Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS APLIKASI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


(Strategi Pembelajaran Matematika)

Disusun oleh:
Kelompok 9
1. Fifi Jauharatul Fardila 2113021020
2. Elsya Salsabilla Dasaad 2113021066
3. Selvia Andani Hidayah 2113021036
4. Thesa Amelia Br Sitepu 2113021008

Dosen Pengampu:

Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd.


Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Analisis Aplikasi Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran
Matematika” dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah
kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd. dan Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.
selaku dosen mata Kuliah Startegi Pembelajaran Matematika.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
serta kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan
teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami dalam
membuat tugas makalah.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Bandarlampung, 14 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................. 3

KAJIAN TEORI .................................................................................................. 3

2.1 Pendekatan Belajar Pemecahan Masalah dalam Matematika .................. 3

BAB III................................................................................................................ 8

HASIL ANALISIS .............................................................................................. 8

3.1. Narasi Video Pembelajaran .................................................................... 8

3.2. Hasil Analisis Berdasarkan Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam


Matematika .................................................................................................... 10

BAB IV ............................................................................................................. 12

PENUTUP ......................................................................................................... 12

4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12

4.2 Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata yang berasal dari bahasa
Inggris Instruction. Kata Instruction mempunyai pengertian yang lebih luas
daripada pengajaran.Pembelajaran matematika di sekolah sebagai bagian dari
sistem pendidikan nasional,tujuan pembelajaran ini siswa dapat mengidentifikasi
masalah, dapat memecahkan masalah dan memiliki kemampuan yang dapat
digunakan melalui kegiatan matematika, sehingga adanya keserasian antara
pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pembelajaran yang
menekankan pada keterampilan menyelesaikan soal juga pemecahan masalah. Hal
ini terlihat tujuan umum pembelajaran matematika di sekolah melatih siswa untuk
memecahkan masalah.Adanya latihan pemecahan masalah diharapkan siswa dapat
memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga,pendekatan
pemecahan masalah menjadi bagian dari pembelajaran matematika di sekolah.

Matematika memiliki peranan penting dalam pembelajaran,dengan adanya


masalah siswa lebih aktif dalam menentukan solusi yang tepat dalam
menyelesaikannya melalui berbagai strategi pemecahan masalah
matematika.Adanya kemampuan memecahkan masalah melalui kemampuan diri
sendiri membuat siswa lebih percaya diri akan kemampuan yang mereka
miliki,sehingga siswa dapat kepuasan intelektual atau biasa disebut motivasi
intrinsik bagi siswa.Dengan demikian,terlihat pemecahan masalah matematika
memiliki kedudukan yang penting dalam pembelajarn matematika disekolah.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menganalisis aplikasi


pendekatan Pemecahan Masalah dalam pembelajaran matematika yang dapat

1
diakses di channel YouTube Tengku Aprillia Nurjannah dengan judul “Video
Pembelajaran Matematika di Kelas – Barisan Aritmatika dan Geometri – SMAN 1
Pangkalan Kerinci” dan kemudian menyusun makalah dengan judul: “Analisis
Aplikasi Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika”

1.2 Rumusan Masalah

Apakah kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru


matematika materi aritmatika dan geometri dalam channel YouTube
mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah pada pembelajaran di
kelas?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui apakah kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan


oleh guru matematika materi aritmatika dan geometri dalam channel
YouTube mengaplikasikan pendekatan Pemecahan masalah pada
pembelajaran di kelas?

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pendekatan Belajar Pemecahan Masalah dalam Matematika

Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dipisahkan dari


kehidupan manusia. Setiap kali kita menghadapi masalah nyata saat kita
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Namun, di satu saat ruang menjadi
masalah bagi seseorang dan di saat lain tidak lagi menjadi masalah. Demikian
pula, masalah adalah masalah. masalah bagi seseorang yang baik, tetapi
bukan masalah bagi orang lain. Jika seseorang dapat memenuhi tuntutan atau
kebutuhan pada saat yang bersamaan, maka tuntutan atau kebutuhan tersebut
tidak menjadi masalah begitu pula sebaliknya. Jika seseorang mampu
memenuhi tuntutan atau persyaratan tertentu, tidak menjadi masalah baginya,
tetapi sebaliknya, jika dia tidak dapat atau mengalami kesulitan dalam
memenuhinya, orang lain yang menjadikannya masalah. Artinya suatu
masalah bagi seseorang pada saat tertentu merupakan suatu kondisi yang
harus dipenuhi, dipecahkan atau diatasi, tetapi untuk memenuhi atau
menyelesaikannya diperlukan tindakan yang tidak mudah.

Selama bersekolah, banyak sekali jumlah keterampilan intelektual yang


dipelajari oleh siswa, keterampilan-keterampilan ini, untuk bidang apapun
digolongkan berdasarkan kompleksitanya (Dahar, 2011). Upaya mendapatkan
pemecahan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan soal matematika,
berbeda antara siswa yang satu dengan lainnya. Sebagian siswa memandang
sulit untuk dipecahkan, sementara siswa lain merasa mudah. Seorang siswa
yang belum pernah berhasil memecahkan soal matematika akan merasa
kesulitan dalam proses pemecahannya, tetapi pada kesempatan lain tidak lagi

3
menjadikannya masalah karena sedikit atau banyak memiliki pengalaman
dalam tugas yang sama atau identik.Ketika dihadapkan dengan suatu soal
yang sama sekali baru, maka proses pemecahan atau menjawabnya
membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengumpulkan segala
pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, kemudian mengorganisirnya
dalam suatu proses pemecahan, hingga diperoleh jawabannya atau bahkan
gagal tidak mendapatkannya.Inilah masalah matematika.

Fakta di atas menyatakan tiga pemahaman, yang pertama bahwa suatu soal
akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu
tantangan (challenge) yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin
yang sudah diketahui si pelaku. Kedua bahwa suatu pertanyaan akan
merupakan suatu masalah bagi seseorang hanya jika seseorang tidak
mempunyai aturan/ hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk
menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Ketiga bahwa suatu masalah
biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikannya.

Ketiga pemahaman tersebut memberikan arti kepada kita bahwa masalah


matematika adalah soal-soal matematika yang didalamnya terdapat
pertanyaan-pertanyaan tantangan untuk dipecahkan atau dijawab dan
pemecahannya tidak bisa dilakukan dengan secara langsung menggunakan
aturan, prosedur rutin yang biasa digunakan. Sesuai pengertian itu, syarat
suatu soal matematika dipandang sebagai masalah bagi siswa apabila: (1)
pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa haruslah dapat dimengerti oleh
siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya
untuk menjawabnya, (2) pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan
prosedur rutin yang telah diketahui siswa.

Pada dasarnya masalah matematika adalah masalah matematika yang


menimbulkan masalah dan pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan dengan
segera dengan prosedur sederhana (tunggal), tetapi melibatkan banyak konsep
dan prosedur serta harus ditangani dengan menggunakan strategi tertentu.

4
Masalah matematika melibatkan tingkat keluasan dan kedalaman konsep,
sehingga penyelesaiannya membutuhkan analisis yang hati-hati, strategis, dan
lintas konsep.

Pemecahan masalah matematika adalah upaya yang ditempuh untuk


mendapatkan jawaban atas masalah matematika, yang dilakukan dengan
melibatkan keterpaduan konsep matematis hingga diperoleh jawaban atau
pemecahan masala tersebut. Pandangan pemecahan masalah sebagai proses
inti dan utama dalam kurikulum matematika, berarti pembelajaran pemecahan
masalah lebih mengutamakan proses dan strategi yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikannya daripada hasil, sehingga keterampilan proses dan strategi
dalam memecahkan masalah tersebut menjadi kemampuan dasar dalam
belajar matematika (Sutarto Hadi, 2014).

2.1.1 Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah


Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu pedoman mengajar yang
sifatnya teoritis atau konseptual untuk melatihkan siswa
memecahkan masalah-masalah matematika dengan menggunakan
berbagai strategi dan langkah pemecahan masalah yang ada (Skemp,
1992). Pendekatan adalah cara umum untuk melihat dan berperilaku dalam
suatu masalah. Pemecahan masalah adalah proses, cara, tindakan,
pelanggaran atau solusi. Masalah dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang menimbulkan keraguan, ketidakpastian atau kesulitan yang harus
diatasi dan diselesaikan, yang biasanya muncul di lapangan. Oleh karena
itu, pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan ilmiah yang
tujuannya adalah untuk mengubah situasi nyata menjadi situasi yang kita
inginkan, dengan memperhatikan proses pemecahan masalah yang
sistematis.

Pemecahan masalah merupakan kegiatan matematika yang sangat sulit,


baik cara mengajarkan maupun mempelajarinya, maka sejumlah penelitian
telah difokuskan pada pemecahan masalah matematika. Pemecahan
masalah merupakan tipe belajar gagne yang paling tinggi. Posisi

5
pemecahan masalah yang strategis dalam pembelajaran matematika yaitu
sebagai tujuan pembelajaran dan objek pembelajaran menuntut
pembelajaran dengan pendekatan permasalahan masalah dan strategi
pemecahan masalah.

Menurut beberapa ahli tentang pengertian pendekatan pemecahan masalah


adalah:

1. Watts, M (1991) pembelajaran pemecahan masalah adalah jika


seseorang menemui masalah dan orang itu memiliki suatu obsesi/
kehendak/ keinginan yang sulit diperoleh secara lansung.
2. Jackson (1983) merumuskan masala sebagai gabungan antara obsesi
dan hambatan.
3. Gagne (1970) memberikan batasan sebagai berikut"pemecahan
masalah dapat dipandang sebagai suatu proses dimana pembelajar
menemukan perpaduan rumus/ aturan/ konsep yang sudah di
pelajari sebelumnya dan selanjutnya menerapkan untuk
memperoleh cara pemecahan ada situasi keadaan baru, cara
demikian juga merupakan proses belajar yang baru.

Menurut sifatnya, masalah, social bermacam-macam yaitu : statis-


dinamis, besar-kecil, sederhana-kompleks. Dengan demikian strategi
pemecahanya pun harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik
masalahnya.

Secara garis besar strategi pemecahan masalah mengacu kepada model


empat tahap pemecahan masalah yang diusulkan oleh George
Polya sebagai berikut.
1. Memahami masalah
2. Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah
3. Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua
4. Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh

6
Selain itu, John Dewey juga mengemukakan tentang strategi pemecahan
masalah dan gambaran pemecahan masalah, yaitu:

1. Merumuskan masalah dengan jelas


2. Menelaah permasalahan
3. Merumuskan permasalahan secara jelas
4. Memnghipun, mengelompokan data sebagai bahan pembuktian
hipotesis
5. Pembuktian hipotesis
6. Menentukan pilihan pemecahan/keputusan

Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang di


kemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson adalah sebagai berikut:

1. Definisi masalah
2. Diagnosis masalah
3. Merumuskan alternatif strategi
4. Penentuan dan penerapan susatu strategi
5. Evaluasi keberhasilan strategi

7
BAB III
HASIL ANALISIS

3.1. Narasi Video Pembelajaran

Video pembelajaran yang dianalisis adalah video pembelajaran


matematika SMA tentang barisan aritmatika dan geometri di SMAN 1
Pangkalan Kerinci, sampel video pembelajaran berdurasi 46 menit 12
detik yang diambil dari sumber YouTube berjudul “video pembelajaran
matematika di kelas”.Yang diunggah pada tanggal 27 November 2022
kronologi pada video pembelajaran.

a. Pembuka pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan semua hal yang
akan digunakan untuk pembelajaran. Setelah itu guru memasuki kelas
dan menyapa siswa di dalam kelas dengan salam. Lalu sebelum
pembelajaran dimulai salah satu siswa memimpin doa menurut agama
dan keyakinan selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa serta
keadaan siswa di dalam kelas. Guru memberitahu bahwa hari itu akan
mempelajari tentang barisan aritmatika dan barisan geometri.
selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk menutup mata lalu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh ibu guru, pertanyaan
pertama guru menanyakan apakah sudah siap untuk belajar?,
Pertanyaan kedua guru bertanya apakah ada masalah sebelum
berangkat ke sekolah?, Selanjutnya guru meminta siswa untuk berdiri
melakukan ice breaking sebelum belajar dan guru mengajak siswa
bernyanyi kurikulum merdeka bersama sama.

8
b. Kegiatan inti
Guru memberikan sebuah video kepada siswa lalu siswa mengamati
dan memberikan respon terkait dengan barisan aritmatika dan barisan
geometri. Ini siswa menjawab bahwa barisan aritmatika adalah sebuah
barisan yang memiliki beda tetap lalu guru memberikan apresiasi
tepuk tangan atas jawaban siswa yang benar. lalu guru menyimpulkan
rumus umum barisan aritmatika adalah Un= a+(n-1)b , kemudian ibu
guru memberikan sebuah video yang berkaitan dengan barisan
geometri, dan bertanya apa itu barisan geometri kepada siswa,salah
satu siswa menjawab barisan geometri adalah suatu barisan namun
jawaban kurang lengkap sehingga guru meminta siswa lain untuk
melengkapinya jadi barisan geometri adalah barisan 2 suku yang miliki
perbandingan,lalu guru memberikan rumus umum barisan geometri
Lalu guru mempersilahkan siswa untuk membentuk kelompok dan
perwakilan kelompok mengambil LKS untuk dikerjakan bersama dan
setiap kelompok melakukan diskusi, setelah siswa mendiskusikan lks
kemudian guru meminta salah satu kelompok untuk menjawab lks di
depan kelas.pada halaman pertama ada soal susunan korek ditanya
suku 1 sampai 4 dan salah satu kelompok mencoba menjawab
pertanyaan di depn kelas, dan siswa yang melakukan presentasi di
depan melakukan sesi tanya jawab sehingga audiens bertanya kepada
presentator, dan untuk pertanyaan kedua kelompok lain juga maju ke
depan untuk mempresentasikan hasilnya lalu dibuka sesi tanya jawab,
sampai soal terkahir semua kelompok mempresentasikan hasil nya.

c. Penutup
Siswa diminta untuk menyimpulkan aktivitas belajar pada hari itu yang
mana salah satu kelompok menjawab bahwa barisan aritmatika adalah
barisan yang memiliki beda. Lalu guru menyimpulkan rumus dari
barisan aritmatika beserta penjelasannya. Setelah itu guru meminta
kepada siswa untuk menyanyikan sebuah lagu, kemudian guru

9
memberikan pesan kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam
menjawab soal-soal yang diberikan dan dilanjutkan dengan doa.

3.2. Hasil Analisis Berdasarkan Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam


Matematika

Krulik & Rudnick (dalam Murdiana 2015) menyusun strategi


pembelajaran pemecahan masalah seperti berikut:

1) Fase-1 Read and Think


Dalam video pembelajaran terlihat bahwa fase ini telah terlaksana
dengan baik, terlihat pada saat guru memberikan video stimulus awal
pembelajaran untuk memberikan gambaran mengenai materi
aritmatika dan geometri pada hari itu, sehingga pada kegiatan ini
siswa telah mengetahui tujuan pembelajaran dan memahami makna
yang diberikan untuk aktivitas pemecahan masalah yang akan
dilakukan.

