i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. MASALAH MATEMATIKA........................................................................................ 3
B. PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA .............................................................. 5
C. STRATEGI TERKA DAN UJI KEMBALI .................................................................. 6
D. STRATEGI MENYEDERHANAKAN MASALAH .................................................... 12
E. STRATEGI MELIHAT POLA .......................................................................... 18
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika sangat penting bagi kehidupan manusia maka diseluruh dunia termasuk di
Indonesia matematika atau muatan matematika di ajarkan di tingkat sekolah. Hal ini dilakukan agar
sejak dini peserta didik bisa mengasah logika berpikirnya untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendekatan pemecahan masalah menjadi bagian dari
pembelajaran matematika di sekolah.
Matematika yang disajikan dalam bentuk masalah akan memberikan motivasi untuk
mempelajari matematika lebih dalam. Untuk itu kami akan menyampaikan materi strategi
pemecahan masalah dalam matematika lewat makalah ini. Pemecahan masalah merupakan aktifitas
dan kepentingan dalam pengajaran matematika karena tujuan belajar yang dijumpai dalam
pemecahan masalah dan prosedur pemecahan masalah berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Pemecahan masalah matematika dapat melatih kemampuan analitis dan dapat membantu dirinya
menganalisis masalah sehari-hari yang dihadapi. Selain itu pemecahan masalah dapat juga
membantu dalam mempelajari fakta-fakta, konsep, prinsip matematika dengan mengilustraukan
objek matematika dan realisasinya. Dengan mempelajari strategi pemecahan masalah matematika
dapat memotivasi minat siswa dalam belajar matematika, membantunya dalam hal kecepatan,
pemahaman, penyusunan, perincian, dan penemuan secara logis. Selain itu siswa akan lebih baik
dalam belajar matematika dan bekerja secara sistematis jika sering memecahkan masalah
matematika. Maka dari itu, perlunya mengetahui metode dan teknik dalam pemecahan masalah
untuk memudahkan kita dalam mengajarkan pemecahan masalah dalam pemchelajaran matematika.
Ada banyak strategi yang bisa digunakan dalam menyelesaikan bentuk soal yang disebut
masalah. Namun, pada makalah ini hanya akan membahas tiga strategi yaitu strategi terka dan uji
kembali, strategi menyederhanakan masalah, dan strategi melihat pola.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Untuk bisa menyelesaikan masalah menggunakan strategi terka dan uji kembali.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Matematika
Seseorang menghadapi masalah apabila menghadapi situasi yang harus memberi respon
tetapi tidak mempunyai informasi, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan cara-cara yang dapat
dipergunakan dengan segera untuk memperoleh pemecahan (Slameto, 2010). Menurut (Tarhadi,
dkk., 2006) menyatakan suatu masalah terkait dengan suatu tujuan dan masalah merupakan suatu
halangan untuk mencapai suatu tujuan, masalah (problem) juga dapat diartikan sebagai situasi yang
tidak jelas jalan pemecahannya yang dikerjakan secara individu atau kelompok untuk menemukan
jawaban. Begitu juga menerut (Sumardyono, 2010) menyatakan bahwa ciri-ciri suatu soal disebut
masalah dalam perspektif paling tidak memuat dua hal, yaitu:
b) Soal tersebut tidak otomatis diketahui cara penyelesaiannya (nonroutine) atau tidak dapat
dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (routine procedure).
Menurut (Rachmadi, 2009) sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa
masalah merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau derespon. Mereka juga menyatakan bahwa
tidak semua pertanyaan otomatis akan menjadi masalah. Suatu pertanyaan akan menjadi masalah
hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan dengan
suatu prosedur rutin yang sudah diketahui si pelaku. Sedangkan menurut Sumardyono (2010) dalam
matematika istilah masalah memiliki makna yang lebih khusus. Kata masalah terkait erat dengan
suatu pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan pemecahan masalah. Suatu masalah jika diberikan
kepada peserta didik dan peserta didik tersebut dapat langsung mengetahui cara menyelesaikan
3
masalah itu dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan suatu masalah. Masalah
matematika sebagai situasi untuk mendapatkan solusi tetapi tidak tersedia akses terhadap langkah
untuk mendapatkan solusi tersebut (Tarhadi, dkk., 2006). Lencher dalam Wardhani (2010:7)
mendeskripsikan sebagai soal matematika yang strategi penyelesaiaanya tidak langsung terlihat,
sehingga dalam penyelesaiannya memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang
telah dipelajari sebelumnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan masalah matematika adalah pertanyaan (soal) yang
menghendaki untuk dikerjakan. Masalah matematika juga merupakan sesuatu yang rumit dimana
siswa menghadapi penghalang untuk mendapatkan solusi atau pemecahan masalah matematika.
Soal yang berbentuk masalah berbeda dengan soal biasa maupun soal cerita.
2. Soal Cerita
Soal cerita adalah soal matematika murni yang diberikan label yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Soal ini juga didesain oleh pembuat soal sesuai dengan struktur keindahan matematika.
Soal cerita ini titik fokusnya untuk melatih penguasaan materi matemari matematika tertentu.
Banyak solusinya tunggal. Konteks yang dipakai hanya diandaikan. Tingkat struktur matematikanya
juga sudah diatur oleh pembuat soal. Ekspresi matematikanya juga dibuat sederhana agar bisa
diselesaikan dengan cantik atau menarik. Fokusnya pada penguasaan materi matematika dan
prosedurnya. Solusinya bersifat eksak.
Contoh: Chika membeli dua pena dan satu pensil seharga Rp 12.000 dan di toko yang sama
Bambang membeli 3 pena dan 2 pensil seharga Rp 19.000. Berapa harga sebuah pena dan sebuah
pensil di toko tersebut.
4
B. Pemecahan Masalah Matematika
Lencher dalam Wardhani, dkk (2010:15) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai proses
menerapkan pengetahuan matemtika yang telah dipeoleh sebelumnya ke dalam situasi yang baru.
Polya (1985) mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu
kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai. Pemecahan masalah dalam
hal ini (McGivney dan DeFranco, 1995) meliputi dua aspek, yaitu masalah menemukan (problem to
find) dan masalah membuktikan (problem to prove).
Pemecahan masalah ini adalah suatu proses kompleks yang menuntut seseorang untuk
mengkoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman, dan intuisi dalam rangka memenuhi
tuntutan dari suatu situasi. Sedangkan proses pemecahan masalah merupakan kerja memecahkan
masalah, dalam hal ini proses menerima tantangan yang memerlukan kerja keras untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Dalam istilah sederhana, masalah adalah suatu perjalanan
seseorang untuk mencapai solusi yang diawali dari sebuah situasi tertentu.
Secara umum strategi pemecahan masalah yang sering digunakan adalah strategi yang
dikemukakan oleh Polya (1973). Menurut Goerge Poyla untuk mempermudah memahami dan
menyelesaikan suatu masalah, terlebih dahulu masalah tersebut disusun menjadi masalah-masalah
sederhana, lalu dianalisis (mencari semua kemungkinan langkah-langkah yang akan ditempuh),
kemudian dilanjutkan dengan proses sintesis (memeriksa kebenaran setiap langkah yang dilakukan).
Langkah-langkah pemecahan masalah matematika yang dikemukakan oleh Poyla, yaitu sebagai
berikut.
1). Memahami Masalah
Pada langkah pertama ini, pemecah masalah harus dapat menentukan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan. Dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan maka proses pemecahan masalah akan
mempunyai arah yang jelas.
2). Merencanakan/Menentukan Strategi
Untuk dapat menyelesaikan masalah, pemecah masalah harus dapat menemukan hubungan
data dengan yang ditanyakan. Pemilihan teorema-teorema atau konsep-konsep yang telah dipelajari,
dikombinasikan sehingga dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi itu. Jadi
diperlukan aturan-aturan agar selama proses pemecahan masalah berlangsung, dapat dipastikan
tidak akan ada satupun alternatif yang terabaikan. Untuk keperluan ini, bila perlu perlu pemecah
masalah mengikuti
langkah-langkah berikut.
a. mengumpulkan data/informasi dengan mengaitkan persyaratan yang ditentukan untuk analisis
b. jika diperlukan analisis informasi yang diperoleh dengan mengunakan analogi masalah yang
5
pernah diselesaikan
c. apabila ternyata “macet”, perlu dibantu melihat masalah tersebut dari sudut yang berbeda.
3). Melaksanakan Strategi
Didalam menyelesaikan masalah, setiap langkah dicek, apakah langkah tersebut sudah benar
atau belum. Hasil yang diperoleh harus diuji apakah hasil tersebut benar-benar hasil yang dicari.
4). Melihat/Memeriksa kembali
Setelah hasil penyelesaian diperoleh, perlu dilihat dan dicek kembali untuk memastikan
semua alternatif tidak diabaikan misalnya dengan cara:
• melihat kembali hasil
• melihat kembali alasan-alasan yang digunakan
• menemukan hasil lain
• menggunakan hasil atau metode yang digunakan untuk masalah lain
• menginterpretasikan masalah kembali, dsb.
Merupakan strategi pemecahan masalah yanng dilakukan dengan cara menerka atau
menduga dan melakukan pengujian terhadap jawaban dalam proses pemecahan masalah. Untuk
menggunakan strategi ini, kita harus memahami dan mengerti dulu soalnya. Kemudian kita harus
mencatat syarat-syarat yang diketahui dan dipenuhi dari soal tersebut. Setelah mencatat kita harus
menguji apakah jawaban tersebut memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Jika salah satu
syarat tidak terpenuhi, maka jawaban bernilai salah.
Dalam menggunakan strategi kita harus mempunyai cara berpikir yang cepat dan tepat. Hal
ini bisa kita capai dengan cara sering berlatih. Keuntungan dari penggunaan strategi ini adalah
hampir selalu tepat untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan proses coba dan gagal ( trial and
error )
First example :
At a crossroads there are several rickshaws and motorbikes. There are 12 vehicles and a total of 29
wheels. What is the number of each rickshaw and motorcycle?
Is known :There are 12 vehicles (rickshaw & motorbike)There are 29 wheels3 wheeled rickshaw2
wheel motor
6
Asked: How many rickshaws and motorbikes each?
First guess:
6 tricycles and 6 motorbikes (we start with the numbers in the middle of numbers 1 and 12)
Test again:
Second guess:
4. Test again:
* Second requirements are met, so it can be concluded that the number of vehicles is 5 tricycles and
7 motorcycles respectively
1. Disuatu persimpangan jalan terdapat beberapa becak dan sepeda motor. Disana terdapat 12
kendaraan dan keseluruhan jumlah roda berjumlah 29 buah. Berapakah jumlah masing-masing
becak dan motor?
