Anda di halaman 1dari 25

METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT PADA GURU (TEACHER-

CENTERED LEARNING METHODS): CERAMAH (SPEECH),


EKSPOSITORI (EXSPOSITORY), DAN DEMONSTRASI
(DEMONSTRASION)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kulaih Strategi Pembelajaran


Matematika

Dosen Pengampu:

Prof, Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd.

Oleh:

Kelompok 9

1. Ahmad Gania Ilyas 220101501029


2. Elsa Manora Ponglabba 220101501037

KELAS A13
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Prof, Dr. Nurdin Arsyad,
M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah strategi pembelajaran matematika yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Makassar, 30 Oktober 2023

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ............................... 4

2.2 Karakteristik Metode Ceramah................................................................................ 5

2.3 Karakteristik Metode Ekspositori............................................................................ 7

2.4 Karakteristik Metode Demonstrasi ......................................................................... 8

2.5 Efektivitas Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ............................. 10

2.6 Manfaat dan Keterbatasan Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru .. 12

2.7 Teknologi dan Inovasi dalam Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru
......................................................................................................................................... 14
2.8 Integrasi Metode Pembelajaran Berpusat pada Guru dan Berpusat pada Siswa
......................................................................................................................................... 16

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 18

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 18

3.2 Saran ......................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan individu,


masyarakat, dan bangsa. Salah satu faktor utama yang memengaruhi kualitas
pendidikan adalah metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pendidikan.
Metode pembelajaran yang tepat dapat menginspirasi siswa, mendorong pemahaman
yang mendalam, dan memungkinkan pengembangan keterampilan yang diperlukan
untuk kesuksesan di masa depan.
Dalam beberapa dekade terakhir, pendekatan pendidikan telah berkembang
secara signifikan. Salah satu pergeseran paradigma utama dalam dunia pendidikan
adalah peralihan dari metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-
centered learning) menuju metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-
centered learning). Namun, metode pembelajaran yang berpusat pada guru, seperti
ceramah, ekspositori, dan demonstrasi, masih memiliki tempat penting dalam
konteks pendidikan.
Ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang berfokus pada penyebaran
informasi dari guru kepada siswa dengan cara berbicara. Ekspositori adalah metode
di mana guru memberikan penjelasan rinci tentang suatu topik, sementara
demonstrasi melibatkan guru dalam menunjukkan bagaimana sesuatu dilakukan atau
diaplikasikan. Metode ini sering digunakan dalam situasi di mana pengetahuan guru
sangat penting, dan siswa perlu memahami konsep-konsep dasar sebelum dapat
memajukan diri ke tahap berikutnya dalam pembelajaran.
Penting untuk memahami bahwa meskipun metode pembelajaran yang berpusat
pada guru telah sering dikritik karena potensialnya membatasi kreativitas dan
interaksi siswa, mereka masih memiliki manfaat tertentu. Terutama dalam kasus
topik-topik yang kompleks atau abstrak, guru seringkali menjadi sumber
pengetahuan dan panduan yang tak ternilai bagi siswa.

1
Karena itulah, perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait efektivitas
metode pembelajaran yang berpusat pada guru, seperti ceramah, ekspositori, dan
demonstrasi. Dalam latar belakang ini, kami akan menjelaskan perkembangan
terbaru dalam pendidikan, perdebatan seputar pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru, dan pentingnya memahami kapan dan bagaimana metode
pembelajaran ini seharusnya digunakan agar dapat memberikan manfaat maksimal
bagi siswa.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang metode pembelajaran yang
berpusat pada guru, kita dapat mengintegrasikan pendekatan ini dengan metode
berpusat pada siswa, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang seimbang
dan memungkinkan pengembangan komprehensif bagi setiap individu dalam sistem
pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan yang berharga bagi
para pendidik dalam memilih metode pembelajaran yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran mereka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan karakteristik utama dari metode pembelajaran yang berpusat
pada guru, khususnya metode ceramah, ekspositori, dan demonstrasi?
2. Bagaimana perbandingan efektivitas metode ceramah, ekspositori, dan
demonstrasi dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memfasilitasi pemahaman
siswa?
3. Apa manfaat dan keterbatasan metode pembelajaran yang berpusat pada guru,
dan dalam konteks apa metode ini paling efektif?
4. Bagaimana peran teknologi dan inovasi dalam meningkatkan metode
pembelajaran yang berpusat pada guru?
5. Apakah ada strategi atau pendekatan tertentu yang dapat digunakan untuk
mengintegrasikan metode berpusat pada guru dengan metode berpusat pada siswa
agar menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih seimbang dan efektif?

Rumusan masalah di atas akan membantu menguraikan aspek-aspek kunci yang


perlu dipahami dan dianalisis dalam makalah mengenai metode pembelajaran yang

2
berpusat pada guru, seperti ceramah, ekspositori, dan demonstrasi. Hal ini akan
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang relevansi, efektivitas, dan
perkembangan terbaru dalam penggunaan metode pembelajaran berpusat pada guru
dalam konteks pendidikan modern.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menjelaskan pengertian dan karakteristik utama dari metode pembelajaran


yang berpusat pada guru, khususnya metode ceramah, ekspositori, dan demonstrasi.
2. Untuk menganalisis perbandingan efektivitas metode ceramah, ekspositori, dan
demonstrasi dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memfasilitasi pemahaman
siswa.
3. Untuk mengidentifikasi manfaat dan keterbatasan metode pembelajaran yang
berpusat pada guru, serta mengidentifikasi konteks di mana metode ini paling efektif.
4. Untuk mengkaji peran teknologi dan inovasi dalam meningkatkan metode
pembelajaran yang berpusat pada guru.
5. Untuk menyusun strategi atau pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengintegrasikan metode berpusat pada guru dengan metode berpusat pada siswa
agar menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih seimbang dan efektif.

Dengan tujuan-tujuan tersebut, makalah ini akan berusaha memberikan wawasan


mendalam tentang penggunaan metode pembelajaran yang berpusat pada guru dalam
konteks pendidikan modern dan bagaimana pengintegrasian metode ini dengan
metode berpusat pada siswa dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran yang
optimal.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Metode dalam
rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Pengertian metode ini
mencakup beberapa aspek penting:

2.1.1 Guru sebagai Pusat Pengetahuan

Dalam metode berpusat pada guru, guru menduduki peran kunci sebagai
sumber pengetahuan. Mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
subjek yang diajarkan dan dianggap sebagai otoritas dalam bidang tersebut. Guru
bertanggung jawab atas persiapan materi pembelajaran, penyampaian konsep,
dan menjelaskan informasi yang diperlukan untuk pemahaman siswa.

2.1.2 Penerimaan Aktif Siswa


Meskipun metode ini menekankan peran sentral guru, siswa juga memainkan
peran yang penting dalam memahami dan menerima materi. Siswa diharapkan
untuk mendengarkan, mencatat, dan memproses informasi yang disampaikan
oleh guru. Mereka dapat mengajukan pertanyaan atau meminta penjelasan
tambahan jika diperlukan, namun interaksi siswa lebih bersifat reaktif terhadap
guru dibandingkan dengan metode berpusat pada siswa.

2.1.3 Pemakaian Materi Tertulis atau Visual


Metode pembelajaran yang berpusat pada guru sering melibatkan
penggunaan materi tertulis seperti buku teks, catatan kuliah, presentasi visual,
dan materi referensi lainnya. Materi ini digunakan untuk mendukung

4
penyampaian informasi oleh guru dan membantu siswa dalam pemahaman
materi. Siswa dapat merujuk ke materi tersebut sebagai panduan dalam belajar.

2.1.4 Guru sebagai Pembimbing


Sementara guru adalah sumber utama pengetahuan, mereka juga berperan
sebagai pembimbing atau fasilitator pembelajaran. Guru siap untuk memberikan
penjelasan tambahan, menjawab pertanyaan siswa, dan memberikan arahan atau
panduan jika diperlukan. Peran guru sebagai pembimbing penting dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru.

Metode pembelajaran berpusat pada guru, seperti ceramah, ekspositori, dan


demonstrasi, dapat bervariasi dalam pelaksanaannya. Masing-masing metode ini
memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara guru menyampaikan informasi
dan siswa menerimanya. Meskipun metode ini telah dikritik karena kurangnya
partisipasi aktif siswa, terutama dalam konteks pendidikan yang lebih interaktif,
mereka tetap memiliki tempat dalam situasi di mana guru memiliki pengetahuan
yang mendalam dan pengalaman yang diperlukan untuk mentransfer pengetahuan ini
kepada siswa secara efektif. Dalam konteks ini, pemahaman mendalam tentang
pengertian metode ini menjadi penting untuk merinci karakteristik dan penerapannya
dalam pendidikan modern.

2.2 Karakteristik Metode Ceramah

Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui


penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada kelompok siswa. Metode
ceramah sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini
selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan
baik pada guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas menakala dalam
proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah.

Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah
berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode

5
ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran ekspositori. Karakteristik metode ceramah meliputi:

2.2.1 Guru sebagai Penceramah Utama


Pada metode ceramah, guru adalah penceramah utama. Mereka memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang topik yang akan disampaikan dan memiliki
keterampilan dalam menjelaskan dan menyampaikan informasi dengan jelas.
Guru memiliki kontrol penuh atas alur materi yang disampaikan.

2.2.2 Penerimaan Siswa yang Pasif


Dalam metode ceramah, siswa cenderung memiliki peran yang lebih pasif.
Mereka mendengarkan dengan seksama penjelasan guru, mencatat poin-poin
penting, dan memproses informasi yang disampaikan. Interaksi antara siswa dan
guru terbatas pada pertanyaan dan klarifikasi yang diajukan oleh siswa.

2.2.3 Durasi Terjadwal


Ceramah sering memiliki durasi terjadwal dan struktur yang telah ditentukan
sebelumnya. Guru akan menyampaikan materi dalam batas waktu tertentu, dan
siswa diharapkan untuk fokus selama presentasi.

2.2.4 Pemakaian Alat Bantu


Dalam metode ceramah, guru dapat menggunakan alat bantu seperti slide
presentasi, papan tulis, atau media visual lainnya untuk mendukung penyampaian
informasi. Alat bantu ini membantu menyajikan konten secara lebih menarik dan
memahamkan bagi siswa.

2.2.5 Penekanan pada Penjelasan dan Pemahaman


Guru dalam metode ceramah berfokus pada memberikan penjelasan yang
jelas dan memastikan pemahaman siswa terhadap materi. Mereka dapat
memberikan contoh atau ilustrasi untuk mengklarifikasi konsep yang rumit.

Meskipun metode ceramah mungkin dianggap memiliki beberapa keterbatasan,


seperti kurangnya partisipasi aktif siswa, metode ini memiliki manfaatnya dalam
situasi di mana guru adalah ahli dalam bidangnya dan materi yang diajarkan

6
memerlukan penjelasan mendalam. Pemahaman yang baik tentang karakteristik
metode ceramah membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan ceramah
yang efektif, yang dapat membantu siswa memahami konsep yang diajarkan.

2.3 Karakteristik Metode Ekspositori

Metode ekspositori, juga dikenal sebagai metode penyampaian informasi,


merupakan salah satu pendekatan dalam metode pembelajaran yang berpusat pada
guru. Metode ini menekankan penyampaian informasi oleh guru secara sistematis
dan jelas. Karakteristik metode ekspositori mencakup hal-hal berikut:

2.3.1 Guru sebagai Sumber Utama Pengetahuan


Dalam metode ekspositori, guru memiliki peran sentral sebagai sumber
utama pengetahuan. Guru dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang topik yang diajarkan. Mereka bertanggung jawab untuk menyampaikan
informasi secara komprehensif dan menjelaskan konsep-konsep yang relevan
kepada siswa. Guru diharapkan memiliki pemahaman yang kuat tentang materi
pelajaran.
2.3.2 Penyajian Materi yang Terstruktur
Metode ekspositori melibatkan penyajian informasi yang terstruktur. Guru
merencanakan materi pelajaran dengan jelas, biasanya dengan menggunakan
outline atau kerangka yang logis. Ini membantu siswa untuk memahami urutan,
hirarki, dan hubungan antara konsep-konsep yang disampaikan. Materi disajikan
secara sistematis, dimulai dari konsep dasar dan berkembang ke konsep yang
lebih kompleks.
2.3.3 Penggunaan Contoh dan Ilustrasi
Penting dalam metode ekspositori adalah penggunaan contoh dan ilustrasi.
Guru sering mengilustrasikan konsep-konsep abstrak dengan contoh-contoh yang
relevan. Ini membantu siswa untuk menghubungkan konsep teoritis dengan
situasi nyata atau aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dan ilustrasi juga
membantu memperjelas pemahaman siswa.
2.3.4 Interaksi melalui Pertanyaan

7
Meskipun metode ekspositori menekankan pada penyampaian guru, guru
tetap membuka kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi melalui pertanyaan.
Siswa diundang untuk mengajukan pertanyaan yang dapat membantu mereka
memahami materi lebih baik atau untuk mendiskusikan topik yang disampaikan.
Interaksi ini memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
2.3.5 Penggunaan Alat Bantu Visuai
Dalam metode ekspositori, guru sering menggunakan alat bantu visuai seperti
slide presentasi, papan tulis, grafik, atau diagram. Alat bantu ini digunakan untuk
memperjelas materi, memberikan visualisasi, dan membuat materi lebih menarik.
Penggunaan alat bantu visuai membantu siswa untuk memahami konsep dengan
lebih baik dan membantu mempertahankan perhatian siswa.
2.3.6 Penekanan pada Pemahaman dan Retensi
Karakteristik penting dari metode ekspositori adalah penekanan pada
pemahaman dan retensi informasi. Guru berusaha untuk membuat informasi
dapat dipahami oleh siswa dan memastikan bahwa siswa dapat mengingat serta
menerapkan konsep-konsep tersebut. Ini mencakup pengulangan materi yang
penting dan pemberian kesempatan untuk siswa mempraktikkan dan menguji
pemahaman mereka.

Meskipun metode ekspositori cenderung menekankan peran guru dalam


penyampaian informasi, metode ini memiliki manfaatnya dalam situasi di mana
pemahaman konsep yang kuat dan struktur yang jelas dalam penyampaian informasi
sangat penting. Pemahaman karakteristik metode ekspositori membantu guru
merencanakan pembelajaran yang efektif dan memberikan dasar yang kuat bagi
siswa dalam memahami materi pelajaran.

2.4 Karakteristik Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan


dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi

8
tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi
pembelajaran demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi
pembelajaran ekspositori dan inkuiri.. Berikut adalah karakteristik metode
demonstrasi:
2.4.1 Guru sebagai Demonstrator
Dalam metode demonstrasi, guru berperan sebagai demonstrator utama. Guru
memimpin proses demonstrasi dengan menggunakan contoh nyata atau situasi
praktis untuk mengilustrasikan konsep atau prosedur yang diajarkan. Guru dapat
menggunakan alat, perangkat, atau bahan fisik yang relevan dengan materi
pembelajaran.
2.4.2 Interaksi Aktif
Metode demonstrasi mendorong interaksi aktif antara guru dan siswa. Siswa
memiliki kesempatan untuk mengamati, mengajukan pertanyaan, dan terlibat
dalam proses demonstrasi. Interaksi ini membantu siswa memahami dan
menginternalisasi konsep dengan lebih baik.
2.4.3 Penggunaan Alat Demonstrasi
Guru sering menggunakan alat demonstrasi atau perangkat fisik untuk
mengilustrasikan konsep atau prosedur. Alat ini dapat berupa model, eksperimen,
perangkat elektronik, atau bahan fisik lainnya yang relevan dengan topik
pembelajaran. Penggunaan alat demonstrasi membantu siswa untuk melihat dan
merasakan konsep yang diajarkan.
2.4.4 Fokus pada Pembelajaran Praktis
Karakteristik utama dari metode demonstrasi adalah fokus pada pembelajaran
praktis. Siswa diajak untuk mengamati bagaimana konsep diterapkan dalam
situasi nyata atau bagaimana suatu prosedur dijalankan. Ini membantu siswa
untuk memahami konsep dengan cara yang lebih konkrit dan aplikatif.
2.4.5 Penjelasan oleh Guru
Meskipun demonstrasi merupakan komponen utama, guru memberikan
penjelasan yang mendukung selama proses demonstrasi. Guru menjelaskan
tujuan dari demonstrasi, konsep yang diilustrasikan, dan mengaitkannya dengan

9
materi pembelajaran. Penjelasan guru membantu siswa dalam memahami
konteks demonstrasi.
2.4.6 Keterlibatan Siswa
Metode demonstrasi mendorong keterlibatan aktif siswa. Siswa diberi
kesempatan untuk mengikuti, mengamati, dan kadang-kadang berpartisipasi
langsung dalam demonstrasi. Guru juga dapat mengajak siswa untuk mengajukan
pertanyaan, merespons, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan
demonstrasi.

Metode demonstrasi efektif dalam situasi di mana pembelajaran praktis, visual,


atau interaktif sangat penting. Siswa dapat mengamati dan mengalami konsep secara
langsung, yang dapat memperkuat pemahaman mereka. Karakteristik metode
demonstrasi yang mencakup interaksi, penggunaan alat demonstrasi, dan fokus pada
pembelajaran praktis adalah aspek penting yang membedakannya dari metode lain
dalam metode pembelajaran yang berpusat pada guru.

2.5 Efektivitas Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru

Pada bagian ini, kita akan membahas efektivitas dari metode pembelajaran yang
berpusat pada guru, khususnya ceramah, ekspositori, dan demonstrasi. Meskipun
metode ini memiliki karakteristik yang berbeda, mereka memiliki beberapa aspek
umum dalam hal efektivitas:
2.5.1 Kejelasan Penyampaian Informasi
Salah satu keunggulan dari metode pembelajaran berpusat pada guru adalah
kejelasan dalam penyampaian informasi. Guru, dalam peran sentralnya, mampu
menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur. Hal ini membantu siswa
untuk memahami konsep dengan baik dan mengurangi risiko kebingungan.
2.5.2 Pemahaman Konsep yang Mendalam
Metode ini sering efektif dalam memastikan bahwa siswa memiliki
pemahaman konsep yang mendalam. Guru, dengan pengetahuan yang kuat,
mampu menjelaskan konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang dapat

10
dipahami oleh siswa. Ini membantu siswa untuk memahami dasar-dasar subjek
yang diajarkan.
2.5.3 Kepatuhan dalam Meliput Materi
Metode pembelajaran berpusat pada guru cenderung memastikan bahwa
semua materi yang diperlukan disampaikan kepada siswa. Ini menghilangkan
risiko untuk mengabaikan materi tertentu dan memastikan bahwa semua siswa
menerima pemahaman yang sama tentang topik yang diajarkan.
2.5.4 Pemahaman yang Konsisten
Karena metode ini sering mengikuti struktur yang konsisten dan terstruktur,
semua siswa di kelas memiliki akses ke pemahaman yang seragam. Hal ini
memungkinkan untuk menghindari perbedaan besar dalam pemahaman antar
siswa.
2.5.5 Kejelasan dalam Penilaian
Metode ini dapat menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk penilaian dan
pengukuran pemahaman siswa. Dalam beberapa kasus, guru dapat memberikan
tes atau tugas yang sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
Namun, ada juga beberapa pertimbangan terkait dengan efektivitas metode
pembelajaran berpusat pada guru:
2.5.6 Keterbatasan Interaksi Sosial
Metode ini cenderung mengurangi interaksi sosial antar siswa, karena fokus
utama adalah pada guru. Ini bisa menghambat pengembangan keterampilan
sosial dan kemampuan berkolaborasi siswa.
2.5.7 Keterbatasan Dalam Pengalaman Praktis
Terutama dalam metode ceramah dan ekspositori, pengalaman praktis siswa
mungkin terbatas. Mereka mungkin kurang terlibat dalam eksplorasi aktif atau
aplikasi langsung dari konsep.
2.5.8 Respon Individual yang Terbatas
Metode ini mungkin tidak efektif dalam menangani perbedaan individu
dalam pemahaman atau kecepatan belajar. Siswa yang lebih cepat dalam
pemahaman materi mungkin merasa tertinggal, sementara siswa yang
memerlukan lebih banyak waktu mungkin merasa tertekan.

