Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH : Matematika terapan

Tema : Sistem Bilangan dan Himpunan


Pertemuan : Pertama
Hari/Tanggal : Senin, Selasa / 18-Oktober 2022
Ruang /Pukul : MTJ 1.3 (08.00-09.40)
: MTJ 1.4 (09.40-11.20)
: MTJ 1.5 (13.10-14.50)

SISTEM BILANGAN DAN HIMPUNAN

A. SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan
sejumlah hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set pesan
simbul-simbul yang berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika penjumlahan,
perkalian dan yang lainnya.

N :BILAGAN ASLI

Z : BILANGAN BULAT

Q :BILANGAN RASIONAL
R : BILANGAN RIIL

N ⊂ Z ⊂Q⊂ R
Lambang Bilangan :
N : NATURAL( ASLI )
Z : BULAT (ZAHLEN )
Q : HASILBAGI BILANGAN BULAT (RASIONAL)
R :BILANGAN RIIL
⊂, ⊆ DIBACA HIMPUNAN BAGIAN DARI
∈: anggota dari

B. JENIS-JENIS BILANGAN :
• Bilangan Asli yaitu bilangan yang digunakan untuk bilangan secara berurut. Misal {1, 2,
3, ……..)
• Bilangan Prima adalah bilangan asli yang mempunyai dua pembagi yaitu 1 dan bilangan
itu sendiri Misal : {2, 3, 5, 7, 11,..}
• Bilangan Komposit adalah bilangan asli yang bukan bilangan prima dan mempunyai
lebih dari dua pembagi. (4, 6, 8, 9, 10, …..)
• Bilangan Cacah : Himpunan bilangan yg terdiri dari gabungan bilangan nol (0) dan BA
CTH {0,1,2, ……………}
• Bilangan Bulat : Himpunan yg terdiri dari gabungan bilangan negatif tak terhingga
sampai dengan positif tak terhingga. CTH : −∞ , … ..,−2 ,−1,0,1,2 , …..+ ∞
• Bilangan Pecahan : Hasil bagi dari 2 bilangan bulat dan dinyatakan dalam sistem
desimal berulang
CTH 1/3 . = 0,3333333: 1/7 = 0,142857142857 ……..
• Bilangan Rasional : Semua bilangan bulat, pecahan positif dan pecahan negatif
• Bilangan Irrasional : Bilangan yg tidak dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan
bulat dan tidak dapat ditulis desimal berulang
• CTH 2 , 3, 5, 
• Bilangan Riil : Semua bilangan rasional dan irrasional (tak rasional) yang dapat
mengukur Panjang, bersamaan dengan negatifnya dan NOL
• Bilangan Kompleks : dinyatakan dalam a + bi , dimana a dan b masing-masing adalah
bilangan riil dan i satuan imaginer. Bilangan imaginer yaitu -1 atau i

C. Sifat-Sifat Bilangan :

Hukum Penjumlahan Perkalian


1. Komutatif x + y= y + x xy= yx
2. Assosiatif x + ( y + z )=( x+ y )+ z x ( yz ) =( xy )z
3. Distributif x ( y + z )=xy + xz −¿
4. Identitas x +0=x x .1=x
5. Invers (kebalikan) x + (−x )=0 x −1
=x . x =1
x

1
1 1 −1
x −1 1 √ x 2 −1 2
−1
2 1 x2 1 1

2 = x = ; =x x =x =x = =x
1/4
=x
1/ 2 −1 /4
x =x 2 4
=¿
x x x √ x x1 / 4
Pengurangan dan pembagian didefensikan sebagai berikut :
x− y =x+(− y )
x
=x . y−1
y
Relasi Urutan ini :
x < y ⇔ y−x positif

Tanda symbol :
⇔ : Konyungsi ( penghubung ) , setara dengan , atau jika dan hanya jika ,
⇒ :maka
Sifat-sifat urutan :
1. Trikotonomi. Jika x dan y , adalah bilangan-bilangan , maka pasti satu diantara yang
berikut ini :
x < y atau x= y atau x > y
2. Ketransitifan x < y dan y< z ⇒ x < z contoh : x=2 ; y=3 ; z=4
2<3 dan 3< 4 kesimpulan 2< 4
3. Penambahan x < y ⇔ x + z< y+ z : 2<3 jkh 2+ 4 <3+4 ; 6<7
4. Perkalian z bilangan positif , x < y ⇔ xz < yz 2 ( 4 )< 3 ( 4 )=¿ 8<12
z bilangan positif , x > y ⇔ xz > yz x=4 ; y=3 . z=2
4.2>3.2=¿ 8>6
¿ dibaca kurang dari
¿ dibacalebih dari
≤ dibaca kurang dari atau samadengan
≥ dibaca lebih dari atau sama dengan

x ≤ y ⇔ y −x positif atau nol

Hasil kali bilangan prima :


45 adalah hasil kali : 3 x 15= 3 . 3. 5=( 3.,3, 5) , 3, dan 5 adalah bilangan prima
240 adalah hasil kali : 24 10= 3.6. 2.5= 3.3.2 .2.5= 2.2.3.3.5
310 adalah = 31 .10 = 31. 2.5 =2.5.31
119 adalah = 119
5400 adalah =54.100= 6.9. 10.10=2.3.3.3.2.5.2.5 =2.2.2.3.3.3.5.5

Desimal Berulang dan desimal tak berulang :


Pernyataan decimal suatu bilangan rasional dapat mempunyai akhir ( 38 =0,375 )akan
berulang Dalam daur yang tetap selamanya. ( 1311 =1,181818 …).
Decimal yang mempunyai akhir dapat dipandang suatu decimal berulang yang angka-angka
akhirnya semuanya nol :
3
=0,3750000000 … ..
8
Kebalikannya juga benar.

Contoh 5. x=0,136136136 kalikan 1000


1000 x=136,136136
x=0,136136−¿
999 x=136,000
136
x=
999
Contoh 6. y=0,27171717 kalikan 100
100 y=27,171717
y=0,27171717−¿
99 y=26,9
26,9 269
y= =
99 990
z=1,181818 kalikan 100
100 z=118,1818
z=0,1818181
117
99 z=117=¿ z= =1.1818
99

Type equation here .Carilah suatu bilangan rasional dan bilangan tak rasional
(irrasional) di antara x dan y :
x=0,31234158 …
y=0,312342000…
Penyelesaian ;
Misalkan : x=0,3123458 …menjadi z=0,3123460000 … (rasional)
y=0,312342000.. menjadi w=0,3123416000……….. (irrasional)
x < z<w< y

D. Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut dengan garis
bilangan(real)

Selang adalah himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang


Notasi Himpunan Notasi selang Garis bilangan
{ x |a ≤ x ≤ b } [a,b] [] Selang tutup
a b
{ x |a< x <b } (a , b) () Selang terbuka
a b
¿ ¿ Selang ½ terbuka/
{ x |a ≤ x <b } a b Selang ½ tertutup
¿ Selang ½ terbuka/
{ x |a< x ≤b } ¿
a b Selang ½ tertutup
¿
¿
{ x |x ≥ 3 } 3
¿
(−∞ , 3)
{ x |x< 3 } 3
(−∞ , ∞ )
R

Contoh 8. [ 2,5 ] ∩ (3,7 )=[ 4,5 ] =¿


Penyelesaian :
[ 2,5 ] =[ 2,3,4,5 ]
( 3,7 ) =[4,5,6 ]
¿
2 3 5 7
Himpunan bilangan yang memenuhi keduanya { x |3< x <5 } atau dapat ditulis
{ x |3< x dan x ≤5 };

[ 2,5 ] ∪ ( 3,7 )=[ 2,3,4,5,6 ] =¿ [ 2,5 ] =[ 2,3,4,5 ]


