Luasan Berderajat Dua

A. Luasan yang terjadi dari ellips

1. Pada bidang XOY terletak ellips dengan persamaan

z =0

{ x2 y2
+ =1
a2 b2

Pada bidang YOZ terletak ellips dengan persamaan

x=0

{ y z2
2
+ =1
b 2 c2

Kedua ellips di atas mempunyai puncak-puncak yang sama pada sumbu y.

Selanjutnya, ellips yang terletak pada bidang XOY digerakkan dengan aturan
sebagai berikut.

a. Bidangnya selalu sejajar dengan bidang XOY

b. Titik pusatnya tetap pada sumbu z
c. Dua dari puncaknya selalu terletak pada ellips yang terletak pada bidang
YOZ
d. Ellips tetap sebangun dengan ellips yang digerakkan

Berarti ellips pada bidang YOZ merupakan garis arah dari ellips yang bergerak.
Adapun persamaan luasan yang terjadi dapat dicari sebagai berikut:

z =0

{2 2
Misalkan ellips x + y =1 digerakkan sehingga terletak pada bidang z = λ dan
a2 b2

setengah sumbu-sumbunya adalah x 0 dan y 0 berturut-turut sumbu yang sejajar

sumbu x dan sumbu y.
Karena memenuhi aturan a, b, c maka, titik (0, y 0 , λ ) terletak pada ellips

x=0

{ y z2
2
+ =1
b 2 c2

y 02 λ2 2 2 λ2
Sehingga memenuhi +¿ =1atau y 0 =b (1− )
b2 c2 c2

x0 a
Karena aturan a, b, dan d maka dipenuhi = atau
y0 b

a2 2 a2 2 λ2 λ2
x 02 =
b2
y 0 =
b2
b 1−( ) ( )
c2
=a 2
1 .
c2

Jadi persamaan ellips yang terletak pada bidang z = λ tersebut adalah:

z= λ

{ x2
+
y2
x 0 2 y 02
=1

atau

z=λ

{( 2
x2
λ2
a 1− 2
c
+

) ( ) 2
y2
λ2
b 1− 2
c
=1

Dengan mengeliminasi λ dan persamaan ellips ini, kita memperoleh persamaan

x2 y 2 z 2
+ + =1
a 2 b2 c 2

Persamaan ini merupakan persamaan ellipsoida dengan titik pusat O dan sumbu –
sumbunya berimpit dengan sumbu – sumbu koordinat.

Jika dua di antara a, b, dan c adalah sama, maka ellipsoida tersebut merupakan
suatu ellipsoida putaran. Jika a = b = c, maka ellipsoida tersebut merupakan bola.
 2. Ellips yang digerakkan terletak pada bidang XOY dengan persamaan

z =0

{ x y2
2
+ =1
a2 b2

dan persamaan garis arah dari ellips yang bergerak adalah hiperbola pada bidang
YOZ dengan persamaan

x=0

{ y z2
2
− =1
b2 c2

Selanjutnya, ellips digerakkan dengan aturan:

a. Bidangnya selalu sejajar dengan bidang XOY

b. Titik pusat ellips selalu terletak pada sumbu z
c. Dua titik puncaknya selalu terletak pada garis arah
d. Ellips yang digerakkan tetap sebangun dengan ellips semula

Misalkan ellips digerakkan sehingga terletak pada bidang z = λ dan setengah

sumbu-sumbunya x 0 dan y 0 berturut-turut sumbu yang sejajar dengan sumbu x
dan y.

y 02 λ2
Karena memenuhi a, b, c, maka untuk titik (0, y 0 , λ ) berlaku −¿ =1 atau
b2 c2

2 2 λ2
y 0 =b (1+ )
c2
 x0 a
Dari aturan a, b, dan d maka harus dipenuhi = atau
y0 b

a2 2 a2 2 λ2 λ2
x 02 =
b2
y 0 =
b2
.b 1+
c2
=a 2
( ) ( )
1+
c2

Jadi persamaan ellips pada bidang z = λ tersebut adalah:

z=λ

{(2 λ2
a 1+ 2
c
x2
+

) ( ) 2
y2
λ2
b 1+ 2
c
=1

Dengan mengeliminasi λ dari persamaan ellips ini, kita memperoleh persamaan:

x2 y 2 z 2
+ − =1
a 2 b2 c 2

Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida berdaun satu dengan titik pusat
O dan sumbu-sumbunya berimpit dengan sumbu-sumbu koordinat.

Jika a = b, maka kita memperoleh hiperboloida putaran.

3. Ellips yang digerakkan terletak pada bidang XOY dengan persamaan

z =0

{ x y2
2
+ =1
a2 b2

Dan garis arah dari ellips yang digerakkan adalah hiperbola dengan persamaan
 x=0

{ − y z2
2
+ =1
b 2 c2

Aturan untuk menggerakkan ellips sama seperti pada 1.2

Misalkan ellips digerakkan sehingga terletak pada bidang z = λ dan

setengah sumbu-sumbunya yang sejajar dengan sumbu x dan sumbu y
berturut-turut x 0 dan y 0 .

Karena memenuhi aturan a, b, dan c maka untuk titik (0, y 0 , λ ) memenuhi -

y 02 λ2 2 2 λ2
+¿ =1 atau y 0 =b (1− )
b2 c2 c2

x0 a
Dari aturan a, b, dan d maka harus memenuhi 2
= atau
y0 b

a2 2 λ2 2
2 λ
x 02 =
b2
. b
c2 ( ) ( )
.1 =a
c2
−1

Jadi persamaan ellips yang terletak pada bidang z = λ adalah:

z=λ

{(2λ2
a 2 −1
c
x 2
+

) ( )2 λ2
y2

b 2 −1
c
=1

Dengan mengeliminasi λ dari persamaan ellips di atas kita memperoleh

persamaan

x2 y 2 z 2
- 2 . 2 + 2 =1
a b c

Persamaan ini merupakan persamaan hiperboloida berdaun dua dengan titik pusat
O dan sumbunya adalah sumbu z.

Jika a = b maka persamaan itu menjadi persamaan hiperboloida putaran berdaun

dua dengan sumbu z sebagai sumbu putarnya.
 4. Ellips yang digerakkan terletak pada bidang XOY dengan persamaan

z =0

{ x y2
2
+ =1
a2 b2

dan garis arah dari ellips yang bergerak adalah parabola pada bidang YOZ dengan
persamaan

x=0
{ 2
y =2 pz

Aturan untuk menggerakkan ellips sama seperti aturan 1.2.

Misalkan ellips digerakkan sehinggga terletak pada bidang z = λ dan

setengah sumbu-sumbunya yang sejajar dengan sumbu x dan sumbu y berturut-
turut adalah x 0 dan y 0 .

Dari aturan a, b, dan c maka titik (0, y 0 , λ ) memenuhi y 02=2 pλ

x0 a a2 a2
Dan aturan a, b, dan d harus dipenuhi = atau x 02= 2 y 02= 2 2 pλ
y0 b b b

Jadi persamaan ellips yang terletak pada bidang z = λ adalah:

z=λ

{ a2
b2
x 2

2 pλ
+
y2
2 pλ
=1

Dengan mengeliminasi λ dari persamaan ellips di atas kita memperoleh

persamaan
x2 y 2 2 p
+ = z.
a 2 b2 b 2

Persamaan ini merupakan persamaan paraboloida ellips dengan titik puncak di O.

Jika a = b maka kita memperoleh persamaan paraboloida putaran dengan sumbu z

sebagai sumbu putarnya.

B. Luasan yang terjadi dari hiperbola

1. Misalkan hiperbola yang digerakkan terletak pada bidang YOZ dengan
persamaan
x=0

{ y z2
2
− =1
b2 c2
Dan garis arahnya berupa ellips pada bidang XOY dengan persamaan

z =0

{ x y2
2
+ =1
a2 b2

Aturan untuk menggerakkan hiperbola adalah sebagai berikut:

a. Bidangnya selalu sejajar dengan bidang YOZ
b. Titik pusatnya selalu terletak pada sumbu x
c. Hiperbolanya selalu tetap sebangun dengan hiperbola semula
d. Titik-titik puncaknya selalu terletak pada garis arah
 Misalkan hiperbola digerakkan sehingga terletak pada bidang x = λ dan
setengah sumbu-sumbunya yang sejajar dengan sumbu y dan sumbu z berturut-
turut adalah x 0 dan y 0 .

