Anda di halaman 1dari 25

BAHAN AJAR MATEMATIKA

KELAS 3 SD
Semester 1
1. Letak bilangan pada garis bilangan
2. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
3. Operasi hitung perkalian dan pembagian
4. Masalah yang melibatkan uang
5. Pengukuran watu, panjang, dan berat
6. Hubungan antar satuan
Semester 2
1. Pecahan sederhana
2. Unsur dan sifat bangun datar sederhana
3. Jenis dan besar sudut
4. Keliling dan luas persegi dan persegi panjang
BAB 1
LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

 Garis bilangan adalah garis untuk meletakkan bilangan. Pada garis bilangan,
bilangan yang lebih besar terletak di sebelah kanan, dan bilangan yang lebih kecil
terletak di sebelah kiri.
Contoh:
85 berada di sebelah kanan 84
45 berada di sebelah kiri 46
 Garis bilangan berguna untuk melihat urutan bilangan.
Contoh:
Bilangan di antara bilangan 224 dan 229 adalah 225, 226, 227, dan 228.
 Urutan bilangan dapat berupa bilangan loncat. Urutan bilangan pada barisan
disebut suku
Contoh: 3, 6, 9, 12, 15 di sebut pola bilangan loncat 3. Suku ke-1 adalah bilangan 3,
sukuk e-2 adalah bilangan 6.
A. Nama Bilangan dan Lambang Bilangan
1. Nama Bilangan
Contoh:
Tentukan nama bilangan dari lambang bilangan di bawah ini!
a. 156 = seratus lima puluh enam
b. 208 = dua ratus delapan
c. 1.235 = seribu dua ratus tiga puluh lima
d. 23.112 = dua puluh tiga ribu serratus dua belas
2. Lambang Bilangan
Contoh:
Tentukan lambang bilangan dari nama bilangan di bawah ini!
a. Delapan ratus tujuh puluh empat = 874
b. Enam ribu dua puluh lima = 625
c. Dua puluh satu ribu Sembilan ratus dua puluh enam = 21.926
Latihan soal!
1. Tentukan nama bilangan dari lambang bilangan di bawah ini!
a. 875 =
b. 1. 890 =
c. 23. 473 =
2. Tentukan lambang bilangan dari nama bilangan di bawah ini!
a. Lima ratus enam puluh tujuh =
b. Tiga ribu dua ratus lima puluh empat =
c. Empat puluh ribu serratus dua puluh tiga =

B. Nilai tempat dan Nilai angka


1. Nilai tempat
Nilai tempat dari yang paling kecil yaitu satuan, puluhan, ratusan, ribuan, ratus
ribuan, dll.
Contoh 1: Uraikan nilai tempat dari 325= …
3 2 5
Jawab:
Ratusan Puluhan Satuan
Contoh 2: Uraikan tempat dari 1.234
1 2 3 4
Jawab:
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
Contoh 3: Tentukan nilai tempat angka 4 pada bilangan 14.526!
Jawab: Ribuan
2. Nilai angka
Nilai angka dilihat berdasarkan nilai tempatnya, misalnya nilai tempat angkanya
tetap, nilai tempat puluhan = nilai angkanya 10, nilai tempat ratusan = nilai tempat
angkanya 100, nilai tempat ribuan = nilai angkanya 1000.
Contoh 1:
1.256 = 1000+200+50+6 (disebut bentuk panjang)
Contoh 2:
Nilai angka 5 pada bilangan 1.457 adalah …
Jawab: 50
Contoh 3:
Selisih nilai angka 6 dan 4 pada lambing bilangan 2.654 adalah …
Jawab: nilai angka 6 adalah 600. Nilai angka 4 adalah 4. Jadi selisihnya adalah 600 –
4= 596.
Latihan soal!
1. Uraikan nilai tempat dari 459 = …
2. Uraikan tempat dari 5.486 =…
3. Uraikan tempat dari 45.987 =…
4. Bentuk Panjang dari 2.368 =…
5. Nilai angka 4 pada bilangan 1.457 adalah …

