Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga SMARTBOOK MATEMATIKA (Ayo Belajar !!!) dapat diselesaikan. Modul
ini merupakan rangkuman materi matematika untuk sekolah dasar kelas 3, 4, 5, dan 6
yang dikemas dengan menarik.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Asri Nurdiana, S.T., M.T. selaku dosen
pembimbing KKN, terima kasih kepada Sri Budiasih selaku kepala Kelurahan
Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, dan kepada semua pihak yang
telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan modul
ini.
Modul matematika ini bertujuan untuk mempermudah dan membantu pembelajaran bagi
siswa dan siswi Sekolah Dasar khususnya kelas 3, 4 , 5, dan 6. Modul matematika ini
penulis beri judul “SMARTBOOK MATEMATIKA (Ayo Belajar !!!)”. Modul ini dibuat
untuk memenuhi program KKN yang sedang penulis laksanakan.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan modul ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan
modul ini sangat diharapkan. Dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
siswa-siswi kelas 3, 4, 5, dan 6 khususnya dan bagi semua pihak dari segala lapisan yang
membutuhkan.
Penulis
Daftar Isi
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
III
BAB I
Letak Bilangan Pada Garis Bilangan
Pada garis bilangan di atas kita dapat melihat bahwa semakin ke kanan bilangannya
akan menjadi semakin besar. Bilangan yang letaknya di sebelah kanan akan selalu
lebih besar dari bilangan yang ada di sebelah kirinya. Nah itulah cara mendasar
yang harus kalian pahami mengenai letak dari suatu bilangan pada garis bilangan.
Dari garis bilangan di atas bisa diketahui bahwa bilangan yang posisinya setelah 54
dan sebelum 56 adalah 55, maka nomor punggung yajng diperoleh Gilang adalah
55.
Pembahasan
1. Salin dan lengkapilah garis bilangan berikut!
Jawaban :
a. 233
b. 227
c. 225, 226, 227, dan 228
d. 230, 231, 232, 234, dan 235
BAB II
Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan
Latihan
a. Isilah dengan jawaban yang benar
1. 3.776 dibaca ……………………………
2. 1.549 dibaca ……………………………
3. 2.311 dibaca ……………………………
4. 5.009 dibaca ……………………………
5. 2.519 dibaca ……………………………
b. Tuliskan dalam bentuk panjang
1. 2.508 = … + … + … + …
2. 1.163 = … + … + … + …
3. 4.751 = … + … + … + …
4. 1.096 = … + … + … + …
5. 3.444 = … + … + … + …
Pembahasan
a. Isilah dengan jawaban yang benar
1. 3.776 dibaca Tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh enam
2. 1.549 dibaca Seribu lima ratus empat puluh sembilan
3. 2.311 dibaca Dua ribu tiga ratus sebelas
4. 5.009 dibaca Lima ribu sembilan
5. 2.519 dibaca Dua ribu lima ratus sembilan belas
B. Nilai Tempat
3.475
Bilangan 3.475 terdiri dari 4 angka yaitu 3, 4, 7, dan 5. Nilai tempat dari ke-empat
angka tersebut adalah sebagai berikut
Latihan
a. Tentukan nilai tempatnya
1. 2.578 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
2. 1.193 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
3. 6.998 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
4. 3.753 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
5. 2.612 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
Pembahasan
a. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cara mendaftar!
1. 3.341 + 2.155 = 5.496
2. 3.542 + 1.414 = 4.956
3. 2.121 + 4.306 = 6.427
4. 1.332 + 5.164 = 6.496
5. 2.430 + 1.300 = 3.730
Pembahasan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 3.974 + 2.471 = 6.445
2. 2.345 + 2.782 = 5.127
3. 2.455 + 2.368 = 4.823
4. 6.357 + 1.365 = 4.992
5. 1.567 + 4.144 = 5.711
Latihan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 2.846 – 1.004 = …
2. 4.989 – … = 1.711
3. … – 2.150 = 3.813
4. 6.237 – 2.115 = …
5. 7.888 – … = 3.432
Pembahasan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 2.846 – 1.004 = 1.842
2. 4.989 – 3.278 = 1.711
3. 6.963 – 2.150 = 3.813
4. 6.237 – 2.115 = 4.122
5. 7.888 – 4.456 = 3.432
Latihan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 1.564 – 456 = …
2. 5.947 – … = 2.265
3. … – 4.934 = 2.544
4. 3.478 – 654 = …
5. 4.577 – … = 2.731
Pembahasan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 1.564 – 456 = 1.108
2. 5.947 – 3.682 = 2.265
3. 7.478 – 4.934 = 2.544
4. 3.478 – 654 = 2.824
5. 4.577 – 1.846 = 2.731
H. Pengurangan Dua Bilangan dengan Dua Kali Menyimpan
Soal Cerita
1. Jumlah penduduk di Desa Tanjung adalah 9.301. Jumlah penduduk laki-lakinya
adalah 5.612. Berapakah jumlah penduduk perempuan di desa tersebut?
2. Tiap tahunnya Ibu Tina menanam 6.881 benih sayuran. Ternyata 601 benih mati.
Berapakah sisa benih sayuran yang masih dapat tumbuh?
3. Kemarin Ayah Reno berhasil menjual 2099 buku. Hari ini Ia berhasil menjual
1767 buku. Berapakah jumlah penjualan buku hari ini dan kemarin?
4. Di perpustakaan terdapat 4770 buku yang dapat dipinjam oleh siswa-siswi di
sekolah. 1378 buku telah dipinjam oleh siswa-siswi. Berapakah sisa buku yang
terdapat di perpustakaan?
5. Di pasar terdapat dua peti kemas. Peti kemas pertama berisi 2319 mangga. Peti
kemas kedua berisi 1135 mangga. Ternyata sebanyak 189 mangga busuk.
Berapakah sisa mangga yang masih dalam keadaan bagus?
Pembahasan
1. 9.301 – 5.612 = 3.689
Maka jumlah warga penduduk perempuan di desa tersebut adalah 3.689
2. 6.881 – 601 = 6.280
Maka sisa benih sayuran yang masih dapat tumbuh adalah 6.280
3. 2.099 + 1.767 = 3.866
Maka jumlah penjualan buku hari ini adalah 3.866
4. 4.770 – 1.378 = 3.392
Maka sisa buku yang terdapat di perpustakaan adalah 3.392
5. 2.319 + 1.135 – 189 = 3.265
Maka sisa manga yang masih dalam keadaan bagus adalah 3.265
BAB III
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑘𝑎𝑛
120 →
Buah apel yang dibagikan 120 - 40 - 40 - 40 = 0
Ada 3 kali pengurangan berulang dengan 40.
Maka pembagiannya ditulis 150 : 3 = 40
Jadi, tiap tetangga mendapat 40 apel
- 15 x 10 = 150
Kalikan angka 15 dengan angka 1 ( 15 x 1 = 15)
Kemudian tambahkan angka 0 dibelakang angka 15
Menjadi 150. Jadi 15 x 10 = 150.
Dengan cara menggunakan faktor dasar perkalian dan penjumlahan
- 25 x 10 = ?
Dengan faktor dasar perkalian dan penjumlahan :
25 x 10 = .... (25 = 20 + 5)
Kalikan 20 x 10 = 200
Kalikan 5 x 10 = 50
Jumlahkan hasilnya: 200 + 50 = 2500
Jadi, 25 x 10 = 250
Contoh :
a. Berapakah 20 x 3 : 5 ?
Jawab:
Langkah pertama kerjakan 20 x 3 = 60
Langkah kedua kerjakan 60 : 5 = 12
Jadi, 20 x 3 : 5 = 20
b. Berapakah 9 : 3 x 5
Jawab:
Langkah pertama kerjakan 9 : 3 = 3
Langkah kedua kerjakan 3 x 5 = 15
Jadi 9 : 3 x 5 = 15
LATIHAN SOAL
1. Kerjakan soal dibawah ini menggunakan penjumlahan berulang!
a. 25 x 8 = …
b. 15 x 10 = …
c. 12 x 5 = …
d. 35 x 5 = …
e. 56 x 4 = …
Cara saling bertukar barang ternyata tidak praktis karena nilai atau harga setiap
barang sulit diukur. Untuk menciptakan nilai tukar, maka kemudian dibuatlah uang.
2. Uang Logam
Latihan!
Salinlah lalu isi titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!
1. Seribu rupiah dapat ditukar dengan ... keping uang seratus rupiah.
2. Dua ribu rupiah dapat ditukar dengan ... keping uang lima ratus rupiah.
3. Ada dua lembar uang seribu rupiah, lima keping uang lima ratusan, dan tiga keeping
uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah ... rupiah.
4. Ada 2 lembar uang lima ribu rupiah, 4 keping uang lima ratus rupiah, 4 keping uang
seratus rupiah, dan 3 keping uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah,
... rupiah.
5. Satu lembar uang lima ribu rupiah bernilai sama dengan 2 lembar uang seribu
rupiah dan ... keping uang lima ratus rupiah.
Soal Cerita
1. Yanto diberi tiga lembar uang oleh ibunya. Dua lembar ribuan dan satu lembar lima
ribuan. Berapa jumlah uang yang diterima Yanto?
2. Arman mempunyai selembar uang lima ribu rupiah. Ia menukarnya dengan uang
logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang logam yang diterima Arman?
3. Doni membeli kartu pulsa telepon seharga Rp 12.000,00. Doni membayar dengan
uang logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang limaratus rupiah harus
dibayarkan?
4. Darman mempunyai selembar uang dua puluh ribuan. Wati mempunyai empat
lembar uang seribuan dan 2 lembar lima ribuan. Uang siapakah yang lebih banyak?
Pembahasan
Latihan!
Salinlah lalu isi titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!
1. Seribu rupiah dapat ditukar dengan 10 keping uang seratus rupiah.
2. Dua ribu rupiah dapat ditukar dengan 4 keping uang lima ratus rupiah.
3. Ada dua lembar uang seribu rupiah, lima keping uang lima ratusan, dan tiga keeping
uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah ... rupiah.
Jawaban:
2 x (Rp 1.000,00) + 5 x (Rp 500,00) + 3 x (Rp 50,00)
= Rp 2.000,00 + Rp 2.500,00 + Rp 150,00
= Rp 4.650,00
4. Ada 2 lembar uang lima ribu rupiah, 4 keping uang lima ratus rupiah, 4 keping uang
seratus rupiah, dan 3 keping uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah,
... rupiah.
Jawaban:
2 x (Rp 5.000,00) + 4 x (Rp 500,00) + 4 x (Rp 100,00) + 3 x (50,00)
= Rp 10.000,00 + Rp 2.000,00 + Rp 400,00 + Rp 150,00
= Rp 12.550,00
5. Satu lembar uang lima ribu rupiah bernilai sama dengan 2 lembar uang seribu
rupiah dan 6 keping uang lima ratus rupiah.
