Anda di halaman 1dari 5

L.H.

Wiryanto, FMIPA ITB

Sistem Persamaan Linear

1. Sistem persamaan linear

2x + 3y − z = 5
x−y+z =0
−x − 3y = −4

Matrik perluasan yang terbentuk berukuran

(a) Baris 3, kolom 3


(b) Baris 3, kolom 4
(c) Baris 4, kolom 3
(d) Baris 4, kolom 4

2. Sistem persamaan linear

−4y +z = 0
x −y +z = 0
−x −3y = −4

mempunyai

(a) Jawab tunggal


(b) Banyak jawab z = 4y
(c) Banyak jawab z = −x + y
(d) Tidak punya jawab

3. Perhatikan hasil operasi baris pada matrik


   
2 −1 1 | 0 0 1 −3 | −2
   
 1 −1 2 | 1  ∼  1 −1 2 | 1 
   
−1 −1 −1 | 3 −1 −1 −1 | 3

Operasi yang dilakukan

(a) Baris 1 diganti baris 1 ditambah baris 2


(b) Baris 1 diganti baris 1 dikurang 2 kali baris 2

1
(c) Baris 1 diganti baris 1 dikurang baris 2
(d) Baris 1 diganti baris 1 ditambah 2 kali baris 2

4. Sistem persamaan linear dalam bentuk Ax̄ = b̄. Setelah dilakukan operasi
baris menghasilkan
 
( )
1 1 −3 1 | 4
 
A|b̄ ∼  0 0 2 1 | −4 


0 0 0 5 | 0

Nilai x̄ yang memenuhi:


 
−2
 
(a) x̄ = 
 0 

−2
 
−2
 
 1 
 
(b) x̄ =  
 −2 
 
0
 
−3
 
 1 
 
(c) x̄ =  
 −2 
 
0
 
−2
 
(d) x̄ =  −2 


−2

5. Hasil operasi baris pada matrik perluasan dari SPL adalah


 
( )
−1 1 −2 | 4
 
A|b̄ ∼ 
 0 2 2 | −2 

0 0 −2 | a

untuk konstan a, maka

(a) SPL mempunyai jawab tunggal bila a ̸= 0


(b) SPL selalu mempunyai jawab tunggal
(c) SPL tidak mempunyai jawab

2
(d) SPL mempunyai banyak jawab

6. Sistem persamaan homogen

x +y −z = 0
x +y −z = 0
−x −y =0

mempunyai jawab
(a)
 
−1
 
x̄ = k  
 1 ,k ∈ R
0

(b)
 
1
 
x̄ = k  
 1 ,k ∈ R
0

(c)
 
1
 
x̄ = k  
 1 ,k ∈ R
1

(d)
 
0
 
x̄ = k  
 0 ,k ∈ R
1

7. Sistem persamaan linear homogen

Ax̄ = 0

dengan  
1 0 2 1
 
A= 
 0 1 2 −2 
0 0 0 1
mempunyai jawab kelipatan dari

3
(a)
 
−2
 
 −2 
 
 
 1 
 
0

(b)
 
−2
 
 −2 
 
 
 1 
 
1

(c)
 
2
 
 2 
 
 
 1 
 
1

(d)
 
2
 
 2 
 
 
 1 
 
0

8. Operasi baris apa yang harus dilakukan agar


 
1 1 3 0
 
 0 0 1 0 
 
A=



 0 1 0 4 
0 0 0 0

menjadi matrik eselon

(a) Baris 3 diganti baris 3 ditambah (-1) dikali baris 1


(b) Baris 1 diganti baris 1 ditambah (-1) dikali baris 3
(c) Baris 2 ditukar dengan baris 3

4
(d) Baris 2 dganti baris 2 ditambah baris 3

9. Dengan menggunakan operasi ”baris 1 diganti baris 1 ditambah (-3) baris 2”


pada matrik  
0 1 3 1
 
 0 0 1 0 
 
A=  0 0 0 1


 
0 0 0 0
menjadi:

(a) Eselon tereduksi


 
0 1 −4 1
 
 0 0 1 0 
 
B= 
 0 0 0 1 
 
0 0 0 0

(b) Eselon
 
0 1 −4 1
 
 0 0 1 0 
 
B=


 0 0 0 1 
0 0 0 0

(c) Eselon
 
0 1 0 1
 
 0 0 1 0 
 
B= 
 0 0 0 1 
 
0 0 0 0

(d) Eselon tereduksi


 
0 1 0 1
 
 0 0 1 0 
B=



 0 0 0 1 
 
0 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai