Anda di halaman 1dari 47

KALKULUS 1

Pertemuan ke-1
SISTEM BILANGAN REAL
Mohammad Cipto Sugiono, S.T, M.T
moh_cipto425@yahoo.co.id

TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS NU PEKALONGAN

1
CURRICULUM VITAE
Nama: Mohammad Cipto Sugiono, S.T, M.T
Alamat : Desa Klikiran RT 3 RW 1 Jatibarang - Brebes.
No Hp : 085780166602
Pendidikan :
1. S1 di Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta (Angkatan 2012)
2. S2 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Pengalaman Kerja :
3. Asisten laboratorium di Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran”
Jakarta dan
4. Asisten Dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember , saat ini saya
aktif
5. Asisten profesor di Teknik Industri, membantu diberbagai proyek di
Pemerintah Kota Surabaya dan CSR PT. Pertamina TBBM Tuban
6. Dosen di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
7. Konsultan Knowledge Management di KMPLUS Cunsulting 2019-2020
8. Kaprodi Teknologi Industri ITS NU Pekalongan Sept 2020
CAPAIAN PEMBELAJARAN
• Mahasiswa memahami pengertian bilangan real, bilangan rasional, dan
bilangan irasional.
• Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan pertidaksamaan linier satu
variabel.
• Mahasiswa mampu menyelesaikan sistem pertidaksamaan linier dua
variabel.
• Mahasiswa mampu membedakan koordinat kartesius dengan koordinat bola
• Mahasiswa mampu memahami konsep fungsi, mencari domain fungsi, dan
menggambar grafik fungsi
• Mahasiswa mampu menyelesaikan operasi pada fungsi
• Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan fungsi trigonometri
• Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan limit dan limit fungsi
trigonometri
• Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan differensial, differensial
implisit dan aplikasinya
REFERENSI KALKULUS 1
• Tim Dosen Jurusan Matematika ITS, Buku Ajar Kalkulus
I , Edisi ke-4 Jurusan Matematika ITS, 2012
• Anton, H. dkk, Calculus, 10-th edition, John Wiley & Sons,
New York, 2012
• Purcel, E.J., 1993, Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1
(terjemahan), Erlangga, Jakarta.
Sistem Penilaian
• Kehadiran : 10%
• Tugas : 25%
• Kuis : 10%
• UTS : 25%
• UAS : 30%
BILANGAN REAL (NYATA)

RASIONAL IRASIONAL

IMAGINER
Sistem bilangan

N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 
Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut
dengan garis bilangan(real)

2
-3 0 1 

Selang
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang
BIL. PECAHAN
• RASIONAL
• Dinyatakan :
• a, b, adalah bilangan bulat
• b bukan 0

• Contoh:
BIL. PECAHAN
• IRASIONAL
• Tidak dapat dinyatakan dalam:
• a, b, adalah bilangan bulat
• b bukan 0

• Contoh:

• Log 3
DESIMAL
• RASIONAL
• Desimal Berulang

• Contoh:

• 0,136136136
• 0,27171717
DESIMAL
• IRASIONAL
• Desimal Tak Berulang

• Contoh:
• = 1,4142135623…
• Log 3 = 0,4771212547…
Bilangan Desimal
• Sembarang bilangan rasional dapat dituliskan sebagai
suatu desimal
• Bilangan tak rasional juga dapat sebagai desimal
• Contoh:

2012
Desimal Berulang
• Desimal berulang adalah sebuah bilangan
rasional
• Contoh:
Tunjukkan bahwa x=0,136136136… dan
y=0,27171717… adalah bilangan-bilangan
rasional
2012
Desimal Tak Berulang
• Suatu desimal tak berulang pasti
menyatakan bilangan tak-rasional
• Contoh:
0,123456701412346314462237732298

2012
OPERASI BILANGAN REAL
• PENJUMLAHAN
• PENGURANGAN
• PERKALIAN
• PEMBAGIAN
SIFAT-SIFAT
1. KETERTUTUPAN
OPERASI APAPUN HASILNYA TETAP BIL. REAL
2. SIFAT KOMUTATIF (PERTUKARAN)
a+b=b+a
3. SIFAT ASSOSIATIF (PENGELOMPOKAN)
a+(b+c)=(a+b)+c
4. SIFAT DISTRIBUTIF (PENYEBARAN)
a ( b+c)= ab + bc
5. ADANYA INVERS (KEBALIKAN)
=
Selang
Jenis-jenis selang

Himpunan selang Grafik


{x x < a} (- ¥, a )
a
{x x £ a} (- ¥, a]
a
{x a < x < b} (a, b)
a b
{x a £ x £ b} [a, b]
a b
{x x > b} (b, ¥)
b
{x x ³ b} [b, ¥)
b
{x x Î Â} (¥, ¥)
Sifat–sifat bilangan real
• Sifat-sifat urutan :
Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku
salah satu dari x < y atau x > y atau x = y
Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,
sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz
Pertidaksamaan
• Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk aljabar
dengan satu variabel yang dihubungkan dengan relasi
urutan.
• Bentuk umum pertidaksamaan :

Ax  Dx 

B x  E x 
• dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak
(polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Pertidaksamaan
• Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
• Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
, dengan cara :
P ( x)
0
Q( x)
Pertidaksamaan
 Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
 Menyamakan penyebut dan menyederhanakan
bentuk pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada
garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
MA 1114 Kalkulus 1 23

Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

1 13  2 x  3  5
 13  3  2 x  5  3
 16  2 x  8
8 x4
 4 x8
Hp = 4,8
4 8
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

2  2  6  4x  8
 1 
Hp   ,2 
 8  4 x  2  2 
 8  4 x  2
 2  4 x  8
1  12 2
 x2
2
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
2
3 2 x  5x  3  0
 2 x  1x  3  0
1
Titik Pemecah (TP) : x   dan x3
2
++ -- ++
3
 1
2
 1 
Hp =   ,3 
 2 
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

4 2 x  4  6  7 x  3x  6
 2 x  4  6  7 x dan 6  7 x  3 x  6
 2 x  7 x  6  4 dan  7 x  3x  6  6
 9 x  10 dan  10 x  0
10
x dan 10 x  0
9
10 x0
x dan
9
MA 1114 Kalkulus 1 27

Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian


 10 
Hp =   ,   0,  
 9

0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
 10 
Hp = 0, 
 9
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
1 2
5. x  1  3 x  1
1 2 -- ++ -- ++
  0
x  1 3x  1 -1 1 3
3
3 x  1  2 x  2  1 

x  13x  1
0 Hp =  ,1   ,3 
3 
x 3
 0
x  13x  1
1
TP : -1, ,3
3
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

6. x 1 x

2 x 3 x
x 1 x
  0
2 x 3 x


x  13  x   x2  x 
0
2  x 3  x 
2x 2  2x  3
 0
2  x x  3
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

Untuk pembilang 2 x 2  2 x  3 mempunyai nilai


Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.

-- ++ --
-3 2

Hp =  ,3]  2,  
Pertidaksamaan nilai mutlak
• Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik
pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai
positif.
• Definisi nilai mutlak :

 x ,x  0
x 
 x , x  0
Pertidaksamaan nilai mutlak

• Sifat-sifat nilai mutlak:

1 x  x2
2 x  a, a  0   a  x  a
3 x  a, a  0  x  a atau x   a
4 x  y  x2  y 2
x x
5 
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y x y  x  y
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
Contoh :
1. 2 x  5  3

Kita bisa menggunakan sifat ke-2.


 3  2 x  5  3
 5  3  2x  3  5
 2  2x  8
1 x  4
Hp = 1,4 1 4
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
2. 2x  5  3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
 2 x  5  9
2

 4 x 2  20 x  25  9
 4 x 2  20 x  16  0 ++ -- ++
2
 2 x  10 x  8  0 1 4
 2 x  2x  4   0
Hp = 1,4 
TP : 1, 4
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

3. 2 x  3  4 x  5
Kita bisa menggunakan sifat 4
 2 x  3  4 x  5
2 2

 4 x 2  12 x  9  16 x 2  40 x  25
 12 x 2  28 x  16  0
2
 3x  7 x  4  0
4 , -1
TP : 
3
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

Jika digambar pada garis bilangan :

++ -- ++
4 -1
3
 4 
Hp =  ,1
 3 
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
x
4. 7  2
2
x x
 7 2 atau  7  2
2 2
x x
  5 atau  9
2 2
 x  10 atau x  18
Hp =  ,18  10,  

-18 -10
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

5. 3 x  2  x  1  2
Kita definisikan dahulu :
x  2 x  2  x  1 x  1
x2   x 1  
2  x x  2  x  1 x  1

Jadi kita mempunyai 3 interval :


I II III
 ,1  1,2 2,  

-1 2
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
I. Untuk interval x  1 atau  ,1
3 x  2  x  1  2
 32  x    x  1  2
 6  3 x  x  1  2
 7  2 x  2
 2 x  9
 2x  9
9  9
x atau    ,
2  2 
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
 9
Jadi Hp1 =   ,    ,1
 2

-1 9
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah  ,1
sehingga Hp1 =  ,1
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

II. Untuk interval  1  x  2 atau  1,2


3 x  2  x  1  2
 32  x   x  1  2
 6  3 x  x  1  2
 5  4 x  2
 4 x  7
 4x  7
7  7
 x atau   , 
4  4
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

7
Jadi Hp2 =   ,    1,2 
 4

-1 7 2
4
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah  7
 7  1, 4 
sehingga Hp2 =  1, 
 4
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

III. Untuk interval x  2 atau 2,  


3 x  2  x  1  2
 3x  2  x  1  2
 3x  6  x  1  2
 2 x  7  2
 2x  5
5 5 
x
2
atau  2 ,  
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian
Jadi Hp3 =  5 ,    2,  

2 

2 5
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah  5 
sehingga 2 ,
 
5 
Hp3 =  ,  
2 
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

Hp = Hp1  Hp2  Hp3


 7 5 
Hp   ,1   1,    ,  
 4 2 
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval
digambarkan dalam sebuah garis bilangan
Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian

-1 7 5
4 2

-1 7 5
4 2

-1 7 5
4 2

 7 5 
Jadi Hp =   ,    ,  
 4 2 
Soal
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x  2  1 x
4  2x
x  2 x 1
2 2

x x3

3 2  x  3  2x  3
2
4 x 1  2 x  2  2
5 2x  3  4x  5

6 x  3x  2

Anda mungkin juga menyukai