Anda di halaman 1dari 29

MATEMATIKA REKAYASA I

SURYOTO, S.Si., M.Si.


LEKTOR KEPALA PADA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
MATEMATIKA REKAYASA I
(PTLK6-101 / 3 SKS)

PERTEMUAN I
SISTEM BILANGAN REAL
• Sistem Bilangan
• Sistem Bilangan Real
• Sifat-sifat Bilangan Real
• Pertidaksamaan
• Menyelesaikan Pertidaksamaan
HIMPUNAN BILANGAN
Beberapa notasi baku untuk himpunan diantaranya :
• ℕ = himpunan semua bilangan asli = {1, 2, 3, ...}
• ℤ = himpunan semua bilangan bulat = {..., –2 , –1, 0, 1, 2, ...}
• ℚ = himpunan semua bilangan rasional = { m/n |m, n ∈ ℤ & n ≠ 0}
• ℝ = himpunan semua bilangan real
• ℂ = himpunan semua bilangan kompleks
= {a + bi | a, b ∈ ℝ dan i2 = –1}
DIAGRAM HIMPUNAN BILANGAN
SISTEM BILANGAN REAL
• Sistem bilangan real adalah sistem
ℝ = (ℝ, +, ×)
dan memenuhi aksioma-aksioma tertentu.
• Sifat-sifat pada sistem bilangan real : sifat-sifat operasi bilangan real,
sifat urutan, sifat kerapatan, dll.
SIFAT-SIFAT OPERASI
PADA BILANGAN REAL
Beberapa sifat dasar yang berlaku pada operasi ”+” dan operasi ”×”
yang didefinisikan pada himpunan semua bilangan real ℝ antara lain :
Jika a, b, dan c adalah sebarang bilangan real, maka berlaku
• Sifat Komutatif :
a + b = b + a dan a × b = b × a
• Sifat Asosiatif :
a + (b + c) = (a + b) + c dan a × (b × c) = (a × b) × c
• Sifat Distributif :
a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
SIFAT-SIFAT OPERASI
PADA BILANGAN REAL
• Eksistensi Elemen Identitas :
Terdapat dua bilangan real, 0 dan 1 dengan 0 ≠ 1 serta memenuhi
a + 0 = a = 0 + a dan a × 1 = a = 1 × a,
untuk setiap bilangan real a.
Bilangan 0 dan 1 tersebut berturut-turut disebut elemen identitas
terhadap operasi + dan elemen identitas terhadap operasi ×
• Eksistensi Elemen Invers :
Untuk setiap bilangan real tak nol a mempunyai invers aditif (disebut
juga negatif), yaitu –a, sehingga a + (–a) = 0 = (–a) + a dan
mempunyai invers perkalian a–1 sehingga a × a–1 = 1 = a–1 × a
SIFAT-SIFAT OPERASI
PADA BILANGAN REAL
• Sifat Pengurangan :
a – b = a + (–b)
• Sifat Pembagian :
a/b = a × b–1, asalkan b ≠ 0
• Sifat Kanselasi (Pembatalan) :
Jika a × c = b × c dan c ≠ 0, maka a = b
Jika b ≠ 0 dan c ≠ 0, maka (a × c)/(b × c) = a/b
• Sifat Pembagi Nol :
Jika a × b = 0, maka a = 0 atau b = 0
SIFAT URUTAN
PADA BILANGAN REAL
• Sifat Trikotomi :
Untuk sebarang bilangan real a dan b, berlaku tepat satu : a < b, a = b
atau a > b
• Sifat Transitif :
Jika a < b dan b < c, maka a < c
• Sifat Penambahan :
Jika a < b, maka a + c < b + c, untuk sebarang bilangan real c
Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d
• Sifat Perkalian :
Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc
Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc
SIFAT URUTAN
PADA BILANGAN REAL
• Sifat Kebalikan :
Jika a > 0, maka 1/a > 0
Jika 0 < a < b, maka 1/a > 1/b
• Sifat Akar dan Kuadrat :
Jika a > 0 dan b > 0, maka a < b ⟺ a2 < b2 ⟺ √a < √b
DESIMAL DAN KERAPATAN
• Bilangan rasional : dapat dinyatakan dalam bentuk desimal berupa :
Desimal berhenti : 1/2 = 0,5 ; 3/4 = 0,75 ; dll
Desimal tak berhenti & berulang : 1/3 = 0,333... ; 8/11 = 0,727272...
• Bilangan tak rasional : desimal tak berhenti & tak berulang
Contoh : √2 = 1,414213... ; e = 2,7182... ; 𝛑 = 3,14159...
CONTOH
Perlihatkan bahwa bilangan dengan bentuk desimal berulang berikut
menyatakan bilangan rasional :
• 0,727272...
• 1,166666...
• 6,999999...
• 3,001686868...
DESIMAL DAN KERAPATAN
• Diberikan dua bilangan real sebarang a dan b, dengan a < b, maka di
antara kedua bilangan tersebut terdapat setidaknya bilangan real
x1 = (a + b)/2
yang merupakan bilangan pertengahan antara a dan b.
DESIMAL DAN KERAPATAN
• Selanjutnya karena terdapat juga suatu bilangan riil x2 di antara a dan
x1, serta bilangan riil x3 di antara x1 dan x2 serta karena argumen ini
dapat diulang sampai tak berhingga kali, maka dapat disimpulkan
bahwa di antara dua bilangan riil sembarang (betapapun dekatnya),
terdapat tak berhingga banyak bilangan riil yang lain. Bilangan-
bilangan riil ini dapat berupa bilangan rasional dan bilangan yang tak
rasional, yang tak berhingga banyaknya dari tiap jenis.
DESIMAL DAN KERAPATAN
• Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa himpunan semua bilangan
real ℝ bersifat padat (dense), sebagai akibatnya himpunan ℝ ini dapat
dinyatakan/digambarkan sebagai sebuah garis bilangan.
PERTIDAKSAMAAN
• Pertidaksamaan : kalimat matematika terbuka yang memuat suatu
peubah (variabel) dan satu atau lebih tanda berikut : <, >, ≤ atau ≥.
• Menyelesaikan pertidaksamaan : mencari semua nilai peubah yang
memenuhi pertidaksamaan tersebut
• Jenis-jenis pertidaksamaan :
1) pertidaksamaan linier : 2x – 4 < 6 – 7x ≤ 3x + 6
2) pertidaksamaan kuadrat : x2 – 7x + 12 ≥ 0
3) pertidaksamaan rasional : (2x – 3)/(x + 1) ≤ 0
4) pertidaksamaan tak rasional : √(3x – 2) < 2
5) pertidaksamaan dengan nilai mutlak : |x – 3| > 4
6) dll.
INTERVAL
• Berkaitan dengan permasalahan menyelesaikan pertidaksamaan,
diberikan lebih dahulu konsep interval sebagai himpuan bagian dari
himpunan ℝ sebagai berikut :
PERTIDAKSAMAAN LINIER
• Pertidaksamaan linier adalah pertidaksamaan yang salah satu atau
lebih ruasnya memuat bentuk linier dalam peubah x.
• Sifat-sifat yang bermanfaat dalam menyelesaikan pertidaksamaan
linier, diantaranya :
Jika a > b dan k sebarang bilangan real, maka pernyataan-pernyataan
berikut senantiasa benar :
1. a +k > b +k
2. ka > kb, jika k > 0, akan tetapi ka < kb, jika k < 0
3. a2 > b2, asalkan a dan b keduanya positif
4. a + c > b + d, untuk c > d
5. ac > bd, asalkan c > d serta a, b, c, dan d semuanya positif
CONTOH
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linier berikut :
a. 7x – 2 ≤ 9x + 3
b. – 3 < 1 – 6x ≤ 4
c. 3x + 4 < 5 – 6x < 7x + 2
d. 3x + 7 > 1 dan 2x + 1 < – 4
e. 2x – 7 ≤ 1 atau 2x + 1 > 3
PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
• Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memuat bentuk
kuadrat dari peubahnya, yang berada pada salah satu atau kedua ruas
pertidaksamaan.
• Untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat ditempuh cara sbb :
1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaan
2. Tentukan semua pembuat nol ruas kiri, dengan menyelesaikan
persamaan yang ruas kanannya sama dengan nol
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nol pada garis bilangan
4. Tentukan tanda dari setiap interval yang terbentuk
5. Arsir daerah yang sesuai dengan tanda pertidaksamaan
6. Tuliskan himpunan penyelesaiannya
CONTOH
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat berikut :
a. x2 – 3x – 4 ≥ 0
b. x2 – 4x + 4 < 0
c. 3x2 + 13x – 10 < 0
d. 14x2 + 11x – 15 ≤ 0
e. (x2 +1)2 – 7(x2 +1) + 10 < 0
PERTIDAKSAMAAN RASIONAL
• Pertidaksamaan rasional adalah pertidaksamaan yang berbentuk
f(x)/g(x) < 0, dengan f(x) dan g(x) merupakan fungsi suku banyak.
• Untuk menyelesaikan pertidaksamaan rasional ditempuh cara sbb :
1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaan
2. Tentukan semua pembuat nol ruas kiri : pembuat nol pembilang dan
pembuat nol penyebut
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nol untuk pembilang dan penyebut
pada garis bilangan
4. Tentukan tanda dari setiap interval yang terbentuk
5. Arsir daerah yang sesuai dengan tanda pertidaksamaan
6. Tuliskan himpunan penyelesaiannya
CONTOH
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan rasional berikut :
a. (x + 4)/(x – 3) ≤ 0
b. (3x – 2)/(x – 1) ≥ 0
c. 3/x < 7
d. 1/(3x – 2) ≤ 4
e. 3/(x + 5) > 2
PERTIDAKSAMAAN TAK RASIONAL
• Pertidaksamaan tak rasional adalah pertidaksamaan yang memuat
bentuk tak rasional (yang dicirikan dengan adanya tanda ”√” di dalam
pertidaksamaannya).
• Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tak rasional ditempuh cara sbb :
1. Gunakan persyaratan real : √(f(x)) real bilamana f(x) ≥ 0
2. Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan dan tentukan
penyelesaiannya
3. Berikan syarat tambahan (bilamana diperlukan)
4. Iriskan syarat pada no. 1, hasil pada no. 2 dan/atau syarat pada
no. 3 untuk mendapatkan himpunan penyelesaian pertidaksamaan
CONTOH
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tak rasional
berikut :
a. √(2x + 1) < 3
b. √(x2 – 2x) ≥ √3
c. √(x – 3) < 5 – x
d. √(3 – x) ≤ √(2x + 1)
e. x + 2 > √(10 – x2)
PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
• Pertidaksamaan dengan nilai mutlak adalah pertidaksamaan yang
memuat nilai mutlak di dalam pertidaksamaannya.
• Untuk menyelesaikan pertidaksamaan dengan nilai mutlak dapat
dimanfaatkan sifat-sifat berikut :
1. |x| < a ⟺ – a < x < a
2. |x| > a ⟺ x < – a atau x > a
3. |x| < |y| ⟺ x2 < y2
CONTOH
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dengan nilai
mutlak berikut :
a. |4x + 5| ≤ 10
b. |5x – 6| > 1
c. |(1/x) – 3| ≥ 6
d. |2x – 1| ≤ |x + 1|
e. |3x – 1| > 2|x + 6|
DAFTAR PUSTAKA
• Edwin J Purcell, Dale Varberg, Calculus With Analitic Geometry,
Prentice-Hall. Inc, New York, 1987
• Frank Ayres, Calculus, Mac. Graw Hills, 1964
• Louis Leithold, Calculus With Analytic Geometri, Harper and Row
Publisher, New York, 2000
• K.A. Stroud, Engeenering Mathematics, Mac-Millan Press Ltd, 1987
• James Stewart, Calculus, Fourth Edition, Brooks/Cole Publishing
Company, 1999

Anda mungkin juga menyukai