Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODUL 4
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

DISUSUN OLEH :

K E L O M P O K 3

KELAS A

1. EVI MENTARI : 837705376


2. KUSNENI : 834911247
3. LILI SUHERI : 834922644
4. NONI SISCARANI : 834916508
5. RINI ARYANI : 837705652
6. ZUHAINI : 837705828

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH MEDAN

POKJAR PGSD BIDANG ILMU MEDAN

2019
PERSAMAAN KUADRAT
A. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat

Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c = 0, dengan a,b dan c adalah
konstanta real dan a ≠ 0.

Contoh 4.1

Berikut adalah beberapa contoh persamaan :

a. 3x + 4 = 0
b. x2 + 6x + 8 = 0
c. x2 + 7x + 10 = 0
d. 3x2 - 3x - 5 = 0
e. x2 - 9 = 0
f. x2 + 3x = 0
g. x3 + 2x + 4 = 0
h. x2 + 5x + 8 = 4

Berikut pembahasan yang merupakan persamaan kuadrat :


a. 3x + 4 = 0 bukan merupakan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi peubah x dari
persamaan tersebut bukan 2, melainkan 1 (lihat 3x). Bentuk persamaan kuadrat seperti
ini sering disebut persamaan kuadrat biasa.
b. x2 + 6x + 8 = 0 merupakan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi peubah x
dari persamaan tersebut adalah 2 (lihat x2). Bentuk persamaan kuadrat seperti ini sering
disebut persamaan kuadrat biasa.
c. x2 + 7x + 10 = 0 merupakan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi peubah x
dari persamaan tersebut 2 walaupun konstanta b bernilai negative (-7). Bentuk
persamaan kuadrat seperti ini sering disebut persamaan kuadrat biasa.
d. 3x2 - 3x - 5 = 0 merupakan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi peubah x
dari persamaan tersebut 2 walaupun konstanta b dan konstanta c keduanya bernilai
negative. Bentuk persamaan kuadrat seperti ini sering disebut persamaan kuadrat biasa.
e. x2 - 9 = 0 merupakan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi peubah x dari
persamaan tersebut 2 walaupun konstanta b bernilai negative 0. Bentuk persamaan
kuadrat seperti ini sering disebut persamaan kuadrat sempurna.
f. x2 + 3x = 0 merupakan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi peubah x dari
persamaan tersebut 2 walaupun konstanta c bernilai negative nol. Bentuk persamaan
kuadrat seperti ini sering disebut persamaan kuadrat tak lengkap.
g. x3 + 2x + 4 = 0 bukan meripakan persamaan kuadrat karena pangkat tertinggi bagi
peubah x dari persamaan tersebut 3. Bentuk persamaan kuadrat seperti ini disebut
persamaan kuadrat biasa.
i. x2 + 5x + 8 = 4 juga merupakan persamaan kuadrat biasa, sebab pangkat tertinggi bagi
peubah x dari persamaan tersebut 2 dan bentuknya dapat diubah menjadi x2 + 5x + 4 =
0.
Perbedaan anatara persamaan kuadrat biasa dan persamaan kuadrat sempurna adalah
pada akar-akar persamaan kuadrat tersebut. Akar-akar persamaan kuadrat sempurna adalah
konstanta-konstanta kembar (identic/sama), sedangkan akar-akar persamaan kuadrat biasa
adalah konstanta-konstanta yang berbeda (tidak sama satu sama lain). Untuk persamaan
kuadrat tidak sempurna adalah persamaan kuadrat yang tidak memiliki konstanta c (c = 0).

B. Akar-Akar Persamaan Kuadrat


Penyelesaian dari persamaan kuadrat disebut akar-akar persamaan kuadrat. Beberapa
cara untuk menyelesaikan (menentukan akar-akar) dari persamaan kuadrat diantaranya
dengan cara berikut :
1. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat dengan Memfaktorkan
Jika ax2 + bx + c = 0 dapat difaktorkan, maka akar-akar persamaan kuadrat dapat
ditentukan dengan menggunakan sifat :
Jika p,q ∈ R dan berlaku pq = 0, maka p = 0, atau q = 0.

