DISUSUN OLEH :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Deret Taylor" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Matematika III. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang deret taylor bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Khahfi Zuhanda S.Si., M.Si selaku
dosen Mata Kuliah Matematika III. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Konsep Dasar Deret Taylor 2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam matematika, Deret Taylor adalah representasi fungsi matematika sebagai jumlahan
tak hingga dari suku-suku yang nilainya dihitung dari turunan fungsi tersebut di suatu titik. Deret
ini dapat dianggap sebagai limit polinomial Taylor. Deret Taylor mendapat nama dari
matematikawan Inggris Brook Taylor. Bila deret tersebut terpusat di titik nol, deret tersebut
dinamakan sebagai deret Maclaurin, dari nama matematikawan Skotlandia Colin Maclaurin.
Teorema Taylor memberikan barisan pendekatan sebuah fungsi yang diferensiabel pada
sebuah titik menggunakan suku banyak (polinomial). Koefisien polinomial tersebut hanya
tergantung pada turunan fungsi pada titik yang bersangkutan. Teorema ini juga memberikan
estimasi besarnya galat dari pendekatan itu. Teorema ini mendapat nama dari matematikawan
Brook Taylor, yang menyatakannya pada tahun 1712, meskipun hasilnya sudah ditemukan
pertama kali tahun 1671 oleh James Gregory.
PEMBAHASAN
Dengan jari-jari kekonvergenan R > 0, maka f dapat diturunkan berkali-kali di (−¿R, R). Fungsi
yang demikian, kita sebut sebagai “differensiabel tak hingga kali” di (−R, R). Penurunan berkali-
kali pada fungsi (1) akan menghasilkan:
f ( x ) = 4 .3 . 2 c 4 + … + n( n−1)(n−2)(n−3) c n x
iv n−4
(5)
dan seterusnya
Kemudian kita substitusikan x=0 pada fungsi (1), (2), (3), (4), dan seterusnya sehingga diperoleh:
f ' (0) = c 0
Lebih umum lagi, misalkan f didefinisikan oleh deret kuasa dalam (x−a) , maka:
∞
f ( x )=∑ c n (x−a)n
n =0
Berdasarkan persamaan (8) dan persamaan (9), maka deret kuasa untuk f dapat dituliskan sebagai
berikut.
∞
∑ c n( x−a)n
n=0
f ' ' (a) f ' ' (a)
= f (a) + f ' (a)(x−a) + (x−a)2+¿ … + (x−a)n (10)
2! n!
Deret (10) disebut sebagai Deret Taylor f di a . Apabila a=0, maka deret (10) akan berbentuk
seperti pada persamaan (7) yang disebut sebagai Deret Mac Laurin.
Contoh 1
Tentukan Deret Taylor untuk sin x di a !
Jawab:
Apabila f ( x )=sin x , maka f ' ( x )=cosx , f '' ( x ) =−sin x , f ' ' ' ( x )=−cos x , f iv ( x ), dan seterusnya.
−sin a −cos a −sin a
Dengan memakai rumus (9) diperoleh c 0=sin a, c 1=cos a, c 2= , c 3= , c4= ,
2! 3! 4!
dan seterusnya.
Dengan menggunakan persamaan (10) diperoleh Deret Taylor dari sin x , yakni:
2 3 4
( x−a) ( x−a) (x −a)
sin a+ cos a ( x−a )−sin a −cos a +sin a +… (11)
2! 3! 4!