PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
PITRIA MARYANI
NIM 1830206109
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 3
A. Latar Belakang................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................. 7
A. Pembelajaran Matematika............................................................................................. 7
B. Kemampuan Pemecahan Masalah................................................................................. 8
C. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)............................ 9
D. Materi Lingkaran.......................................................................................................... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................................ 15
A. Jenis Penelitian............................................................................................................. 15
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................... 15
C. Subjek Penelitian.......................................................................................................... 15
D. Prosedur Penelitian...................................................................................................... 16
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................... 18
F. Teknik Analisis Data.................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
menyelesaikannya, sehingga hanya sedikit yang paham betul bagaimana cara
memecahkan masalah yang diberikan, masih banyak sekali siswa yang sangat
kurang dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, mereka bingung dan tidak
tau bagaimana mengerjakannya karna memang kurangnya pemahaman yang
diberikan guru ketika mengajar. Siswa perlu dilatih untuk menyelesaikan soal-
soal pemecahan masalah, karena solusi tersebut membantu siswa untuk
berfikir tingkat tinggi, serta mampu menyelesaikan soal sesuai dengan tahap-
tahap yang baik dan benar (Rio & Pujiastuti, 2020). Pada dasarnya mata pelajaran
matematika diberikan kepada siswa agar mereka mampu berpikir kritis,
memiliki kemampuan pemecahan masalah, dapat bekerja sama, dan mempunyai
kreatifitas (Muchlis, 2012). memecahkan masalah yang diberikan, masih banyak
sekali siswa yang sangat kurang dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah,
mereka bingung dan tidak tau bagaimana mengerjakannya karna memang
kurangnya pemahaman yang diberikan guru ketika mengajar. Siswa perlu dilatih
untuk menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah, karena solusi tersebut
membantu siswa untuk berfikir tingkat tinggi, serta mampu menyelesaikan soal
sesuai dengan tahap-tahap yang baik dan benar (Rio & Pujiastuti, 2020). Pada
dasarnya mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa agar mereka
mampu berpikir kritis, memiliki kemampuan pemecahan masalah, dapat bekerja
sama, dan mempunyai kreatifitas (Muchlis, 2012).
Pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu
kesulitan (Yuwono, 2016). Pemecahan masalah juga dikatagorikan sebagai
kompetensi strategi, terlihat dengan adanya fase dimana siswa dapat memahami,
memilih pendekatan, strategi pemecahan, dan menyelesaikan model untuk
menyelesaikan masalah (Mariam, Rohaeti & Sariningsih, 2018). Ketika proses
pembelajaran guru menjadi fasilitator dan motivator dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar, guru memfasilitasi siswa agar dapat memecahkan masalah matematika
yang berikan. Guru seharusnya tidak hanya fokus pada bagaimana cara menghitung
matematikanya saja, tetapi guru juga mengajarkan dan mengarahkan bagaimana cara
untuk dapat memecahkan suatu permasalahan. Ketika siswa sudah mampu dalam
menyelesaikan permasalahan maka diperoleh pemahaman yang baik di dalam dirinya
dan sudah memiliki potensi untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya secara nyata. Dibutuhkan metode dan pendekatan yang baik agar
4
terciptanya pembelajaran matematika yang menyenangkan sehingga materi yang
disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Pembelajaran dengan perpaduan
nyata di kehidupan sehari-hari sejalan dengan sebuah pendidikan matematika realistik
yang merupakan perpaduan pembelajaran matematika dengan aktifitas manusia
(Susiana & Suparman 2018).
PMRI adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang akan menggiring
siswa memahami konsep matematika dengan mengkonstruksi sendiri melalui
pengetahuan sebelumnya yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya,
dengan menemukan sendiri konsep tersebut, maka diharapkan belajar siswa menjadi
bermakna (Putri, 2011). Pendekatan Pendidikan Metematika Realistik Indonesia
(PMRI) pada proses belajar mengajar siswa diharapkan mampu mengaitkan
pengalaman yang mereka miliki dengan konsep matematika yang ada. Penggunaan
pendekatan matematika realistik dapat menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif agar siswa diberikan kesempatan untuk mengelola kemampuan berpikir
dan pemahamannya sendiri, sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan
matematika realistik juga memfasilitasi siswa untuk mengaitkan berbagai konsep
matematika (Haryonik & Bhakti, 2018). Menurut Mangelep (2017) dengan
menggunakan pendekatan PMRI guru dapat mengembangkan soal pada materi
lingkaran secara bervariasi sehingga siswa bisa dibiasakan untuk menjawab soal-saal
dalam bentuk cerita.
Karena kurangnya pemahaman yang diperoleh siswa dan model
pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang tepat sehingga mereka mengalami
kesulitan dalam memecahan masalah pada materi lingkaran sehingga di sini peneliti
ingin melakukan penelitian yang berjudul KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PMRI PADA MATERI LINGKARAN DI MTS NURUL ULA
BURAI.
B. RUMUSAN MASALAH
5
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi Siswa
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling susah untuk
dipelajari oleh siswa. Matematika adalah pelajaran yang konsepnya tersusus secara
sistematis dari konsep yang mudah atau sederhana meningkat ke konsep yang sulit
atau rumit. Jika seseorang siswa belum dapat menguasai atau memahami konsep
yang dasar maka siswa tersebut pasti akan kesusahan untuk menguasai konsep yang
lebih lanjut atau lebih rumit dari konsep sebelumnya. Menurut Gustina, Syahrilfuddin
& Noviana (2019) Suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya,
dan akan menjadi dasar bagi konsep- konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar
bagi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu
konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep
selanjutnya.
Pada umumnya dalam mempelajari pelajaran yang dianggap sulit, siswa
biasanya cendrung menunjukkan minta belajar dan motivasi berprestasi yang rendah
pula. Padahal matematika seharusnya menjadi pelajaran yang sangat menantang
sehingga dapat menarik minta siswa dan rasa ingin tahu yang besar bagi siswa. Dari
hal tersebut memberikan kesan bahwa kualitas pendidikan matematika di Indonesia
masih jauh dari harapan.
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang
dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa dan meningkatkan
kemapuan berfikir siswa dengan memberikan pengetahuan baru terhadap materi
matematika. Ilmu matematika sendiri mengajarkan siswa untuk berpikir logis,
sistematis, analitis, kreatif, dan kritis. Dengan kompetensi tersebut, maka diharapkan
bahwa siswa dapat mengelola setiap infomasi dan memanfaatkannya, serta mampu
memecahkan setiap permasalahan yang ada (Idris & Silalahi, 2016). Pembelajaran
matematika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, dan
menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
7
Ketika proses belajar mengajar siswa bisa mengaikan konsep yang telah
dipelajarinya dengan konsep-konsep lain yang relevan, mereka juga bisa melakukan
proses belajar memecahkan masalah sebagai bentuk latihan untuk membiasakan
belajar dengan tingkat kognitif tinggi. Pada tahap awal pembelajaran matematika
terbentuk dari pengalaman siswa yang dilihat berdasarkan realitas atau kenyataan
yang ada, karena matematika sebagai aktivitas yang dilakukan manusia kemudian
pengalaman yang diperoleh itu diperoses dengan penalaran, diolah secara analisis
dan sintesis dengan penalaran di dalam pengetahuan sehingga sampailah pada suatu
kesimpulan berupa konsep- konsep matematika.
10
menjaga jalannya pembelajaran. Pada saat siswa melakukan kerja sama,
diskusi, maupun tanya-jawabitulah proses pembelajaran berlangsung.
5. Terintegrasi dengan topik pembelajaran lainnya
Permasalahan yang digunakan dalam PMRI biasanya mengandung lebih
dari satu pokok topik bahasan.
11
menemukan sendiri konsep tersebut, maka diharapkan belajar siswa menjadi
bermakna (Putri, 2011).