C. Mengurutkan Bilangan
Mengurutkan bilangan bisa dari bilangan yang kecil ke yang besar atau dari yang besar.
1. Mengurutkan bilangan loncat 1 ( bilangan yang berikutnya ditambah 1 dari bilangan
sebelumnya).
Contoh bilangan loncat 1:
20, 21, 22, 23, 24, 25 ….
2. Mengurutkan bilangan loncat 2 ( bilangan yang berikutnya ditambah dari bilangan
sebelumnya).
Contoh bilangan loncat 2:
20, 22, 24, 26 , 28, 30, ….
3. Mengurutkan bilangan loncat 3 ( bilangan yang berikutnya ditambah 3 dari bilangan
sebelumnya).
Contoh bilangan loncat 3:
20, 23, 26, 29, 32, 35, ….
Dan seterusnya…
D. Letak Bilangan Garis Bilangan
Untuk meletakkan bilangan pada garis bilangan, angka-angka harus diurutkan terlebih
dahul. Angka-angka pada garis bilangan nilainya dari kiri ke kanan semakin besar. Kalau
membuat garis-garis pada garis bilangan jaraknya jjuga harus sama.
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Loncat 2:

- -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12
10

E. Membandingkan bilangan
Kata pembanding yang digunakan yaitu:
1. Kurang dari = “<”
2. Lebih dari = “>”
3. Sama dengan = “=”
Contoh:
1. 65 < 623
2. 102 > 100
3. 70 = 70
Latihan soal!
a. 97 ... 94
b. 156 ... 165
c. 525 ... 225
d. 587 ... 587
F. Menaksir bilangan yang ditentukan letaknya pada garis bilangan

8 ... ... 14 ... 18 20 ... 24

Langkah:
1. Lihat 2 angka yang berdampingan
Dalam soal tersebut adalah 18 dan 20
2. Tentukan selisih dari kedua angka tersebut
20
12
2
3. Tambahkan setiap angka dengan hasil dari selisih tersebut
8+2=10
10+2=12
14+ 2=16
20+2=22
Sehingga

8 10 12 14 16 18 20 22 24

Latihan soal!
a.
2 4 .... ... 10 ... 14 16 ...
b.
... 15 20 ... 30 35 40 ... 45

BAB 2
OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
A. Penjumlahan Bilangan
Dalam melakukan penjumlahan bilangan yang perlu di perhatikan adalah:
1. Menempatkan nilai tempat yang sesuai
2. Menjumlahkan dimulai dari angka satuan atau angka yang paling terakhir
345
23
+
Salah
345
23
+
Benar
1. Tanpa Teknik Menyimpan
a. Cara bersusun Panjang
Contoh:
 453 + 34 =…
453 = 400 + 50 + 3
34 = 30 + 4
+
= 400 + 80 + 7
= 487

 191 + 607 = …
191 = 100 + 90 + 1
607 = 600 + 0 + 7
+
= 700 + 90 + 8

= 798
b. Cara bersusun pendek
Contoh:
 453 + 34 = …
453
34
+
487

 191 + 607 = …
191
607
+
798
2. Dengan Teknik menyimpan
1.
1 Angka yang disimpan
1324
256
+
1580

4+6=10, jadi menyimpan puluhan pada angka didepannya


B. Pengurangan Bilangan
Tanpa Teknik Meminjam
Contoh:
2456
234
2222
ribuan

puluhan
ratusan

satuan
Dengan Teknik Meminjam

Puluhan yang dipinjam dari angka didepannya


10
295
69
226

5 tidak cukup untuk dikurangkan dengan 9,maka pinjam puluhan didepannya sehingga
menjadi 15 - 9=6

Latihan soal!
1. 2.225 + 345 = ...
2. 734 + 96 = ...
3. 675 + 49 = ...
4. 978 – 72 = ...
5. 593 – 76 = ...

BAB 3
OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

A. Perkalian Bilangan
Dalam perkalian bilangan, yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Kita harus tahu bilangan pengali dan bilangan yang dikalikan
Contoh: 25 x 3 + …
25 merupakan bilangan yang dikalikan dan 3 merupakan bilangan pengali.
2. Perkalian di mulai dari angka satuan atau angka yang paling akhir
Contoh: 23 x 3 = …
Maka 3 x3 dulu setelah itu 2 x 3
3. Jika mengalikan bilangan kelipatan 10, kita simpan saja angka (0) an kalikan saja
angka depannya
(0).
5+5+5+5=4 ×5=20
Dari kasus tersebut maka perkalian merupakan penjumlahan berulang
Contoh:
1. 2 ×6=2+2+2+2+2+2=12
2. 4 × 4=4+ 4+ 4+ 4=16
Perkalian dengan cara mendatar
23 ×3=…
23 ×3=( 20+3 ) ×3
¿ ( 20 ×3 ) + ( 3 ×3 )
¿ 60+9
¿ 69
Perkalian dengan cara bersusun
23 ×3=…
23
3
09
. 6 + Selalu beri . dibawah satuan diatasnya kemudian baru menuliskan hasil dari
69
32
13
96
a. 2 x 3 = 6 c. 2 x 1 = 2
b. 3 x 3 = 9 d. 3 x 1 = 3

Latihan soal!
1. 5 ×6=.. .
2. 55 × 4=...
B. Pembagian Bilangan
Pembagian menggunakan sifat pengelompokan
Contoh:
1. ( 12 : 4 ) :3=…
3 :3=1
Pembagian didalam kurung diselesaikan dahulu
2. 12 : ( 6 :3 )=…
12 : 2=6
Pembagian menggunakan bersusun panjang
Contoh:
1. 45 : 3=…

3 45

10 +
5=15 40:3=10, sisa 10

30 dari

15 15:3=5
Jadi,
1545:3=15 Dari
2. 44 :4=..
15 .
0
15

4 44

10 +
1=11 40:4=10, sisa 4

40 dari

4 4:4=1
Jadi,1444:4=11 Dari
3. 24515:5=.. .
50
1
5
5 245
49
24:5=4, sisa 4

20 dari

45 45:5=9
Jadi,
15 245:5=49 Dari
Latihan soal!45
150
15
1. 3 45
2. 5 55
3. 5 215
4. 45 : 9
5. 75 : 3
C. Mengubah perkalian menjadi pembagian atau sebaliknya
Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian
Contoh:
a. 4 ×6=24 b. 18 :3=6
24 :6=4 6 ×3=18
24 : 4=6 3 ×6=18
Latihan soal!
No Perkalian Pembagian Pembagian
1. 5 x 4 = 20 … …

2. … 30 : 6 = 5 30 : 5 = 6

3. 3 x 7 = 21

No Pembagian Perkalian Perkalian


1. 27 : 3 = 9 … …

2. 28 : 7 = 4 7 x 4 = 28 …
BAB 4
MASALAH YANG MELIBATKAN UANG

Pada dasarnya menghitung uang menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan


pembagian seperti materi sebelumnya.
Nama mata uang di Indonesia adalah Rupiah atau dapat disingkat Rp.
Cara menulis mata uang, contohnya: seribu rupiah = Rp. 1000, 00
Cara membaca mata uang, contohnya : Rp. 20. 000, 00 = dua puluh ribu rupiah
Contoh:
1. 2 lembar uang seribuan=... lembar lima ratusan
Langkah:
Kita misalkan sebuah kotak adalah uang lima ratusan

Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500 Rp. 500

500+500=1000 500+500=1000

1000+1000=2000

Jadi, dibutuhkan 4 lembar uang lima ratusan yang nilainya sama dengan dua lembar
seribuan
2. Ana mempunyai 1 lembar uang lima ribuan untuk membeli alat tulis dengan rincian:
1 pensil seharga Rp. 1.200,00
Rp. 1.800,00
1 buku seharga
Rp. 1.700,00
1 bolpoin seharga +
Jumlah seluruhnya Rp. 4.700,00

Berapakah sisa uang Ana?


Langkah:

5.000
4.700
300
Jadi sisa uang Ani setelah membeli alat tulis adalah Rp. 300,00
 Cara menaksir uang dengan pembulatan ke ratusan terdekat
1. Apabila puluhan dan satuan kurang dari 50, maka ratusannya dibulatkan ke
bawah.
Contoh: 3.285, dibulatkan jadi 3.300
2. Apabila puluhan dan satuannya lebih dari atau sama dengan 50, maka
ratusannya dibulatkan ke atas.
Contoh : 6.645, dibulatkan menjadi 5.600
Latihan soal!
1. Taksirlah uang dengan pembulatan ke ratusan terdekat
a. 5.565 c. 4.324
b. 7.235 d. 3.289