1. Memahami masalah :
Diketahui :
Ditanyakan :
7
Banyak becak dan motor masing-massing ?
2, Menentukan strategi :
3, Melaksanakan strategi :
Terkaan pertama
6 becak dan 6 motor ( kita mulai dengan angka yang yang berada ditengah-tengah angka 1
dan 12 )
Uji Kembali :
Terkaan kedua :
4, Memeriksa Kembali :
Contoh ke -2
Erni pergi ke pasar dan membelanjakan uang Rp. 100.000 untuk membeli jeruk dan apel yang
semuanya berjumlah 55 buah ( jeruk dan apel ) . harga sebuah jeruk adalah Rp. 2.000 dan harga
sebuah apel adalah 1.600 . berapa banyak masing-masing jeruk dan apel yang dibeli Erni ?
1. Memahami masalah
Diketahui :
- Erni membeli jeruk dan apel
- Membelanjakan uang sebanyak Rp 100.000
8
- Jumlah keseluruhan yang dibeli adalah 55 buah
- Harga jeruk Rp . 2000
- Harga apel Rp. 1.600
Ditanya :
2. Menentukan strategi :
Terka dan uji kembali
3. Melaksanakan strategi
Terkaan pertama :
Uji Kembali :
Terkaan kedua :
• Karena pada terkaan pertama jumlah uangnya kurang dari yang diketahui maka
banyaknya jeruk ditambah dan apel dikurangi
Uji kembali :
Karena sama seperti terkaan pertama yang syarat keduanya tidak terpenuhi maka terkaan
kedua ini juga bernilai salah.
Terkaan ketiga :
• Karena pada terkaan pertama dan kedua jumlah uangnya kurang dari yang diketahui
maka banyak jeruk ditambah dan apel dikurangi
9
4. Menguji Kembali :
• Karena kedua syarat terpenuhi maka dapat disimpulkan bahwa banyaknya masing-
masing jeruk adalah 30 buah dan apel 25 buah.
Contoh ke 3
Ibu Sri memberi tugas pada dua halaman yang berhadapan . Jika dijumlahkan kedua halam itu
berjumlah 65. pada halaman berapakah tugas itu berada?
1). Memahami Masalah
Diketahui :
ada 2 halaman yang diberi tanda saling berhadapan
jumlah dari kedua halaman = 65
ditanya :
pada halaman berapa tugas itu berada?
10
Jadi, sudah sesuai dengan jumlah yang diminta yaitu 65 halaman. Maka tugas itu berada pada
halaman 32 dan 33.
Contoh ke -4
Fauzan memiliki 12 koin dirham, yaitu koin dirham emas dan perak. Koin dirham emas bernilai 2
dan koin dirham perak bernilai 3. Jumlah nilai keseluruhan koin dirham Fauzan adalah 29.
Berapakah jumlah masing-masing koin dirham fauzan?
a) Memahami masalah :
Diketahui :
Fauzan memiliki 12 koin dirham
Koin dirham emas dan perak
- dirham emas bernilai 2
- dirham perak bernilai 3
Jumlah seluruh koin dirham 29
Ditanya : jumlah masing-masing koin dirham Fauzan?
c) Melaksanakan strategi
➢ Terkaan pertama :
6 dirham emas dan 6 dirham perak (karena 6 adalah nilai ditengah-tengah 12)
Uji Kembali :
6 dirham emas + 6 dirham perak = 12 dirham (syarat pertama terpenuhi)
6 dirham emas x 2 = 12
6 dirham perak x 3 = 18
12 + 18 = 30 (syarat kedua tidak terpenuhi)
karena, syarat kedua tidak terpenuhi, maka terkaan pertama salah.
➢ Terkaan kedua :
7 dirham emas dan 3 dirham perak
Uji Kembali :
7 dirham emas + 5 dirham perak = 12 ( syarat pertama terpenuhi)
7 dirham emas x 2 = 14
5 dirham perak x 3 = 15
14 + 15 = 29 ( syarat kedua terpenuhi), jadi terkaan kedua benar.
d) Menguji Kembali
karena, jumlah keseluruhan koin dirham fauzan berjumlah 29, maka, terkaan kedua bernilai
benar, sehingga dapat disimpulkan masing-masing koin dirham yang fauzan miliki adalah 7
koin dirham emas dan 5 koin dirham perak.
11
Contoh ke-5
Pada sebuah peternakan terdapat kambing dan bebek. Dari udara dapat dihitung jumlah kepala ada
80. Dan peternak dapat menghitung jumlah kaki sebanyak 246 kaki. Hitung masing-masing
kambing dan bebek
1. Memahami masalah
Diketahui :
ada kambing dan bebek
- jumlah seluruh kepala 80
- jumlah seluruh kaki 246
kambing berkaki 4
bebek berkaki 2
Ditanya : Jumlah masing-masing kambing dan bebek ?
3. Melaksanakan strategi
Terkaan pertama :
sebaiknya kita menggunakan terkaan massing-massing berjumlah 0 untuk lebih mmudah
mengetahui perbandingannya.
0 kambing + 80 bebek (2 kaki)= 160 kaki ( terlalu sedikit)
80 kambing (4 kaki) + 0 bebek = 320 kaki ( terlalu banyak)
4. Menguji Kembali :
karena sudah kita temukan pada terkaan pertama yaitu 43 kambing dan 37 bebek.
