Anda di halaman 1dari 156

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga SMARTBOOK MATEMATIKA (Ayo Belajar !!!) dapat diselesaikan. Modul
ini merupakan rangkuman materi matematika untuk sekolah dasar kelas 3, 4, 5, dan 6
yang dikemas dengan menarik.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Asri Nurdiana, S.T., M.T. selaku dosen
pembimbing KKN, terima kasih kepada Sri Budiasih selaku kepala Kelurahan
Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, dan kepada semua pihak yang
telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan modul
ini.
Modul matematika ini bertujuan untuk mempermudah dan membantu pembelajaran bagi
siswa dan siswi Sekolah Dasar khususnya kelas 3, 4 , 5, dan 6. Modul matematika ini
penulis beri judul “SMARTBOOK MATEMATIKA (Ayo Belajar !!!)”. Modul ini dibuat
untuk memenuhi program KKN yang sedang penulis laksanakan.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan modul ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan
modul ini sangat diharapkan. Dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
siswa-siswi kelas 3, 4, 5, dan 6 khususnya dan bagi semua pihak dari segala lapisan yang
membutuhkan.

Pemalang, 14 Juli 2021

Penulis
Daftar Isi

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI
III
BAB I
Letak Bilangan Pada Garis Bilangan

Kemampuan dasar : Mengetahui cara membilang secara terurut


A. Garis Bilangan
Garis bilangan adalah sebuah garis dimana pada garis tersebut diletakkan bilangan-
bilangan secara terurut atau berurutan mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Membilang artinya menyebutkan bilangan secara terurut. Artinya, kalian harus bisa
menentukan suatu bilangan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Contohnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dst. Itulah salah satu contoh membilang secara
terurut.
Sekarang coba kalian perhatikan gambar garis bilangan di bawah ini:

Pada garis bilangan di atas kita dapat melihat bahwa semakin ke kanan bilangannya
akan menjadi semakin besar. Bilangan yang letaknya di sebelah kanan akan selalu
lebih besar dari bilangan yang ada di sebelah kirinya. Nah itulah cara mendasar
yang harus kalian pahami mengenai letak dari suatu bilangan pada garis bilangan.

B. Mengurutkan dan Membandingkan Dua Bilangan


Sekarang setelah mengetahui cara mengurutkan dan letak bilangan pada garis
bilangan, maka sekarang kita lanjutkan dengan materi mengenai cara
membandingkan antara satu bilangan dengan bilangan lainnya.
Membandingkan bilangan-bilangan yang ada pada garis bilangan apakah lebih kecil
atau lebih besar dari bilangan yang lainnya. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
ketika menuliskan bilangan pada garis bilangan posisinya haruslah berurutan dari
yang kecil ke bilangan yang lebih besar. Bilangan yang letaknya di sebelah kiri akan
lebih kecil daripada bilangan yang ada di sebelah kanannya. Sehingga bilangan
yang di sebelah kiri nilainya “Kurang Dari” bilangan yang ada di sebelah kanan.
Sementara itu bilangan yang ada di sebelah kanan nilainya “Lebih Dari” bilangan
yang ada di sebelah kirinya.
Amati contoh berikut ini:
Pada garis bilangan di atas diperoleh
32 nilainya “kurang dari” 33 karena posisi 32 di sebelah kiri dari 33 atau bisa
dituliskan menjadi 32 < 33 (32 kurang/lebih kecil dari 33).
Sementara itu, 39 nilainya “lebih dari” 38 karena bilangan 39 letaknya disebelah
kanan dari 38 atau bisa ditulis menjadi 39 > 38 (39 lebih besar dari 38).

C. Menentukan Bilangan yang Terletak di antara Dua Bilangan


Gilang, Amir, dan Wayan merupakan anggota tim bola basket. Di dalam sebuah
turnamen, Amir dan Wayan datang lebih awal. Mereka masing-masing mendapatan
nomor punggung 54 dan 56. Gilang memperoleh nomor punggung sebelum Wayan
dan setelah Amir. Berapakah nomor punggung yng diperoleh Gilang?
Soal di atas bisa kita selesaikan dengan menggunakan garis bilangan seperti berikut
ini:

Dari garis bilangan di atas bisa diketahui bahwa bilangan yang posisinya setelah 54
dan sebelum 56 adalah 55, maka nomor punggung yajng diperoleh Gilang adalah
55.

D. Menaksir Bilangan yang Ditentukan Letaknya pada Garis Bilangan


Coba kalian tentukan bilangan apa saja yang mengisi posisi a, b, dan c pada garis
bilangan di bawah ini:

Perhatikan dengan baik bahwa 2 dengan 4 selisihnya adalah 2, 4 dengan 6 selisihnya


juga 2 maka:
a=6+2=8
b = 12 + 2 = 14
c = b + 2 = 14 + 2 = 16
Latihan
1. Salin dan lengkapilah garis bilanga berikut!

2. Gambarkan letak bilangan berikut pada garis bilangan


a. 2, 5 6, 8, dan 9
b. 11, 12, 15, 18, dan 21
c. Bilangan yang lebih besar dari 10, tapi kurang dari 15
d. Bilangan lebih dari 40, tapi kurang dari 50
e. Bilangan antara 72 dan78

3. Salin dan lengkapilah garis bilangan berikut!

a. Aku melangkah 4 titik ke kanan, yaitu pada bilangan ....


b. Aku melangkah 2 titik ke kiri, yaitu pada bilangan ....
c. Urutan bilangan di sebelah kiriku adalah ....
d. Urutan bilangan di sebelah kananku adalah ....

Pembahasan
1. Salin dan lengkapilah garis bilangan berikut!
Jawaban :

2. Gambarkan letak bilangan berikut pada garis bilangan


a. 2, 5 6, 8, dan 9
b. 11, 12, 15, 18, dan 21
c. Bilangan yang lebih besar dari 10, tapi kurang dari 15
d. Bilangan lebih dari 40, tapi kurang dari 50
e. Bilangan antara 72 dan78
Jawaban :

3. Salin dan lengkapilah garis bilangan berikut!

a. Aku melangkah 4 titik ke kanan, yaitu pada bilangan ....


b. Aku melangkah 2 titik ke kiri, yaitu pada bilangan ....
c. Urutan bilangan di sebelah kiriku adalah ....
d. Urutan bilangan di sebelah kananku adalah ....
Jawaban :

a. 233
b. 227
c. 225, 226, 227, dan 228
d. 230, 231, 232, 234, dan 235
BAB II
Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan

A. Menuliskan Bilangan secara Panjang


Bilangan 3.981 dibaca tiga ribu sembilan ratus delapan puluh satu.
Jadi, bilangan tersebut tersusun atas 3.000, 900, 80, dan 1.
Bilangan ini dapat ditulis sebagai berikut
3.981 = 3000 + 900 + 80 + 1
Contoh :
Tuliskan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk panjang
a. 4.269 = 4000 + 200 + 60 + 9
b. 2.778 = 2000 + 700 + 70 + 8
c. 1.075 = 1000 + 0 + 70 + 5
d. 6.970 = 6000 + 900 + 70 + 0

Latihan
a. Isilah dengan jawaban yang benar
1. 3.776 dibaca ……………………………
2. 1.549 dibaca ……………………………
3. 2.311 dibaca ……………………………
4. 5.009 dibaca ……………………………
5. 2.519 dibaca ……………………………
b. Tuliskan dalam bentuk panjang
1. 2.508 = … + … + … + …
2. 1.163 = … + … + … + …
3. 4.751 = … + … + … + …
4. 1.096 = … + … + … + …
5. 3.444 = … + … + … + …
Pembahasan
a. Isilah dengan jawaban yang benar
1. 3.776 dibaca Tiga ribu tujuh ratus tujuh puluh enam
2. 1.549 dibaca Seribu lima ratus empat puluh sembilan
3. 2.311 dibaca Dua ribu tiga ratus sebelas
4. 5.009 dibaca Lima ribu sembilan
5. 2.519 dibaca Dua ribu lima ratus sembilan belas

b. Tuliskan dalam bentuk panjang


1. 2.508 = 2000 + 500 + 0 + 8
2. 1.163 = 1000 + 100 + 60 + 3
3. 4.751 = 4000 + 700 + 50 + 1
4. 1.096 = 1000 + 0 + 90 + 6
5. 3.444 = 3000 + 400 + 40 + 4

B. Nilai Tempat
3.475
Bilangan 3.475 terdiri dari 4 angka yaitu 3, 4, 7, dan 5. Nilai tempat dari ke-empat
angka tersebut adalah sebagai berikut

Jadi, 3.475 = 3 ribuan + 4 ratusan + 7 puluhan + 5 satuan


= 3000 + 400 + 70 +5

Latihan
a. Tentukan nilai tempatnya
1. 2.578 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
2. 1.193 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
3. 6.998 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
4. 3.753 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
5. 2.612 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan

b. Lengkapilah tabel berikut


Lambang
No. Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
bilangan
1. 1.359 … … 50 …
2. 2.367 … 300 … …
3. … 5.000 … … 9
4. … … 7.000 … 3
5. … 4.000 … 20 …
Pembahasan
a. Tentukan nilai tempatnya
1. 2.578 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
2. 1.193 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
3. 6.998 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
4. 3.753 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan
5. 2.612 = … ribuan + … ratusan + … puluhan + … satuan

b. Lengkapilah tabel berikut


Lambang
No. Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
bilangan
1. 1.359 1.000 300 50 9
2. 2.967 2.000 900 60 7
3. 5.789 5.000 700 80 9
4. 3.403 3.000 400 0 3
5. 4.521 4.000 500 20 1

C. Penjumlahan Dua Bilanagn Tanpa Menyimpan


Latihan
a. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cara mendaftar!
1. 3.341 + 2.155 = …
2. 3.542 + 1.414 = …
3. 2.121 + 4.306 = …
4. 1.332 + 5.164 = …
5. 2.430 + 1.300 = …

b. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cara bersusun pendek dan panjang!


1. 2.740 + 1.030 = …
2. 4.206 + 3.131 = …
3. 3.443 + 1.521 = …
4. 5.563 + 2.335 = …
5. 4.634 + 2.130 = …

Pembahasan
a. Kerjakanlah soal-soal berikut dengan cara mendaftar!
1. 3.341 + 2.155 = 5.496
2. 3.542 + 1.414 = 4.956
3. 2.121 + 4.306 = 6.427
4. 1.332 + 5.164 = 6.496
5. 2.430 + 1.300 = 3.730

b. Kerjakanlah soal-soal berikkut dengan cara bersusun pendek dan panjang!


1. 2.740 + 1.030 = 3.770
2. 4.206 + 3.131 = 7.337
3. 3.443 + 1.521 = 4.964
4. 5.563 + 2.335 = 7.898
5. 4.634 + 2.130 = 6.764
D. Penjumlahan dengan Satu Kali Menyimpan

E. Penjumlahan dengan Dua Kali Menyimpan


Latihan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 3.974 + 2.471 = …
2. 2.345 + … = 5.127
3. … + 2.368 = 4.823
4. 6.357 + 1.365 = …
5. 1.567 + … = 5.711

Pembahasan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 3.974 + 2.471 = 6.445
2. 2.345 + 2.782 = 5.127
3. 2.455 + 2.368 = 4.823
4. 6.357 + 1.365 = 4.992
5. 1.567 + 4.144 = 5.711

F. Pengurangan Dua Bilangan Tanpa Menyimpan

Latihan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 2.846 – 1.004 = …
2. 4.989 – … = 1.711
3. … – 2.150 = 3.813
4. 6.237 – 2.115 = …
5. 7.888 – … = 3.432

Pembahasan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 2.846 – 1.004 = 1.842
2. 4.989 – 3.278 = 1.711
3. 6.963 – 2.150 = 3.813
4. 6.237 – 2.115 = 4.122
5. 7.888 – 4.456 = 3.432

G. Pengurangan Dua Bilangan dengan Satu Kali Menyimpan

Latihan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 1.564 – 456 = …
2. 5.947 – … = 2.265
3. … – 4.934 = 2.544
4. 3.478 – 654 = …
5. 4.577 – … = 2.731

Pembahasan
Carilah dengan cara bersusun pendek
1. 1.564 – 456 = 1.108
2. 5.947 – 3.682 = 2.265
3. 7.478 – 4.934 = 2.544
4. 3.478 – 654 = 2.824
5. 4.577 – 1.846 = 2.731
H. Pengurangan Dua Bilangan dengan Dua Kali Menyimpan

I. Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan Pengurangan

Soal Cerita
1. Jumlah penduduk di Desa Tanjung adalah 9.301. Jumlah penduduk laki-lakinya
adalah 5.612. Berapakah jumlah penduduk perempuan di desa tersebut?
2. Tiap tahunnya Ibu Tina menanam 6.881 benih sayuran. Ternyata 601 benih mati.
Berapakah sisa benih sayuran yang masih dapat tumbuh?
3. Kemarin Ayah Reno berhasil menjual 2099 buku. Hari ini Ia berhasil menjual
1767 buku. Berapakah jumlah penjualan buku hari ini dan kemarin?
4. Di perpustakaan terdapat 4770 buku yang dapat dipinjam oleh siswa-siswi di
sekolah. 1378 buku telah dipinjam oleh siswa-siswi. Berapakah sisa buku yang
terdapat di perpustakaan?
5. Di pasar terdapat dua peti kemas. Peti kemas pertama berisi 2319 mangga. Peti
kemas kedua berisi 1135 mangga. Ternyata sebanyak 189 mangga busuk.
Berapakah sisa mangga yang masih dalam keadaan bagus?

Pembahasan
1. 9.301 – 5.612 = 3.689
Maka jumlah warga penduduk perempuan di desa tersebut adalah 3.689
2. 6.881 – 601 = 6.280
Maka sisa benih sayuran yang masih dapat tumbuh adalah 6.280
3. 2.099 + 1.767 = 3.866
Maka jumlah penjualan buku hari ini adalah 3.866
4. 4.770 – 1.378 = 3.392
Maka sisa buku yang terdapat di perpustakaan adalah 3.392
5. 2.319 + 1.135 – 189 = 3.265
Maka sisa manga yang masih dalam keadaan bagus adalah 3.265
BAB III
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian

A. Perkalian dan Pembagian


1. Perkalian Bilangan dengan Hasil Bilangan Tiga Angka
Perkalian antara bilangan A dan B yang menghasilkan bilangan angka tiga atau
ratusan.
Contoh :
- Perkalian Sebagai Penjumlahan Berulang
a) 25 x 4 = 25 + 25 + 25 +25 = 100
b) 20 x 6 = 20 + 20 + 20 + 20 = 120
- Perkalian Langsung
a) 20 x 6 = 120
b) 25 x 4 = 100
- Perkalian Bersusun
25
4 ×
100
Contoh Soal Cerita :
Ibu pergi ke pasar untuk membeli apel. Ibu akan dimasukan kedalam 5 wadah.
Masing-masing wadah berisi 20 apel. Berapakah jumlah apel yang dimasukan
ke wadah ?
Untuk menjawab perhatikan penyelesaian di bawah ini!

Buah apel yang dimasukan = 20 + 20 + 20 + 20 + 20 = 100


Penjumlahan lalu diubah ke perkalian menjadi:
20 + 20 + 20 + 20 + 20 = 5 x 20 = 100
Jadi, jumlah apel yang dikemas adalah 100 buah

2. Pembagian Bilangan Tiga Angka dengan Hasil sampai 100


Contoh :
- Pembagian Sebagai Pengurangan Berulang
a) 100 : 25 =100 - 25 - 25 - 25 - 25 = 0
b) 120 : 20 = 120 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 20 = 0
- Pembagian Langsung
a) 120 : 20 = 6 atau 120 : 6 = 20
b) 100 : 25 = 4 atau 100 : 4 = 25
- Pembagian Bersusun
25
5 √125
10
-
25
25
-
Contoh Soal Cerita :
Ibu pergi ke pasar untuk membeli 120 apel. Ibu akan membagikannya kepada 3
tetangganya. Masing-masing tetangga akan mendapatkan apel sebanyak?
Untuk menjawab perhatikan penyelesaian di bawah ini!

𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑘𝑎𝑛
120 →
Buah apel yang dibagikan 120 - 40 - 40 - 40 = 0
Ada 3 kali pengurangan berulang dengan 40.
Maka pembagiannya ditulis 150 : 3 = 40
Jadi, tiap tetangga mendapat 40 apel

B. Mengubah Perkalian Menjadi Pembagian atau Sebaliknya


1. Mengubah Perkalian Menjadi Pembagian
Mengubah a x b = c menjadi c : a = b atau c : b = a
Contoh :
15 x 3 = 45 diubah menjadi pembagian 45 : 15 = 3 atau 45 : 3 = 15
25 x 3 = 75 diubah menjadi pembagian 75 : 25 =3 atau 75 : 25 = 3
2. Mengubah Pembagian Menjadi Pekalian
Mengubah c : a = b menjadi a x b = c
Contoh :
100 : 25 100 – 25 – 25 – 25 – 25 = 0 100 : 25 = 4
Maka 100 : 25 = 4, diubah ke perkalian menjadi:
25 x 4 = 100 atau 4 x 25 = 100
C. Membuat Tabel Perkalian dan Pembagian
1. Membuat Tabel Perkalian sampai 10 x 20
Masih ingatkah kalian perkalian sampai 5 x 10 ? Sekarang marilah kita lanjutkan
membuat tabel perkalian mulai 5 x 11 hingga 10 x 20. Perhatikan tabel perkalian
berikut!

Contoh : Berapakah hasil dari 8 x 15 ?


Jawaban :
Langkahnya adalah sebagai berikut
Buatlah garis tipis dari bilangan pertama yaitu 8 (baris ke-5) mendatar ke arah
kanan!
Buat pula garis tipis dari bilangan kedua, yaitu 15 (kolom ke-5) menurun ke
arah bawah!
Perhatikan kedua garis berpotongan di angka 120! Jadi, 8 x 15 = 120

2. Membuat Tabel Pembagian sampai 10 x 20


Tabel perkalian diatas juga dapat digunakan untuk menyelesaikan pembagian.
Contoh : Berapakah hasil 72 : 6 ?
Jawaban :
Cara mengerjakan:
Carilah angka 72 dalam tabel yang sebaris dengan angka 6!
Setelah angka 72 ditemukan, urut ke atas.
Maka akan diperoleh angka 12
Ini menunjukkan bahwa 72 : 6 = 12

D. Menggunakan Sifat Pertukaran dan Pengelompokan Operasi Hitung


1. Sifat Pertukaran (Komutatif) dalam Operasi Hitung
Penulisan = (A x B = B x A)
Contoh : 2 x 3 = 3 x 2 = 6
3 x 7 = 7 x 3 = 21
2. Sifat Pengelompokan (Asosiatif)
Penulisan : A x B x C = (A x B) x C
A x B x C = A x (B x C)
A x B x C = (A x C) x B
Contoh :
(2 x 5) x 7 = 2 x (5 x 7) = 70
2 x (3 x 1) = (2 x 3) x 1 = 6

E. Menghitung Perkalian dan Pembagian oleh 2 dan 10 secara Cepat


1. Perkalian oleh 2
Suatu bilangan jika dikalikan 2, maka hasilnya sama dengan menjumlah dua
bilangan itu sendiri. 2 x A = A + A
Contoh :
2x3=3+3=6
2 x 5 = 5 + 5 = 10
2 x 15 = 15 + 15 = 30

2. Perkalian bilangan dengan bilangan 10


Mencari hasil perkalian bilangan dengan bilangan 10 lebih mudah. Caranya
dengan menggunakan faktor dasar perkalian dan penjumlahan. Atau dengan
menambahkan 0 pada bilangan yang dikalikan.
Contoh :
Dengan cara menambahkan angka 0 dibelakang angka yang dikalian
- 12 x 10 = 120 ( dengan mengalikan angka 12 dengan angka 1, menghasilkan
angka 12, kemudian tambahkan angka 0 dibelakang angka 12 yang akan
menjadi menjadi 120)

- 15 x 10 = 150
Kalikan angka 15 dengan angka 1 ( 15 x 1 = 15)
Kemudian tambahkan angka 0 dibelakang angka 15
Menjadi 150. Jadi 15 x 10 = 150.
Dengan cara menggunakan faktor dasar perkalian dan penjumlahan
- 25 x 10 = ?
Dengan faktor dasar perkalian dan penjumlahan :
25 x 10 = .... (25 = 20 + 5)
Kalikan 20 x 10 = 200
Kalikan 5 x 10 = 50
Jumlahkan hasilnya: 200 + 50 = 2500
Jadi, 25 x 10 = 250

3. Pembagian oleh bilangan 2


Suatu bilangan jika dibagi 2 hasilnya adalah setengah dari bilangan yang dibagi.
Perhatikan contoh berikut!
Contoh :
- 10 : 2 = 5 (Setengah dari 10 adalah 5)
- 40 : 2 = 20 (Setengah dari 40 adalah 20)
- 50 : 2 = 25 (Setengah dari 50 adalah 25)

4. Pembagian oleh bilangan 10


Suatu bilangan jika dibagi 10 hasilnya adalah dengan menghilangkan angka 0
dibelakang.
Contoh : 120 : 10 = 12
Hilangkan angka 0 dibilangan 120 dan 10 dengan mencoretnya.
120 : 10 = 12 : 1 = 12
Jadi 120 : 10 = 12

F. Menentukan Bilangan Ganjil dan Bilangan Genapa dengan Pembagian


Bilangan ganjil antara lain 1, 3, 5, 7, dan 9. Bilangan ganjil memang angka
terakhirnya ditandai dengan angka 1, 3, 5, 7, dan 9. Misalnya 11, 13, 25, 29, 47.
Contoh bilangan genap antara lain 2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Ciri bilangan genap angka
terakhirnya ditandai dengan angka 0, 2, 4, 6, dan 8. Misalnya 20, 32, 44, dan 68
Bilangan ganjil dan genap juga dapat ditentukan dengan pembagian. Caranya
membagi dengan bilangan 2.
Jika suatu bilangan habis dibagi 2, maka bilangan tersebut genap.
Contoh :
4 habis dibagi 2 (4 : 2 = 2 dengan sisa 4 - 2 - 2 = 0)
6 habis dibagi 2 ( 6 : 2 = 3 dengan sisa 6 – 2 - 2 – 2 = 0)
34 habis dibagi 2 ( 34 : 2 = 17 dengan sisa 0)
Jika pembagiannya ada sisa, maka termasuk bilangan ganjil.
Contoh :
5 tidak habis dibagi 2 ( 5 : 2 mempunyai sisa 1, maka 5 bilangan ganjil)
13 tidak habis dibagi 2 ( 13 : 2 mempunyai sisa 1 maka 13 bilangan ganjil)

G. Operasi Hitung Campuran Perkalian dan Pembagian


1. Operasi Hitung Campuran Perkalian dan Pembagian
Operasi hitung pembagian dan perkalian sama kuat. Maka yang ditulis paling
dahulu, didahulukan pengerjaannya.

Contoh :
a. Berapakah 20 x 3 : 5 ?
Jawab:
Langkah pertama kerjakan 20 x 3 = 60
Langkah kedua kerjakan 60 : 5 = 12
Jadi, 20 x 3 : 5 = 20
b. Berapakah 9 : 3 x 5
Jawab:
Langkah pertama kerjakan 9 : 3 = 3
Langkah kedua kerjakan 3 x 5 = 15
Jadi 9 : 3 x 5 = 15

2. Operasi Hitung Campuran Perkalian, Pembagian, dengan Penjumlahan atau


Pengurangan
Mari kita ingat kembali operasi hitung campuran yang lalu.
Contoh :
a. Berapakah 40 + 3 x 6 ?
Jawab:
Langkah pertama kerjakan perkalian, yaitu 3 x 6 = 18
Langkah kedua kerjakan penjumlahan, yaitu 40 + 18 = 58
Jadi, 40 + 3 x 6 = 58
b. Berapakah 45 : 3 – 6 ?
Jawab:
Langkah pertama kerjakan pembagian, yaitu 45 : 3 = 15
Langkah kedua kerjakan pengurangan, yaitu 15 – 6 = 9
Jadi, 45 : 3 – 6 = 9

H. Memecahkan Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Operasi Hitung


Campuran
Pak Ridwan mempunyai 8 becak. Tiap becak memiliki 3 roda. Jika pak
Ridwan mempunyai 4 roda cadangan. Berapa jumlah semua roda becak
Pak Ridwan?
Jawab:
Jumlah roda 8 becak = 8 x 3
Maka jumlah semua roda = 8 x 3 + 4 = ....
Langkah pengerjaan:
8 x 3 + 4 = 24 + 4 = 28
Jadi, jumlah roda Pak Ridwan 28 buah.

LATIHAN SOAL
1. Kerjakan soal dibawah ini menggunakan penjumlahan berulang!
a. 25 x 8 = …
b. 15 x 10 = …
c. 12 x 5 = …
d. 35 x 5 = …
e. 56 x 4 = …

2. Carilah hasil dari perkalian dengan bilangan 2 dan 10 berikut ini !


a. 24 x 2 =... e. 48 x 10 =…
b. 46 x 2 =… f. 36 x 10 =…
c. 50 x 2 =… g. 20 x 10 =…
d. 76 x 2 =… h. 13 x 10 =…

3. Carilah hasil dari pembagian dengan bilangan 2 dan 10 berikut ini !


a. 26 : 2 =... e. 500 : 10 =…
b. 48 : 2 =… f. 360 : 10 =…
c. 150 : 2 =… g. 240 : 10 =…
d. 88 : 2 =… h. 160 : 10 =…
4. Kerjakan dengan benar!
a. 10 x 3 : 5 = .... f. 21 : 7 x 20 = ....
b. 12 x 5 : 6 = .... g. 36 : 6 x 12 = ....
c. 15 x 8 : 4 = .... h. 45 : .... x 5 = 25
d. 17 x 4 : 2 = .... i. 75 : .... x 10 = 100
e. 18 x 6 : 9 = .... j. 90 : 5 x .... = 54
5. Andi memelihara 6 ekor ayam. Setiap hari 1 ekor ayam menghabiskan makanan 12
makanan. Jumlah makanan yang harus disediakan Andi setiap hari adalah ….
6. Ayah membawa 10 platik berisi buah apel. Setiap plastik berisi 15 buah apel. Jumlah
seluruh apel yang dibawa ayah adalah ….
7. Yuli membawa oleh-oleh dari liburan berupa 60 gantungan kunci. Yuli ingin
membagikan gantungan kunci tersebut untuk 12 teman baiknya secara sama rata.
Maka setiap teman baik Yuli akan mendapatkan …. gantungan kunci.
8. Ibu baru saja selesai membuat 72 potong kue bolu. Ibu ingin menaruhnya di dalam 8
piring secara sama rata. Jumlah kue bolu tiap piring nantinya adalah sebanyak ….
9. Bu guru Sinta membeli 75 pensil untuk hadiah murid-muridnya. Jumlah murid Bu
Sinta adalah 25 orang. Jika Bu Sinta ingin membaginya sama rata. Maka setiap murid
nantinya akan mendapatkan .... pensil.
10. Ayah membeli 5 kardus roti. Setiap kardus berisi 24 bungkus roti. Setelah dibuka
semuanya ternyata ada 10 bungkus roti yang sudah tidak layak makan. Maka
berapakah jumlah roti yang masih layak untuk dimakan ….
BAB IV
Nilai Uang

A. Sejarah Uang Sebagai Alat Tukar


Pada zaman dahulu, untuk memperoleh barang-barang kebutuhan, masyarakat
melakukan kegiatan tukar-menukar barang atau barter. Hingga kini kegiatan barter
masih berlaku dalam kehidupan suku-suku di pedalaman, khususnya di daerah yang
terpencil. Misalnya, garam dan tembakau ditukar dengan dammar atau hasil hutan
yang lain. Tempat dan hari penukaran barang juga sudah ditentukan.

Cara saling bertukar barang ternyata tidak praktis karena nilai atau harga setiap
barang sulit diukur. Untuk menciptakan nilai tukar, maka kemudian dibuatlah uang.

B. Mengenal Nilai Uang


a) Jenis-jenis Pecahan Mata Uang
1. Uang Kertas
Dibaca : Seribu Rupiah
Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
1.000,00.

Dibaca : Dua Ribu Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
2.000,00.

Dibaca : Lima Ribu Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
5.000,00.
Dibaca : Sepuluh Ribu Rupiah
Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
10.000,00.

Dibaca : Dua Puluh Ribu Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
20.000,00.

Dibaca : Lima Puluh Ribu Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
50.000,00.

Dibaca : Seratus Ribu Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan : Rp
100.000,00.

2. Uang Logam

Dibaca : Seribu Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan :
Rp 1.000,00.

Dibaca : Lima Puluh Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan :
Rp 50,00.

Dibaca : Seratus Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan :
Rp 100,00.

Dibaca : Dua Ratus Rupiah


Ditulis dengan lambang bilangan :
Rp 200,00.
Dibaca : Lima Ratus Rupiah
Ditulis dengan lambing bilangan :
Rp 500,00.

C. Mengenal Nilai Sekelompok Mata Uang


a) Nilainya seribu tiga ratus rupiah
Ditulis Rp 1.300,00
b) Nilainya tiga ribu lima ratus rupiah
Ditulis Rp 3.500,00
c) Nilainya dua puluh satu ribu rupiah
Ditulis Rp 21.000,00
d) Nilainya sebelas ribu lima ratus rupiah
Ditulis Rp 11.500,00
e) Nilainya dua puluh satu ribu dua ratus rupiah
Ditulis Rp 21.200,00
f) Nilainya tujuh puluh ribu lima ratus rupiah
Ditulis Rp 70.500,00

D. Kesetaraan Nilai Mata Uang


Dalam keseharian kita membutuhkan uang pecahan yang nilainya lebih kecil.
Untuk itu kalian harus menukarkan uang. Supaya tidak salah, kita harus mengetahui
kesetaraan nilai uang. Perhatikan kesetaraan uang berikut!

Nilainya lima ribu rupiah = Nilainya lima ribu rupiah


Jadi, satu lembar uang lima ribu rupiah setara dengan lima lembar uang seribu
rupiah.

Latihan!
Salinlah lalu isi titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!
1. Seribu rupiah dapat ditukar dengan ... keping uang seratus rupiah.
2. Dua ribu rupiah dapat ditukar dengan ... keping uang lima ratus rupiah.
3. Ada dua lembar uang seribu rupiah, lima keping uang lima ratusan, dan tiga keeping
uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah ... rupiah.
4. Ada 2 lembar uang lima ribu rupiah, 4 keping uang lima ratus rupiah, 4 keping uang
seratus rupiah, dan 3 keping uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah,
... rupiah.
5. Satu lembar uang lima ribu rupiah bernilai sama dengan 2 lembar uang seribu
rupiah dan ... keping uang lima ratus rupiah.

Soal Cerita
1. Yanto diberi tiga lembar uang oleh ibunya. Dua lembar ribuan dan satu lembar lima
ribuan. Berapa jumlah uang yang diterima Yanto?
2. Arman mempunyai selembar uang lima ribu rupiah. Ia menukarnya dengan uang
logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang logam yang diterima Arman?
3. Doni membeli kartu pulsa telepon seharga Rp 12.000,00. Doni membayar dengan
uang logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang limaratus rupiah harus
dibayarkan?
4. Darman mempunyai selembar uang dua puluh ribuan. Wati mempunyai empat
lembar uang seribuan dan 2 lembar lima ribuan. Uang siapakah yang lebih banyak?

Pembahasan
Latihan!
Salinlah lalu isi titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!
1. Seribu rupiah dapat ditukar dengan 10 keping uang seratus rupiah.
2. Dua ribu rupiah dapat ditukar dengan 4 keping uang lima ratus rupiah.
3. Ada dua lembar uang seribu rupiah, lima keping uang lima ratusan, dan tiga keeping
uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah ... rupiah.
Jawaban:
2 x (Rp 1.000,00) + 5 x (Rp 500,00) + 3 x (Rp 50,00)
= Rp 2.000,00 + Rp 2.500,00 + Rp 150,00
= Rp 4.650,00
4. Ada 2 lembar uang lima ribu rupiah, 4 keping uang lima ratus rupiah, 4 keping uang
seratus rupiah, dan 3 keping uang lima puluh rupiah. Nilai uang seluruhnya adalah,
... rupiah.
Jawaban:
2 x (Rp 5.000,00) + 4 x (Rp 500,00) + 4 x (Rp 100,00) + 3 x (50,00)
= Rp 10.000,00 + Rp 2.000,00 + Rp 400,00 + Rp 150,00
= Rp 12.550,00
5. Satu lembar uang lima ribu rupiah bernilai sama dengan 2 lembar uang seribu
rupiah dan 6 keping uang lima ratus rupiah.

Soal Cerita
1. Yanto diberi tiga lembar uang oleh ibunya. Dua lembar ribuan dan satu lembar lima
ribuan. Berapa jumlah uang yang diterima Yanto?
2 x (Rp 1.000,00) + 1 x (Rp 5.000,00)
= Rp 2.000,00 + Rp 5.000,00
= Rp 7.000,00
2. Arman mempunyai selembar uang lima ribu rupiah. Ia menukarnya dengan uang
logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang logam yang diterima Arman?
Arman menerima 10 keping lima ratus rupiah
3. Doni membeli kartu pulsa telepon seharga Rp 12.000,00. Doni membayar dengan
uang logam lima ratus rupiah. Berapa keping uang limaratus rupiah harus
dibayarkan?
Doni membayar dengan 24 keping lima ratus rupiah
4. Darman mempunyai selembar uang dua puluh ribuan. Wati mempunyai empat
lembar uang seribuan dan 2 lembar lima ribuan. Uang siapakah yang lebih banyak?
Uang Darman : 1 x Rp 20.000,00 = Rp 20.000,00
Uang Wati : 2 x Rp 5.000,00 = Rp 10.000,00
Uang Darman lebih banyak dari uang Wati
BAB V
Pengukuran

A. Memilih Alat Ukur


Banyak peristiwa yang berhubungan dengan pengukuran. Misalnya:
Mengukur jauh lompatan saat olahraga
Mengukur berat gula saaat berbelanja di warung
Mengukur waktu lama belajar di sekolah

1. Memilih Alat Ukur yang Sesuai


a) Meteran sebagai Alat Ukur Panjang
Contoh:

b) Timbangan sebagai Alat Ukur Berat


Contoh:
c) Jam sebagai Alat Ukur Waktu
Jenis jam ada dua macam, yaitu jam digital dan jam analog. Pada jam digital,
waktu ditunjukkan oleh angka. Sedangkan pada jam analog, waktu
ditunjukkan oleh jarum jam.

Latihan 1

2. Menaksir Panjang, Berat, dan Waktu


a) Menaksir Panjang Benda
Untuk menaksir panjang benda perlu dilakukan pembulatan sebagai berikut:
Kelebihan panjang kurang dari 5 mm, maka dibulatkan menjadi 0 cm.
Kelebihan panjang lebih dari atau sama dengan 5 mm, maka dibulatkan
menjadu 1 cm.

Contoh:
b) Menaksir Berat Benda
Untuk menaksir berat benda perlu dilakukan pembulatan sebagai berikut:
Kelebihan pengukuran kurang dari 5 ons, maka dibulatkan menjadi 0
kg.
Kelebihan panjang lebih dari atau sama dengan 5 ons, maka dibulatkan
menjadi 1 kg.
Contoh:

Latihan 2
a. Bulatkan panjang benda berikut!

b. Bulatkan berat benda berikut!

c) Menaksir Lama Kegiatan (Waktu)


Untuk menaksir lama kegiatan (waktu) perlu dilakukan pembulatan sebagai
berikut:
Kelebihan waktu kurang dari 30 menit, maka dibulatkan menjadi 0 jam.
Kelebihan panjang lebih dari atau sama dengan 30 menit, maka
dibulatkan menjadi 1 jam.
Contoh:

Latihan 3
Taksirlah lama waktu berikut hingga jam terdekat!

B. Menggunakan Alat Ukur dalam Pemecahan Masalah


Contoh:

Latihan 4
C. Hubungan Antarsatuan
1. Hubungan Antarsatuan Waktu

Contoh:

Latihan 5
Kerjakan soal berikut dengan benar!

2. Hubungan Antarsatuan Panjang

Contoh:

Latihan 6
a. Kerjakan soal-soal berikut!

3. Hubungan Antarsatuan Berat


Contoh:

Latihan 7
Isilah titik-titik berikut!

D. Hubungan Antarsatuan dalam Pemecahan Masalah


Contoh:

Latihan 8
Selesaikan soal-soal berikut!

Pembahasan
Latihan 1
1. Meteran pita / kain
2. Jam
3. Penggaris
4. Timbangan beras

Latihan 2
a.
1. Kelebihan 9 mm, berarti lebih dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 1 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 33 cm.
2. Kelebihan 8 mm, berarti lebih dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 1 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 14 cm.
3. Kelebihan 1 mm, berarti kurang dari 5mm. Maka dibulatkan menjadi 0 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 17 cm.
4. Kelebihan 4 mm, berarti kurang dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 0
cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 60 cm.
5. Kelebihan 8 mm, berarti lebih dari 5 mm. Maka dibulatkan menjadi 1 cm.
Jadi panjangnya dibulatkan menjadi 71 cm.
b.
1. 5kg
2. 16kg
3. 3kg
4. 3kg

Latihan 3
1. Kelebihan 20 menit, berarti kurang dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi
0 jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 2 jam.
2. Kelebihan 55 menit, berarti lebih dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi 1
jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 2 jam.
3. Kelebihan 49 menit, berarti lebih dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi 1
jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 7 jam.
4. Kelebihan 15 menit, berarti kurang dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi
0 jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 7 jam.
5. Kelebihan 35 menit, berarti lebih dari 30 menit. Maka dibulatkan menjadi 1
jam.
Jadi lama taksiran waktu menjadi 2 jam.

Latihan 4
1. Neraca
2. Timbangan
3. Stopwatch

Latihan 5
1. 3 x 60 menit = 180 menit
2. 2 x 60 menit = 120 menit + 10 menit = 130 menit
3. 60 menit = 1 jam
4. 120 menit = 2 jam, 60 menit = ½ jam. Total 2,5 jam
5. 4 x 60 detik = 240 detik
6. 2 x 7 hari = 14 hari
7. 48 : 24 = 2 hari
8. 7 x 7 hari = 49 hari
9. 28 : 7 = 4 minggu
10. 2 x 12 bulan = 24 bulan

Latihan 6
1. 9 x 10 cm = 90 cm
2. 15 x 10 cm = 150 cm
3. 25 x 100 cm = 2500 cm
4. 30 x 10.000 dm = 300.000 dm
5. 45 x 100.000 cm = 4.500.000 cm
6. 900 : 10 dm = 90 dm
7. 120 : 10 dm = 12 dm
8. 1.500 : 100 m = 15 m
9. 20.000 : 10.000 km = 2 km
10. 600.000 : 100.000 km = 6 km

Latihan 7
1. 3 x 10 = 30 ons
2. 8 x 10 = 80 ons
3. 8 x 1.000 = 8.000 gram
4. 15 x 10 = 150 ons
5. 7 x 100 = 700 gram
6. 4.200 : 10 = 420 kg
7. 5.000 : 1.000 = 5 kg
8. 7.200 : 100 = 72 ons
9. 5.400 : 10 = 540 kg
10. 30 x 100 = 300 gram

Latihan 8
1. 90 menit : 60 = 9/6 jam
2. ½ tahun x 12 = 6 bulan
3. 6 m + 4 m = 10 m , 10 x 10 dm=100 dm
4. 4 x 60 menit = 240 menit
5. 9 x 12 bulan = 108 bulan
6. 4 jam + 30 menit = 4,5 jam x 6 hari = 27 jam
7. 72 bulan : 12 = 6 tahun yang lalu.
BAB VI
Pecahan

A. Mengenal Pecahan
1. Mengenal Pecahan Sederhana

Latihan 1
Tuliskan nilai pecahan dari bagian yang diarsir!

2. Membaca dan Menuliskan Lambang Pecahan

Latihan 2
Kerjakan soal-soal berikut!

3. Menyajikan Nilai Pecahan

Latihan 3
Kerjakan soal berikut!

B. Membandingkan Pecahan Sederhana


1. Membandingkan Pecahan dengan Gambar

Pita Stella lebih pendek daripada pita Diva. Pita Diva lebih panjang daripada pita
Stella.
2 3 3
Ini menunjukkan bahwa pecahan 4 lebih kecil dari 4 atau pecahan 4 lebih besar
2
dari .
4
Contoh:

2. Membandingkan Pecahan dengan Garis Bilangan


Latihan 4
Tuliskan pecahan yang ditunjukkan pasangan gambar kemudian bandingkan
dengan : lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan!

C. Memecahkan Masalah yang Melibatkan Pecahan


Contoh:

Latihan 5
Kerjakan soal-soal berikut!
Pembahasan
Latihan 1
a. 1/3
b. ½
c. ¼
d. 1/6
e. 1/5
f. ¼
g. 2/12
h. 2/10
i. 2/8
j. 4/12
k. 4/10
l. 4/8

Latihan 2
1. 1 : 3 = 1/3 dibaca satu pertiga
2. 1 : 2 = ½ dibaca satu perdua

Latihan 3
a. 1/3
b. 4/6
c. 4/8
d. 2/3
e. 4/4
f. 4/1

Latihan 4
1. 2/4 sama dengan 2/4
2. 3/9 sama dengan 3/9
3. 2/2 lebih besar dari ½
4. 4/8 lebih kecil dari 5/8
5. 4/12 lebih kecil dari 5/12

Latihan 5
1. a. Satu durian berarti 4/4
Bagian Mia ¼
Bagian Roni ¾
b. ¾ lebih besar dari ¼ berarti Roni menerima bagian durian paling besar
Bagian wiwin 1/3
Bagian Tomas 2/3
1/3 lebih kecil dari 2/3 berarti Wiwin menerima bagian roti paling sedikit
2. Bagian mimin ¼kg
Bagian yuli ¾kg
Mimin : Yuli = ¼ : ¾ = 1:3
3. Tongkat nita 3/6 meter
Tongkat rina 2/6 meter
3/6 meter lebih panjang dari 2/6 meter berarti tongkat nita lebih panjang dari
rina
4. Ikan surya 2/8 kg
Ikan santi 3/8 kg
3/8kg lebih besar dibanding 2/8kg berarti ikan santi lebih banyak dari surya.
BAB VII
Bangun Datar

A. Menyelidiki Berbagai Bangun Datar


1. Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar

Gambar A, D, dan E adalah segitiga


Gambar B dan F adalah persegi
Gambar C dan G adalah persegi panjang

a. Menemukan Sifat-Sifat Segitiga


Lihatlah bangun datar berikut!

Bangun-bangun di atas adalah bangun datar segitiga.


Segitiga ada beberapa macam. Contohnya segitiga sama sisi, segitiga sama
kaki, dan segitiga siku-siku.

1) Segitiga ABC dinamakan segitiga sama sisi


Ciri-ciri segitiga sama sisi adalah:
- Mempunyai 3 buah sisi sama panjang, yaitu: panjang ruas garis AB =
BC = CA.
- Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar, yaitu: ∠ ABC = ∠ BCA =
∠CAB.
Jadi, segitiga sama sisi adalah segitiga yang sisi-sisinya sama panjang
dan besar sudutnya sama.

2) Segitiga DEF dinamakan segitiga siku-siku


Ciri segitiga siku-siku adalah salah satu sudutnya siku-siku, yaitu ∠ FDE.

3) Segitiga KLM dinamakan segitiga sama kaki


Ciri-ciri segitiga sama kaki adalah:
- Mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang, yaitu: panjang ruas garis
KM = LM.
- Mempunyai 2 buah sudut yang sama besar, yaitu: ∠ MKL = ∠ MLK.
Jadi, segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 sisi sama
panjang dan 2 sudut sama besar.

b. Menemukan Sifat-Sifat Persegi


Perhatikan bangun datar berikut!

Bangun datar ABCD di atas adalah persegi.


Ciri-ciri dari bangun datar persegi adalah:
1) Mempunyai 4 sisi atau ruas garis yang sama panjang, yaitu: panjang AB =
BC = CD = DA.
2) Mempunyai empat sudut yang sama besar, yaitu: ∠ ABC = ∠ BCD = ∠
CDA = ∠ DAB.
3) Kedua diagonalnya sama panjang, yaitu diagonal AC = diagonal BD.
Jadi, persegi adalah bangun datar segiempat yang panjang sisinya sama
panjang, keempat sudutnya sama besar dan kedua diagonalnya sama
panjang.

c. Menemukan Sifat-Sifat Persegi Panjang


Perhatikan bangun persegi panjang berikut!

Persegi panjang di atas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.


1) Mempunyai 4 sisi atau ruas garis, yaitu sisi AB, BC, CD, DA.
2) Mempunyai 2 sisi yang saling berhadapan sama panjang dan sejajar, yaitu
sisi AB = DC dan sisi AD = BC.
3) Keempat sudutnya sama besar, yaitu: ∠ ABC = ∠ BCD = ∠ CDA = ∠
DAB.
4) Kedua diagonalnya sama panjang, yaitu diagonal AC = BD.
Jadi, persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang panjang sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar, keempat sudutnya sama besar
dan kedua diagonalnya sama panjang.
2. Menggambar Bangun Datar
a. Menggambar Segitiga
Cara menggambar segitiga:
1) Buatlah tiga buah titik A, B, dan C!
2) Hubungkan masing-masing titik tadi!
3) Maka diperoleh segitiga ABC.
Contoh menggambar segitiga

b. Menggambar Persegi
Perhatikan cara menggambar persegi!

1) Buatlah ruas garis AB sepanjang 4 petak!


2) Buat ruas garis BC ke atas 4 petak!
3) Lanjutkan buat ruas garis CD ke kiri 4 petak!
4) Hubungkan titik DA!
Kamu telah selesai menggambar persegi ABCD.

c. Menggambar Persegi Panjang


Perhatikan cara menggambar persegi panjang!

1) Buatlah ruas garis AB sepanjang 5 petak!


2) Buat ruas garis BC ke atas 3 petak!
3) Lanjutkan buat ruas garis CD ke kiri 5 petak!
4) Hubungkan titik DA!
Kamu telah selesai menggambar persegi panjang ABCD.

B. Mengidentifikasi dan Menentukan Berbagai Besar Sudut


1. Menentukan Sudut dari Benda atau Bangun
Perhatikan gambar bangun berikut!

Bangun di samping dinamakan persegi panjang ABCD.


Persegi panjang mempunyai 4 sudut, yaitu sudut A,
sudut B, sudut C, dan sudut D.
Lambang sudut ditulis dengan tanda ∠. Jadi, sudut pada
persegi panjang itu adalah ∠ A, ∠ B, ∠ C dan ∠ D.

2. Sudut sebagai Daerah yang Dibatasi Dua Sinar


Perhatikan proses terbentuknya sudut berikut!

Misalkan sinar a dan sinar b saling berpotongan. Maka pada perpotongan kedua
garis tersebut akan membentuk sebuah sudut. Titik pertemuan kedua sinar itu
dinamakan titik sudut. Sedangkan sinar a dan sinar b dinamakan kaki sudut.
Perhatikan gambar berikut!

Jadi, sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang saling berpotongan.

Perhatikan gambar di atas!


Nama sudutnya adalah sudut CAB.
Titik sudutnya adalah titik A.
Kaki sudutnya adalah sinar AC dan sinar AB
Besar sudutnya 60° . Bagaimanakah cara mengukurnya?
3. Menurutkan Besar Sudut Menurut Ukurannya
Sudut ada yang berukuran besar. Ada yang berukuran
kecil. Bagaimana kamu dapat mengetahui besar
kecilnya sudut? Besar sudut ditentukan oleh jauh
dekatnya jarak dua sinar yang berpotongan. Semakin
jauh jarak dari kedua sinar yang berpotongan, maka
akan semakin besar sudutnya. Begitu sebaliknya
semakin dekat jarak kedua sinar yang berpotongan,
maka semakin kecil sudutnya

Untuk mengukur besar sudut, kita dapat menggunakan busur derajat. Cara
mengukur besar sudut dengan busur
derajat adalah sebagai berikut.
1) Tempelkan garis mendatar busur
derajat pada sinar AB!
2) Himpitkan titik tengah busur derajat
dengan titik sudut!
3) Lihatlah angka pada busur derajat
yang berimpit dengan sinar AC!
4) Ternyata sudut BAC 60° (60 derajat)!

4. Mengenal dan Membuat Jenis-Jenis Sudut


Jenis sudut ada beberapa macam. Berdasarkan besar sudutnya dikelompokkan
atas tiga macam, yaitu sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul.
a. Mengenal Sudut Siku-Siku
Perhatikan gambar sudut berikut!

Sinar-sinar yang membentuk kedua sudut di atas ada dua. Keduanya saling
tegak lurus di titik B dan E. Jika kita ukur dengan busur derajat, maka besar
sudut B dan E adalah 90° . Sudut yang besarnya 90° dinamakan sudut siku-
siku.

b. Mengenal Sudut Lancip


Perhatikan gambar sudut berikut!
Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik K dan P. Jika kita ukur dengan
busur derajat, maka besar sudut K dan P kurang dari 90° . Sudut yang besarnya
kurang dari 90° dinamakan sudut lancip.

c. Mengenal Sudut Tumpul


Perhatikan gambar sudut berikut!

Kedua gambar di atas membentuk sudut di titik G dan D. Besar sudut G dan
D jika kita ukur dengan busur derajat, besarnya lebih dari 90° dan kurang dari
180°. Sudut seperti itu dinamakan sudut tumpul.

5. Mengenal Sudut sebagai Jarak Putar


Perhatikan jam rumahmu!

Jarum jam selalu berputar. Jika kita amati, jarum pendek berputar dari angka 12
ke 1 ke angka 2, kemudian ke angka 3. Apabila diteruskan jarum jam berputar
ke angka 4, 5, 6 dan seterusnya. Jarum jam akhirnya kembali ke angka 12.
Perputaran dari angka 12 dan kembali ke angka 12 dinamakan satu kali putaran.
Perputaran tersebut membentuk sudut dengan besar 360°. Sudut yang terbentuk
karena berputarnya jarum jam dinamakan jarak putar. Jarak putar pada sebuah
jam dapat membentuk sudut-sudut berikut.
1) Besar sudut antara jarum panjang dan jarum pendek
adalah 30° .
Sudut tersebut dinamakan sudut lancip.

2) Besar sudut antara jarum panjang dan jarum pendek


yaitu 3 x 30° = 90° . Sudut tersebut dinamakan sudut
siku-siku.

3) Besar sudut antara jarum panjang dan jarum pendek


yaitu 5 x 30° = 150°. Sudut tersebut dinamakan sudut
tumpul.

4) Besar sudut antara jarum panjang dan jarum pendek


yaitu 6 x 30° = 180°. Sudut tersebut dinamakan sudut
lurus.

5) Besar sudut antara jarum panjang dan jarum pendek


yaitu 12 x 30° = 360°. Sudut tersebut dinamakan sudut
satu putaran penuh.

6. Cara Membuat Sudut


Kamu telah mengetahui bahwa sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua sinar.
Sekarang marilah kita membuat sudut dari jarak putar.
a. Membuat Sudut Satu Putaran Penuh
Perhatikan gambar jam di samping!
Jarum panjang pada jam di samping menunjukkan angka
12. Putarlah jarum panjang dari angka 12 hingga kembali
lagi ke angka 12. Maka jarum panjang membentuk sudut
satu putaran penuh. Besar sudut satu putaran penuh adalah
360°. Sudut ini terbentuk ketika pukul 12.00 atau 24.00.
b. Membuat Sudut Setengah Putaran
Perhatikanlah gambar jam di samping!
Gambar di samping menunjukkan perputaran jarum
panjang. Jarum panjang berputar dari angka 12 dan berhenti
di angka 6. Maka jarak putar jarum panjang tersebut
membentuk sudut setengah putaran.
1
Besar sudut 2 putaran adalah
1
× 360° = 180°
2
Sudut ini terbentuk ketika pukul 6.00 atau 18.00.

c. Membuat Sudut Seperempat Putaran


Perhatikan gambar jam di samping!
Gambar di samping menunjukkan perputaran jarum dari
angka 12 sampai angka 3. Maka jarak putar jarum panjang
tersebut membentuk sudut seperempat putaran.
1
Besar sudut 4 putaran adalah
1
× 360° = 90°
4
Sudut ini terbentuk ketika pukul 3.00 atau 15.00.
Ingatlah !
Sudut 1 putaran = 360°
1
Sudut 2 putaran = 180°
1
Sudut 4 putaran = 90°
Latihan
I. Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d. Kerjakan pada lembar
jawabanmu!
1. Segitiga disamping mempunyai ciri-ciri berikut, kecuali...
a. Semua sudutnya sama besar
b. Salah satu sudutnya siku-siku
c. Ketiga sisinya sama panjang
d. Jumlah sisinya ada tiga buah
2. Titik K, L, dan M jika dihubungkan akan membentuk bangun...
a. Segitiga siku-siku
b. Segitiga sama sisi
c. Segitiga sama kaki
d. Segitiga sembarang
3. Perhatikan gambar sudut disamping!
Sudut PQR disamping termasuk sudut...
a. Tumpul
b. Lancip
c. Siku-siku
d. Lurus
4. Jarum jam disamping membentuk sudut sebanyak ... putaran
a. Seperempat
b. Setengah
c. Tiga perempat
d. Satu
5. Jarum panjang jam berputar dari angka 12 sampai 5. Maka jarak putar
jarum jam adalah...
a. 90°
b. 120°
c. 150°
d. 180°
6. Besar sudut tumpul, yaitu...
a. Sama dengan 90°
b. Lebih kecil dari 90°
c. Lebih dari 90°
d. Antara 0° sampai 90°
7. Alat pengukur besar sudut adalah...
a. Busur panah
b. Busur derajat
c. Jangka
d. Mistar segitiga
II. Kerjakan dengan benar!
1. Gambarkanlah masing-masing satu buah sudut lancip, sudut tumpul, dan
sudut siku-siku!
2. Gambarkanlah bangun datar :
a. Segitiga sama kaki
b. Segitiga siku-siku
c. Persegi
3. Gambarkanlah jarum jam pada jam berikut!

