Disusun Oleh :
ROMBEL G
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
DAFTAR ISI
Daftar isi.............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Masalah...............................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................15
B. Saran..................................................................................................................15
PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu siswa tak perlu khawatir lagi atas permasalahan di atas
karena di sekolah terdapat guru yang akan membantu mengatasi ataupun
menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa itu sendiri yakni guru
Bimbingan dan Konseling (BK). Dimana guru BK ini akan menerima semua
keluhan ataupun siswa yang ingin berkonsultasi.
Guru BK akan membantu siswa dalam mencari solusi untuk
menyelesaikan masalahnya bukan untuk mencampuri urusan siswa dengan
begitu siswa sendirilah yang pada akhirnya memutuskan dalam mengambil
solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.
Adapun cara BK sendiri dalam memberikan bantuan kepada siswa
untuk mencari solusi penyelesaian masalahnya dengan suatu pendekatan
umum yakni suatu usaha yang dilakukan konselor untuk mendekati kliennya
sehingga klien mau menceritakan masalahnya. Pendekatan umum ini
sangatlah penting dalam proses penyelesaian masalah sebagai langkah
pertama untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahannya. Apabila
telah jelas permasalahannya maka guru BK akan lebih mudah dalam
memberikan bantuan kepada siswanya untuk mencari solusi penyelesaian
masalahnya.
Nurihsan (2006) merumuskan empat pendekatan sebagai pendekatan
dalam Bimbingan dan Konseling, empat pendekatan tersebut antara lain :
pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif, dan
pendekatan perkembangan.
Dan adapun strategi BK yang akan diterapkan dalam layanan
Bimbingan Konseling itu sendiri antara lain : konseling individual,
konsultasi, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan pengjaran
remedial.
Dengan strategi – strategi di atas jelas bahwa BK memiliki langkah
langkah tersendiri dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk memncari
solusi penyelesaian masalah.
2
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1) Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah hanya fokus pada masalah-
masalah siswa di sekolah dalam hal akademik, sosial pribadi, karier dan
keluarga.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Apa masalah-masalah yang dihadapi siwa di sekolah?
b. Apa saja pendekatan – pendekatan umum dalam Bimbingan dan
Konseling?
c. Bagaimana Strategi dalam Bimbingan dan Konseling untuk
menangani masalah-masalah tersebut?
2
2) Manfaat Praktis
a. Bagi siswa dan Guru, yaitu dapat memberikan informasi masalah apa
saja yang dihadapi siswa dan Pendekatan-pendekatan umum juga
Strateginya, dimana siswa diharap tidak sungkan untuk menceritakan
masalahnya, sehingga guru Bimbingan dan Konseling dapat
membantu siswa yang mengalami masalah.
b. Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh informasi mengenai masalah
siswa, bagaimana pendekatan umum Bimbingan dan Konseling dan
strateginya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Masalah
1. Pengertian
Menurut Carpenter (2012), Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai
adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin
atau perlu dihilangkan.
Berdasarkan analisis diatas, masalah juga dapat diartikan dengan
sesuatu yang terjadi atau keadaan yang terjadi belum sesuai dengan yang
diharapkan sehingga orang yang mengalaminya akan merasa terbebani
dengan sesuatu atau keadaan tersebut.
2. Jenis Masalah
Menurut Nurihsan (2006: 15-17) mengemukakan bahwa jenis
masalah, antara lain:
1) Masalah Akademik
Akademik adalah pembelajaran tentang disiplin ilmu yang
mencakup teknologi dan atau seni yang pelaksanaannya di lakukan di
sekolah. Masalah akademik adalah masalah yang berkaitan dengan
akademik siswa terutama di kelas. Yang termasuk masalah-masalah
akademik, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan
jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan,
cara siswa memahami materi yang diberikan.
4
3) Masalah Karier
Masalah Karier adalah Masalah yang berkaitan dengan
perencanaan dan pengembangan masalah-masalah pekerjaan,seperti
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman
kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan,
perencanaan dan pengembangan karier.
4) Masalah Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dalam
kehidupan. Dalam keluarga dibutuhkan keharmonisan agar semua
anggota keluarga dapat merasakan kenyamanan. Masalah keluarga
merupakan salahsatu masalah yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kegiatan lainnya.
2) Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau
kekurangan. Tujuan bimbingan ini adalah untuk membantu
memperbaiki kekurangan/kelemahan yang dialami individu.
5
Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada
kelemahan – kelemahan individu dan selanjutnya berupaya untuk
memperbaikinya.
3) Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada
antisipasi masalah – masalah umum individu, mencegah jangan sampai
masalah tersebut menimpa individu. Pembimbing memberikan
beberapa upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah
masalah tersebut.
Masalah-masalah yang dimaksud seperti putus sekolah, berkelahi,
kenakalan, merokok, membolos, menyontek, mengutil, bermain game
on line/internet dan sejenisnya yang secara potensial masalah itu dapat
terjadi pada peserta didik secara umum. Model preventif ini, didasarkan
pada pemikiran bahwa jika guru dapat mendidik peserta didik untuk
menyadaribahaya dariberbagaikegiatan dan menguasai metode untuk
menghindari terjadinya masalah itu, maka guru akan dapat mencegah
peserta didik dari perbuatan-perbuatan yang membahayakan tersebut.
4) Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan
potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap
individu memiliki potensi dan kekuatan – kekuatan tertentu melalui
penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan –
kekuatan tersebut dikembangkan. Dalam pendekatan ini, layanan
bimbingan diberikan kepada semua individu, bukan hanya pada
individu yang menghadapi masalah. Bimbingan perkembangan dapat
dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui
layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta
penyaluran bakat dan minat.
6
C. Strategi dalam Bimbingan dan Konseling
Nurihsan (2006:21-22), mengemukakan Strategi dalam Bimbingan
dan Konseling terdiri dari 5, antara lain:
1) Konseling
2) Nasihat
3) Bimbingan Kelompok
4) Konseling Kelompok
5) Belajar bernuansa Bimbingan
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
3) Masalah karier
Yang termasuk Masalah karier Seperti murid yang melanjutkan
pendidikan sampai ke perguruan tinggi dengan orientasi mendapatkan
uang lebih, dan murid yang lebih memilih kerja daripada sekolah karena
beranggapan bahwa kerja lebih menghasilkan uang atau beranggapan
bahwa sekolah mengeluarkan biaya sehingga membebankan orang tua.
4) Masalah keluarga
Yang termasuk masalah keluarga adalah kurangnya komunikasi
antaranggota keluarga, pendidikan yang kurang dalam suatu keluarga
sehingga anggota yang satu tidak dapat membantu yang lain karena
sama-sama tidak menguasainya, atau bahkan seorang anak tersebut sudah
ingin untuk menempuh pendidikan dengan serius tetapi ada beberapa
orang tua yang tidak mengizinkannya. Seperti kurangnya kepedulian
antarsesama karena kesibukan masing-masing, kurangnya pemberian
motivasi dan pemberian semangat, dan kurangnya menggali kemampuan
dalam diri sendiri sehingga menganggap dirinya rendah.
9
Bimbingan ini bertujuan untuk mengatasi krisis atau masalah-masalah
yang dialami individu dengan memberikan bantuan sesuai dengan masalah
yang dirasakan individu.
Pendekatan ini dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis yang menekankan
pengaruh peristiwa-peristiwa masa lampau sebagai hal yang menentukan
bagi berfungsinya kepribadian individu saat ini. Menurut psikoanalisis,
pengalaman-pengalaman masa lima atau enam tahun pertama kehidupan
individu dapat menjadi akar dari krisis individu yang bersangkutan pada
masa kini.
2) Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan.
Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada
kelemahan-kelemahan individu, kemudian berupaya untuk
memperbaikinya.
Pendekatan remedial ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi
behavioristik yang menekankan perilaku individu di sini dan saat ini.
Untuk memperbaiki perilaku individu diperlukan penataan lingkungan
yang mendukung perbaikan perilaku tersebut karena perilaku saat ini
dipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula.
3) Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada
antisipasi masalah-masalah umum individu, mencegah jangan sampai
masalah tersebut menimpa individu. Pendekatan preventif tidak didasari
oleh teori tertentu yang khusus, hanya saja pendekatan ini mempunyai
banyak teknik atau upaya yang dapat digunakan, seperti halnya informasi
dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
10
4) Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi
dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu
memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu melalui penerapan
berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan-kekuatan tersebut
dikembangkan. Pendekatan ini dapat dilakukan kepada siapa saja dengan
berbagai cara pelaksanaannya baik secara individual, kelompok, bahkan
klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok,
serta penyaluran minat dan bakat.
Dari penjelasan di atas diharapkan para pembimbing dapat
memilah pendekatan mana yang cocok dengan masalah yang dialami
siswa. Sehingga dapat terwujudnya proses konseling yang terarah dengan
tepatnya solusi yang diberikan.
1) Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan
khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan
seorang konseli (siswa). Konseling ditujukan kepada individual yang
normal, yang menghadapi masalah pendidikan, pekerjaan, dan sosial di
mana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri.
11
Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar konseli
(siswa) dapat mengenal diri sendiri, menerima diri sendiri serta realistis
dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya. Suatu hubungan pribadi
yang unik dalam konseling dapat membantu individu membuat keputusan,
pemilihan dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan
berperanan lebih baik di lingkungannya. Konseling membantu konseli
untuk mengerti diri sendiri, mengeksplorasi diri sendiri, dan dapat
memimpin diri sendiri dalam suatu masyarakat.
Konseling bertujuan membantu individu untuk memecahkan
masalah- masalah pribadi, baik sosial maupun emosional, yang dialami
saat sekarang dan yang akan datang. Konseling juga memberikan bantuan
kepada individu untuk mengembangkan kesehatan mental, perubahan
sikap, dan tingkah laku. Konseling menjadi strategi utama dalam proses
bimbingan dan merupakan teknik standar serta merupakan tugas pokok
seorang konselor.
2) Konsultasi
Konsultasi dalam pengertian umum dipandang sebagai nasihat dari
konselor yang profssional. Sedangkan pengertian konsultasi dalam
program bimbingan dipandang sebagai suatu proses menyediakan bantuan
teknis untuk guru, orang tua, administrator, dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki maslah yang membatasi efektivitas
peserta didik (siswa) atau sekolah.
Konsultasi bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak
merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada siswa, tetapi secara
tidak langsung melayani siswa dalam melalui bantuan dari orang lain.
Konsultasi Bertujuan untuk mengembangkan atau
menyempurnakan komunikasi antara guru dengan siswa, dimana siswa
bisa lebih dekat dengan gurunya itu.
12
3) Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembang
nya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Isi kegiatan
bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan
dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang
tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
Penataan bimibingan kelompok pada umumnya berbentuk kelas
yang beranggotakan 20 sampai 30 orang. Kegiatan bimbingan kelompok
biasanya dipimpin oleh seorang konselor pendidikan atau guru.
Kegiatan ini banyak menggunakan alat-alat pelajaran seperti cerita-
cerita yang tidak tamat, boneka, dan film. Terkadang konselor
mendatangkan ahli tertentu yang bersifat informatif. Kegiatan bimbingan
kelompok pada umumnya menggunakan prinsip dan proses dinamika
kelompok, seperti dalam kegiata sosiodrama, diskusi panel, dan teknik
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kelompok.
4) Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta
didik (siswa) dalamr rangka memberikan kemudahan dlaam
perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan,
konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan, serta diarahkan
kepada pemberian kemudahan dalam rangka pertumbuhan dan
perkembangannya.
Konseling kelompok bersifat pemberian kemudahan dalam
pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti bahwa konseling
kelompok ini menyajikan dan memberikan dorongan kepada individu-
individu yang bersangkutan untuk mengubah dirinya selaras dengan
minatnya sendiri.
13
5) Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk
menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok
siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin
sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan,
dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana, terorganisasi,
terarah, terkoordinasi, terkontrol, dengan lebih memperhatikan taraf
kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau
klmok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan
lingkungannya (Abid Syamsuddin Makmum, 1998: 228).
Pengajaran remedial merupakan salah satu tahap kegiatan yang
paling utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar,
serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostic
kesulitan belajar mengajar.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Aditama.
16