1. ... + 25 = 25 + 138
2. 70 x ... = 23 x 70
3. 7 x (6 x ...) = (7 x 6) x 4
4. ... x ( 5 + 31) = (16 x 5) + (16 x ...)
5. 20 x (14 - ... ) = (... x 14) – ( 20 x 5
B. Bilangan Ribuan
1. Mengenal Bilangan Ribuan
Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan ribuan.
1
Bilangan 1.365 dibaca ”seribu tiga ratus enam puluh lima”. Jika dijumlahkan semua
nilai angka pada kolom ketiga tabel di atas,akan diperoleh bentuk penjumlahan sebagai
berikut:
1.365 = 1.000 + 300 + 60 + 5
Bentuk penjumlahan dari nilai-nilai angka disebut bentuk panjang dari suatu bilangan.
Penyelesaian:
Cara 1 :
Dengan definisi perkalian sebagai penjumlahan yang berulang, maka bentuk perkalian
tersebut dapat kita tuliskan:
4 × 21 = 21 + 21 + 21 + 21 = 84
Cara 2:
Dengan perkalian langsung dapat kita tuliskan 4 × 21 = 21 × 4 (sifat komutatif
perkalian).
21 × 4 = 84
Cara 3: cara
bersusun 2 1
4
84 x
Jadi, banyaknya permen Rani pemberian paman adalah 84 permen.
2
2. Operasi Pembagian
Pembagian diartikan sebagai pengurangan yang berulang oleh bilangan pembagi terhadap
bilangan yang dibagi. Pembagian dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Pembagian tanpa sisa
Contoh : 20 : 5
20 – 5 = 15
15 – 5 = 10
10 – 5 = 5
5–5 =0
Hasil akhir pengurangan tersebut adalah 0. Pembagian tersebut dinamakan pembagian
tanpa sisa dan pengurangan dilakukan sebanyak empat kali. Jadi dapat dituliskan: 20 :
5=4
b. Pembagian Bersisa
Contoh : 20: 6
20 – 6 = 14
14 – 6 = 8
8–6=2
Hasil akhir pengurangan tersebut adalah 2 (artinya pembagian tersebut bersisa 2).
Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa dan pengurangan dilakukan
sebanyak tiga kali. Jadi dapat dituliskan: 20 : 6 = 3 (sisa 2) = 3 2 = 3 1. Bentuk tersebut
6 3
dinamakan pecahan campuran.
Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari
kiri.
Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat. Urutan pengerjaannya mulai dari kiri.
Operasi hitung perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan dan
pengurangan.
Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka operasi hitung yang di
dalamnya dikerjakan paling awal.
Contoh :
a. 695 – 500 + 75 = (695 – 500) + 75
= 195 + 75
= 270
b. 450 : 75 × 16 = (450 : 75) × 16
= 6 × 16
= 96
3
1. 1243 + 61 × 48 = ...
2. 6.844 : 4 – 1235 = ...
3. 360 : (18 + 12) = ...
4. (450 + 175) : 25 = ...
5. 25 × 12 – 50 + 500 : 2 = ...
a. Taksiran Atas
Taksiran atas dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan dalam operasi
hitung.
Contoh :
Tentukan hasil dari operasi hitung 22 × 58.
Penyelesaian :
Karena taksiran atas, maka setiap bilangan dibulatkan ke atas.
22 dibulatkan ke atas menjadi 30
58 dibulatkan ke atas menjadi 60
Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 30 × 60 = 1.800
b. Taksiran Bawah
Taksiran bawah dilakukan dengan membulatkan ke bawah bilangan-bilangan dalam
operasi hitung.
Contoh:
Tentukan hasil taksiran bawah dari operasi hitung 22 × 58
Penyelesaian:
Karena ini taksiran bawah, maka bilangan dibulatkan ke bawah.