Kunci Jawaban :
I.
1. B
2. D
3. A
4. A
5. c (5×30°=150°)
6. c
7. b

II.
1. Sudut lancip, sudut tumpul, sudut siku-siku

2. Segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, persegi

1 1
3. a. sudut 2 putaran b. sudut 4 putaran
BAB VIII
Keliling dan Luas Persegi serta Persegi Panjang

A. Menghitung Keliling Persegi dan Persegi Panjang


1. Menghitung Keliling Persegi
a. Menghitung Keliling Persegi dengan Menjumlahkan Sisi-Sisinya
Perhatikan persegi ABCD!
Persegi di samping mempunyai empat sisi, yaitu sisi AB,
BC, CD, dan DA.
Cara menghitung keliling persegi ABCD adalah dengan
menjumlahkan panjang sisi-sisinya. Maka keliling
persegi panjang ABCD = sisi AB + sisi BC + sisi CD +
sisi DA

Keliling persegi = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4

b. Menghitung Keliling Persegi dengan Rumus


Perhatikan persegi ABCD!
Persegi ABCD mempunyai empat buah sisi yang sama
panjang, yaitu sisi AB = sisi BC= sisi CD = sisi DA.
Keliling persegi panjang ABCD = sisi AB + sisi BC +
sisi CD + sisi DA. Karena keempat sisinya sama panjang
maka:
Keliling persegi = 4 x panjang salah satu sisinya.

Keliling persegi = 4 × panjang sisi

2. Menghitung Keliling Persegi Panjang


a. Menghitung Keliling Persegi Panjang dengan Menjumlahkan Sisi-Sisinya
Perhatikan gambar persegi panjang ABCD berikut.

Persegi panjang di atas mempunyai 4 sisi, yaitu sisi AB, BC, CD, dan DA.
Maka keliling dari persegi panjang ABCD = panjang (AB + BC + CD + DA).
Dari gambar terlihat:
Panjang sisi AB = 5 petak satuan
Panjang sisi BC = 3 petak satuan
Panjang sisi CD = 5 petak satuan
Panjang sisi DA = 3 petak satuan
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = 5 + 3 + 5 + 3 = 16 petak satuan.

Keliling persegi panjang = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4

b. Menghitung Keliling Persegi Panjang dengan Rumus


Perhatikan Kembali sisi-sisi persegi panjang

Sebuah persegi panjang mempunyai sisi panjang dan sisi lebar.


Maka keliling persegi panjang = sisi panjang + sisi lebar + sisi panjang + sisi
lebar
= (2 x sisi panjang) + (2 x sisi lebar).

Keliling persegi panjang = (2 x sisi panjang) + (2 x sisi lebar)


= 2 x (panjang + lebar)

B. Menggambar dan Membuat Bangun Persegi dan Persegi Panjang


1. Menggambar Persegi dan Persegi Panjang dengan Keliling Tertentu
a. Menggambar Persegi
Misalkan kita akan menggambarkan persegi dengan keliling 20 cm. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut.
Langkah 1
Menentukan panjang sisi-sisinya
Keliling persegi = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4.
Karena semua sisinya sama, maka keliling persegi = 4 x sisi.
Jika kelilingnya 16 cm, maka sisi-sisinya = 20 : 4 = 5 cm.

Langkah 2
Menggambarkan persegi sesuai ukuran
Dari perhitungan diperoleh:
Jika keliling persegi 20 cm, maka panjang sisi-sisinya 5 cm.
Perhatikan gambar di bawah!
b. Menggambar Persegi Panjang
Misalkan kita akan menggambarkan persegi panjang dengan keliling 16 cm.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Langkah 1
Menentukan ukuran sisi-sisi persegi panjang.
Perhatikan gambar berikut!

Keliling persegi panjang = sisi lebar + sisi panjang + sisi lebar + sisi panjang
= 2 sisi panjang + 2 sisi lebar
Jika kelilingnya = 16 cm, maka:
2 sisi panjang + 2 sisi lebar = 16 cm
Misalkan:
a. Jika sisi panjang 6 cm, maka 2 sisi lebar
= 16 cm – (6 x 12 cm) = 16 cm – 12 cm = 4 cm.
Jadi, sisi lebar persegi panjang = 4 : 2 = 2 cm.
b. Jika sisi panjang 5 cm, maka 2 sisi lebar
= 16 cm – (5 x 2 cm) = 6 cm.
Jadi, sisi lebar persegi panjang = 6 : 2 = 3 cm.

Langkah 2
Menggambarkan persegi panjang sesuai ukuran.
Dari perhitungan di atas diperoleh:
1. Jika sisi panjang 6 cm, maka sisi lebar = 2 cm
2. Jika sisi panjang 5 cm, maka sisi lebar = 3 cm
Gambar persegi panjangnya adalah sebagai berikut.

2. Membangun Bangun Datar Persegi dan Persegi Panjang


Kamu telah mengetahui cara menggambar bangun datar dengan keliling tertentu.
Sekarang marilah kita praktekkan dengan membuat bangun datar pada selembar
karton.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Jika bangun datar telah diketahui kelilingnya, maka carilah panjang sisi-
sisinya dengan cara yang telah kita pelajari! Jika ukuran sisi-sisinya telah kita
peroleh, maka gambarkanlah pada selembar karton. Cantumkan ukuran-
ukuran tersebut pada sisi-sisinya!
Selanjutnya, guntinglah di bagian tepinya. Perhatikan gambar berikut!

C. Menghitung Luas Pesegi dan Persegi Panjang


1. Menjelaskan Luas Daerah dari Bidang Datar
Perhatikan bangun-bangun datar berikut! Berapakah luasnya?

Bangun datar di atas dapat dicari luasnya. Caranya dengan menghitung semua
petak satuan yang ada.
Persegi A terdiri atas 4 petak. Maka luasnya adalah 4 petak satuan. Persegi
panjang B terdiri atas 6 petak. Maka luasnya adalah 6 petak satuan.
Jadi luas persegi dan persegi panjang sama dengan daerah dari bidang datar
tersebut.

2. Menaksir Luas Persegi dan Persegi Panjang dengan Menghitung Petak Satuan
Perhatikan gambar di bawah!

Berapakah luas bangun persegi panjang B? Untuk menaksir luasnya, perhatikan


langkah-langkah berikut.
a. Petak satuan yang ukurannya kurang dari setengah dihilangkan. Sedangkan
petak satuan yang ukurannya setengah atau lebih dibulatkan menjadi satu.
b. Dengan menghitung petak di atas diperoleh:
Petak utuh ada 6, petak > ½ ada 6 , dan petak < 1/2 ada 4 (dihilangkan).
Jadi, luas bangun B = 6 + 6 = 12 petak satuan.

3. Menemukan Luas Persegi dan Persegi Panjang


a. Menemukan Luas Persegi
Perhatikan gambar berikut!

Persegi ABCD dapat ditentukan dengan menghitung jumlah petak pada


daerah persegi. Jika kita hitung jumlah petak pada persegi ada 25. Maka luas
persegi tersebut adalah 25 petak satuan.
Luas persegi juga dapat dihitung dengan cara:
Menghitung jumlah petak ke arah mendatar, yaitu 5 petak satuan
Menghitung jumlah petak ke arah menurun, yaitu 5 petak satuan.
Mengalikan jumlah petak mendatar dengan jumlah petak menurun.
Maka luas persegi = jumlah petak mendatar x jumlah petak menurun
= 5 petak satuan x 5 petak satuan = 25 petak satuan
Karena jumlah petak menadatar dan jumlah petak menurun merupakan sisi-
sisi dari persegi, maka luas persegi = sisi x sisi

Luas persegi = sisi × sisi

b. Menemukan Luas Persegi Panjang


Perhatikan bangun persegi panjang berikut
P Q

S R
Persegi panjang PQRS di atas terdiri atas 45 petak. Maka luas persegi panjang
tersebut sama dengan 45 petak satuan.
Luas persegi panjang di atas juga dapat dihitung dengan cara:
Menghitung jumlah petak ke arah mendatar, yaitu sisi panjang.
Menghitung jumlah petak ke arah menurun, yaitu sisi lebar.
Mengalikan sisi panjang dengan sisi lebar, maka diperoleh luas.
Luas persegi panjang = panjang × lebar
Dari gambar di atas diperoleh panjang = 9 petak satuan, dan lebar = 5 petak
satuan.
Jadi, luas persegi panjang = panjang x lebar = 9 x 5 = 45 petak satuan.

D. Memecahkan Masalah yang Berhubungan dengan Keliling dan Luas


Contoh
Sawah Pak Ali berbentuk persegi panjang.Keliling sawah itu 160 m dan panjangnya
50 m. Carilah lebar dan luas sawah tersebut!
Jawab:
Mencari lebar:
Keliling = (2 x panjang) + (2 x lebar)
160 m = (2 x 50) + (2 x lebar)
160 m = 100 + (2 x lebar)
160 m – 100 m = (2 x lebar)
60 m = 2 x lebar
lebar = 60 : 2 = 30 m
Jadi, lebar sawah Pak Ali adalah 30 m.
Mencari luas:
Luas = panjang x lebar
= 100 m x 30 m = 3.000 m2
Jadi, luas sawah Pak Ali adalah 3.000 m2.

Ingatlah
Satuan baku luas antara lain: km2 (kilometer persegi), m2 (meter persegi), dm2
(desimeter persegi), dan cm2 (sentimeter persegi).

LATIHAN

I. Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d. kerjakan pada lembar jawabanmu!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah...
a. 24 cm
b. 48 cm
c. 34 cm
d. 84 cm
2. Luas taksiran persegi berikut adalah ... petak satuan
a. 12
b. 14
c. 13
d. 15
3. Luas persegi panjang di bawah ini adalah
a. 42 𝑐𝑚2
b. 56 𝑐𝑚2
c. 63 𝑐𝑚2
d. 72 𝑐𝑚2
4. Panjang persegi panjang 2 kali lebarnya. Jika lebar persegi panjang itu 6 cm,
maka kelilingnya adalah ... cm
a. 24
b. 36
c. 54
d. 60
5. Panjang persegi panjang 2 kali lebarnya. Jika luasnya 72 cm2, maka panjang
persegi panjang...
a. 6 cm
b. 8 cm
c. 9 cm
d. 12 cm

II. Jawablah dengan benar!


1. Kebun Pak Ahmad berbentuk persegi panjang. Panjangnya 64 m dan lebarnya
25 m. Berapakah keliling kebun tersebut?
2. Sebuah kebun berbentuk persegi dengan keliling kebun sebesar 32 cm.
Berapakah luas kebun tersebut ?
3. Papan catur berbentuk persegi dengan panjang sisi-sisinya 50 cm. Berapakah
keliling dan luasnya?
4. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Kelilingnya 150 m dan lebarnya 35
m. Hitunglah panjang tanah tersebut!
5. Gambarlah!
a. Persegi yang mempunyai keliling 16 cm! Tulis panjang sisi-sisinya!
b. Persegi panjang yang mempunyai luas 35 petak satuan!
IV
BAB I 4. Pecahan biasa ke persen
Pecahan biasa, misal ¹/₂
Bilangan Pecahan
Persen: 50%
5. Persen ke pecahan biasa
Pecahan adalah bentuk dari bilangan
rasional, yang mana merupakan sebuah Persen: 𝑎%
bilangan yang berbentuk 𝑎/𝑏.
Pecahan biasa: 𝑎/100
dengan:
6. Pecahan biasa ke persen
b tidak sama dengan nol (b ≠ 0).
Pecahan biasa: ¹/₃
𝑎 disebut pembilang
Persen, misal ³/₅ x 100=60%
b disebut penyebut

Operasi Hitung pada Bilangan


Jenis-jenis Pecahan Pecahan
1. Pecahan biasa, misal 1/2, 2/3, 3/4, Untuk menjumlahkan atau
... mengurangkan pecahan yang kedua
2. Pecahan campuran, misal 2¹/₂ , penyebutnya berbeda maka harus
3⁵ /₆ , ... mengubah atau menyamakan
3. Pecahan desimal, misal 0,5; 0,76; penyebutnya terlebih dahulu. Hal ini
... dikarenakan bilangan pecahan tidak
4. Persen, misal 15%, 68%, 49%, ... bisa dijumlahkan atau dikurangkan
5. Permil, 125 ⁰ /₀ secara langsung apabila penyebutnya
berbeda nilai
1. Penjumlahan
Mengubah Bentuk Pecahan ke Berikut ini rumus penjumlah pada
Pecahan Lain bilangan pecahan
1. Pecahan biasa ke pecahan 𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑏 𝑐𝑥𝑑 𝑎𝑑 + 𝑐𝑏
campuran + = + =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑 𝑏𝑥𝑑 𝑏𝑑
Pecahan biasa, misal ¹⁶ /₃
2. Pengurangan
Pecahan campuran: 5 ¹/₃ Berikut ini rumus pengurangan
pada bilangan pecahan
2. Pecahan campuran ke pecahan 𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑏 𝑐𝑥𝑑 𝑎𝑑 − 𝑐𝑏
biasa − = − =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑 𝑏𝑥𝑑 𝑏𝑑
Pecahan campuran: a ᵇ/c
3. Perkalian
Pecahan biasa: [(axc)+b]/c Berikut ini rumus perkalian pada
3. Pecahan biasa ke desimal bilangan pecahan
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑐
+ =
Pecahan biasa, misal ²/₅ 𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑
Pecahan desimal: ²/₅ =0,4
4. Pembagian a. 46,95 c. 36,95
Berikut ini rumus pembagian pada b. 47,95 d. 37,95
bilangan pecahan 10. Hasil dari 4325 + 25% adalah ....
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑥𝑑 a. 4,35 c. 4,55
: = 𝑥 =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑥𝑐 b. 4,37 d. 4,77
3 2 3
11. 5 + 3 𝑥 5 = ⋯

LATIHAN SOAL a. 1,35 c. 1,55


4 7 b. 1 d. 1,77
1. Hasil penjumlahan dari + 9 adalah 3 3 2
7 12. 3,5 ÷ 4 + 3 5 𝑥 3 = ⋯
.... 1 4
a. 16
22 22
c. 1 63 a. 7 15 c. 7 15
6 1
21
b. 2 18
21
d. 2 18 b. 5 15 d. 5 3
2 3
2. Hasil dari 1 3 + 5 5 adalah ....
19 4
a. 7 15 c. 7 15
6 1
b. 5 15 d. 5 3
1 7 2
3. + 3 8 + 3 =….
4
5 9
a. c. 1 24
24
1 19
b. d. 4 24
24
6
4. Hasil dari 11 + 75% adalah ....
13 1
a. 1 44 c. 1 44
13 1
b. 1 11 d. 1 22
5. Hasil dari 83% + 4,76 adalah ….
a. 5,59 c. 4,37
b. 4,55 d. 4,77
6. Tutik mempunyai tiga utas tali
dengan panjang 425 cm, 52,8 dm,
dan 4,6 m. Panjang tali Tutik
semuanya adalah .... m
a. 14,11 c. 14,13
b. 14,2 d. 14,1
7
7. Hasil pengurangan dari 4,2 − 8
adalah ....
a. 1,137 c. 3,325
b. 2,025 d. 3,4
8. 81,24 - – 20% = ....
24 6
a. 60 100 c. 80 25
14 6
b. 70 25 d. 81 25
9. 63,05 + n = 100 Nilai n adalah ....
PEMBAHASAN Jawaban: C

Pembahasan Soal Nomor 1 Pembahasan Soal Nomor 8


4 7 36 49 85 22 4 8124 4 20
+ = + = =1 81,24 − − 20% = − −
7 9 63 63 63 63
5 100 5 100
Jawaban: C 8124 80 20
= − −
Pembahasan Soal Nomor 2 100 100 100
2 3 5 28 25 84 109 4 8024 24
1 +5 = + = + = =7 = = 80
3 5 3 5 15 15 15 15 100 100
Jawaban: C 6
= 80
25
Pembahasan Soal Nomor 3
1 7 2 1 31 2 6 93 16
Jawaban: C
4
+38 +3 = 4 + 8
+ 3 = 24 + 24 + 24 =
115 19 Pembahasan Soal Nomor 9
=4
24 24
63,05 + n = 100
Jawaban: D
n = 100 – 63,05
Pembahasan Soal Nomor 4
n = 36,95
6 6 75 6 3 24
+ 75% = + = + = +
11 11 100 11 4 44 Jawaban: C
33 57 13
= 44 = 1 44
44 Pembahasan Soal Nomor 10
Jawaban: A 3 3 25
4 + 25% = 4 +
Pembahasan Soal Nomor 5 25 25 100
12 25
83% + 4,76 = 0,83 + 4,76 = 5,59 =4 +
100 100
Jawaban: A
37
=4 = 4,37
Pembahasan Soal Nomor 6 100
425 𝑐𝑚 = 4,25 𝑚 Jawaban : B

52,8 𝑑𝑚 = 5,28 𝑚 Pembahasan Soal Nomor 11

4,6 𝑚 = 4,6 𝑚 + 3 2 3 3 2 3 3 6
+ 𝑥 = +[ 𝑥 ] = +
5 3 5 5 3 5 6 15
14,13 𝑚
9 6 15
Jawaban: A = 𝑥 = =1
15 15 15
Pembahasan Soal Nomor 7 Jawaban: B
7 7 875 Pembahasan Soal Nomor 12
8
jadikan pecahan desimal. 8
= 1000 =
0,875 1 3 3 2 7 3 18 2
3 ÷ +3 𝑥 = [ ÷ ]+[ 𝑥 ]
2 4 5 3 2 4 5 3
4,200
7 4 18 2
0,875 – = [ 𝑥 ]+[ 𝑥 ]
2 3 5 3
3,325
14 12 70 36
= + = +
3 4 15 15
106 1
= =7
15 5
Jawaban: A
BAB II Contoh:
3 x (5 − 4) = (3 x 5) − (3 x 4)
Jumlah, Selisih, Hasil Kali,
Hasil Bagi = 15 − 12 = 3

Sifat Operasi Hitung Membandingkan dan


Komutatif (Sifat Pertukaran) Mengurutkan Bilangan
Bilangan ribuan
Penjumlahan (𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎)
Contoh: 1563
Contoh:
ANGKA NILAI NILAI
3 + 7 = 7 + 3 = 10 ANGKA TEMPAT
Perkalian (𝑎 × 𝑏) = (𝑏 × 𝑎) 1 1000 Ribuan
5 500 Ratusan
Contoh:
6 60 Puluhan
3 × 7 = 7 × 3 = 21 3 3 Satuan

Asosiatif (Sifat Pengelompokan) Membandingkan bilangan

Penjumlahan Contoh: 1563 < 1922 < 2536


(1563 lebih kecil dari 1922 lebih
((𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)) kecil dari 2563)
Contoh: Mengurutkan bilangan
(2 + 5) + 7 = 2 + (5 + 7) = 14 Contoh: 1536,1922,2536 (urutan
Perkalian bilangan dari terkecil sampai
terbesar)
((𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐))

Contoh:
Perkalian dan Pembagian Operasi
(2 × 5) × 7 = 2 × (5 × 7) = 70 Perkalian
Distributif (Sifat Penyebaran) Perkalian sebagai Penjumlahan
Berulang
Perkalian terhadap penjumlahan
Contoh:
(𝑎 × (𝑏 + 𝑐)) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)
4 × 17 = 17 + 17 + 17 + 17 = 68
Contoh:
Perkalian Langsung (Sifat
3 × (5 + 4) = (3 × 5) + (3 × 4) Komutatif)
= 15 + 12 = 27 Contoh:
Perkalian terhadap pengurangan 4 × 17 = 17 × 4 = 68
(𝑎 × (𝑏 − 𝑐)) = (𝑎 × 𝑏) − (𝑎 × 𝑐) Perkalian bersusun
contoh:
Contoh: 1 7 sisa:2 Pembulatan dan Penaksiran
Pembulatan bilangan ke satuan
4
terdekat
1) Jika angka tersebut kurang dari
5 (1,2,3,4) maka bilangan
Operasi Pembagian dibulatkan ke bawah
Pembagian tanpa sisa (dihilangkan)
Contoh: 45 ÷ 9 = 5 Contoh: 5,2 (angka 2 kurang
Pembagian Bersisa dari 5, maka dibulatkan ke
bawah) 5,2 dibulatkan menjadi
Contoh: 5
30 ÷ 4 = 7 (sisa 2) = 7 2⁄30 = 7 2) Jika angka tersebut sama
1⁄15 (pecahan campuran) dengan atau lebih dari 5
(5,6,7,8,9) maka bilangan
dibulatkan ke atas (satuan
ditambah 1)
Operasi Hitung Campuran
Operasi penjumlahan dan Contoh: 6,8 (angka 8 lebih dari
pengurangan 5, maka dibulatkan ke atas) 6,8
dibulatkan menjadi 7
Contoh:
375 + 21 − 75 = (375 + 21) − 75 Menaksir Hasil Operasi Hitung
= 396 − 75 = 321 Dua Bilangan
1) Taksiran atas (membulatkan
Operasi perkalian dan pembagian bilangan ke atas)
Contoh : 30 : 6 x 3 = (30:6) x 3 = Contoh:
5 x 3 = 15
Tentukan hasil operasi hitung
Operasi 23 x 37!
penjumlahan/pengurangan dan
perkalian/pembagian 23 dibulatkan menjadi 30, 37
dibulatkan menjadi 40
Perkalian/pembagian harus
dikerjakan terlebih dahulu Jadi taksiran 23 x 37 = 30 x 40
= 1200
Contoh :
2) Taksiran bawah (membulatkan
183 + 7 × 11 = 187 + (7 × 11) bilangan ke bawah)
= 187 + 77 = 264 Contoh:
523 − 25 ÷ 5 = 523 − (25 ÷ 5) Tentukan hasil operasi hitung
= 523 − 5 = 518 23 x 37!
23 dibulatkan menjadi 20, 37
dibulatkan menjadi 30
Jadi taksiran 20 x 30 = 600
3) Taksiran terbalik (1 penggaris = 1 x Rp
(membulatkan sesuai aturan 2.400 = Rp 2.400)
pembulatan)
Jadi Amel dan ibunya akan
Contoh: membayar dikasir sebesar = Rp
14.200
Tentukan hasil operasi hitung
23 x 37
23 dibulatkan menjadi 20, 37
dibulatkan menjadi 40
Jadi taksiran 20 x 40 = 800

Menaksir Harga Kumpulan


Barang
Untuk penaksiran harga kumpulan
barang dapat dilakukan dengan
pembulatan ke ratusan terdekat.
Contoh:
Amel dan ibunya membeli alat tulis
di sebuah toko sebagai berikut : buku
2, pensil 2, dan penggaris 1. Harga
setiap barang berturut-turut buku Rp
3.675, pensil Rp 2.150, dan
penggaris Rp 2.350. Berapa kira-kira
Amel dan ibunya akan membayar di
kasir?
Jawab :
Taksiran harga sebagai berikut:
Buku = Rp 3.675 ditaksir Rp 3.700
(2 buku = 2 x Rp 3.700 = Rp
7.400)
Pensil = Rp 2.150 ditaksir Rp 2.200
(2 pensil = 2 x Rp 2.200 =
Rp 4.400)
Penggaris = Rp 2.350 ditaksir Rp
2.400
b. 10.488
c. 11.568
d. 11.488
7. 588 ÷ 12 = ⋯
Hasil dari operasi hitung pembagian
LATIHAN SOAL
di atas adalah …
1. Sifat distributif dari 12 × (10 + 24) a. 38
yang benar adalah … b. 48
a. 12 × 10 × 24 c. 39
b. 24 + 10 × 24 d. 49
c. (12 × 10) + (12 × 24) 8. Ibu membuat 20 dus kue kering
d. (12 + 10) × (12 + 24) untuk dijual. Setiap dus berisi 9
2. Semua bilangan yang ditambahkan 0 toples. Kue tersebut akan diantarkan
maka hasilnya adalah … oleh pegawai kepada para pembeli.
a. Tetap bilangan itu sendiri Setiap pegawai hanya bisa mengantar
b. Ada tambahan 0 di belakang 12 toples saja. Berapa pegawai yang
bilangan diperlukan untuk mengantar semua
c. Bilangan itu menjadi 10 kali lipat kue tersebut?
d. Terdapat tanda 0 dan koma di a. 14
depan b. 15
3. 21.123, 21.029, 21.032, 21.119, 21.141 c. 24
Bilangan di atas yang paling kecil d. 25
adalah … 9. Dalam sebuah ujian matematika
a. 21.123 terdapat 30 soal. Jawaban benar
b. 21.029 bernilai 3, jawaban salah bernilai -2,
c. 21.032 dan tidak dijawab bernilai -1. Dodi
d. 21.119 menjawab soal benar 3 kali dari soal
4. Selisih nilai angka 7 dan 5 pada salah, dan soal yang tidak dijawab
bilangan 759.034 adalah … adalah soal nomor 20 dan 26. Berapa
a. 650 jumlah nilai yang didapat Dodi?
b. 6.500 a. 45
c. 65.000 b. 46
d. 650.000 c. 47
5. Perkalian 13 x 26 = 338 jika diubah d. 48
menjadi operasi pembagian menjadi 10. Dika mempunyai 8 kotak perangko
… yang setiap kotaknya berisi 125
a. 26 ÷ 13 = 2 perangko. Sedangkan Deni
b. 26 ÷ 12 = 338 mempunyai 5 kotak perangko yang
c. 338 ÷ 26 = 13 setiap kotaknya berisi 205
d. 13 ÷ 338 = 26 perangko. Jadi jumlah perangko
6. 23 × 456 = ⋯ Deni adalah …
Hasil dari operasi hitung perkalian di a. Lebih sedikit dari Dika
atas adalah … b. Lebih banyak dari Dika
a. 10.378 c. Sama dengan Dika
d. Hampir melebihi Dika Satu pegawai hanya bisa membawa
12 toples
Ditanya:
Berapa pegawai yang diperlukan
Jawab :
PEMBAHASAN Jumlah pegawai yang dibutuhkan =
1. Sifat distributif 180 : 12
12 × (10 + 24) = (12 × 10) + (12 × 24) Ubah ke dalam pembagian bersusun
2. Semua bilangan yang ditambahkan 0 15
12
maka hasilnya tetap bilangan itu √180
sendiri 12

3. Bilangan-bilangan tersebut jika
60
diurutkan 60
21.029, 21.032, 21.119, 21.123, 21.141 −
Jadi bilangan terkecil adalah 21.029 0
4. 759.034 9. Diketahui:
Selisih angka 7 dan 5 pada bilangan Jumlah soal = 30
di atas yaitu 700.000 − 50.000 = Nilai benar = 3
650.000 Nilai salah = -2
5. 13 x 26 = 338 Nilai tidak dijawab = -1
Jika diubah ke dalam operasi Tidak dijawab = nomor 20 dan 26 (2
pembagian adalah 338 ÷ 26 = 13 soal)
6. 23 × 456 = 456 × 23(sifat komunitatif) Ditanya:
Ubah ke dalam perkalian bersusun Berapa total nilai Dodi?
456 Jawab:
23
Misal:
×
1368 x = benar
912 y = salah
+ z = tidak dijawab
10488 z = 2 (jumlah soal yang tidak
Jadi hasil dari 23 × 456 adalah dijawab adalah 2)
10.488 x = 3y (jumlah benar adalah tiga kali
7. 588 ÷ 12 = ⋯ jumlah salah)
Ubah ke dalam pembagian bersusun 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 30
49 𝑥 + 𝑦 + 2 = 30 (substitusi nilai z)
12
√588 𝑥+𝑦 = 30 − 2
48 𝑥+𝑦 = 28
− 3𝑦 + 𝑦 = 28 (substitusi nilai x)
108 4𝑦 = 28
108 𝑦 =7

0 Maka 𝑥 = 3𝑦 = 3 × 7 = 21
Jadi 588 ÷ 12 = 49 Jadi total nilai Dodi adalah
8. Diketahui: = 3𝑥 + (−2𝑦) + (−𝑧) (benar = 3, salah = -
Jumlah kue = 20 dus (setiap dus 2, tidak dijawab = -1)
berisi 9 toples) = 20 x 9 = 180 toples = (3 × 21) + (−2 × 7) + (−1 × 2)
= 63 + (−14) + (−2)
= 47
Jadi nilai total yang didapat Dodi
adalah 47
10. Perangko milik Dika = 8 kotak
(setiap kotak berisi 125 perangko)
= 8 × 125
= 1000 perangko
Perangko milik Deni = 5 kotak
(setiap kotak
berisi 205)
= 5 × 205
= 1025
perangko
Jumlah perangko Deni >
jumlah perangko Dika
Jadi jumlah perangko Deni
lebih banyak dari jumlah
perangko Dika
BAB III 5 dan seterusnya itulah
dinamakan bilangan asli.
KPK dan FPB
6:1=6
6:2=3
Faktor dan Kelipatan Suatu
6:3=2
Bilangan
6 :4 = 1,5 (bukan faktor bilangan)
Faktor suatu bilangan merupakan
suatu bilangan yang membagi 6 : 5 = 1,2 (bukan faktor
bilangan lain menghasilkan bilangan bilangan)
asli. Misalnya bilangan 10 dibagi 2.
6:6=1
Jadi, faktor adalah 2. Karena
bilangan yang membagi adalah 2. Atau dengan cara
Bilangan yang membaginya harus
bilangan asli. Kalau hasil 6
bilangannya decimal atau pecahan, 6
1
apakah yang membaginya termasuk
faktor? TIDAK, bilangan harus 2 3
mendapatkan bilangan asli.
Ruas kiri dan ruas kanan adalah
Contoh bilangan tidak termasuk bilangan-bilangan aslli yang jika
faktor bilangan : dikalikan ruas kiri dan ruas
kanannya hasilnya adalah
10 : 3 = 3,333 atau 3 1/3 (maka 3
6(angka yang ditanyakan).
bukanlah faktor dari 10)
Dari hasil di atas, faktor dari 6
adalah 1,2,3, dan 6.
APAKAH PERBEDAAN
Mencari kelipatan suatu bilangan
KELIPATAN SUATU BILANGAN
DENGAN FAKTOR SUATU Kalikan bilangan tersebut dengan
BILANGAN? bilangan berurutan
Kelipatan bilangan ditentukan Contoh: Tentukan kelipatan dari
dengan cara mengalikan bilangan 4!
tersebut. Sedangkan faktor sutau
bilangan ditentukan dengan cara 1x4=4
membagikan bilangan tersebut. 2x4=8
3 x 4 = 12
Mencari faktor suatu bilangan 4 x 4 = 16
Misalnya angka 6 5 x 4 = 20
Kita bagi bilangan 6 dengan …
bilangan asli dengan berurutan.
Tahukan bilangan asli. 1, 2, 3, 4, Jadi, kelipatan dari 4 adalah
4,8,12,16,20, dan seterusnya.
Kelipatan dan Faktor Tentukan KPK dari 12 dan 16!
Persekutuan
Jawab:
Kelipatan Persekutuan (KP)
CARA I
Kelipatan Persekutuan (KP) dari
dua bilangan adalah kelipatan K12 = 12, 24, 36, 48, 60, …
dari dua bilangan tersebut yang
K16 = 16, 32, 48, 64, …
sama.
KPK dari 12 dan 16 adalah 48
Contoh: kelipatan dari 4 dan 6
CARA II
K4 = 4, 8, 12, 16, 20, 14, …
Menggunakan pohon factor
K6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, …
12
KP 4 dan 6 = 12, 24, 36, …
2 6
Faktor Persekutuan (FP)
2 3
Faktor Persekutuan (FP) dari dua
bilangan adalah faktor dari dua 12 = 22 × 3
bilangan tersebut yang sama.
16
Contoh: faktor persekutuan dari
2 8
30 dan 18
2 4
F30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30
2 2
F18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18
FP 30 dan 18 = 1, 2, 3, 6 16 = 24
KPK dari 12 dan 16 = 24 × 3

Menentukan Kelipatan Terkecil = 2 × 2 × 2 × 2 × 3 = 48


(KPK)
Langkah-langkah menentukan Faktor Persekutuan Terbesar
kelipatan persekutuan terkecil (FPB)
(KPK) dari dua bilangan adalah :
Langkah-langkah menentukan
Menentukan kelipatan dari faktor persekutuan terbesar (FPB)
masing-masing bilangan. dari dua bilangan adalah:
Menentukan kelipatan
persekutuan dari dua bilangan Menentukan faktor dari masing-
tersebut. masing bilangan.
Menentukan kelipatan Menentukan faktor persekutuan
persekutuan yang nilainya paling dari dua bilangan tersebut.
kecil Menentukan faktor persekutuan
yang nilainya paling besar.
Contoh:
Contoh:
Tentukan FPB dari 15 dan 20! Jadi mereka akan berenang
bersama 6 hari lagi.
Jawab:
2) Ibu mempunyai 16 apel dan 40
CARA I
jeruk. Ibu akan memasukkan
F15 = 1, 3, 5, 15 buah-buahan tersebut dalam
beberapa kantong plastik. Isi
F 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20 setiap plastik sama. Berapa
FP 15 dan 20 = 1, 3, 5. jumlah plastik terbanyak yang
dibutuhkan Ibu?
FPB 15 dan 20 = 5 Penyelesaian:
CARA II Masalah di atas diselesaikan
dengan FPB
Menggunakan pohon faktor 16
15 2 8
2 4
3 5 2 2
15 = 3 × 5 16 = 24
20 40
2 10 2 20
2 5 2 10
20 = 22 × 5 2 5
FPB dari 15 dan 20 = 5 20 = 23 × 5
FPB dari 16 dan 40 = 23 = 8
Menyelesaikan Masalah yang Jadi, jumlah plastik terbanyak
Berkaitan dengan KPK dan FPB yang dibutuhkan ibu adalah 8.
1) Nanda dan Dian suka berenang.
Nanda berenang setiap 6 hari
sekali, sedangkan Dian berenang
setiap 3 hari sekali. Jika hari ini
mereka berenang bersama,
berapa hari lagi mereka akan
berenang bersama?
Penyelesaian:
Masalah di atas diselesaikan
dengan KPK
6
2 3
KPK = 2 × 3 = 6
c. 6850
d. 6840
8. Irma menabung setiap 6 hari sekali
SOAL LATIHAN dan Ratna menabung setiap 5 hari
sekali. Jika mereka menabung
1. Bilangan kelipatan 4 antara 12 dan bersama-sama pada tanggal 8
25 adalah … Januari 2019, mereka akan
a. {16,20,24,28} menabung Bersama-sama lagi pada
b. {16,21,24} tanggal …
c. {16,20,24} a. 4 Februari 2019
d. {16,20,25} b. 5 Februari 2019
2. Faktor dari bilangan 42 adalah … c. 6 Februari 2019
a. 1,2,3,6,7,16,21,42 d. 7 Februari 2019
b. 1,2,3,4,6,7,16,21,42 9. FPB dari 16 dan 24 adalah …
c. 1,2,3,4,6,7,12,16,21,42 a. 8
d. 1,2,3,7,16,21,42 b. 4
3. KPK dari bilangan 4 dan 8 adalah c. 2
… d. 1
a. 2 10. Pak bayu memiliki 64 buah Apel
b. 4 dan 48 buah jeruk. Kedua buah
c. 23 tersebut akan diagikan kepada
d. 22 temannya sama banyak. Berapa
4. Banyaknya kelipatan persekutuan banyak teman Pak Bayu yang
dari 2 dan 5 yang kurang dari 50 dapat menerima kedua buah
adalah … tersebut?
a. 6 a. 14
b. 5 b. 15
c. 4 c. 16
d. 3 d. 17
5. Banyaknya bilangan yang
merupakan faktor dari 44 adalah …
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
6. Faktor persekutuan dari 12 dan 18
adalah …
a. {1,2,3,6}
b. {1,2,3,4}
c. {1,2,4,6}
d. {1,2,3,9}
7. KPK dari bilangan 72 dan 95 adalah

a. 6800
b. 6845
PEMBAHASAN 6. Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12
12
1. Bilangan kelipatan 4 adalah 4, 8, 12,
16, 20, 24, 28, 32, 36, 40 1 12
Bilangan kelipatan 4 diantara 12 dan 2 6
12 adalah 16, 20, dan 24 4
3
2. Faktor dari bilangan 42 yaitu
Faktor dari 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 12
42
18
1 42
1 18
2 21
2 9
3 14
3 6
6 7
Faktor Persekutuan 12 dan 18 = 1, 2,
Jadi faktor dari 42 yaitu {1, 2, 3, 6, 3, 6
7, 14, 21, 42} 7. Pohon faktor dari 72 dan 95 adalah
3. Pohon faktor dari 4 dan 8 adalah sebagai berikut
sebagai berikut 72
4 2 36
2 2 2 18
4 = 22 2 9
3 3
8
72 = 23 × 33
2 4
95
2 2
5 19
8 = 23
95 = 5 × 19
KPK dari 4 dan 8 = 23 = 8
KPK dari 72 dan 95 = 23 × 33 ×
4. Kelipatan 2 kurang dari 50 = 2, 4, 6, 5 × 19
8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26,
28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 44, 46, 8. Menggunakan KPK dari 5 dan 6
48 Pohon faktor dari 6 adalah sebagai
Kelipatan 5 kurang dari 50 = 5, 10, berikut
15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 6
Kelipatan Persekutuan (KP) = 10, 2 3
20, 30, 40 (ada 4) 6=2×3
5. Faktor dari 44
44 5
1 44 KPK dari 5 dan 6 = 2 × 3 × 5 = 30
2 22

4 11
Jadi faktor 44 yaitu 1, 2, 4, 11, 22,
44 (ada 6)
9. Pohon faktor dari 16 dan 24 sebagai
berikut
16
2 8
2 4
2 2
16 = 24
24
2 12
2 6
2 3
24 = 23 × 3
FPB dari 16 dan 24 = 23 = 8
10. Menggunakan FPB
Pohon faktor dari 64 dan 48
sebagai berikut
64
2 32
2 16
2 8
2 4
2 2
6
64 = 2
48
2 24
2 12
2 6
2 3
4
48 = 2 × 3
FPB dari 64 dan 48 = 24 = 16
Jadi teman Pak Bayu yang dapat
menerima kedua buah tersebut
adalah 16 orang.
BAB IV
Pengukuran

Memilih Alat Ukur Panjang


Sesuai dengan Benda yang Diukur
Meteran dan penggaris digunakan
sebagai alat untuk mengukur
panjang, lebar, dan tinggi suatu
benda atau bangun. Bentuk meteran Satuan Baku Panjang dan Hubungan
bermacam-macam, antara lain di antaranya
berikut. Satuan ukuran baku yang digunakan
untuk mengukur panjang adalah km,
Meteran Pita
hm, dam, m, dm, cm, dan mm.
Meteran pita digunakan untuk
Perhatikan diagram tangga satuan
mengukur panjang dan lebar
panjang berikut agar kamu
lembaran kain dan sering
memahami satuan ukuran baku
digunakan oleh penjahit.
panjang.

Meteran rol besar


Meteran rol besar biasa
digunakan sebagai alat untuk
mengukur panjang dan lebar
tanah.
Untuk menghafal anak tangga ini
bisa dengan : Kupu-kupu Hijau DAn
Mawar Di Motif Cangkir Minuman

Diagram tangga di atas merupakan


satuan baku panjang. Nilai satuan
ukuran panjang yang berada di suatu
Meteran saku (rol kecil)
tingkat, lebih panjang dibandingkan
Meteran saku (rol kecil)
dengan nilai satuan yang berada di
digunakan untuk mengukur
bawahnya. Diagram tangga di atas
bangun atau benda yang
berarti: setiap turun satu tangga
panjangnya kurang dari 10 meter.
dikalikan 10 dan setiap naik satu
Orang yang sering menggunakan
tangga dibagi 10.
alat ini adalah tukang bangunan.
Berdasarkan diagram di atas, maka
Alat ini dinamakan meteran saku,
diperoleh hubungan sebagai berikut.
karena dapat dimasukkan ke
1 km = 10 hm
dalam saku dan dibawa ke mana-
1 hm = 100 m = 10 dam
mana.
1 dam = 1.000 cm = 100 dm = 10 m
Dan seterusnya.
Neraca seperti gambar diatas
Operasi Hitung satuan Panjang
digunakan untuk menimbang
Berdasarkan hubungan antara satuan
berat kotor benda, seperti padi,
panjang, kita dapat
beras, tepung, dan benda-benda
memanfaatkannya untuk
basah, seperti minyak kelapa,
menyelesaikan masalah dalam
gabah, dan lain-lain.
kehidupan sehari-hari, antara lain
Neraca Hybrid
berikut.
Contoh:
20 dm + 0,1 hm = … m
Kita harus ubah semua ke dalam m
(meter) sesuai yang diminta
20 dm = 2 m
0,1 hm = 10 m
20 dm + 0,1 hm = 2 m + 10 m =
12m

Neraca di atas berfungsi untuk


Pembulatan dan Penaksiran Hasil
menimbang berat kotor benda.
Pengukuran Panjang
Neraca ini digunakan di pasar,
Contoh:
pabrik, tempat pengolahan, dan
a) Panjang sebuah tongkat diketahui
lain-lain.
134 cm. Taksiran terdekat untuk
Neraca Berat Bayi
panjang tongkat adalah 130 cm.
b) Panjang sebuah tali sepatu
diketahui 55 cm. Taksiran
terdekat untuk panjang tali sepatu
adalah 60 cm.

Neraca seperti gambar diatas


Memilih Alat Ukur Berat sesuai
digunakan untuk menimbang
dengan Benda yang Diukur
berat badan bayi. Alat ini sering
Neraca pada umumnya digunakan
dijumpai di rumah sakit,
untuk menimbang berat suatu benda.
puskesmas, posyandu, dan rumah
Penggunaan neraca disesuaikan
bersalin.
menurut besar kecilnya benda yang
Neraca Berat Badan
ditimbang.
Berikut ini adalah macam-macam
neraca:
Neraca Gantung
Neraca seperti gambar di atas Diagram tangga di atas memiliki
digunakan untuk menimbang arti: setiap turun satu tangga
berat badan. dikalikan 10 dan setiap naik satu
Neraca Pasar tangga dibagi 10.
Selain satuan berat di atas, masih
ada beberapa satuan berat yang lain,
seperti ton, kuintal, pon, dan ons.
Perhatikan hubungan antarsatuan
berat di bawah ini.
Neraca seperti gambar di atas 1 kuintal = 100 kg
digunakan untuk menimbang 1 ton = 10 kuintal = 1.000 kg
berat antara 1 kg dan 5 kg, seperti 1 kg = 2 pon = 1.000 g = 10 hg = 10
bumbu dapur, minyak kelapa, ons
beras, dan gula. Alat ini 1 pon = 5 ons = 500 g = 0,5 kg
digunakan dalam perdagangan. 1 ons = 100 g = 10 dag = 1 hg = 0,1
Neraca Perhiasan kg
1 g = 100 cg = 1.000 mg

Operasi Hitung Satuan Berat


Contoh:
1) 3 kg = ... hg
Neraca seperti gambar diatas 2) 5 kg = ... pon
digunakan untuk menimbang
Jawab:
perhiasan. Alat ini dijumpai di
toko-toko perhiasan. 1) 3 kg = 3 x 10 (karena dalam
tangga satuan berat kg turun satu
tangga menuju hg)
Satuan Baku Berat
= 30 hg
Untuk menimbang berat suatu benda
digunakan satuan ukuran berat, yaitu 2) 5 kg = 5 x 2 (karena 1 kg = 2
ton, kuintal, kg, hg, dag, g, dg, cg, pon)
dan mg. Untuk mengetahui
= 10 pon
hubungan antara satuan baku berat,
perhatikan diagram tangga satuan Contoh:
berat di bawah ini.
Hari ini ibu membeli beberapa
barang belanjaan, antara lain
berikut. 4 bungkus gula pasir (setiap
bungkus 0,5 kg), 4 bungkus kopi
(setiap bungkus 2 ons), minyak
goreng 0,5 kg, ikan asin 1,5 kg,
garam 0,5 kg, kelapa 3 kg, 3
bungkus kerupuk 10 ons.
Hitunglah total belanjaan ibu hari ini c. Timbangan
dalam gram! d. Termometer
2. Sebuah benda dikur dengan
Jawab:
penggaris. Hasilnya adalah 3,4 cm.
Gula Seandainya dibulatkan maka
= 0,5𝑘𝑔 × 4 = 500𝑔 × 4 = 2000𝑔𝑟 hasilnya adalah …
a. 3 cm
Kopi b. 3,5 cm
= 2𝑜𝑛𝑠 × 4 = 200𝑔 × 4 = 2000𝑔𝑟 c. 4 cm
d. 5 cm
Minyak goreng 3. Pencil Ani diukur dengan penggaris
= 0,5𝑘𝑔 = 500𝑔𝑟 dan panjangnya 10 cm dan 20 mm
berapakah panjang pencil Ani Jika
Ikan asin dibulatkan ke satuan terdekat …
= 1,5𝑘𝑔 = 1500𝑔𝑟 a. 9 cm
b. 10 cm
Kelapa c. 11 cm
d. 12 cm
= 3𝑘𝑔 = 3000𝑔𝑟
4. Panjang sebuah pita adalah 125 cm
Kerupuk setelah dibulatkan. Kira-kira berapa
panjang pita sebelum dibulatkan …
= 10𝑜𝑛𝑠 × 3 = 1000 × 3 = 2000𝑔𝑟
a. 125 cm dan 2 mm
+ b. 125 cm dan 6 mm
c. 125 cm dan 7 mm
Total = 10.000𝑔𝑟 d. 125 cm dan 9 mm
5. Satuan yang digunakan untuk
mengukur beratnya emas adalah …
Pembulatan dan Penaksiran Hasil a. Cm
Pengukuran Berat b. Gram
Contoh: c. Mm
a) Berat 1 bungkus gula diketahui d. Kilogram
0,5 kg. Taksiran terdekat untuk 6. Sekantong beras ditimbang dengan
berat gula adalah 1 kg. timbangan duduk dan hasilnya
b) 1 bungkus beras dihitung adalah 2 kg dan 60 gram seandainya
beratnya 2,1 kg. Taksiran dibulatkan maka hasilnya adalah …
terdekat untuk 1 bungkus beras a. 2 kg
tersebut adalah 2 kg. b. 2,6 kg
c. 3 kg
d. 4 gr
SOAL LATIHAN 7. 3 buah kelapa memiiki berat
1. Alat ukur yang digunakan utuk masing-masing 1,3 kg. Jika
mengukur panjang adalah … dibulatkan hasilnya manjadi …
a. Penggaris a. 3 kg
b. Neraca b. 4 kg
c. 5 kg
d. 6 kg
8. 5 km = … dm
a. 50
b. 500
c. 5.000
d. 50.000
9. 25cm + 6 mm = … mm
a. 31
b. 256
c. 2.560
d. 6.500
10. 3 kuintal + 9.000 kg + 10.000 hg =
… kg
a. 10.300
b. 10.003
c. 10.030
d. 13.000

PEMBAHASAN
1. Penggaris
2. 3,4 ditaksir menjadi 3 cm (kurang
dari 5 dibulatkan ke bawah)
3. 10 cm + 20 mm = 10 cm + 2 cm =
12 cm
Jadi pensil Ani panjangnya 12 cm
4. 125 cm dan 2 mm (kurang dari 5
dibulatkan ke bawah/dihilangkan)
5. Gram
6. 2 kg + 60 gr = 2 kg + 0,06 kg = 2,06
kg (dibulatkan menjadi 2 kg)
7. 3 x 1,3 kg = 3,9 kg (total berat 3
buah kelapa) Dibulatkan menjadi 4
kg (lebih dari 5 dibulatkan ke atas)
8. 5 km = 5 x 10.000 dm = 50.000 dm
9. 25 cm + 6 mm = 250 + 6 = 256 mm
10. 3 kuintal + 9.000 kg + 10.000 hg =
… kg
1 kuintal = 100 kg
3 kuintal + 9.000 kg + 10.000
= 300 kg + 9.000 kg + 1.000 kg
= 10.300 kg
BAB V
Segi Banyak Beraturan dan
Segi Banyak Tidak segilima beraturan
Beraturan (pentagon)

Segi banyak adalah sebuah bangun segienam


datar tertutup yang seluruh sisinya beraturan
dibatasi dengan garis. Bangun ini (heksagon)
memiliki sisi dan sudut yang sama.
Bangun semacam ini sering disebut
poligon. segitujuh
beraturan
Macam-Macam Segi Banyak (heptagon)
Secara umum bangun segi banyak
dibedakan 2 maca, yaitu:
1. Segi banyak yang beraturan, dan Sedangkan ciri-ciri segi banyak
2. Segi banyak yang tidak tidak beraturan, antara lain:
beraturan.
a. Sisi-sisinya tidak sama panjang,
Adapun ciri-ciri segi banyak dan
beraturan antara lain: b. Sudut-sudutnya tidak sama besar.
a. Memiliki besar sisi-sisi yang Contoh nama-nama bangun segi
sama, dan banyak tidak beraturan, yaitu:
b. Ukuran sudut-sudutnya sama
besar.
Contoh nama-nama bangun segi
banyak beraturan, yaitu:

Segitiga sama kaki


Segitiga sama sisi

Persegi (bujur Persegi panjang


sangkar)
Segitiga siku-siku 9. Berilah tanda × pada segi banyak
beraturan dan tanda × pada segi
banyak tidak beraturan.

Trapesium 10. Gambarkan 3 bangun yang


termasuk segi banyak tidak
beraturan!

PEMBAHASAN
Jajaran genjang 1. Segi banyak dibedakan menjadi 2,
yaitu segi banyak beraturan dan segi
banyak tidak beraturan.
SOAL LATIHAN 2. Persegi, segitiga sama sisi,
1. Segi banyak dibedakan menjadi 2 trapesium, jajaran genjang, dan
macam, yaitu … masih banyak lagi.
2. Sebutkan nama-nama segi banyak 3. Yang termasuk segi banyak adalah
yang kamu ketahui! gambar b dan d karena gambar
3. Berilah tanda × pada gambar di tersebut memiliki jumlah sudut yang
bawah ini yang termasuk segi sama dengan sisinya.
banyak. Gambar b adalah gambar
segilima beraturan yang memiliki
jumlah sisi dan sudut sama yaitu
5.
Gambar d adalah gambar jajaran
genjang yang memiliki jumlah
sisi dan sudut yang sama yaitu 4.
4. Ciri-ciri segi banyak tidak beraturan,
yaitu:
1. Sisi-sisinya tidak sama panjang,
dan
4. Apa saja ciri-ciri segi banyak tidak 2. Sudut-sudutnya tidak sama besar.
beraturan? 5. Contoh benda-benda segi anyak di
5. Sebutkan contoh benda-benda segi sekitar kita adalah ubin lantai, taplak
banyak beraturan di sekitar kita! meja, sapu tangan.
6. Sebutkan contoh benda-benda segi 6. Contoh benda-benda segi banyak
banyak tidak beraturan di sekitar tidak beraturan di sekitar kita adalah
kita! papan tulis, televisi, buku tulis.
7. Gambarlah 3 bangun yang termasuk 7.
segi banyak beraturan!
8. Sebutkan ciri-ciri segi banyak
beraturan!
Segitujuh beraturan (heptagon) = 14. Sehingga jumlah sisi tidak
sama dengan jumlah sudut.
Gambar keempat merupakan segi
banyak tidak berarturan. Seperti
yang kita lihat pada gambar
keempat mempunyai jumlah sisi
dan sudut yang sama yaitu 5,
namun kelima sisinya tidak sama
Segidelapan beraturan (oktagon) besar.
Gambar kelima merupakan segi
banyak beraturan karena
memiliki jumlah sisi dan sudut
yang sama yaitu 4. Selain itu,
Persegi (bujur sangkar) gambar pertama memiliki sisi
8. Ciri-ciri segi banyak beraturan yang sama besar.
antara lain: Gambar keenam bukan
a. Memiliki besar sisi-sisi yang merupakan segi banyak, karena
sama, dan memiliki jumlah sudut = 6 dan
b. Ukuran sudut-sudutnya sama jumlah sisi = 12. Sehingga
besar. jumlah sisi tidak sama dengan
9. jumlah sudut.
10.

