Anda di halaman 1dari 35

MATEMATIKA

DASAR I
PENDAHULUA
N
Mengapa Belajar Kalkulus?
Secar Teknis Kalkulus adalah metode matematika
yang menggunakan proses infinite untuk
menyelesaikan masalah2 finite.
Tujuan utama Kalkulus adalah menganalisa dua
masalah fundamental:
- problems of change (e.g. motion)
- problems of content (e.g. area, volume)
Pengenalan Awal
BILANGAN REAL DAN NOTASI SELANG
Bilangan Real dan Notasi
Selang
Bilangan real meliputi bilangan rasional (seperti ½ dan
2) dan irasional (seperti √2 dan π). Bilangan rasional
meliputi semua bilangan bulat (positif, nol, dan negatif)
dan pecahan murni. Himpunan semua bilangan real
dilambangkan dengan R.
Bilangan real memenuhi sifat aljabar (terhadap
operasi penjumlahan dan perkalian), sifat urutan
(tentang <, =, dan >), dan sifat kelengkapan.

Sifat kelengkapan memungkinkan kita menyatakan R


sebagai suatu garis (yang tak berlubang), yang
disebut garis bilangan real.
Garis Bilangan

Pada garis bilangan real, setiap titik menyatakan


sebuah bilangan real. Sebaliknya, setiap bilangan real
dapat dinyatakan sebagai sebuah titik pada garis
bilangan real. (Sebagai perbandingan, himpunan
semua bilangan rasional tidak dapat dinyatakan
sebagai sebuah garis.) Untuk selanjutnya, R menjadi
himpunan semesta kita.
Notasi selang di bawah ini akan sering dipakai:
(a,b) = { x є R | a < x < b }
[a,b] = { x є R | a ≤ x ≤ b }
[a,b) = { x є R | a ≤ x < b }
(a,b] = { x є R | a < x ≤ b }
(-∞,b)= { x є R | x < b }
(-∞,b]= { x є R | x ≤ b }
(a,∞) = { x є R | x > a }
[a,∞) = { x є R | x ≥ a }
Sistem bilangan
(review)

N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 
Bilangan

2; -2; 1,1

Nyata Khayal

 4  2
Irrasional Rasional
0,1236
0,1268276
84340------
Bulat Pecahan

1; 8 ;4 ½; 2/7 10
Semua bilangan bulat adalah bilangan rasional, tapi tidak semua
bilangan rasional berupa bilangan bulat
Semua bilangan pecahan adalah bilangan rasional, tapi tidak
semua bilangan rasional berupa bilangan pecahan
Semua bilangan irrasional adalah bilangan berdesimal, tapi tidak
semua bilangan berdesimal adalah bilangan irrasional.
Bilangan Asli : Semua bilangan bulat positif, tidak termasuk nol.
 A = {1,2,3,4,5,6,…..}
Bilangan Cacah : Semua bilangan positif atau nol.  A =
{0,1,2,3,4,5,6,…..}
Bilangan Prima : bilangan asli yang besarnya tidak sama dengan
satu dan hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri. P =
{2,3,5,7,11…..}

11
Sifat–sifat bilangan real
Sifat-sifat urutan :
Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah
satu dari x < y atau x > y atau x = y
Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan
bila z bilangan negatif, maka xz > yz
Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut
dengan garis bilangan(real)

2
-3 0 1 

Selang
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang
Selang
Jenis-jenis selang
Himpunan selang Grafik
x x  a  , a 
a
x x  a  , a
a
x a  x  b a, b
a b
x a  x  b a, b
a b
x x  b b, 
b
x x  b b, 
b
x x   , 
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk aljabar dengan satu
variabel yang dihubungkan dengan relasi urutan.
Bentuk umum pertidaksamaan :

Ax  Dx 

B x  E x 
dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Pertidaksamaan
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :

, dengan cara :
P( x)
0
Q( x)
Pertidaksamaan
 Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
 Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis
bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang muncul
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
1 13  2 x  3  5
13  3  2 x  5  3
16  2 x  8
8 x4
4 x8
Hp = 4,8
4 8
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
2  2  6  4x  8
 1 
Hp   ,2 
 8  4 x  2  2 
8  4 x  2
 2  4x  8
1  12 2
 x2
2
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
3 2 x 2
 5x  3  0
2 x  1x  3  0
1
Titik Pemecah (TP) : x   dan x3
2
++ -- ++
3
 1
2
 1 
Hp =   2 ,3 
 
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
4 2 x  4  6  7 x  3x  6
2x  4  6  7x dan 6  7 x  3x  6
2x  7x  6  4 dan  7 x  3 x  6  6
9 x  10 dan  10 x  0
10
x dan 10 x  0
9
10
x dan x0
9
 10 
Hp =  ,   0,  
 9

0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
 10 
Hp = 0, 
 9
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
1 2
5. 
x  1 3x  1
1 2 -- ++ -- ++
 0 3
x  1 3x  1 -1 1
3
3x  1  2 x  2  0 Hp =
1 
 ,1   ,3 
x  13x  1 3 

x 3
0
x  13x  1
1
TP : -1, ,3
3
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
6. x 1 x

2 x 3 x
x 1 x
 0
2 x 3 x
x  13  x   x2  x   0
2  x 3  x 
2x2  2x  3
0
2  x x  3
Untuk pembilang 2 x 2  2 x  3 mempunyai nilai
Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.

-- ++ --
-3 2

Hp = ,3  2,  
Pertidaksamaan nilai
mutlak
Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik
pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai
positif.
Definisi nilai mutlak :

 x ,x  0
x 
 x , x  0
Sifat-sifat harga mutlak
dalam pertidaksamaan
|x| = x, jika x ≥ 0
|x| = -x, jika x < 0
Jika |x| < p maka himpunan penyelesaiannya -p < x < p, p > 0
Jika |x| > p maka himpunan penyelesaiannya x < -p atau x > p, p>0
Jika |f(x)| < p maka himpunan penyelesaiannya -p < f(x) < p, p > 0
Jika |f(x)| > p maka himpunan penyelesaiannya f(x) < -p atau f(x) > p,
p>0
Jika |f(x)|<|g(x)| maka ekuivalen dengan [f(x)]² < [g(x)]²
Jika |f(x)|>|g(x)| maka ekuivalen dengan [f(x)]² > [g(x)]²
Contoh 1:
|2x – 3| ≤ 5
berarti:
–5 ≤ 2x – 3 ≤ 5
–5 + 3 ≤ 2x ≤ 5 + 3
–2 ≤ 2x ≤ 8
Semua dibagi 2:
–1 ≤ x ≤ 4
Contoh 2
|3x + 7| > 2
berarti:
3x + 7 < –2 atau 3x + 7 > 2
3x < –2 – 7 atau 3x > 2 – 7
x < –3 atau x > –5/3
|2x – 5| < |x + 4|
Kedua ruas dikuadratkan:
(2x – 5)2 < (x + 4)2
(2x – 5)2 – (x + 4)2 < 0
(2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0 (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))
(3x – 1).(x – 9) < 0
Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0
x = 1/3 atau x = 9
Garis bilangan:
Contoh soal
|x – 2|2 – |x – 2| < 2
Misalkan |x – 2| = y
y2 – y < 2
y2 – y – 2 < 0
(y – 2).(y + 1) < 0
Harga nol: y – 2 = 0 atau y + 1 = 0
y = 2 atau y = –1
Pertidaksamaan bentuk Akar
Penyelesaian:
Kuadratkan kedua ruas
Jadikan ruas kanan sama dengan nol
Selesaikan seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear/kuadrat
Syarat tambahan: yang berada di dalam setiap tanda akar harus ≥ 0
Contoh
Contoh 2

Anda mungkin juga menyukai