43 kambing x 4 = 172
37 bebek x 2 = 74
172 + 74 = 246
Maka, dapat kita simpulkan bahwa di peternakan itu terdapat 43 kambing dan 37 bebek.
12
ini, kita dapat menyelesaikan masalah yang kompleks tersebut. Sehingga untuk melakukannya
diperlukan pemahaman atau pengetahuan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang lebih
kompleks menjadi masalah yang sederhana.
Penerapan metode ini dalam kehidupan sehari-hari misalnya seorang koki ingin membuat
atau menemukan resep kue baru. Untuk membuat kue dalam porsi yang besar tentunya koki
tersebut harus menemukan takaran (ukuran) yang pas dari bahan-bahannya. Agar tidak banyak
bahan yang terbuang dalam pembuatan porsi yang besar, dia harus mencobanya dulu dalam takaran
yang kecil (menyederhanakan masalah). Apabila dia telah menemukan takaran yang pas, maka koki
tersebut dapat membuat kue dalam porsi yang besar dengan menggunakan perbandingan dari
takaran yang telah ditemukannya tadi.
Contoh soal :
Contoh soal 1 :
Faktor dari 360 bila dijumlahkan yaitu 1170. Berapa jumlah kebalikan faktor dari 360 ?
Penyelesaian :
1. Memahami masalah
Diketahui :Jumlah faktor dari 360 yaitu 1170
Ditanyakan : Berapa jumlah kebalikan faktor dari 360?
2. Merencanakan Strategi
3. Melaksanakan Strategi
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
• Kebalikan faktor dari 360 yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6 , , , 9, … , 120 , ,
7 8 180 360
Kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan lebih mudah dengan mencoba bilangan yang
lebih sederhana
1 1 1 1 1 1 12 6 4 3 2
• Jumlah kebalikan dari faktor 12 adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 6 + 12 = + 12 , + + +
12 12 12 12
1 28
= 12
12
13
• Dari perhitungan diatas, hasil penjumlahan dari pembilang sama dengan jumlah dari
penyebutnya. Sekarang kita bisa menyelesaikan masalah awal kita, dari informasi bahwa
penjumlahan faktor dari 360 adalah 1170. Dengan demikian penjumlahan kebalikan dari
1170
faktor 360 adalah 360
4.Memeriksa Kembali
Kita coba dengan factor yang lebih sederhana yaitu 6
Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, 6
Jumlah faktor 6 adalah 1+2+3+6 = 12
1 1 1 1 6 3 2 1 12
Jumlah kebalikan dari faktor 6 adalah + + + = + + + =
1 2 3 6 6 6 6 6 6
Contoh Soal 2 :
Diberikan 4 bilangan: 7.895, 13.127, 51.873, 7.356.
Berapa persentasi rata-rata dari jumlah bilangan-bilangan di atas?
1. Memahami masalah
Dik : 4 bilangan : 7.895, 13.127, 51.873, 7.356.
Dit : Berapa persentasi rata-rata dari jumlah bilangan-bilangan tersebut?
2. Merencanakan strategi
• Strategi menyederhanakan masalah
3. Melaksanakan strategi
• Pertama kita misalkan jumlah dari bilangan-bilangan tersebut adalah S.
• Kemudian karena ada 4 bilangan rata-ratanya adalah S/4.
• Sekarang kita dapat menemukan persentasi rata-rata dari penjumlahan, pertama dengan
𝑠 1
membagi :𝑠 =
4 4
1
• Terakhir yaitu merubah 4 ke dalam persen menjadi 25%.
4.menguji kembali
𝑠 𝑠 1
:𝑠 = x
4 4 𝑠
𝑠 1
= =
4𝑠 4
1 100
x100%=
4 4
=25
1
Setelah dihitung kembali hasilnya benar bahwa 4 ke dalam persen menjadi 25%.
14
CONTOH SOAL 3 :
Tentukan nilai dari :
2 + 4 + 6 + 8 + ⋯ + 34 + 36 + 38
3 + 6 + 9 + 12 + ⋯ + 51 + 54 + 57
1.Memahami masalah
Diketahui :
2 + 4 + 6 + 8 + ⋯ + 34 + 36 + 38
3 + 6 + 9 + 12 + ⋯ + 51 + 54 + 57
Ditanya : berapa nilai dari pecahan tersebut?
2. Merencanakan strategi
• Strategi menyederhanakan masalah
3. Melaksanakan strategi
• Kita memulai dengan satu bentuk pembilang dan penyebut kemudian dengan dua bentuk
dan seterusnya
2 2
• =
3 3
2+4 6 2
• = =
3+6 9 3
2+4+6 12 2
• = =3
3+6+9 18
2+4+6+8 20 2
• = =
3+6+9+12 30 3
CONTOH SOAL 4
Pada akhir babak ketujuh dari suatu permainan bisbol, diperoleh skor, Thunder = 8 dan Rifles = 8.
Berapa banyak kemungkinan perolehan skor masing-masing tim pada akhir babak ke enam
1.Memahami masalah
Diketahui :
Skor Thunder = 8
Skor Rifles = 8
15
Ditanya :
Berapa banyak kemungkinan perolehan skor masing-masing tim pada akhir babak ke enam?
2. Merencanakan strategi
• Strategi menyederhanakan masalah
3. Melaksanakan Strategi
0-0, 1-1, 2-2, dan 3-3 untuk mencari polanya kemudian kita aplikasikan untuk mencari solusi
dengan skor 8-8.
skor Banyak kemungkinan Kemungkinan skor
0-0 1 0-0
1-1 4 0-1,1-0,0-0,1-1
2-2 9 2-0,0-2,2-1,1-2,0-0,0-1,1-0,1-1,2-2
3-3 16 3-0,0-3,3-1,1-3,3-2,2-3,2-1,1-2,2-
0,0-2,1-0,0-1,0-0,1-1,2-2,3-3
Dari tabel tersebut terlihat pola bahwa pada kolom banyak kemungkinan merupakan kuadrat
sempurna dengan aturan untuk skor n - n , maka terdapat banyak kemungkinan perolehan skor
sebanyak ( n+ 1)².
Dengan demikian solusi untuk skor 8-8 adalah (8 + 1)² = 9²= 81.
EXAMPLE OF A PROBLEM 5 :
To slow the run out of a 16-ounce bottle of milk, Bob decided to Determine a drinking rule. On the
first day, he would drink 1 ounce only and replace it with water. On the second day, Bob drank 2
ounces of the water mixture milk, and once again re-filled the bottle with water. On the third day,
Bob drank 3 ounces of the mixed milk and again filled the bottle with water. Bob did the same thing
until he drank 16 ounces of the mixed milk on the 16th day. How many ounces of water did Bob
drink?
Known :
• First day he would drink 1 ounce only and replace it with water
• Second day drank 2 ounces of the water mixture milk and once again re-filled the bottle with
water
16
• Third day drank 3 ounces of the mixed milk and again filled the bottle with water.
2. Plan a strategy
3. Review Strategy
• Note that Bob finished the contents of the bottle entirely on the 16th day,
• At that time, he did not add water to the bottle anymore. The first day,
• adding 1 ounce of water, the second day adds 2 ounces of water until the 15th day add 15
ounces of water. So much of the water that Bob drank was
• 1+ 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 = 120 ounce water
4. retest
We try to use a simpler way to solve the problem
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 + 16 16 = 120 ounces
From this, we can tell that the amount of fluid drunk is 136 ounces
and the amount of water to drink is 120 ounces.
CONTOH SOAL 5 :
• Untuk memperlambat habisnya sebotol susu berukuran 16 ons, Bob memutuskan untuk
menentukan suatu aturan minum. Pada hari pertama, dia akan meminum 1 ons saja dan
• menggantinya dengan air. Pada hari kedua, Bob meminum 2 ons dari susu campuran air
• tersebut, dan sekali lagi memenuhi kembali botol tersebut dengan air. Pada hari ketiga,
• Bob meminum 3 ons dari susu campuran tersebut dan kembali memenuhi botol dengan
• air. Bob melakukan dengan cara yang sama hingga ia meminum habis 16 ons susu
• campuran tersebut pada hari ke-16. Berapa ons air yang diminum oleh Bob?
1. Memahami masalah
Diketahui :
• Ada sebotol susu 16 ons
• Hari pertama dia hanya minum 1 ons dan menggantinya dengan air.
• Hari kedua minum 2 ons susu campuran air dan sekali lagi mengisi kembali botol dengan air
• Hari ketiga minum 3 ons susu campuran dan sekali lagi mengisi botol dengan air.
Ditanya : Berapa ons air yang diminum oleh Bob?
17
2. Menentukan Strategi
• Strategi menyederhanakan masalah
3. Melaksanakan Strategi
• Perhatikan bahwa Bob menghabiskan isi botol sepenuhnya pada hari ke-16. Pada saat itu,
dia tidak menambahkan air ke botol lagi. Hari pertama,
• Menambahkan 1 ons air, hari kedua menambahkan 2 ons air sampai hari ke-15
menambahkan 15 ons air. Dengan begitu banyak air yang bob minum adalah
• 1+ 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 = 120 ons air
4.menguji kembali
Kita coba dengan menggunakan cara yang lebih sederhana untuk menyelesaikan masalah tersebut
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 + 16 − 16 =120 ons
Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa banyak cairan yang diminum adalah 136 ons
dan banyak air yang diminum adalah 120 ons.
Penemuan pola adalah salah satu strategi dalam problem solving dimana kita dapat
mengamati informasi yang diberikan seperti gambar, angka, huruf, kata, warna, atau suara. Dengan
mengamati beberapa elemen yang diberikan tersebut, kadang-kadang secara berurutan kita dapat
memecahkan masalah yang diberikan dengan menentukan apa yang menjadi elemen selanjutnya
dan elemen tersebut akan membentuk pola yang diberikan.
Contohnya :
Tentukan 2 angka dari urutan 1 , 3 , 4 , 7 , 11 , 18 , _ , _ !
Jawaban: Setelah melihat soal ini, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mencari dan
mengenali pola. Kemungkinan pola masing-masing angka setelah dua angka pertama merupakan
jumlah dari dua angka sebelumnya. Angka 4 merupakan jumlah dari dua angka sebelumya yaitu 1 +
3, angka 7 merupakan jumlah dari 3 + 4 dan seterusnya. Urutan bilangan tersebut merupakan salah
satu contoh dari deret Fibonaci dimana dalam deret Fibonaci, masing – masing angka merupakan
penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Jadi dengan mudah kita dapat menentukan 2 angka
selanjutnya yaitu 29 ( 11 + 18 ) dan 47 ( 18 + 29).
