Dosen Pengampu:
Nurul Agustina S,Pd.
Disusunoleh:
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Anggraini selaku dosen
MataKuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial tidak lupa juga
berterimakasih kepada Ibu Nurul Agustina selaku asisten dosen yang
menggantikan Ibu Dwi Anggraini . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respons. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
dan konseling belajar adalah merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan via
wawancara konseling oleh konselor kepada peserta didik, atau suatu interaksi atara konselor
dan konseli secara face to face atau lainnya untuk membantu memahami, menganalisa dan
mengatasi masalah sehingga kemudian konseli dapat berkembang secara optimal.
Ada beberapa teknik layanan dalam bimbingan belajar yaitu teknik bimbingan dan
konseling.
a. Teknik Individual
Melalui teknik ini pembimbing menghadapi siswa yang bermasalah dan
memerlukan bimbingan. Suasana konseling dipengaruhi oleh pihak mana yang
memulai proses bimbingan. Dalam hubungan yang demikian, maka dapat dibedakan
beberapa teknik bimbingan individual sebagai berikut.
Directive Counseling
Teknik pelayanan bimbingan tertuju pada masalahnya, pembimbing yang
membuka jalan pemecahan masalah yang dihadapi siswa.
Non- Directive Counseling
Dengan prosedur ini pelayaanan bimbingan difokuskan pada anak yang
bermasalah. Adanya pelayanan bimbingan bukan pelayanan yang mengambil
inisiatif, tapi siswa sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri
apakah dia membutuhkan pertolongan dari pihak lain.
Eclective Counseling
Teknik ini lebih luwes jika dibandingkan dengan kedua teknik di atas. Melalui
eclective counseling pelayanan tidak dipusatkan pada pembimbing atau pada siswa,
tetapi masalah yang dihadapi itulah yang harus ditangani secara luwes, sehingga apa
yang digunakan setiap waktu dapat diubah kalau memang diperlukan.
a. Teknik kelompok
Teknik ini banyak digunakan dalam membantu memecahkan maslah-masalah yang
dihadapi oleh beberapa orang siswa. Teknik kelompok dapat juga digunakan untuk
membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang individu.
Home rim
Kegiatan bimbingan dilakukan oleh guru bersama siswa di dalam ruang kelas
di luar jam pelajaran. Kegiatan home room dapat dilakukan secara periodik,
misalnya seminggu sekali. Dalam kegiatan ini pembimbing dan siswa dapat lebih
dekat, seperti dalam situasi di rumah.
Karya wisata
Diskusi kelompok
diskusi kelompok sebaiknya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih
kurang terdiri dari 4 sampai 5 orang. Siswa yang telah tergabung dalam kelompok-
kelompok kecil itu mendiskusikan berbagai bentuk permasalahan termasuk di
dalamnya permasalahan belajar secara bersama.
Kegiatan bersama
Kegiatan bersama merupakan teknik bimbingan yang baik, karena dengan
melakukan kegiatan bersama mendorong anak saling membantu sehingga relasi
sosial positif dapat dikembangkan dengan baik.
2.3. Teori belajar.
Menghadapi tantangan global dalam dunia pendidikan abad 21 seorang pendidik harus
mampu menghadirkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
Pendidik harus memiliki kompetensi pedagogi yang matang dengan menguasai teori-teori
belajar. Beberapa teori belajar yang harus dikuasai oleh pendidik yakni teori belajar
behavioristik, kognitif, konstruktivistik, humanistis.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bimbingan dan konseling belajar adalah merupakan proses
pemberian bantuan yang dilakukan via wawancara konseling oleh konselor kepada peserta
didik, atau suatu interaksi atara konselor dan konseli secara face to face atau lainnya
untuk membantu memahami, menganalisa dan mengatasi masalah sehingga kemudian
konseli dapat berkembang secara optimal. Layanan bimbingan belajar adalah layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) untuk
mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar dengan
kecepatan dan kesulitan belajar, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
didalam layanan bimbingan belajar ada beberapa teknik layanan bimbingan belajar yaitu
teknik kelompok dan teknik individual. didalam teknik layanan bimbingan belajar tersebut
terdapat beberapa teori teori yang melandasai teknik layanan bimbingan dan konseling.
yaitu teori belajar humanistik, teori belajar behavior, teori belajar konstruktif dan teori
kognitif yang saling berkaitan.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.