4
22 dibulatkan ke bawah menjadi 20
58 dibulatkan ke bawah menjadi 50
Jadi, taksiran 22 × 58 adalah 20 × 50 = 1.000
5
Kelipatan dan Faktor Bilangan
A. Kelipatan Bilangan
1. Menentukan Kelipatan Suatu
Bilangan Contoh : Tentukan kelipatan
dari 2 Penyelesaian:
2 =2 =2×1
4 =2+2=2×2
6 =4+2=2×3
8 =6+2=2×4
10 = 8 + 2 = 2 × 5 dan seterusnya
Ternyata bilangan-bilangan tersebut diperoleh dengan menambahkan 2 dari bilangan
sebelumnya atau mengalikan 2 dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Jadi kelipatan
dari 2 yaitu : 2,4,6,8,10 dst.
B. Faktor Bilangan
1. Menentukan Faktor Suatu Bilangan
Faktor adalah pembagi dari suatu bilangan,yaitu bilangan yang membagi habis bilangan
tersebut.
Contoh: faktor dari bilangan 8 adalah 1, 2, 4, dan 8.
C. Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2 faktor, yaitu bilangan 1 dan
bilangan itu sendiri.
Contoh: 2 merupakan bilangan prima karena hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan 2.
3 merupakan bilangan prima karena hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan 3.
5 merupakan bilangan prima karena hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan 5
6
D. KPK dan FPB
1. Menentukan Kelipatan Persekutuan terKecil ( KPK)
Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adala kelipatan persekutuan
bilanganbilangan tersebut yang nilainya paling kecil.
Contoh : Tentukan KPK dari 4 dan 12
Penyelesaian :
Kelipatan 4 = 4, 8, 12,16, 20,24, 28,32, 36,40, …
Kelipatan 12 = 12, 24, 36, 48, …
Kelipatan persekutuan dari 4 dan 12 adalah 12,24, 36,...
Jadi, KPK dari 4 dan 12 adalah 12
Penyelesaian :
a. Untuk mengetahui berapa anak yatim yang mendapat buku tulis dan pensil,maka
ditentuka FPB dari 75 dan 50.
Faktor dari 75 = 1,3,5,15,25,75.
Faktor dari 50 = 1,2,5,10,25,50.
FPB = 25
Jadi ada 25 anak yatim yang mendapatkan buku tulis dan pensil.
8
b. Banyaknya buku tulis untuk setiap anak = 75 : 25 = 3
buku Banyaknya pensil untuk setiap anak = 50 : 25 = 2
pensil
6. Ibu Abid membuat 72 kue donat dan 84 kue bolu. Kuekue itu akan dikemas ke dalam
toples. Setiap kue mengisi toples sama banyak.
a. Berapa paling banyak toples yang dibutuhkan?
b. Berapa kue donat dan kue bolu yang mengisi setiap toples?
9
PENGUKURAN
A. Pengukuran Sudut
Sudut terbentuk oleh adanya dua ruas garis yang saling berpotongan, dan titik perpotongan
dua ruas garis disebut sudut.
1. Jenis Sudut
Sudut lancip yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90◦
Sudut Tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih dari 90◦
Sudut Berpenyiku ( Siku-siku ) yaitu sudut yang besarnya 90◦
Sudut Berpelurus yaitu sudut yang besarnya 180◦
30◦ Catatan
Besar sudut yang dibentuk oleh satu
putaran penuh( satu jam) adalah 360◦
90◦ Besar sudut yang dibentuk pada setiap
angka jarum jam (setiap 5 menit) yaitu 30◦
Besar sudut yang dibentuk setiap menit
yaitu 6◦ ( dari 30◦ : 5= 6◦)
Catatan
Sudut yang dibentuk oleh
setiap arah mata angin
sebesar 45◦
Contoh
10
2. Berapa besar sudut kedua jarum pada pukul 02.30?
Jawab:
Jarum pendek di tengah antara angka 2 dan 3.
Jarak antara dua jarum jam = 31 bagian.
