Anda di halaman 1dari 5

1

BAHAN AJAR
Mata Kuliah Matematika Diskrit

Bahan Kajian : Fungsi Pembangkit SKS : 3


Program Studi : Pendidikan Matematika Kode : MAT
Fakultas : MIPA Minggu ke : 7

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan


Matematika tentang Prinsip Pencacahan, Prinsip induksi Matematika,
Prinsip Sarang Merpati, Prinsip Inklusi- Eksklusi, Fungsi Pembangkit,
Relasi Rekursif, Pengantar teori Graf, dan Aljabar Boole dan
menggunakan untuk pemecahan masalah
2. Terampil mengembangkan kemampuan matematis, berpikir matematis
tingkat tinggi, dan sikap positif terhadap matematika

Soft skills/Karakter: Memiliki etos kerja, empati, tanggung jawab, percaya diri,
dan rasa bangga sebagai calon guru matematika

Materi: Fungsi Pembangkit Untuk Kombinasi

Konsep fungsi pembangkit dapat digunakan atau diaplikasikan untuk menyelesaikan


masalah matematika dan masalah lainnya diluar matematika. Cermati masalah berikut:
Sebuah dealer HP menyediakan tiga jenis HP yaitu BB, Nokia dan Samsung. Seorang
agen ingin membeli BB tidak lebih dari 3, HP Nokia tidak lebih dari 2 dan HP Samsung
sekurangnya 1 dan tidak lebih dari 3. Ada berapa cara agen ini dapat memilih HP yang
akan ia beli
Dari permasalahan yang ada, cermati informasi yang diberikan yaitu HP BB bisa dipilih
sebanyak 0, 1, 2, 3, HP Nokia dapat dipilih sebanyak 0, 1, 2 dan HP Samsung dapat dipilih
sebanyak 1, 2, 3. Selanjutnya misalkan BB sebagai objek a, Nokia sebagai objek b dan
Samsung sebagai objek c, maka dari masalah ini dapat mengkonstruksi ekspresi matematik
untuk masing-masing jenis HP (objek). Berikut dibuat ekspresi dari masing-masing objek
dengan syarat yang diberikan dalam permasalahan:
Ekspresi matematika untuk BB: [(ax )0+(ax )1+(ax )2+(ax )3]
Ekspresi matematika untuk Nokia: [(bx )0+(bx )1+(bx )2]
2

Ekspresi matematika untuk Samsung: [(cx )1+(cx )2+(cx )3]


Selanjutnya dari ekspresi ini dibuat sebuah fungsi yang berkaitan dengan masalah:
P(x) = [(ax )0+(ax )1+(ax )2+(ax )3][(bx )0+(bx )1+(bx )2] [(cx )1+(cx )2+(cx )3]
= [ 1 + ax + a 2 x 2 + a 3 x 3 ¿¿ 1+ bx +b 2 x 2] [cx +c 2 x 2+c 3 x3 ]
= cx + (bc + ac + c 2) x 2 + (abc + a 2c + b 2c + ac 2+bc 2+ c 3) x 3+ ( abc 2+ ab 2c+ ac 3+ bc 3+
3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2
a c + b c + a c + a bc) x + (ab c + abc + a bc + a b c + a c + a bc + a c +
2 3 5 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 6 2 2 3 3 2 2
b c ) x + (a bc + a b c + ab c + a bc + a b c + a a ) x + (a b c + a b c +
2 3 7 3 2 3 8
a b c )x + a b c x
Coba cermati bentuk akhir dari fungsi yang baru didapat, misalnya untuk koefisien x 3. Hasil
ini memberikan cara memilih tiga HP dengan syarat yang diberikan, yaitu abc + a 2c + b 2c +
ac 2+bc 2+ c 3. Artinya jika agen ingin membeli tiga HP, maka ia dapat memilih satu BB, satu
Nokia dan satu Samsung; dua BB dan satu Samsung; dua Nokia dan satu Samsung; satu BB
dan dua Samsung; satu Nokia dan dua Samsung; atau tiga Samsung. Secara umum dapat
dilihat bahwa koefisien x k memberikan banyak cara memilih k HP.
Jika dimisalkan a=b=c=1, maka fungsi P(x) menjadi
P(x) = x + 3 x 2 + 6 x 3+ 8 x 4 + 8 x 5 + 6 x 6 + 3 x 7 + x 8
Ingat kembali bahwa fungsi P(x) yang terbentuk merupakan fungsi pembangit biasa dari
permasalahan yang diberikan.
Bentuk ini memberikan informasi bahwa ada 6 cara memilih tiga HP, dan coba dicermati
bahwa fungsi ini merupakan fungsi pembangkit biasa. Berdasarkan hal ini dapat diketahui
bahwa fungsi pembangkit biasa dapat digunakan untuk menentukan banyak cara memilih
objek-objek yang identik atau untuk masalah penjajaran yang tidak memperhatikan urutan.
Artinya fungsi pembangkit biasa dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
kombinasi.
Ingat kembali definisi dari fungsi pembangkit biasa yaitu:
Misal (a n) = (a 0, a 1, a 2,…) adalah suatu barisan.
Fungsi Pembangkit Biasa (FPB) dari barisan (a n) didefinisikan sebagai

∑ an x n = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 + ¿…
n=0
3

Misalkan ada tiga objek a, b,c dimana: objek a dapat dipilih sebanyak 0, 1, dan 2; objek b
dapat dipilih sebanyak 0, 1; objek c dapat dipilih sebanyaj 0, 1. Ada berapa cara dapat
digunakan untuk memilih k objek. Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan
FPB. Misalkan FPB dari permasalahan tersebut adalah:

P(x) =∑ t k x
k

k=0

Akan ditunjukkan bahwa t k koefisien dari x k menyatakan banyak cara memilih k objek
Berdasarkan syarat yang diberikan pada permasalahan tersebut, maka ekspresi yang dari
mungkin dari permasalahan adalah:
[(ax )0 + (ax )1 +(ax )2][(bx )0 + (bx )1][(cx )0 + (cx )1]
Disederhanakan menjadi:
(1 + ax + a 2 x 2)(1 + bx)(1 + cx)
= 1 + ( a + b + c) x + ( ab + bc + ac + a 2) x 2+ (abc + a 2b + a 2c) x 3+ a 2bc x 4
Perhatikan ekspresi terakhir, misal koefisien dari x 3, bentuk ini memberikan semua
kemungkinan memilih 3 objek (dengan syarat yang diberikan) yaitu abc, aab, dan aac.
Jika kita ambil nilai a=b=c=1, maka koefisien x k menyatakan banyak cara memilik k objek.
Selanjutnya subtitusi a=b=c=1 kedalam FPB diperoleh
P(x) = 1 + 3x + 4 x 2 + 3 x 3 + x 4
Jadi t k adalah koefisien x k dalam P(x), dengan t 0 = 1, t 1= 3, t 2 = 4, t k ¿ 3 , t 4 = 1
Contoh: Tentukan banyaknya cara memilih k huruf dari huruf-huruf P, I, N, T, A, R
sedemikian sehingga setiap vocal terpilih 5 dan konsonan P dan T terpilih tidak
lebih dari 20
Penyelesaian:
Dapatkah kita menentukan banyaknya cara memilih k huruf dari huruf-huruf P, I, N, T, A, R
sedemikian sehingga setiap vocal terpilih 5 dan konsonan P dan T terpilih tidak lebih dari 20
Dalam masalah tersebut terdapat huruf-huruf P, I, N, T, A, R yang akan dipilih dengan syarat
yang diberikan. Huruf-huruf itu merupakan objek-objek yang identik, yang harus
ditempatkan kedalam sel-sel yang berbeda.
Dari syarat yang diberikan, maka terlihat bahwa sekurangnya harus dipilih 5 huruf I dan 5
huruf A, sementara huruf P dan T boleh tidak dipilih atau maksimal dipilih 20 huruf, dua
huruf lainnya yaitu huruf N dan R tidak ada ketentuan artinya bolaeh tidak dipilih atau dipilih
4

sebanyak-banyaknya. Selanjutnya kita tentukan ekspresi matematika untuk masing-masing


huruf:
Ekspresi untuk I adalah: x 5
Ekspresi untuk A adalah: x 5
Ekspresi untuk P adalah: ¿+ x 3+…+ x 20)
Ekspresi untuk T adalah: ¿+ x 3+…+ x 20)
Ekspresi untuk N adalah: ¿+ x 3+…)
Ekspresi untuk R adalah: ¿+ x 3+…)
Untuk mendapatkan sejumlah huruf dari huruf-huruf P, I, N, T, A, R, maka ekspresi
keseluruhan yang mungkin adalah:
¿) ¿+ x 3+…+ x 20) ¿+ x 3+…+ x 20) ¿+ x 3+…)¿+ x 3+…)
Bila dicermati ekspresi ini merupakan sebuah bentuk fungsi pembangkit biasa:
P(x) : ¿)¿+ x 3+…+ x 20) ¿+ x 3+…+ x 20) ¿+ x 3+…)¿+ x 3+…)
Sehingga FPB untuk permasalahan tersebut adalah:
P(x) = ¿)2(1+ x + x 2+ …+ x 20)2 (1+ x + x 2+ …)2

( )( )
21 2 2
1−x 1
= x 10
1−x 1−x

( )
4
21 2 1
= x 10 (1−x )
1−x
= x 10 (1−2 x 21 + x 42)( 1−x ) -4
= ( x 10−2 x31 + x 52)( 1−x ) -4
Ingat kembali rumus untuk deret pangkat

n
k=0
(k)
(1 - x)- = ∑ −n (−x )k

k=0
(k)
= ∑ −n (−1) x
k k

(
= ∑ n+ k−1 x k
k=0 k )
Sehingga bentuk P(x) menjadi:

P(x) = ( x −2 x + x ¿ ∑ 4+r −1 x r
10 31 52

r=0
( r )
5

∞ ∞ ∞

=∑
r=0
( )
3+r 10+r 2
r
x - ∑ 3+ r x
r=0 r ( )
31+r

r=0 r ( )
+ ∑ 3+r x52+ r

Koefisien x k dalam P(x) diperoleh jika 10 + r = k → r = k – 10


31 + r = k → r = k – 31
52 + r = k → r = k – 52
Jadi banyaknya cara yang dimaksud adalah

= (3+k −10
k−10
) - 2 (3+k −31
k−31
) +(3+k −52
k−52
)
(
k −7
= k−10 ) – 2( k−28
k−31 ) + ( k−52 )
k−49

Dapatkanlah koefisien x k dari fungsi pembangkit tersebut, koefisien ini merupakan jawaban dari
pertanyaan.

DAFTAR BACAAN
[1] Balakrishnan, V.K. (1991). Introductory Discrete Mathematics. Prentice Hall, Englewood
Cliffs, new Jeersey 07632. United State of America
[2] Brualdi, Richard A. (1982). Introductory Combinatorics. Elsevier Science Publishing. Co.
North Holland
[3] Kolman, Bernard & Busby. Robert C. (1988). Discrete Mathematical Structures for
Computer Science. Prentice Hall of India Privats limited. New Delhi
[4] Tucker, Alan. ( 1984). Applied Combinatoruics, Second edition. John Wiley & Sons, Inc.
United State of America

Anda mungkin juga menyukai