Contoh 4.2.
Carilah akar-akar persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0
Jawab :
x2 + 5x + 6 = 0
⇔(x-2)(x-3) = 0
⇔x-2 = 0 atau x-3 = 0
⇔x = 2 atau x = 3

Contoh 4.3.
Sebuah gambar yang berukuran 20 cm x 24 cm dikelilingi bingkai yang luasnya
416 cm2. Tentukan lebar bingkai tersebut.

Jawab :
Misalkan, lebar bingkai x cm, sehingga dapat diperoleh persamaan kuadrat
(20 + 2x)(24 + 2x)=(20x24) + 416.
⇔ 4x2 + 88x + 480 = 480+416
⇔4x2 + 88x + 480 – 480-416= 0
⇔4x2 + 88x + 416 = 0
⇔x2 + 22x -104 = 0
⇔(x+26)(x-4)= 0
⇔x+26= 0 atau x-4 = 0
⇔x = -26 atau x = 4
Jadi lebar bingkai adalah 4 cm.
2. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat dengan Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Berikut contoh yang menjelaskan cara penentuan akar-akar persamaan kuadrat dengan
melengkapkan kuadrat.
Contoh 4.4.
Dengan melengkapkan kuadrat sempurna, tentukan akar-akar persamaan kuadrat x2 - 6x
+5=0
Jawab :
x2 - 6x + 5 = 0
⇔ x2 - 6x = -5
⇔ x2 - 6x + 9 – 9 = -5
⇔( x2 - 6x + 9) = -5 + 9
⇔(x-3)2 = 4
⇔(x-3) = ±√4
⇔x -3 = 2 atau x -3 = -2
⇔x = 5 atau x = 1

3. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat dengan Melengkapkan Kuadrat

Metode paling umum untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c =


0 dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

ax2 + bx + c = 0
b c
⇔ x2 + x+ =0
a a

b c
⇔ x2 + x=-
a a

b b2 c b2
⇔ x2 + x+ 2
x=- +
a 4𝑎 a 4𝑎2

𝑏 4ac b2
⇔(x + 2𝑎 )2 = - 2
+
4𝑎 4𝑎2

𝑏 b2 −4𝑎𝑐
⇔(x + 2𝑎 )2 =
4𝑎2

b b2 −4𝑎𝑐
⇔x + =±√
2a 4𝑎2

b 1
⇔x = - 2a ± 2a √b 2 − 4𝑎𝑐

2
−𝑏 ± √b −4𝑎𝑐
⇔x =
2𝑎

2 2
−𝑏 + √b −4𝑎𝑐 −𝑏− √b −4𝑎𝑐
⇔x1 = atau x2 =
2𝑎 2𝑎
Catatan :

1. x1 , x2 disebut akar-akar persamaan kuadrat, yang sering ditulis dalam bentuk :


2
−𝑏 ± √b −4𝑎𝑐
x1,2 = 2𝑎
2. { x1 , x2} disebut himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat.
3. b2 -4ac disebut diskriminasi, dan dinyatakan dengan D = b2 – 4ac.

Contoh 4.5.

Dengan menggunakan rumus kuadrat, tentukan akar-akar persamaan kuadrat x2 - 6x


+ 5 = 0.

Jawab :

Koefisien-koefisien dari persamaan kuadrat x2 - 6x + 5 = 0 adalah a = 1, b = -6, dan c = 5


sehingga jika koefisien-koefisien tersebut disubtitusi kedalam rumus kuadrat menjadi :

2
−(−6) ± √(−6) −4(1)(5)
x1,2 = 2(1)

6 ± √36−20
= 2

6 ± √16
= 2

6±4
= 2

6+4 6−4
Jadi x1 = = 5 atau x2 = =1
2 2

C. Sifat-sifat Persamaan Kuadrat


1. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0, jumlah
dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat itu ditentukan dengan rumus :
b c
x1 + x2 = - dan x1,x2 =
a a
bukti :
akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah :
2 2
−𝑏 + √b −4𝑎𝑐 −𝑏− √b −4𝑎𝑐
x1 = atau x2 =
2𝑎 2𝑎
Maka, jumlah akar-akar persamaan kuadrat itu adalah :
2 2
−𝑏 + √b −4𝑎𝑐 −𝑏− √b −4𝑎𝑐
x1 + x2 = +
2𝑎 2𝑎
2 2
−𝑏+√b −4𝑎𝑐−𝑏− √b −4𝑎𝑐
x1 + x2 = 2𝑎
−2b b
x1 + x2 = =-
2a a

dari hasil kali akar-akar persamaan kuadrat itu adalah :


2 2
−𝑏 + √b −4𝑎𝑐 −𝑏− √b −4𝑎𝑐
x1 . x2 = ( )( )
2𝑎 2𝑎

2
(−𝑏)2 − (√b −4𝑎𝑐)
x1 . x2 = (2)2
𝑏2 − (𝑏2 −4𝑎𝑐)
x1 . x2 =
4𝑎2
𝑏2 − 𝑏2 + 4𝑎𝑐
x1 . x2 =
4𝑎2
4ac c
x1 . x2 = =
4𝑎2 a

contoh 4.6.
Jika x1 , x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat x2 + 2x + 4 = 0, tentukan x1 + x2, x1 . x2 , x12
+ x22.
Jawab :
a. Koefesien-koefisien dari persamaan kuadrat x2 + 2x + 4 = 0 adalah a= 1, b - -2, dan c = 4
sehingga jika koefesien-koefisien tersebut disubtitusi ke dalam rumus jumlah akar-akar
kuadrat menjadi :
(−2)
x1 + x2 = - =2
1
b. Demikian pula jika koefisien-koefisien tersebut disubtitusi ke dalam rumus hasil kali
akar-akar menjadi :
4
x1 . x2 = = 4
1
Untuk menyelesaikan bentuk x12 + x22 perlu diubah menjadi bentuk penjumlahan dan hasil
kali akar-akar kuadrat sebagai berikut :
x12 + x22 = x12 + 2 x1x2 + x22 - 21x2
= (x1 + x2)2 -2 x1x2
Dengan bantuk ini dapat kita peroleh hasil
x12 + x22 = (2)2 – 2(4)
= 4-8 = -4

2. Diskriminan Persamaan Kuadrat


Dengan melihat nilai diskriminan dari suatu persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan
a ≠ 0 dan D = b2 – 4ac, dapat diketahuui jenis-jenis akar persamaan kuadrat sebagai
berikut :
Jika D > 0, kedua akarnya bilangan real (nyata) yang berbeda.
Jika D = 0, kedua akarnya bilangan real (nyata) dan sama.
Jika D < 0, kedua akarnya bilangan kompleks.
Contoh 4.7.
Untuk nilai p manakah pada persamaan kuadrat p𝑥 2 + (p+8)x + 9 = 0 sehingga persamaan
tersebut mempunyai akar-akarnya bilangan real dan sama ?

Jawab :
Koefisien-koefisien dari persamaan p𝑥 2 + (p+8)x + 9 = 0 adalah a = p, b = p +8, dan c = 9.
Jika koefisien-koefisien tersebut disubtitusikan kedalam rumus diskriminasi akan diperoleh
:
D = 𝑏 2 – 4ac
= (p + 8)2 – 4 (p)(9)
Syarat diperoleh kedua akarnya bilangan real dan sama adalah D = 0.
⇔ (p + 8)2 -36p = 0
⇔ 𝑝2 + 16p + 64 – 36p = 0

⇔ 𝑝2 – 20p + 64 = 0

⇔ (p-4)(p-16) = 0

⇔ p – 4 = 0 atau p – 16 = 0

⇔ p = 4 atau p = 16
PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
A. Bentuk Umum Pertidaksamaan Kuadrat
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat adalah :
1) ax2 + bx + c < 0 atau
2) ax2 + bx + c ≤ 0 atau
3) ax2 + bx + c > 0 atau
4) ax2 + bx + c ≥ 0
dengan a,b,c konstanta real dan a ≠ 0.

Berikut merupakan contoh selang atau interval dari penyelesaian pertidaksamaan


linear sebagai awal untuk memahami penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
1. {x│<3, x ∈ 𝑅}
2. {x│≥1, x ∈ 𝑅}
3. {x│2 < x < 4, x ∈ 𝑅}
4. {x│-1 ≤ x ≤ 3, x ∈ 𝑅}
Jika selang-selang tesebut digambarkan pada garis bilangan real akan berbentuk
sebagai berikut :

-2 -1 0 1 2 3 -2 -1 0 1 2 3 4
{x│<3, x ∈ 𝑅} {x│2 < x < 4, x ∈ 𝑅}

-2 -1 0 1 2 3 -2 -1 0 1 2 3 4
{x│≥1, x ∈ 𝑅} {x│-1 ≤ x ≤ 3, x ∈ 𝑅}

Catatan :
1. Ujung- ujung ruas garis yang digambar dengan bulatan berlubang (o) menyatakan
bahwa ujung-ujungnya itu tidak termasuk dalam selang.
2. Ujung-ujung ruaas garis yang digambar dengan bulatan tertutup ( ) menyatakan
bahwa ujung-ujung itu tidak termasuk selang.
3. Tanda panah ke kanan menyatakan bahwa selang menuju ke positif tak-hingga,
sedangkan tanda panah ke kiri menyatakan bahwa selang menuju ke negative tak-
hingga.

B. Penyelesaian Pertaksamaan Kuadrat

Penyelesaian pertidaksamaan kuadrat dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu garis


bilangan dan sketsa grafik fungsi kuadrat.

Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat menggunakan garis


bilangan adalah sebagai berikut.
1) ubah bentuk pertidaksamaan kuadrat dalam bentuk baku, seperti ax2 + bx + c < 0,
ax2 + bx + c ≤ 0, ax2 + bx + c > 0 atau ax2 + bx + c ≥ 0;
2) tentukan pembuat nol bentuk ax2 + bx + c dengan mencari penyelesaian dari
persamaan ax2 + bx + c = 0
3) misalkan, pembuat nol bentuk ax2 + bx + c adalah x1 dan x2, gambarkan garis
bilangan (x = x1) dan (x = x2), kemudian tandailah daerah positif dengan “+” dan
daerah negative “-“ dengan melakukan pengujian beberapa titik di sekitar (x = x 1)
dan (x = x2). Jangan gunakan titik x = x1 dan x = x2;
4) arsirlah daerah bertanda positif jika tanda pertidaksamaan kuadrat bakunya > atau ≥
atau arsirlah daerah yang bertanda negative jika tanda pertidaksamaan kuadrat
bakunya < atau ≤;
5) himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat adalah daerah yang sesuai
dengan nilai x yang memenuhi persamaan kuadrat baku.

Contoh 4.9.

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat x2 + 3x + 5 < 3 !

Jawab :

Lankah 1.

Bentuk x2 + 3x + 5 < 3 dapat diubah ke dalam bentuk pertidaksamaan kuadrat baku :


x2 + 3x + 2 < 0.

Langkah 2.

Pembuat nol dari bentuk x2 + 3x + 2 < 0. Adalah :

x2 + 3x + 2 < 0

⇔ (x + 2)(x + 1) = 0

⇔ x + 2 = 0 atau x + 1 = 0

⇔ x = 2 atau x = -1

Langkah 3.
1
Untuk x = 0 maka bentuk x2 + 3x + 2 bernilai (0)2 + 3 (0) + 2 = 2⇒ ( + ) untuk x = -1 2 =
1 3 3 9−18+8 1
- 3 maka bentuk x2 + 3x + 2 bernilai (− 2 )2 + 3 (− 2 ) + 2 = = - − 4 ⇒ (-)
4

Untuk x = -3 maka bentuk x2 + 3x + 2 bernilai (-3)2 + 3 (-3) + 2 = 9 – 9 + 2 = 2 ⇒ (+)

++ - - +++++++++++
-2 -1 0 1 2 3
Langkah 4.

Oleh karena bentuk baku pertidaksamaan x2 + 3x + 5 < 3 ⇔ x2 + 3x + 2 < 0 bertanda <


maka daerah arsiran pada garis bilangan di atas adalah pada daerah negative.

++ - - +++++++++++
-2 -1 0 1 2 3
Jadi himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x2 + 3x + 5 < 3 sama dengan himpunan
penyelesaian dari pertidaksamaan x2 + 3x + 2 < 0 dan sama juga dengan himpunan
penyelesaian dari pertidaksamaan ( x + 2)(x + 1) < 0, yaitu : {x│- 2 < x < 1, x ∈ 𝑅}

Contoh 4.10.

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat –x2 + 5x – 6 < 0 !

Jawab :

Langkah 1.

Bentuk –x2 + 5x – 6 < 0 sudah merupakan bentuk pertidaksamaan kuadrat baku,


namun agar lebih mudah dalam menentukan himpunan penyelesaian, bentuk
pertidaksamaan tersebut kita kalikan dengan bilangan -1, sehingga pertidaksamaan tersebut
menjadi x2 – 5x + 6 > 0. Pengalian pertidaksamaan dengan bilangan negative
menyebabkan tanda dari pertidaksamaan berubah menjadu >.

Langkah 2.

Pembuat nol dari bentuk x2 - 5x +6 adalah :

x2 – 5x + 6 > 0

⇔ (x-2)(x- 3) = 0

⇔ x – 2 = 0 atau x – 3 =0

⇔ x = 2 atau x = 3

Langakh 3.

a. Untuk x = 4 maka bentuk x2 – 5x + 6 bernilai (4)2 – 5(4) + 6 = 16 – 20 + 6 = 10 ⇒


(+)
1 5 5 5 25−50+24 1
b. Untuk x = 22 = 2 maka bentuk x2 – 5x + 6 bernilai (2 )2 – 5 ( 2 ) + 6 = =-
4 4
⇒ (-)
c. Untuk x = 1 maka bentuk x2 – 5x + 6 bernilai (1 )2 -5(1) + 6 = 1 -5 + 6 = 2 ⇒ (+)

+++++++++++ - - ++
-2 -1 0 1 2 3
Langkah 4.

Oleh karena bantuk baku pertidaksamaan x2 - 5x + 6 = 0 bertanda > maka daerah


arsiran pada garis bilangan di atas adalah pada daerah positif.

+++++++++++ - - ++
-2 -1 0 1 2 3
Jadi himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan - x2 + 5x - 6 < 0 sama dengan
himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan - x2 - 5x + 6 > 0 dan sama juga dengan
himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan (x -2)(x – 3) > 0, yaitu : {x│x < 2 atau x > 3,
x ∈ R.

Catatan :

1. Jika pembuat nol sukat dicari dengan cara memfaktorkan, maka gunakan cara
melengkapkan bantuk kuadrat atau rumus akar persamaan kuadrat.
2. Jika D < 0, maka pembuat nolnya tidak ada. Oelh karena itu, himpunan penyelesaiannya
dicari dengan menggunaan grafik fungsi kuadrat.

Contoh 4.11.

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x2 + 1 > 0 1

Jawab :

Oleh karena diskriminan dari pertidaksamaan kuadrat x2 +1 > 0 adalah D = (0)2 – 4(1)(1)
= -4 < 0 maka himpunan penyelesaiannya dicari menggunakan grafik fungsi kuadrat.
Grafik fungsi kuadrat f (x) = x2 + 1 adalah :

Y f (x) = x2 + 1

(0,1)
X
O
Dari grafik di atas tampak bahwa untuk setiap x anggota himpunan bilangan real,
grafik f (x) = x2 + 1 selalu berada di atas sumbu X yang berari nilai x2n+ 1 selalu positif
(defenitif positif). Jadi, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat x 2 + 1 > 0
adalah {x│x ∈ R}.

Anda mungkin juga menyukai