Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MATA KULIAH

MATEMATIKA DISKRIT

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA dan


KOMPUTER PONTIANAK

DOSEN PEMBIMBING:
HERVIAN HANDIKA SUGASTA, S.T

DISUSUN OLEH:
GHUFRON RAMADHAN
NIM : 182102046
KELAS : C3/TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN AJARAN : 2018/2019
Kata pengantar
Puji dan syukur Tim penulis panjatkan kepada allah subhanahu wa ta’ala
atas rahmat-nya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas
terstruktur matematika diskrit pada semester satu

Dalam makalah ini membahas materi yang sudah dipelajari selama


satu semester dalam menyelesaikan makalah ini .Saya telah banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak .Oleh karena itu , dalam
kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen
yang mengajar pada matakuliah Matematika Diskrit .

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan . namun demikian telah memberikan manfaat bagi saya
.Akhir kata saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
.Kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan
senang hati

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB 1
PENDAHULUAN ............................................................ …………..... 1

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………… 2
1.4 FUNGSI BOLEAN
1.5 PROPOSISI
1.6 MATRIKS KETETANGGAN
1.7 GRAF TERATUR BERDERAJAT
1.8 PLANAR
BAB3 PENUTUP…...................................................................... 3
1.9 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 4

ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa matematika itu rumit,
karena alas an inilah banyak yang menghindari Matematika .
Padahal Matematika dapat kita jumpai didalam kehidupan sehari
hari. Dan mau tidak mau kita pasti menggunakan matematika oleh
karena itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu
pemahaman masyarakat agar mereka tidak menilai matematika
adalah sesusatu yangb buruk.

1.2 Rumusan Masalah


Menjelaskan materi matematika diskrit dan kisi kisi uas kedalam
bentuk makalah agar lebih mudah di pelajari dengan baik

1.3 Tujuan Masalah


Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah matematika diskrit dan tujuan berikutnya adalah sebagai
sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan mendapat
menambah wawasan

1
BAB 2
Pembahasan

1.4 FUNGSI BOLEAN

Definisi Fungsi Boolean adalah sebuah fungsi yang dibentuk oleh


variabel Aljabar Boolean.

Diantara fungsi-fungsi tersebut adalah :

1. Fungsi konstan : f(x1, x2, … , xn) = a

2. Fungsi Proyeksi : f(x1, x2, … , xn) = xi , i = 1, 2, 3, … , n

3. Fungsi Komplemen : g(x1, x2, … , xn) = (f(x1, x2, … , xn))’

4. Fungsi Gabungan : h = f + g dan h = f . g

5. Fungsi Identitas : f(x) = x

Fungsi Boolean yang lainnya :

f(x) = x + x’.a fungsi dengan 1 variabel

f(x,y) = x’y + xy’ + x fungsi dengan 2 variabel

f(x,y,z) = xy’z fungsi dengan 3 variabel

 Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi bolean

 Misalkan sebuah fungsi bolean adalah f(x, y, z) =xyz +x’y+y’z


 Fungsi f memtakan nilai nilai pasangan terurut ganda -3 (x, y, z) ke
himpuan {0,1}
A.kanonik
Ekspresi Boolean yang menspesifikasikan suatu fungsi dapat disajikan
dalam dua bentuk berbeda. Pertama, sebagai penjumlahan dari hasil kali
dan kedua sebagai perkalian dari hasil jumlah. Misalnya,
f(x, y, z) = x’ y’ z + xy’ z’ + xyz
dan
g(x, y, z) = ( x + y + z) (x + y’ +z)(x +y’ +z’)(x’ + y + z’) (x’
+ y’ +z)
adalah dua buah fungsi yang sama (dapat ditunjukkan dari tabel
kebenarannya). Fungsi yang pertama, f, muncul dalam bentuk
penjumlahan dari hasil kali, sedangkan fungsi yang kedua , g, muncul
dalam bentuk perkalian dari hasil jumlah. Perhatikan juga bahwa setiap
suku (term) di dalam ekspresi mengandung literal yang lengkap dalam
peubah x, y, dan z, baik peubahnya tanpa komplemen maupun dengan
komplemen. Ada dua macam bentuk term, yaitu minterm (hasil kali) dan
maxterm (hasil jumlah).

Jadi, ada dua macam bentuk kanonik:

1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)


2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Carilah bentuk kanonik, SOP dan POS, dari fungsi Boolean f(x, y) = x’
Penyelesaian:
(a) SOP
f(x, y) = x’ = x’ (y + y’) = x’y +x’y’
atau f(x, y) =
(b) POS
f(x, y) = = (x’ + y)(x’ + y’)
B.BENTUK BAKU

https://slideplayer.info/slide/12900714/
Representasikan Fungsi Boolean

Dapat dinyatakan dalam bentuk :

1. Aljabar

2. Tabel Kebenaran

Sebuah fungsi boolean dengan tiga variabel f(x,y,z) = xyz’ , maka

Representasi bentuk Aljabar : f(x,y,z) = xyz’

Representasi bentuk tabel kebenaran, sebelumnya akan dibahas


terlebih dahulu bentuk tabel kebenaran dari sistem Aljabar Boolean.

Operasi (+) dan (.) pada sistem Aljabar Boolean didefinisikan sebagai
berikut :

Jadi representasi bentuk tabel kebenaran daru f(x,y,z) = xyz’ adalah

Karena fungsi Boolean dengan 3 variabel maka elemen dari tabel


adalah 23 = 8 elemen.
Contoh Fungsi Boolean
a+a’= a’+(a+b)
a b a’ a’b a+a’b a+b
0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1
1.5 propisisi
A.Definisi proposisi
Di dalam matematika, tidak semua kalimat berhubungan dengan logika. Hanya
kalimat yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran.
Kalimat tersebut dinamakan proposisi (preposition).
Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false),
tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah
kalimat disebut nilai kebenarannya (truth value).
contoh :

1. 4 adalah bilangan genap (BENAR)


2. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI adalah presiden Indonesia kelima (BENAR)
3. 3+3=6 (BENAR)
4. Ibu kota kalbar adalah samarinda (SALAH)
5. 5-4=3 (SALAH)

B.Kombinasi Proposisi dan Tabel Kebenaran


Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi
baru lewat penggunaan operator logika. Proposisi baru yang dihasilkan dari
kombinasi tersebut disebut dengan proposisi majemuk (compound
composition), sedangkan proposisi yang bukan merupakan hasil dari kombinasi
proposisi lain disebut proposisi atomik. Proposisi majemuk tersusun dari
sejumlah proposisi atomic
B.Disjungsi
Disjungsi merupakan operasi logika yang dilambangkan "V" dan dibaca
"atau". Dari pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan" p
V q" dibaca "p atau q"
contoh :
p : budi membeli permen
q : budi membeli kerupuk
p∨q : budi membeli permen atau kerupuk

c. konjungsi
Konjungsi merupakan operasi logika yang dilambangkan "∧" dan dibaca
"dan". Dari pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan
"p ∧ q" dibaca "p dan q".
Contoh
1.P : Buaya merupakan hewan ampibi
q: katak merupakan hewan ampibi
p^q : Buaya dan katak merupakan hewan ampibi
c.negasi/ingkaran
Negasi/ingkaran merupakan operasi logika yang dilambangkan dengan
tanda "~" .atau "¬". Ingkaran pernyataan p adalah ~p atau dibaca
"tidak benar bahwa p" atau "non p" atau "negasi dari p".
contoh;
p : kucing makan sayur
~p:kucing tidak makan sayur

D.implikasi
Misalkan ada 2 pernyataan p dan q, untuk menunjukkan atau membuktikan
bahwa jika p bernilai benar akan menjadikan q bernilai benar juga,
diletakkan kata “JIKA” sebelum pernyataan pertama lalu diletakkan kata
“MAKA” sebelum pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu pernyataan
majemuk yang disebut dengan “IMPLIKASI/PERNYATAAN
BERSYARAT/KONDISIONAL/ HYPOTHETICAL dengan notasi “=>”.

Notasi p=>q dapat dibaca :

1. Jika p maka q
2. q jika p
3. p adalah syarat cukup untuk q
4. q adalah syarat perlu untuk p

contoh :
p : amel menyelesaikan 144 sks
q : amel bias lulus sarjana
p =>q : amel menyelesaikan 144 sks maka amel bias lulus sarjana

E.Bimplikasi
Biimplikasi atau bikondosional adalah pernyataan majemuk dari dua pernyataan p
dan q yang dinyatakan dengan notasi “p <=> q” yang bernilai sama dengan (p
<=>q) ^ (q <=> p) sehingga dapat dibaca “ p jika dan hanya jika q” atau “p bila
dan hanya bila q”. Biimplikasi 2 pernytaan hanya akan bernilai benar jika
implikasi kedua kalimat penyusunnya sama-sama bernilai benar.