Soal Cerita
1. Yanto diberi tiga lembar uang oleh ibunya. Dua lembar ribuan dan satu lembar lima
ribuan. Berapa jumlah uang yang diterima Yanto?
2 x (Rp 1.000,00) + 1 x (Rp 5.000,00)
= Rp 2.000,00 + Rp 5.000,00
= Rp 7.000,00
2. Arman mempunyai selembar uang lima ribu rupiah. Ia menukarnya dengan uang
logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang logam yang diterima Arman?
Arman menerima 10 keping lima ratus rupiah
3. Doni membeli kartu pulsa telepon seharga Rp 12.000,00. Doni membayar dengan
uang logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang limaratus rupiah harus
dibayarkan?
Doni membayar dengan 24 keping lima ratus rupiah
4. Darman mempunyai selembar uang dua puluh ribuan. Wati mempunyai empat
lembar uang seribuan dan 2 lembar lima ribuan. Uang siapakah yang lebih banyak?
Uang Darman : 1 x Rp 20.000,00 = Rp 20.000,00
Uang Wati : 2 x Rp 5.000,00 = Rp 10.000,00
Uang Darman lebih banyak dari uang Wati
BAB V
Pengukuran
Latihan 1
Contoh:
b) Menaksir Berat Benda
Untuk menaksir berat benda perlu dilakukan pembulatan sebagai berikut:
Kelebihan pengukuran kurang dari 5 ons, maka dibulatkan menjadi 0
kg.
Kelebihan panjang lebih dari atau sama dengan 5 ons, maka dibulatkan
menjadi 1 kg.
Contoh:
Latihan 2
a. Bulatkan panjang benda berikut!
Latihan 3
Taksirlah lama waktu berikut hingga jam terdekat!
Latihan 4
C. Hubungan Antarsatuan
1. Hubungan Antarsatuan Waktu
Contoh:
Latihan 5
Kerjakan soal berikut dengan benar!
Contoh:
Latihan 6
a. Kerjakan soal-soal berikut!
Latihan 7
Isilah titik-titik berikut!
Latihan 8
Selesaikan soal-soal berikut!
Pembahasan
Latihan 1
1. Meteran pita / kain
2. Jam
3. Penggaris
4. Timbangan beras
Latihan 2
a.
1. Kelebihan 9 mm, berarti lebih dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 1 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 33 cm.
2. Kelebihan 8 mm, berarti lebih dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 1 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 14 cm.
3. Kelebihan 1 mm, berarti kurang dari 5mm. Maka dibulatkan menjadi 0 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 17 cm.
4. Kelebihan 4 mm, berarti kurang dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 0
cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 60 cm.
5. Kelebihan 8 mm, berarti lebih dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 1 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 71 cm.
b.
1. 5kg
2. 16kg
3. 3kg
4. 3kg
Latihan 3
1. Kelebihan 20 menit, berarti kurang dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi
0 jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 2 jam.
2. Kelebihan 55 menit, berarti lebih dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi 1
jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 2 jam.
3. Kelebihan 49 menit, berarti lebih dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi 1
jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 7 jam.
4. Kelebihan 15 menit, berarti kurang dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi
0 jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 7 jam.
5. Kelebihan 35 menit, berarti lebih dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi 1
jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 2 jam.
Latihan 4
1. Neraca
2. Timbangan
3. Stopwatch
Latihan 5
1. 3 x 60 menit = 180 menit
2. 2 x 60 menit = 120 menit + 10 menit = 130 menit
3. 60 menit = 1 jam
4. 120 menit = 2 jam, 60 menit = ½ jam. Total 2,5 jam
5. 4 x 60 detik = 240 detik
6. 2 x 7 hari = 14 hari
7. 48 : 24 = 2 hari
8. 7 x 7 hari = 49 hari
9. 28 : 7 = 4 minggu
10. 2 x 12 bulan = 24 bulan
Latihan 6
1. 9 x 10 cm = 90 cm
2. 15 x 10 cm = 150 cm
3. 25 x 100 cm = 2500 cm
4. 30 x 10.000 dm = 300.000 dm
5. 45 x 100.000 cm = 4.500.000 cm
6. 900 : 10 dm = 90 dm
7. 120 : 10 dm = 12 dm
8. 1.500 : 100 m = 15 m
9. 20.000 : 10.000 km = 2 km
10. 600.000 : 100.000 km = 6 km
Latihan 7
1. 3 x 10 = 30 ons
2. 8 x 10 = 80 ons
3. 8 x 1.000 = 8.000 gram
4. 15 x 10 = 150 ons
5. 7 x 100 = 700 gram
6. 4.200 : 10 = 420 kg
7. 5.000 : 1.000 = 5 kg
8. 7.200 : 100 = 72 ons
9. 5.400 : 10 = 540 kg
10. 30 x 100 = 300 gram
Latihan 8
1. 90 menit : 60 = 9/6 jam
2. ½ tahun x 12 = 6 bulan
3. 6 m + 4 m = 10 m , 10 x 10 dm=100 dm
4. 4 x 60 menit = 240 menit
5. 9 x 12 bulan = 108 bulan
6. 4 jam + 30 menit = 4,5 jam x 6 hari = 27 jam
7. 72 bulan : 12 = 6 tahun yang lalu.
BAB VI
Pecahan
A. Mengenal Pecahan
1. Mengenal Pecahan Sederhana
Latihan 1
Tuliskan nilai pecahan dari bagian yang diarsir!
Latihan 2
Kerjakan soal-soal berikut!
Latihan 3
Kerjakan soal berikut!
Pita Stella lebih pendek daripada pita Diva. Pita Diva lebih panjang daripada pita
Stella.
2 3 3
Ini menunjukkan bahwa pecahan 4 lebih kecil dari 4 atau pecahan 4 lebih besar
2
dari .
4
Contoh:
Latihan 5
Kerjakan soal-soal berikut!
Pembahasan
Latihan 1
a. 1/3
b. ½
c. ¼
d. 1/6
e. 1/5
f. ¼
g. 2/12
h. 2/10
i. 2/8
j. 4/12
k. 4/10
l. 4/8
Latihan 2
1. 1 : 3 = 1/3 dibaca satu pertiga
2. 1 : 2 = ½ dibaca satu perdua
Latihan 3
a. 1/3
b. 4/6
c. 4/8
d. 2/3
e. 4/4
f. 4/1
Latihan 4
1. 2/4 sama dengan 2/4
2. 3/9 sama dengan 3/9
3. 2/2 lebih besar dari ½
4. 4/8 lebih kecil dari 5/8
5. 4/12 lebih kecil dari 5/12
Latihan 5
1. a. Satu durian berarti 4/4
Bagian Mia ¼
Bagian Roni ¾
b. ¾ lebih besar dari ¼ berarti Roni menerima bagian durian paling besar
Bagian wiwin 1/3
Bagian Tomas 2/3
1/3 lebih kecil dari 2/3 berarti Wiwin menerima bagian roti paling sedikit
2. Bagian mimin ¼kg
Bagian yuli ¾kg
Mimin : Yuli = ¼ : ¾ = 1:3
3. Tongkat nita 3/6 meter
Tongkat rina 2/6 meter
3/6 meter lebih panjang dari 2/6 meter berarti tongkat nita lebih panjang dari
rina
4. Ikan surya 2/8 kg
Ikan santi 3/8 kg
3/8kg lebih besar dibanding 2/8kg berarti ikan santi lebih banyak dari surya.
BAB VII
Bangun Datar
b. Menggambar Persegi
Perhatikan cara menggambar persegi!
Misalkan sinar a dan sinar b saling berpotongan. Maka pada perpotongan kedua
garis tersebut akan membentuk sebuah sudut. Titik pertemuan kedua sinar itu
dinamakan titik sudut. Sedangkan sinar a dan sinar b dinamakan kaki sudut.
Perhatikan gambar berikut!
Jadi, sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang saling berpotongan.
Untuk mengukur besar sudut, kita dapat menggunakan busur derajat. Cara
mengukur besar sudut dengan busur
derajat adalah sebagai berikut.
1) Tempelkan garis mendatar busur
derajat pada sinar AB!
2) Himpitkan titik tengah busur derajat
dengan titik sudut!
3) Lihatlah angka pada busur derajat
yang berimpit dengan sinar AC!
4) Ternyata sudut BAC 60° (60 derajat)!
Sinar-sinar yang membentuk kedua sudut di atas ada dua. Keduanya saling
tegak lurus di titik B dan E. Jika kita ukur dengan busur derajat, maka besar
sudut B dan E adalah 90° . Sudut yang besarnya 90° dinamakan sudut siku-
siku.
Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik G dan D. Besar sudut G dan
D jika kita ukur dengan busur derajat, besarnya lebih dari 90° dan kurang dari
180°. Sudut seperti itu dinamakan sudut tumpul.
Jarum jam selalu berputar. Jika kita amati, jarum pendek berputar dari angka 12
ke 1 ke angka 2, kemudian ke angka 3. Apabila diteruskan jarum jam berputar
ke angka 4, 5, 6 dan seterusnya. Jarum jam akhirnya kembali ke angka 12.
Perputaran dari angka 12 dan kembali ke angka 12 dinamakan satu kali putaran.
Perputaran tersebut membentuk sudut dengan besar 360°. Sudut yang terbentuk
karena berputarnya jarum jam dinamakan jarak putar. Jarak putar pada sebuah
jam dapat membentuk sudut-sudut berikut.
1) Besar sudut antara jarum panjang dan jarum pendek
adalah 30° .
Sudut tersebut dinamakan sudut lancip.
Kunci Jawaban :
I.
1. B
2. D
3. A
4. A
5. c (5×30°=150°)
6. c
7. b
II.
1. Sudut lancip, sudut tumpul, sudut siku-siku
1 1
3. a. sudut 2 putaran b. sudut 4 putaran
BAB VIII
Keliling dan Luas Persegi serta Persegi Panjang
Persegi panjang di atas mempunyai 4 sisi, yaitu sisi AB, BC, CD, dan DA.
Maka keliling dari persegi panjang ABCD = panjang (AB + BC + CD + DA).
Dari gambar terlihat:
Panjang sisi AB = 5 petak satuan
Panjang sisi BC = 3 petak satuan
Panjang sisi CD = 5 petak satuan
Panjang sisi DA = 3 petak satuan
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = 5 + 3 + 5 + 3 = 16 petak satuan.
Langkah 2
Menggambarkan persegi sesuai ukuran
Dari perhitungan diperoleh:
Jika keliling persegi 20 cm, maka panjang sisi-sisinya 5 cm.
Perhatikan gambar di bawah!
b. Menggambar Persegi Panjang
Misalkan kita akan menggambarkan persegi panjang dengan keliling 16 cm.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Langkah 1
Menentukan ukuran sisi-sisi persegi panjang.
