MATEMATIKA DISKRIT
DOSEN PEMBIMBING:
HERVIAN HANDIKA SUGASTA, S.T
DISUSUN OLEH:
GHUFRON RAMADHAN
NIM : 182102046
KELAS : C3/TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN AJARAN : 2018/2019
Kata pengantar
Puji dan syukur Tim penulis panjatkan kepada allah subhanahu wa ta’ala
atas rahmat-nya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas
terstruktur matematika diskrit pada semester satu
i
Daftar isi
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
BAB 1
PENDAHULUAN ............................................................ …………..... 1
ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa matematika itu rumit,
karena alas an inilah banyak yang menghindari Matematika .
Padahal Matematika dapat kita jumpai didalam kehidupan sehari
hari. Dan mau tidak mau kita pasti menggunakan matematika oleh
karena itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu
pemahaman masyarakat agar mereka tidak menilai matematika
adalah sesusatu yangb buruk.
1
BAB 2
Pembahasan
https://slideplayer.info/slide/12900714/
Representasikan Fungsi Boolean
1. Aljabar
2. Tabel Kebenaran
Operasi (+) dan (.) pada sistem Aljabar Boolean didefinisikan sebagai
berikut :
c. konjungsi
Konjungsi merupakan operasi logika yang dilambangkan "∧" dan dibaca
"dan". Dari pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan
"p ∧ q" dibaca "p dan q".
Contoh
1.P : Buaya merupakan hewan ampibi
q: katak merupakan hewan ampibi
p^q : Buaya dan katak merupakan hewan ampibi
c.negasi/ingkaran
Negasi/ingkaran merupakan operasi logika yang dilambangkan dengan
tanda "~" .atau "¬". Ingkaran pernyataan p adalah ~p atau dibaca
"tidak benar bahwa p" atau "non p" atau "negasi dari p".
contoh;
p : kucing makan sayur
~p:kucing tidak makan sayur
D.implikasi
Misalkan ada 2 pernyataan p dan q, untuk menunjukkan atau membuktikan
bahwa jika p bernilai benar akan menjadikan q bernilai benar juga,
diletakkan kata “JIKA” sebelum pernyataan pertama lalu diletakkan kata
“MAKA” sebelum pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu pernyataan
majemuk yang disebut dengan “IMPLIKASI/PERNYATAAN
BERSYARAT/KONDISIONAL/ HYPOTHETICAL dengan notasi “=>”.
1. Jika p maka q
2. q jika p
3. p adalah syarat cukup untuk q
4. q adalah syarat perlu untuk p
contoh :
p : amel menyelesaikan 144 sks
q : amel bias lulus sarjana
p =>q : amel menyelesaikan 144 sks maka amel bias lulus sarjana
E.Bimplikasi
Biimplikasi atau bikondosional adalah pernyataan majemuk dari dua pernyataan p
dan q yang dinyatakan dengan notasi “p <=> q” yang bernilai sama dengan (p
<=>q) ^ (q <=> p) sehingga dapat dibaca “ p jika dan hanya jika q” atau “p bila
dan hanya bila q”. Biimplikasi 2 pernytaan hanya akan bernilai benar jika
implikasi kedua kalimat penyusunnya sama-sama bernilai benar.
Contoh :
p : 40 x 2 = 80
q : 80 adalah bilangan ganjil
p<->q : 40 x 2 =80 jika dan hanya jika 80 adalah bilangan ganjil
1.6 MATRIKS KETETANGGAN
1 2 3 4
1 0 1 0 1
2 1 0 1 1
3 0 1 0 1
4 1 1 1 0
1.7 GRAF TERATUR BERDERAJAT
Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf
teratur.
Teori graf adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat graf. Secara
informal, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang
disebut simpul (vertex atau node) yang terhubung oleh sisi (edge)
atau busur (arc). Biasanya graf digambarkan sebagai kumpulan titik-titik
(melambangkan simpul) yang dihubungkan oleh garis-garis (melambangkan
sisi) atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu sisi dapat
menghubungkan suatu simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang demikian
dinamakan gelang (loop).
contoh nya
Contoh :
Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana yang
mempunyai 12 buah sisi dan setiap simpul berderajat sama yang 3 ?
Penyelesaian:
Tiap simpul berderajat sama,berarti graf teratur.
Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2.Jadi, n = 2e/r =(2)(12)/r =
24/r
Untuk r = 3,jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum, yaitu n = 24/3 =8
Untuk r yang lain (r 3 dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari 24).
r= 4 maka n = 24/4 = 6
r=6 maka n = 24/6 = 4 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
r=8 maka n = 24/8 = 3 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
r=12 maka n = 24/12 = 2 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
r=24 maka n = 24/24 = 1 maka tidak mungkin membentuk graf sederhana
Jadi, jumlah simpul paling sedikit 6 buah dan paling banyak 8 buah.
1.8 planar
Suatu graph disebut planar jika dapat digambarkan dalam bidang tanpa
adanya ruas berpotongan.
Sebuah graf dikatakan graf planar bila graf tersebut dapat disajikan (secara
geometri) tanpa adanya ruas yang berpotongan. Sebuah graf yang disajikan
tanpa adanya ruas yang berpotongan disebut dengan penyajian
planar/map/peta.
1.Tree/Pohon
2.Kubus
3.Bidang Empat
4.Bidang Delapan Beraturan
Pada penyajian planar/map, dikenal istilah region. Derajat dari suatu
region adalah panjang walk batas region tersebut.
FORMULA EULER
v = banyaknyasimpul
e = banyaknyaruas
f = banyaknyabidang/region (termasuk bidang yang terluar)
Maka berlaku:
v –e + f = 2
Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi didalam graf
tepat satu kali.
Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali.
Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Euleriangraph). Graf
yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf semi-Euler (semi-
Euleriangraph).
TEOREMA KURATOSWKI
Gambar :
TEOREMA Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung
upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.
Gambar Tiga buah graf yang homemorfik satu sama lain.
Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk memeriksa keplanaran graf. Graf G di
bawah ini bukan graf planar karena ia mengandung upagraf (G1) yang sama dengan K3,3.
Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama dengan K3,3.
Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf (G1) yang homeomorfik dengan K5
(dengan membuang simpul-simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5).
CONTOH SOAL
jika menggunakan rumus ketidaksamaa euler e ≤ 3n – 6 maka akan terlihat bahwa graf memenuhi
ketidaksamaan tersebut (padahal graf tidak planar)
e ≤ 3n – 6
15 ≤ 3 * 8 – 6
15 ≤ 24 – 6
15 ≤ 18
2
BAB 3 PENUTUP
1.9 KESIMPULAN
3
Daftar pustaka
-https://blog.ruangguru.com/logika-matematika
-http://astridkelas1q.blogspot.com/2011/10/negasi-konjungsi-dan-
disjungsi.html
-http://ctatyasoctavianti.blogspot.com/2012/09/matematika-diskrit-
logika.html
-http://rezaaulianda.blogspot.com/2018/05/graf-planar.html
-modul