11
Dalam penilaian efektivitas metode pembelajaran berpusat pada guru,
penting untuk mempertimbangkan konteks dan tujuan pembelajaran. Metode ini
mungkin efektif dalam situasi di mana pemahaman yang mendalam tentang materi
pelajaran sangat penting, tetapi juga perlu diimbangi dengan pendekatan yang lebih
interaktif dan berpusat pada siswa untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang
mungkin ada.

2.6 Manfaat dan Keterbatasan Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru

Pada bagian ini, kita akan membahas manfaat dan keterbatasan dari metode
pembelajaran berpusat pada guru, dengan fokus pada metode ceramah, ekspositori,
dan demonstrasi.

Manfaat Metode Pembelajaran Berpusat pada Guru:


 Penyampaian Informasi yang Jelas
Metode ini memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi dengan jelas
dan terstruktur. Siswa dapat mendengarkan penjelasan guru dengan fokus, sehingga
memudahkan pemahaman materi.
 Pemahaman Konsep yang Mendalam
Guru, dengan pengetahuan yang kuat tentang materi, dapat menjelaskan konsep-
konsep yang kompleks. Hal ini membantu siswa untuk memahami dasar-dasar
subjek dengan baik.
 Pemahaman yang Konsisten
Metode ini memberikan kerangka kerja yang konsisten untuk pemahaman siswa.
Semua siswa dalam kelas memiliki akses ke pemahaman yang seragam tentang
materi.
 Efektivitas dalam Pemahaman Konsep Fundamental
Metode ini efektif dalam menjelaskan konsep dasar dan fundamental dalam
subjek tertentu. Hal ini cocok untuk pembelajaran konsep yang memerlukan
pemahaman yang mendalam.
 Kepatuhan dalam Meliput Materi

12
Metode ini memastikan bahwa semua materi yang diperlukan disampaikan
kepada siswa. Ini menghilangkan risiko pengabaian materi tertentu.

Keterbatasan Metode Pembelajaran Berpusat pada Guru:


 Keterbatasan Interaksi Sosial
Metode ini cenderung mengurangi interaksi sosial antar siswa karena fokus
utama adalah pada guru. Ini bisa menghambat pengembangan keterampilan sosial
dan kemampuan berkolaborasi siswa.
 Keterbatasan Dalam Pengalaman Praktis
Terutama dalam metode ceramah dan ekspositori, pengalaman praktis siswa
mungkin terbatas. Mereka mungkin kurang terlibat dalam eksplorasi aktif atau
aplikasi langsung dari konsep.
 Respon Individual yang Terbatas
Metode ini mungkin tidak efektif dalam menangani perbedaan individu dalam
pemahaman atau kecepatan belajar. Siswa yang lebih cepat dalam pemahaman
materi mungkin merasa tertinggal, sementara siswa yang memerlukan lebih banyak
waktu mungkin merasa tertekan.
 Kecenderungan Kepenatan Siswa
Metode ceramah khususnya dapat menyebabkan kepenatan siswa karena duduk
dan mendengarkan penjelasan guru dalam waktu yang lama. Hal ini dapat
mengurangi konsentrasi dan daya tahan siswa.
 Kurangnya Pengembangan Keterampilan Kritis
Terutama dalam metode ceramah, siswa mungkin kurang terlibat dalam
pengembangan keterampilan berpikir kritis atau keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Mereka lebih fokus pada penerimaan informasi daripada pada pengolahan atau
evaluasi aktif.
 Keterbatasan dalam Memotivasi Siswa
Metode ini mungkin kurang efektif dalam memotivasi siswa yang memerlukan
interaksi aktif dan variasi dalam pembelajaran. Siswa mungkin menjadi kurang
termotivasi dalam konteks metode ini.

13
Dalam mengambil keputusan tentang penggunaan metode pembelajaran berpusat
pada guru, penting untuk mempertimbangkan konteks dan tujuan pembelajaran.
Sementara metode ini memiliki manfaatnya, terutama dalam pemahaman konsep
dasar, penting untuk mengimbanginya dengan pendekatan yang lebih interaktif dan
berpusat pada siswa untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang mungkin ada.

2.7 Teknologi dan Inovasi dalam Metode Pembelajaran yang Berpusat pada Guru

Dalam era perkembangan teknologi, metode pembelajaran yang berpusat pada


guru seperti ceramah, ekspositori, dan demonstrasi telah mengalami inovasi yang
signifikan. Teknologi telah memberikan pengaruh besar pada cara metode ini dapat
diterapkan dan digunakan. Berikut adalah pembahasan tentang bagaimana teknologi
dan inovasi memengaruhi metode pembelajaran berpusat pada guru:
2.7.1 Penggunaan Alat Bantu Teknologi
Teknologi telah memungkinkan guru untuk menggunakan alat bantu seperti
proyektor multimedia, komputer, perangkat lunak pembelajaran, dan platform
daring. Ini memperkaya metode pembelajaran berpusat pada guru dengan elemen
visual, multimedia, dan interaktif. Guru dapat memanfaatkan slide presentasi,
video, atau simulasi untuk memperjelas konsep dan membuat materi lebih
menarik.
2.7.2 Pembelajaran Jarak Jauh
Teknologi telah memungkinkan pelaksanaan metode pembelajaran berpusat
pada guru secara daring, terutama selama situasi pandemi atau ketika siswa tidak
dapat hadir fisik di kelas. Sistem konferensi video dan platform pembelajaran
daring memungkinkan guru untuk menyampaikan materi dengan efektif melalui
layar komputer atau perangkat mobile.
2.7.3 Konten Interaktif
Inovasi dalam teknologi telah menghasilkan konten pembelajaran yang lebih
interaktif. Guru dapat menggunakan perangkat lunak pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif, menjawab kuis, berkolaborasi
dalam proyek daring, atau berinteraksi dengan simulasi interaktif. Hal ini
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

14
2.7.4 Akses ke Sumber Belajar Berbasis Teknologi
Teknologi memberikan akses mudah ke sumber-sumber belajar berbasis
daring, seperti video pembelajaran, modul pembelajaran online, dan repositori
sumber daya pendidikan. Guru dapat merujuk siswa ke sumber-sumber ini untuk
memperdalam pemahaman mereka tentang materi.
2.7.5 Personalisasi Pembelajaran
Teknologi juga memungkinkan personalisasi pembelajaran. Guru dapat
menggunakan perangkat lunak pembelajaran adaptif yang menyesuaikan materi
berdasarkan kemampuan dan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan
setiap siswa untuk belajar dalam tingkat yang sesuai untuk mereka.
2.7.6 Pembelajaran Visual dan 3D
Teknologi telah memungkinkan pembelajaran visual yang lebih kaya dan
bahkan simulasi 3D. Ini sangat bermanfaat dalam metode demonstrasi, di mana
guru dapat menggunakan simulasi 3D atau model virtual untuk menjelaskan
konsep yang melibatkan aspek tiga dimensi.
2.7.7 Evaluasi Berbasis Teknologi
Teknologi telah mengubah cara evaluasi berlangsung. Guru dapat
menggunakan perangkat lunak untuk menguji pemahaman siswa dengan kuis
online, tugas interaktif, dan papan penilaian daring. Ini mempermudah guru
dalam melacak kemajuan siswa.

Meskipun teknologi dan inovasi memberikan banyak manfaat, ada juga


tantangan dan keterbatasan yang perlu dipertimbangkan, seperti ketidaksetaraan
akses ke teknologi, perangkat keras atau koneksi internet yang tidak memadai, dan
kebutuhan untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi tetap mendukung tujuan
pembelajaran. Dalam metode pembelajaran yang berpusat pada guru, teknologi dapat
menjadi alat yang efektif untuk memperkuat dan memperkaya proses pembelajaran,
asalkan digunakan dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan
pembelajaran.

15
2.8 Integrasi Metode Pembelajaran Berpusat pada Guru dan Berpusat pada Siswa

Dalam konteks pembelajaran yang efektif, integrasi antara metode pembelajaran


berpusat pada guru, seperti ceramah, ekspositori, dan demonstrasi, dengan metode
pembelajaran berpusat pada siswa adalah suatu hal yang sangat penting. Ini
memungkinkan kombinasi yang seimbang antara instruksi guru yang kuat dan
keterlibatan siswa aktif. Berikut adalah pembahasan tentang integrasi metode
pembelajaran berpusat pada guru dan berpusat pada siswa:
2.8.1 Kombinasi Instruksi dan Diskusi
Metode berpusat pada guru, seperti ceramah dan ekspositori, dapat digunakan
untuk memberikan pengetahuan dasar dan pemahaman konsep kepada siswa.
Setelah itu, metode berpusat pada siswa dapat digunakan untuk memfasilitasi
diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Ini menciptakan kesempatan bagi
siswa untuk mengaplikasikan dan mendalamkan pemahaman mereka melalui
interaksi.
2.8.2 Penggunaan Teknologi untuk Mendukung Pembelajaran
Integrasi metode berpusat pada guru dan berpusat pada siswa dapat
dimungkinkan melalui penggunaan teknologi. Guru dapat menyampaikan materi
dasar melalui ceramah atau ekspositori dengan dukungan alat bantu teknologi,
sementara siswa dapat menggunakan perangkat atau platform daring untuk tugas,
diskusi, dan pengembangan proyek.
2.8.3 Pembelajaran yang Terarah dan Berorientasi pada Tujuan
Kombinasi metode ini memungkinkan pembelajaran yang terarah. Guru
dapat menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dalam ceramah atau
ekspositori, dan siswa dapat bekerja menuju pencapaian tujuan tersebut melalui
metode berpusat pada siswa. Ini membantu siswa untuk tetap fokus pada tujuan
pembelajaran.
2.8.4 Pengembangan Keterampilan Kritis
Metode berpusat pada guru dan berpusat pada siswa dapat digunakan untuk
mengembangkan keterampilan kritis siswa. Metode berpusat pada guru
memberikan dasar konseptual, sementara metode berpusat pada siswa

16
memungkinkan siswa untuk menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
konsep-konsep tersebut.
2.8.5 Penciptaan Lingkungan Pembelajaran yang Inklusif
Integrasi metode ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
inklusif. Guru dapat memastikan bahwa materi dasar disampaikan dengan jelas,
sehingga semua siswa memiliki akses ke pemahaman yang seragam. Metode
berpusat pada siswa dapat mencakup berbagai cara untuk mendukung siswa
dengan gaya belajar yang berbeda.
2.8.6 Evaluasi yang Seimbang
Kombinasi metode ini juga berarti evaluasi yang seimbang. Guru dapat
menggunakan berbagai bentuk evaluasi, termasuk ujian tradisional, proyek, dan
portofolio, untuk mengukur pemahaman siswa. Ini memberikan gambaran yang
lebih komprehensif tentang kemajuan siswa.

Namun, penting untuk memastikan bahwa integrasi antara metode berpusat pada
guru dan berpusat pada siswa dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan konteks
dan tujuan pembelajaran. Penggunaan teknologi dan alat bantu pembelajaran modern
dapat memperkuat integrasi ini dan memberikan fleksibilitas dalam penyampaian
materi. Dalam inti dari integrasi ini adalah upaya untuk menciptakan pengalaman
pembelajaran yang seimbang, mendalam, dan relevan bagi semua siswa.

17
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pembahasan ini, kita telah menggali lebih dalam mengenai metode
pembelajaran yang berpusat pada guru, dengan fokus pada ceramah, ekspositori, dan
demonstrasi. Ketiga metode ini memiliki karakteristik yang khas, manfaat, dan
keterbatasan yang perlu dipertimbangkan dalam konteks pembelajaran.
Ceramah, sebagai metode yang menekankan pada penyampaian informasi oleh
guru, memiliki keunggulan dalam kejelasan penyampaian informasi dan pemahaman
konsep yang mendalam. Namun, ceramah juga dapat menyebabkan kepenatan siswa
dan kurangnya interaksi sosial.
Ekspositori, metode penyampaian informasi yang terstruktur, memiliki manfaat
dalam penyajian materi yang sistematis dan penggunaan contoh dan ilustrasi.
Namun, ekspositori juga memerlukan penjelasan guru yang baik dan penggunaan
alat bantu visuai.
Metode demonstrasi, yang mengutamakan penggunaan contoh nyata atau
demonstrasi, efektif dalam memfasilitasi pemahaman konsep melalui pengalaman
praktis. Namun, metode ini mungkin memerlukan persiapan dan alat demonstrasi
yang tepat.
Selain itu, kita juga membahas efektivitas dan manfaat metode pembelajaran
berpusat pada guru, serta keterbatasan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan
interaksi sosial dan keterbatasan dalam pengalaman praktis.
Kita juga menyoroti peran teknologi dan inovasi dalam metode pembelajaran
berpusat pada guru, yang dapat memperkaya pembelajaran melalui penggunaan alat
bantu teknologi, konten interaktif, dan pembelajaran visual. Namun, kita harus
memperhatikan tantangan yang terkait dengan akses dan penggunaan teknologi.
Terakhir, kita membahas pentingnya integrasi antara metode berpusat pada guru
dan berpusat pada siswa untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
seimbang dan inklusif. Integrasi ini memungkinkan pengembangan keterampilan

18
kritis siswa, penciptaan lingkungan pembelajaran yang inklusif, dan penilaian yang
seimbang.
Dalam kesimpulan, metode pembelajaran yang berpusat pada guru tetap
memiliki tempat penting dalam pendidikan, terutama dalam menyampaikan
pemahaman konsep yang mendalam. Namun, penting untuk memahami manfaat dan
keterbatasan masing-masing metode ini serta mempertimbangkan penggunaan
teknologi dan integrasi dengan metode berpusat pada siswa. Dengan pendekatan
yang cermat, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang bervariasi dan
efektif, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran siswa.

