Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KELOMPOK 7

JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DOSEN PENGAMPU : Dr.REZKI HARIKO, M.pd., Kons

NAMA ANGGOTA :

1. NAJIVA NASTIAR SWANDI (22180048)


2. ASYIFA MUTHIA AZ-ZAHRA (22180062)
3. INDAH FEBRIANI (22180068)
4. WINA JUWITA (22053048)
5. VALENSIA MARTA (22053045)
6. HAFIFAH HIDAYATUR RAHMI (22053077)
7. QORY ASTU KHUSTINA (22053101)

BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI PADNG

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang selalu


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul "Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling". Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Bimbingan
dan Konseling.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada


semua pihak terutama kepada Bapak Dr.REZKI HARIKO, M.pd., Kons Selaku dosen
pembimbing mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa apapun hasil karya manusia tidak akan pernah bisa
menandingi kesempurnaan Maha karya Allah SWT. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini,
sehingga bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis pribadi.

PADANG, 13 OKTOBER 2023


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan di Indonesia ini tidak hanya memprioritaskan perkembangan
aspek kognitif atau pengetahuan peserta didik, namun juga tetapi perkembangan
individu sebagai pribadi yang unik secara utuh. Oleh karena setiap satuan pendidikan
harus memberikan layanan yang dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa
secara optimal berupa bimbingan dan konseling. Pemahaman mengenai apa dan
bagaimana layanan bimbingan di sekolah mutlak diperlukan oleh pengawas. Hal ini
merupakan bagian dari kompetensi supervisi manajerial yang harus dilakukannya
terhadap setiap sekolah yang berada dalam lingkup binaannya. Pendidikan sebagai
salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap
proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling akan merupakan bantuan
individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan (developmental
task) dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas
perkembangan yang harus diselesaikanBerhasil tidaknya individu dalam
menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya
dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan
konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan
baik.

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yg


dapat membantu para siswa dlm proses perkembangannya. Pemahaman terhadap
masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang
mendasar bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Perlunya layanan
bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya dengan beberapa aspek
yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural, pedagogis, dan
psikologis. Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah
perkembangan sosial yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan
khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut mempengaruhi
sekolah sebagai lembaga pendidikan dan juga mempengaruhi siswa sebagai individu.
Latar belakang pedagogis berhubungan dengan masalah hakikat pendidikan sebagai
usaha mengembangkan kepribadian, dinamika dan perkembangan kepribadian, dan
hakikat peranan guru sebagai pendidik. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya
layanan pribadi para siswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal. Latar
belakang psikologis, berhubungan dengan hakikat siswa sebagai pribadi yang unik,
dinamik dan berkembang, dalam upaya mencapai perwujudan diri. Secara psikologis
setiap siswa memerlukan adanya layanan yang bertitik tolak dari kondisi keunikan
masing-masing. Ketiga hal di atas, menuntut adanya layanan bimbingan dan
konseling sebagai salah satu unsur dalam keseluruhan pendidikan di sekolah.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling.
2. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling.
3. Apa saja kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya
bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di
sekolah. Agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi prilakunya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan


di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang
optimal, sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu
kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling
mencakup banyak spek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika
layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja
(Soetjipto, 2004: 99). Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan
bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus
berangkat danberpijak dari suatu landasan yang kokoh yang didasarkan pada hasil-
hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas
dan kokoh diharapkan pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam
tataran teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa
dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan,
khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien).

Secara khusus layanan BK diarahkan untuk membantu siswa agar


berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif dan
berperilaku jujur. Jadi, jika guru BK dapat berperan sesuai fungsi ini, maka guru
tersebut sangat berkontribusi terhadap pembentukan karakter. Meskipun tentu saja
pembentukan karakter siswa bukan hanya tugas guru BK. Layanan BK ditujukan
pada 4 aspek perkembangan siswa, yaitu:

1. Aspek pribadi, layanan BK ditujukan agar siswa memiliki pemahaman


diri, rasa percaya diri, harga diri, rasa tanggung jawab dan mampu
membuat keputusan secara bijak.
2. Aspek sosial, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa
mengembangkan hubungan antarpribadi, menghormati orang lain dan
memiliki rasa tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
3. Aspek perkembangan karier, layanan BK ditujukan untuk membantu
siswa mengenal ciri-ciri berbagai pekerjaan dan profesi yang ada, serta
merencanakan karier berdasarkan minat dan kemampuannya.
4. Aspek pembelajaran, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa
agar menemukan cara belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi
belajar sesuai dengan kemampuan dasarnya.

Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam


pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta
memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta
didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan
konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu dipanggil saja",
melainkan untuk seluruh peserta didik Tujuan layanan bimbingan ialah agar siswa
dapat :

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta


kehidupan-nya di masa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta
didik secara optimal.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun
lingkungan kerja.
1.2 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep
bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan
tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan
semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatanpendukung. Para
ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru
yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum
dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah. Untuk lebih
jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling
yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.

1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun
yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik
dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan
memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
Kegiatan layanan orientasi terdapat beberapa materi yang harus
disampaikan kepada siswa. Materi yang dapatdiangkat melalui layanan orientasi ada
berbagai macam yaitu meliputi:
a) Pengenalan lingkungan dan fasilatas sekolah.
b) Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
c) Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan
meningkatkan hubungan sosial siswa.
d) Kurikulum dengan seluruh aspek-aspek.
e) Peranan kegiatan bimbingan karier.
f) Peranan pelayanan bimbingan konseling dalam membantu segala
jenis masalah dan kesulitan siswa.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi diri, sosial, belajar,
pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu
peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam
bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang
diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan
dan pemahaman.
3. Layanan Pembelajaran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan
ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya,
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan
segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk
pengembangan. Secara umum materi layanan penempatan dan penyaluran dapat
berupa :
a) penempatan kelas, program studi/jurusan, kegiatan ekstrakurikuler,
yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan,
kemampuan minat.
b) penempatan dan penyaluran dalam kelompok belajar dan
organisasi kesiswaan, serta kegiatan sosial sekolah.
c) membantu dan kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan
siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan
seleksi masuk perguruan tinggi.
d) menempatan dan menyalurkan siswa.

Anda mungkin juga menyukai