MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konseling Gizi
Oleh
Maya Deorita Deflorenz S.
P17331113404
Annisa Widyaningsih
P17331113410
P17331113423
P17331113429
P17331113434
Tesa Rafkhani
P17331113435
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat dapat menyelesaikan Makalah Problem
Solving Dalam Konseling ini dengan tepat waktu. Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas Konseling Gizi.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap orang yang
membacanya dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Kami pun
turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Pendapat serta saran
perbaikan yang membangun dari setiap pembaca, para ahli dan rekan sejawat sangat
diharapkan. Akhir kata semoga
sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................... 3
PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1.
2.2.
2.3.
2.3.
2.4.
BAB III............................................................................................................. 10
PENUTUP........................................................................................................ 10
3.1.
Simpulan........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah atau problem merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hampir
setiap hari orang dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang perlu dicari jalan
keluarnya. Masalah sering kali disebut orang sebagai kesulitan, hambatan, gangguan,
ketidak puasan atau kesenjangan. Ander Son (dalam Suharnan, 2005) mengemukakan
bahwa secara umum dan hampir semua ahli psikologi kognitif sepakat bahwa
masalah adalah suatu kesenjangan antara situasi sekarang dengan situasi yang akan
datang atau tujuan yang diinginkan.
Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi
dalam melakukan keputusan dalam menyelesaikan masalah. Maka dari itu, metode
pemecahan masalah harus dipilih sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
seseorang. Salah satunya adalah metode pemecahan masalah (problem solving). Jika
seseorang dihadapkan pada suatu masalah, melainkan juga belajar sesuatu yang baru.
Maka dari itu, problem solving memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin
ilmu.
Pemecahan masalah ini dihadapkan pada persoalan yang mendesak dan perlu
melakukan solusi dengan cara berfikir kritis. Pemecahan masalah merupakan proses
berfikir, belajar, mengingat serta menjawab atau merespon dalam bentuk pengambilan
keputusan. Jadi kemampuan menyelesaikan masalah dapat diartikan sebagai sebuah
kemampuan aktivitas kognitif dan kecakapan individu dalam menyelesaikan
permasalahan secara efektif yang meliputi usaha individu untuk memikirkan, memilih
dan mempertahankan alternatif jawaban kepada satu pemecahan atau solusi yang
ideal dengan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Pemecahan masalah ini merupakan salah satu cara untuk mencari atau
menemukan jalan yang menjembatani antara keadaan yang sedang dihadapi dengan
keadaan yang diinginkan (Hayes, dalam Suharnan, 2005). Jadi, ruang masalah
(problem solving) sebagai jurang atau kesenjangan sangat menentukan tingkat
kemudahan atau kesulitan pencarian masalah seseorang.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan problem solving dalam konseling?
2. Bagaimana tahapan problem solving dalam konseling ?
3. Bagaimana cara menumbuhkan problem solving skill dari peserta didik?
4. Apa saja kelebihan problem solving dalam mengatasi masalah?
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian problem solving dalam
konseling
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami tahapan problem solving dalam
konseling
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara menumbuhkan problem solving
skill dalam konseling
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
penyelesaian
masalah
problem solving
dengan
memberikan
penekanan
pada
sendiri. Pada
banyaknya, kemudian di analisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Solusi
dari permasalahn tersebut tidak mutlakk mepunyai satu jawaban yang benar artinya
peserta didik dituntut pula untuk belajar secara kritis.
Keterampilan pemecahan masalah dalam konseling adalah keterampilan untuk
membantu konseli memecahkan masalah dan memandu konseli mengeksplorasi
masalah. Pemecahan masalah adalah suatu alat, keahlian, dan suatu proses.
Pemecahan masalah sebagai alat yang membantu memecahkan masalah atau
3
2.2.
2.3.
sesungguhnya.
Problem
solvers
harus
menentukan
seputar
akibat
dan
menggambarkan langkah apa yang akan dipilih. Pertama problem solver harus
meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan. Tahap ini menuntut konseli untuk
menyusun info sebaik mungkin, meminimalisir bias terhadap apa yang dipilih.
2. Identifikasi Permasalahan
Problem solver
asosiasi dan
hubungan. Terdapat dua cara yakni fleksibel dan fluency. Fleksibel adalah
konstruksi dari keragaman solusi. Fluency adalah konstruksi dari banyaknya
solusi yang ditawarkan. Cara efektif lain adalah memecah permasalahan menjadi
bagian-bagian kecil, dimana bisa jadi lebih terorganisir dan akan lebih mudah
diselesaikan
3. Merancang Beberapa Alternatif Hipotesis
Hipotesis adalah bagian terpenting dalam menyeesaikan permasalahan. Studi
yang dilakukan oleh Chi, Gaser, dan farr (1989) menemukan bahwa fisikawan
profesional menentukan hubungan antara konsep dan delevop, refine, dan
simulasi multipel test dari hipotesis. Untuk membangun hipotesis problem solver
harus mengakses prior knowledge dan menggunakan pengetahuan baru (dari ahli
dan sumber lain) untuk menggeneralisasi ide dan mengidentifikasi solusi
potensial. Setelah menentukan solusi yang berpotensi, problem solver harus
menentukan pilihan.
4. Membuat Penilaian dan Keputusan mengenai Hipotesis yang akan digunakan.
Problem solver harus mempertimbangkan kembali karakter dari tujuan
problem solving mereka dalam rangka memastikan apakah penyelesaian mereka
5
Problem solver
bahwa
Scaffolding bisa juga jadi pilihan bagaimana menerapkan solusi yang dipilih.
5. Evaluasi dan Pengujian Solusi
Ketika mencoba efisiensi dari solusi, problem solver harus menganalisis dan
acces hasil dan menjelaskan mengapa solusi bekerja atau tidak. Jika solusi yang
dipilih tidak berhasil atau kurang, problem solver harus memilih alternatif lain
dengan mempertimbangkan apa yang sudah di lakukan dan mengulangi proses
hingga solusi ditemukan.
Adapun tahap-tahap metode problem solving beserta kemampuan yang
diperlukan dalam penyelesaian masalah menurut J.Dewey dalam bukunya W.Gulo
(2002:115) dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu :
Tahap Tahap
1. Merumuskan masalah
2. Menelaah masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Mengumpulkan
mengelompokkan
sebagai
bahan
data menyajikan
data
dalam
bentuk
hipotesis
5. Pembuktian hipotesis
menghitung
Ketrampilan mengambil keputusan dan
kesimpulan
6. Menentukan
penyelesaian
2.3.
problem solving
adalah
perubahan
kesulitannya
perilaku
dengan
pada
keterlibatan
konseli.
penuh
Pemecahan
dari
masalah
konselor.
dan
Pendekatan
yang
cukup
berarti
dalam
konseling
dan
psikoterapi.
2.4.
Namun, untuk memecahkan masalah membutuhkan alokasi waktu yang lebih panjang
dalam menyelesaikannya
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
1. Metode problem solving adalah suatu keadaan yang menghadapkan seseorang pada
persoalan
yang
harus
dipecahkan
10
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
pada
11