A. SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan
sejumlah hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set pesan
simbul-simbul yang berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika penjumlahan,
perkalian dan yang lainnya.
N :BILAGAN ASLI
Z : BILANGAN BULAT
Q :BILANGAN RASIONAL
R : BILANGAN RIIL
N ⊂ Z ⊂Q⊂ R
Lambang Bilangan :
N : NATURAL( ASLI )
Z : BULAT (ZAHLEN )
Q : HASILBAGI BILANGAN BULAT (RASIONAL)
R :BILANGAN RIIL
⊂, ⊆ DIBACA HIMPUNAN BAGIAN DARI
∈: anggota dari
B. JENIS-JENIS BILANGAN :
• Bilangan Asli yaitu bilangan yang digunakan untuk bilangan secara berurut. Misal {1, 2,
3, ……..)
• Bilangan Prima adalah bilangan asli yang mempunyai dua pembagi yaitu 1 dan bilangan
itu sendiri Misal : {2, 3, 5, 7, 11,..}
• Bilangan Komposit adalah bilangan asli yang bukan bilangan prima dan mempunyai
lebih dari dua pembagi. (4, 6, 8, 9, 10, …..)
• Bilangan Cacah : Himpunan bilangan yg terdiri dari gabungan bilangan nol (0) dan BA
CTH {0,1,2, ……………}
• Bilangan Bulat : Himpunan yg terdiri dari gabungan bilangan negatif tak terhingga
sampai dengan positif tak terhingga. CTH : −∞ , … ..,−2 ,−1,0,1,2 , …..+ ∞
• Bilangan Pecahan : Hasil bagi dari 2 bilangan bulat dan dinyatakan dalam sistem
desimal berulang
CTH 1/3 . = 0,3333333: 1/7 = 0,142857142857 ……..
• Bilangan Rasional : Semua bilangan bulat, pecahan positif dan pecahan negatif
• Bilangan Irrasional : Bilangan yg tidak dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan
bulat dan tidak dapat ditulis desimal berulang
• CTH 2 , 3, 5,
• Bilangan Riil : Semua bilangan rasional dan irrasional (tak rasional) yang dapat
mengukur Panjang, bersamaan dengan negatifnya dan NOL
• Bilangan Kompleks : dinyatakan dalam a + bi , dimana a dan b masing-masing adalah
bilangan riil dan i satuan imaginer. Bilangan imaginer yaitu -1 atau i
C. Sifat-Sifat Bilangan :
1
1 1 −1
x −1 1 √ x 2 −1 2
−1
2 1 x2 1 1
−
2 = x = ; =x x =x =x = =x
1/4
=x
1/ 2 −1 /4
x =x 2 4
=¿
x x x √ x x1 / 4
Pengurangan dan pembagian didefensikan sebagai berikut :
x− y =x+(− y )
x
=x . y−1
y
Relasi Urutan ini :
x < y ⇔ y−x positif
Tanda symbol :
⇔ : Konyungsi ( penghubung ) , setara dengan , atau jika dan hanya jika ,
⇒ :maka
Sifat-sifat urutan :
1. Trikotonomi. Jika x dan y , adalah bilangan-bilangan , maka pasti satu diantara yang
berikut ini :
x < y atau x= y atau x > y
2. Ketransitifan x < y dan y< z ⇒ x < z contoh : x=2 ; y=3 ; z=4
2<3 dan 3< 4 kesimpulan 2< 4
3. Penambahan x < y ⇔ x + z< y+ z : 2<3 jkh 2+ 4 <3+4 ; 6<7
4. Perkalian z bilangan positif , x < y ⇔ xz < yz 2 ( 4 )< 3 ( 4 )=¿ 8<12
z bilangan positif , x > y ⇔ xz > yz x=4 ; y=3 . z=2
4.2>3.2=¿ 8>6
¿ dibaca kurang dari
¿ dibacalebih dari
≤ dibaca kurang dari atau samadengan
≥ dibaca lebih dari atau sama dengan
Type equation here .Carilah suatu bilangan rasional dan bilangan tak rasional
(irrasional) di antara x dan y :
x=0,31234158 …
y=0,312342000…
Penyelesaian ;
Misalkan : x=0,3123458 …menjadi z=0,3123460000 … (rasional)
y=0,312342000.. menjadi w=0,3123416000……….. (irrasional)
x < z<w< y
D. Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut dengan garis
bilangan(real)
¿
2 3 5 7
HIMPUNAN
A. Pengertian himpunan :
Dalam ilmu Matematika, himpunan penyelesaian termasuk dalam materi persamaan dan
pertidaksamaan linear. Mengutip Jurnal Himpunan dan Sistem Bilangan yang ditulis oleh
Dr. Wahyu Hidayat, himpunan menjadi landasan dari berbagai konsep Matematika,
misalnya relasi dan fungsi.
Himpunan (set) didefinisikan sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki definisi
yang jelas dan dianggap sebagai satu kesatuan.
Atau
DEFENISI :
Himpunan adalah sekelompok objek – objek tertentu yang merupakan satu kesatuan, dan
dinyatakan dengan huruf besar A, B, H, P …..
Objek-objek yang mengisi atau yang membentuk sebuah himpunan dinamakan
anggota/elemen dari himpunan dan dinyatakan dengan huruf kecil a, b, x, y, ….
Lambang a ∈ H artinya a merupakan anggota dari himpunan H dan lambang a ∉ H artinya
a bukan/tidak himpunan dari H.
2. Cara tabulasi : suatu cara dengan menyebut atau menulis tiap anggota dari
himpunan . H = {a, b, c, d} atau {b,d,a,c}
3. Cara rumusan, yaitu suatu cara dengan menyebut syarat keanggotaan dari
himpunan. H = {x | P(x)} ; ialah himpunan semua x sedemikian hingga setiap x itu
memiliki sifat P
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Cara tabulasi A={11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 33, 37}
Cara rumusan : A= {x |10 < x < 40, x ϵ bilangan prima}
C. Jenis Himpunan :
1. Himpunan hingga (finite set)
Himpunan yang banyak anggotanya berhingga
Contoh : Himpunan hari : H = {Senin, Selasa, rabu, Kamis, Jumaat Sabtu, Minggu}
2. Himpunan tak Hingga (infinete set)
Himpunan yang banyak anggotanya berhingga
Contoh : H = {2, 4, . . . }
3. Himpunan Semesta (Universal set) S atan U
Himpunan Semesta didefinisikan sebagai himpunan yang memuat semua anggota
ataupun objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan dengan
S.
Sebagai contoh, misalkan A = { 3, 5, 7, 9} maka kita bisa menuliskan himpunan
semesta yang mungkin adalah S = {bilangan ganjil} atau S = {bilangan asli} atau S =
{Bilangan Cacah} atau S = {bilangan real}. Tetapi kita tidak menuliskannya sebagai S
= {bilangan prima} karena ada angka 9 yang bukan termasuk bilangan prima.
4. Himpunan Kosong {emty set, null set, void set}.
Himpunan kosong didefinisikan sebagai himpunan yang tidak memiliki anggota.
Himpunan kosong disimbolkan dengan Ø atau { }.
Sebagai contoh, misalkan B adalah himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi dua.
Karena tidak ada bilangan ganjil yang habis dibagi dua, maka A tidak memiliki
anggota sehingga merupakan himpunan kosong. Ditulis menjadi B = { } atau B = Ø.
5. Himpunan Bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian B, jika setiap anggota A juga anggota B
dan dinotasikan A ⊂ B atau B ⊃ A.
Contoh soal:
P = {1, 2, 3}
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
Maka P ⊂ Q atau Q ⊃ P
6. Jika ada anggota A yang bukan anggota B, maka A bukan himpunan bagian dari B
dan dinotasikan dengan A ⊄ B.
Contoh Soal:
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
R = {4, 5, 6}
Maka R ⊄ Q
7. Himpunan Penyelesaian (solution Set)
Himpunan yang anggota-anggotanya merupakan penyelesaian suatu soal
D. Diagram Venn :
Diagram Venn adalah gambar yang menyatakan suatu himpunan pada himpunan semesta.
(A-B)
AUB A+ B
A A B
B
S S
A A B
A'
Saling Lepas
Operasi Selisih
H – K dibaca H selisih dari dua himpunan H dan K didefnisikan H – K = {x| x ∈ H V x
∉K}
1. Jika H = {1,2,3,4}, K = {1,3) maka H – K = {2,4}
Operasi Jumlah
H + K dibaca H jumlah dari dua himpunan H dan K didefenisikan
H + K = {x| x ∈ H V x∈ K, x ∉ (H⋂ K)} Contoh :
1. Jika H = {1,2,3,4}, K = {1,3) maka H + K = {1,2,3,4}
E. Contoh – contoh
soal 1, Dalam suatu penelitian pada 1000 petani disebuah desa tertentu terdapat
kenyataan sebagai berikut :
600 petani memelihara ayam, 365 petani memelihara kambing, 535 petani
memelihara sapi, 227 petani memelihara ayam dan kambing, 173 petani memelihara
ayam dan sapi, 200 petani memelihara kambing dan sapi.
Pertanyaan : Berapa petanikah yang memilihara ketiga-tiganya ( ayam, kambing dan
sapi
Catatan :
A ∪( B ∪C)=n ( A )+ n( B)+ n(C) – n (A ∩ B) – n( A ∩ C)– n( B ∩C)+n( A ∩ B ∩C)
F. Pertidaksamaan :
Perhatikan persamaan berikut ini :
x +2=5
Kita dapat penyelesaiannya adalah x=3 . Penyelesaian mempunyai satu titik.
Kemudian perhatikan berikut ini :
x +2≥ 5
Penyelesaiannya adalah lebih dari atau sama dengan 3, dapat ditulis himpunan
penyelesaian adalah { x |x ≥ 3 ; x ∈ R } atau dapat ditulis Dalam notasi ¿
G. Harga Mutlak :
Nilai mutlak x ditulis |x| didefenisikan sebagai jarak x dari titik pusat pada garis bilangan,
sehingga jarak selalu bernilai positif .
|x|= {¿−xx ¿xx≥0<0
Contoh :
|4|=4 ;|−4|=4
{¿−x−2¿jikajika
|x−2|= x−2 x≥2
x<2
1. |a||b|=|ab|
2.
|a| a
=
|b| b ||
3. |a+b|≤|a|+|b|
4. |x|≤ a ⇔−a ≤ x ≤ a
5. |x|>b ⇔ x ≤−b atau x≥b
|x| =| x2|=x 2
2
6.
7. |x|≤| y|⇔ x 2 ≤ y 2
8. √ x 2=|x|
|2 x−1|≤5
Penyelesaian :
2 x−1≤+5 dan 2 x−1≥−5
6 4
2 x ≤ 5+1=¿ x ≤ =3 2 x ≥−5+ 1=¿ x ≥− =−2
2 2
Garis bilangan [ −2,3 ]
Atau
|2 x−1|≤5
−5 ≤ 2 x−1 ≤5=¿−5+1 ≤2 x ≤ 5+1
−4 ≤2 x ≤ 6=¿−2≤ x ≤ 3
HP={ x |x ≥ 1; x ∈ R } atau ¿
[]
−5 1
Sehingga didapati HP=[ 1 , ∞ ]
¿¿
−36−6
Daftar pustaka :
- Helmi dkk, : Kalkulus. Buku ajar
- I nyoman Susila dkk. “Kalkulus dan Geometri analitis “ jilid I, buku
- Nababan S.N. dkk. Teori Himpunan. Modul
- Shinta DKK , “Kalkulus I” powerpoint