Jajaran genjang
Penjelasan ini akan dimulai dari
gambar paling kiri sampai paling
kanan
Gambar pertama merupakan segi
banyak beraturan karena
memiliki jumlah sisi dan sudut Persegi panjang
yang sama yaitu 5. Selain itu,
gambar pertama memiliki sisi
yang sama besar.
Gambar kedua merupakan segi
banyak beraturan karena
memiliki jumlah sisi dan sudut Trapesium
yang sama yaitu 4. Selain itu,
gambar pertama memiliki sisi
yang sama besar.
Gambar ketiga bukan merupakan
segi banyak, karena memiliki
jumlah sudut = 7 dan jumlah sisi
BAB VI
Segitiga dan Jajargenjang
Gambar 1. Jajargenjang

Pengertian Jajargenjang
Jajargenjang merupakan salah satu Ciri-Ciri Jajargenjang
jenis bangun datar. Jajargenjang Suatu bangun datar disebut
sering disebut juga jajaran genjang. jajargenjang apabila memiliki ciri-
Menurut Mulyana AZ (2007: 92), ciri diantaranya sebagai berikut
jajargenjang ialah bangun segiempat (Suparti, dkk, 2009: 82).
yang sisi-sisinya berhadapan sejajar a. Mempunyai 4 buah sisi misalnya
sama panjang serta sudutsudut yang sisi PQ, QR, RS dan SP.
berhadap-hadapan sama besar. b. Sisi-sisi yang berhadapan sama
Selain itu, menurut Suwandi (2010: panjang dan sejajar
10), ada empat definisi jajargenjang PQ sama panjang dan sejajar RS.
yakni sebagai berikut. PS sama panjang dan sejajar QR.
1) Jajargenjang adalah bangun segi c. Sudut-sudut yang berhadapan
empat yang dibentuk dari sebuah sama besar dan bukan sudut siku-
segitiga dan bayangannya yang siku.
diputar setengah putaran (180°) sudut P = sudut R.
pada titik tengah. sudut Q = sudut S.
2) Jajargenjang adalah segi empat d. Mempunyai dua diagonal yang
yang sisi-sisi berhadapannya berpotongan di satu titik dan
sama panjang dan sejajar. saling membagi dua sama
3) Jajargenjang adalah segi empat panjang.
yang sudut-sudut berhadapannya PO = OR.
sama besar. QO = OS.
4) Jajargenjang adalah segi empat e. Diagonalnya membagi
yang kedua diagonalnya saling jajargenjang menjadi dua segitiga
membagi menjadi dua bagian yang kongruen.
sama panjang. f. Jumlah pasangan sudut yang
saling berdekatan pada setiap
Dari berbagai macam pendapat di
jajargenjang adalah 180˚ (sudut
atas, maka dapat disimpulkan bahwa
berpelurus).
jajargenjang adalah bangun datar
g. Mempunyai dua simetri putar.
segiempat yang mempunyai dua
h. Tidak memiliki simetri lipat.
pasang sisi yang saling sejajar dan
sama panjang. Adapun ilustrasinya
adalah sebagai berikut.
Keliling dan Luas Jajargenjang
a) Keliling Jajargenjang
Keliling jajargenjang adalah
jumlah panjang sisi-sisinya.
Keliling(K) = AB+BC+CD+DA
Keliling(K) = 2 (sisi alas + sisi
miring)
Keliling(K) = 2 (AB+ BC) Penyelesaian:
Contoh:

Segitiga
Penyelesaian: 1. Pengertian Segitiga
Segitiga juga merupakan salah
satu bangun datar. Ada beberapa
pendapat tentang pengertian
segitiga diantaranya sebagai
berikut.
a. Menurut Mulyana AZ (2007:
90), segitiga adalah bangun
yang dibentuk oleh tiga titik
yang tidak segaris dan
dihubungkan dengan tiga ruas
garis serta jumlah sudutnya
Penyelesain: 180 derajat.
b. Menurut Suparti dkk. (2009:
130), segitiga adalah daerah
yang dibatasi tiga sisi atau
ruas garis.
c. Menurut P. Sarjiman (2012:
b) Luas Jajargenjang 17), segitiga dapat
diilustrasikan sebagai tiga ruas
garis yang titik-titik
pangkalnya berimpit
sedemikian sehingga
membentuk tiga sudut.
Luas (L) = alas x tinggi = 𝑎 × 𝑡 d. Menurut Janu Ismadi (2006:
Contoh: Tentukan luas 21) segitiga adalah bangun
jajargenjang berikut yang mempunyai tiga sisi dan
tiga sudut.
Dari beberapa pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa segitiga
adalah suatu bangun datar yang
dibatasi oleh tiga ruas garis dan sudutnya siku-siku (besar
mempunyai tiga titik sudut. Tiga sudutnya 900 ).
ruas garis misalnya AB, BC, dan 2) Segitiga Tumpul
AC sedangkan tiga titik sudut Segitiga tumpul yaitu segitiga
yaitu sudut A, sudut B dan sudut yang salah satu sudutnya
C. tumpul (besar sudutnya lebih
dari 900 ).
3) Segitiga Lancip
Segitiga lancip yaitu segitiga
yang salah satu sudutnya
Gambar2. Segitiga
lancip (besar sudutnya kurang
dari 900 ).

Ciri-Ciri Segitiga Adapun gambarnya adalah


Suatu bangun datar dikatakan sebagai berikut.
segitiga apabila memiliki ciri-ciri
atau unsurunsur diantaranya sebagai
berikut (Kemendikbud, 2011: 6).
a. Mempunyai tiga sisi.
Gambar 4. Segitiga Siku-siku (1),
Sisi adalah sekat yang membatasi
Segitika Tumpul (2), Segitiga
antara bagian dalam dengan
Lancip (3)
bagian luar dari suatu bangun
segitiga. Sisi segitiga bisa disebut b. Berdasarkan Panjang Sisinya
juga ruas garis. Mempunyai tiga 1) Segitiga Samasisi
titik sudut. Titik sudut adalah Segitiga samasisi adalah
perpotongan antara dua sisi segitiga yang ketiga sisinya
segitiga. sama panjang. Segitiga
b. Mempunyai tiga titik puncak. samasisi mempunyai sifat
Titik puncak adalah suatu titik yaitu semua sudutnya sama
yang terletak dihadapan alas besar yakni 600 dan semua
segitiga. sisinya sama panjang.
c. Jumlah besar sudut dalam suatu
segitiga adalah Jadi, sudut A +
sudut B + sudut C = 1800

Jenis-Jenis Segitiga Gambar 5. Segitiga Samasisi


Bangun datar segitiga mempunyai 2) Segitiga samakaki
berbagai macam jenis yakni sebagai Segitiga samakaki adalah
berikut (P. Sarjiman, 2001: 36). segitiga yang mempunyai dua
a. Berdasarkan Besar Sudutnya sisi sama panjang. Dua sisi
1) Segitiga Siku-Siku yang sama panjang disebut
Segitiga siku-siku yaitu kaki, dan sisi yang lainnya
segitiga yang salah satu (yang ketiga) disebut alas.
Segitiga samakaki mempunyai
sifat-sifat yaitu sudut-sudut 2) Luas Segitiga
pada kakinya sama besar dan Luas segitiga adalah setengah
dua sisinya sama panjang. dari luas persegi panjang.

Gambar 6. Segitiga Samakaki Luas (L) =


𝑎𝑙𝑎𝑠×𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
=
𝑎×𝑡
2 2
3) Segitiga Sembarang
Contoh:
Segitiga sembarang adalah
segitiga yang ketiga sisinya
tidak sama panjang
(sembarang). Segitiga
sembarang mempunyai sifat
yaitu besar ketiga sudut dan
panjang ketiga sisinya
berbeda.

Gambar 7. Segitiga
Sembarang

Keliling dan Luas Segitiga


1) Keliling Segitiga
Keliling adalah ukuran panjang
sisi yang mengitari bangun datar.
Keliling segitiga ABC yaitu
jumlah panjang sisi-sisinya.

Keliling (K) = AB+BC+CA


Contoh:
LATIHAN SOAL d. 95
7. Jika keliling bangun di atas 86 cm,
1. Segitiga yang ketiga sisinya sama
maka panjang alasnya adalah ... cm
panjang disebut segitiga ...
a. 24
a. Siku-siku
b. 26
b. Sama kaki
c. 28
c. Sama sisi
d. 30
d. Sembarang
8. Keliling segitiga sama sisi dengan
2. Pada segitiga sama sisi, besar setiap
panjang sisi 26 cm adalah ...
sudutnya adalah ...
a. 72
a. 50° b. 78
b. 60° c. 80
c. 70° d. 82
d. 80° 9. Sebuah segitiga sama kaki
3. Keliling bangun di atas adalah ... cm kelilingnya 156 cm. Jika alasnya 48
a. 21 cm, maka kaki segitiga masing-
b. 22 masing panjangnya ... cm
c. 24 a. 50
d. 25 b. 52
4. Diketahui segitiga KLM merupakan c. 54
segitiga sama kaki. Sisi KL dan sisi d. 56
KM sama panjang yaitu 26 cm. Jika 10. Sebuah empang berbentuk segitiga
keliling segitiga KLM 83 cm, maka sama sisi dengan panjang sisinya
panjang sisi LM adalah ... cm 12 m. Empang tersebut akan
a. 30 dikelilingi pagar bambu. Untuk 1
b. 31 m membutuhkan 5 bambu.
c. 32 Banyaknya bambu yang
d. 33 dibutuhkan adalah ...
5. Diketahui 1/2 x p x l = 120 cm². Jika a. 150
l = 20 cm, maka nilai p adalah ... cm b. 180
a. 10 c. 185
b. 12 d. 190
c. 14
d. 16
6. Sebuah taplak meja berbentuk
segitiga sama sisi dengan panjang
sisinya 1,5 meter. Di sekeliling
taplak meja dihiasi mawar flanel
yang berjarak 5 cm antara satu dan
yang lainnya. Banyaknya mawar
flanel pada taplak meja tersebut ada
...
a. 80
b. 85
c. 90
PEMBAHASAN Pembahasan Soal Nomor 5
Pembahasan Soal Nomor 1 Diketahui 1/2 x p x l = 120 cm2, l = 20
cm
Segitiga adalah bangun yang memiliki
3 sisi dan 3 sudut. Sedangkan segitiga Ditanyakan p?
yang ketiga sisinya sama panjang
1/2 x p x l = 120
disebut segitiga sama sisi.
1/2 x p x 20 = 120
Jawaban: c
1/2p x 20 = 120
Pembahasan Soal Nomor 2
10p = 120
Bangun segitiga memiliki jumlah sudut
yang besarnya 180°. Sedangkan p = 120 : 10
segitiga sama sisi, ketiga sudutnya
p = 12 cm
sama besar yang masing-masing
besarnya 60° Jawaban: b
Jawaban: b Pembahasan Soal Nomor 6
Pembahasan Soal Nomor 3 Diketahui panjang sisi segitiga = 1,5 m
Diketahui panjang sisi segitiga = 6 cm, Jarak mawar flanel = 5 cm
8 cm, dan 10 cm
Ditanyakan jumlah mawar flanel?
Ditanyakan keliling?
Untuk menghitung jaumlah mawar
K = sisi a + sisi b + sisi c flanel, kita harus menghitung keliling
K = 6 cm + 8 cm + 10 cm taplak meja

K = 24 cm K = 3 x panjang sisi

Jawaban: c K = 3 x 1,5 m
Keliling taplak meja = 4,5 m = 450 cm
Pembahasan Soal Nomor 4
Diketahui sisi KL dan sisi KM = 26 Banyak mawar flanel = keliling kebun :
jarak mawar flannel
cm, keliling = 83 cm
Ditanyakan sisi LM? Banyak mawar flanel = 450 : 5

K = sisi KL + sisi KM + sisi LM Banyak mawar flanel = 90

Sisi LM = K - (sisi KL + sisi KM) Jawaban : c

Sisi LM = 83 - (26 + 26) Pembahasan Soal Nomor 7

Sisi LM = 31 cm Diketahui keliling = 86 cm, panjang


sisi = 28 cm
Jawaban: b
Ditanyakan panjang alasnya?
K = sisi a + sisi b + sisi c
86 = 28 cm + 28 cm + sisi alas Untuk mengetahui bambu yang
dibutuhkan, kita harus menghitung
Sisi alas = 86 cm – (28 cm + 28 cm)
keliling segitiga
Sisi alas = 30 cm
K = 3 x sisi
Jawaban: d
K = 3 x 12 m
Pembahasan Soal Nomor 8
K = 36 meter
Diketahui panjang sisi = 26 cm
Kawat yang diperlukan = K x 5
Ditanyakan keliling segitiga sama sisi?
Kawat yang diperlukan = 36 m x 5 =
K = 3 x panjang sisi 180

K = 3 x 26 cm Jawaban: b

K = 78 cm
Jawaban: b
Pembahasan Soal Nomor 9
Diketahui keliling segitiga sama kaki =
156 cm, panjang alas = 48 cm
Ditanyakan panjang kedua kaki
segitiga?
K = panjang sisi alas + panjang 2 kaki
segitiga
156 cm = 48 cm + panjang 2 kaki
segitiga
Panjang 2 kaki segitiga = 156 – 48
Panjang 2 kaki segitiga = 108
Panjang kaki segitiga = 108 : 2
Panjang kaki segitiga = 54 cm
Jawaban: c
Pembahasan Soal Nomor 10
Diketahui panjang sisi segitiga = 12 cm
Bambu yang dibutuhkan per m² = 5
Ditanyakan banyaknya bambu yang
dibutuhkan?
BAB VII Berimpit
Perhatikan gambar berikut:
Hubungan Antar Garis

Garis adalah deretan titik-titik


(banyaknya tak terhingga) yang saling
bersebelahan dan memanjang kedua
arah. Untuk mengetahui hubungan
antar garis, mari kita simak materi
berikut ini.
Dua garis dikatakan berimpit
Sejajar
apabila kedua garis tersebut saling
Perhatikan gambar berikut:
menempel dan searah sehingga
memiliki tak hingga titik potong.
Oleh karena itu, dua garis yang
berimpit terlihat seperti hanya satu
garis saja. Seperti dilihat pada
gambar di atas, agris g berimpit
dengan garis h.

Dua garis dikatakan sejajar apabila


Bersilangan
kedua garis terletak pada suatu
Perhatikan gambar berikut:
bidang dan tidak akan berpotongan
walaupun diperpanjang. Pada
gambar di atas, garis g sejajar
dengan garis h ditulis g//h.

Hubungan dua garis selanjutnya


Berpotongan
yaitu bersilangan. Apabila dalam
Perhatikan gambar berikut:
bidang berbeda terdapat dua garis
yang tidak berpotongan dan tidak
sejajar, maka dapat dikatakan bahwa
dua garis bersilangan. Pada gambar
di atas, garis g bersilangan dengan
garis h.
Dua garis dikatakan berpotongan
apabila kedua garis tersebut
mempunyai titik potong. Pada
gambar di atas, garis g berpotongan
dengan garis h di titik P. Titik P
adalah titik potong.
Garis Horizontal dan Vertikal 7. Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan kedudukannya, garis
dibedakan menjadi dua, yaitu garis
horizontal dan garis vertikal. Garis
horizontal adalah garis yang arahnya
mendatar/lurus, sedangkan garis
vertikal adalah garis yang tegak. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar
berikut.
Sebutkan 3 pasangan garis yang
merupakan 2 garis sejajar!
8. Mengapa 2 garis dikatakan
berpotongan?
9. Perhatikan gambar di bawah ini.

Kerjakan soal-soal berikut ini: Berdasarkan gambar di atas, garis


manakah yang berpotongan?
1. Apakah yang dimaksud dengan 10. Berdasarkan gambar pada nomor
garis? 9, titik apakah yang merupakan
2. Mengapa dua garis dikatakan titik potong?
berimpit?
3. Perhatikan gambar garis berikut:

Manakah yang merupakan gambar


garis sejajar?
4. Sebutkan 4 jenis hubungan antar
garis!
5. Garis yang mendatar disebut dengan
garis …
6. Gambarkan garis yang saling
bersilangan!
BAB VIII
Diagram Batang

Pengertian Diagram Batang


Diagram batang adalah diagram
yang menunjukkan bilangan atau Dari diagram batang di atas, dapat
kuantitas yang dinyatakan dalam dengan mudah kita ketahui bahwa
bentuk persegi panjang atau persegi. jumlah/kuantitas elemen a
Pada umumnya, diagram batang sejumlah/sebanyak 30. Gambar di
menggambarkan perkembangan atas adalah bentuk diagram batang
nilai-nilai suatu objek penelitian vertikal. Diagram batang juga dapat
dalam kurun waktu tertentu. dibuat dalam posisi horizontal
Diagram batang menunjukkan seperti gambar di bawah ini.
batang-batang tegak, mendatar, dan
sama lebar dengan batang-batang
terpisah.

Tujuan Membuat Diagram Diagram batang di atas diartikan


Batang sebagai Jumlah Komponen B
Tujuan membuat diagram batang sebanyak 4.
adalah untuk memudahkan pembaca
yang melihat data yang ditampilkan
dalam bentuk yang sederhana. Cara Membuat Diagram Batang
Selain itu biasa juga digunakan Buat sumbu x dan y, dengan
untuk menggambarkan pojok kiri dan bawah adalah titik
perkembangan nilai suatu objek nol (0).
penelitian dalam kurun waktu Letakkan daftar elemen pada
tertentu. sumbu x dan letakkan nilai
frekuensi pada sumbu y,
(diagram batang dengan letak
Cara Membaca Diagram Batang batang vertikal), atau sebaliknya.
Lihatlah salah satu elemen, Letakkan daftar elemen pada
kemudian amati berapa tinggi sumbu y dan letakkan nilai
batang yang menunjukkan frekuensi pada sumbu x (diagram
kuantitasnya, nilai besaran kuantitas batang dengan letak batang
dari elemen tersebut ditunjukkan horizontal).
oleh angka-angka yang tertulis pada
garis sumbu yang bersebarang
dengan garis sumbu yang
menunjukkan elemen.
LATIHAN SOAL Berdasarkan diagram batang di
atas, berapakah banyak siswa
1. Apakah tujuan dibuatnya diagram
yang memiliki nilai 6?
batang?
Berdasarkan diagram batang di
2. Data mata pelajaran kesukaan siswa
atas, berapa banyak siswa kelas
kelas 4 SDN Wanasari 03.
6?
Matermatika = 5 siswa
Olahraga = 10 siswa Berdasarkan diagram batang di
b.Inggris = 7 siswa atas, berapakah banyak siswa
IPA = 3 siswa yang memiliki nilai 9?
IPS = 7 siswa 5. Perhatikan diagram batang di bawah
a. Buatlah tabel dari data berikut! ini.
b. Buatlah diagram batang
berdasarkan soal pada nomor 1!
c. Berapakah jumlah seluruh siswa?
d. Mata pelajaran apakah yang
paling disukai oleh siswa?
3. Tabel Data Siswa SDN Cibarusah
No Kelas Jumlah Siswa

1. I 30

2. II 35 Berdasarkan diagram batang


diatas, berapakah jumlah
3. III 35
penjualan kamus Bahasa pada
4. IV 30 bulan Januari di Indonesia?
Berdasarkan diagram batang
5. V 20 diatas, berapakah jumlah
6. VI 25 penjualan kamus Bahasa pada
bulan Maret di Indonesia?
Ubahlah tabel ke dalam bentuk Berdasarkan diagram batang
diagram batang vertikal diatas, berapakah jumlah
4. Perhatikan diagram batang di bawah penjualan kamus Bahasa pada
ini. bulan Januari di Jerman?
Berdasarkan diagram batang
diatas, berapak jumlah penjualan
kamus Bahasa pada bulan Januari
di Inggris?
PEMBAHASAN b. jumlah penjualan kamus Bahasa
pada bulan Maret di Indonesia
1. Tujuan membuat diagram batang
adalah 25 kamus.
adalah untuk memudahkan pembaca
c. jumlah penjualan kamus Bahasa
yang melihat data yang ditampilkan
pada bulan Januari di Jerman
dalam bentuk yang sederhana.
adalah 5 kamus.
2.
d. jumlah penjualan kamus Bahasa
Data Mata Pelajaran pada bulan Januari di Inggris
Kesukaan Siswa Kelas 4 adalah 20.
SDN Wanasari 03
15
10
5
0

3.
Chart Title
VI
V
IV
III
II
I
0 10 20 30 40

4.
a. siswa yang memiliki nilai
matematika 6 adalah 4 orang.
b. jumlah siswa kelas 6 adalah 3 + 4
+ 4 + 7 + 11 + 8 + 3 = 40 siswa.
c. siswa yang memiliki nilai 9
adalah 8 orang
siswa yang memiliki nilai 10
adalah 3 orang
sehingga, selisih nilai dari siswa
yang memiliki nilai 9 dan 10 = 8
– 3 = 5.
5.
a. jumlah penjualan kamus Bahasa
pada bulan Januari di Indonesia
adalah 15 kamus.
BAB IX 2. Sudut Lancip
Sudut lancip merupakan sebuah
Ukuran Sudut pada Bangun sudut yang besarnya kurang dari
Datar 90°.
Contoh:

Pengertian Sudut
Sudut merupakan wilayah yang
dibentuk oleh dua garis yang
bertemu di satu titik. Sudut
mempunyai 1 buah titik sudut dan 2
buah kaki sudut. 3. Sudut Tumpul
Sebuah sudut diberi nama dengan Sudut tumpul merupakan sebuah
mencantumkan nama titik-titik sudut yang besarnya antara 90°
pembentuk sudut, dengan titik sudut sampai dengan 180°.
berada di tengah. Dapat juga hanya Contoh:
mencantumkan titik sudutnya saja.
Perhatikan contoh!

Mengukur Sudut pada Dua Buah


Garis
Adik-adik sudah paham tentang
Nama sudut di atas adalah sudut pengertian sudut dan jenis-jenisnya?
MKL atau sudut LKM atau sudut K. Sekarang kita belajar cara mengukur
Titik sudutnya adalah K sudut.
Kaki sudutnya adakah garis KL dan Alat yang digunakan untuk
garis KM. mengukur sudut dinamakan Busur
Derajat.

Jenis-jenis Sudut
1. Sudut Siku-siku
Sudut Siku-siku merupakan
sebuah sudut yang besarnya 90°.
Contoh:

Gambar Busur Derajat


Bagaimana cara mengukur besar LATIHAN SOAL
sudut?
1. Pertemuan antara dua garis lurus
Perhatikan contoh soal berikut!
disebut …
a. Cabang garis
b. Sudut
c. Titik sudut
d. Lengan sudut
2. Perhatikan gambar dibawah ini
Tentukan besar sudut BAC pada
gambar di atas!
Jawaban
Langkah-langkah menggunakan
busur:
Nama sudut pada gambar diatas
Perpanjang salah sat ugaris, misal
adalah …
garis AC
a. Sudut lancip
b. Sudut ABD
c. Sudut tumpul
d. Sudut DCA
3. Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur sebuah sudut disebut
dengan ...
a. Mistar
b. Penggaris busur
c. Penggaris
d. Meteran
Tentukan pusat busur di titik A,
4. Coba perhatikan gambar dibawah
dan garis 0° di garis AB ini
Perhatikan perpanjangan garis
AC.
Jadi, sudut BAC = 81°

Dari gambar di atas banyak sudut


yang ada pada bangun tidak
beraturan sebanyak
a. 12 sudut
b. 14 sudut
c. 16 sudut
d. 18 sudut
5. Jenis sudut yang memiliki besar
antara 0° dan 90° adalah …
a. Sudut tumpul
b. Sudut siku-siku
c. Sudut lancip
d. Sudut berpelurus PEMBAHASAN
6. Sudut yang besarnya 90° adalah …
1. Soal diatas adalah soal tentang
a. Sudut tumpul
pengertian dari sudut. Jawaban yang
b. Sudut siku-siku
tepat adalah b.
c. Sudut lancip
2. Sudut pada gambar adalah sudut
d. Sudut berpelurus
yang besarnya kurang dari 90o,
7. Salah satu bangun datar segitiga
maka sudut diatas merupakan sudut
yang memiliki besar sudut sama
lancip.
besar di setiap bagian sudutnya
3. Alat ukur sudut adalah penggaris
adalah …
busur.
a. Segitiga sama sisi
4. Soal di atas adalah mencari banyak
b. Segitiga siku-siku
sudut maka untuk menari jumlah
c. Segitiga sembarang
sudut. Kita akan menghitung banyak
d. Segitiga sama kaki
sudut yang dibentuk bangun
8. Bangun datar segitiga memilki
tersebut. Dari hasil hitungan penulis
jumlah sudut sebesar …
banyak sudut pada soal nomor 8
a. 120°
diatas adalah 18 sudut.
b. 135° 5. Jenis sudut yang memiliki besar
c. 160° sudut antara 0° dan 90° adalah sudut
d. 180° lancip.
9. Sebuah segitiga sama kaki memiliki 6. Sudut yang besarnya 90° adalah
besar sudut kedua kakinya adalah sudut siku-siku
70° berapakah besar sudut yang lain. 7. Bangun datar segitiga yang
a. 30° memiliki besar sudut sama besar di
b. 40° setiap bgian sudutnya adalah
c. 50° segitiga sama sisi.
d. 60° 8. Bangun datar segitiga memilki
10. Perhatikan gambar berikut ini: jumlah sudut sebesar 180°
9. Untuk bangun datar segitiga sama
kaki memiliki sifat ke dua sudutnya
sama besar. Maka untuk mencari
sudut yang lain adalah dengan
mengurangi besar jumlah sudut
Jika sudut bca besar nya adalah dalam segitiga dengan jumlah kedua
55o maka tentukan besar sudut acb sudut sama kaki sebagai berikut:
adalah … 180° − (70° + 70° ) = 40°
a. 70° 10. Soal diatas adalah soal mencari
b. 80° besar salah satu sudut pada
c. 90° segitiga siku-siku. Kita tahu bahwa
d. 100° salah satu sudut yang ada segitiga
siku-siku memiliki besar 90° .
Maka untuk mencari besar sudut
tersebut adalah dengan cara
menguruangi jumlah sudut yang
ada pada segitiga dengan jumlah
kedua sudut yang teah diketahui.
Maka sebagai berikut:
180° − (55° + 90° ) = 35°
BAB X Contoh:
I V
Bilangan Romawi

1 5
Pada pelajaran sebelumnya, kamu I di sebelah kiri V, artinya
sudah mengetahui bilangan asli. digunakan untuk mengurangi
Bilangan asli adalah bilangan bulat V.
positif, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan Jadi, IV artinya 5 – 1 = 4.
seterusnya. Pada bab ini kamu akan
mempelajari tentang “bilangan
Romawi”. Apakah bilangan Romawi I X
itu? Untuk lebih lengkapnya, mari
mempelajari materi berikut dengan
baik. 1 10
Mengenal Lambang Bilangan I di sebelah kiri X, artinya
Romawi digunakan untuk mengurangi
Lambang Bilangan Romawi tidak X.
mengenal bilangan nol. Berikut ini Jadi, IX artinya 10 – 1 = 9.
adalah beberapa lambing bilangan Dengan cara yang sama pada
romawi sebagai dasar untuk contoh di atas, maka:
menuliskan lambing bilangan
romawi yang lain: XL artinya 50 – 10 = 40
Bilangan Asli Bilangan Romawi Jadi, XL = 40
1 I XC artinya 100 – 10 = 90
5 V Jadi, XC = 90
10 X 2. Jika angka di sebelah kanan
50 L kurang dari atau sama dengan
angka yang di sebelah kiri,
100 C berarti dijumlahkan.
500 D Contoh:
XX = 10 + 10 = 20
1.000 M VII = 5 + 1 + 1 = 7
Aturan penulisan bilangan romawi LV = 50 + 5 = 55
adalah sebagai berikut. 3. Penulisan lambang bilangan
Romawi yang sama hanya boleh
1. Jika angka sebelah kiri lebih kecil sebanyak tiga kali berturut-turut.
dari angka yang disebelah kanan, Contoh:
berarti lambing bilangan itu III artinya 1 + 1 + 1 = 3
dikurangi.
CCC artinya 100 + 100 + 100
= 300
XXX artinya 10 + 10 + 10 = Jadi, 40 = XL
30 e. 245 = 200 + 45
Perhatikan bahwa 40 tidak boleh = 200 + (50 – 5)
ditulis XXXX (empat kali = CC VL
penulisan lambang yang sama Jadi, 245 = CCVL
secara berurutan). 2. Mengubah Lambang Bilangan
4. Aturan Pengurangan Romawi ke dalam Bilangan Asli
a. I hanya dapat digunakan untuk 1. XVI = …
mengurangi V dan X. Jawab:
b. X hanya dapat digunakan XVI = 10 + 5 + 1 = 16
untuk mengurangi L dan C. 2. XIV = …
c. C hanya dapat digunakan Jawab:
untuk mengurangi D dan M. XIV = 10 + (5 – 1)
= 10 + 4 = 14
3. LXIII = …
Menuliskan Bilangan Asli ke Jawab:
dalam Bilangan Romawi atau LXIII = 50 + 10 + 1 + 1 + 1
Sebaliknya. = 63
1. Menuliskan Bilangan Asli ke 4. XXIX = …
dalam Bilangan Romawi Jawab:
Contoh: XXIX = 10 + 10 + (10 – 1)
Bagaimana bilangan Romawi = 29
dari bilangan asli berikut ini?
a. 64
b. 14 Kerjakan soal-soal berikut.
c. 19
1. Coba tulislah bilangan berikut ke
d. 40
dalam bilangan Romawi!
e. 245
a. 25
Jawab: b. 99
c. 157
a. 6 = 5 + 1
d. 254
=V I e. 975
Jadi, 6 = VI 2. Coba tulislah bilangan Romawi
b. 14 = 10 + 4 berikut ke dalam bilangan asli!
= 10 + (5 – 1) a. DL
=X IV b. DCL
Jadi, 14 = XIV c. MD
c. 19 = 10 + 9 d. LXXX
= 10 + (10 – 1) e. CLVIII
=X IX
Jadi, 19 = XIX
d. 40 = 50 – 10
=L–X
= XL
PEMBAHASAN
1. Diubah ke dalam bilangan Romawi
a. 25 = 20 + 5
= XX V
Jadi, 25 = XXV
b. 99 = 90 + 9
= 90 + (10 – 1)
= XC IX
Jadi, 90 = XCIX
c. 157 = 100 + 50 + 7
=C L VII
Jadi, 157 = CLVII
d. 254 = 200 + 50 + 4
= CC L IV
Jadi, 254 = CCLIV
e. 975 = 900 + 70 + 5
= CM LXX V
Jadi, 975 = CMLXXV
2. Diubah ke dalam bilangan Asli
a. DL = 500 + 50 = 550
b. DCL = 500 + 100 + 50
= 650
c. MD = 1.000 + 500 = 1.500
d. LXXX = 50 + 10 + 10 + 10
= 80
e. XLVII = (100 – 10) + 5 + 1 + 1
= 90 + 5 + 1 + 1 = 97
V
BAB I 1 1
b. 2 4 − 1 5 =
(2×4)+1

(1×5)+1
4 5
8+1 5+1
Operasi Hitung Pecahan =
4

5
9 6 45 24
= 4 − 5 = 20 − 20
21 1
Penjumlahan dan Pengurangan = 20 = 1 20
Pecahan 2. Memisahkan bilangan bulat
Penjumlahan dan pengurangan dengan pecahannya. Kemudian,
pecahan dapat dilakukan jika melakukan opersi hitung yang
penyebutnya sama. Ubah pecahan sesuai yaitu penjumlahan atau
menjadi pecahan lain senilai sehingga pengurangan.
penyebutnya sama. Contoh:
Contoh: 1 1
a. 1 2 + 2 3 = ⋯
1 1 2 1 3
1. + = + = 1 1
2 4 4 4 4 b. 2 4 − 1 5 = ⋯
1 1 2 1 1
2. −4 =4−4= 4
2
Penyelesaian:
1 1 1 1
a. 1 2 + 2 3 = (1 + 2) + 2 + 3
Penjumlahan dan Pengurangan 3 2 5
Pecahan Campuran = 3+ + = 3
6 6 6
𝑏 1 1 1 1
Pecahan campuran contohnya 𝑎 𝑐 b. 2 4 − 1 5 = (2 − 1) + 4 − 5
5 4 1
dapat diubah menjadi pecahan biasa = 1 + 20 − 20 = 1 20
𝑏 (𝑎 × 𝑐 ) + 𝑏 𝑎𝑐 + 𝑏
𝑎 = =
𝑐 𝑐 𝑐
Penjumlahan dan pengurangan dua
Penjumlahan dan Pengurangan
pecahan campuran dapat dilakukan
Pecahan Campuran dengan
dengan menggunakan dua cara:
Bilangan Asli
1. Mengubah pecahan campuran
Penjumlahan dilakukan dengan
menjadi pecahan biasa. Kemudian
menambah bilangan aslinya.
menyamakan penyebut kedua
Bilangan pecahannya tetap.
pecahan tersebut. 2 2 2
Contoh: Contoh: 4 + 1 = (4 + 1) + = 5
5 5 5
1 1
a. 1 2 + 2 3 = ⋯ Pengurangan dilakukan dengan
1 1 mengubah bilangan asli menjadi
b. 2 4 − 1 5 = ⋯ pecahan campuran terlebih dahulu.
Contoh:
Penyelesaian:
2
1 1 (1×2)+1 (2×3)+1 4+1 =⋯
a. 1 2 + 2 3 = + 5
2+1
2
6+1
3 Mengubah 4 menjadi pecahan
= + campuran
2 3
3 7 9 14 5
=2+3 =6+ 4 =3+1 =3+
6
23 5
5
= = 36 5
6 Bilangan 4 senilai dengan 3 5
Menyelesaikan pengurangan pada 2. Pembagian
soal diatas Pembagian diubah dalam bentuk
2 5 2 perkalian yaitu dikali dengan
4−1 =3 −1
5 5 5 kebalikannya.
5 2 3 2 3 2 4 2×4 8
Contoh: 5 : 4 = 5 × 3 = 5×3 = 15
= (3 − 1) + − = 2
5 5 5
Untuk perkalian dan pembagian
pecahan campuran maka diselesaikan
Penjumlahan dan Pengurangan dengan cara mengubah masing-
Tiga Pecahan masing pecahan campuran menjadi
Seperti penjumlahan dan pecahan biasa.
pengurangan dua pecahan maka
untuk 3 pecahan dapat dilakukan
dengan bertahap atau langsung. Mengenal Pecahan Desimal
Contoh: Bilangan pecahan desimal adalah
1 1 1 bentuk lain dari suatu pecahan. Ciri-
+ − =⋯
2 3 4 ciri dari pecahan desimal adalah tanda
Cara bertahap koma ( , )
Dengan menyamakan penyebut Contoh Pecahan Desimal
penjumlahan dahulu baru, lalu Bentuk pecahan desimal dari
3
hasil penjumlahan itu disamakan 10
adalah 0,3
penyebutnya dengan pengurangan 3
1 1 1 3 2 1 5 1 Bentuk pecahan desimal dari 100
+ − = + − = −
2 3 4 6 6 4 6 4 adalah 0,03
10 3 7 3
= − = Bentuk pecahan desimal dari 1000
12 12 12
Cara langsung adalah 0,003
Dengan menyamakan langsung
penyebut tiga pecahan.
1 1 1 6 4 3 7 Perkalian dan Pembagian Desimal
+ − = + − = Bilangan desimal merupakan bentuk
2 3 4 12 12 12 12
lain dari pecahan dengan penyebut
10, 100, 1000, dan seterusnya.
Perkalian Dan Pembagian Pecahan Penyelesaian perkalian dan
1. Perkalian pembagian desimal dapat dilakukan
Pembilang dikali dengan dengan cara:
pembilang dan penyebut dikali 1. Mengubah bentuk desimal
dengna penyebut. menjadi pecahan.
𝑎 𝑐 (𝑎 × 𝑐) Bentuk desimal dapat diubah
× = menjadi bentuk pecahan.
𝑏 𝑑 (𝑏 × 𝑑)
2 3 2×3 6 3 Kemudian, pecahan tersebut
Contoh: 5 × 4 = 5×4 = 20 = 10 dikalikan.
Contoh: a.
5
5 25 12
0,5 × 0,25 = 10 × 100 7
b.
5×25 125 12
= 10×100 = 1000 15
c. 24
= 0,125 17
5 25 5 100 d.
0,5: 0,25 = 10 : 100 = 10 × 25 24
3 4 1
5×100 500 3. Hasil dari 4 + 6 − 12 adalah …
= 10×25 = 250 = 2 2
a.
2. Mengalikan langsung dengan cara 3
4
susun. b. 3
Perkalian desimal dapat 3
c.
diselesaikan dengan metode 4
3
perkalian susun d. 2
Contoh: 2
4. 2 + 1 + 3 = ⋯
1 1
3 4 2
0,5 × 0,25 = ⋯ 5
0,25 a. 7 12
0,5 5
b. 8 12
× 7
125 c. 7 12
000 7
d. 8
− 12
1 3 5
0,125 5. Hasil dari 5 2 + 1 4 − 2 6 adalah ….
0,5 × 0,25 = 0,125 5
a. 4 12
7
0,5: 0,25 = ⋯ b. 4 12
5
2 c. 4
0,25
24
25
√0,5 √50 d. 4 24
7

50 3 5
− 6. 1 2 × 1 3 = ⋯
5
0 a. 6 6
0,5: 0,25 = 2 1
b. 6 6
1
c. 6 3
2
d. 6 3
LATIHAN SOAL 1 3
7. Hasil dari 2 4 : 5 adalah …
1 1 1
1. +2 =⋯ a. 2 4
3
2 1
a. b. 2 3
3
2 3
b. c. 2 4
5
5 2
c. d. 2 3
6
d.
3 8. 0,5 + 0,28 = ⋯
4
3 1 a. 0,32
2. −6 =⋯ b. 0,58
4
c. 0,78
d. 1,22
9. 1,5 − 0,25 = ⋯
a. 0,25
b. 1,25
c. 0,5
d. 1,5
10. 0,35 × 2,5 = ⋯
a. 0,875
b. 1,85
c. 2,875
d. 0,85

PEMBAHASAN
1 1 2 3 5
1. Pembahasan: 3 + 2 = 6 + 6 = 6
3 1 9 2 7
2. Pembahasan: 4 − 6 = 12 − 12 = 12
3 4 1 9 8
3. Pembahasan: + 6 − 12 = 12 + 12 −
4
1 16 3
= 12 = 2
12
2 1 1 8
4. Pembahasan: 23+ 14 + 32 = 3 +
5 7 32 15 42 89 5
+ 2 = 12 + 12 + 12 = 12 = 7 12
4
1 3 5 11
5. Pembahasan: 5 2 + 1 4 − 2 6 = +
2
7 17 66 21 34 87 34
− = 12 + 12 − 12 = 12 − 12 =
4 6
53 5
= 4 12
12
3 5 5 8
6. Pembahasan: 12× 13 = 2× 3 =
40 4 2
= 66 = 63
6
1 3 9 5 45
7. Pembahasan: 7 4 : 5 = 4 × 3 = 12 =
15 3
= 24
4
5
8. Pembahasan: 0,5 + 0,28 = 10 +
28 50 28 78
= 100 + 100 = 100 = 0,78
100
15
9. Pembahasan: 1,5 − 0,25 = 10 −
25 150 25 125
= 100 − 100 = 100 = 1,25
100
35
10. Pembahasan: 0,35 × 2,5 = 100 ×
25 35×25 875
= 100×10 = 1000 = 0,875
10
BAB II 1 jam = 1 menit = 1 jam =
60 menit 60 detik 3600
Kecepatan dan Debit detik

Kecepatan 4. Mengenal satuan kecepatan


1. Ilustrasi Kecepatan adalah perbandingan
Fatimah dan teman-temannya (Ali, antara jarak dengan waktu.
Umar dan Zahra) sedang
mengikuti tes lari untuk diikutkan Secara sistematis ditulis
dalam lomba lari menjadi 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
perwakilan sekolah. Jarak lintasan 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
untuk tes lari mereka adalah 50 m. Disimbolkan:
Guru mencatat lama waktu siswa- 𝑣 = kecepatan
siswinya, tercatat bahwa Fatimah 𝑠 = jarak
menempuh lintasan tersebut 𝑡 = waktu
selama 12 detik, Ali Dari ilustrasi diatas diperoleh
menempuhnya selama 14 detik, bahwa:
Umar menempuhnya selama 14
detik, dan Zahra menempuhnya Jarak
Waktu Kecepatan
selama 17 detik. Nama lintasan
tempuh
lari
2. Mengenal satuan panjang/jarak 50 12 50 meter
Fatimah 12 detik
meter detik
1 km = 10 1 km = 1 km =
hm 100 dam 1000 m 50 14 50 meter
Ali detik
meter detik 14
1 hm = 10 1 hm = 1 hm =
dam 100 m 1000 dm 50 meter
50 14
Umar 14 detik
1 dam = 10 1 dam = 1 dam = meter detik
m 100 dm 1000 cm
50 17 50 meter
Zahra 17 detik
1 m = 10 1 m = 100 meter detik
dm cm
1 dm = 10 1 dm =
cm 100 mm 5. Latihan (lengkapi tabel di bawah)
1 cm = 10
mm Waktu
Jarak Kecepatan
untuk
lintasa
3. Mengenal satuan waktu menempuh
24 .... meter
3 detik detik
jam
dikali menit
dikali detik meter
60 60
50 .... meter
Artinya 4 detik detik
meter
60 km 1 cL = 10
…. km 10 menit menit mL
10
Atau
80 km 1 km3 = 1 m3 = 1 hm3 =
…. km 2 jam jam
2 1000 hm3 1000 dm3 1000000
m3
40 40 meter
…. detik detik
meter 3
3. Mengenal satuan debit
45 45 dam
…. menit
Debit adalah perbandingan antara
dam 4 menit
volume dengan waktu.

Secara matematis ditulis


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 =
Debit 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Disimbolkan:
1. Ilustrasi
𝐷 = debit
Hasan dan Husein akan pergi
𝑉 = volume
bekerja, setiap hari mereka selalu
𝑡 = waktu
membawa bekal air minum. Botol
Dari ilustrasi di atas diperoleh
air Hasan berukuran 1000 mL
bahwa:
sedangkan punya Husein 1500
Waktu
mL, saat mengisi botol air tersebut Ukuran
dari kran dispenser Hasan untuk Debit
Nama volume
membutuhkan waktu 6 detik untuk mengisi
botol
mengisi penuh botolnya penuh
sedangkan Husein membutuhkan 1000 1000 mL
waktu 8 detik. Hasan 6 detik 6 detik
mL

2. Mengenal satuan volume 1500 1500 mL


Husein 8 detik detik
mL 8
1 kL = 10 1 kL = 100 1 kL =
hL daL 1000 L
4. Latihan (lengkapi tabel di bawah)
1 hL = 10 1 hL = 100 1 hL = Waktu
daL L 1000 dL Volume untuk Debit
benda mengisi
1 daL = 10 1 daL = 1 daL =
penuh
L 100 dL 1000 cL
100 mL 4 detik .... mL
detik
1 L = 10 1 L = 100
dL cL .... L
200 L 5 detik detik
1 dL = 10 1 dL = 100
cL mL 250 kL
…. kL 5 menit 5 menit
120 L tersebut adalah 40 km/jam. Mobil itu
…. L 3 detik detik tiba di tujuan pukul 10.45. Pukul
3
berapa mobil itu berangkat dari
115 L tempat asalnya?
115 L …. menit menit 6. Sebuah selang digunakan untuk
5
menyiram tanaman dengan debit 0,6
210 daL L/menit. Apabila waktu penyiraman
210 daL …. menit menit
10 30 menit, banyak air yang digunakan
adalah … liter.
7. Tiga buah kran masing-masing
memiliki debit 1,5 L/menit digunakan
untuk mengisi sebuah kolam dengan
volume 9 m3. Waktu yang diperlukan
LATIHAN SOAL adalah … menit.
8. Sebuah tandon air mula-mula berisi
1. Jarak kota A dan B adalah 30 km.
250 liter air. Kemudian, tandon
Pada pukul 08.00 Hasan bersepeda
tersebut diisi dengan selang selama 50
berangkat dari kota A dengan
menit dan isinya menjadi 3500 liter.
kecepatan rata-rata 12 km/jam. Pukul
Debit selang adalah … liter/menit.
berapa Hasan tiba di kota B?
9. Debit aliran pemadam kebakaran
2. Jarak kota Jakarta–Bogor adalah 60
adalah 36 liter/detik. Isi tangki
km. Aisyah bersepeda dari Jakarta ke
pemadam kebakaran 24.000 liter dan
Bogor berangkat pukul 08.00. Selama
digunakan selama 5 menit. Berapa
perjalanan Aisyah istirahat selama 1/2
liter sisa isi tangki tersebut?
jam, dan tiba di Bogor pukul 12.30.
10. Sebuah kolam diisi air
Berapa kilometer kecepatan rata-rata
menggunakan pipa pemasukan. Pipa
Aisyah bersepeda / jam?
tersebut debitnya 60 dm3/detik.
3. Fatimah mengemudi mobil berangkat
Kolam tersebut diisi air hingga
dari kota X pukul 09.15 dengan
volumenya 24 m3. Berapa lama pipa
kecepatan rata-rata 45 km/jam. Di
tersebut dinyalakan?
tengah jalan, Fatimah berhenti selama
20 menit. Fatimah tiba di kota Y
pukul 13.05. Berapa kilometer jarak
yang ditempuh Fatimah?
4. Jarak kota A dan B adalah 60 km.
Seorang pelajar yang bersekolah di
kota B, ketika liburan pulang ke
kotanya di A. Pelajar itu naik sepeda
dengan kecepatan 15 km/jam. Ia
berangkat pukul 08.00. Di tengah
perjalanan istirahat selama 30 menit.
Pukul berapa pelajar itu sampai di
kota A?
5. Sebuah mobil menempuh jarak sejauh
90 km. Kecepatan ratarata mobil
PEMBAHASAN Jarak Waktu
kota X untuk Kecepatan
1. dan Y menempuh
Jarak Waktu Kecepatan
kota A untuk …. km
7
jam
45 km
jam
dan B menempuh 2
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
30 km …. 12 Dari tabel kita tahu bahwa 7 =
km/jam 2
45
7
Akibatnya 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 = 2 × 45 =
Dari tabel kita tahu bahwa
30 157,5 𝑘𝑚
= 12 Jadi jarak yang ditempuh Fatimah
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Akibatnya adalah 157,5 𝑘𝑚.
30
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 𝑗𝑎𝑚 4.
12
Perhatikan bahwa Jarak Waktu
30 1 kota A untuk Kecepatan
𝑗𝑎𝑚 = 1 𝑗𝑎𝑚 dan B menempuh
12 2
Jadi waktu yang dibutuhkan Hasan
60 km …. jam
15 km
1 jam
dari kota A ke B adalah 1 𝑗𝑎𝑚.
2
60
Dari tabel kita tahu bahwa =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
2. Lama Aisyah diperjalanan adalah 15
1 60
12.30 − 08.00 = 4 2 𝑗𝑎𝑚 Akibatnya 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 15 = 4 𝑗𝑎𝑚
Karena Aisyah istirahat selama Karena pelajar tersebut istirahat
1
𝑗𝑎𝑚 maka Aisyah hanya bersepeda selama 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 maka Ia
2
selama 4 𝑗𝑎𝑚 diperjalanan selama 4 𝑗𝑎𝑚 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Jarak Waktu Jadi pelajar tersebut tiba di kota A
kota A untuk Kecepatan pukul 08.00 + 4 𝑗𝑎𝑚 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 =
dan B menempuh 𝑝𝑢𝑘𝑢𝑙 12.30.
60
= 15 km 5.
60 km 4 jam 4 jam
Waktu
Jarak Kecepatan
untuk
Jadi kecepatan rata-rata Aisyah lintasan
menempuh
bersepeda adalah 15 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚. 40 km
90 km …. jam jam

3. Lama Fatimah diperjalanan adalah Dari tabel kita tahu bahwa


90
=
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
13.05 − 09.15 = 3 𝑗𝑎𝑚 50 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
40
Karena Fatimah istirahat selama 90
Akibatnya 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 40 𝑗𝑎𝑚
20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 maka Fatimah hanya
mengemudi selama 3 𝑗𝑎𝑚 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Perhatikan bahwa
1 90 90
atau 3 2 𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 = × 60 = 135 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 7
40 40
Perhatikan bahwa 3 2 = 2 = 2 𝑗𝑎𝑚 15 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Jadi mobil berangkat pukul Waktu
2 𝑗𝑎𝑚 15 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 sebelum tiba untuk Debit
Volume
Karena mobil tiba pukul 10.45 maka mengisi
mobil berangkat pukul 10.45 − penuh
2 𝑗𝑎𝑚 15 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = pukul 08.30. .... L
3250 L 50 menit menit

6. Dari tabel kita tahu bahwa


Waktu
3250
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 = = 65 𝐿⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
untuk Debit
50
Volume
mengisi
penuh 9. Perhatikan bahwa 5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 5 ×
60 = 300 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
…. L 30 menit 0,6 L
menit Waktu
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 untuk Debit
Dari tabel kita tahu bahwa = Volume
30 mengisi
0,6 penuh
Akibatnya 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 0,6 × 30 = 36 L
…. L 300 detik detik
18𝐿
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Jadi banyaknya air yang digunakan Dari tabel kita tahu bahwa =
300
adalah 18𝐿. 36
Akibatnya 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 36 × 300 =
7. Karena ada 3 kran yang digunakan 10800𝐿
untuk mengisi kolam maka debit kran Jadi volume air yang digunakan
yang digunakan adalah 3 × 1,5 = adalah 10800𝐿
4,5 𝐿⁄𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Karena isi tangka 24000𝐿 maka sisa
Perhatikan bahwa air di tangka adalah 24000 −
9𝑚3 = 9000𝑑𝑚3 = 9000𝐿 10800 = 13200𝐿
Waktu
untuk Debit 10. Perhatikan bahwa 24𝑚3 =
Volume
mengisi 24000𝑑𝑚3
penuh Waktu
9000 L …. menit
4,5 L untuk Debit
menit Volume
mengisi
Dari tabel kita tahu bahwa
9000
= penuh
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
24000
3
60 dm
4,5 …. detik detik
dm3
Akibatnya 24000
9000 Dari tabel kita tahu bahwa =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = = 2000 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 60
4,5
Jadi waktu yang diperlukan untuk Akibatnya
mengisi kolam adalah 2000 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡. 24000
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = = 400 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
60
8. Volume air yang keluar dari selang
adalah 3500 − 250 = 3250𝐿
BAB III Dari ilustrasi b. diatas diperoleh
bahwa
Perbandingan dan Skala Dalam Sebenarnya Skala
peta
Panjang 25 cm 5000 cm 1 : 200
Ilustrasi
a. Shofiyah, Maimunah, dan Saudah Lebar 20 cm 4000 cm 1 : 200
sedang membeli buku. Jumlah
buku yang mereka beli masing-
masing adalah Shofiyah membeli 1. Latihan (lengkapi tabel di bawah)
12 buku, Maimunah membeli 18 Besaran 1 Besaran 2 Perbandingan
buku, dan Saudah membeli 30
buku. 16 40 …. : ….
b. Suatu sekolah akan membuka 45 20 …. : ….
bazar buku, Zaid diminta kepala
sekolah membuat denah bazar …. 25 3:5
tersebut. Lapangan yang
…. 60 4:3
digunakan untuk bazar berbentuk
persegi panjang dengan ukuran 30 …. 5:6
panjang 50 meter dan lebar 40
meter. Skala yang digunakan oleh 40 …. 4:5
Zaid adalah 1 : 200.
Ukuran di peta Ukuran Skala
sebenarnya
Mengenal Perbandingan
Perbandingan adalah 12 cm 6000 cm …. : ….
membandingkan dua nilai atau lebih 20 cm 10000 cm …. : ….
dari suatu besaran sejenis.
Dari ilustrasi a. diatas diperoleh …. cm 12000 cm 1 : 300
bahwa
…. cm 15000 cm 1 : 500
Perbandingan
Jumlah Jumlah Jumlah buku 30 cm …. cm 1 : 400
buku buku buku Shofiyah,
Maimunah 15 cm …. cm 1 : 450
Shofiyah Maimunah Saudah
dan Saudah

30 12 : 18 : 30 =
12 buku 18 buku 2:3:5
buku

Mengenal skala
Skala adalah perbandingan antara
nilai di peta/denah dengan nilai
sebenarnya.
LATIHAN SOAL PEMBAHASAN
1. Umar memiliki 50 kelereng, 1.
sedangkan Ali memiliki 80 kelereng. Jumlah Jumlah Perbandingan
Perbandingan kelereng Beni dan Edo kelereng kelereng kelereng
adalah … Umar dan Ali
Umar Ali
2. Perbandingan uang Shofiyah dengan
uang Maimunah adalah 8 : 5. Uang 50 : 80 = 5 :
50 80 8
Maimunah Rp75.000,00. Berapakah
uang Shofiyah?
Jadi perbandingan kelereng Umar dan
3. Umur Laila 10 tahun. Umur kakek
Ali adalah 5 : 8.
Laila 55 tahun. Perbandingan umur
Laila dengan umur kakek Laila adalah
2.

Jumlah Jumlah Perbandinga
4. Luas halaman sekolah 480 m2. Luas
kantor 24 m2. Perbandingan luas uang uang n uang
halaman dengan luas kantor adalah … Shofiya Maimuna Shofiyah dan
5. Perbandingan tinggi Fatimah dan h h Maimunah
Zahra adalah 6 : 5. Tinggi Fatimah
…. : 75000 =
adalah 144 cm. Tinggi Zahra adalah …. 75000 8:5
… cm.
6. Sebuah ruang tamu berbentuk Dari tabel kita tahu bahwa
persegipanjang memiliki ukuran 𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑜𝑓𝑖𝑦𝑎ℎ 8
=
panjang 5 m dan lebarnya 4 m. Ruang 75000 5
tamu tersebut digambar pada sebuah Akibatnya
kertas karton dengan panjang 25 cm 8
𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑜𝑓𝑖𝑦𝑎ℎ = × 75000
dan lebar 20 cm. Tentukan skala 5
gambar tersebut! = 𝑅𝑝 120000
7. Sebuah kolam berbentuk
persegipanjang. Panjangnya 3.
berukuran 14 m dan lebarnya 8 m. Umur Perbandingan
Kolam tersebut digambar dengan Umur umur Laila dan
kakek
panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Laila kakek Laila
Laila
Tentukan skala gambar tersebut.
10 55 10 : 55 = 2 : 11
8. Sebuah taman berbentuk persegi
dengan sisi 18 m. Taman tersebut Jadi perbandingan umur Laila dan
digambar dengan panjang sisi 5 cm. kakek Laila adalah 2 : 11.
Tentukan skala gambar!
9. Sebuah gedung memiliki lebar 9 m. 4.
Berapakah skala gambar, apabila Perbandingan
lebar gedung pada gambar 3 cm? Luas Luas luas halaman
10. Jarak dua kota sebenarnya adalah 30 halaman kantor dan kantor
km. Jarak pada peta 15 cm.
Berapakah skala peta tersebut? 480 : 24 = 20
480 24 :1
Jadi perbandingan luas halaman dan Panjang di Panjang Skala
kantor adalah 20 : 1. gambar sebenarnya
3 900 …. : ….
5.
Perbandingan
3 : 900 = 1 : 300
Tinggi Tinggi tingg Fatimah
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
Fatimah Zahra dan Zahra
300.

144 : …. = 6 : 10. Perhatikan panjang 30 km =


144 …. 5 3000000 cm
Panjang di Panjang Skala
Dari tabel kita tahu bahwa
peta sebenarnya
144 6
= 15 3000000 …. : ….
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑍𝑎ℎ𝑟𝑎 5
Akibatnya 15 : 3000000 = 1 :200000
6 Jadi skala peta tersebut adalah 1 :
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑍𝑎ℎ𝑟𝑎 = × 144 = 120 𝑐𝑚
5 200000.

6. Perhatikan panjang 5 m = 500 cm


Panjang Panjang Skala
di gambar sebenarnya
25 500 …. : ….

25 : 500 = 1 : 20
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
20.

7. Perhatikan panjang 14 m = 1400 cm


Panjang di Panjang Skala
gambar sebenarnya
7 1400 …. : ….

7 : 1400 = 1 : 200
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
200.

8. Perhatikan panjang 18 m = 1800 cm


Panjang di Panjang Skala
gambar sebenarnya
5 1800 …. : ….

5 : 1800 = 1 : 36
Jadi skala gambar tersebut adalah 1 :
360.

9. Perhatikan panjang 9 m = 900 cm


BAB IV bentuk khusus dalam prisma segi
empat.
Bangun Ruang
Rumus Kubus
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 6𝑟 2
Pengertian Bangun Ruang 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑟 3
Bangun dalam matematika yang
memiliki volume, isi, dan memiliki 3 Rusuk Kubus
komponen penyusun berupa sisi, AB//CD//EF//GH
rusuk, dan titik sudut. Bangun ruang AE//BF//CG//DH
juga disebut sebagai bangun tiga BC//AD//EH//FG
dimensi.
Ciri-ciri benda bangun ruang Diagonal Sisi Kubus
memiliki 3 komponen berupa sisi, AC//EG
rusuk, dan titik sudut. Lebih jelasnya, BD//FH
komponen sisi pada bangun ruang
AF//DG
adalah bidang pembatas yang
BE//CH
memisahkan bangun ruang dan ruang
CF//DE
di luarnya.
BG//AH
Sementara itu, rusuk bangun ruang
adalah pertemuan dua sisi yang
membentuk ruas garis. Lalu, titik Diagonal Ruang Kubus
sudut bangun ruang adalah titik AG
pertemuan dari 3 rusuk atau lebih. EC
DF
HB
Macam-macam Bangun Ruang
1. KUBUS Bidang Diagonal Kubus
ADGF
BCEH
ABGH
CDEF

Jaring-jaring Kubus

Definisi
Kubus adalah bangun ruang tiga
dimensi yang dibatasi oleh enam
bidang sisi yang kongruen
berbentuk bujur sangkar. Kubus
memiliki 6 sisi, 12 rusuk, dan 8
titik sudut. Kubus juga disebut
dengan bidang enam beraturan,
selain itu kubus juga merupakan
2. BALOK Jaring-jaring Balok

Definisi
Balok adalah bangun ruang tiga
dimensi yang dibentuk oleh tiga 3. TABUNG
pasang persegi atau persegi
panjang, dengan paling tidak satu
pasang di antaranya berukuran
berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12
rusuk dan 8 titik sudut.

Rumus Balok
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 2[(𝑝 × 𝑙 ) + (𝑝 × 𝑡) + Definisi
(𝑙 × 𝑡)] Tabung atau silinder adalah
bangun ruang tiga dimensi yang
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
dibentuk oleh dua buah lingkaran
identik yang sejajar dan sebuah
Rusuk Balok
persegi panjang yang mengelilingi
AB//CD//EF//GH
kedua lingkaran tersebut. Tabung
AE//BF//CG//DH
memiliki 3 sisi dan 2 rusuk.
BC//AD//EH//FG
Sifat-sifat Tabung
Diagonal Sisi Balok 1. Tabung memiliki 3 bidang sisi
AC//EG yaitu alas, tutup dan selimut
BD//FH (sisi tegak).
AF//DG 2. Tabung memiliki bidang alas
BE//CH dan tutup berupa lingkaran.
CF//DE 3. Tabung memiliki sisi tegak
BG//AH berupa bidang lengkung yang
dinamakan selimut tabung.
Diagonal Ruang Balok 4. Tabung memiliki memiliki 2
AG rusuk : rusuk alas dan tutup.
EC 5. Tabung memiliki tinggi tabung
DF : jarak titik pusat alas dan titik
HB pusat tutup.
6. Tabung memiliki jari-jari
Bidang Diagonal Balok lingkaran alas dan tutup
ADGF besarnya sama
BCEH
ABGH
CDEFJaring-jaring Balok
Rumus Tabung Unsur Bangun Kerucut
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 2𝜋𝑟(𝑟 + 𝑡)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 2 𝑡

Jaring-jaring Tabung

Perhatikan, gambar diatas


diperoleh unsur unsur kerucut
seperti:
a. Bidang alas, yaitu sisi yang
4. KERUCUT berbentuk lingkaran (daerah
yang diarsir).
b. Diameter bidang alas (d),
yaitu ruas garis AB.
c. Jari-jari bidang alas (r), yaitu
garis OA dan ruas garis OB.
d. Tinggi kerucut (t), yaitu jarak
Ciri-Ciri Bangun Ruang dari titik puncak kerucut ke
Kerucut pusat bidang alas (ruas garis
a. Kerucut merupakan bangun CO).
ruang berbentuk limas yang e. Selimut kerucut, yaitu sisi
alasnya berbentuk lingkaran. kerucut yang tidak diarsir.
b. Kerucut memiliki 2 sisi. f. Garis pelukis (s), yaitu garis-
c. Kerucut memiliki 1 rusuk. garis pada selimut kerucut yang
d. Kerucut memiliki 1 titik ditarik dari titik puncak C ke
puncak. titik pada lingkaran
e. Kerucut memiliki jaring-jaring
kerucut yaitu lingkaran dan segi Rumus Bangun Kerucut
tiga 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 = 𝜋𝑟(𝑟 + 𝑠)
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 2 𝑡
3
Sifat- Sifat Bangun Ruang
Kerucut Jaring-jaring Kerucut
a. Kerucut memiliki 2 sisi (1 sisi
merupakan alas yang berbentuk
lingkaran dan 1 sisinya lagi
berupa sisi lengkung atau
selimut kerucut)
b. Kerucut memiliki 1 rusuk
lengkung
c. Kerucut tidak memiliki rumus
titik sudut.
d. Kerucut memiliki 1 buah titik
puncak
5. BOLA Jaring-jaring bola
Definisi
Bola adalah bangun ruang sisi
lengkung yang dibatasi oleh satu
bidang lengkung. Bola didapatkan
dari bangun setengah lingkaran
yang diputar satu putaran penuh Rumus menghitung Bola
atau 360 derajat pada garis 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑜𝑙𝑎 = 4𝜋𝑟 2
4
tengahnya. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 3 𝜋𝑟 3

Sifat-sifat Bola
Terdapat 1 sisi 6. LIMAS
Terdapat 1 titik pusat Macam-macam Bentuk Limas
Tidak terdapat sudut pada Limas mempunyai beberapa
bagiannya bentuk bangun ruang berdasarkan
bentuk bangun alasnya.
Unsur-unsur bola 1) Limas Segitiga
Merupakan jenis limas yang
alasnya berbentuk segitiga, baik
segitiga sama sisi, sama kaki,
maupun segitiga sembarang.
Unsur limas segitiga:
4 buah titik sudut
Sebuah bangun ruang dapat 4 buah bidang sisi
dikatakan bola apabila memenuhi 6 buah rusuk
unsur-unsur berikut:
Bola tidak memiliki rusuk.
Karenanya bola dikelilingi oleh
garis lengkung disepanjang
permukaannya.
Bola tidah memiliki sudut
karena terdiri atas lingkaran
yang tak terhingga. 2) Limas Segi Empat
Bola hanya memiliki 1 sisi dan Merupakan jenis limas yang
1 titik pusat. alasnya berbentuk segi empat
Bola memiliki suatu diameter (persegi, persegi panjang,
yang sama dengan 2 kali layang-layang, belah ketupat,
panjang jari-jari. jajar genjang, trapesium, dan
Bola memiliki 1 sisi lengkung bentuk bangun datar segi empat
yang tertutup. lainnya).
Unsur limas segi empat:
5 buah titik sudut
5 buah bidang sisi
8 buah rusuk
7. PRISMA
Macam-Macam Prisma
1) Prisma Segi Tiga
Merupakan sebuah bangun
ruang yang memiliki alas dan
atap berbentuk segitiga.
3) Limas Segi Lima Lihat gambar dibawah berikut:
Merupakan jenis limas yang
mempunyai bentuk alas bangun
datar segi lima baik itu segi lima
teratur maupun segi lima
sembarang.
Unsur limas segi lima:
6 buah titik sudut
6 buah bidang sisi Sifat-sifat Prisma Segi Tiga
10 buah rusuk a. Prisma segitiga mempunyai
5 buah sisi, 3 buah sisi
disamping yang berbentuk
persegi panjang dan 2 buah
sisi di alas dan atap
berbentuk segitiga.
b. Prisma segitiga mempunyai
6 buah titik sudut.
c. Mempunyai 9 buah rusuk
dan 3 diantaranya adalah
rusuk tegak.
4) Limas Segi Enam
Merupakan jenis limas yang 2) Prisma Segi Empat
mempunyai bentuk alas segi Memiliki sebuah nama lain
enam, baik segi enam teratur yaitu kubus bila semua sisi-
maupun segi enam sembarang. sisinya sama panjang dan balok
Unsur limas segi enam: bila tidak semua sisinya sama
7 buah titik sudut panjang.
7 buah bidang sisi Lihat gambar dibawah berikut:
12 buah rusuk

Sifat-sifat Prisma Segi Empat


a. Mempunyai 6 Buah sisi, 4
buah sisi di samping
berbentuk persegi panjang
dan 2 buah sisi di alas dan
juga atap berbentuk segi
empat.
b. Prisma segi empat ini
mempunyai 8 buah titik
sudut.
c. Prisma segi empat ini Sifat-Sifat Prisma Segi Enam:
mempunyai 12 buah rusuk, 4 a. Mempunyai 18 buah rusuk,
diantaranya merupakan dan 6 buah rusuk
rusuk tegak. diantaranya merupakan
rusuk tegak.
3) Prisma Segilima b. Mampunyai 12 titik sudut.
Prisma Segilima ialah bangun c. Mempunyai 8 buah sisi, 6
ruang yang memiliki atap dan buah sisi berada disamping
alas berbentuk segilima. dan mempunyai bentuk
Lihat gambar dibawah berikut: persegi panjang dan 2 buah
sisi lainnya berada di alas
dan juga atap yang
berbentuk segi enam.

Sifat–sifat Prisma Segi Lima:


a. Mempunyai 10 buah titik
sudut.
b. Mempunyai 15 rusuk, 5 buah
rusuk diantaranya adalah
rusuk tegak.
c. Mempnyai 7 buah sisi, 5
buah sisi berada di samping
berbentuk persegi panjang
dan 2 buah sisi lain berada di
alas dan atap berbentuk segi
lima

4) Prisma Segi Enam


Prisma segienam ialah bangun
ruang yang alas dan atapnya
berbentuk segienam.
Lihat gambar dibawah berikut:
LATIHAN SOAL PEMBAHASAN
1. Sebuah bak mandi berbentuk kubus. 1. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑟 3
Bak mandi dapat menampung air 512 512 = 𝑟 3
3
liter. Berapa kedalaman bak mandi 𝑟 = √512 = 8
tersebut? Jadi kedalaman bak mandi adalah 8 dm
2. Sebuah kotak berbentuk kubus berisi atau 0,8 m.
penuh pasir. Setelah ditimbang, berat
pasir tersebut 16 kg. Jika 1 cm3 pasir 2. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 = 16 𝑘𝑔
16 𝑘𝑔 = 16.000 𝑔
beratnya 2 gram, berapa panjang
Karena seriap 2 gr setara dengan 1 𝑐𝑚 3 ,
rusuk kubus tersebut?
maka dalam kotak terisi
3. Di sebuah wahana wisata terdapat 2
16.0000 ∶ 2 = 8000 𝑐𝑚 3
buah kolam renang dengan ukuran
8000 = 𝑟 3
yang sama berbentuk balok. Panjang 3
𝑟 = √8000 = 20
kolam tersebut adalah 10 m, lebar 8 m Jadi panjang rusuk kotak adalah 20 cm
dan tinggi 3 m. Dua kolam tersebut atau 0,2 m.
diisi penuh. Berapa volume air yang
dibutuhkan? 3. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑛 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
4. Tempat penampungan air berbentuk = 10 × 8 × 3
balok memiliki ukuran panjang 75 = 240 𝑚 3
cm, lebar 60 cm, dan tinggi 50 cm. Jadi untuk mengisi 2 kolan yang sama
Telah terisi air setinggi 35 cm. Berapa dibutuhkan 240 × 2 = 480 𝑚 3 atau
liter air yang ada di dalam tempat 480.000 liter.
penampungan air tersebut?
5. Ibu Lani membeli 4 kaleng susu 4. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
= 75 × 60 × 35
kaleng yang berbentuk tabung. Setiap
= 157.500 𝑐𝑚 3 atau 157,7 𝐿
kaleng susu memiliki panjang jari-jari
alas 4 cm dan tinggi 9 cm. Berapa
5. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 2 𝑡
volume susu yang dibeli ibu Lani? = 3,14 × 42 × 9 = 452,16 𝑐𝑚 2
6. Sebuah drum minyak berbentuk
tabung. Drum tersebut memiliki 1
6. 𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 = 2 × 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
diameter alas 50 cm. Jika tinggi drum
1
120 cm, berapa liter volume minyak 𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 = × 50 = 25 𝑐𝑚
2
di dalam drum tersebut? 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝜋𝑟 2 𝑡
7. Es krim berbentuk kerucut, garis = 3,14 × 252 × 120
tengah alasnya 7 cm, tingginya 9 cm. = 235.500 𝑐𝑚 3 atau 235,5 𝐿
Berapa volume es krim tersebut?
8. Suatu bangun ruang bola memiliki 1
7. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 3 𝜋𝑟 2 𝑡
jari-jari sebesar 7 cm. Hitunglah 1 22
volume bola tersebut! = × × 72 × 9 = 462 𝑐𝑚 2
3 7
4
8. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 3 𝜋𝑟 3
4 22
= × × 73 = 1437,3 𝑐𝑚 3
3 7
BAB V No Nilai
Jumlah
Siswa
Pengumpulan Data dan
1 65 5
Penyajian Data
2 70 9

3 75 14
Pengumpulan data
Sebelum memperoleh sebuah data, 4 80 10
maka kita harus melakukan proses
pengumpulan data. Ada beberapa cara 5 85 5
yang biasa dilakukan untuk 6 90 7
mendapatkan data, diantaranya
melalui: Total 50
Penelitian Dari table di atas kita bisa
Wawancara mengetahui:
Polling/angket Ada 5 siswa yang memperoleh
Penghitungan langsung nilai 65
Ada 9 siswa yang memperoleh
nilai 70
Penyajian data Ada 14 siswa yang memperoleh
Setelah memperoleh data, biasanya nilai 75
data-data tersebut disajikan dalam Ada 10 siswa yang memperoleh
beragam bentuk. Salah satu contoh nilai 80
data yang bisa disajikan adalah nilai Ada 5 siswa yang memperoleh
matematika dari siswa yang ada di
nilai 85
sebuah sekolah. Berikut adalah
Ada 7 siswa yang memperoleh
beberapa cara yang bisa dilakukan
nilai 90
untuk menyajikan sebuah data:
Tabel
Diagram batang
Diagram Batang
Diagram lingkaran Diagram batang atau diagram balok
Diagram garis adalah grafik yang menunjukkan
Diagram gambar/lambang dalam bentuk persegi panjang atau
bujur sangkar.

Tabel No Nilai Jumlah Siswa


Data bisa digambarkan dengan 1 65 5
menggunakan tabel, berikut adalah
tabel data nilai Ujian matematika 2 70 9
siswa kelas VI SD Pelita:
3 75 14

4 80 10
5 85 5 Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram
6 90 7
yang menunjukkan sebuah data
Total 50 ataupun hasil angka dalam bentuk
lingkaran. Dalam pelajaran
matematika diagram sering
Jika data diatas ke dalam bentuk digunakan untuk menunjukkan
diagram batang, maka: persentase, jumlah data, dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya perhatikan
Diagram Batang gambar diagram di bawah ini:
Nilai Ujian
Matematika
Nilai Ujian
15

10
Dari gambar diatas dapat dilihat
5 bahwa data yang terdapat pada
gambar adalah data A, B, C dan D,
0 dengan data D merupakan data yang
65 70 75 80 85 90 paling besar. Diagram lingkaran
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Langkah – langkah untuk membuat Diagram lingkaran biasa (dalam
diagram ini pada suatu data ialah: bentuk angka)
1. Atur sumbu secara horizontal Diagram lingkaran dalam bentuk
(datar) dan vertikal (tegak). derajat (°)
2. Untuk grafik batang vertikal, tulis Diagram lingkaran dalam bentuk
nilai atau nama data pada sumbu persen (%)
horizontal dan frekuensi setiap
nilai atau nama tersebut pada Rumus Diagram Lingkaran
sumbu vertikal. Sedangkan untuk Rumus untuk mencari nilai pada
grafik batang horizontal, tulis nilai diagram lingkaran tersebut berbeda-
atau nama data pada sumbu beda tergantung diagram jenis apa
vertikal dan tulis frekuensi masing yang digunakan, berikut adalah rumus
– masing nilai atau nama tersebut yang digunakan untuk menghitung
pada sumbu horizontal dan buatlah atau membuat setiap jenis diagram
label pada kedua sumbu. lingkaran.
3. Buat persegi panjang yang cocok a) Diagram Lingkaran Biasa (dalam
dengan nilai atau nama setiap data bentuk angka)
dengan frekuensinya. Cara membuat digram biasa
4. Beri nama diagram balok tersebut adalah:
berdasarkan data yang disediakan. 1. Menentukan banyaknya jumlah
keseluruhan data.
2. Kemudian mencari besar sudut 3 75 14
yang mewakili masing-masing
data: 4 80 10
Rumus: 5 85 5
Nilai yang dicari =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
× 360° 6 90 7
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
3. Tulis dalam dalam diagram Total 50
lingkaran berupa jumlah
masing-masing data.
a) Diagram Lingkaran Biasa:
b) Diagram Lingkaran Derajat
Jumlah keseluruhan data: 50
Pada diagram ini yang ditampilkan
Besar sudut yang mewakili masing
adalah derajat atau besar sudut
- masing data:
daerahnya dan bukan jumlah data. 5
Cara membuatnya seperti langkah Nilai 65 : 50 × 360° = 36°
9
pada diagram biasa sebelumnya Nilai 70 : 50 × 360° = 64,8°
namun angka yang ditampilkan 14
Nilai 75 : 50 × 360° = 100,8°
dalam diagram berupa besar
10
derajatnya. Nilai 80 : 50 × 360° = 72°
5
Nilai 85 : 50 × 360° = 36°
c) Diagram Lingkaran Persen 7
1. Menentukan banyaknya jumlah Nilai 90 : 50 × 360° = 50,4°
keseluruhan data.
2. Kemudian mencari besar sudut Maka, gambar diagram lingkaran
yang mewakili masing-masing. biasanya adalah:
Rumus:
Nilai yang dicari = Diagram Lingkaran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑟𝑖
× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
Nilai
3. Tulis dalam dalam diagram 65
lingkaran berupa jumlah Nilai
masing-masing data. 70
Nilai
75

Membuat Digram Lingkaran


Dengan menggunakan data pada tabel
dibawah ini, akan dibuat diagram b) Diagram Lingkaran Derajat
lingkarannya. Jumlah keseluruhan data: 50
Besar sudut yang mewakili masing
No Nilai Jumlah Siswa - masing data:
5
1 65 5 Nilai 65 : 50 × 360° = 36°
9
2 70 9 Nilai 70 : 50 × 360° = 64,8°
14
Nilai 75 : 50 × 360° = 100,8°
10
Nilai 80 : 50 × 360° = 72° Diagram Garis
5 Diagram garis adalah diagram yang
Nilai 85 : × 360° = 36° data yang disajikan dalam bentuk
50
7
Nilai 90 : 50 × 360° = 50,4° garis lurus. Pada intinya diagram ini
hampir sama seperti diagram batang
Maka, gambar digram lingkaran hanya saja bentuknya diubah menjadi
biasanya adalah: garis.
Langkah-langkah untuk membuat
Diagram Lingkaran grafik garis data adalah:
1. Atur poros secara horizontal atau
Nilai mendatar dan vertikal atau tegak.
65 2. Tulis nilai atau nama data pada
Nilai
sumbu horizontal dan frekuensi
70
Nilai setiap nilai atau nama pada sumbu
75 vertikal dan informasi pada label
pada kedua sumbu.
3. Buat poin yang cocok dengan
nilai/nama setiap data dengan
c) Diagram Lingkaran Persen frekuensinya.
Jumlah keseluruhan data: 50 4. Bergabunglah dengan poin yang
Besar sudut yang mewakili masing dibuat dengan garis lurus.
- masing data: 5. Beri nama diagram tersebut
5
Nilai 65 : 50 × 100% = 10% berdasarkan data yang diberikan.
9
Nilai 70 : 50 × 100% = 18% No Nilai Jumlah Siswa
14
Nilai 75 : 50 × 100% = 28% 1 65 5
10
Nilai 80 : 50 × 100% = 20% 2 70 9
5
Nilai 85 : 50 × 100% = 10%
3 75 14
7
Nilai 90 : 50 × 100% = 14%
4 80 10
Maka, gambar digram lingkaran
5 85 5
biasanya adalah:
6 90 7
Diagram Lingkaran Persen
Nilai Ujian Matematika Total 50
Nilai 65 Nilai 70 Nilai 75
Nilai 80 Nilai 85 Nilai 90
Dengan menggunakan data pada tabel
14% 10% diatas, dibuat diagram garisnya
10% 18% adalah:
20%
28%
Diagram Garis Nilai
Jumlah Siswa
Nilai Ujian Matematika Ujian
20 65
Nila…
10
70
0
65 70 75 80 85 90
75

Diagram Gambar / Lambang 80


Diagram gambar/lambang adalah
penyajian data dalam bentuk gambar- 85
gambar yang mewakili nilai-nilai
tertentu. Gambar-gambar yang 90
digunakan biasanya adalah gambar-
gambar yang relevan dengan = Memakili 1 siswa
permasalahan. Misalnya: siswa
dilambangkan dengan gambar orang,
kendaraan dilukiskan dengan gambar Pengolahan data
mobil atau sepeda motor, dan lain- Di dalam pengolahan sebuah data ada
lain. beberapa hal yang harus dicari dengan
No Nilai Jumlah Siswa menggunakan rumus matematika,
yaitu:
1 65 5 Mean (rata-rata)
2 70 9 Modus
Median
3 75 14
H.1.Mean
4 80 10
Mean adalah nila rata-rata dari
5 85 5 keseluruhan data yang di dapat. Nilai
rata-rata diperoleh dengan
6 90 7
menjumlahkan seluruh nilai
Total 50 kemudian dibagi dengan banyaknya
data.

Diagram gambar dari data tabel di Rumus Mean/Rata-rata:


atas adalah: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
No Nilai Jumlah Siswa

1 65 5

2 70 9
3 75 14 Bila dilihat dari data diatas Modusnya
adalah 75, hal ini dikarenakan jumlah
4 80 10
siswa yang mendapat nilai 75 dalam
5 85 5 ujian matematika memiliki nilai
tersebar dibanding lainnya.
6 90 7

Total 50
H.3. Median
Maka, Mean/rata-rata dari data diatas
adalah: Median adalah nilai tengah.
Diperoleh dengan cara mengurutkan
Rata-rata nilai-nilai yang ada dari yang terkecil
(65×5)+(70×9)+(75×14)+(80×10)+(85×5)+(90×7) sampai terbesar, lalu memilih data
=
50
yang berada ditengah.
Rata-rata
Contoh:
(325)+(630)+(1050)+(800)+(425)+(630)
= 50 Nilai ulangan harian matematika
3860 kelas IV berturut-turut adalah:
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
50 5,6,7,8,9,7,8,7,10,5
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 77,2 Maka, median dari data diatas adalah?
Maka, Mean/rata-rata dari data di atas Jawab:
adalah 77,2.
Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang
terkecil: 5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 ->
H.2. Modus jumlah datanya ada 10

Modus merupakan nilai yang paling Ambil nilai yang ada ditengah-
sering muncul di dalam suatu data. tengah, bila jumlah datanya genap
ambil dua nilai yang ada ditengah
Perhatikan tabel dibawah ini. kemudian dibagi dengan 2. Seperti
Jumlah
pada soal diatas, alasannya jumlah
No Nilai datanya genap (10) maka kita ambil
Siswa
dua nilai yang ada di tengah yaitu 7
1 65 5 dan 7.
2 70 9 7 + 7: 2 = 14: 2 = 7
3 75 14 Maka median dari data tersebut yaitu
7.
4 80 10

5 85 5

6 90 7

Total 50
LATIHAN SOAL
1. Perhatikan diagram dibawah ini

15
Hasil Ujian Matematika
Hasil
10 Ujian
Matema…

0
65 70 75 80 85
Seorang pedagang dipasar induk pada
Modus dari diagram batang diatas
bulan januari 2006 – juni 2006. Dari
adalah ...
diagram tersebut jumlah telur yang
a. 65
terjual selama 6 bulan (dari januari
b. 70
2006 – juni 2006) adalah ....
c. 75
a. 7.500 telur
d. 80
b. 8.000 telur
2. 5, 6, 7, 4, 3, 5, 4, 9, 5,10, 7, 6, 3, 4, 5,
c. 8.500 telur
4 10, 4
d. 9.000 telur
Mean dari data di atas adalah ...
5. Diagram di bawah menunjukan
a. 5
produksi padi tiap tahun di suatu
b. 6
kecamatan.
c. 5,6
d. 6,5
3. Perhatikan tabel berikut.
Nilai Ujian Jumlah siswa

6 4

7 5

8 11 Produksi padi tertinggi terjadi pada


tahun …
9 14 a. 2008
b. 2009
Nilai Ujian Modus data tersebut
c. 2010
adalah ...
d. 2011
a. 6 6. Berikut ini adalah data pekerjaan
b. 7 orang tua siswa kelas I sampai kelas
c. 8 VI:
d. 9 Petani 25 orang, Nelayan 15 orang,
4. Berikut ini diagram garis penjualan penjahit 8 orang, wirausaha 13 orang,
telur pedagang 12 orang, tentara 6 orang,
polisi 2 orang, guru 6 orang dan buruh
15 orang. Selisih pekerjaan orang tua
yang paling banyak dan paling sedikit
adalah ...
a. 27 orang
b. 20 orang Nilai Ujian Jumlah Siswa
c. 23 orang
60 7
d. 19 orang
7. Data tersebut adalah nilai mata 70 11
pelajaran matematika kelas IV "A"
dan "B". 80 9

Hasil Ujian Matematika 90 3


15
Hasil
Ujian
10 Matem…
Diagram batang yang menunjukkan
5 tabel di atas adalah …
a.
0
Nilai Ujian
65 70 75 80 85
12

Berapakah perbedaan jumlah siswa 10


8
yang mendapatkan nilai antara 75 6
Nilai Ujian
dengan 80 ... 4
2
a. 2 0
60 70 80 90
b. 3
c. 4
d. 5 b.
8. Berikut data nilai PAI siswa kelas IV Nilai Ujian