Contoh :
p : 40 x 2 = 80
q : 80 adalah bilangan ganjil
p<->q : 40 x 2 =80 jika dan hanya jika 80 adalah bilangan ganjil
1.6 MATRIKS KETETANGGAN

Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)


A = [aij],
1, jika simpul i dan j bertetangga
aij = {
0, jika simpul i dan j tidak
bertetangga.
CONTOH SOAL

1 2 3 4
1 0 1 0 1

2 1 0 1 1

3 0 1 0 1

4 1 1 1 0
1.7 GRAF TERATUR BERDERAJAT

Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf
teratur.
Teori graf adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat graf. Secara
informal, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang
disebut simpul (vertex atau node) yang terhubung oleh sisi (edge)
atau busur (arc). Biasanya graf digambarkan sebagai kumpulan titik-titik
(melambangkan simpul) yang dihubungkan oleh garis-garis (melambangkan
sisi) atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu sisi dapat
menghubungkan suatu simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang demikian
dinamakan gelang (loop).

contoh nya

Contoh :

Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana yang
mempunyai 12 buah sisi dan setiap simpul berderajat sama yang 3 ?
Penyelesaian:
Tiap simpul berderajat sama,berarti graf teratur.
Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2.Jadi, n = 2e/r =(2)(12)/r =
24/r
Untuk r = 3,jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum, yaitu n = 24/3 =8
Untuk r yang lain (r 3 dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari 24).
r= 4 maka n = 24/4 = 6
r=6 maka n = 24/6 = 4 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
r=8 maka n = 24/8 = 3 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
r=12 maka n = 24/12 = 2 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
r=24 maka n = 24/24 = 1 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
Jadi, jumlah simpul paling sedikit 6 buah dan paling banyak 8 buah.
 1.8 planar
Suatu graph disebut planar jika dapat digambarkan dalam bidang tanpa
adanya ruas berpotongan.
 Sebuah graf dikatakan graf planar bila graf tersebut dapat disajikan (secara
geometri) tanpa adanya ruas yang berpotongan. Sebuah graf yang disajikan
tanpa adanya ruas yang berpotongan disebut dengan penyajian
planar/map/peta.

 Graf yang termasuk planar :

1.Tree/Pohon
2.Kubus
3.Bidang Empat
4.Bidang Delapan Beraturan
 Pada penyajian planar/map, dikenal istilah region. Derajat dari suatu
region adalah panjang walk batas region tersebut.

 Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling


berpotongan disebut graf bidang(plane graph).

 Sisi-sisi pada graf planar membagi bidang menjadi beberapa wilayah(region)


atau muka(face). Jumlah wilayah pada graf planar dapat dihitung dengan
mudah.
 Sebuah graf yang tidak dapat disajikan (secara geometri) tanpa adanya ruas
yang berpotongan dikenal sebagai graf non-planar.

FORMULA EULER

 JikaG adalahgraph planardengan

v = banyaknyasimpul
e = banyaknyaruas
f = banyaknyabidang/region (termasuk bidang yang terluar)

 Maka berlaku:

v –e + f = 2

Lintasan dan Sirkuit Euler

 Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi didalam graf
tepat satu kali.

 Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali.

 Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Euleriangraph). Graf
yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf semi-Euler (semi-
Euleriangraph).
TEOREMA KURATOSWKI

Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suatu graf.

Gambar :

(a) Graf Kuratowski pertama (K5)


(b) Graf Kuratowski kedua (K3, 3)
(c) Graf yang isomorfik dengan graf Kuratowski kedua

Sifat graf Kuratowski adalah:


1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.
2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi graf
planar.
4. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan
graf Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.

TEOREMA Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung
upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.
Gambar Tiga buah graf yang homemorfik satu sama lain.
Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk memeriksa keplanaran graf. Graf G di
bawah ini bukan graf planar karena ia mengandung upagraf (G1) yang sama dengan K3,3.

Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama dengan K3,3.
Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf (G1) yang homeomorfik dengan K5
(dengan membuang simpul-simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5).

CONTOH SOAL

jika menggunakan rumus ketidaksamaa euler e ≤ 3n – 6 maka akan terlihat bahwa graf memenuhi
ketidaksamaan tersebut (padahal graf tidak planar)

e ≤ 3n – 6
15 ≤ 3 * 8 – 6
15 ≤ 24 – 6
15 ≤ 18

2
BAB 3 PENUTUP
1.9 KESIMPULAN

Logika adalah dasar dari semua penalaran (reasoning).


Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom

Matematika diskrit adalah cabang matematika yang membahas segala


sesuatu yang bersifat diskrit . teknik informatika merupakan disiplin ilmu yang
menginduk pada ilmu computer .
matematika diskrit memiliki peran penting dalam duna telematika khususnya
informatika . karena semuanya berperan penting dalam dunia telematika .
berbagai aplikasi dan program computer tidak lepas dari matematika diskrit
diantaranya adalah operasi aljabar bolean , teori graf , dan logika simbolik.
jadi, matematika diskrit dalam teknologi informatika dan komunikasi sangat
sangat besar dan keduanya saling timbal balik.

3
Daftar pustaka
-https://blog.ruangguru.com/logika-matematika
-http://astridkelas1q.blogspot.com/2011/10/negasi-konjungsi-dan-
disjungsi.html
-http://ctatyasoctavianti.blogspot.com/2012/09/matematika-diskrit-
logika.html
-http://rezaaulianda.blogspot.com/2018/05/graf-planar.html
-modul

Anda mungkin juga menyukai