( 3,7 ) =(4,5,6)
Contoh 9.
Penyelesaian :
¿
2 3 5 7

¿
2 3 5 7

Contoh 10.[ 2,5 ] ∩ [ 5,7 ] =[5,5] 2,3,4,5 5,6,7


Contoh 11.[ 2,5 ) ∩ ( 2,7 )=(2,5) =[3,5] 2,3,4,5 3,4,5,6
Contoh 12.[ 2,5 ] ∩ (5,7 )=Φ
Contoh 13.[ 2,5 ] ∪ [ 5,7 )=¿
Contoh 14.( [ 2,5 ) ∪ [ 8,10 ) ) ∩ ( 3,9 ] =( 3,5 ] ∪ [8,9]
Contoh 15.( 3,5 ] ∩ [ 2,7 )=( 3,5 ]=[4,5]
Contoh 16.( [ 2,5 ) ∪ [ 8,10 ) ) ∩ ( 3,9 ] =( 3,5 ] ∪ [ 8,9 ]

HIMPUNAN

A. Pengertian himpunan :
Dalam ilmu Matematika, himpunan penyelesaian termasuk dalam materi persamaan dan
pertidaksamaan linear. Mengutip Jurnal Himpunan dan Sistem Bilangan yang ditulis oleh
Dr. Wahyu Hidayat, himpunan menjadi landasan dari berbagai konsep Matematika,
misalnya relasi dan fungsi.

Himpunan (set) didefinisikan sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki definisi
yang jelas dan dianggap sebagai satu kesatuan.

Atau

DEFENISI :
Himpunan adalah sekelompok objek – objek tertentu yang merupakan satu kesatuan, dan
dinyatakan dengan huruf besar A, B, H, P …..
Objek-objek yang mengisi atau yang membentuk sebuah himpunan dinamakan
anggota/elemen dari himpunan dan dinyatakan dengan huruf kecil a, b, x, y, ….
Lambang a ∈ H artinya a merupakan anggota dari himpunan H dan lambang a ∉ H artinya
a bukan/tidak himpunan dari H.

1. Himpunan Bilangan Asli


2. Himpunan bilangan komposit
3. Himpunan sepeda motor roda dua
4. Himpunan bilangan asli 0 s/d 5 (0,1,2,3.., 4,5, 4,8. 5)
5. Himpunan pegawai negeri
6. Dan lain-lain

B. Cara Penyajian Himpunan


Ada tiga cara untuk menyajikan himpunan
1. Menyatakan himpunan dengan menggunakan kata-kata atau menyebut syarat-
syaratnya
Conyohnya adalah;
A = { bilangan prima kurang dari 20 } : {2,3,5,….19}= { x |x< 20; x ∈ N }
B = { bilangan asli antara 7 sampai 25 } {8,9,…,24}
{ x |7< x <25 ; x ∈ N }=( 7,25 )=[8,24]

2. Cara tabulasi : suatu cara dengan menyebut atau menulis tiap anggota dari
himpunan . H = {a, b, c, d} atau {b,d,a,c}
3. Cara rumusan, yaitu suatu cara dengan menyebut syarat keanggotaan dari
himpunan. H = {x | P(x)} ; ialah himpunan semua x sedemikian hingga setiap x itu
memiliki sifat P
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Cara tabulasi A={11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 33, 37}
Cara rumusan :  A= {x |10 < x < 40, x ϵ bilangan prima}

C. Jenis Himpunan :
1. Himpunan hingga (finite set)
Himpunan yang banyak anggotanya berhingga
Contoh : Himpunan hari : H = {Senin, Selasa, rabu, Kamis, Jumaat Sabtu, Minggu}
2. Himpunan tak Hingga (infinete set)
Himpunan yang banyak anggotanya berhingga
Contoh : H = {2, 4, . . . }
3. Himpunan Semesta (Universal set) S atan U
Himpunan Semesta didefinisikan sebagai himpunan yang memuat semua anggota
ataupun objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan dengan
S.
Sebagai contoh, misalkan A = { 3, 5, 7, 9} maka kita bisa menuliskan himpunan
semesta yang mungkin adalah S = {bilangan ganjil} atau S = {bilangan asli} atau S =
{Bilangan Cacah} atau S = {bilangan real}. Tetapi kita tidak menuliskannya sebagai S
= {bilangan prima} karena ada angka 9 yang bukan termasuk bilangan prima.
4. Himpunan Kosong {emty set, null set, void set}.
Himpunan kosong didefinisikan sebagai himpunan yang tidak memiliki anggota.
Himpunan kosong disimbolkan dengan Ø atau { }.
Sebagai contoh, misalkan B adalah himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi dua.
Karena tidak ada bilangan ganjil yang habis dibagi dua, maka A tidak memiliki
anggota sehingga merupakan himpunan kosong. Ditulis menjadi B = { } atau B = Ø.
5. Himpunan Bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian B, jika setiap anggota A juga anggota B
dan dinotasikan A ⊂ B atau B ⊃ A.
Contoh soal:
P = {1, 2, 3}
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
Maka P ⊂ Q atau Q ⊃ P
6. Jika ada anggota A yang bukan anggota B, maka A bukan himpunan bagian dari B
dan dinotasikan dengan A ⊄ B.
Contoh Soal:
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
R = {4, 5, 6}
Maka R ⊄ Q
7. Himpunan Penyelesaian (solution Set)
Himpunan yang anggota-anggotanya merupakan penyelesaian suatu soal
D. Diagram Venn :
Diagram Venn adalah gambar yang menyatakan suatu himpunan pada himpunan semesta.

Contoh-contoh diagram venn :

(A-B)

AUB A+ B

A A B
B

S S

A A B

A'
Saling Lepas

 Operasi Gabungan (Union)


H ⋃ K, dibaca H gabungan K
H ⋃ K = {x | x ∈ H  x ∈ K} , dibaca atau
Contoh : Jika H = {a, b, c} ; K = {c,d} maka H ⋃ K = {a,b,c,d}

 Operasi Irisan (intersection)


H ⋂ K, dibaca H irisan K dan didefenisikan sebagai berikut :
H ⋂ K = { x | x ∈ H ^ x ∈ K} dan = ∧
n(H ⋃ K) = n(H) + n(B) – n(H ⋂ K)
Contoh 1:
- Jika A = {1, 2, 3, 4}; B = {3, 7,9} maka A ⋂ B = {3}
- Jika C = { a, b, c};D= {pisang,jambu} maka C ⋂ D = { }

 Operasi Selisih
H – K dibaca H selisih dari dua himpunan H dan K didefnisikan H – K = {x| x ∈ H V x
∉K}
1. Jika H = {1,2,3,4}, K = {1,3) maka H – K = {2,4}

 Operasi Jumlah
H + K dibaca H jumlah dari dua himpunan H dan K didefenisikan
H + K = {x| x ∈ H V x∈ K, x ∉ (H⋂ K)} Contoh :
1. Jika H = {1,2,3,4}, K = {1,3) maka H + K = {1,2,3,4}

Teorema 1. Untuk himpunan-himpunan A S , B S dan C S , S himpunan semesta (universal)


berlaku:
1) A ∪ S=S 7) ∅ ⊆ A ∩ B ⊆ A ⊆ A ∪ B
2) A ∪ ∅= A 8) A ∪ ( B ∪C )=(A ∪B)∪C
3) A ∪ B=B ∪ A 9) A ∪ ( B ∩C )=( A ∪ B ) ∩ ( A ∪C ) [ H . Distributif ]
4) A ∩ S= A 10) A ∩ ( B∩ C )=( A ∩ B)∩C
5) A ∩∅=∅ 11) A ∩ ( B∪C )=(A ∩B)∪( A ∩C ) [ H . Distributif ]
6) A ∩ B=B ∩ A

Teorema 2 Jika A ⊆S dan B ⊆ S , maka


1) A ∪ A=S
2) A ∩ A=∅
3) ∅=S
4) Á=A
5) A ∪B= A ∩ B Dalil De morgan
6) A ∩ B= A ∪ B Dalil De morgan

E. Contoh – contoh

1. Apabila terdapat -4 ≤ x ≤ 4; dengan x merupakan bilangan bulat. Maka himpunan


penyelesaiannya adalah:
x = {-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4} Dalam selang [−4.4 ]
2. x + y = 6; x dan y merupakan bilangan cacah. Maka himpunan penyelesaiannya
adalah:

(x, y) = { 0,6); (1,5); (2,4); (3,3); (4,2); (5,1), (6,0)}

3. A={ x|x asli : 1≤ x ≤ 20 } . Jika A={ 1,2, … , 10 } dan B= {5,7,8,10,11,12,13 } Tentukan


A−B ; B− A ; A ; B ;dan A + B
Penyelesaian 3 :
A−B={ 1,2,3,4,6,9 }
B− A={ 11,12,13 }
A={ 11,12, … , 20 } atau A={ x|10< x ≤ 20 }
B= {1,2,3,4,6,9 , 14,15,16,17,18,19,20 }
A+ B= { 1,2,3,4,6,9,11,12,13 }
A ∩ B= {5,7,8,10 } ; A ∪B={ 1,2 , … ,13 }

4. Jika S=R ; A={ x |x ≥ 15 } ; B={ x|B ≤ 20 }, maka A−B ; A+ B ; A ; B


Penyelesaian 4. Diketahui A=¿ dan B=¿
A−B={ x| x>20 }=( 20 , ∞)
A+ B= { x|x <15 atau x >20 } =(−∞, 15)∪ (20 , ∞)
A={ x|x <15 } =(−∞, 15)
B= { x |x >20 }=(20 , ∞)

Contoh 2 .Disebuah Akademik Transportasi yang mempunyai Taruna 100 orang


mahasiswa diadakan pendaftaran untuk mengikuti perkuliahan komputer,
perkuliahan Matematika, dan kedua-duanya. Jika yang mendaftarkan untuk
mengikuti komputer ada 80 orang dan untuk matematika ada 50 orang. Berapa
orang mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti pelajaran komputer dan
matematika.
Penyelesaian 2:
Jika misalkan K adalah perkuliahan Komputer, M adalah pekuliahan
Matematika dan K n M adalah pekuliahan komputer dan matematika
Diketahui : n(K) = 80 ; n(M) = 50 n ( K ∪ M )=100
Ditanya : n(K n M) ?
n(K u M) = n(K) + n(M) – n(K n M)
100 = 80 + 50 - n(K n M)
n(K n M) = 30. artinya mahasiswa yang kuliah kimia dan kuliah matematika adalah
30 orang

soal 1, Dalam suatu penelitian pada 1000 petani disebuah desa tertentu terdapat
kenyataan sebagai berikut :
600 petani memelihara ayam, 365 petani memelihara kambing, 535 petani
memelihara sapi, 227 petani memelihara ayam dan kambing, 173 petani memelihara
ayam dan sapi, 200 petani memelihara kambing dan sapi.
Pertanyaan : Berapa petanikah yang memilihara ketiga-tiganya ( ayam, kambing dan
sapi
Catatan :
A ∪( B ∪C)=n ( A )+ n( B)+ n(C) – n (A ∩ B) – n( A ∩ C)– n( B ∩C)+n( A ∩ B ∩C)

F. Pertidaksamaan :
Perhatikan persamaan berikut ini :
x +2=5
Kita dapat penyelesaiannya adalah x=3 . Penyelesaian mempunyai satu titik.
Kemudian perhatikan berikut ini :

x +2≥ 5
Penyelesaiannya adalah lebih dari atau sama dengan 3, dapat ditulis himpunan
penyelesaian adalah { x |x ≥ 3 ; x ∈ R } atau dapat ditulis Dalam notasi ¿

Bentuk himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut ini :


1. 2 x+ 4← 4 x+ 10
2 x+ 4 x <10−4=¿ 6 x< 6=¿ x <1
HP={ x |x< 1; x ∈ R }=(−∞ , 1)
2. 3 x+ 5<6 x−12
3. 2 x+ 4<3 x−5 ≤ 4 x +10
4. ( x−5 ) ( 2−2 x ) ≥ 0
x +1
5. ≥0
x−4

G. Harga Mutlak :
Nilai mutlak x ditulis |x| didefenisikan sebagai jarak x dari titik pusat pada garis bilangan,
sehingga jarak selalu bernilai positif .
|x|= {¿−xx ¿xx≥0<0
Contoh :

|4|=4 ;|−4|=4

{¿−x−2¿jikajika
|x−2|= x−2 x≥2
x<2

Sifat-sifat nilai mutlak

1. |a||b|=|ab|
2.
|a| a
=
|b| b ||
3. |a+b|≤|a|+|b|
4. |x|≤ a ⇔−a ≤ x ≤ a
5. |x|>b ⇔ x ≤−b atau x≥b
|x| =| x2|=x 2
2
6.
7. |x|≤| y|⇔ x 2 ≤ y 2
8. √ x 2=|x|

Contoh 1 :Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut ini :

|2 x−1|≤5
Penyelesaian :
2 x−1≤+5 dan 2 x−1≥−5
6 4
2 x ≤ 5+1=¿ x ≤ =3 2 x ≥−5+ 1=¿ x ≥− =−2
2 2
Garis bilangan [ −2,3 ]
Atau
|2 x−1|≤5
−5 ≤ 2 x−1 ≤5=¿−5+1 ≤2 x ≤ 5+1
−4 ≤2 x ≤ 6=¿−2≤ x ≤ 3

HP={ x |−2 ≤ x ≤3 ; x ∈ R } atau ¿

Contoh 2 . Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |2 x−5|≤ 3 x


Penyelesaian 2. |2 x−5|≤ 3 x
2 x−5 ≤3 x dan2 x−5 ≥−3 x
2 x−3 x ≤ 5 dan2 x +3 x ≥ 5
−x ≤ 5 dan 5 x ≥ 5
x ≥−5 dan x ≥ 1
Dari hasil kiri dan kanan diperoleh garis bilangan [ −5,1 ]

HP={ x |x ≥ 1; x ∈ R } atau ¿

[]
−5 1
Sehingga didapati HP=[ 1 , ∞ ]

Contoh 3 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |3x +7|> 5


Penyelesaian : |3x +7|> 5
x x
+7>5 atau + 7←5
3 3
x x
>5−7 atau ←5−7
3 3
x x
>−2 atau ←12
3 3
x >−6 atau x<−36

¿¿
−36−6

Jadi Himpunan Penyelesaian : (−∞,−36)∪(−6 , ∞)


HP={ x |x>−6 dan x←36 ; x ∈ R } atau (−∞ ,−36)∪(−6 , ∞)

Contoh 4. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |x +2|<1

Contoh 5 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |4x +1|< 1


Contoh 6 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan |2+ 5x|>1
Tugas :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dari :
x +2
1. ≥1−x
4−2 x
2. |x +2|≥| x+3| (gunakan sifat nilai mutlak )
3. 2|x|+|x−1|≤ 2
3 x −4 6−x
4. ≤
2 4

Daftar pustaka :
- Helmi dkk, : Kalkulus. Buku ajar
- I nyoman Susila dkk. “Kalkulus dan Geometri analitis “ jilid I, buku
- Nababan S.N. dkk. Teori Himpunan. Modul
- Shinta DKK , “Kalkulus I” powerpoint

Anda mungkin juga menyukai