BAB 5
PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, DAN BERAT

A. Menaksir panjang atau berat benda


Langkah untuk menaksir suatu panjang atau berat benda adalah dengan cara
membulatkan satuannya ke bilangan puluhan terdekat.
Untuk bilangan 1-4 dibulatkan ke bawah dan untuk 5-6 dibulatkan ke atas.
Contoh:
1. Panjang tali sepatu Roni adalah 16 cm. Jika ditaksir, maka panjang tali sepatu Roni
kira-kira ...cm
Jawab:
16= 1 puluhan + 6 satuan, maka 6 satuan dibulatkan ke puluhan diatasnya yaitu 20.
Sehingga panjang tali sepatu Roni kira-kira adalah 20 cm.
2. Berat suatu karung beras adalah 14 kg. Berat kira-kira beras tersebut adalah...kg
Jawab:
14= 1 puluhan + 4 satuan, maka 4 satuan di bulatkan puluhan terdekat dibawahnya
yaitu 10. Sehingga berat beras kira - kira adalah 10 kg.
Latihan!
1. Panjang pita Nita adalah 25 cm. Jika ditaksir, maka panjang pita Nita kira – kira
adalah ... cm
2. Panjang buku Ani adalah 28 cm. Jika ditaksir, maka panjang buku Ani kira – kira
adalah ... cm
3. Panjang ikat pinggang Andri adalah 64 cm. Jika ditaksir, maka panjang ikat pinggang
Andri kira – kira adalah ... cm
4. Berat seekor kambing adalah 48 kg. Jika ditaksir, maka berat seekor kambing kira –
kira adalah ... kg
5. Berat badan Toni adalah 33 kg. Jika ditaksir, maka berat badan Toni kira – kira
adalah ... kg
B. Membaca tanda waktu
01.00 - 06.00 = adalah waktu untuk dini hari sampai pagi
06.00 - 12.00 = adalah waktu untuk pagi sampai siang
13.00 – 18.00 = adalah waktu untuk siang sampai sore
18.00 – 24.00 = adalah waktu dari sore sampai malam
Terhitung dari jam 12.00 siang maka jarum jam pada angka 1 dibaca 13.00 dan
seterusnya. Setelah melewati jm 24.00 malam maka kembali lagi ke jam 01.00 dini hari.
Untuk menghitung menit, jika jarum panjang di angka:
1 = lebih 5 menit
2 = lebih 10 menit
3 = lebih 15 menit, dst
Artinya setiap 1 angka pada jarum jam mewakili 5 menit.
Contoh:
cara membaca waktu pagi dan malam pada gambar berikut adalah...
12 Jawab:
11 1
10 2
Pagi jam sepuluh lebih 25 menit
9 3
atau 10.25
8 4
Malam jam dua puluh dua lebih
7 5
25 menit atau 22.25
6

Latihan!
NO. Gambar Cara membaca
1. Pagi
12
11 1
10 2

9 3

8 4
7 5
6

2. Malam
12
11 1
10 2

9 3

8 4
7 5
6

3. Malam
12
11 1
10 2

9 3

8 4
7 5
6

4. Sore
12
11 1
10 2

9 3

8 4
7 5
6

BAB 6
HUBUNGAN ANTARSATUAN

A. Hubungan antarsatuan hari, minggu, bulan, dan tahun


1 tahun = 12 bulan
1 bulan = 30 hari
1 bulan = 4 minggu
1 minggu = 7 hari
Contoh:
1. 3 bulan = ... hari
Jawab:
1 bulan = 30 hari
3 x 30 = 90
Jadi 3 bulan = 90 hari
2. 3 tahun + 5 bulan =... bulan
Jawab:
1 tahun = 12 bulan
3 tahun = 3 x 12 = 36
jadi 36 + 5 =41 bulan

Latihan soal!
1. 42 hari = ... minggu
2. 5 tahun = ... bulan
3. 4 bulan + 15 hari = ... hari
4. 1 tahun + 7 minggu = ... minggu
5. 7 bulan – 45 hari = ... hari

B. Hubungan jam, menit, dan detik


1 jam = 60 menit
1 jam = 3.600 detik
1 menit = 60 detik
1
1 menit = jam
60
1
I detik = jam
3600
Contoh:
1. 180 menit = ... jam
Jawab:
1 jam = 60 menit
180:60 = 3
Jadi 180 menit = 3 jam
2. 6 menit – 50 detik = ... detik
Jawab:
1 menit = 60 detik
6 menit = 6 x 60 = 360 detik
Jadi 360 – 50 = 310 detik
Latihan soal!
1. 5 menit = ... detik
2. 180 detik = ... menit
3. 2 jam + 30 menit = ... menit
4. 3 jam – 105 detik = ... detik
5. 6 menit – 35 detik = ... detik
6. 2 menit = … jam