Perhatikan gambar berikut!
Keliling persegi panjang = sisi lebar + sisi panjang + sisi lebar + sisi panjang
= 2 sisi panjang + 2 sisi lebar
Jika kelilingnya = 16 cm, maka:
2 sisi panjang + 2 sisi lebar = 16 cm
Misalkan:
a. Jika sisi panjang 6 cm, maka 2 sisi lebar
= 16 cm – (6 x 12 cm) = 16 cm – 12 cm = 4 cm.
Jadi, sisi lebar persegi panjang = 4 : 2 = 2 cm.
b. Jika sisi panjang 5 cm, maka 2 sisi lebar
= 16 cm – (5 x 2 cm) = 6 cm.
Jadi, sisi lebar persegi panjang = 6 : 2 = 3 cm.
Langkah 2
Menggambarkan persegi panjang sesuai ukuran.
Dari perhitungan di atas diperoleh:
1. Jika sisi panjang 6 cm, maka sisi lebar = 2 cm
2. Jika sisi panjang 5 cm, maka sisi lebar = 3 cm
Gambar persegi panjangnya adalah sebagai berikut.
Bangun datar di atas dapat dicari luasnya. Caranya dengan menghitung semua
petak satuan yang ada.
Persegi A terdiri atas 4 petak. Maka luasnya adalah 4 petak satuan. Persegi
panjang B terdiri atas 6 petak. Maka luasnya adalah 6 petak satuan.
Jadi luas persegi dan persegi panjang sama dengan daerah dari bidang datar
tersebut.
2. Menaksir Luas Persegi dan Persegi Panjang dengan Menghitung Petak Satuan
Perhatikan gambar di bawah!
S R
Persegi panjang PQRS di atas terdiri atas 45 petak. Maka luas persegi panjang
tersebut sama dengan 45 petak satuan.
Luas persegi panjang di atas juga dapat dihitung dengan cara:
Menghitung jumlah petak ke arah mendatar, yaitu sisi panjang.
Menghitung jumlah petak ke arah menurun, yaitu sisi lebar.
Mengalikan sisi panjang dengan sisi lebar, maka diperoleh luas.
Luas persegi panjang = panjang × lebar
Dari gambar di atas diperoleh panjang = 9 petak satuan, dan lebar = 5 petak
satuan.
Jadi, luas persegi panjang = panjang x lebar = 9 x 5 = 45 petak satuan.
Ingatlah
Satuan baku luas antara lain: km2 (kilometer persegi), m2 (meter persegi), dm2
(desimeter persegi), dan cm2 (sentimeter persegi).
LATIHAN
I. Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d. kerjakan pada lembar jawabanmu!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah...
a. 24 cm
b. 48 cm
c. 34 cm
d. 84 cm
2. Luas taksiran persegi berikut adalah ... petak satuan
a. 12
b. 14
c. 13
d. 15
3. Luas persegi panjang di bawah ini adalah
a. 42 𝑐𝑚2
b. 56 𝑐𝑚2
c. 63 𝑐𝑚2
d. 72 𝑐𝑚2
4. Panjang persegi panjang 2 kali lebarnya. Jika lebar persegi panjang itu 6 cm,
maka kelilingnya adalah ... cm
a. 24
b. 36
c. 54
d. 60
5. Panjang persegi panjang 2 kali lebarnya. Jika luasnya 72 cm2, maka panjang
persegi panjang...
a. 6 cm
b. 8 cm
c. 9 cm
d. 12 cm
4,6 𝑚 = 4,6 𝑚 + 3 2 3 3 2 3 3 6
+ 𝑥 = +[ 𝑥 ] = +
5 3 5 5 3 5 6 15
14,13 𝑚
9 6 15
Jawaban: A = 𝑥 = =1
15 15 15
Pembahasan Soal Nomor 7 Jawaban: B
7 7 875 Pembahasan Soal Nomor 12
8
jadikan pecahan desimal. 8
= 1000 =
0,875 1 3 3 2 7 3 18 2
3 ÷ +3 𝑥 = [ ÷ ]+[ 𝑥 ]
2 4 5 3 2 4 5 3
4,200
7 4 18 2
0,875 – = [ 𝑥 ]+[ 𝑥 ]
2 3 5 3
3,325
14 12 70 36
= + = +
3 4 15 15
106 1
= =7
15 5
Jawaban: A
BAB II Contoh:
3 x (5 − 4) = (3 x 5) − (3 x 4)
Jumlah, Selisih, Hasil Kali,
Hasil Bagi = 15 − 12 = 3
Contoh:
Perkalian dan Pembagian Operasi
(2 × 5) × 7 = 2 × (5 × 7) = 70 Perkalian
Distributif (Sifat Penyebaran) Perkalian sebagai Penjumlahan
Berulang
Perkalian terhadap penjumlahan
Contoh:
(𝑎 × (𝑏 + 𝑐)) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)
4 × 17 = 17 + 17 + 17 + 17 = 68
Contoh:
Perkalian Langsung (Sifat
3 × (5 + 4) = (3 × 5) + (3 × 4) Komutatif)
= 15 + 12 = 27 Contoh:
Perkalian terhadap pengurangan 4 × 17 = 17 × 4 = 68
(𝑎 × (𝑏 − 𝑐)) = (𝑎 × 𝑏) − (𝑎 × 𝑐) Perkalian bersusun
contoh:
Contoh: 1 7 sisa:2 Pembulatan dan Penaksiran
Pembulatan bilangan ke satuan
4
terdekat
1) Jika angka tersebut kurang dari
5 (1,2,3,4) maka bilangan
Operasi Pembagian dibulatkan ke bawah
Pembagian tanpa sisa (dihilangkan)
Contoh: 45 ÷ 9 = 5 Contoh: 5,2 (angka 2 kurang
Pembagian Bersisa dari 5, maka dibulatkan ke
bawah) 5,2 dibulatkan menjadi
Contoh: 5
30 ÷ 4 = 7 (sisa 2) = 7 2⁄30 = 7 2) Jika angka tersebut sama
1⁄15 (pecahan campuran) dengan atau lebih dari 5
(5,6,7,8,9) maka bilangan
dibulatkan ke atas (satuan
ditambah 1)
Operasi Hitung Campuran
Operasi penjumlahan dan Contoh: 6,8 (angka 8 lebih dari
pengurangan 5, maka dibulatkan ke atas) 6,8
dibulatkan menjadi 7
Contoh:
375 + 21 − 75 = (375 + 21) − 75 Menaksir Hasil Operasi Hitung
= 396 − 75 = 321 Dua Bilangan
1) Taksiran atas (membulatkan
Operasi perkalian dan pembagian bilangan ke atas)
Contoh : 30 : 6 x 3 = (30:6) x 3 = Contoh:
5 x 3 = 15
Tentukan hasil operasi hitung
Operasi 23 x 37!
penjumlahan/pengurangan dan
perkalian/pembagian 23 dibulatkan menjadi 30, 37
dibulatkan menjadi 40
Perkalian/pembagian harus
dikerjakan terlebih dahulu Jadi taksiran 23 x 37 = 30 x 40
= 1200
Contoh :
2) Taksiran bawah (membulatkan
183 + 7 × 11 = 187 + (7 × 11) bilangan ke bawah)
= 187 + 77 = 264 Contoh:
523 − 25 ÷ 5 = 523 − (25 ÷ 5) Tentukan hasil operasi hitung
= 523 − 5 = 518 23 x 37!
23 dibulatkan menjadi 20, 37
dibulatkan menjadi 30
Jadi taksiran 20 x 30 = 600
3) Taksiran terbalik (1 penggaris = 1 x Rp
(membulatkan sesuai aturan 2.400 = Rp 2.400)
pembulatan)
Jadi Amel dan ibunya akan
Contoh: membayar dikasir sebesar = Rp
14.200
Tentukan hasil operasi hitung
23 x 37
23 dibulatkan menjadi 20, 37
dibulatkan menjadi 40
Jadi taksiran 20 x 40 = 800
4 11
Jadi faktor 44 yaitu 1, 2, 4, 11, 22,
44 (ada 6)
9. Pohon faktor dari 16 dan 24 sebagai
berikut
16
2 8
2 4
2 2
16 = 24
24
2 12
2 6
2 3
24 = 23 × 3
FPB dari 16 dan 24 = 23 = 8
10. Menggunakan FPB
Pohon faktor dari 64 dan 48
sebagai berikut
64
2 32
2 16
2 8
2 4
2 2
6
64 = 2
48
2 24
2 12
2 6
2 3
4
48 = 2 × 3
FPB dari 64 dan 48 = 24 = 16
Jadi teman Pak Bayu yang dapat
menerima kedua buah tersebut
adalah 16 orang.
BAB IV
Pengukuran
PEMBAHASAN
1. Penggaris
2. 3,4 ditaksir menjadi 3 cm (kurang
dari 5 dibulatkan ke bawah)
3. 10 cm + 20 mm = 10 cm + 2 cm =
12 cm
Jadi pensil Ani panjangnya 12 cm
4. 125 cm dan 2 mm (kurang dari 5
dibulatkan ke bawah/dihilangkan)
5. Gram
6. 2 kg + 60 gr = 2 kg + 0,06 kg = 2,06
kg (dibulatkan menjadi 2 kg)
7. 3 x 1,3 kg = 3,9 kg (total berat 3
buah kelapa) Dibulatkan menjadi 4
kg (lebih dari 5 dibulatkan ke atas)
8. 5 km = 5 x 10.000 dm = 50.000 dm
9. 25 cm + 6 mm = 250 + 6 = 256 mm
10. 3 kuintal + 9.000 kg + 10.000 hg =
… kg
1 kuintal = 100 kg
3 kuintal + 9.000 kg + 10.000
= 300 kg + 9.000 kg + 1.000 kg
= 10.300 kg
BAB V
Segi Banyak Beraturan dan
Segi Banyak Tidak segilima beraturan
Beraturan (pentagon)
PEMBAHASAN
Jajaran genjang 1. Segi banyak dibedakan menjadi 2,
yaitu segi banyak beraturan dan segi
banyak tidak beraturan.
SOAL LATIHAN 2. Persegi, segitiga sama sisi,
1. Segi banyak dibedakan menjadi 2 trapesium, jajaran genjang, dan
macam, yaitu … masih banyak lagi.
2. Sebutkan nama-nama segi banyak 3. Yang termasuk segi banyak adalah
yang kamu ketahui! gambar b dan d karena gambar
3. Berilah tanda × pada gambar di tersebut memiliki jumlah sudut yang
bawah ini yang termasuk segi sama dengan sisinya.
banyak. Gambar b adalah gambar
segilima beraturan yang memiliki
jumlah sisi dan sudut sama yaitu
5.
Gambar d adalah gambar jajaran
genjang yang memiliki jumlah
sisi dan sudut yang sama yaitu 4.
4. Ciri-ciri segi banyak tidak beraturan,
yaitu:
1. Sisi-sisinya tidak sama panjang,
dan
4. Apa saja ciri-ciri segi banyak tidak 2. Sudut-sudutnya tidak sama besar.
beraturan? 5. Contoh benda-benda segi anyak di
5. Sebutkan contoh benda-benda segi sekitar kita adalah ubin lantai, taplak
banyak beraturan di sekitar kita! meja, sapu tangan.
6. Sebutkan contoh benda-benda segi 6. Contoh benda-benda segi banyak
banyak tidak beraturan di sekitar tidak beraturan di sekitar kita adalah
kita! papan tulis, televisi, buku tulis.
7. Gambarlah 3 bangun yang termasuk 7.
segi banyak beraturan!
8. Sebutkan ciri-ciri segi banyak
beraturan!
Segitujuh beraturan (heptagon) = 14. Sehingga jumlah sisi tidak
sama dengan jumlah sudut.
Gambar keempat merupakan segi
banyak tidak berarturan. Seperti
yang kita lihat pada gambar
keempat mempunyai jumlah sisi
dan sudut yang sama yaitu 5,
namun kelima sisinya tidak sama
Segidelapan beraturan (oktagon) besar.
Gambar kelima merupakan segi
banyak beraturan karena
memiliki jumlah sisi dan sudut
yang sama yaitu 4. Selain itu,
Persegi (bujur sangkar) gambar pertama memiliki sisi
8. Ciri-ciri segi banyak beraturan yang sama besar.
antara lain: Gambar keenam bukan
a. Memiliki besar sisi-sisi yang merupakan segi banyak, karena
sama, dan memiliki jumlah sudut = 6 dan
b. Ukuran sudut-sudutnya sama jumlah sisi = 12. Sehingga
besar. jumlah sisi tidak sama dengan
9. jumlah sudut.
10.
Jajaran genjang
Penjelasan ini akan dimulai dari
gambar paling kiri sampai paling
kanan
Gambar pertama merupakan segi
banyak beraturan karena
memiliki jumlah sisi dan sudut Persegi panjang
yang sama yaitu 5. Selain itu,
gambar pertama memiliki sisi
yang sama besar.
Gambar kedua merupakan segi
banyak beraturan karena
memiliki jumlah sisi dan sudut Trapesium
yang sama yaitu 4. Selain itu,
gambar pertama memiliki sisi
yang sama besar.
Gambar ketiga bukan merupakan
segi banyak, karena memiliki
jumlah sudut = 7 dan jumlah sisi
BAB VI
Segitiga dan Jajargenjang
Gambar 1. Jajargenjang
Pengertian Jajargenjang
Jajargenjang merupakan salah satu Ciri-Ciri Jajargenjang
jenis bangun datar. Jajargenjang Suatu bangun datar disebut
sering disebut juga jajaran genjang. jajargenjang apabila memiliki ciri-
Menurut Mulyana AZ (2007: 92), ciri diantaranya sebagai berikut
jajargenjang ialah bangun segiempat (Suparti, dkk, 2009: 82).
yang sisi-sisinya berhadapan sejajar a. Mempunyai 4 buah sisi misalnya
sama panjang serta sudutsudut yang sisi PQ, QR, RS dan SP.
berhadap-hadapan sama besar. b. Sisi-sisi yang berhadapan sama
Selain itu, menurut Suwandi (2010: panjang dan sejajar
10), ada empat definisi jajargenjang PQ sama panjang dan sejajar RS.
yakni sebagai berikut. PS sama panjang dan sejajar QR.
1) Jajargenjang adalah bangun segi c. Sudut-sudut yang berhadapan
empat yang dibentuk dari sebuah sama besar dan bukan sudut siku-
segitiga dan bayangannya yang siku.
diputar setengah putaran (180°) sudut P = sudut R.
pada titik tengah. sudut Q = sudut S.
2) Jajargenjang adalah segi empat d. Mempunyai dua diagonal yang
yang sisi-sisi berhadapannya berpotongan di satu titik dan
sama panjang dan sejajar. saling membagi dua sama
3) Jajargenjang adalah segi empat panjang.
yang sudut-sudut berhadapannya PO = OR.
sama besar. QO = OS.
4) Jajargenjang adalah segi empat e. Diagonalnya membagi
yang kedua diagonalnya saling jajargenjang menjadi dua segitiga
membagi menjadi dua bagian yang kongruen.
sama panjang. f. Jumlah pasangan sudut yang
saling berdekatan pada setiap
Dari berbagai macam pendapat di
jajargenjang adalah 180˚ (sudut
atas, maka dapat disimpulkan bahwa
berpelurus).
jajargenjang adalah bangun datar
g. Mempunyai dua simetri putar.
segiempat yang mempunyai dua
h. Tidak memiliki simetri lipat.
pasang sisi yang saling sejajar dan
sama panjang. Adapun ilustrasinya
adalah sebagai berikut.
Keliling dan Luas Jajargenjang
a) Keliling Jajargenjang
Keliling jajargenjang adalah
jumlah panjang sisi-sisinya.
Keliling(K) = AB+BC+CD+DA
Keliling(K) = 2 (sisi alas + sisi
miring)
Keliling(K) = 2 (AB+ BC) Penyelesaian:
Contoh:
Segitiga
Penyelesaian: 1. Pengertian Segitiga
Segitiga juga merupakan salah
satu bangun datar. Ada beberapa
pendapat tentang pengertian
segitiga diantaranya sebagai
berikut.
a. Menurut Mulyana AZ (2007:
90), segitiga adalah bangun
yang dibentuk oleh tiga titik
yang tidak segaris dan
dihubungkan dengan tiga ruas
garis serta jumlah sudutnya
Penyelesain: 180 derajat.
b. Menurut Suparti dkk. (2009:
130), segitiga adalah daerah
yang dibatasi tiga sisi atau
ruas garis.
c. Menurut P. Sarjiman (2012:
b) Luas Jajargenjang 17), segitiga dapat
diilustrasikan sebagai tiga ruas
garis yang titik-titik
pangkalnya berimpit
sedemikian sehingga
membentuk tiga sudut.
Luas (L) = alas x tinggi = 𝑎 × 𝑡 d. Menurut Janu Ismadi (2006:
Contoh: Tentukan luas 21) segitiga adalah bangun
jajargenjang berikut yang mempunyai tiga sisi dan
tiga sudut.
Dari beberapa pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa segitiga
adalah suatu bangun datar yang
dibatasi oleh tiga ruas garis dan sudutnya siku-siku (besar
mempunyai tiga titik sudut. Tiga sudutnya 900 ).
ruas garis misalnya AB, BC, dan 2) Segitiga Tumpul
AC sedangkan tiga titik sudut Segitiga tumpul yaitu segitiga
yaitu sudut A, sudut B dan sudut yang salah satu sudutnya
C. tumpul (besar sudutnya lebih
dari 900 ).
3) Segitiga Lancip
Segitiga lancip yaitu segitiga
yang salah satu sudutnya
Gambar2. Segitiga
lancip (besar sudutnya kurang
dari 900 ).
Gambar 7. Segitiga
Sembarang
K = 24 cm K = 3 x panjang sisi
Jawaban: c K = 3 x 1,5 m
Keliling taplak meja = 4,5 m = 450 cm
Pembahasan Soal Nomor 4
Diketahui sisi KL dan sisi KM = 26 Banyak mawar flanel = keliling kebun :
jarak mawar flannel
cm, keliling = 83 cm
Ditanyakan sisi LM? Banyak mawar flanel = 450 : 5
K = 3 x 26 cm Jawaban: b
K = 78 cm
Jawaban: b
Pembahasan Soal Nomor 9
Diketahui keliling segitiga sama kaki =
156 cm, panjang alas = 48 cm
Ditanyakan panjang kedua kaki
segitiga?
K = panjang sisi alas + panjang 2 kaki
segitiga
156 cm = 48 cm + panjang 2 kaki
segitiga
Panjang 2 kaki segitiga = 156 – 48
Panjang 2 kaki segitiga = 108
Panjang kaki segitiga = 108 : 2
Panjang kaki segitiga = 54 cm
Jawaban: c
Pembahasan Soal Nomor 10
Diketahui panjang sisi segitiga = 12 cm
Bambu yang dibutuhkan per m² = 5
Ditanyakan banyaknya bambu yang
dibutuhkan?
BAB VII Berimpit
Perhatikan gambar berikut:
Hubungan Antar Garis
1. I 30
3.
Chart Title
VI
V
IV
III
II
I
0 10 20 30 40
4.
a. siswa yang memiliki nilai
matematika 6 adalah 4 orang.
b. jumlah siswa kelas 6 adalah 3 + 4
+ 4 + 7 + 11 + 8 + 3 = 40 siswa.
c. siswa yang memiliki nilai 9
adalah 8 orang
siswa yang memiliki nilai 10
adalah 3 orang
sehingga, selisih nilai dari siswa
yang memiliki nilai 9 dan 10 = 8
– 3 = 5.
5.
a. jumlah penjualan kamus Bahasa
pada bulan Januari di Indonesia
adalah 15 kamus.
BAB IX 2. Sudut Lancip
Sudut lancip merupakan sebuah
Ukuran Sudut pada Bangun sudut yang besarnya kurang dari
Datar 90°.
Contoh:
Pengertian Sudut
Sudut merupakan wilayah yang
dibentuk oleh dua garis yang
bertemu di satu titik. Sudut
mempunyai 1 buah titik sudut dan 2
buah kaki sudut. 3. Sudut Tumpul
Sebuah sudut diberi nama dengan Sudut tumpul merupakan sebuah
mencantumkan nama titik-titik sudut yang besarnya antara 90°
pembentuk sudut, dengan titik sudut sampai dengan 180°.
berada di tengah. Dapat juga hanya Contoh:
mencantumkan titik sudutnya saja.
Perhatikan contoh!
Jenis-jenis Sudut
1. Sudut Siku-siku
Sudut Siku-siku merupakan
sebuah sudut yang besarnya 90°.
Contoh:
1 5
Pada pelajaran sebelumnya, kamu I di sebelah kiri V, artinya
sudah mengetahui bilangan asli. digunakan untuk mengurangi
Bilangan asli adalah bilangan bulat V.
positif, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan Jadi, IV artinya 5 – 1 = 4.
seterusnya. Pada bab ini kamu akan
mempelajari tentang “bilangan
Romawi”. Apakah bilangan Romawi I X
itu? Untuk lebih lengkapnya, mari
mempelajari materi berikut dengan
baik. 1 10
Mengenal Lambang Bilangan I di sebelah kiri X, artinya
Romawi digunakan untuk mengurangi
Lambang Bilangan Romawi tidak X.
mengenal bilangan nol. Berikut ini Jadi, IX artinya 10 – 1 = 9.
adalah beberapa lambing bilangan Dengan cara yang sama pada
romawi sebagai dasar untuk contoh di atas, maka:
menuliskan lambing bilangan
romawi yang lain: XL artinya 50 – 10 = 40
Bilangan Asli Bilangan Romawi Jadi, XL = 40
1 I XC artinya 100 – 10 = 90
5 V Jadi, XC = 90
10 X 2. Jika angka di sebelah kanan
50 L kurang dari atau sama dengan
angka yang di sebelah kiri,
100 C berarti dijumlahkan.
500 D Contoh:
XX = 10 + 10 = 20
1.000 M VII = 5 + 1 + 1 = 7
Aturan penulisan bilangan romawi LV = 50 + 5 = 55
adalah sebagai berikut. 3. Penulisan lambang bilangan
Romawi yang sama hanya boleh
1. Jika angka sebelah kiri lebih kecil sebanyak tiga kali berturut-turut.
dari angka yang disebelah kanan, Contoh:
berarti lambing bilangan itu III artinya 1 + 1 + 1 = 3
dikurangi.
CCC artinya 100 + 100 + 100
= 300
XXX artinya 10 + 10 + 10 = Jadi, 40 = XL
30 e. 245 = 200 + 45
Perhatikan bahwa 40 tidak boleh = 200 + (50 – 5)
ditulis XXXX (empat kali = CC VL
penulisan lambang yang sama Jadi, 245 = CCVL
secara berurutan). 2. Mengubah Lambang Bilangan
4. Aturan Pengurangan Romawi ke dalam Bilangan Asli
a. I hanya dapat digunakan untuk 1. XVI = …
mengurangi V dan X. Jawab:
b. X hanya dapat digunakan XVI = 10 + 5 + 1 = 16
untuk mengurangi L dan C. 2. XIV = …
c. C hanya dapat digunakan Jawab:
untuk mengurangi D dan M. XIV = 10 + (5 – 1)
= 10 + 4 = 14
3. LXIII = …
Menuliskan Bilangan Asli ke Jawab:
dalam Bilangan Romawi atau LXIII = 50 + 10 + 1 + 1 + 1
Sebaliknya. = 63
1. Menuliskan Bilangan Asli ke 4. XXIX = …
dalam Bilangan Romawi Jawab:
Contoh: XXIX = 10 + 10 + (10 – 1)
Bagaimana bilangan Romawi = 29
dari bilangan asli berikut ini?
a. 64
b. 14 Kerjakan soal-soal berikut.
c. 19
1. Coba tulislah bilangan berikut ke
d. 40
dalam bilangan Romawi!
e. 245
a. 25
Jawab: b. 99
c. 157
a. 6 = 5 + 1
d. 254
=V I e. 975
Jadi, 6 = VI 2. Coba tulislah bilangan Romawi
b. 14 = 10 + 4 berikut ke dalam bilangan asli!
= 10 + (5 – 1) a. DL
=X IV b. DCL
Jadi, 14 = XIV c. MD
c. 19 = 10 + 9 d. LXXX
= 10 + (10 – 1) e. CLVIII
=X IX
Jadi, 19 = XIX
d. 40 = 50 – 10
=L–X
= XL
PEMBAHASAN
1. Diubah ke dalam bilangan Romawi
a. 25 = 20 + 5
= XX V
Jadi, 25 = XXV
b. 99 = 90 + 9
= 90 + (10 – 1)
= XC IX
Jadi, 90 = XCIX
c. 157 = 100 + 50 + 7
=C L VII
Jadi, 157 = CLVII
d. 254 = 200 + 50 + 4
= CC L IV
Jadi, 254 = CCLIV
e. 975 = 900 + 70 + 5
= CM LXX V
Jadi, 975 = CMLXXV
2. Diubah ke dalam bilangan Asli
a. DL = 500 + 50 = 550
b. DCL = 500 + 100 + 50
= 650
c. MD = 1.000 + 500 = 1.500
d. LXXX = 50 + 10 + 10 + 10
= 80
e. XLVII = (100 – 10) + 5 + 1 + 1
= 90 + 5 + 1 + 1 = 97
V
BAB I 1 1
b. 2 4 − 1 5 =
(2×4)+1
−
(1×5)+1
4 5
8+1 5+1
Operasi Hitung Pecahan =
4
−
5
9 6 45 24
= 4 − 5 = 20 − 20
21 1
Penjumlahan dan Pengurangan = 20 = 1 20
Pecahan 2. Memisahkan bilangan bulat
Penjumlahan dan pengurangan dengan pecahannya. Kemudian,
pecahan dapat dilakukan jika melakukan opersi hitung yang
penyebutnya sama. Ubah pecahan sesuai yaitu penjumlahan atau
menjadi pecahan lain senilai sehingga pengurangan.
penyebutnya sama. Contoh:
Contoh: 1 1
a. 1 2 + 2 3 = ⋯
1 1 2 1 3
1. + = + = 1 1
2 4 4 4 4 b. 2 4 − 1 5 = ⋯
1 1 2 1 1
2. −4 =4−4= 4
2
Penyelesaian:
1 1 1 1
a. 1 2 + 2 3 = (1 + 2) + 2 + 3
Penjumlahan dan Pengurangan 3 2 5
Pecahan Campuran = 3+ + = 3
6 6 6
𝑏 1 1 1 1
Pecahan campuran contohnya 𝑎 𝑐 b. 2 4 − 1 5 = (2 − 1) + 4 − 5
5 4 1
dapat diubah menjadi pecahan biasa = 1 + 20 − 20 = 1 20
𝑏 (𝑎 × 𝑐 ) + 𝑏 𝑎𝑐 + 𝑏
𝑎 = =
𝑐 𝑐 𝑐
Penjumlahan dan pengurangan dua
Penjumlahan dan Pengurangan
pecahan campuran dapat dilakukan
Pecahan Campuran dengan
dengan menggunakan dua cara:
Bilangan Asli
1. Mengubah pecahan campuran
Penjumlahan dilakukan dengan
menjadi pecahan biasa. Kemudian
menambah bilangan aslinya.
menyamakan penyebut kedua
Bilangan pecahannya tetap.
pecahan tersebut. 2 2 2
Contoh: Contoh: 4 + 1 = (4 + 1) + = 5
5 5 5
1 1
a. 1 2 + 2 3 = ⋯ Pengurangan dilakukan dengan
1 1 mengubah bilangan asli menjadi
b. 2 4 − 1 5 = ⋯ pecahan campuran terlebih dahulu.
Contoh:
Penyelesaian:
2
1 1 (1×2)+1 (2×3)+1 4+1 =⋯
a. 1 2 + 2 3 = + 5
2+1
2
6+1
3 Mengubah 4 menjadi pecahan
= + campuran
2 3
3 7 9 14 5
=2+3 =6+ 4 =3+1 =3+
6
23 5
5
= = 36 5
6 Bilangan 4 senilai dengan 3 5
Menyelesaikan pengurangan pada 2. Pembagian
soal diatas Pembagian diubah dalam bentuk
2 5 2 perkalian yaitu dikali dengan
4−1 =3 −1
5 5 5 kebalikannya.
5 2 3 2 3 2 4 2×4 8
Contoh: 5 : 4 = 5 × 3 = 5×3 = 15
= (3 − 1) + − = 2
5 5 5
Untuk perkalian dan pembagian
pecahan campuran maka diselesaikan
Penjumlahan dan Pengurangan dengan cara mengubah masing-
Tiga Pecahan masing pecahan campuran menjadi
Seperti penjumlahan dan pecahan biasa.
pengurangan dua pecahan maka
untuk 3 pecahan dapat dilakukan
dengan bertahap atau langsung. Mengenal Pecahan Desimal
Contoh: Bilangan pecahan desimal adalah
1 1 1 bentuk lain dari suatu pecahan. Ciri-
+ − =⋯
2 3 4 ciri dari pecahan desimal adalah tanda
Cara bertahap koma ( , )
Dengan menyamakan penyebut Contoh Pecahan Desimal
penjumlahan dahulu baru, lalu Bentuk pecahan desimal dari
3
hasil penjumlahan itu disamakan 10
adalah 0,3
penyebutnya dengan pengurangan 3
1 1 1 3 2 1 5 1 Bentuk pecahan desimal dari 100
+ − = + − = −
2 3 4 6 6 4 6 4 adalah 0,03
10 3 7 3
= − = Bentuk pecahan desimal dari 1000
12 12 12
Cara langsung adalah 0,003
Dengan menyamakan langsung
penyebut tiga pecahan.
1 1 1 6 4 3 7 Perkalian dan Pembagian Desimal
+ − = + − = Bilangan desimal merupakan bentuk
2 3 4 12 12 12 12
lain dari pecahan dengan penyebut
10, 100, 1000, dan seterusnya.
Perkalian Dan Pembagian Pecahan Penyelesaian perkalian dan
1. Perkalian pembagian desimal dapat dilakukan
Pembilang dikali dengan dengan cara:
pembilang dan penyebut dikali 1. Mengubah bentuk desimal
dengna penyebut. menjadi pecahan.
𝑎 𝑐 (𝑎 × 𝑐) Bentuk desimal dapat diubah
× = menjadi bentuk pecahan.
𝑏 𝑑 (𝑏 × 𝑑)
2 3 2×3 6 3 Kemudian, pecahan tersebut
Contoh: 5 × 4 = 5×4 = 20 = 10 dikalikan.
Contoh: a.
5
5 25 12
0,5 × 0,25 = 10 × 100 7
b.
5×25 125 12
= 10×100 = 1000 15
c. 24
= 0,125 17
5 25 5 100 d.
0,5: 0,25 = 10 : 100 = 10 × 25 24
3 4 1
5×100 500 3. Hasil dari 4 + 6 − 12 adalah …
= 10×25 = 250 = 2 2
a.
2. Mengalikan langsung dengan cara 3
4
susun. b. 3
Perkalian desimal dapat 3
c.
diselesaikan dengan metode 4
3
perkalian susun d. 2
Contoh: 2
4. 2 + 1 + 3 = ⋯
1 1
3 4 2
0,5 × 0,25 = ⋯ 5
0,25 a. 7 12
0,5 5
b. 8 12
× 7
125 c. 7 12
000 7
d. 8
− 12
1 3 5
0,125 5. Hasil dari 5 2 + 1 4 − 2 6 adalah ….
0,5 × 0,25 = 0,125 5
a. 4 12
7
0,5: 0,25 = ⋯ b. 4 12
5
2 c. 4
0,25
24
25
√0,5 √50 d. 4 24
7
50 3 5
− 6. 1 2 × 1 3 = ⋯
5
0 a. 6 6
0,5: 0,25 = 2 1
b. 6 6
1
c. 6 3
2
d. 6 3
LATIHAN SOAL 1 3
7. Hasil dari 2 4 : 5 adalah …
1 1 1
1. +2 =⋯ a. 2 4
3
2 1
a. b. 2 3
3
2 3
b. c. 2 4
5
5 2
c. d. 2 3
6
d.
3 8. 0,5 + 0,28 = ⋯
4
3 1 a. 0,32
2. −6 =⋯ b. 0,58
4
c. 0,78
d. 1,22
9. 1,5 − 0,25 = ⋯
a. 0,25
b. 1,25
c. 0,5
d. 1,5
10. 0,35 × 2,5 = ⋯
a. 0,875
b. 1,85
c. 2,875
d. 0,85
PEMBAHASAN
1 1 2 3 5
1. Pembahasan: 3 + 2 = 6 + 6 = 6
3 1 9 2 7
2. Pembahasan: 4 − 6 = 12 − 12 = 12
3 4 1 9 8
3. Pembahasan: + 6 − 12 = 12 + 12 −
4
1 16 3
= 12 = 2
12
2 1 1 8
4. Pembahasan: 23+ 14 + 32 = 3 +
5 7 32 15 42 89 5
+ 2 = 12 + 12 + 12 = 12 = 7 12
4
1 3 5 11
5. Pembahasan: 5 2 + 1 4 − 2 6 = +
2
7 17 66 21 34 87 34
− = 12 + 12 − 12 = 12 − 12 =
4 6
53 5
= 4 12
12
3 5 5 8
6. Pembahasan: 12× 13 = 2× 3 =
40 4 2
= 66 = 63
6
1 3 9 5 45
7. Pembahasan: 7 4 : 5 = 4 × 3 = 12 =
15 3
= 24
4
5
8. Pembahasan: 0,5 + 0,28 = 10 +
28 50 28 78
= 100 + 100 = 100 = 0,78
100
15
9. Pembahasan: 1,5 − 0,25 = 10 −
25 150 25 125
= 100 − 100 = 100 = 1,25
100
35
10. Pembahasan: 0,35 × 2,5 = 100 ×
25 35×25 875
= 100×10 = 1000 = 0,875
10
BAB II 1 jam = 1 menit = 1 jam =
60 menit 60 detik 3600
Kecepatan dan Debit detik
30 12 : 18 : 30 =
12 buku 18 buku 2:3:5
buku
Mengenal skala
Skala adalah perbandingan antara
nilai di peta/denah dengan nilai
sebenarnya.
LATIHAN SOAL PEMBAHASAN
1. Umar memiliki 50 kelereng, 1.
sedangkan Ali memiliki 80 kelereng. Jumlah Jumlah Perbandingan
Perbandingan kelereng Beni dan Edo kelereng kelereng kelereng
adalah … Umar dan Ali
Umar Ali
2. Perbandingan uang Shofiyah dengan
uang Maimunah adalah 8 : 5. Uang 50 : 80 = 5 :
50 80 8
Maimunah Rp75.000,00. Berapakah
uang Shofiyah?
Jadi perbandingan kelereng Umar dan
3. Umur Laila 10 tahun. Umur kakek
Ali adalah 5 : 8.
Laila 55 tahun. Perbandingan umur
Laila dengan umur kakek Laila adalah
2.
…
Jumlah Jumlah Perbandinga
4. Luas halaman sekolah 480 m2. Luas
kantor 24 m2. Perbandingan luas uang uang n uang
halaman dengan luas kantor adalah … Shofiya Maimuna Shofiyah dan
5. Perbandingan tinggi Fatimah dan h h Maimunah
Zahra adalah 6 : 5. Tinggi Fatimah
…. : 75000 =
adalah 144 cm. Tinggi Zahra adalah …. 75000 8:5
… cm.
6. Sebuah ruang tamu berbentuk Dari tabel kita tahu bahwa
persegipanjang memiliki ukuran 𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑜𝑓𝑖𝑦𝑎ℎ 8
=
panjang 5 m dan lebarnya 4 m. Ruang 75000 5
tamu tersebut digambar pada sebuah Akibatnya
kertas karton dengan panjang 25 cm 8
𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑜𝑓𝑖𝑦𝑎ℎ = × 75000
dan lebar 20 cm. Tentukan skala 5
gambar tersebut! = 𝑅𝑝 120000
7. Sebuah kolam berbentuk
persegipanjang. Panjangnya 3.
berukuran 14 m dan lebarnya 8 m. Umur Perbandingan
Kolam tersebut digambar dengan Umur umur Laila dan
kakek
panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Laila kakek Laila
Laila
Tentukan skala gambar tersebut.
10 55 10 : 55 = 2 : 11
8. Sebuah taman berbentuk persegi
dengan sisi 18 m. Taman tersebut Jadi perbandingan umur Laila dan
digambar dengan panjang sisi 5 cm. kakek Laila adalah 2 : 11.
Tentukan skala gambar!
9. Sebuah gedung memiliki lebar 9 m. 4.
Berapakah skala gambar, apabila Perbandingan
lebar gedung pada gambar 3 cm? Luas Luas luas halaman
10. Jarak dua kota sebenarnya adalah 30 halaman kantor dan kantor
km. Jarak pada peta 15 cm.
Berapakah skala peta tersebut? 480 : 24 = 20
480 24 :1
Jadi perbandingan luas halaman dan Panjang di Panjang Skala
kantor adalah 20 : 1. gambar sebenarnya
3 900 …. : ….
5.
Perbandingan
3 : 900 = 1 : 300
Tinggi Tinggi tingg Fatimah
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
Fatimah Zahra dan Zahra
300.
25 : 500 = 1 : 20
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
20.
7 : 1400 = 1 : 200
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
200.
5 : 1800 = 1 : 36
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
360.
Jaring-jaring Kubus
Definisi
Kubus adalah bangun ruang tiga
dimensi yang dibatasi oleh enam
bidang sisi yang kongruen
berbentuk bujur sangkar. Kubus
memiliki 6 sisi, 12 rusuk, dan 8
titik sudut. Kubus juga disebut
dengan bidang enam beraturan,
selain itu kubus juga merupakan
2. BALOK Jaring-jaring Balok
Definisi
Balok adalah bangun ruang tiga
dimensi yang dibentuk oleh tiga 3. TABUNG
pasang persegi atau persegi
panjang, dengan paling tidak satu
pasang di antaranya berukuran
berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12
rusuk dan 8 titik sudut.
Rumus Balok
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 2[(𝑝 × 𝑙 ) + (𝑝 × 𝑡) + Definisi
(𝑙 × 𝑡)] Tabung atau silinder adalah
bangun ruang tiga dimensi yang
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
dibentuk oleh dua buah lingkaran
identik yang sejajar dan sebuah
Rusuk Balok
persegi panjang yang mengelilingi
AB//CD//EF//GH
kedua lingkaran tersebut. Tabung
AE//BF//CG//DH
memiliki 3 sisi dan 2 rusuk.
BC//AD//EH//FG
Sifat-sifat Tabung
Diagonal Sisi Balok 1. Tabung memiliki 3 bidang sisi
AC//EG yaitu alas, tutup dan selimut
BD//FH (sisi tegak).
AF//DG 2. Tabung memiliki bidang alas
BE//CH dan tutup berupa lingkaran.
CF//DE 3. Tabung memiliki sisi tegak
BG//AH berupa bidang lengkung yang
dinamakan selimut tabung.
Diagonal Ruang Balok 4. Tabung memiliki memiliki 2
AG rusuk : rusuk alas dan tutup.
EC 5. Tabung memiliki tinggi tabung
DF : jarak titik pusat alas dan titik
HB pusat tutup.
6. Tabung memiliki jari-jari
Bidang Diagonal Balok lingkaran alas dan tutup
ADGF besarnya sama
BCEH
ABGH
CDEFJaring-jaring Balok
Rumus Tabung Unsur Bangun Kerucut
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 2𝜋𝑟(𝑟 + 𝑡)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 2 𝑡
Jaring-jaring Tabung
Sifat-sifat Bola
Terdapat 1 sisi 6. LIMAS
Terdapat 1 titik pusat Macam-macam Bentuk Limas
Tidak terdapat sudut pada Limas mempunyai beberapa
bagiannya bentuk bangun ruang berdasarkan
bentuk bangun alasnya.
Unsur-unsur bola 1) Limas Segitiga
Merupakan jenis limas yang
alasnya berbentuk segitiga, baik
segitiga sama sisi, sama kaki,
maupun segitiga sembarang.
Unsur limas segitiga:
4 buah titik sudut
Sebuah bangun ruang dapat 4 buah bidang sisi
dikatakan bola apabila memenuhi 6 buah rusuk
unsur-unsur berikut:
Bola tidak memiliki rusuk.
Karenanya bola dikelilingi oleh
garis lengkung disepanjang
permukaannya.
Bola tidah memiliki sudut
karena terdiri atas lingkaran
yang tak terhingga. 2) Limas Segi Empat
Bola hanya memiliki 1 sisi dan Merupakan jenis limas yang
1 titik pusat. alasnya berbentuk segi empat
Bola memiliki suatu diameter (persegi, persegi panjang,
yang sama dengan 2 kali layang-layang, belah ketupat,
panjang jari-jari. jajar genjang, trapesium, dan
Bola memiliki 1 sisi lengkung bentuk bangun datar segi empat
yang tertutup. lainnya).
Unsur limas segi empat:
5 buah titik sudut
5 buah bidang sisi
8 buah rusuk
7. PRISMA
Macam-Macam Prisma
1) Prisma Segi Tiga
Merupakan sebuah bangun
ruang yang memiliki alas dan
atap berbentuk segitiga.
3) Limas Segi Lima Lihat gambar dibawah berikut:
Merupakan jenis limas yang
mempunyai bentuk alas bangun
datar segi lima baik itu segi lima
teratur maupun segi lima
sembarang.
Unsur limas segi lima:
6 buah titik sudut
6 buah bidang sisi Sifat-sifat Prisma Segi Tiga
10 buah rusuk a. Prisma segitiga mempunyai
5 buah sisi, 3 buah sisi
disamping yang berbentuk
persegi panjang dan 2 buah
sisi di alas dan atap
berbentuk segitiga.
b. Prisma segitiga mempunyai
6 buah titik sudut.
c. Mempunyai 9 buah rusuk
dan 3 diantaranya adalah
rusuk tegak.
4) Limas Segi Enam
Merupakan jenis limas yang 2) Prisma Segi Empat
mempunyai bentuk alas segi Memiliki sebuah nama lain
enam, baik segi enam teratur yaitu kubus bila semua sisi-
maupun segi enam sembarang. sisinya sama panjang dan balok
Unsur limas segi enam: bila tidak semua sisinya sama
7 buah titik sudut panjang.
7 buah bidang sisi Lihat gambar dibawah berikut:
12 buah rusuk
3 75 14
Pengumpulan data
Sebelum memperoleh sebuah data, 4 80 10
maka kita harus melakukan proses
pengumpulan data. Ada beberapa cara 5 85 5
yang biasa dilakukan untuk 6 90 7
mendapatkan data, diantaranya
melalui: Total 50
Penelitian Dari table di atas kita bisa
Wawancara mengetahui:
Polling/angket Ada 5 siswa yang memperoleh
Penghitungan langsung nilai 65
Ada 9 siswa yang memperoleh
nilai 70
Penyajian data Ada 14 siswa yang memperoleh
Setelah memperoleh data, biasanya nilai 75
data-data tersebut disajikan dalam Ada 10 siswa yang memperoleh
beragam bentuk. Salah satu contoh nilai 80
data yang bisa disajikan adalah nilai Ada 5 siswa yang memperoleh
matematika dari siswa yang ada di
nilai 85
sebuah sekolah. Berikut adalah
Ada 7 siswa yang memperoleh
beberapa cara yang bisa dilakukan
nilai 90
untuk menyajikan sebuah data:
Tabel
Diagram batang
Diagram Batang
Diagram lingkaran Diagram batang atau diagram balok
Diagram garis adalah grafik yang menunjukkan
Diagram gambar/lambang dalam bentuk persegi panjang atau
bujur sangkar.
4 80 10
5 85 5 Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram
6 90 7
yang menunjukkan sebuah data
Total 50 ataupun hasil angka dalam bentuk
lingkaran. Dalam pelajaran
matematika diagram sering
Jika data diatas ke dalam bentuk digunakan untuk menunjukkan
diagram batang, maka: persentase, jumlah data, dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya perhatikan
Diagram Batang gambar diagram di bawah ini:
Nilai Ujian
Matematika
Nilai Ujian
15
10
Dari gambar diatas dapat dilihat
5 bahwa data yang terdapat pada
gambar adalah data A, B, C dan D,
0 dengan data D merupakan data yang
65 70 75 80 85 90 paling besar. Diagram lingkaran
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Langkah – langkah untuk membuat Diagram lingkaran biasa (dalam
diagram ini pada suatu data ialah: bentuk angka)
1. Atur sumbu secara horizontal Diagram lingkaran dalam bentuk
(datar) dan vertikal (tegak). derajat (°)
2. Untuk grafik batang vertikal, tulis Diagram lingkaran dalam bentuk
nilai atau nama data pada sumbu persen (%)
horizontal dan frekuensi setiap
nilai atau nama tersebut pada Rumus Diagram Lingkaran
sumbu vertikal. Sedangkan untuk Rumus untuk mencari nilai pada
grafik batang horizontal, tulis nilai diagram lingkaran tersebut berbeda-
atau nama data pada sumbu beda tergantung diagram jenis apa
vertikal dan tulis frekuensi masing yang digunakan, berikut adalah rumus
– masing nilai atau nama tersebut yang digunakan untuk menghitung
pada sumbu horizontal dan buatlah atau membuat setiap jenis diagram
label pada kedua sumbu. lingkaran.
3. Buat persegi panjang yang cocok a) Diagram Lingkaran Biasa (dalam
dengan nilai atau nama setiap data bentuk angka)
dengan frekuensinya. Cara membuat digram biasa
4. Beri nama diagram balok tersebut adalah:
berdasarkan data yang disediakan. 1. Menentukan banyaknya jumlah
keseluruhan data.
2. Kemudian mencari besar sudut 3 75 14
yang mewakili masing-masing
data: 4 80 10
Rumus: 5 85 5
Nilai yang dicari =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
× 360° 6 90 7
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
3. Tulis dalam dalam diagram Total 50
lingkaran berupa jumlah
masing-masing data.
a) Diagram Lingkaran Biasa:
b) Diagram Lingkaran Derajat
Jumlah keseluruhan data: 50
Pada diagram ini yang ditampilkan
Besar sudut yang mewakili masing
adalah derajat atau besar sudut
- masing data:
daerahnya dan bukan jumlah data. 5
Cara membuatnya seperti langkah Nilai 65 : 50 × 360° = 36°
9
pada diagram biasa sebelumnya Nilai 70 : 50 × 360° = 64,8°
namun angka yang ditampilkan 14
Nilai 75 : 50 × 360° = 100,8°
dalam diagram berupa besar
10
derajatnya. Nilai 80 : 50 × 360° = 72°
5
Nilai 85 : 50 × 360° = 36°
c) Diagram Lingkaran Persen 7
1. Menentukan banyaknya jumlah Nilai 90 : 50 × 360° = 50,4°
keseluruhan data.
2. Kemudian mencari besar sudut Maka, gambar diagram lingkaran
yang mewakili masing-masing. biasanya adalah:
Rumus:
Nilai yang dicari = Diagram Lingkaran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
Nilai
3. Tulis dalam dalam diagram 65
lingkaran berupa jumlah Nilai
masing-masing data. 70
Nilai
75
1 65 5
2 70 9
3 75 14 Bila dilihat dari data diatas Modusnya
adalah 75, hal ini dikarenakan jumlah
4 80 10
siswa yang mendapat nilai 75 dalam
5 85 5 ujian matematika memiliki nilai
tersebar dibanding lainnya.
6 90 7
Total 50
H.3. Median
Maka, Mean/rata-rata dari data diatas
adalah: Median adalah nilai tengah.
Diperoleh dengan cara mengurutkan
Rata-rata nilai-nilai yang ada dari yang terkecil
(65×5)+(70×9)+(75×14)+(80×10)+(85×5)+(90×7) sampai terbesar, lalu memilih data
=
50
yang berada ditengah.
Rata-rata
Contoh:
(325)+(630)+(1050)+(800)+(425)+(630)
= 50 Nilai ulangan harian matematika
3860 kelas IV berturut-turut adalah:
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
50 5,6,7,8,9,7,8,7,10,5
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 77,2 Maka, median dari data diatas adalah?
Maka, Mean/rata-rata dari data di atas Jawab:
adalah 77,2.
Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang
terkecil: 5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 ->
H.2. Modus jumlah datanya ada 10
Modus merupakan nilai yang paling Ambil nilai yang ada ditengah-
sering muncul di dalam suatu data. tengah, bila jumlah datanya genap
ambil dua nilai yang ada ditengah
Perhatikan tabel dibawah ini. kemudian dibagi dengan 2. Seperti
Jumlah
pada soal diatas, alasannya jumlah
No Nilai datanya genap (10) maka kita ambil
Siswa
dua nilai yang ada di tengah yaitu 7
1 65 5 dan 7.
2 70 9 7 + 7: 2 = 14: 2 = 7
3 75 14 Maka median dari data tersebut yaitu
7.
4 80 10
5 85 5
6 90 7
Total 50
LATIHAN SOAL
1. Perhatikan diagram dibawah ini
15
Hasil Ujian Matematika
Hasil
10 Ujian
Matema…
0
65 70 75 80 85
Seorang pedagang dipasar induk pada
Modus dari diagram batang diatas
bulan januari 2006 – juni 2006. Dari
adalah ...
diagram tersebut jumlah telur yang
a. 65
terjual selama 6 bulan (dari januari
b. 70
2006 – juni 2006) adalah ....
c. 75
a. 7.500 telur
d. 80
b. 8.000 telur
2. 5, 6, 7, 4, 3, 5, 4, 9, 5,10, 7, 6, 3, 4, 5,
c. 8.500 telur
4 10, 4
d. 9.000 telur
Mean dari data di atas adalah ...
5. Diagram di bawah menunjukan
a. 5
produksi padi tiap tahun di suatu
b. 6
kecamatan.
c. 5,6
d. 6,5
3. Perhatikan tabel berikut.
Nilai Ujian Jumlah siswa
6 4
7 5
85 70 80 55 65 60 55 60 40 45 12
10
40 40 45 60 75 65 80 70 55 60 8
70 60 50 60 60 65 75 55 75 50 6
Nilai Ujian
Berapa banyak siswa yang 4
b. 7
c. 8 c.
d. 9 Nilai Ujian
9. Hasil panen kakek selama 5 bulan 12
a. 6 2
0
b. 7 60 70 80 90
c. 8
d. 9 d.
10. Perhatikan tabel dibawah ini Nilai Ujian
12
10
8
6
Nilai Ujian
4
2
0
60 70 80 90
PEMBAHASAN
1. Modus dari diagram diatas adalah 75,
karena data dengan nilai 75 memiliki
jumlah terbanyak.
2. 𝑀𝑒𝑎𝑛 =
5+6+7+4+3+5+9+5+10+7+6+3+4+5+4+10+4
18
101
𝑀𝑒𝑎𝑛 = = 5,6
18
3. Modus dari data diatas adalah 9,
karena nilai 9 memiliki jumlah siswa
terbanyak.
4. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 =
1500 + 1000 + 2000 + 2500 +
500 + 1500
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 =
9.000
5. Produksi padi tertinggi adalah pada
tahun 2009
6. Jumlah pekerjaan paling banyak :25
Jumlah pekerjaan paling sedikit : 2
Selisih = 25 – 2 = 23
7. Banyaknya siswa yang mendapat
nilai 75 = 11
Banyaknya siswa yang mendapat
nilai 80 = 8
Selisihnya adalah = 11 – 8 = 3
8. Banyak siswa yang mendapat nilai
kurang dari 70 adalah = 21
10+6+7+9+8
9. 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 5
40
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = =8
5
10. Diagram batang yang benar adalah:
C
VI
BAB I c. Perkalian
1. (+) × (+) = (+)
Bilangan Bulat 2. (+) × (−) = (−)
3. (−) × (+) = (−)
4. (−) × (−) = (+)
Bilangan bulat dapat ditunjukkan pada d. Pembagian
garis bilangan berikut 1. (+) ∶ (+) = (+)
2. (+) ∶ (−) = (−)
3. (−) ∶ (+) = (−)
4. (−) ∶ (−) = (+)
-3 -2 -1 0 1 2 3
6. Ingat!!!
Bilangan yang ada dalam tanda kurung
dikerjakan terlebih dahulu
8. Turun = dikurangi
Naik = ditambah
Jadi, 3 − 4 + 6 = 5
Bangun Ruang
2. Tabung
Tabung merupakan prisma dengan
sisi alas dan sisi atas berbentuk
lingkaran. Tabung dapat juga
diartikan sebagai bangun ruang,
Berikut ini merupakan jarring-jaring dimana bangun tersebut dibentuk oleh
prisma. dua lingkaran yang sejajar dan stu
persegi panjang yang mengelilingi
tabung tersebut.
Bagian-bagian tabung
Jaring-jaring tabung
3. Bangun Limas
Limas adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh sebuah bangun datar
sebagai alas. Selain itu, beberapa
buah bidang berbentuk segitiga yang
bertemu pada satu titik puncak.
Limas mempunyai bagian-bagian 4. Bentuk Kerucut
bangun yang berbentuk berbeda. Kerucut merupakan limas dengan sisi
Berikut ini merupakan bagian-bagian alas berbentuk lingkaran. Kerucut
dari limas dan jaring-jaring limas. dapat juga diartikan sebagai bangun
ruang. Dimana bangun tersebut
dibentuk oleh sebuah lingkaran pada
sisi alas dan sisi lengkung yang
mengelilingi lingkaran.
Bagian-bagian kerucut:
Kerucut mempunyai bagian-bagian. Nama bangun Limas segilima
Seperti titik puncak, rusuk, dan sisi.
Sisi-sisi sendiri terdiri atas sisi alas Jumlah titik sudut 6
dan sisi tegak atau selimut kerucut.
Jumlah sisi tegak 5
Adapun hal-hal yang berkaitan
dengan kerucut, yaitu jari-jari, tinggi, Bentuk bangun setiap Segitiga
dan garis pelukis. sisi tegaknya
Jaring-jaring kerucut: Bentuk bangun sisi Segilima
alasnya
Banyak rusuknya 10
Tabung L = 2 𝜋 r (r + t)
Limas L = La + Ls
Kerucut L = 𝜋 r (s + r)
Jaring-jaring bola:
Bola L = 4 𝜋 r2
B. Volume Ruang literkah volume air dalam kolam
Bangun Volume Ruang tersebut?
Ruang
Prisma V = La x t
Tabung V = 𝜋 r2 t
Limas V = 1/3 x La x t
Kerucut
7. Sebuah akuarium berbentuk tabung.
V = 3 𝜋 r2 t
1
LATIHAN SOAL
1. Diketahui sebuah prisma alasnya
berbentuk persegi panjang. Ukuran
masing-masing 12cm x 7cm alas
prisma dan tinggi 9 cm. Berapa 𝑐𝑚3
volume prisma?
2. Diketahui volume suatu prisma
720𝑐𝑚3. Tinggi prisma 12 cm.
berapa 𝑐𝑚2 luas alas prisma? 9. Adik udin mempunyai celengan
3. Diketahui volume sebuah limas seperti gambar berikut. Setelah diukur
alasnya berbentuk persegi. tinggi celengan 20 cm dan
3
Volumenya sebesar 180𝑐𝑚 . Tinggi diameternya 14 cm. Berapa 𝑐𝑚3
limas 15 cm. Hitung panjang rusuk volume celengan tersebut?
alas limas?
4. Tentukan panjang kawat yang
dibutuhkan untuk membuat sebuah
kerangka prisma segiempat.
Ukurannya adalah 25 cm x 15 cm x 4
cm!
5. Sebuah kerucut mempunyai diameter
16 cm. tingginya 15 cm. tentukan
panjang garis pelukis (cm) dan
volume kerucut (𝑐𝑚3 )!
6. Dayu memiliki sebuah kolam renang. 10. Tempat air minum milik edo
Ukurannya adalah panjang 25 m dan berbentuk bola. Diameter tempat air
lebarnya 6 m. Kedalaman air pada tersebut 14 cm. Berapa liter volume
ujung dangkal 1,2 m. pada ujung yang air di dalamnya?
dalam mencapai 2,8 m. Berapa
PEMBAHASAN 1
Volume Lalas t
1. Diketahui 3
Prisma 1
180 Lalas 15
3
Alas 12cm 7cm
Lalas 36
Tinggi 9cm
panjangrusuk Lalas
Volume ?
Vprisma Luas _ alas tinggi 36
( p l) t 6cm
(12cm 7cm) 9cm
4. Diketahui
756cm3 Prisma.segiempat 25cm 15cm 4cm
Tentukan
2. Diketahui
Vprisma 720cm3
tinggi 12cm
Luas _ alas ?
Vprisma L.alas tinggi
panjangkawat (25 4) (15 4) (4 4)
720 L.alas 12
100 60 16
720
L.alas 176cm
12
L.alas 60
5. Diketahui
3. Diketahui
d = 16 cm
Volume 180cm3 t = 15 cm
Tinggi 15cm Ditanya:
Panjang Panjang garis pelukis?
Rusuk ? Volume kerucut?
Jawab:
Dengan menggunakan teorema
phytagoras maka didapatkan angka
(8, 15, 17) dengan ini diperoleh
Panjang garis pelukis adalah 17 cm.
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 3 × 𝜋 × 𝑟 2 × 𝑡
1
= 3 × 3,14 × 82 × 15
= 1004,8 𝑐𝑚3
6. Diketahui
Luas _ permukaan _ Balok ?
2 sisidepan 2(24 8) 384
2 sisikanan 2(5 8) 80
Diketahui 2 sisiatas 2(14 5) 140
Panjang = 25 m Limas
Lebar = 6 m t1 2,52 62
Tinggi AE = 1,2 m
Tinggi BF = 2,8 m t1 42, 25
Volume kolan renang? t1 6,5
𝑉. 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝐿. 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡
1
t2 52 6 2
= ( × (𝐴𝐸 + 𝐵𝐹) ×
2 t2 61
𝐴𝐵) × 𝐺𝐹 t2 7,8
1 1 1
= ( × (1,2 + 2,8) Luas permukaan limas 4( 10 6,5) 4( 5 7,8)
2 2 2
× 25) × 6
= 300 𝑐𝑚3 =130+78 = 208
luas permukaan=2sisi depan+2sisi kanan+2sisi atas+2sisi samping limas
7. Diketahui =384+80+140+208
d 42cm =812cm2
t 50cm
Volume ? 9.
Vtabung r2 t
22
212 50
7
69.300cm3
69,3dm3 69,3liter
8.
diketahui
t 20cm
d 14cm
volume ?
Vtabung r2 t
22
7 7 14
7
2156cm3
1
V ker ucut r2 t
3
1 22
7 7 6
3 7
308
Vtotal Vtabung ker ucut
2156 308
2464cm3
10. Diketahui
d 14cm
VolumeBola ?
4
V r3
3
4 22
7 7 7
3 7
1437,33cm3
BAB IV Jawab:
a. Data urut: 3, 3, 4, 6, 7, 7, 8, 8, 9
Statistika Jadi median dari data tersebut
adalah 7.
b. Data urut: 2, 3, 4, 5, 6, 6, 7, 8, 8, 9
Statistika merupakan ilmu yang erat Jadi, median dari data tersebut adalah
6+6 12
dengan kaitannya dengan aktivitas 2
= =6
2
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
seperti mengukur tinggi bada, berat
badan, ukuran sepatu siswa, nilai 3. Mean
matematika, menghitung jumlah siswa Mean adalah rata-rata dari suatu data.
laki-laki dan perempuan serta persentase Rumus mean:
pekerjaan penduduk. Modus, median, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑋̅ =
dan mean adalah karakteristik data yang 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
2. Median
Median merupakan nilai tengah dari
suatu data.
Jika jumlah datanya ganjil maka,
Median = nilai tengah dari data
yang sudah diurutkan
Jika jumlah datanya genap, maka
𝑑𝑢𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎
𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑢𝑟𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 =
2
Contoh:
Tentukan median dari data di bawah
ini:
a. 3, 7, 8, 4, 6, 8, 7, 9, 3
b. 7, 3, 6, 8, 9, 5, 4, 6, 8, 2
LATIHAN SOAL Uang Saku Banyak
Siswa
1. Median dari data: 5, 6, 6, 8, 7, 6, 8, 7,
6, 9 adalah … Rp 5.000,00 5
2. Perhatikan data pada tabel berikut!
Rp 6.000,00 5
Nilai 6 6 7 7 8 8 9 9
0 5 0 5 0 5 0 5 Rp 7.000,00 4
freku 1 4 2 1 1 3 1 1 Rp 8.000,00 6
ensi 0 1
Banyak siswa yang mendapat uang
Median dari data di atas adalah …
saku di atas rata-rata adalah …
3. Perhatikan data pada tabel berikut!
7. Data berat badan kelas VI SDN
Nilai 6 6 7 7 8 8 9 9
Karang Rejo dalam satuan Kg sebagai
0 5 0 5 0 5 0 5
berikut.
Frek 1 4 2 1 1 3 1 1 36, 40, 33, 29, 34, 35, 29, 36, 38, 33,
uensi 0 1 40, 29, 31, 36, 31, 38, 33, 28, 40, 29,
Modus untuk data pada tabel diatas 30, 37, 37, 35, 33, 28, 30, 30, 33, 30,
adalah … 33, 32, 31, 36, 32, 32, 30, 29, 40, 34
Modus dari data di atas adalah …
4. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai- 8. Seorang pedagang semangka dalam
nilai yang diperoleh siswa kelas 6 A 10 hari terakhir dapat menjual manga
dalam suatu ulangan. Banyak siswa (dalam Kg) sebagai berikut.
yang nilainya 61 atau lebih adalah … 15, 18, 20, 22, 17, 10, 15, 17, 14, 12
Nilai Frekuensi Rata-rata melon yang terjual setiap
hari sebanyak … Kg
41 – 50 8
9. Nilai rata-rata matematika dari 18
51 – 60 9 siswa adalah 76. Nilai tersebut belum
termasuk nilai Adi dsn Nia. Setelah
61 – 70 10
nilai Adi dimasukkan nilai rata-rata
71 – 80 7 menjadi 77. Nilai Adi 5 lebihnya dari
nilai Nia. Nilai rata-rata setelah nilai
81 – 90 6
Adi dan Nia dimasukkan adalah …
91 – 100 4 10. Siswa kelas VI melakukan
penghijauan di lereng Merapi.
Setiap siswa diwajibkan membawa
5. Berikut ini adalah data hasil penjualan
satu bibit pohon tanaman kayu.
beras toko ”sukses” selama seminggu
Berikut ini merupakan data bibit
(dalam kg).
pohon tanaman kayu yang dibawa
24, 23, 25, 30, 31, 23, 26, 25, 29, 27,
siswa kelas VI. Meranti, jati, pinus,
26, 25, 26, 25, 24, 27, 28, 30, 25, 27,
sengon, randu, mahoni, pinus,
30, 26. Modus data tersebut adalah …
mahoni, randu, sengon, pinus, jati,
kg.
meranti, meranti, jati, pinus, sengon,
6. Data uang saku beberapa siswa kelas
randu, mahoni, randu, pinus, jati,
VI SDN 1 Maju.
meranti, jati, pinus.
Modus bibit pohon tanaman kayu 3 hingg baris ke 6, yaitu: 10 + 7 + 6 +
dari di atas adalah … 4 = 27 siswa.
10. Meranti = 4
Jati = 5
Pinus = 6
Sengon = 3
Randu = 4
Mahoni = 3
Dikarenakan pinus memiliki
frekuensi kemunculan terbanyak,
maka pinus merupakan bibit pohon
tanaman kayu yang menjadi modus
data tersebut.