Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENDEKATAN OPEN ENDED

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Desain Pembelajaran Geometri

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd

Dr. Abi Suwito, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Della Syahfira Juliana 180210101013


2. Nurul Azizah 180210101016
3. Mareta Indah Puspita Sari 180210101025
4. Annisa Rizki Firdani Baihaki 180210101063
5. Fahrizal Zanuarfitra Pranata 180210101079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya. Karena hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendekatan Open Ended” dengan tepat waktu.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya,
namun saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Kepada para pembaca, saya nenerima segala bentuh kritik dan saran yang
membangun atas makalah saya yang sederhana ini.

Jember, 19 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Dan Tujuan Pendekatan Open Ended...................................................................................... 3
2.2 Strategi Pendekatan Open Ended .............................................................................................................. 4
2.3 Contoh Pendekatan Open Ended ............................................................................................................... 5
2.5 Langkah Pembelajaran .............................................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................................... 18
KESIMPULAN ............................................................................................................................................. 18
SARAN ......................................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 19
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana harus
memiliki landasan sebagai dasar pelaksanaannya dengan tujuan yang jelas. Sehingga
diharapkan dalam pelaksanaanya tidak akan kehilangan arah dan pijakan. Pendidikan
menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten berdasarkan
berbagai pandangan teori dan praktek yang berkembang dalam kehidupan.
Paradigma baru pendidikan lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia
yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus aktif dalam pencarian
dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada apa yang
disampaikan oleh guru. Guru harus mengubah perannya, tidak lagi sebagai pemegang
otoritas tertinggi keilmuan dan indoktriner, tetapi menjadi fasilitator yang membimbing
siswa ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mereka sendiri. Melalui paradigma baru
tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani
menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain, kreatif dalam mencari
solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Guru merupakan faktor utama dan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Seacara
umum, ada tiga tugas guru sebagai profesi, yakni mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup: mengajar berati
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Melatih berati mengembangkan
keterampilan-keterampilan untk kehidupan siswa (Suyatno 2013:1).
Dalam suatu pembelajaran seorang guru memiliki peran penting di dalamnya, tetapi
pengaruh siswa di dalam kelas juga memiliki peran penting. Setiap siswa memiliki
pengetahuan yang beragam , terutama dalam menerima sejumlah pengalaman belajar,
termasuk materi yang harus dikuasainya. Oleh karena itu, guru hendaknya memahami
karakterstik siswa yang berkenaan dengan kemampuan belajarnya.
Kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa akan sangat berguna bagi masa
depanya karena siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat memutuskan dan
memecahkan masalah yang akan mereka hadapi. Kemampuan berpikir kritis siwa dapat
tercapai dan meningkat dengan baik apabila guru dapat mengubah strategi pembelajaran
yang kurang tepat diterapkan di dalam kelas. Guru perlu suatu strategi yang selaras
dengan kebutuhan pencapaian tujuan dan potensi siswa.
Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang lebih berorientasi pada aktivitas serta
berpikir kritis siswa yaitu strategi pembelajaran open ended. Hal ini didasari oleh pendapat
Shimada yang menyatakan bahwa pembelajaran open ended adalah pembelajaran yang
menyajikan suatu permasalahan yang memiliki penyelesaian yang benar lebih dari satu,
sehingga dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan
beberapa teknik. Lebih lanjut Poppy menyatakan bahwa keleluasaan berpikir melalui
pembelajaran open ended problem membawa siswa untuk lebih memahami suatu topik
dan keterkaitannya dengan topik lainnya, baik dalam pelajaran matematika maupun
dengan mata pelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Pembelajan open ended sebagai salah satu strategi dalam pembelajaran
matematika merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan pola pikirnya sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.
Melalui pembelajaran open ended siswa dapat menemukan sesuatu yang baru dalam
penyelesaian suatu masalah, khususnya masalah yang berkaitan dengan matematika.
Dengan dasar ini, maka pembelajaran open ended dapat diterapkan dalam proses belajar
mengajar. Dalam pembelajaran matematika, guru sedapat mungkin jangan memberikan
pada pemecahan tertentu, melainkan membiarkan anak-anak menemukan sendiri teknik
pemecahanya dalam pembelajaran matematika (Soejanto, 2005:94).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dan tujuan pendekatan open ended?
2. Apa saja strategi pendekatan open ended?
3. Apa saja contoh pendekatan open ended?
4. Bagaimana pembelejaran dalam pendekatan open ended?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuanpendekatan open ended
2. Untuk mengetahui strategi pendekatan open ended
3. Untuk mengetahui contoh pendekatan open ended
5. Untuk mengetahui pembelejaran dalam pendekatan open ended
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Tujuan Pendekatan Open Ended