C. Hubungan antarsatuan panjang

km
1km = 1.000 m
hm 1 m = 10 dm Turun 1 tangga = maka dikali 10
1m = 100 cm atau ditambah 0 satu
dam
Naik 1 tangga = maka dibagi 10
m atau hilang 0 satu
dm

cm
Contoh:
mm
1. 3 m =.... cm
Jawab:
Turun 2 tangga maka tambah 0 dua atau dikalikan 10 x 10
Jadi 3 m = 300 cm
2. 500 cm + 300 cm = ... m
Jawab:
Cm ke m naik 2 tangga maka hilang dua 0
500 cm = 5 m
300 cm = 3 m
Jadi 500 cm + 300 cm + 5 m + 3 m = 8 m
Latihan soal!
1. 0,6 m = ... cm
2. 600 mm = ... cm
3. 2 km + 3 km = ... hm
4. 300 dm + 100 dm = ... m
5. 700 cm – 250 cm = ...m

D. Hubungan antarsatuan berat


sama seperti satuan Panjang,
kg
1 kg = 10 ons Turun 1 tangga = maka dikali 10
Ons/hg 1 ons = 100 g atau ditambah 0 satu
dag Naik 1 tangga = maka dibagi 10 atau
g hilang 0 satu

dg

cg

mg

Latihan soal!
1. 5 kg = ... ons
2. 7 hg = ... dg
3. 4 kg + 5 ons = ... ons
4. 10 g + 1000 cg = ... g
5. 60 cg +500 mg = ... dg
BAB 7
PECAHAN SEDERHANA

Ada 4 persegi panjang,dan


salah satunya diarsir.maka
1
bentuk pecahannya adalah
4

Pada bentuk pecahan, bagian atas disebut pembilang dan bagian bawah disebut penyebut.
2 pembilang
3 penyebut
Untuk membandingkan pecahan gunakan perkalian silang
Contoh:
1 1
1. …
3 4
Jawab:
Dikalikan silang
( 1 ×4 ) … ( 1×3 )
4 >3
1 1
Jadi >
3 4
3 2
2. …
4 5
Jawab:
Dikalikan silang
( 3 ×5 ) … ( 2 ×4 )
15>8
3 2
Jadi >
4 5
Latihan soal!
1. 2. 2 2
3. …
4 5

5 3
4. …
6 5

2 4
5. …
BAB 8
UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

A. Segitiga

Segitiga sama
Segitiga sama sisi: kaki:
Ketiga sisinya sama Dua sisinya
panjang sama besar

Segitiga siku-siku:
Segitiga sembarang:
Salah satu sudutnya membentuk sudut
Ketiga sisinya tidak sama panjang
dan ketiga sudutnya berbeda

B. Persegi panjang

Mempunyai 2 pasang sisi yang sama


panjang

C. Persegi

Keempat sisinya sama panjang

D. Jajargenjang
E. Trapesium
Mempunyai 2 pasang sisi yang sama
panjang

Memiliki satu pasang sisi yang sama panjang dan kedua


sisi lainnya tidak sama panjang

F. Belah ketupat

Mempunyai empat sisi yang sama panjang


Mempunyai 2 diagonal bidang yang saling berpotongan tegak lurus dan sama panjang

G. Layang – layang

Mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang


Mempunyai 2 diagonal yang berpotongan tegak lurus

BAB 9
JENIS DAN BESAR SUDUT

Sudut adalah sudut siku - siku

Sudut kurang dari adalah sudut lancip


Sudut lebih dari adalah sudut tumpul
BAB 10
KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

A. Persegi

Sisi (s)
Contoh:
Diketahui suatu persegi dengan panjang sisinya 5 cm. Tentukan keliling dan luasnya!
Jawab:

B. Persegi Panjang

Lebar (l)

Contoh:
Suatu persegi
Panjang( p)panjang dengan panjangnya 8 cm dan lebarnya 9 cm. Tentukan
keliling dan luasnya!
Jawab:
Latihan soal!
1. Diketahui suatu persegi dengan panjang sisi 25 cm. Tentukan keliling dan luas persegi
tersebut!
2. Suatu persegi dengan panjang sisinya 7 cm. Berapakah keliling dan luasnya?
3. Tentukan keliling dan luas persegi panjang berikut!

12 cm 5 cm

8 cm
20 cm
Referensi:

Fajariyah, N,. Triratnawati, D. 2008. Cerdas Berhitung Matematika 3. Jakarta: Pusat Pembukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai