Sumber
1. CALCULUS with Analytic Geometry, Edwin J. Purcell & Dale Varberg
Terjemahan : KALKULUS dan Geometri Analitis, Edwin J. Purcell & Dale Varberg ;
I Njoman Susila, Bana Kartasasmita & Rawuh; Erlangga
2. Kalkulus, Koko Martono; Erlangga. 1999
DERET KUASA
Deret yang sudah kita pelajari, menyangkut deret- deret yang terdiri atas konstanta-konstanta yang
bentuknya ∑ u n , dengan u n sebuah bilangan. Selanjutnya, kita akan pelajari deret fungsi yang
berbentuk ∑ u n (x)
∞
Misalkan : ∑ sinn2nx = sinx
1
+
sin 2 x sin 3 x
4
+
9
+…
n =1
Apabila x kita ganti dengan suatu nilai tertentu, misalkan x = 2,1 maka akan diperoleh suatu deret
yang terdiri atas konstanta-konstanta yang sudah kita kenal.
Pertanyaan :
1. Untuk nilai x yang mana deret konvergen ?
2. Ke fungsi apa deret konvergen atau dengan kata lain, berapa jumlah S(x) deret tersebut ?
Dalam Kalkulus Elementer, kita dapat belajar tentang deret fungsi, khususnya Deret Kuasa.
berapa jumlahnya ?
HIMPUNAN KEKONVERGENAN
Himpunan bilangan real yang anggota-anggotanya membentuk sebuah deret kuasa konvergen
dinamakan himpunan kekonvergenan.
Teorema :
∞
Himpunan kekonvergenan sebuah deret kuasa ∑ an x n dapat berupa salah satu jenis berikut :
n=0
∞ n
2. ∑ nx !
n=0
∞
3. ∑ n! x n
n=0
Sifat-sifat yang berlaku bagi deret kuasa dalam x, berlaku pula bagi deret kuasa dalam (x – a)
∞
n
Himpunan kekonvergenan deret kuasa ∑ an ( x−a) berbentuk salah satu dari :
n=0
merupakan daerah asal dari suatu fungsi baru S(x) yaitu jumlah deret kuasa tersebut.
∞
n a a
Perhatikan deret geometri ∑ a x = , untuk –1 < x < 1 atau S(x) = sebuah fungsi
n=0 1−x 1−x
Pertanyaan :
a. Apakah dapat disusun rumus sederhana untuk S(x) ?
b. Apakah S(x) dapat didiferensialkan ?
c. Apakah S(x) dapat diintegralkan ?
Pendiferensialan dan Pengintegralan suku demi suku
Dengan menganggap deret kuasa sebagai sebuah suku banyak, yang banyaknya suku tak terhingga,
maka dilakukan pendiferensialan dan pengintegralan suku demi suku.
Teorema
Andaikan S(x) adalah jumlah sebuah deret kuasa pada selang I ; jadi
∞
S ( x )=∑ a n x n=a0+ a1 x+ a2 x 2 +a3 x 3+ …
n=0
t ∞ x ∞
n a n n +1 1 1 1
(ii). ∫ S(t) dt =∑ ∫ an t dt =∑ x ¿ a 0 x + a x2 + a x 3 + a x 4 +…
0 n=0 0 n=0 n+1 2 1 3 2 4 3
Contoh :
1. Tentukan rumus-rumus jumlah dua deret baru, yakni dengan mendiferensialkan dan
mengintegralkan deret geometri berikut :
1
=1+ x+ x 2 + x 3+ … , –1< x < 1
1−x
2. Tentukan deret kuasa yang menggambarkan tan−1 x
x2 x3
3. Tentukan rumus jumlah deret S ( x )=1+ x+ + +…
2! 3!
2
4. Tentukan deret kuasa untuk e− x
f (n) (a)
dalam suatu selang sekitar a, maka c n=
n!
Jadi suatu fungsi tidak dapat digambarkan oleh dua deret kuasa dari (x – a)
Bentuk koefisien cn mengingatkan kita pada koefisien yang terdapat dalam Rumus Taylor.
Oleh karena itu, deret kuasa dari (x – a) yang menggambarkan sebuah fungsi dinamakan Deret
Taylor. Apabila x = 0, deret yang bersangkutan disebut Deret Maclaurin.
Rumus Taylor
f ' ' ( a)
f ( x )=f ( a ) + f ' ( a )( x−a )+ ¿
2!
f ( n+1) ( c )
lim ¿ n→ ∞ R n ( x )=0 dengan Rn(x) suku sisa dalam Rumus Taylor, yaitu Rn ( x )= ¿ dengan c
( n+1)!
suatu bilangan dalam selang (a – r , a + r)
Contoh :
1. Tentukan deret Maclaurin untuk sin x dan buktikan bahwa deret itu menggambarkan sin x
untuk semua x.
2. Tentukan deret Maclaurin untuk cos x dan buktikan bahwa deret itu menggambarkan cos x
untuk semua x.
3. Tentukan deret Maclaurin untuk cosh x dan buktikan bahwa deret itu menggambarkan cosh
x untuk semua x.
4. Tentukan deret Maclaurin untuk sinh x dan buktikan bahwa deret itu menggambarkan sinh x
untuk semua x.
DERET BINOMIAL
Rumus Binomial untuk p bilangan bulat positif, berlaku :
p ( p−1 ) ( p−2 ) …( p−k +1)
¿ dengan ( kp )= k!
Perhatikan bahwa simbol ( kp ) mempunyai arti untuk tiap bilangan real p, asal saja k bulat positif.
Teorema Deret Binomial
p p ( p−1 ) ( p−2 ) …( p−k +1)
Untuk tiap bilangan real p dan |x|<1 berlaku ¿ dengan ()
k
=
k!
Contoh :
1. Tulislah ¿ sebagai suatu deret Maclaurin pada selang –1 < x < 1
2. Tulislah √ 1+ x sebagai suatu deret Maclaurin dan gunakan hasil tersebut untuk menghampiri
(mengaproksimasi) √ 1,1 sampai 5 angka desimal
0,4