2
Pukul 02.30 = 31 x 30°= 105°
2
Jadi, sudut kedua jarum pada pukul 02.30 = 105°.
1. Marbun berjalan ke arah selatan kemudian berbelok 90° ke kanan. Sekarang Marbun
berjalan ke arah . . . .
2. Menik berdiri mengahadap ke arah barat. Kemudian ia memutar badan menjadi
menghadap selatan. Menik berputar membetuk sudut sebesar......°
3. Berapa besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam saau menunjukkan pukul 02.00?
B. Satuan Waktu
1. Menentukan Hubungan antar Satuan Waktu
Catatan : Setiap 4 tahun sekali dalam 1 tahun ada 366 hari disebut tahun kabisat.
Contoh :
a. 3 menit =.........detik
1 menit = 60 detik
3 menit = 3 × 60 detik = 180 detik
Jadi, 3 menit = 180 detik
11
2. Menyelesaikan Masalah Berkaitan dengan Satuan Waktu
Contoh :
a. Sebuah bus berangkat dari Jakarta pukul 06.30. Bus tersebut menuju kota Bandung
dengan lama perjalanan 3 jam 45 menit. Pukul berapa bus sampai di Bandung?
Penyelesaian :
Bus berangkat pukul : 06.30
Lama perjalanan : 03.45
––––– +
Bus sampai tujuan 09.75
Karena 1 jam hanya 60 menit, maka 09.75 dituliskan 10.15
Jadi, bus dari Jakarta tersebut sampai di Bandung pukul 10.15
b. Di tahun 2007, usia Marbun 1 usia ayahnya. Jika ayah Marbun lahir tahun 1971, tahun
4
berapakah Marbun lahir?
Penyelesaian:
Ayah Marbun lahir tahun 1971, maka pada tahun 2007 usia beliau adalah 2007 – 1971 =
36 tahun.
Usia Marbun = 1 x usia ayahnya
4
= 1 x 36 tahun
4
= 9 tahun
Tahun kelahiran Marbun = 2007 – 9 = 1998
Jadi, Marbun lahir tahun 1998
C. Satuan Panjang
1 km = 10 hm
1 hm = 10 dam
1 dam = 10 m
1 km = 1.000 m
1m = 10 dm
1 dm = 10 cm
1 cm = 10 mm
1m = 100 cm
1m = 1.000 mm
12
Contoh :
a. 3 km =.........m c. 3 km + 2 hm =........dam
1 km = 1.000 m 3 km = 300 dam
3 km = 3 × 1.000 m = 3.000 m 2 hm = 20 dam
3 km + 2 hm = 300dam + 20dam = 320
b. 7.500 cm =.........m dam
7.500 cm = 7500 = 75 m
100
d. Ali dan Amir akan bermain layang-layang. Ali mempunyai tali yang panjangnya 12 m dan
Abid mempunyai tali yang panjangnya 1.000 cm. Berapa meter selisih panjang tali marbun
dan Abid?
Diketahui : tali Ali : 12 m
tali Amir : 1000 cm
Ditanyakan : Selisih panjang tali Ali dan
Amir? Jawab : 12 m – 1000 cm = ... m
12 m = 12 m
1000 cm = 1000: 100 = 10 m
Selisih panjang tali Ali dan Amir yaitu 12 m – 10 m = 2 m
1. 4 hm + 5 dm =........dm
2. 65 dam + 235 dm =.........cm
3. 550 dam + 20 mm =.....cm
4. Rumah Marbun 0,5 km di utara rumah Abid. Rumah Ema 300 m di selatan rumah Abid.
Berapakah meter jarak rumah Marbun dan rumah Ema
5. Menik dan ibunya pergi belanja ke toko. Mereka membeli benang jahit warna putih 2 m,
warna hitam 25 dm, dan warna biru 100 cm. Berpa meter panjang benang jahit yang
dibeli Menik dan ibunya?
D. Satuan Berat
Catatan
1 ton = 1000 kg
1 kwintal = 100 kg
1 kg = 2 pon
1 pon = 5 ons
1 ons = 1 hg
13
Contoh :
a. 20 kg = ...g
1 kg = 1000 g
Jadi 20 kg = 20 x 1000 = 20.000 g
d. Setiap hari ada 8 truk yang melewati jalan raya di dekat rumah Riza. Setiap truk memuat
15 kelapa. Berapa ton jumlah kelapa yang dibawa 8 truk tersebut setiap hari?
Penyelesaian :
Ada 8 truk yang lewat setiap hari. Setiap truk memuat 15 kuintal kelapa. Sehingga jumlah
kelapa yang dibawa yaitu:
8 × 15 kuintal = 120 kuintal
120 kuintal = 12 ton
Jadi, setiap hari ada 12 ton kelapa yang dibawa truk.
1. 2 kuintal + 4 kg =........hg
2. 3 ton + 12 kuintal =........kg
3. 3 kg + 10 hg =........dag
4. Ibu Gita mempunyai gelang yang beratnya 20 gram,cincin 5 gram, dan kalung 50 gram.
Berapa ons berat perhiasan-perhiasan Ibu Gita?
5. Ayah Lisa menerima jatah beras 1 kuintal setiap bulan. Beliau selalu menyumbangkan
25 kg untuk fakir miskin. Berapa kuintal beras yang dibawa pulang ayah Lisa dalam
setahun?
14
E. Satuan Kuantitas
1 lusin = 12 buah
1 gros = 12 lusin
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar
Contoh
a. 3 lusin pensil =.........buah pensil
1 lusin = 12 buah
3 lusin = 3 × 12 buah = 36 buah
Jadi, 3 lusin pensil = 36 buah
pensil
15
b. Elsa membeli 4 lusin buku tulis, 2 lusin pensil, dan 2 kodi pakaian untuk disumbangkan
kepada anak-anak korban bencana. Berapa buah barang-barang yang dibeli Elsa?
Jawab :
4 lusin + 2 lusin + 2 kodi =...buah
(4 x 12) + (2 x 12 ) + (2 x 20) = 48 + 24 + 40 = 112 buah
c. Di rumahnya, nenek Ema mempunyai 168 buah gelas dan 1 gros piring. Setelah dilihat,
ternyata ada 24 gelas dan 12 piring yang pecah. Tinggal berapa lusin jumlah gelas dan
piring nenek Ema?
Penyelesaian :
Banyaknya gelas = 168 – 24 = 144 buah = 12 lusin
Banyaknya piring = 1 gros - 12 buah = 12 – 1 = 11 lusin
Jumlah = 23 lusin +
Jadi jumlah total banyaknya gelas dan piring ada 23 lusin.
16
SEGITIGA DAN JAJARGENJANG
Keliling (K) = AB + BC + CA
Contoh:
Tentukan keliling segitiga ABC berikut ini.
Penyelesaian :
a. K = AB + AC + BC b. K = PQ + QR + PR
= 3 cm + 4 cm + 2 cm = 8 cm + 6 cm + 10
cm K = 9 cm K = 24 cm
2. Luas Segitiga
Luas segitiga adalah setengah dari luas persegi panjang.
Tinggi (t)
alas (a)
Penyelesaian :
a. L = 1 x a x t b. L = 1 x a x t
2 2
L = x 20 x 10
1
L = L = 1 x 10 x 12
2 2
L = 100 cm2 L = 60 cm2
17
B. Keliling dan Luas Jajargenjang
1. Keliling jajargenjang
Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang sisi-sisinya.
Keliling (K) = AB + BC + CD + DA
atau
Keliling (K) = 2 × (BC + AB)
Penyelesaian :
a. K = 2 x ( KL + KN) b. K = 2 x ( OP + PQ)
= 2 x (48 + 21) = 2 x ( 7 + 15)
K = 2 x 69 = 138 cm K = 2 x 22 = 44 cm
2. Luas jajargenjang
a
Contoh : Tentukan luas jajargenjang berikut:
a. b.
