Anda di halaman 1dari 39

KALKULUS 1

Teknik Industri
Teknik Kimia
Tujuan
• Mahasiswa mempunyai dasar-dasar
pengetahuan dan kemampuan yang
kuattentang kalkulus untuk menunjang
pengetahuan dan analisa mata kuliah
selanjutnya.
Capaian Pembelajaran
• Mahasiswa memahami konsep Bilangan riil,
persamaan dan pertidaksamaan, fungsi, Limit fungsi,
diferensiasi fungsi, dan integal fungsi. ( S9, P2)
• Mahasiswa mampu menerapkan konsep bilangan riil,
turunan fungsi dan integral dalam penyelesaian
masalah-masalah keteknikan. (KK1,KU1,KU2)
Materi
• 1. Sistem Bilangan Riil
• 2. Fungsi dan limit fungsi
• 3. Turunan Fungsi
• 4. Penggunaan Turunan
• 5. Integral Tak Tentu
• 6. Penggunaan Integral
Penilaian
• UAS 30%
• UTS 20%
• QUIZ 10%
• TUGAS 20%
• PRESENSI 20%
Sistem Bilangan
Rial

UNTUNG USADA, S.Si.,M.T.


Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Sistem Bilangan
Selang/Interval
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang
disebut dengan garis bilangan (real)

2
-3 0 1 

Selang

Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang


Jenis-jenis selang
Contoh
Daftarkan semua bilangan yang termasuk dalam ekspresi berikut
ini:
1. A = { x | 1 ≤ x < 6 , x bilangan bulat positif }
2. [0 , 4]
3. [0 , 7)
Penyelesaian:
1. A = {1 , 2 ,3, 4, 5}
2. [0 , 4] = { 0 , … , 4}
3. [0 , 7) = {0 , 1, 2, 3, 4, 5, 6}
Sifat–sifat bilangan real
Jika a, b dan c adalah bilangan riil maka berlaku:
1. a + b = b + a (hukum komutatif penjumlahan)
2. a + ( b + c ) = ( a + b ) + c (hukum assosiatif
penjumlahan)
3. a b = b a (hukum komutatif perkalian)
4. a ( b c ) = ( a b ) c (hukum assosiatif
perkalian)
5. a ( b + c ) = a b + a c (hukum distribusi)
6. a + 0 = 0 + a = a (hukum identitas penjumlahan)
7. a . 1 = 1 . a = a (hukum identitas perkalian)
8. a .0 = 0 . a = 0 (hukum Perkalian nol)
9. a + ( -a ) = -a + a = 0 (hukum invers penjumlahan)
10. a . (1/a) =1 , a0 (hukum invers perkalian)
PERTEMUAN 2

Bilangan Berpangkat Bulat Positif


Bilangan Berpangkat Bulat Positif
Bilangan Berpangkat bulat negatif dan nol
Sifat-sifat bilangan berpangkat
Contoh
Akar
PERTEMUAN 3
PERTIDAK SAMAAN
Pertidaksamaan
• Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk aljabar
dengan satu variabel yang dihubungkan dengan relasi
urutan.
• Bentuk umum pertidaksamaan :
A(x ) D(x )

B( x ) E ( x )
• dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak
(polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Pertidaksamaan
• Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
• Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
P( x)
0 , dengan cara :
Q( x)
Pertidaksamaan
❑ Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
❑ Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis
bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
Contoh :
1 13  2 x − 3  5
 13 + 3  2 x  5 + 3
 16  2 x  8
8 x4
4 x8
Hp = 4,8
4 8
Contoh :

2 − 2  6 − 4x  8
 −8  −4 x  2  1 
Hp =  − ,2 
 8  4 x  −2  2 
 −2  4 x  8
1
− x2
2 − 12 2
Contoh :
3 2 x − 5x − 3  0
2

 (2x + 1)(x − 3)  0
1
Titik Pemecah (TP) : x = − dan x=3
2
++ -- ++

− 1
2
3

 1 
Hp =  − ,3 
 2 
Contoh :

4 2 x − 4  6 − 7 x  3x + 6
 2 x − 4  6 − 7 x dan 6 − 7 x  3x + 6
 2 x + 7 x  6 + 4 dan − 7 x − 3x  −6 + 6
 9 x  10 dan − 10 x  0
10 10 x  0
x dan
9
10
x dan x0
9
 10 
Hp =  − ,   0,  )
 9

0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :

Hp =  10 
0, 9 
Contoh :
1 2
5. x + 1  3x − 1
1 2
 − 0 -- ++ -- ++
x + 1 3x − 1
1

(3x − 1) − (2 x + 2)
0
-1 3 3

(x + 1)(3x − 1)
1 
x −3 Hp = (− ,−1)   ,3 
 0 3 
(x + 1)(3x − 1)
1
TP : -1, ,3
3
Contoh :
x +1 x
6. 
2− x 3+ x
x +1 x
 − 0
2− x 3+ x


( x + 1)(3 + x ) − x(2 − x )
0
(2 − x )(3 + x )
2x 2 + 2x + 3
 0
(2 − x )(x + 3)
Untuk pembilang 2 x 2 + 2 x + 3 mempunyai nilai

Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu positif,


Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.

-- ++ --
-3 2

Hp = (− ,−3)  (2, )
Pertidaksamaan nilai mutlak
• Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik pusat
pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai positif.
• Definisi nilai mutlak :

 x ,x  0
x =
− x , x  0
Pertidaksamaan nilai mutlak
• Sifat-sifat nilai mutlak:

1 x = x 2

2 x  a, a  0  − a  x  a
3 x  a, a  0  x  a atau x  −a
4 x  y  x2  y 2
x x
5 =
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x+ y  x + y x− y  x − y
Contoh :
1. 2 x − 5  3

Kita bisa menggunakan sifat ke-2.


 −3  2 x − 5  3
 5 − 3  2x  3 + 5
 2  2x  8
1 x  4
Hp = (1,4)
1 4
Contoh :
2. 2 x − 5  3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
 (2 x − 5)  9
2

 4 x 2 − 20 x + 25  9
++ -- ++
 4 x − 20 x + 16  0
2
1 4
 2 x 2 − 10 x + 8  0
 (2x − 2)(x − 4)  0
Hp = (1,4)
TP : 1, 4
Contoh :
3. 2 x + 3  4 x + 5

Kita bisa menggunakan sifat 4


 (2 x + 3)  (4 x + 5)
2 2

 4 x 2 + 12 x + 9  16 x 2 + 40 x + 25
 −12 x − 28 x − 16  0
2

 3x + 7 x + 4  0
2

4 , -1
TP : −
3
Jika digambar pada garis bilangan :

++ -- ++
−4 -1
3

 4 
Hp = − 3 ,−1
Contoh :
x
4. +7  2
2
x x
 +7  2 atau + 7  −2
2 2
x x
  −5 atau  −9
2 2
 x  −10 atau x  −18

Hp = (− ,−18 −10, )

-18 -10
TUGAS
39

Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan


x+2
1  1− x
4 − 2x
x − 2 x +1
2 
x 2
x+3
3 2 − x + 3 − 2x  3

x +1 + 2 x + 2  2
2
4
5 2x + 3  4x + 5
6 x + 3x  2

Anda mungkin juga menyukai