85 70 80 55 65 60 55 60 40 45 12
10
40 40 45 60 75 65 80 70 55 60 8
70 60 50 60 60 65 75 55 75 50 6
Nilai Ujian
Berapa banyak siswa yang 4

mendapatkan nilai kurang dari 70 ... 2


0
a. 6 60 70 80 90

b. 7
c. 8 c.
d. 9 Nilai Ujian
9. Hasil panen kakek selama 5 bulan 12

dalam ton adalah 10, 6, 7, 9, 8. Rata- 10


8
rata hasil panen kakek tiap bulan 6
Nilai Ujian
adalah .... ton. 4

a. 6 2
0
b. 7 60 70 80 90

c. 8
d. 9 d.
10. Perhatikan tabel dibawah ini Nilai Ujian
12
10
8
6
Nilai Ujian
4
2
0
60 70 80 90
PEMBAHASAN
1. Modus dari diagram diatas adalah 75,
karena data dengan nilai 75 memiliki
jumlah terbanyak.
2. 𝑀𝑒𝑎𝑛 =
5+6+7+4+3+5+9+5+10+7+6+3+4+5+4+10+4
18
101
𝑀𝑒𝑎𝑛 = = 5,6
18
3. Modus dari data diatas adalah 9,
karena nilai 9 memiliki jumlah siswa
terbanyak.
4. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 =
1500 + 1000 + 2000 + 2500 +
500 + 1500
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑙𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑢𝑎𝑙 =
9.000
5. Produksi padi tertinggi adalah pada
tahun 2009
6. Jumlah pekerjaan paling banyak :25
Jumlah pekerjaan paling sedikit : 2
Selisih = 25 – 2 = 23
7. Banyaknya siswa yang mendapat
nilai 75 = 11
Banyaknya siswa yang mendapat
nilai 80 = 8
Selisihnya adalah = 11 – 8 = 3
8. Banyak siswa yang mendapat nilai
kurang dari 70 adalah = 21
10+6+7+9+8
9. 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 5
40
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = =8
5
10. Diagram batang yang benar adalah:
C
VI
BAB I c. Perkalian
1. (+) × (+) = (+)
Bilangan Bulat 2. (+) × (−) = (−)
3. (−) × (+) = (−)
4. (−) × (−) = (+)
Bilangan bulat dapat ditunjukkan pada d. Pembagian
garis bilangan berikut 1. (+) ∶ (+) = (+)
2. (+) ∶ (−) = (−)
3. (−) ∶ (+) = (−)
4. (−) ∶ (−) = (+)
-3 -2 -1 0 1 2 3

Bilangan bulat Bilangan bulat


negatif positif
Bilangan
nol

Berdasarkan garis bilangan tersebut


dapat dituliskan informasi sebagai
berikut:
a. Bilangan bulat negatif adalah
bilangan bulat yang terletak di
sebelah kiri bilangan nol.
b. Bilangan bulat positif adalah bilangan
bulat yang terletak di sebelah kanan
bilangan nol.
c. Bilangan 0 (nol) termasuk bilangan
bulat. Bilangan 0 (nol) tidak termasuk
bilangan bulat positif maupun
bilangan bulat negatif. Dalam hal ini,
bilang 0 (nol) dikatakan sebagai
bilangan netral.
Pada operasi hitung bilangan bulat
berlaku aturan sebagai berikut
a. Penjumlahan
1. −𝑎 + (−𝑏) = −(𝑎 + 𝑏)
2. −𝑎 + 𝑏 = 𝑏 − 𝑎
3. 𝑎 + (−𝑏) = 𝑎 − 𝑏
b. Pengurangan
1. −𝑎 − (−𝑏) = −𝑎 + 𝑏
2. −𝑎 − 𝑏 = −(𝑎 + 𝑏)
3. 𝑎 − (−𝑏) = 𝑎 + 𝑏
LATIHAN SOAL 10. Suhu sepotong daging beku ketika
dikeluarkan dari lemari pendingin
1. Hasil dari 100 + (−50) adalah …
−8° 𝐶. Saat dimasak suhunya naik
2. Urutan dari yang terkecil sampai
95° 𝐶. Ketika di hidangkan suhunya
terbesar bilangan bulat di bawah ini
turun 22° 𝐶. Suhu daging tersebut
yang benar adalah …
pada saat dihidangkan adalah …
a. −10, −8, −7, −3
b. 10, 9, 8, 7, 3
c. −3, −7, −8, −10
d. −10, 8, −3, 2
3. Hasil dari 8 + (−3) × (−12) adalah

4. Hasil dari 100 ∶ 25 × 4 + (−6)
adalah …
5. Hasil dari 4896 ∶ (−16) × (−29) =

6. Hasil dari −8 × [(29) + (−26)] =

7. Viona melakukan percobaan
perubahan suhu. Ia menyiapkan
segelas air bersuhu 13° 𝐶. Selanjutnya
ke dalam air tersebut dimasukan es
batu sehingga suhu air turun 19° 𝐶.
Kemudian segelas air tersebut
dibiarkan di tempat terbuka. Selama
di tempat terbuka suhu air naik rata-
rata 3° 𝐶 setiap 4 menit. Suhu air
tersebut setelah dibiarkan di tempat
terbuka selama 12 menit adalah …
8. Sebuah kantor berlantai 20
mempunyai 3 berada di bawah bawah
tanah. Seorang karyawan mula mula
berada di lantai 3 kantor itu. Karena
ada suatu keperluan, ia turun 4 lantai,
kemudian naik 6 lantai. Karyawan itu
sekarang berada di lantai …
9. Pak Rian menyiapkan 9 karung beras
untuk bantuan bencana alam. Setiap
karung berisi 25 kg. Beras tersebut
akan di pindahkan ke dalam kantong
plastik. Setiap kantong plastik
memuat 5 kg beras. Banyak kantong
plastik yang dibutuhkan pak Rian
adalah …
PEMBAHASAN Beras tersebut akan di pindahkan ke
dalam kantong plastic. Setiap kantong
1. 𝑎 + (−𝑏) = 𝑎 − 𝑏
plastik memuat 5 kg
= 100 − 50
Jumlah kantong plastik yang
= 50 dibutuhkan Pak Rian:
9 × 25 ∶ 5 = 225 ∶ 5 = 45
2. a. −10, −8, −7, −3 Jadi kantong plastik yang dibutihkan
(−10 < −8 < −7 < −3) ururan dari Pak Rian sebanyak 45 kantong.
kecil ke besar.
10. Naik = ditambah
3. Turun = dikurangi
Ingat!!!
−8 𝐶 + 95° 𝐶 − 22° 𝐶 = 65° 𝐶
°
Perkalian atau pembagian di kerjakan
terlebih dahulu

8 + (−3) × (−12) = 8 + ((−3) × (−12))


8 + (−3) × (−12) = 8 + 36
8 + (−3) × (−12) = 44

4. 100 ∶ 25 × 4 + (−6) = 4 × 4 + (−6)


100 ∶ 25 × 4 + (−6) = 16 + (−6)
100 ∶ 25 × 4 + (−6) = 10

5. 4896 ∶ (−16) × (−29) = (−306) ×


(−29) = 8874

6. Ingat!!!
Bilangan yang ada dalam tanda kurung
dikerjakan terlebih dahulu

−8 × [(29) + (−26)] = −8 × (3) = −24

7. (13 − 19) + 3 × (12 ∶ 4) = −6 + 3 × 3


(13 − 19) + 3 × (12 ∶ 4) = −6 + 9
(13 − 19) + 3 × (12 ∶ 4) = 3
Suhu air tersebut setelah dibiarkan di
tempat terbuka selama 12 menit
adalah 3° 𝐶.

8. Turun = dikurangi
Naik = ditambah
Jadi, 3 − 4 + 6 = 5

9. Pak Rian menyiapkan 9 karung beras


1 karung beras karung berisi 25kg
BAB II LATIHAN SOAL
1. Beni menggambar lingkaran
Lingkaran
menggunakan jangka pada kertas
karton dengan jari-jari 7 cm.
Tentukan keliling dari lingkaran yang
Hal-hal yang Berkaitan dengan
dibuat Beni.
Lingkaran
2. Alisya mengukur keliling lingkaran.
Hasilnya 15,7 cm. berapakah jari-jari
dari lingkaran yang dibuat alisya?
3. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari
14 cm, berapakah keliling ligkaran
tersebut?
4. Dayu ingin menghias keliling tutup
Titik Pusat d = diameter r = Jari - jari tempat makanannya yang berbentuk
lingkaran. Dayu mendapatkan
diameter tutup tersebut 15 cm. maka
Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:
berapakah panjang pita yang
1. Memiliki satu sisi lengkung
dibutuhkan dayu?
2. Memiliki titik pusat
5. Keliling sebuah lingkaran diketahui
Contoh: 314 cm. hitunglah diameter lingkaran
tersebut! (gunakan π = 3,14)
1. Perhatikanlah sifat bangun datar
6. Hitung luas lingkaran dengan jari-jari
berikut ini
21 cm!
(i) Memiliki satu sisi lengkung
7. Diketahui luas lingkaran 1386𝑐𝑚2.
(ii) Memiliki titik pusat
Berapakah jari-jari lingkaran
Sifat diatas merupakan sifat dari tersebut?
bangun … 8. Sebuah lingkaran mempunyai
keliling 94,2 cm. hitunglah diameter
a. Lingkaran lingkaran!
b. Persegi 9. Sebuah lingkaran mempunyai
c. Layang laying keliling 94,2 cm. hitunglah jari-jari
d. Jajar genjang lingkaran!
10. Sebuah lingkaran mempunyai
keliling 94,2 cm. hitunglah luas
A. Keliling Lingkaran lingkaran!
Rumus keliling Lingkaran adalah
𝐾 = 2𝜋𝑟 , dengan nilai 𝜋 = 3,14 atau
22
𝜋= 7
B. Luas Lingkaran
Rumus Luas Lingkaran adalah
𝐿 = 𝜋𝑟 2
PEMBAHASAN 6. Diketahui
r 21cm
1. Diketahui
r 7cm luas ?
Keliling ? luas r2
Keliling 2 r 22
luas 21 21
22 7
Keliling 2 7 luas 22 3 21 1386 cm 2
7
Keliling 44
7. Diketahui
2. Diketahui Luas 1386 cm 2
Keliling 15,7cm Jari jari ?
Jari jari ? Luas r2
Keliling 2 r 22 2
1386 r
15,7 2 3,14 r 7
r 2,5 1386 7
r2
22
3. Diketahui 63 7 r 2
r 14cm 441 r 2
Keliling ? r 441
Keliling 2 r r 21 cm
22
Keliling 2 14
7 8. Diketahui
Keliling 2 22 2 88 Keliling 94, 2cm
Diameter ?
4. Diketahui Keliling d
d 15cm
94, 2 3,14 d
Keliling ? d 30 cm
Keliling 2 r
Keliling 2 3,14 7,5 9. Diketahui
Keliling 47,1 Keliling 94, 2cm
d 30 cm
5. Diketahui Jari jari ?
Keliling 3,14cm d 30
Jari jari 15 cm
Diameter ? 2 3
Keliling d
3,14 3,14 d
d 1 cm
10. Diketahui
Keliling 94, 2cm
Jari jari 15 cm
Luas ?
Luas r2
Luas 3,14 152
Luas 706,5cm2
BAB III Contoh:

Bangun Ruang

Bangun ruang merupakan salah satu


pokok bahasan yang banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
bangun ruang adalah tenda segitiga,
kaleng susu, atap rumah, topi petani, Nama Bangun Prisma
bola dan beberapa benda lainnya. Segienam

1. Bangun Prisma Jumlah titik sudut 12


Prisma meruakan bangun ruang yang sebanyak
dibatasi oleh dua sisi. Sisi pertama Jumlah sisi tegak 6
berbentuk segi banyak, sejajar dan sebanyak
kongruen. Sisi lainnya berbentuk Bentuk bangun setiap sisi Persegi
persegi panjang. Prisma mempunyai tegaknya panjang
bagian-bagian bangun yang
Mempunyai jumlah rusuk 18
bentuknya berbeda. Berikut
merupakan bagian-bagian dari Bentuk bagian sisi alas Segi enam
prisma. dan atasnya
Jumlah seluruh sisi pada 8
prisma tersebut

2. Tabung
Tabung merupakan prisma dengan
sisi alas dan sisi atas berbentuk
lingkaran. Tabung dapat juga
diartikan sebagai bangun ruang,
Berikut ini merupakan jarring-jaring dimana bangun tersebut dibentuk oleh
prisma. dua lingkaran yang sejajar dan stu
persegi panjang yang mengelilingi
tabung tersebut.
Bagian-bagian tabung
Jaring-jaring tabung

Limas diberi nama berdasarkan


bentuk segi-n pada bidang alasnya
Bagian-bagian tabung merupakan sisi
tabung. Sisi-sisi tersebut terdiri dari
sisi alas, sisi tegal atau selimut, dan
sisi atas. Sisi alas dan sisi atas tabung
berbentuk lingkaran. Selimut tabung
berbentuk persegi panjang. Pada
tabung ada tinggi, diameter dan jari- Contoh
jari tabung.

3. Bangun Limas
Limas adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh sebuah bangun datar
sebagai alas. Selain itu, beberapa
buah bidang berbentuk segitiga yang
bertemu pada satu titik puncak.
Limas mempunyai bagian-bagian 4. Bentuk Kerucut
bangun yang berbentuk berbeda. Kerucut merupakan limas dengan sisi
Berikut ini merupakan bagian-bagian alas berbentuk lingkaran. Kerucut
dari limas dan jaring-jaring limas. dapat juga diartikan sebagai bangun
ruang. Dimana bangun tersebut
dibentuk oleh sebuah lingkaran pada
sisi alas dan sisi lengkung yang
mengelilingi lingkaran.
Bagian-bagian kerucut:
Kerucut mempunyai bagian-bagian. Nama bangun Limas segilima
Seperti titik puncak, rusuk, dan sisi.
Sisi-sisi sendiri terdiri atas sisi alas Jumlah titik sudut 6
dan sisi tegak atau selimut kerucut.
Jumlah sisi tegak 5
Adapun hal-hal yang berkaitan
dengan kerucut, yaitu jari-jari, tinggi, Bentuk bangun setiap Segitiga
dan garis pelukis. sisi tegaknya
Jaring-jaring kerucut: Bentuk bangun sisi Segilima
alasnya
Banyak rusuknya 10

Banyak seluruh sisi 6

Bagian dari bangun ruang berbentuk


bola disebut sisi. Hal-hal yang
berkaitan dengan bola, antara lain
5. Bentuk Bola jari-jari, diameter, dan titik pusat
Bola adalah bangun ruang tiga bola.
dimensi. Bangun ini dibentuk oleh
takhingga lingkaran yang berjari-jari
sama panjang. Jari-jari ini berpusat A. Luas Permukaan Bangun Ruang
pada satu titik yang sama. Bangun Luas Permukaan
Bola dan bagian-bagiannya: Ruang
Prisma L=½xaxt

Tabung L = 2 𝜋 r (r + t)

Limas L = La + Ls

Kerucut L = 𝜋 r (s + r)
Jaring-jaring bola:
Bola L = 4 𝜋 r2
B. Volume Ruang literkah volume air dalam kolam
Bangun Volume Ruang tersebut?
Ruang
Prisma V = La x t

Tabung V = 𝜋 r2 t

Limas V = 1/3 x La x t

Kerucut
7. Sebuah akuarium berbentuk tabung.
V = 3 𝜋 r2 t
1

Akuarium memiliki diameter 42 cm


Bola L = 4/3 𝜋 r3 dan tinggi 50 cm. akuarium tersebut
diisi air hingga penuh. Berapa liter air
yang diperlukan?
8. Hitunglah luas permukaan dan
volume benda berikut!

LATIHAN SOAL
1. Diketahui sebuah prisma alasnya
berbentuk persegi panjang. Ukuran
masing-masing 12cm x 7cm alas
prisma dan tinggi 9 cm. Berapa 𝑐𝑚3
volume prisma?
2. Diketahui volume suatu prisma
720𝑐𝑚3. Tinggi prisma 12 cm.
berapa 𝑐𝑚2 luas alas prisma? 9. Adik udin mempunyai celengan
3. Diketahui volume sebuah limas seperti gambar berikut. Setelah diukur
alasnya berbentuk persegi. tinggi celengan 20 cm dan
3
Volumenya sebesar 180𝑐𝑚 . Tinggi diameternya 14 cm. Berapa 𝑐𝑚3
limas 15 cm. Hitung panjang rusuk volume celengan tersebut?
alas limas?
4. Tentukan panjang kawat yang
dibutuhkan untuk membuat sebuah
kerangka prisma segiempat.
Ukurannya adalah 25 cm x 15 cm x 4
cm!
5. Sebuah kerucut mempunyai diameter
16 cm. tingginya 15 cm. tentukan
panjang garis pelukis (cm) dan
volume kerucut (𝑐𝑚3 )!
6. Dayu memiliki sebuah kolam renang. 10. Tempat air minum milik edo
Ukurannya adalah panjang 25 m dan berbentuk bola. Diameter tempat air
lebarnya 6 m. Kedalaman air pada tersebut 14 cm. Berapa liter volume
ujung dangkal 1,2 m. pada ujung yang air di dalamnya?
dalam mencapai 2,8 m. Berapa
PEMBAHASAN 1
Volume Lalas t
1. Diketahui 3
Prisma 1
180 Lalas 15
3
Alas 12cm 7cm
Lalas 36
Tinggi 9cm
panjangrusuk Lalas
Volume ?
Vprisma Luas _ alas tinggi 36
( p l) t 6cm
(12cm 7cm) 9cm
4. Diketahui
756cm3 Prisma.segiempat 25cm 15cm 4cm
Tentukan
2. Diketahui
Vprisma 720cm3
tinggi 12cm
Luas _ alas ?
Vprisma L.alas tinggi
panjangkawat (25 4) (15 4) (4 4)
720 L.alas 12
100 60 16
720
L.alas 176cm
12
L.alas 60
5. Diketahui
3. Diketahui
d = 16 cm
Volume 180cm3 t = 15 cm
Tinggi 15cm Ditanya:
Panjang Panjang garis pelukis?
Rusuk ? Volume kerucut?
Jawab:
Dengan menggunakan teorema
phytagoras maka didapatkan angka
(8, 15, 17) dengan ini diperoleh
Panjang garis pelukis adalah 17 cm.
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 3 × 𝜋 × 𝑟 2 × 𝑡
1
= 3 × 3,14 × 82 × 15
= 1004,8 𝑐𝑚3
6. Diketahui
Luas _ permukaan _ Balok ?
2 sisidepan 2(24 8) 384
2 sisikanan 2(5 8) 80
Diketahui 2 sisiatas 2(14 5) 140
Panjang = 25 m Limas
Lebar = 6 m t1 2,52 62
Tinggi AE = 1,2 m
Tinggi BF = 2,8 m t1 42, 25
Volume kolan renang? t1 6,5
𝑉. 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝐿. 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡
1
t2 52 6 2
= ( × (𝐴𝐸 + 𝐵𝐹) ×
2 t2 61
𝐴𝐵) × 𝐺𝐹 t2 7,8
1 1 1
= ( × (1,2 + 2,8) Luas permukaan limas 4( 10 6,5) 4( 5 7,8)
2 2 2
× 25) × 6
= 300 𝑐𝑚3 =130+78 = 208
luas permukaan=2sisi depan+2sisi kanan+2sisi atas+2sisi samping limas
7. Diketahui =384+80+140+208
d 42cm =812cm2
t 50cm
Volume ? 9.
Vtabung r2 t
22
212 50
7
69.300cm3
69,3dm3 69,3liter

8.
diketahui
t 20cm
d 14cm
volume ?
Vtabung r2 t
22
7 7 14
7
2156cm3
1
V ker ucut r2 t
3
1 22
7 7 6
3 7
308
Vtotal Vtabung ker ucut
2156 308
2464cm3

10. Diketahui
d 14cm
VolumeBola ?
4
V r3
3
4 22
7 7 7
3 7
1437,33cm3
BAB IV Jawab:
a. Data urut: 3, 3, 4, 6, 7, 7, 8, 8, 9
Statistika Jadi median dari data tersebut
adalah 7.
b. Data urut: 2, 3, 4, 5, 6, 6, 7, 8, 8, 9
Statistika merupakan ilmu yang erat Jadi, median dari data tersebut adalah
6+6 12
dengan kaitannya dengan aktivitas 2
= =6
2
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
seperti mengukur tinggi bada, berat
badan, ukuran sepatu siswa, nilai 3. Mean
matematika, menghitung jumlah siswa Mean adalah rata-rata dari suatu data.
laki-laki dan perempuan serta persentase Rumus mean:
pekerjaan penduduk. Modus, median, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑋̅ =
dan mean adalah karakteristik data yang 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎

dinamakan statistik. Contoh:


Diketahui nilai ujian matematika di
1. Modus kelas 6A adalah 6, 7, 7, 8, 9, 7, 8, 6
Modus merupakan nilai yang paling berapakah rata-rata nilai ujian
sering muncul. matematika di kelas 6A?
Contoh: Jawab:
Ukuran sepatu nina, ani, andi, edo, 6+7+7+8+9+7+8+6
𝑋̅ =
riska, dwi, eka, dan ida berturut-turut 8
58
adalah 37, 38, 41, 42, 36, 37, 37, 36. = = 7,25
8
Tentukan modus dari data tersebut !
Jawab:
Data: 37, 38, 41, 42, 36, 37, 37, 36
Jadi, modus pada data tersebut adalah
37

2. Median
Median merupakan nilai tengah dari
suatu data.
Jika jumlah datanya ganjil maka,
Median = nilai tengah dari data
yang sudah diurutkan
Jika jumlah datanya genap, maka
𝑑𝑢𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎
𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑢𝑟𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 =
2
Contoh:
Tentukan median dari data di bawah
ini:
a. 3, 7, 8, 4, 6, 8, 7, 9, 3
b. 7, 3, 6, 8, 9, 5, 4, 6, 8, 2
LATIHAN SOAL Uang Saku Banyak
Siswa
1. Median dari data: 5, 6, 6, 8, 7, 6, 8, 7,
6, 9 adalah … Rp 5.000,00 5
2. Perhatikan data pada tabel berikut!
Rp 6.000,00 5
Nilai 6 6 7 7 8 8 9 9
0 5 0 5 0 5 0 5 Rp 7.000,00 4

freku 1 4 2 1 1 3 1 1 Rp 8.000,00 6
ensi 0 1
Banyak siswa yang mendapat uang
Median dari data di atas adalah …
saku di atas rata-rata adalah …
3. Perhatikan data pada tabel berikut!
7. Data berat badan kelas VI SDN
Nilai 6 6 7 7 8 8 9 9
Karang Rejo dalam satuan Kg sebagai
0 5 0 5 0 5 0 5
berikut.
Frek 1 4 2 1 1 3 1 1 36, 40, 33, 29, 34, 35, 29, 36, 38, 33,
uensi 0 1 40, 29, 31, 36, 31, 38, 33, 28, 40, 29,
Modus untuk data pada tabel diatas 30, 37, 37, 35, 33, 28, 30, 30, 33, 30,
adalah … 33, 32, 31, 36, 32, 32, 30, 29, 40, 34
Modus dari data di atas adalah …
4. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai- 8. Seorang pedagang semangka dalam
nilai yang diperoleh siswa kelas 6 A 10 hari terakhir dapat menjual manga
dalam suatu ulangan. Banyak siswa (dalam Kg) sebagai berikut.
yang nilainya 61 atau lebih adalah … 15, 18, 20, 22, 17, 10, 15, 17, 14, 12
Nilai Frekuensi Rata-rata melon yang terjual setiap
hari sebanyak … Kg
41 – 50 8
9. Nilai rata-rata matematika dari 18
51 – 60 9 siswa adalah 76. Nilai tersebut belum
termasuk nilai Adi dsn Nia. Setelah
61 – 70 10
nilai Adi dimasukkan nilai rata-rata
71 – 80 7 menjadi 77. Nilai Adi 5 lebihnya dari
nilai Nia. Nilai rata-rata setelah nilai
81 – 90 6
Adi dan Nia dimasukkan adalah …
91 – 100 4 10. Siswa kelas VI melakukan
penghijauan di lereng Merapi.
Setiap siswa diwajibkan membawa
5. Berikut ini adalah data hasil penjualan
satu bibit pohon tanaman kayu.
beras toko ”sukses” selama seminggu
Berikut ini merupakan data bibit
(dalam kg).
pohon tanaman kayu yang dibawa
24, 23, 25, 30, 31, 23, 26, 25, 29, 27,
siswa kelas VI. Meranti, jati, pinus,
26, 25, 26, 25, 24, 27, 28, 30, 25, 27,
sengon, randu, mahoni, pinus,
30, 26. Modus data tersebut adalah …
mahoni, randu, sengon, pinus, jati,
kg.
meranti, meranti, jati, pinus, sengon,
6. Data uang saku beberapa siswa kelas
randu, mahoni, randu, pinus, jati,
VI SDN 1 Maju.
meranti, jati, pinus.
Modus bibit pohon tanaman kayu 3 hingg baris ke 6, yaitu: 10 + 7 + 6 +
dari di atas adalah … 4 = 27 siswa.

5. Modul = nilai yang sering muncul


PEMBAHASAN Data Frekuensi

1. Median adalah nilai tengah dari data. 23 2


Untuk menentukan median, datanya
harus diurutkan terlebih dahulu. 24 2
Urutan data: 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9 25 5
Median dari data di atas adalah:
𝑀𝑒 = 2
6+7 26 4
13
𝑀𝑒 = 27 3
2
𝑀𝑒 = 6,5
28 1

2. Langkah pertama kita hitung banyak 29 1


datanya kemudian kita tentukan letak
median datanya berdasarkan rumus. 30 3
Banyak data: 31 1
𝑛 = ∑ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑛 = 1 + 4 + 2 + 10 + 11 + 3 + 1 + 1 Jadi, modus data tersebut adalah 25
𝑛 = 33 kg.
Letak median:
𝑛+1
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = 2
33+1 6. Rata-rata
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = 2 (5×5.000)+(5×6.000)+(4×7.000)+(6×8.000)
34
=
5+5+4+6
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = 2 25.000+30.000+28.000+48.000
= 20
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = 17 131.000
Jadi, median datanya terletak pada = 20
data ke-17. Berdasarkan tabel, data = 6.550
ke-17 berada kolom nilai ke-4, Siswa yang mendapat uang saku di
dengan nilai 75. Jadi, median datanya atas rata-rata adalah siswa dengan
adalah 75. uang saku Rp 7.000,00 sebanyak 4
siswa dan Rp 8.000,00 sebanyak 6
3. Modus adalah data yang memiliki siswa. Jadi, banyak siswa yang
frekuensi tertinggi. Pada tabel di atas, mendapat uang saku di atas rata-rata
frekuensi tertinggi adalah 11 dan nilai adalah 4 + 6 = 10 siswa.
yang muncul sebanyak 11 kali adalah
80. 7. Modus merupakan data yang
memiliki frekuensi kemunculan
4. Dilihat dari tabel dapat diketahui terbanyak yaitu angka 33.
bahwa terdapat nilai 61 atau lebih.
Jadi dapat dihitung dengan
menjumlahkan frekuensi dari baris ke
15+18+20+22+17+10+15+17+14+12
8. 𝑋̅ = 10
160
𝑋̅ = = 16
10
Jadi, rata melon yang terjual adalah
16

9. Nilai Adi = ((18 × 76) + 𝑋) ∶ 19 = 77


(1368 + 𝑋) ∶ 19 = 77
1368 + 𝑋 = 77 × 19
1368 + 𝑋 = 1463
1463 − 1368 = 𝑋
𝑋 = 95
Nilai Nia = 95 − 5 = 90
Nilai rata-rata akhir
= ((18 × 76) + 95 + 90) ∶ 20
= (1368 + 95 + 90) ∶ 20
= 1553 ∶ 20
= 77,65

10. Meranti = 4
Jati = 5
Pinus = 6
Sengon = 3
Randu = 4
Mahoni = 3
Dikarenakan pinus memiliki
frekuensi kemunculan terbanyak,
maka pinus merupakan bibit pohon
tanaman kayu yang menjadi modus
data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai