Dr. H. Nuralam,M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, makalah yang berjudul “PENDEKATAN
PROBLEM SOLVING” ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan pada
makalah ini, kami mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya
dari pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................. 6
A. Kesimpulan...................................................................................... 18
B. Saran.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. Rumus Masalah
1. Apa teori belajar yang mendasari pendekatan problem solving?
2. Jelaskan konsep dasar dari pendekatan problem solving?
3. Bagaimana karakteristik dan prinsip dari pendekatan problem
solving?
4. Bagaimana tahap pembelajaran problem solving?
5. Bagaimana aplikasi pendekatan problem solving dalam
pembelajaran matematika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori belajar yang mendasari.
2. Untuk mengetahui konsep dasar dari pendekatan problem solving.
3. Untuk mengetahui karakteristik dan prinsip dari pendekatan
problem solving.
4. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelajaran problem solving.
5. Untuk mengaplikasi pendekatan problem solving dalam
pembelajaran matematika.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Konsep Dasar Pendekatan Problem Solving
Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat
ini peserta didik belajar merumuskan memecahkan masalah, memberikan
respons terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan
situasi problematik, yang menggunakan berbagai kaidah yang telah
dikuasainya (Ririn Dwi Agustin, 2016).
Sebagian besar ahli mengatakan bahwa masalah merupakan hal
yang harus dijawab atau direspon. Masalah atau problem menurut Hayes
merupakan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan tujuan yang ingin
dicapai, sementara kita tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Kemudian Krulik dan Jesse Rudnick
menyatakan bahwa “problem is a situation, quantitative or otherwise, that
confronts an individual or group of individuals, that requires resolution,
and for which the individual sees no apparent or obvious means or path to
obtaining a solution”. Artinya, masalah merupakan situasi, kuantitatif atau
sebaliknya, yang dihadapi oleh individu atau sekelompok individu, yang
memerlukan pemecahan, dan yang mana individu melihat maksud yang
tidak nyata atau jelas atau jalur untuk memperoleh solusi. Jadi, masalah
merupakan situasi yang membingungkan atau sulir yang menghendaki
untuk dikerjakan atau memerlukan pemecahan masalah (Puji Syafitri
Rahmawati, 2015).
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(student centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang beorientasi
atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Pendekatan
pemecahan masalah (problem solving approach) dalam dunia pendidikan
dikenal pertama kali oleh Jhon Dewey. Menurut John Dewey dalam
Rohmah (2011 : 8) “masalah adalah suatu yang diragukan atau sesuatu
yang belum pasti”. Teori ini timbul karena kurikulum pembelajaran dibuat
sedemikian rupa yang tujuan sebenarnya adalah untuk memecahkan
7
masalah yang ada dan berkaitan dengan “keperluan serta interest” yang
berkembang pada suatu waktu tertentu (Ririn Dwi Agustin, 2016).
Dalam pembelajaran matematika problem solving merupakan
komponen yang penting dalam memecahkan masalah. Secara umum
pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan
(knowledge) yang telah diperoleh siswa sebelumnya ke dalam situasi yang
baru.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan
problem solving adalah pendekatan yang bersifat umum yang
mengutamakan proses dari pada hasil. Proses merupakan factor utama
dalam pembelajaran pemecahana masalah yang dimaksudkan dalam
proses disini adalah ketika dalam pembelajaran matematika siswa mampu
menirukan kembali atau penemuan kembali. Artinya prosedur atau aturan
yang harus dipelajari tidaklah disediakan dan diajarkan oleh guru dan
siswa siap menampungnya, akan tetapi siswa harus berusaha
menemukanya Dengan pemecahan masalah matematika siswa melakukan
kegiatan yang dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan
penghayatan siswa terhadap prinsip, nilai dan proses matematika, sehingga
hal ini akan membuka untuk berkembangnya nalar, berfikir kritis, logis,
dan sistematis serta kreatif.
Oleh karena itu melalui pendekatan problem solving ini dapat
mengembangkan proses berfikir tinggi seperti proses visualisasi, asosiasi,
abstraksi, dan manipulasi, penalaran, analisis atau sintesis, dan generalisasi
yang masing-masing terkoordinasi. Kemampuan berfikir yang telah
diterima anak dapat digunakan dalam proses pemecahan masalah
matematis dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
beberapa ahli pendekatan problem solving dalam pembelajaran
matematika merupakan suatu metode berfikir untuk mendorong siswa
supaya menemukan dan menggunakan pikiranya secara sadar untuk
memecahkan suatu masalah. (Syafaatus Sholihah, 2021).