D. Materi Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan semua titik-titik pada bidang datar yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu, yang disebut titik pusat. Jarak yang sama tersebut
disebut jari-jari. Lingkaran adalah salah satu kurva tutup sederhana yang membagi
bidang menjadi dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar lingkran. Nama
lingkaran biasanya sesuai dengan nama titik pusatnya. Pada gambar di bawah ini
bentuk lingkaran 𝑃. Jarak yang tetap antara titik pada lingkaran dengan pusat
lingkaran dinamakan jari-jari, biasanya disimbolkan 𝑟 (Kemendikbud, 2014).
a. Unsur-Unsur Lingkaran
Unsur-unsur lingkaran yang berupa garis dan ciri-cirinya
• Busur
Ciri-ciri
➢ Berupa kurva lengkung
➢ Berhimpit dengan lingkaran
➢ Jika kurang dari setengah lingkaran (busur minor)
➢ Jika lebih dari setengah lingkaran (busur mayor)
12
Gambar 1.2 Busur
• Jari-jari
Ciri-ciri
➢ Berupa ruas garis
➢ Menghubungkan titik pada lingkaran dengan titik pusat
Penulisan simbol : OD, PM, dan SQ
• Diameter
Ciri-ciri
➢ Berupa ruas garis
➢ Menghubungkan dua titik pada lingkaran
Melalui titik pusat lingkaran
• Tali Busur
Ciri-ciri
➢ Berupa ruas garis
➢ Menghubungkan dua titik pada ingkaran
13
Gambar 1.5 Tali Busur
• Apotema
Ciri-ciri
➢ Berupa ruas garis
➢ Menghubungkan titik pusat dengan satu titik di tali busur
➢ Tegak lurus dengan tali busur
• Juring
Ciri-ciri
➢ Berupa daerah di dalam lingkaran
➢ Dibatasi oleh dua jari-jari dan satu busur lingkaran
➢ Jari-jari yang membatasi memuat titik ujung busur lingkaran
• Tembereng
Ciri-ciri
➢ Berupa daerah di dalam lingkaran
➢ Dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran
14
Gambar 1.8 Tembereng
b. Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran merupakan busur terpanjang pada suatu lingkaran. Dalam
menghitung keliling lingkaran tidaklah sulit. Anda dapat menggunakan dua
cara untuk menghitung keliling lingkaran, yaitu jika diketahui jari-jari (r) atau
jika diketahui diameter (d).
Rumus dari keliling lingkaran adalah :
𝐾 = 2×𝜋×𝑟
𝐾 =𝜋×𝑑
c. Luas Lingkaran
Luas lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan jari-jari lingkaran. Jka
yang diketahui diameternya, maka ubah diameter menjadi jari-jari. Caranya,
bagi diameter dengan 2
Rumus dari luas lingkaran adalah:
𝐿 = 𝜋 × 𝑟2
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan sebagai
berikut :
1. Tempat Penelitian
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI matematika dilaksanakan
di MTs Nurul Ula Burai.
2. Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Nurul Ula Burai kelas VIII. Yang
menjadi sampel subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nurul Ula Burai.
Siswa akan mengerjakan tes tertulis setelah mengikuti pembelajaran menggunakan
16
LKS dan memberikan tanggapan dan masukan terhadap LKS yang dikembangkan
dengan mengisi angket respon siswa.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perisapan
• Setelah menyusun instrumen penelitian (RPP, lembar kerja siswa (LKS), soal test
(pretest dan posttest), dan lembar observasi disusun, maka dilanjutkan dengan
melakukan validasi pakar kepada para ahli yang dilibatkan meliputi: ahli dalam
bidang evaluasi pembelajaran matematika dan guru matematika disekolah MTs
Nurul Ula Burai.
17
Tabel 4 Ketentuan Pemberian Skor Validasi
Skor Indikator Kategori Indikator
1 Indikator sangat tidak valid
2 Indikator tidak valid
3 Indikator valid
4 Indikator sangat valid
(Modifikasi dari Sugiyono, 2013:135)
2. Tahap Pelaksanaan
➢ Kegiatan inti
18
❖ Siswa diberi kesempatan menyelesaikan masalah dengan cara
mereka sendiri secara berkelompok.
3. Tahap Penyelesaian
Setelah diperoleh data hasil tes lalu dihitung meannya untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kemudian perbedaan
antara hasil pretest dan posttest masing-masing kelas dihitung dengan
menggunakan uji t untuk menentukan pengaruh yang timbul pada pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.
Agar penelitian ini mencapai sasaran yang tepat dan memperoleh informasi
yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi, teknik yang digunakan
penulis dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
19
sedangkan wawancara kepada siswa untuk mengetahui bagaimana
pembelajaran yang digunakan pada pelajaran matematika di MTs Nurul Ula
Burai. Teknik wawancara ini juga digunakan untuk mengetahui tanggapan awal
atau respon guru dan siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung
dengan pendekatan PMRI terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VII MTs Nurul Ula Burai.
2. Dokumentasi
3. Observasi
20
4. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2010: 193).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis dengan soal
berbentuk essay untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa sebelum dan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
21
2. Analisis Tes
• Validitas
22
Tabel 7 Interpretas Validasi
Interval Keterangan
0,00 ≤ Rata-rata < 0,50 Tidak valid
0,50 ≤ Rata-rata ≤ 1 Valid
(Modifikasi Arikunto, 2010 : 271)
rubrik penskoran.
23
Selanjutnya, Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretest, posttest Dengan
menggunakan indeks gain (Normalized gain) dari kelompok kelas
eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Indeks gain ini dihitung dengan
rumus indeks gain dari (Meltzer dalam Herlanti, Yanti, 2006: 71)
24
DAFTAR PUSTAKA
Fajrin, H. S., & Liberna, H. 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Kelas VIII Pada Pokok Bahasan Pola Bilangan Barisan dan Deret. Prosiding Seminar
Nasional dan Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta
PGRI, Jakarta, 15-28.
Fitra, Dian. (2018). Penerapan pendidikan matematika realistik indonesia (PMRI) dalam
pembelajaran matematika. Journal of Research in Education. 1(1): 1-7.
Gunantara, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V. Jurnal
Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2(1).
Gustina, H. T., Syahrilfuddin., & Noviana, E. 2019. Pengaruh Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas II SD Negeri 144 Pekanbaru. Jurnal Tunjuk Ajar, 2(1), 30-39.
Hadiansyah, D., Sudayana, R., & Madio, S. S. 2016. Perbandingan Kemampuan Proses Pemecahan
Masalah Matematis Antara Implementasi Strategi Konflik Kognitif Dengan Model
Pembelajaran Discovery Learning. Jurnal riset pendidikan, 2(2), 119-128.
Haryonik, Y., & Bhakti, Y. B. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa Dengan
Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Matematika dan Pembelajaran, 6(1), 40-55.
Idris, I., & Silalahi, D. K. 2016. Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) untuk Meningkatkan Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita pada Kelas VII A SMP
UTY. Jurnal EduMatSains, 1(1), 73-82
Mariam, S., Rohaeti, E. E., & Sariningsih, R. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Madrasah Aliyah Pada Materi Pola Bilangan. Jurnal On Education, 1(2),
156-162.
25
Putri, R. I. I., 2011. Pembelajaran Materi Bangun Datar melalui Cerita menggunakan Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 18(2), 234-239.
Rio, M., & Pujiastuti, H. 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa
SMP Pada Materi Bilangan Bulat. Jurnal matematika dan pendidikan matematika,
11(1), 70-81.
Sulistiawati, I., Arsyad, N., & Minggi, I. 2019. Deskripsi Penalaran Siswa dalam Pemecahan
Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Ditinjau dari Kemampan Awal.
Jurnal matematika, 3(2), 111-118.
Susiana, & Suparman. (2018). Deskripsi Kebutuhan Bahan Ajar Matematika untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa Tunagrahita SMPLB.
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan. 631-642.
26