Menurut Suherman dkk pendekatan open-ended adalah suatu problem yang


diformulasikan memiliki multijawaban yang benar sehingga disebut juga problem tak lengkap
atau soal terbuka. Pendekatan open-ended adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah terbuka (open-ended problem). Dimana satu masalah memiliki banyak
solusi atau banyak cara penyelesaian. Pembelajaran open-ended diawali dengan memberikan
masalah terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran harus mengarahkan siswa untuk
menjawab masalah dengan banyak cara dan memungkinkan untuk menjawab dengan banyak
jawaban yang benar.
Pendekatan open-ended adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan
masalah terbuka (open-ended problem), dimana satu masalah memiliki banyak solusi atau
banyak cara penyelesaianya.1 Adapun keterbukaan (openness) yang dimaksud diklasifikasikan
kedalam tiga tipe,yakni:
1. Prosesnya terbuka
Maksud dari proses yang terbuka ialah tipe soal yang diberikan mempunyai banyak
cara penyelesaian yang benar.
2. Hasil akhir terbuka.
Hasil akhir terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar
yang banyak (multipel).
3. Cara pengembangan lanjutannya terbuka.
Cara pengembangan lanjutan terbuka, yaitu ketika siswa telah selesai menyelesaikan
masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan mengubah kondisi dari
kondisi yang ada diawal.

Tujuan pembelajaran melalui pembelajaran open-ended yaitu untuk menjanjikan suatu


kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya
sesuai dengan mengelaborasi permasalahan agar kemampuan berpikir matematika siswa dapat
berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap
siswa dapat terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar. Pokok pikiran dari
pembelajaran dengan open-ended yaitu pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif
antara matematika dan siswa sehingga mengundang siswa untuk menjawab permasalahan
melalui berbagai strategi. Dengan kata lain pembelajaran matematika dengan strategi open-
ended bersifat terbuka.

2.2 Strategi Pendekatan Open Ended


Adapun langkah-langkah dalam Strategi Pembelajaran Open Ended adalah (Huda,
2014:279-280):
a. Menghadapkan siswa pada problem terbuka dengan menekankan pada bagaiman siswa sampai
pada sebuah solusi.
b. Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkonstruksi permasalahanya sendiri.
c. Membiarkan siswa memecahkan masalah dengan berbagai penyelesaian dan jawaban yang
beragam.
d. Meminta siswa untuk menyajikan hasil temuanya.

Kemudian Tahapan Strategi pembelajaran Open Ended yaitu (Sohimin, 2014:111-112):


a. Persiapan
Sebelum memulai proses belajara mengajar guru harus membuat satuan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan Open-Ended Problems.
b. Pelaksanaan, Terdiri dari :
1) Pendahuluan, yaitu siswa menyimak motivasi yang diberikan oleh guru bahwa yang akan
dipelajari berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari sehingga mereka semangat
dalam belajar, kemudian siswa menanggapi apresisasi yang dilakukan oleh guru agar diketahui
pengetahuan awal mereka terhadap konsep-konsep yang akan dipelajari.
2) Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berikut.
a) Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang.
b) Siswa mendapatkan pertanyaan open-ended problems.
c) Siswa berdiskusi bersama kelompok mereka masing-masing mengenai penyelesaian dari
pertanyaan open ended problems yang telah diberikan oleh guru.
d) Setiap kelompok siswa melalui perwakilanya, mengemukakan pendapat atau solusi yang
ditawarkankelompoknya secara bergantian.
e) Siswa atau kelompok kemudian menganalisis jawaban-jawaban yang telah dikemukakan,
mana yang benar dan mana yang lebih efektif.
3) Kegiatan Akhir, yaitu siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari kemudian kesimpulan
tersebut disempurnakan oleh guru.
c. Evaluasi
Setelah berakhirnya KBM, siswa mendapatkan tugas perorangan atau ulangan harian yang
berisi pertanyaan open ended problems yang merupakan evaluasi yang diberikan oleh guru.
2.3 Contoh Pendekatan Open Ended
Open-ended problem adalah masalah yang memiliki multijawaban yang benar (banyak
penyelesaian). Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada
satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang
mungkin untuk masalah tersebut. Contoh penerapan masalah open-ended problem dalam
kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara atau
pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.

Pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem diawali dengan memberikan


masalah terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran ini harus mampu mengarahkan dan
membawa siswa untuk menjawab masalah dengan banyak cara atau banyak jawaban yang
benar. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang kemampuan intelektual siswa dan
pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru serta bertujuan agar
kegiatan-kegiatan kreatif siswa dapat terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.

Mengembangkan open-ended problem yang tepat untuk siswa dengan tingkat kemampuan
yang beragam tidaklah mudah. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di
Jepang dalam jangka waktu yang cukup panjang, ditemukan beberapa hal yang dapat
dijadikan acuan dalam mengkonstruksikan masalah tersebut, diantaranya:
1. Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata dimana konsep-konsep matematika
dapat diawali dan dikaji siswa.
2. Soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan
hubungan dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu.
3. Sajikan bentuk-bentuk atau bangun-bangun (geometri) sehingga siswa dapat membuat suatu
konjektur.
4. Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika.
5. Berikan beberapa contoh konkrit dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa
mengelaborasi sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat yang umum.
6. Berikan beberapa latihan serupa sehingga siswa dapat menggeneralisasi dari pelajarannya
(Suherman dkk., 2001).
Adapun tipe masalah open-ended problem menurut Sawada (1997) terdiri dari tiga tipe
yaitu:
(1) penemuan hubungan, (2) pengklasifikasian, dan (3) pengukuran. Setelah guru
mengkontruksikan masalah dengan baik, tiga hal yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran sebelum masalah itu ditampilkan di kelas yaitu:
(a) Apakah masalah itu kaya dengan konsep-konsep matematika dan berharga? (b) Apakah
level matematika dari masalah itu cocok untuk siswa?
(c) Apakah masalah itu mengundang pengembangan konsep matematika lebih lanjut?
(Wahid, 2002).

Contoh Soal Open Ended


1. Diketahui ada keranjang yang berbentuk balok bengan ukuran 9cm x 7cm x 5cm.
Keranjang tersebut akan memuat beberapa box kecil yang berukuran 1cm x1cm dan 2cm
x 1cm. Ada berapa box yang dapat dimasukkan ke dalam keranjang?
2. Tentukanlah dua buah bilangan asli yang jumlahnya seratus
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear dua variabel berikut ini. x + y = 2
dan x – y = 1 !
4. Tulislah lima bilangan desimal yang hasil pembulatannya adalah 7,26!
5. Tulislah empat bentuk aljabar 3 suku, kemudian tentukan koefisien suku, suku tak sejenis
dan suku sejenisnya!
Dari soal tersebut terdapat banyak penyelesaian yang bisa dilakukan dalam menjawab.

2.5 Langkah Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

NAMA SEKOLAH : SMP / Mts.

MATA PELAJARAN : Matematika

KELAS : VII

SEMESTER : Genap

ALOKASI WAKTU : 2 Jam Pelajaran (1x pertemuan)


A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga

serta menentukan ukurannya.


B. Kompetensi Dasar : 6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi
panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belah ketupat dan layang-layang

C. Indikator
: 6.2.1 Menjelaskan pengertian jajargenjang,
persegi, persegi panjang, belah ketupat,
trapesium, dan layang-layang menurut
sifatnya.
Menjelaskan sifat-sifat segi empat ditinjau

dari sisi, sudut, dan diagonalnya.

6.2.2

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui metode pembelajaran tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas dengan
menggunakan pendekatan Open Ended diharapkan:
1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengenal bentuk bangun datar
seperti jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-
layang dengan benar.
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat membuat pengertian bangun datar
seperti jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-
layang dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengenal sifat-sifat bangun datar
seperti jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-
layang dengan cermat.

E. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, diskusi kelompok dan pemberian tugas.


F. Model Pembelajaran

Pendekatan Open Ended


G. Langkah-langkah kegiatan

 Pertemuan pertama

Pendahuluan Waktu
 Pembelajaran diawali dengan ucapan salam 10 menit
 Mengkondisikan kelas dengan mengabsen peserta didik.
 Memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali ingatan
peserta didik tentang macam-macam bangun geometri waktu di
Sekolah Dasar.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi pengertian dan sifat-sifat segi empat.
 Menyampaikan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari materi
segitiga dan segi empat yaitu 70.
 Menyampaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yaitu pembelajaran dengan pendekatan open-ended
Kegiatan Inti
Eksplorasi 60 menit

a. Menyajikan Masalah
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai cara menemukan pengertian jajargenjang, persegi, persegi
panjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang. Kemudian
guru memberikan pengertian dan bimbingan kepada peserta didik
melalui tanya jawab.

b. Mengorganisasikan Pembelajaran
1) Guru mengkondisikan peserta didik ke dalam pembelajaran
dengan cara mengelompokan peserta didik menjadi 8 kelompok
heterogen berdasarkan kemampuan akademik, agar peserta didik
terlibat secara aktif untuk menyelesaikan permasalahan.
2) Guru memberikan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yang berisi permasalahan- permasalahan mengenai
pengertian dan sifat-sifat segi empat kepada setiap kelompok
untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya

Elaborasi

c. Memperhatikan dan Membimbing Peserta Didik


Selama diskusi dalam tiap kelompok berlangsung, guru memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik melalui penjelasan
atau pertanyaan yang mengarah pada penyelesaian masalah bila
diminta langsung oleh peserta didik. Apabila mengalami kesulitan,
peserta didik dapat bertanya kepada guru atau teman kelompoknya.
Guru mengamati dengan seksama
cara penyelesaian yang dilakukan peserta didik dan mencari
respon-respon peserta didik.

Konfirmasi
Beberapa peserta didik dipilih sebagai wakil kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok lain
memberi tanggapan (guru memandu jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik untuk mengambil kesimpulan alternatif
jawaban yang benar dari hasil pemecahan masalah yang dibuat
masing-
masing kelompok).
Penutup
d. Mengambil Kesimpulan 10 Menit
1. Guru bersama-sama dengan peserta didik meninjau kembali
dengan merangkum materi (inti pembelajaran) yang telah
dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi dan/atau penilaian
terhadap kegiatan yang sudah dilaksnakan (evaluasi).
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
4. Guru menugaskan peserta didik untuk mengerjakan tugas
individu sebagai pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya (tindak lanjut).
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
6. Ditutup dengan ucapan salam

D. Alat dan Sumber Belajar.


1. Alat
Bahan Ajar, LKPD dan Tugas Individu
2. Sumber Belajar:
 Buku matematika untuk SMP Kelas VII semester 2, penerbit Erlangga, penulis
M.Cholik Adinawan dan Sugijono.
 Buku referensi lain.
Pelajaran biasanya dimulai dengan memperkenalkan masalah terbuka, dan
memastikan bahwa siswa memahami masalah dan apa yang diharapkan dari mereka langkah
selanjutnya siswa memecahkan masalah bekerja baik secara individu maupun dalam
kelompok kecil. selama proses ini, siswa menggambar pada cara alami mereka sendiri
berpikir dalam mencari solusi. sementara mereka melakukan itu, guru sengaja berjalan di
sekitar, mengamati karya siswa, dan meminta berbagai siswa untuk menempatkan pekerjaan
mereka di papan tulis agar semua orang melihat hasil pekerjaan tersebut. hal ini untuk
mempersiapkan bagian selanjutnya dari pelajaran ini yang terdiri dari membandingkan dan
mendiskusikan hasil dari pekerjaan siswa. pada akhir pelajaran guru merangkum pelajaran
kemudian para siswa diminta untuk menuliskan apa yang mereka pelajari sebagai cara guru
untuk menilai efektivitas pelajaran. Langkah pembelajaran dapa ditulis sebagai berikut
dengan asumsi kelas 1 jam pelajaran atau 45 menit.

No Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


1 Memperkenalkan masalah terbuka 5 Menit
2 Memahami masalah 5 Menit
3 Pemecahan masalah oleh siswwa, bekerja dengan individu 20 Menit
atau dengan kelompok kecil (dengan menggunakan LKS)
4 Membandingkan dan mendiskusikan (beberapa siswa 8 Menit
menuliskan hasil pekerjaannya di depan kelas)
5 Menyimpulkan (oleh guru) 5 Menit
6 Opsional: Dengan meminta siswa untuk menuliskan apa 2 Menit
yang mereka pelajari dari pelajaran ini
Sumber: Becker & Epstein

Pembelajaran dengan pendekatan open ended, tidak secara serta-merta langsung


memberikan permasalahan kepada siswa diawal pertemuan. Mengingat bahwa pemberian
pertanyaan terbuka adalah Untuk mengeksplorasi Berapa jauh siswa memahami apa yang
diajarkan, Apakah itu untuk tujuan penilaian atau untuk melengkapi apa yang kurang
dipahami siswa. dalam melakukan pembelajaran dengan pendekatan open-ended, ada dua
kemungkinan:
1. Bisa dengan memberikan pertanyaan terbuka di awal pertemuan jika ada pertemuan
sebelumnya materi yang diujikan telah terjadi bahas dan tinggal diujicoba dalam
bentuk pertanyaan terbuka.
2. Dikarenakan pelajaran matematika di sekolah biasanya diberikan waktu 2 sampai 4
jam pelajaran dengan 1 jam sekitar 40 menit. maka bisa kita melakukan pendekatan
open-ended, untuk 2 jam pelajaran (2 * 40 menit), 40 menit pertama untuk
pemberian materi, dan 40 menit kedua untuk memberikan pertanyaan terbuka
ataukah tergantung fleksibilitas Guru bagaimana Membagi waktu pelajaran.

Penilaian

Tugas Terstruktur : Bahan Ajar dan LKPD

Tugas Tidak Terstruktur : Tugas Individu

Bentuk : Uraian

Indikator pencapaian Bentuk Instrumen Skor KKM


Menjelaskan pengertian jajar genjang, persegi,
persegi panjang, belah ketupat, trapezium, dan Uraian Terlampir 5
layang-layang menurut sifatnya
Menjelaskan sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi,
Uraian Terlampir 5
sudut, dandiagonalnya.
70
Menurunkan rumus keliling dan luas bangus segitiga
Uraian Terlampir 5
dan segiempat
Menyelesaiakn masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga Uraian Terlampir 5
dan segiempat

Instrumen Penialaian
1. Pada gambar di bawah ini, persegi panjang KLMN mempunyai panjang 3x cm,
lebar (2 x  1) cm, dan keliling 42 cm. Titik T merupakan titik perpotongan diagonal-
diagonal pada belah ketupat PQRS.

Dari data-data di atas susunlah beberapa pertanyaan matematika menurut


pendapatmu sendiri, dan kemudian jawablah pertanyaan itu.
2. Seorang petani mempunyai sawah berbentuk persegi panjang yang luasnya 540 m2.
Jika perbandingan panjang dan lebar sawah itu 5 : 4, tentukan ukuran sawah
tersebut! Jelaskan secara rinci!

3. Berikut adalah denah sawah seorang petani. Setiap 1 m2 sawahnya akan diberi 0,05
kg pupuk. Berapa kg pupuk yang harus dipersiapkan petani tersebut? Gunakan lebih
dari satu cara untuk menjawabnya!

4. Sebuah kolam renang berbentuk seperti daerah yang diarsir di bawah ini. Hitunglah
luas kolam renang tersebut menurut caramu sendiri!

Rubrik
No. Penyelesaian Skor
1. Diketahui: persegi panjang KLMN, 5
panjang 3x cm, lebar (2 x  1) cm, dan keliling 42 cm

Ditanyakan : pertanyaan-pertanyaan matematika yang bisa


diajukan dari keterangan yang diketahui.
Penyelesaian :
Pertanyaan-pertanyaan matematika yang bisa diajukan yaitu:
 Berapakah nilai x ?
Nilai x bisa ditentukan dengan cara berikut:
Keliling persegi panjang = 42 cm
Keliling = 2 (p + l)
42 = 2 (3x + 2x + 1)
42 = 2 (5x + 1)
42 = 10x + 2
10x = 40
x = 4 cm
 Berapakah ukuran panjang dan lebar persegi panjang
KLMN?
Panjang = 3x = 3 (4) = 12 cm
Lebar = (2x + 1) = (2 (4) + 1) = 9 cm

 Hitunglah luas persegi panjang KLMN?


Luas persegi panjang KLMN = p × l = 12 × 9 = 108 cm2

 Berapakah panjang diagonal-diagonal belah ketupat


PQRS?
Panjang diagonal 1 = lebar persegi panjang = 9 cm
Panjang diagonal 2 = panjang persegi panjang = 12 cm

 Hitunglah luas belah ketupat PQRS!


Luas belah ketupat PQRS =
1 1
 d1  d 2   9  12  54cm 2
2 2
 Hitunglah luas segitiga KPQ!
1
∆KPQ, alasnya =  KN  4,5cm
2
1
tingginya =  KT  6cm
2
1 1
Maka, luas ∆KPQ =  a  t   4,5  6  13,5cm 2
2 2
 Hitunglah luas daerah yang diarsir!
Luas daerah yang diarsir = 4 × Luas ∆KPQ
= 4 × 13,5
= 54 cm2
2. Diketahui: Luas sawah berbentuk persegi panjang = 540 m2 5
Perbandingan panjang dan lebar = 5 : 4
Ditanyakan : Ukuran panjang dan lebar sawah
Penyelesaian :
Cara 1:
Sebelum melakukan perhitungan, terlebih dahulu dibuat sketsa
sawahnya.
Misal: panjang = 5n
lebar = 4n
Luas sawah = p × l
540 = 5n × 4n
540 = 20 n2
20n2 = 540
n2 = 27
n =3 3
Jadi panjang sawah = 5n = 5( 3 3 ) = 15 3 cm
Dan lebar sawah = 4n = 4( 3 3 ) = 12 3 cm
Cara 2 :
p :l  5:4
5
p l
4
Luas sawah  p  l
5
540  l  l
4
5
540  l 2
4
2160  5l 2
l2  432
l  12 3cm
5
Dan p  l
4
5
 (12 3 )
4
 15 3cm

3. Diketahui: Sawah seorang petani yang berbentuk seperti bangun di 5


bawah ini akan diberi pupuk 0,05 kg setiap 1 m2
Ditanyakan : Jumlah pupuk yang diperlukan petani
Penyelesaian:

Untuk menghitung jumlah pupuk yang diperlukan, terlebih dahulu


dicari luas sawah tersebut. Luas sawah bisa dihitung dengan
menggunakan beberapa cara.
Cara 1:
Luas = Luas persegi panjang besar – Luas persegi panjang kecil
= (30 × 24) – ((30 – (6 + 6)) × 8)
= 720 – 144
= 576 m2
Jadi, jumlah pupuk yang diperlukan petani = 0,05 × 576 = 28,8 kg
Cara 2:

Luas = Luas I + Luas II + Luas III


 (24  6)  ((30  (6  6))  (24  8))  (24  6)
 144  (18  16)  144
 144  288  144
 576 m2
Jadi, jumlah pupuk yang diperlukan petani = 0,05 × 576 = 28,8 kg

Cara 3:

Luas = Luas I + Luas II + Luas III


 (8  6)  (30  (24  8))  (8  6)
 48  (30  16)  48
 48  480  48
 576 m2
Jadi, jumlah pupuk yang diperlukan petani = 0,05 × 576 = 28,8 kg
4. Diketahui: Kolam renang berbentuk seperti daerah yang diarsir di 5
bawah ini

Ditanyakan: Luas kolam renang dengan caramu sendiri


Penyelesaian:
Cara 1:
Luas yang diarsir = L Persegi Panjang – (2× L∆ Besar + 2× L∆
Kecil)
1 1
 ( p  l )  (( 2  (  a  t ))  (2  (  a  t )))
2 2

1 1
 (48  30)  (( 2  (  15  36))  (2  (  5  12)))
2 2
 1440  (540  60)
 840 cm2
Jadi, luas kolam tersebut adalah 840 cm2
Cara 2:
L daerah yang diarsir = (6 × L Belah ketupat) + (2 × L∆ sama kaki)
1 1
 (6  (  24  10))  (2  (  12  10)
2 2
 (6  120)  (2  60)
 720  120
 840 cm2
Jadi, luas kolam tersebut adalah 840 cm2
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Menurut Suherman dkk pendekatan open-ended adalah suatu problem yang
diformulasikan memiliki multijawaban yang benar sehingga disebut juga problem tak
lengkap atau soal terbuka. Pendekatan open-ended adalah sebuah pendekatan pembelajaran
yang menggunakan masalah terbuka (open-ended problem).

SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis melalui makalah ini diharapkan
pembaca mengerti dan memahamitentang Pendekatan Open Ended.
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, Ekasatya Aldila, et al. "Mendesain Soal Berbasis Masalah untuk Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis Calon Guru." Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 9.2 (2020): 239-
250.
Sari, Yunita. "Penerapan Pendekatan Open-Ended Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa Ditinjau Dari Respon Siswa Terhadap
Pembelajaran." (2013).
Becker, Jerry P. "The'Open Approach'to Teaching School Mathematics." Proceedings of the Korea
Society of Mathematical Education Conference. Korean Society of Mathematical Education,
2006.
Aras, Irianto. "Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika." Edukasia: Jurnal
Pendidikan 5.2 (2018).

Anda mungkin juga menyukai