Penyelesaian :
a. L = a x t b.L=axt
L = 10 x 13 = 130 cm2 L = 15 x 9 = 135 cm2
1. Sebuah papan kayu berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi yang saling
tegak lurus adalah 13 m dan 40 m. Berapa luas papan kayu tersebut?
18
2. Atap sebuah rumah akan dipasang genteng dengan ukuran alas 20 cm dan tinggi 40 cm.
Jika luas atap 80 m2, berapa banyak genteng dibutuhkan?
19
BILANGAN BULAT
Semakin ke kiri nilai bilangan semakin kecil. Sebaliknya, semakin ke kanan nilai
bilangan semakin besar.
Contoh :
a. – 25 < 10 b. – 16 < 0 c. 78 > - 100
d. Urutkan bilangan-bilangan berikut ini.
–5, 10, –25, 20, –10, 0, 30
Jawab:
Urutan bilangan dari yang terkecil adalah: –25, –10, –5, 0, 10, 20, 30
Urutan bilangan dari yang terbesar adalah: 30, 20, 10, 0, –5, –10, –25
20
B. Operasi Bilangan Bulat
a. Operasi Penjumlahan
b. Operasi Pengurangan
21
Mengurangi suatu bilangan sama dengan menjumlah bilangan itu dengan lawan bilangan
pengurangnya.
Contoh : 12 – 7 = 12 + (-7)
-8 – 5 = -8 + (-5)
-10 – (-4) = -10 + 4
22
BILANGAN PECAHAN
1 2 3
2 3 4
B. Menyederhanakan Pecahan
1. Pecahan yang senilai
Pecahan-pecahan senilai mempunyai nilai yang sama. Pecahan senilai dapat kita tentukan
dengan mengalikan atau membagi pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang
sama.
Contoh :
23
2. Menyederhanakan Pecahan
Pecahan yang paling sederhana adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak
dapat dibagi dengan bilangan yang sama. Pecahan paling sederhana diperoleh dengan
membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB kedua bilangan tersebut.
Contoh:
12
Sederhanakanlah pecahan berikut ini : a. 20
16 b. 30
Penyelesaian:
a. Faktor 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12 b. Faktor 20 = 1,2,4,5,10,20
Faktor 16 = 1, 2, 4, 8, 16 Faktor 30 = 1,2,3,5,6,10,15,30
FPB 12 dan 16 = 4 FPB 20 dan 30 = 10
12 12:4 3 20 20:10 2
16 = 16:4 = 4 30 = 30:10 = 3
4 4 4+4 8 4 5 1 5−1 4
b. 6 + 6 = 6 = 6 = 3 d. 3 − 3 = 3 =3
2. Penyebut Berbeda
Penjumlahan atau pengurangan pecahan yang berpenyebut berbeda dilakukan dengan
aturan berikut ini.
a. Samakan penyebutnya dengan KPK kedua penyebut.
b. Jumlahkan atau kurangkan pecahan baru seperti pada penjumlahan atau pengurangan
pecahan berpenyebut sama.
Contoh:
Tentukan
1
hasil dari penjumlahan dan pengurangan pecahan
10
berikut:
a. + =⋯
1
c. − 7 = ⋯
4
2 3 95 15
b. + 9
=⋯ d. −2=⋯
3 6 7 3
Penyelesaian
1
:
a. + =⋯
1
c. 10
− 7
=⋯
4 3 5 15
Kelipatan 4 = 4,8,12,16,... KPK
10
5 dan 15 = 15
Kelipatan 3 = 3,6,9,12,15... − 7
30 7 23
5 15 = 15 − 15 = 15
KPK 4 dan 3 = 12
1 1 3 4 3+4 7
4 + 3 = 12+ 12 = 12 = 12
2 9
b. + 9
=⋯ d. −2=⋯
3 6 7 3
KPK 3 dan 6 = 6 KPK 7 dan 3 = 21
2 9 4 9 13 9 2 27 14 13
3+ 6 = 6 + 6 = 6 7 − 3 = 21 − 21 = 21
24
D. Menyelesaikan Masalah Pecahan
Contoh :
1. Marbun mempunyai dua botol yang berbeda besarnya. Botol pertama dapat diisi 1 liter air
3
dan botol kedua dapat diisi 3 liter air. Marbun telah menyediakan 1 liter air untuk disikan
8
ke dalam kedua botol tersebut.
a. Berapa liter air yang dapat diisikan?
b. Berapa liter air yang tersisa?
Penyelesaian :
a. Botol pertama dapat diisi 1 liter air
3
Botol kedua dapat diisi 3 liter air
8
Jadi air yang dapat diisikan ke dalam kedua botol tersebut = 1 + 3
= 8
+ 9
= 17
liter
b. Air yang tersisa = 1 − 17 = 24
− 17
= 7
3 8 24 24 24
24 24 24 24
6
1. = 18
. Bilangan yang benar untuk mengisi titik-titk di samping adalah...
… 30
7
2. − 7
=⋯
9 12
1
3. + 2− 3
=⋯
4 3 8
5 7
4. Abid dan Marbun memetik keranjang buah mangga. Sebanyak keranjang mangga
6 9
telah dibagikan kepada para tetangga. Berapa bagian buah mangga yang masih ada?
3 3
5. Ibu Ema menghabiskan kg tepung terigu untuk membuat kue. Di dapur masih tersisa
5 5
kg tepung terigu. Berapa kg tepung terigu pada awalnya?
25
Bilangan Romawi
2. Aturan Pengurangan
Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-lambang
bilangan Romawi tersebut dikurangkan. Pengurangan paling sedikit satu angka.
Contoh:
a. IV b. XIV
=V–I = X + (V – I)
=5–1
= 10 + (5 – 1)
=4
= 14
3. Aturan
gabungan
Contoh :
a. MCMXCIX
= M + (M – C) + (C – X) + (X – I)
= 1.000 + (1.000 – 100) + (100 –10) + (10 –
1)
= 1.000 + 900 + 90 + 9
= 1.999
26
Bangun Ruang dan Bangun Datar
Kubus adalah sebuah benda ruang yang ditutup oleh enam buah
persegi yang berukuran sama dan mempunyai panjang rusuk sama.
Sifat kubus:
a. Mempunyai 6 sisi berbentuk persegi yang berukuran sama.
b. Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang.
c. Mempunyai 8 titik sudut
Balok
Yaitu sebuah benda ruang yang ditutup oleh enam buah
persegi yang terdiri dari tiga pasang sisi yang berhadapan,
yang panjang rusuk tiap pasangan berbeda dengan
pasangan lainnya.
Sifat balok:
a. Mempunyai 6 sisi
b. Mempunyai 12 rusuk
c. Mempunyai 8 titik sudut
Sifat Tabung :
Mempunyai 3 sisi,yaitu sisi lengkung,sisi atas,
dan sisi bawah.
Mempunyai 2 rusuk
Tidak mempunyai titik sudut.
Kerucut
Sifat Kerucut :
Mempunyai 2 sisi,yaitu sisi alas dan sisi
lengkung.
Mempunyai 1 rusuk
Mempunyai 1 titik sudut disebut titik puncak.
27
Bola
Sifat Bola :
Mempunyai 1 sisi
Tidak mempunyai rusuk
Tidak mempunyai titik sudut
28
C. Mengenal Bangun Datar Simetris
Benda simetris adalah benda yang dapat dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama
persis, baik bentuk maupun besarnya. Sedangkan tidak simetris disebut benda asimetris.
Garis lipat yang menentukan benda simetris disebut garis simetri atau sumbu simetri.
a b. c d.
29
DAFTAR PUSTAKA
Mustaqim,Burhan dan Astuty,Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.
30