Disusun Oleh:
Rustam (220101501056)
KELAS A13
JURUSAN MATEMATIKA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Dr. Nurdin Arsyad,
M,Pd. Selaku dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. Pengertian Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended Problem Approach)
4
B. Prinsip-prinsip Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended Problem
Approach) ............................................................................................................ 6
C. Tipe atau jenis masalah dalam Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended
Problem Approach) ............................................................................................. 7
D. Langkah-langkah Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended Problem
Approach) ............................................................................................................ 8
E. Kelebihan dan kekurangan Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended
Problem Approach) ............................................................................................. 9
F. Implementasi Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended Problem
Approach) terhadap pembelajaran matematika ................................................. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
adalah tujuan utama kemampuan berfikir tingkat tinggi atau
jawabannya tidak langsung diperoleh, maka siswa cenderung malas
mengerjakannya, akhirnya dia menegosiasikan tugas tersebut dengan
gurunya. Gambaran tersebut sebagaimana dikemukakan Anthony (1996)
yang mengemukakan bahwa pemberian tugas matematika rutin yang
diberikan pada latihan atau tugas-tugas matematika selalu terfokus
pada prosedur dan keakuratan, jarang sekali tugas matematika
terintegrasi dengan konsep lain dan juga jarang memuat soal yang
memerlukan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Akibatnya ketika
siswa dihadapkan pada tugas yang sulit dan membutuhkan
kemampuan berfikir tingkat tinggi atau jawabannya tidak langsung
diperoleh, maka siswa cenderung malas mengerjakannya, akhirnya dia
menegosiasikan tugas tersebut dengan gurunya.
B. Rumusan Masalah
2
b. Apa saja prinsip-prinsip Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended
Problem Approach)?
c. Apa saja langkah-langkah Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended
Problem Approach)?
d. Apa kelebihan dan kekurangan Pendekatan Masalah Terbuka (Open-
Ended Problem Approach)?
e. Bagaimana Implementasi Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended
Problem Approach) terhadap matematika?
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
permasalahan dengan metode penyelesaian yang lebih dari satu, sehingga
dapat memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman untuk merumuskan, mengenali, serta
memecahkan masalah dengan menggunakan lebih dari satu metode
pemecahan masalah. Dengan kata lain, pendekatan open-ended
mengarahkan siswa untuk membuka pikiran atau mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara leluasa dan terbuka guna mengkritisi,
menganalisis dan mengevaluasi suatu permasalahan untuk menciptakan
atau menghasilkan berbagai ide, gagasan, solusi atau alternatif
penyelesaian melalui informasi, pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki hingga sampai pada pengambilan keputusan (decision making)
5
B. Prinsip-prinsip Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended Problem
Approach)
6
terbuka. Sedangkan dasar keterbukaanya adalah (openness) dapat
diklasifikasikan kedalam tiga tipe (Mahmudi, 2008):
1) Process is open, maksudnya tiap soal yang diberikan punya banyak cara
penyelesaian.
2) End product are open, yaitu hasil terbuka memiliki banyak jawaban
benar.
3) Ways to develop are open, artinya ketika siswa telah menyelesaikan
masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan
mengubah kondisi dari masalah asli.
Dengan demikian pendekatan ini menyelesaikan masalah dan
juga memunculkan masalah baru (from problem to problem).
Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut :
7
Masalah yang diberikan kepada siswa, menuntut sendiri siswa
untuk mencari aturan-aturan atau hubungan-hubungan dalam
matematika, yang mengacu pada permasalahan yang diberikan.
2) Mengklasifikasi (classifying)
Siswa diminta untuk mengelompokan atau mengklasifikasikan
beberapa karakteristik suatu obyek tertentu dengan tepat, hal ini akan
membimbing siswa untuk merumuskan atau menemukan beberapa
konsep matematika dengan sendirinya.
3) Pengukuran (measuring)
Siswa diminta untuk pengukuran numerik dari suatu peristiwa
tertentu. Permasalahan seperti ini, melibatkan beberapa aspek berpikir
matematis siswa.
8
siswa mengerjakan masalahnya atau soal yang diberikan, siswa tidak
diperbolehkan untuk minta bantuan kepada teman yang lain. Hal ini
dimaksudkan agar siswa benar-benar terpacu kreativitasnya untuk
menyelesaikan permasalahannya sendiri. Apabila telah selesai
mengerjakannya, siswa diminta untuk mengumpulkan lembar
penyelesaiannya.
d. Diskusi kelompok tentang masalah terbuka.
Pada tahap ini siswa akan diarahkan untuk berakivitas secara
berkelompok guna mendiskusikan penyelesaian dari masalah open-
ended yang telah dikerjakan secara individu. Melalui hal tersebut
diharapkan dapat memunculkan ide pada tiap siswa sehingga nantinya
kreativitas siswa akan meningkat.
e. Persentasi hasil diskusi kelompok.
Pada tahap ini, perwakilan atau semua anggota kelompok
mempresentasikan hasil kerja mereka.
f. Penutup.
Siswa bersama guru menyimpulkan atau membuat ringkasan
singkat tentang konsep atau ide yang terdapat pada permasalahan yang
diajukan.
9
jalan. Guru harus memanfaatkan keragaman cara atau prosedur yang
ditempuh siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini akan memberi siswa
kesempatan untuk menemukan sesuatu yang baru menggunakan
pengetahuan, keterampilan, dan cara berpikir matematik yang telah
mereka pelajari sebelumnya. Ada beberapa keunggulan dari pendekatan
ini, antara lain :
1) Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif
serta memungkinkan untuk mengekspresikan idenya
2) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan
serta keterampilan matematika secara komprehensif
3) Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan
untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan
cara mereka sendiri
4) Siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas
jawaban yang mereka berikan
5) Siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka
sendiri maupun dari temannya dalam menjawab permasalahan.
10
F. Implementasi Pendekatan Masalah Terbuka (Open-Ended Problem
Approach) terhadap pembelajaran matematika
11
dikerjakan. Menurut paham konstruktivisme peranan guru bukan
pemberi jawaban akhir atas pertanyaan, melainkan mengarahkan
mereka untuk membentuk pengetahuan matematika sehingga diperoleh
struktur matematika (Ismail, 2008).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, W., Selvia, F., & Layliyyah, R. (2019). Pendekatan Open-ended Terhadap
Kemampuan Metakognitif Siswa. At-Ta'lim: Jurnal Pendidikan, 5(2),
184-197.
14
Rif”at, M., (2001). Pengaruh Pola-Pola Pembelajaran Visual dalam Rangka
Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah-Masalah
Matematika (Eksperimen pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Matematika di Kalimantan Barat).Disertasi. UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
15