8
C. Karakteristik dan Prinsip Pendekatan Problem Solving
Dalam metode problem solving terdapat beberapa prinsip yaitu:
1. Keberhasilan dalam memecahkan masalah dapat jika diarahkan ke
masalah yang ia mampu memecahkannya.
2. Dalam memecahkan masalah, pakailah data/keterangan yang ada.
3. Titik tolak pemecahan masalah ialah mencari kemungkinan-
kemungkinan jalan keluar
4. Menyadari masalah harus didahulukan dari usaha memecahkan
masalah.
5. Proses menciptakan ide-ide baru hendaknya dipisahkan dari proses
evaluasi ide; sebab yang akhir ini menghambat yang pertama.
6. Situasi-situasi pilihan, hendaknya dijadikan situasi masalah. Situasi
masalah ditandai dengan adanya hambatan.
7. Situasi masalah kadang perlu diubah menjadi situasi pilihan dan
justru situasi masalah adalah menghilangkan hambatan.
9
menurut Santrock karakteristik siswa yang proses intelektualnya
berpikirnya aktif dalam adalah,
a) konsentrasi penuh ketika mendengarkan,
b) merangkai dan merumuskan pertanyaan yang belum dipahami,
c) mengembangkan cara pikirnya sendiri,
d) mengobservasi terhadap hal yang sama dan beda,
e) menarik kesimpulan secara induktif, dan
f) mencari perbedaan pada setiap kesimpulan yang dibuatnya.
10
2. Menemukan ide gagasan yang sesuai dan akurat dalam
menyelesaikan tugas
3. Memiliki berbagai informasi yang berhubungan dengan
permasalahan kemudian mengevaluasinya
4. Memilih dan memutuskan simpulan yang didukung dengan bukti
yang jelas
5. Bersikap terbuka dengan orang lain ketika diberi masukan sambil
memikirkan kesalahan. Sementara Thyer juga memberikan
karakteristik siswa berpikir secara aktif dalam pendekatan problem
solving. selalu bertanya ketika belum faham, bersikap berempati,
jujur, mengaanalisis dan objektif terhadap permasalahan
6. Mampu mengatasi diri ketika kebingungan yang menimpa
sehingga dapat mengkomparasikan berbagai konsep
7. Memberikan informasi secara tepat supaya mampu menentukan
solusi dari berbagai masalah yang dihadapi dan mampu
mempertahankan pendapatnya dari pengaruh pikiran orang lain
8. Bersikap Jujur, tidak mudah mengada-ada atau memanipulasi,
memiliki pemikiran yang kuat dan ilmiah
Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan berpikir secara
aktif dengan pendekatan problem solving akan merespon dan peka
terhadap masalah sehingga dengan konsep ide gagasan yang telah dimiliki
ia mudah memecahkan masalah sesuai langkah prosedur yang bijak.
(Syafaatus Sholihah, 2021).
11
Pada penerapan Metode Problem Solving terdapat beberapa aktivitas
yang ada pada metode pembelajaran yang lain, meliputi diskusi, kerja
kelompok, dan tanya jawab. Dalam problem solving, terdapat beberapa
tahapan dalam proses pembelajarannya Gagne menyatakan dalam problem
solving (pemecahan masalah) terdiri dari lima langkah yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas,
2. Menyatakan masalah dalam bentuk yang lebih operasional,
3. Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang
diperkirakan baik:
4. Mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh
hasilnya,
5. Mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh.
12
Pada tahap pemikiran suatu rencana, mahasiswa harus dapat
memikirkan langkah-langkah apa saja yang penting dan saling
menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
3. Tahap Pelaksanaan Rencana (Carrying Out the Plan)
Pada tahap pelaksanaan rencana adalah mahasiswa telah siap
melakukan perhitungan dengan segala macam data yang
diperlukan termasuk konsep dan rumus atau persamaan yang sesuai.
4. Tahap Peninjauan Kembali (Looking Back)
Tahap ini diharapkan dari keterampilan mahasiswa dalam
memecahkan masalah adalah siswa harus berusaha mengecek
ulang dan menelaah kembali dengan teliti setiap langkah
pemecahan yang dilakukannya. (Ririn Dwi Agustin, 2016)
13
Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan
diri bahwa soal tersebut benar-benar dipahami. Buatlah pertanyaan
dalam diri sebagai berikut:
• Apa yang diinginkan oleh soal?
• Data apa yang diketahui di dalam soal?
• Apakah syarat yang diberikan cukup, tidak cukup, atau
berlebihan?
b. Tahap merencanakan penyelesaian
Langkah kedua adalah mencari hubungan antara informasi
yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang memungkinkan
anda untuk menghitung variabel yang tidak diketahui. Buatlah
pertanyaan dalam diri sebagai berikut:
• Apakah kamu pernah menemukan permasalahan yang sama
atau berkaitan?
• Dapatkah kamu menggunakan jawaban atau metode yang
sama dari permasalahan yang pernah didapat? Dapatkah
dibuat langkah penyelesaiannya?
• Jika tidak ada, dapatkah kamu merumuskan dan
memecahkan masalah yang terkait dan menggunakan
hasilnya?
c. Tahap melakukan perhitungan (melaksanakan rencana)
Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada tahap
kedua, kita harus memeriksa tiap langkah dalam rencana dan
menuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah
sudah benar. Sebuah persamaan tidaklah cukup!
d. Tahap memeriksa kembali proses dan hasil
Dapatkah kamu memeriksa hasil dari setiap langkah
penyelesaiannya? Apakah benar atau salah? Apakah kamu
menggunakan semua data yang ada?
Apakah kamu memenuhi semua syarat yang diberikan?
14
Apakah ada solusi lain untuk memecahkan permasalahan
yang diberikan?
Dapatkah hasil yang diperoleh digunakan pada
permasalahan yang lain? (Puji Syafitri Rahmawati, 2015).
15
2. Membuat rencana pemecahan masalah
“siswa menuliskan rencana penyelesaian”
Dimisalkan umur Pak Dartono sekarang x tahun dan umur Bani
sekarang y tahun. Dicari hubungan antara umur Pak Dartono dan
Bani sekarang dan 4 tahun yang akan datang untuk dapat
menentukan nilai x dan y.
� + 9 = 3(� + 9)
5� + 9 = 3� + 27
5� − 3� = 27 − 9
2� = 18
� = 18/2
�=9
Nilai � = 5� = 5 × 9 = 45
Umur Pak Dartono 4 tahun akan datang = 45 + 4 = 49 tahun, dan
umur Bani 4 tahun akan datang = 9 + 4 = 13 tahun.
16
Saat ini umur Pak Dartono 45 tahun dan umur Bani 9 tahun, maka:
umur Bani 5 kali lebih muda dari umur Pak Dartono (45/5) = 9
tahun, dan umur Pak Dartono 45 tahun, sehingga umur Pak
Dartono 5 kali lebih tua dari umur Bani.
4 tahun lagi umur Pak Dartono 45 + 4 = 49 tahun, umur Bani
9 + 4 = 13 tahun, sehingga umur Pak Dartono dan umur Bani 4
tahun akan datang adalah 49 tahun dan 13 tahun.
Sembilan tahun yang akan datang umur Pak Dartono 45 + 9 = 54
tahun dan umur Bani 9 + 9 = 18 tahun sehingga umur Pak
Dartono 3 kali umur Bani.
Jadi, saat sekarang umur Pak Dartono adalah 45 tahun dan umur
Bani 9 tahun. (M.C.Adinawan, 2016).
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat
ini peserta didik belajar merumuskan memecahkan masalah, memberikan
respons terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan
situasi problematik, yang menggunakan berbagai kaidah yang telah
dikuasainya. Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika
merupakan suatu metode berfikir untuk mendorong siswa supaya
menemukan dan menggunakan pikiranya secara sadar untuk memecahkan
suatu masalah.
Ada beberapa karakteristik dari problem solving adalah sebagai
berikut: Adanya interaksi yang baik antara konselor dan konseli dalam
menyelesaikan suatu permasalahan, Konselor mampu menyediakan
informasi yang cukup mengenai masalah, dan konseli mengklarifikasi,
menginterpretasi, dan mencoba konstruksi penyelesaiannya, Pendekatan
problem solving membuat konseli mandiri untuk melakukan penalaran
terhadap masalah yang ada, dan Adanya dialog antara konselor dan konseli
dalam menyelesaikan masalah.
Secara garis besar tahap-tahap pemecahan masalah menurut Polya
dalam Tarigan (2012 : 18) adalah sebagai berikut : Tahapan Pemahaman
Masalah (Understanding the Problem), Tahap Perencanaan Cara
Penyelesaian (Devising a Plan), Tahap Pelaksanaan Rencana (Carrying
Out the Plan), dan Tahap Peninjauan Kembali (Looking Back)
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita semua
dalam memahami penerapan problem solving, masih banyak terdapat
kesalahan ataupun kekeliruan dalam pembuatan makalah ini, kritik dan
18
saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah yang akan
datang.
19
DAFTAR PUSAKA
20