Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan Kuadrat

1. Pengertian Persamaan Kuadrat


Misalkan a,b,c Є R dan a ≠ 0 maka persamaan yang berbentuk ax2
+ bx + c = 0 dinamakan persamaan kuadrat dalam peubah x. Dalam
persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 , a adalah koefisien dari x 2 , b adalah
koefisien dari x dan c adalah suku tetapan.
Jenis-jenis persamaan kuadrat ditentukan oleh nilai dari a, b, dan c.
Maka dikelompokkan menjadi:
a. Persamaan kuadrat lengkap ( Jika b = 0 )
Bentuk : ax 2 + bx + c = 0 ; a,b,c ≠ 0.
Contoh : 2x 2 -3x+6 =0
b. Persamaan kuadrat tak lengkap ( Jika c = 0 )
Bentuk : ax 2 +bx = 0 ; a,b ≠ 0.
Contoh : -2x 2 -8x = 0
c. Persamaan kuadrat biasa ( Jika a = 1 )
Bentuk : ax 2 = 0 ; a ≠ 0.
Contoh : 5x 2 = 0
d. Persamaan kuadrat asli (murni)
Bentuk : ax 2 +c = 0 ; a,c ≠ 0.
Contoh : 4x 2 -9 = 0

2. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat


a. Faktorisasi
Dasar: Tentukan 2 bilangan yang jumlahnya = b dan hasil kalinya =
ac.

3
Contoh : Carilah akar-akar persamaan kuadrat : x 2 - 3x - 4 = 0
Penyelesaian : Dua buah bilangan yang jumlahnya -3 dan hasil
kalinya -4 adalah 1 dan -4.
Sehingga : x 2 - 3x - 4 = 0
↔ x 2 + x - 4x - 4 = 0
↔ x(x + 1) - 4(x + 1) = 0
↔ (x - 4)(x + 1) = 0
↔ x 1 = 4 dan x 2 = -1
Jadi akar-akarnya adalah : -1dan 4.
b. Melengkapi kuadrat sempurna
Langkah Penyelesaian :
1) Pindahkan konstanta ke ruas kanan.
2) Bagi kedua ruas dengan koefisien x2 (atau dibagi dengan a).
3) Tambah kedua ruas dengan kuadrat dari ( ½ koefisien x ) atau
kuadrat dari ½b.
4) Ubahlah ruas kiri ke bentuk ( ax ± b ) 2 .
Contoh :
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat : 2x 2 - 5x + 3 = 0
Penyelesaian :
2x2 - 5x + 3 = 0 → 2x2 - 5x = - 3 langkah 1
5 3
x2 - 2 x = - 2 langkah 2
5 1 5 3 1 5
x2 - 2 x + {2 (- 2 )}2 = - 2 + {2 (- 2 )}2 langkah 3
5 5 3 5
x2 - x + (- ) 2 = - + (- ) 2
2 4 2 4

5 −24+25
(x - 4 )2 = langkah 4
16
5 1
(x - )2 =
4 16
5 1
(x - 4 ) = ± 4
5 1 1 5 6 3
Maka x 1 = x - = = + = =
4 4 4 4 4 2
5 1 1 5
x2 = x - =- =- + =1
4 4 4 4

4
3
Jadi akar-akarnya adalah : 1 dan
2

c. Rumus ABC
Bentuk Umum : ax 2 + bx + c = 0 ; a,b,c ∈ R, a ≠ 0.
−b±√b2 −4ac −b±√D
x1.2 = atau x1.2 = dimana D = b2 – 4ac
2a 2a

Contoh :
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat 2x 2 - 2x - 1 = 0
Penyelesaian :
−(−2)±√(−2) 2 −4.2.(−1) 2±√12 2±2√3
x1.2 = = =
2.2 4 4
1 1 1 1
Jadi akar-akarnya x1 = + 2 √ 3 dan x2 = - √3
2 2 2

3. Diskriminan Persamaan Kuadrat.


Jenis akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0, ditunjukkan oleh
diskriminan yang dirumuskan D = b2 – 4ac, yaitu:
a. D ˃ 0, persamaan kuadrat mempunyai dua akar nyata (real) yang
berbeda. Untuk D ˃ 0 , maka terdapat dua kemungkinan yaitu:
1) Jika D merupakan kuadrat sempurna maka persamaan tersebut
mempunyai dua akar real yang berbeda dan rasional.
2) Jika D bukan kuadrat sempurna, maka kedua akar nyata berbeda
dan irasional.
b. D = 0, persamaan kuadrat sempurna mempunyai dua akar real yang
sama (kembar).
c. D ˂ 0, persamaan kuadrat sempurna akarnya tidak nyata (khayal).

5
B. Pertidaksamaan Kuadrat
1. Pengertian Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memuat
peubah (variabel) dengan pangkat tertinggi 2.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat:
ax 2 + bx + c < 0
ax 2 + bx + c > 0
ax 2 + bx + c ≤ 0
ax 2 + bx + c ≥ 0
dengan a ≠ 0, a, b, c ∈ R

2. Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat


a. Dengan Garis Bilangan
Cara menyelesaikan:
1) Tentukan lebih dahulu akar-akar persamaan kuadrat.
2) Tentukan nilai-nilai nol, sehingga membagi garis bilangan
menjadi 3 interval.
3) Tentukan tanda interval.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan dari x 2 - x- 6 > 0
Jawab:
x 2 - x- 6 > 0
nilai- nilai nol:
x 2 - x- 6 = 0
(x + 2)(x – 3) = 0
Nilai nol dan tanda intervalnya:

+++ --- +++

-2 0 3
Jadi HP = {x|x < -2 atau x > 3}

6
b. Dengan sketsa grafik fungsi kuadrat.
Cara penyelesaiannya:
1) Sketsa y = f (x) = ax 2 + bx + c, tentukan titik potong dengan
sumbu x jika ada.
2) Tetapkan interval yang memenuhi y > 0, berarti grafik terletak
di atas sumbu x, y < 0 berarti grafik terletak di bawah sumbu x.

7
C. Penerapan Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat dalam Kehidupan
Sehari-hari
1. Penerapan Persamaan Kuadrat
Contoh:
a. Sebidang tanah akan dibangun kolam renang dengan ukuran 10 m x
8 m. Jika luas tanah tersebut 168 m2 . Tentukan lebar sisa tanah di
sekeliling kolam renang tersebut!
Jawab:
L = pxl
168 = (10 + 2x)(8+2x)
168 = 80 + 20x + 16x + 4x 2
168 = 4x 2 + 36x + 80
4x 2 + 36x + 80 – 168 = 0
x 2 + 9x – 22 = 0
(x - 2)(x +11) = 0
x = 2 atau x = -11 ( tidak memenuhi )
Jadi lebar sisa tanah di sekeliling kolam renang adalah 2 m.
b. Dalam waktu x jam, kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rata-
rata (x+15) km/jam dapat menempuh jarak 100 km.
1) Bentuklah persamaan kuadrat dalam bentuk x!
2) Selesaikan persamaan kuadrat tersebut!
Jawab:
1) x(x + 15) = 100
2) x2+15 = 100
x2+15-100 = 0
(x+20)(x-5)= 0
x+20 = 0
x1 = -20
x-5 = 0
x2 = 5
x = 5 jam

8
Kita harus memakai x2 karena bilangan tersebut adalah bilangan
bulat positif, waktu tidak pernah menggunakan bilangan negatif.
c. Luas sebidang tanah berbentuk persegi panjang, yaitu 4.320 m2 . Jika
panjang tanah itu 12m lebih panjang daripada lebarnya, berapakah
panjang dan lebar tanah tersebut?
Jawab :
Misalnya panjang tanah x meter dan lebar y meter maka
Y = ( x- 12) meter
Luas tanah = x . y
4.320 =x.y
<=> 4.320 = x . (x-12)
<=> x 2 – 12x – 4320 = 0
<=> (x- 72) (x + 60) = 0
<=> x - 72 = 0 atau x + 60 = 0
<=> x = 72 atau x = - 60
karena panjang tanah harus positif, nilai yang memenuhi adalah x =
72.
Untuk x = 72 maka y = x – 12 = 72 – 12 = 60
Jadi, panjang tanah adalah 72 meter dan lebar tanah adalah 60
meter.
d. Pak Budi mempunyai mempunyai tanah dengan keliling 68 m dan
luasnya 340 m2 . Carilah panjang pagar Pak Budi bila ia ingin
memagari depan tanah tersebut!
Jawab:
p.l = 340
p = 340/l
p+l = 34
(p disubtitusi dengan 340/l)
p + (340/p) = 34
p2 + 340 = 34p
p2 - 34p + 340 = 0

9
(cari faktor dari persamaan kuadrat)
(p - 17)(p - 20) = 0
p - 17 = 0
p1 = 17
p - 20 = 0
p2 = 20
Karena panjang harus lebih panjang dari lebar, p adalah 20. Jadi
panjang pagar depan tanah Pak Budi adalah 20 m

2. Penerapan Pertidaksamaan Kuadrat


Contoh:
a. Sepotong kawat yang panjangnya x cm, hendak dibentuk kerangka
berbentuk persegi. Agar luasnya lebih besar daripada kelilingnya.
Tentukanlah nilai x yang memenuhi!
Jawab:
Luas persegi > Keliling persegi
𝑥 2 > 4𝑥
𝑥 2 − 4𝑥 > 0
𝑥(𝑥 − 4) > 0
𝑥 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 4

+++ --- +++

0 4
Hs = {x| x˂0 ˅ x > 4, x ∈ R}
Jadi nilai x yang memenuhi adalah lebih dari 4 cm.
b. Sebuah batu dilemparkan tegak lurus ke atas dengan kecepatan 20
m/detik; sedangkan tinggi batu itu adalah h setelah t detik ditentukan
oleh rumus h= 20t - 5t2 .Tentukan selang t, jika h > 15!
Jawab:

10
Untuk menentukan selang t, sehingga h >15, kita selesaikan
pertidaksamaan berikut:
h >15
↔ 20t - 5t 2 > 15
↔ 20t - 5t 2 – 15> 0
↔ -4t + t 2 + 3 < 0
↔ t 2 – 4t + 3 < 0
↔ (t – 1)(t – 3) < 0
↔ t=1 atau t=3

___
+++ +++
1 3
Jadi, selang t sehingga h > 15 adalah 1 < t < 3.
c. Keliling sebuah persegi panjang sama dengan 20 cm. jika luas
persegi panjang itu tidak kurang dari 21 cm2 , tentukan batas-batas
nilai panjang dari persegi panjang tersebut.
Jawab:
Misalkan panjang dan lebar persegi panjang tersebut berturut-turut
adalah x cm dan y cm.
Keliling K= 2(x+y) = 20
 x + y = 10
 y = 10 – x
Luas persegi panjang L = x . y
 L = x (10 – x)
 L = 10x – x 2
Luas persegi panjang itu tidak kurang dari 21 cm2 , ini berarti L ≥ 21
10x – x 2 ≥ 21
 x 2 – 10x + 21 ≤ 0
 (x – 3)(x – 7) ≤ 0

11
+++ --- +++
3 7
Hs = {x|3 ≤ x ≤ 7, x ∈ R}
Jadi, batas-batas nilai panjang dari persegi panjang itu adalah dari 3
cm sampai dengan 7 cm
d. Sebuah peluru ditembakkan ke atas. Ketinggian peluru yang dicapai
(dinyatakan dalam meter) diberikan sebagai h(t) = 30t – t2 . Berapa
lamakah peluru itu berada pada ketinggian tidak kurang dari 221
meter?
Jawab:
Ketinggian peluru tidak kurang dari 221 meter, sehingga diperoleh
hubungan
h ≥ 221
30t – t 2 ≥ 221
Pertidaksamaan kuadrat diatas diselesaikan sebagai berikut:
30t – t 2 ≥ 221
 t 2 – 30t + 221 ≤ 0
 (t – 13)(t – 17) ≤ 0

+++ --- +++

13 17
13 ≤ t ≤ 17
Jadi, peluru itu berada pada ketinggian tidak kurang dari 221 meter
dari detik ke 13 sampai dengan detik ke 17 atau dalam selang waktu
(17 – 13) detik = 4 detik.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua masalah dapat
diformulasikan ke dalam bahasa matematika yang berbentuk persamaan atau
pertidaksamaan kuadrat.

Untuk menyelesaikan soal-soal persamaan kuadrat yang berkaitan


dengan kehidupan sehari-hari dapat menggunakan cara faktorisai, melengkapi
kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus abc. Sedangkan untuk
menyelesaikan soal-soal pertidaksamaan kuadrat yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari dapat menggunakan cara membuat garis bilangan dan
sketsa grafik fungsi kuadrat.

B. Saran
Dengan adanya penerapan persamaan dan pertidaksamaan dalam
kehidupan sehari – hari diharapkan pengaplikasian dapat digunakan dengan
baik sehingga bermanfaat. Penerapan persamaan dan pertidaksamaan dalam
kehidupan sehari – hari dapat mempermudah penghitungan – penghitungan
tertentu yang memang membutuhkan cara penghitungan persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2005. Cerdas Belajar Matematika. Bandung: Grafindo Media


Pratama.
Wirodikromo, Sartono. 2006. Matematika Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Yos. 2013. Penerapan Persamaan Kuadrat dalam Kehidupan Sehari-hari.
Diakses dari http://yos3prens.wordpress.com/2013/11/07/penerapan-persamaan-
kuadrat-dalam-kehidupan-sehari-hari/ pada tanggal 17 Desember 2013.

14

Anda mungkin juga menyukai