Dari garis aturan di atas, titik puncak (λ, y 0 , 0 ) terletak pada garis arah sehingga

2
λ2 y 0 2 2 λ2
harus dipenuhi 2 + 2 =1 atau y 0 =b (1− 2 )
a b a

y0 b c2 λ2
Dan juga = sehingga z 02= 2 y 02 atau z 02=c 2 (1− 2 )
z0 c b a

Jadi persamaan hiperbola yang terletak pada bidang x = λ adalah

x =λ

{ 2
y
λ2
b (1− 2 )
a
2
−
2
x2
λ2
c (1− 2 )
a
=1

Dengan mengeliminasi λ dari persamaan hiperbola di atas kita memperoleh

persamaan

x2 y 2 z 2
+ − =1
a 2 b2 b 2

Persamaan itu merupakan persamaan hiberbola berdaun satu.

2. Misalkan hiperbola yang digerakkan terletak pada bidang YOZ dengan

persamaan

x=O

{ y z2
2
− =1
b2 c2

Dan garis arahnya berupa suatu hiperbola pada bidang XOY dengan persamaan

z=0

{ x y2
2
− =1
a2 b 2

Aturan untuk menggerakkan hiperbola seperti aturan pada II.1

 Misalkan hiperbola digerakkan sehingga terletak pada bidang x = λ dan
setengah sumbu-sumbunya yang sejajar sumbu y dan sumbu z berturut-turut
adalah y 0 dan x 0.

Berdasarkan aturan di atas, titik (λ, y 0 , 0 ) terletak pada garis arah sehingga

2 2
λ2 y 0 2 2 λ
memenuhi 2 − 2 =1 atau y 0 =b ( 2 +1)
a b a

y0 b 2 c2 2 2 2 λ
2
Dan juga = sehingga z 0 = y 0 atau z 0 =c ( +1)
z02 c b2 a2

Jadi persamaan hiperbola yang terletak di bidang x = λ adalah

x=λ

{ 2 λ

a
y
2
2
−
2 λ
x2
2
b ( 2 +1) c ( 2 + 1)
a
=1

Dengan mengeliminasi λ dari persamaan hiperbola di atas, kita memperoleh

persamaan

−x 2 y 2 z 2
+ 2 − 2 =1
a2 b b

Persamaan ini merupakan persamaan hiperbola berdaun dua dengan sumbu y

sebagai sumbunya.

3. Misalkan hiperbola yang digerakkan terletak pada bidang XOY dengan

persamaan
z =0

{
−x y 2
2
+ =1
a2 b 2
Dan garis arahnya berupa parabola pada bidang YOZ dengan persamaan

{ y x=0
2
=2 pz

Aturan menggerakkan hiperbola seperti aturan pada II.1.

 Misalkan hiperbola digerakkan sehingga terletak pada bidang z = λ dan
setengah sumbu-sumbu yang sejajar dengan sumbu x dan sumbu y berturut-turut
x 0 dan y 0 .

Berdasarkan aturan di atas, titik (0, y 0 , λ ) terletak pada garis arah sehingga

2
x0 a 2 a2 2 a2
y 0 =2 pλ dan juga = sehingga x 0 = 2 y 0 = 2 2 pλ
y0 b b b

Jadi, persamaan hiperbola yang terletak pada bidang z = λ adalah

z=λ

{ −x
a2
b2
2

2 pλ
+
y2
2 pλ
=1

Dengan mengeliminasi λ dari persamaan hiperbola di atas kita mempunyai

persamaan

−x 2 y 2 2 p
+ = z.
a2 b 2 b 2

Persamaan ini merupakan persamaan paraboloida hiperbolis dengan sumbu z

sebagai sumbunya.