Contoh diatas merupakan salah satu contoh penyelesaian soal matematika dengan menggunakan
strategi menemukan pola. Terbukti bahwa dengan menggunakan strategi penemuan pola ini, soal-
18
soal atau masalah-masalah dapat diselesaikan dengan lebih sederhana daripada menggunakan solusi
pada umumnya.
Penggunaan strategi menemukan pola tidak hanya untuk menyelesaikan masalah-masalah
dalam matematika saja tapi juga dapat menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari.
Contohnya saat mencari alamat di suatu perumahan, sepanjang jalan kita akan melihat serangkaian
pola pada nomor rumah. Pada sisi kanan jalan terdapat rumah bernomor ganjil dan sisi kirinya
terdapat rumah bernomor genap. Tanpa kita sadari kita telah menemukan pola pada nomor rumah
dan pola tersebut mempermudah kita untuk menemukan alamat yang dicari. Contoh lainnya, seperti
polisi dalam menentukan modus operasi dalam menentukan pola suatu tindak kriminalitas, para
ilmuwan menggunakan pola yang mereka temukan dalam penelitian untuk mengetahui bagaimana
perkembangan virus dan bakteri, bahkan di sekolah, kita juga dapat menemukan pola berulang
tingkah laku beberapa siswa yang membutuhkan perhatian dan bantuan khusus dari guru.
Dapat kita lihat pada kedua contoh pola di kehidupan sehari-hari kita dimana dapat kita lihat pada
Rubik dan Bola Biliard dimana kita harus tau terlebih dahulu dapat memahami kedua tersebut dari
segi Memahami masalah, Merencanakan strategi dan juga Melaksanakan strategi yang mana dapat
kita lihat pada kedua contoh tersebut.
Contoh masalah :
1. Suhu di dalam kulkas sebelum dihidupkan 29°C. Setelah dihidupkan suhunya turun 3°C setiap 5
menit. Berapakah suhu di dalam kulkas setelah 30 menit?
Alternatif solusi: Permasalahan ini menyatakan bahwa setiap 5 menit suhu dalam kulkas turun 3°C.
Berarti setelah 10 menit suhunya turun menjadi 3°C + 3°C = 2 × 3°C.
Karena 10 menit = 2 × 5 menit, itu artinya bahwa setiap kelipatan 5 menit maka suhunya turun
sebanyak hasil kali kelipatan 5 menit dengan 3°C.
Atau dapat dinyatakan bahwa n × 5 menit = n × 3°C.
Dengan demikain, 30 menit = 6 × 5 menit = 6 × 3°C = 18°C.
19
Pada awalnya suhu kulkas adalah 29°C dan turun sebesar 18°C, maka 29°C – 18°C = 11°C.
Jadi setelah 30 menit suhunya adalah 11°C.
Jawaban :
1. Memahami Soal
Gambar berikut adalah memperlihatkan dua jalan berbeda dan turun dari A ke B.
2. Menentukan Strategi
Strategi melihat pola. Kita harus melihat banyak jalan turun dan berbeda dari masing-masing titik di
sekitar A.
3. Melakukan Strategi
a. Kita hitung langsung di bawah titik A.
b. Titik berikutnya
20
Titik berikutnya diperoleh dengan menjumlahkan dua titik di atasnya, seperti diperlihatkan berikut
ini :
Khususnya, untuk menjawab soal di atas kita cukup melihat bagian yang perlu saja, yaitu :
3. Berapa banyak digit hasil perpangkatan berikut (111.111.111)2 ? Tentukan juga berapa digit
tengahnya?
Penyelesaian:
1. Memahami Masalah
Diketahui : (111.111.111)2
Ditanya : - banyak digit = …?
- digit tengah = …?
2. Menentukan Strategi
Soal ini merupakan sebuah perkalian biasa, tetapi kalkulator tidak dapat digunakan sampai 9 digit.
Untuk menyelesaikan soal tersebut kita bisa menemukan pola dari perkaliannya. Strategi yang
digunakan yaitu strategi melihat pola.
3. Melaksanakan Strategi
Kita dapat menyelesaikan soal ini dengan melihat pola sebagai berikut.
1 digit 12 =1 = 1 digit, digit tengah = 1
2 digit 112 = 121 = 3 digit, digit tengah = 2
21
3 digit 1112 = 12321 = 5 digit, digit tengah = 3
4 digit 11112 = 1234321 = 7 digit, digit tengah = 4
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
9 digit 111.111.1112 = 12345678987654321 =17 digit, digit tengah = 9
Jadi, ada 17 digit yang dihasilkan dengan digit tengahnya adalah 9.
4. Memeriksa Kembali
Melihat pola yang terbentuk, maka jawabannya benar yaitu banyak digit dari 111.111.1112 yang
mempunyai 9 digit berarti banyak digitnya adalah bilangan gajil ke-9 yaitu 17.
4. Pada sebuah barisan 1, 3, 2, … setiap bilangan setelah dua bilangan pertama diperoleh dari
mengambil suku sebelumnya yang dikurangi dengan suku sebelumnya. Oleh karena itu, untuk
menemukan suku selanjutnya pada barisan ini, kita dapat mengambil 2 – 3 yaitu -1. Tentukan
jumlah 25 suku pertama dari barisan tersebut.
Penyelesaian:
1. Memahami Masalah
Diketahui : - barisan 1, 3, 2, …
- suku berikutnya diperoleh dari pengurangan 2 suku sebelumnya
- 1, 3, 2, -1, ….
Ditanya : Jumlah 25 suku pertama = …?
2. Menentukan Strategi
Strategi melihat pola
3. Melaksanakan Strategi
Kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan mencari beberapa suku selanjutnya sehingga kita
dapat menemukan pola yang terbentuk sebagai berikut.
Polanya sudah terlihat. Barisan itu membentuk 6 suku berulang secara melingkar. Selanjutnya
jumlah ke 6 suku tersebut adalah 0. Oleh karena itu jumlah 24 suku pertama adalah 0 dan suku
ke 25 adalah 1, maka diperoleh jumlah 25 suku pertama dari barisan itu adalah 1.
4. Memeriksa Kembali
Dari pola diatas dapat diperoleh seperti dibawah ini:
U1U2U3-U4U5U6=(1,3,2)-(-1,-3,-2)=0
U7U8U9-U10U11U12=(1,3,2)-(-1.-3,-2)=0
U13U14U15-U16U17U18=(1,3,2)-(-1,-3,-2)=0
22
U19U20U21-U22U23U24=(1,3,2)-(-1,-3,-2)=0
Jumlah suku 1 hingga 24 adalah 0
Maka, jumlah U25=1
5. Berapakah jumlah bilangan pada baris ke 25 pada bentuk berikut.
1
3 5
7 9 11
13 15 17 19
Penyelesaian:
1. Memahami Masalah
Diketahui : baris 1 = 1 baris 3 = 7, 9, 11
baris 2 = 3, 5 baris 4 = 13, 15, 17, 19
Ditanya : jumlah bilangan pada baris ke 25 = …?
2. Menentukan Strategi
Strategi melihat pola.
(Untuk menyelesaikannya dapat melanjutkan menulis angka ganjil pada barisan hingga baris ke 25
kemudian menjumlahkannya. Namun, akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, kita
bisa menemukan pola yang terbentuk).
3. Melaksanakan Strategi
kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan menemukan pola yang terbentuk sebagai berikut.
Baris Jumlah
1 1 = 13
2 8 = 23
3 27 = 33
4 64 = 43
5 125 = 53
6 216 = 63
⋮ ⋮
n n3
4. Memeriksa Kembali
23
6. Determine the last digit of the following result 1325
Known: 1325
• Determining strategy
• Implement Strategy
Students are able to find the pattern of exponents formed from these three numbers.
To the power of 13 we get:
131=13 135=371.293
2
13 =169 136=4.826.809
133=2.197 137=62.748.517
134=28.561 138=725.731.721
The last digit to the power of 13 repeats as 3,9,7,1,3,9,7,1 repeating every 4 times
• Checking Again
From looking at the pattern formed, 1325 has the same last digit as 131 which is 3.
Can be written circular pattern every 4 times (3,9,7,1) as below:
131-134
135-138
139-1312
1313-1316
1317-1320
1321-1324
1325-1328
Terjemahan
• Memahami masalah
Dik: 1325
• Menentukan strategi
• Melaksanakan Strategi
Siswa dapat mencari pola perpangkatan yang terbentuk dari ketiga bilangan tersebut.
24
Untuk perpangkatan 13 kita peroleh:
131=13 135=371.293
132=169 136=4.826.809
133=2.197 137=62.748.517
134=28.561 138=725.731.721
Digit terakhir untuk pangkat 13 berulang sebagai 3,9,7,1,3,9,7,1…. Berulang melingkar tiap 4
kali
• Memeriksa Kembali
Dari melihat pola yang terbentuk, 1325 mempunyai digit terakhir yang sama dengan 131 yaitu 3.
131-134 = 3,9,7,1
135-138 = 3,9,7,1
139-1312 = 3,9,7,1
1313-1316 = 3,9,7,1
1317-1320 = 3,9,7,1
1321-1324 = 3,9,7,1
1325-1328 = 3,9,7,1
Penyelesaian :
1. Memahami masalah
2. Menentukan Strategi
3. Melakukan Strategi
Jika kita perhatikan dengan seksama, terdapat dua jenis barisan berdasarkan
posisi suku pada barisan di atas, yaitu Barisan posisi ganjil 1, 2, 3, 4, 5, …
dari pola ini dapat dilihat bahwa suku selanjutnya adalah 6.
Barisan posisi genap 0, 3, 8, 15, … dari pola ini dapat dilihat bahwa beda antara satu
suku dengan suku sesudahnya yaitu 3, 5, 7, yang merupakan bilangan ganjil
berurutan, maka beda selanjutnya adalah 9. Jadi suku selanjutnya adalah 24.
25
4. Memeriksa Kembali
kita dapat memeriksa berdasarkan pola yang terbentuk dengan melihat barisan.
Jawaban: 1,0,2,3,3,8,4,15,5,24
8. Problem: Enam suku pertama ditampilkan pada gambar 3.8. Jika barisan berlanjut dalam pola
seperti di bawah ini, berapa banyak persegi yang akan terbentuk pada suku kesepuluh dan
berapa banyak persegi yang akan diarsir?
Solusi: Tentunya kita dapat melanjutkan gambar diatas dengan menambahkan baris pada
bagian atas dan bawah hingga kita mendapatkan gambar yang terbentuk dari persegi yang
kesepuluh. Kita akan mudah menghitung banyaknya persegi yang ada dan berapa banyak yang
diarsir. Akan tetapi, jika kita mengurutkan data dalam sebuah tabel, kita akan menemukan
suatu strategi dengan mencari suatu pola yang terbentuk, jika ada pola yang terbentuk maka hal
ini mungkin akan membantu kita untuk menyelesaikan masalah/soal diatas. Dengan
memisalkan kesimpulan dari data diatas kita dapat menulisakan dalam tabel berikut ini :
Suku ke- 1 2 3 4 5 6
Jumlah persegi 1 5 11 19 29 41
Jumlah persegi yg
1 3 7 11 17 23
diarsir
Pemisalan yang pertama dengan melihat total bilangan dari persegi. Disini ada pola yang
terbentuk. Beda antara setiap suku adalah 4, 6, 8, 10, . . . . Dengan kata lain, 1 + 4 = 5, 5 + 6 =
11, 11+ 8 = 19, 19 + 10 = 29, dan seterusnya. Sekarang kita menguji jumlah baris pada pesegi
yang diarsir.
26
Catat bahwa beda antara setiap suku di setiap pola adalah 2, 4, 4, 6, 6, . . . .
Dengan demikian kita dapat melengkapi tabel sampai dengan suku ke-10:
Suku ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah persegi 1 5 11 19 29 41 55 71 89 109
Jumlah persegi yang 1 3 7 11 17 23 31 39 49 59
diarsir
Beda 2 4 4 6 6 8 8 10 10
Hal ini berarti pada gambar ke-10 akan ada 109 persegi dan 59 diantaranya adalah persegi yang
diarsir.
Kita dapat menguji hasil ini dengan menggambar suku ke-7 dan memeriksa kebenaran dari pola
yang telah kita temukan (lihat gambar 3.9). Dengan begitu, pertanyaannya, untuk mendapatkan
55 persegi, apakah 31 persegi yang terarsir? Ya. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa pola
yang kita temukan benar dan berlaku untuk semua suku yang akan dibentuk.
Gambar 3.9
27
Solusi:
• Pada umumnya, siswa mencoba menggambarkan rute perjalanan yang bisa ditempuh sesuai
dengan arah perjalanan yaitu hanya utara timur dan utara, tetapi ini bukanlah pekerjaan
yang mudah. Kemudian, beberapa siswa menyadari bahwa ada 5 jalan yang bisa ditempuh
melalui arah utara (5U) dan 4 nomor yang bisa ditempuh melalui arah timur (4T), sehingga
siswa bisa membuat daftar rute yang berbeda dengan menyusun huruf “U” dan
“T”, seperti
UUUUUTTTT UUUUTTTTU UUUTTTTUU UTUTUTUTU dan sebagainya,
maka kita bisa menggunakan rumus faktorial untuk menentukan banyaknya rute yang
berbeda (5U, 4T, total huruf = 9) yaitu
= 126
!
Banyaknya rute perjalanan yang bisa ditempuh Billy adalah 126 cara.
• Penyelesaian alternatif lainnya adalah dengan menemukan pola dari rute perjalanannya.
Perhatikan gambar peta berikut :
Angka pada gambar menunjukkan banyaknya cara
pada titik tersebut yang bisa dilalui baik melalui
arah utara ataupun timur dimulai dari titik rumah
Billy sampai titik rumah Betty. Jika kita
perhatikan, angka-angka pada setiap titik sama
halnya dengan angka pada segita pascal.
Jadi, banyaknya rute perjalanan yang bisa ditempuh Billy adalah 126 cara.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah dalam matematika merupakan pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung
karena pada titik awal belum diketahui aturan atau hukum yang dapat digunakan untuk
mendapatkan jawabannya. Menurut Bell pemecahan masalah matematika ialah pemecahan situasi
dalam matematika yang dianggap masalah oleh seseorang yang memecahkan masalah tersebut.
Pada makalah telah dijelaskan tiga strategi dalam pemecahan masalah matematika yaitu
strategi terka dan uji kembali, strategi menyederhanakan masalah dan strategi melihat pola. Kami
harap penjelasan materi ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
29
DAFTAR PUSTAKA
Dhea Hervina. (2018, November 11). Strategi Penemuan Pola pada Pemecahan Masalah. Retrieved
https://www.academia.edu/37748369/Strategi_Penemuan_Pola_pada_Pemecahan_Masalah
ILLAHI, E. W. N. (2017). Penelitian Pendidikan Matematika Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
dalam Menyelesaikan Soal Cerita Menggunakan Tahapan Newman (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
Pengertian Pemecahan Masalah Matematika. (2014). Retrieved November 28, 2021, from Selamat
http://yukberhitung.weebly.com/materi/pengertian-pemecahan-masalah-matematika
PGMI UIN SGD, “Strategi Menyederhanakan Masalah Kelas B” Youtube, 11 Jun, 2021,
https://youtu.be/K_msJP51jEw
PGMI UIN SGD, “Strategi Pemecahan Masalah Matematika – Terka dan Uji Kembali Kelas B”
Youtube, 7 Apr, 2021, https://youtu.be/a8OiKlPeDWI
Mahmud, Muhammad Rifqi. “ Pemecahan Masalah Matematika- Strategi Terka dan Uji Kembali”
Youtube, 26 Apr, 2021, https://youtu.be/djAK_rKit3Q
30