Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER - MATEMATIKA 2A (MA1201)

SABTU, 10 MARET 2018


WAKTU: 100 MENIT

Dilarang menggunakan kalkulator dan alat hitung lainnya. Ujian ini terdiri atas dua bagian: A (7 soal,
dengan nilai maksimum tiap soal 3), dan B(3 soal, dengan nilai maksimum tiap soal 8). Tuliskan jawaban
tiap soal pada tempat yang sesuai pada lembar jawaban.

Bagian A Bagian B
∫ 2x
1. Tentukan sin2 x dx. 1. Diketahui f (x) = .
x2 +4

( )
1 − cos x (a) Tentukan f (x) dx.
2. Tentukan nilai lim .
x→0 x2 ∫ b
∫ (b) Hitunglah f (x) dx untuk b > 0.
3x −b
3. Tentukan dx ∫ ∞
x −x−2
2
(c) Tentukan kekonvergenan f (x) dx.
∞ −∞
∑ 2k
4. Tentukan kekonvergenan deret . 2. Misalkan sebuah partikel bergerak pada lin-
k −3
3
k=2
tasan di bidang-xy dengan persamaan
5. Gunakan polinom MacLaurin orde 4 bagi fungsi
r (t) = (cos t + t sin t) i+(sin t − t cos t) j, t≥0
f (x) = ln(1 + x2 ) untuk mendapatkan nilai
hampiran ln(1, 01). (a) Hitunglah vektor kecepatan, v (t) , dan

∑ laju partikel, s (t) .
xn
6. Diketahui deret pangkat mempunyai (b) Pada saat 0 ≤ t ≤ 1, apakah partikel ber-
n2n
n=1 gerak mendekati atau menjauhi sumbu-y?
jari-jari kekonvergenan 2. Tentukan salah satu
selang dari keempat selang berikut yang meru- (c) Pernahkah partikel tersebut kembali ke
pakan himpunan kekonvergenan deret tersebut: posisi semula?

3. (a) Tentukan fungsi f (x) sehingga


(−2, 2), [−2, 2), (−2, 2], atau [−2, 2].


Berikan alasan atas pilihan Anda. f (x) = n(−1)n xn−1
n=1
7. Diketahui titik A(1, 0, 0) terletak pada garis
untuk |x| < 1.
ℓ : x = 1 + t, y = 2t, z = −t. Jika B(3, −3, 1),
−−→ (b) Gunakan bagian (a) untuk menghitung
tentukan cosinus sudut antara vektor AB dan ∞
∑ (−1)n n
garis ℓ. jumlah deret .
3n
n=1

Catatan:

1
= 1 + x + x2 + x3 + · · · , −1 < x < 1
1−x
x2 x3 x4
ln(1 + x) = x − + − + ··· , −1 < x < 1
2 3 4
x2 x3
ex = 1 + x + + + ···
2! 3!
x3 x5 x7
sin x = x − + − + ···
3! 5! 7!
x2 x4 x6
cos x = 1 − + − + ···
2! 4! 6!
SOLUSI

BAGIAN A
1 − cos 2x
A1. Karena sin2 x = , maka
2
∫ ∫
2 1 − cos 2x
sin x dx = dx
2
1 sin 2x
= x− +c
2 4
( ) ( )
1 − cos x L0/0 sin x 1 sin x 1
A2. lim = lim = lim = .
x→0 x2 x→0 2x 2 x→0 x 2
Atau:
( )
1 − cos x L0/0 sin x L0/0 cos x 1
lim 2
= lim = lim = .
x→0 x x→0 2x x→0 2 2
3x 2 1
A3. Perhatikan bahwa: = + . Maka,
x2 −x−2 x−2 x+1
∫ ∫ ∫
3x 2 1
dx = dx + dx
x −x−2
2 x−2 x+1
= 2 ln |x − 2| + ln |x + 1| + C.


∑ 2k
A4. Gunakan uji banding limit untuk menentukan kekonvergenan dari .
k3−3
k=2

∑ 1
Pilih pembanding (deret-p dengan p = 2) yang konvergen.
k2
k=2

2k
k3 −3 2k 3
lim = lim
k→∞ 12 k→∞ k 3 − 3
k
k 3 .2
= lim
k→∞ k 3 (1 − 33 )
k
=2

∑ 2k
Karena deret pembandingnya konvergen, maka menurut uji banding limit, deret konvergen.
k3−3
k=2

x2 x3 x4
A5. Karena ln(1 + x) = x − + − + ··· , −1 < x < 1, maka
2 3 4
x4
ln(1 + x2 ) ≈ P2 (x) = x2 −
2
Dengan demikian, pilih x = 0, 1, sehingga

(0, 1)4
ln(1, 01) ≈ P2 (0, 1) = (0, 1)2 − = 0, 00995
2

A6. Misalkan x = −2, maka diperoleh deret



∑ ∞
∑ ∞

−2n (−1)n 2n (−1)n
= = .
n2n n2n n
n=1 n=1 n=1

2
Deret tersebut merupakan deret harmonik ganti tanda, sehingga konvergen.
Misalkan x = 2, maka diperoleh
∑∞ ∞

2n 1
= .
n2n n
n=1 n=1

Deret tersebut merupakan deret harmonik positif, sehingga divergen.


Dengan demikian, selang kekonvergenannya adalah [−2, 2).
 
2
−−→
A7. AB = B − A = −3.
1
 
1
Vektor arah dari garis tersebut adalah v =  2 .
−1
−−→
Jadi AB · v = −5.

−−→ √ √
Maka AB = 14 dan ∥v∥ = 6.

−−→
AB · v −5
Dengan demikian cos θ = −−→ =√ √ .
AB ∥v∥ 14 6
5
Karena θ adalah sudut terkecil antara garis dan vektor tersebut, maka cos θ = √ .
84

BAGIAN B

B1. (a) Misalkan u = x2 + 4, maka du = 2x dx.


∫ ∫
2x du
2
dx = = ln |u| + C = ln |x2 + 4| + C
x +4 u
.
∫ b
2x b
(b) dx = ln(x2 + 4) = ln(b2 + 4) − ln((−b)2 + 4) = 0.
−b +4 x2 −b
∫ ∞ ∫ 0 ∫ ∞
2x 2x 2x
(c) 2
dx = 2
dx + 2
dx.
−∞ x + 4 −∞ x + 4 0 x +4
Perhatikan bahwa
∫ ∞ ∫ t
2x 2x
2+4
dx = lim 2+4
dx
0 x t→∞ 0 x
t
= lim ln(x2 + 4)
t→∞ 0
= lim ln(t2 + 4) − ln 4
t→∞
=∞
∫∞ 2x
∫∞ 2x
Jadi, 0 x2 +4
dx divergen. Akibatnya, −∞ x2 +4 dx divergen.

B2. (a) Kecepatan dari partikel adalah

v(t) = r′ (t) = (− sin t + sin t + t cos t)i + (cos t − cos t + t sin t)j
= t cos ti + t sin tj

untuk t ≥ 0.
Laju partikel adalah
√ √
s(t) = ∥v(t)∥ = (t cos t)2 + (t sin t)2 = t2 = |t| = t, t ≥ 0.
3
(b) Saat 0 ≤ t ≤ 1, vx (t) = t cos t ≥ 0.
Karena r(0) = ⟨1, 0⟩ dan vx (t) > 0 saat 0 ≤ t ≤ 1, maka partikel tersebut bergerak menjauhi
sumbu-y.
(c) Perhatikan bahwa

∥r(t)∥ = (cos t + t sin t)2 + (sin t − t cos t)2

= cos2 t + 2t sin t cos t + t2 sin2 t + sin2 t − 2t sin t cos t + t2 cos2 t

= 1 + t2 .

Akibatnya r(t) tidak akan memiliki nilai yang sama untuk t yang berbeda, t ≥ 0. Jadi, partikel
tidak pernah kembali ke titik semula.

B3. (a) Dari deret geometri, diperoleh


1
= 1 − x + x2 − x3 + . . .
1+x
untuk −1 < x < 1. Dengan menurunkan kedua ruas, kita peroleh

∑ ∞
−1
= −1 + 2x − 3x2
+ 4x 3
− · · · = (−1)n nxn−1 .
(1 + x)2
n=1

−1
Jadi, fungsi yang kita inginkan adalah f (x) = .
(1 + x)2
(b) Dengan memperhatikan hasil yang didapat di (a), kita peroleh

∑ ∞

(−1)n n (−1)n n
=
3n 3.3n−1
n=1 n=1

∑ ( )n−1
1 n1
= (−1) n.
3 3
n=1
( )
1 1
= f
3 3
1 −1 3
= ( ) =− .
3 1+ 1 2 16
3

Anda mungkin juga menyukai