2) Fase-2 Explore & Plan


Pada video pembelajaran tersebut, guru bertanya kepada siswa
mengenai arti dari barisan aritmatika berdasarkan video yang telah di
berikan, lalu salah satu siswa menjawab dan teman lainnya
menambahkan, ini menunjukkan bahwa guru telah melatih siswa
dalam mendefinisikan materi terkait pembelajaran.

3) Fase-3 Select a strategy


Pada video pembelajaran tersebut, guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok sehingga siswa dituntut untuk bekerja serta
berdiskusi secara berkelompok, melalui diskusi kelompok ini siswa
akan memperoleh informasi berdasarkan pernyataan siswa-siswa lain
yang tentunya informasi tersebut menambah pemahaman siswa.
Sehingga melalui pengalaman diskusi kelompok tersebut, siswa telah

10
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.

4) Fase-4 Find an Answer


Fase ini merupakan keterampilan lanjutan dari fase sebelumnya,
dimana pada fase ini siswa mampu merumuskan simpulan
berdasarkan informasi diskusi yang diperoleh lalu merumuskan
simpulan tersebut menjadi hasil diskusi kelompok, yang selanjurtnya
hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas.

5) Fase-5 Reflect and Extend


Pada saat sesi penutup belajar guru meminta siswa membuat
kesimpulan mengenai aktivitas belajar pada hari itu, selanjutnya guru
juga menyampaikan kesimpulan rumus dari barisan aritmatika beserta
penjelasannya secara singkat, dan guru juga memberikan pesan
kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam menjawab soal-soal yang
diberikan, sehingga pada sesi ini terlihat bahwa guru telah membantu
siswa melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan mereka pada
hari itu.

Sehingga berdasarkan hasil analisis tersebut, terlihat bahwa guru telah


melakukan penerapan pemecahan masalah dalam pembelajaran
matematika dengan cukup baik.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ada banyak jenis strategi pemecahan masalah matematika (Reys, 1978)


antara lain memerankan, membuat gambar/diagram, mencari pola, membuat
tabel, menghitung semua kemungkinan secara sistematis, menebak dan
menguji, bekerja mundur, mengidentifikasi informasi yang dingin, diberikan
dan dibutuhkan, menulis kalimat terbuka, memecahkan masalah yang lebih
sederhana/serupa, mengubah pandangan.

Secara umum tahapan pemecahan masalah mengacu pada empat tahapan


pemecahan masalah yang dikemukakan oleh George Polya sebagai berikut:
memahami masalah, membuat rencana untuk menyelesaikan masalah,
melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua, mengkaji ulang
jawaban yang diterima. Menerapkan pemecahan masalah untuk belajar
memecahkan masalah matematika, meliputi pengenalan, pengembangan,
aplikasi, dan penyelesaian.

4.2 Saran

Dengan adanya makalah ini tentang pemecahan masalah matematika,


penulis mengharapkan pembaca untuk dapat menggunakan dan
mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam
pembelajaran matematika.

12
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritikan dan masukan yang
membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N. (2008). Pendekatan pemecahan masalah matematika. Pembelajaran


Matematika Sekolah Dasar, 1-34.

Asrori, M. (2013). Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi


pembelajaran. Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar, 5(2), 26.

Maimunah, M., Purwanto, P., Sa’dijah, C., & Sisworo, S. (2016). Penerapan
model pembelajaran matematika melalui pemecahan masalah untuk
meningkatkan penalaran matematis siswa kelas XA SMA Al-
Muslimun. JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika), 1(1), 17-30.

Murdiana, I. N. (2015). Pembelajaran pemecahan masalah dalam pembelajaran


matematika. Aksioma, 4(1), 1-11.

Noer, S. H. (2017). Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta.

Reys, Robert E. (1978). Helping Children Learn Mathematics. New Jersy:


Prentice Hall.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

14

Anda mungkin juga menyukai