3.2 Saran

Dalam pembahasan mengenai metode pembelajaran yang berpusat pada guru,


termasuk ceramah, ekspositori, dan demonstrasi, serta integrasi dengan metode
berpusat pada siswa, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi panduan bagi
pendidik dan praktisi pendidikan:

1. Fleksibilitas dalam Penggunaan Metode


Dalam merancang pengalaman pembelajaran, guru sebaiknya mempertimbangkan
fleksibilitas dalam penggunaan metode. Terdapat situasi dan topik tertentu yang
lebih cocok untuk metode tertentu, sementara yang lain mungkin memerlukan
kombinasi metode. Guru perlu beradaptasi dengan kebutuhan siswa dan tujuan
pembelajaran.
2. Pemanfaatan Teknologi
Penggunaan teknologi dan inovasi dalam pendidikan dapat memperkaya metode
berpusat pada guru. Guru dapat memanfaatkan alat bantu teknologi, platform daring,
dan sumber daya pembelajaran berbasis teknologi untuk membuat pembelajaran
lebih menarik, interaktif, dan inklusif.
3. Pelatihan dan Pengembangan Profesional

Guru perlu terus meningkatkan keterampilan mereka dalam penggunaan metode


pembelajaran yang berpusat pada guru. Pelatihan dan pengembangan profesional

19
yang terfokus pada strategi pengajaran, keterampilan komunikasi, dan penggunaan
teknologi akan sangat bermanfaat.
4. Pemantauan Terhadap Kemajuan Siswa
Guru harus aktif memantau kemajuan siswa dalam memahami materi. Ini dapat
dilakukan melalui evaluasi berkala, pertanyaan terbuka, dan interaksi satu lawan satu
dengan siswa. Dengan pemantauan yang cermat, guru dapat menyesuaikan
pendekatan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
5. Kolaborasi dengan Siswa
Memperkuat interaksi dan kolaborasi dengan siswa adalah penting. Guru dapat
mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, berbagi pandangan
mereka, dan mengajukan pertanyaan. Ini dapat memotivasi siswa dan memperdalam
pemahaman mereka.
6. Pengembangan Materi yang Menarik
Guru dapat merancang materi pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa.
Penggunaan contoh-contoh dunia nyata, cerita, atau ilustrasi yang memikat dapat
membantu siswa terlibat dalam pembelajaran.
7. Evaluasi yang Berimbang
Guru perlu menggunakan berbagai bentuk evaluasi, termasuk ujian tradisional,
tugas praktis, dan proyek berbasis keterampilan, untuk mengukur pemahaman siswa.
Ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemajuan siswa.

Dengan penerapan saran-saran ini, guru dapat memaksimalkan potensi metode


pembelajaran yang berpusat pada guru, sambil tetap mempertimbangkan kebutuhan
individual siswa dan perkembangan dalam dunia pendidikan yang semakin
terintegrasi dengan teknologi. Dengan pendekatan yang bijaksana dan adaptif,
metode pembelajaran yang berpusat pada guru tetap relevan dan efektif dalam
mendukung proses pembelajaran siswa.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin, A., & Arrosyid, S. R. (2017). Pengaruh metode demonstrasi dengan alat
peraga jembatan garis bilangan terhadap hasil belajar matematika materi
bilangan bulat. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 4(2), 165-178.

Dunn, R., & Beasley, M. (2002). Cooperative Learning and Active Engagement: The
Implementation of Cooperative Learning and Its Effects on Learning in
High School Algebra Classes. Journal of Research on Technology in
Education, 34(4), 420-432

Effendi, D., & Wahidy, A. (2019, July). Pemanfaatan teknologi dalam proses
pembelajaran menuju pembelajaran abad 21. In Prosiding Seminar
Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.

Festiawan, R. (2020). Belajar dan pendekatan pembelajaran. Universitas Jenderal


Soedirman, 11.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2015). Models of Teaching. Pearson

Khadijah, S., & Sukmawati, R. A. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran


Audiotory Intellectually Repetition dalam Pengajaran Matematika di
Kelas VII MTs.

Mukarramah, M. (2020). Analisis Kelebihan dan Kekurangan Model Discovery


Learning Berbasis Media Audiovisual dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia (Doctoral dissertation, STKIP Bina Bangsa Getsempena).

21
Nilson, L. B. (2016). Teaching at Its Best: A Research-Based Resource for College
Instructors. Jossey-Bass

Palincsar, A. S. (2014). A Social Studies Dialogue: Integrating Reading and Inquiry


for Understanding. Educational Leadership, 51(6), 53-56.

Purwitha, D. G. (2020). Model pembelajaran flipped classroom sebagai


pembelajaran inovatif abad 21. Adi Widya: Jurnal Pendidikan
Dasar, 5(1), 49-55.

Rikawati, K., & Sitinjak, D. (2020). Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penggunaan
metode ceramah interaktif. Journal of Educational Chemistry (JEC), 2(2), 40.

Siswondo, R., & Agustina, L. (2021). Penerapan strategi pembelajaran ekspositori untuk
mencapai tujuan pembelajaran Matematika. Himpunan: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Matematika, 1(1), 33-40.

Sudrajat, A. (2008). Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan


model pembelajaran. Online)(http://smacepiring. wordpress. com).

Ulandari, N., Putri, R., Ningsih, F., & Putra, A. (2019). Efektivitas model
pembelajaran inquiry terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
pada materi teorema pythagoras. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan
Matematika, 3(2), 227-237.

Yuliana, Y. (2019). Inovasi Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi:


Pengembangan Model Pembelajaran Melalui Internet. Jurnal Isema:
Islamic Educational Management, 4(1), 119-132.

22

Anda mungkin juga menyukai