Anda di halaman 1dari 3

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap siklus 1 layanan
bimbingan klasikal dan siklus 2 layanan konseling individual. Silahkan ikuti langkah
berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan jurnal refleksi.
1. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi yang telah disediakan
2. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
3. Jurnal refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1 dan 1x
untuk siklus 2.

Format Refleksi :
Layanan Konseling Individual

Tempat Pelaksanaan SMAN 2 Tanjungpandan

Waktu Pelaksanaan Jumat, 26 Januari 2024

Nama Mahasiswa Yudi Apriyanto, S.Pd

Nama Guru Pamong Diena Kartika Yudha, S.Pd.

Nama Dosen Dr. Mujiyati, M.Pd.

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Layanan Bimbingan dan Konseling


(Apakah topik dan tujuan yang Anda pada siklus 1 dan siklus 2 ? Inovasi apakah yang Anda
lakukan? Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
Topik layanan : Merencanakan Program Studi di Perguruan Tinggi
Tujuan layanan : melalui konseling individual siswa/ konseli dapat mengatasi
permasalahan karir yang dialaminya, yakni mampu menyampaikan aspirasi karir
dengan memilih program studi yang diharapkanya. Biasanya layanan konseling yang
digunakanadalah konseling kognitif. Inovasi yang saya lakukan dalam memberikan
layanan konseling kali ini dengan menggunakan metode pendekatan konseling Gestalt.
Saya memilih metode kursi kosong ini karena teknik yang digunakan dalam konseling
sesuai/ cocok dengan permasalahan yang dialami oleh siswa berkaitan dengan
keterampilan konseli untuk mengkomunikasikan aspirasi karir yang dia harapkan
untuk disampaikan pada orang tuanya. Jika sebelumnya menggunakan konseling
kognitif yang cenderung mengintervensi untuk merubah pemikiran-pemikiran negatif
terkait keputusan yang dibuat secara rasional. Dengan menggunakan konseling gestalt
lebih efektif untuk membuat rencana aksi dan mensilmulasikan apa yang akan
dilakukan oleh konseli untuk memecahkan masalah yang dialami, sehingga siswa
mampu untuk melatih diri dan keberanianya membangun komunikasi dengan orang
tuanya.
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Layanan Bimbingan dan Konseling
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
1. Hal baik yang terjadi selama proses konseling gestalt yang saya lakukan adalah
sudah mengikuti tahapan-tahapan konseling secara runtut mulai dari tahapan
pembukaan, emahaman situasi, mengidentifikasi perasaan dan sensasi,
memperhatikan diri sendiri, menyadari pola-pola perilaku, mengungkapkan
diri, dan penutup
2. Bagi siswa konseling dengan menggunakan pendekatan gestalt lebih membuat
dia nyaman untuk mengunggapkan permasalahan yang dialami, memberikan
pengalaman untuk merencanakan dan mengkondisikan dirinya pada situasi
yang akan dihadapi dengan lawan bicaranya, merasa lebih percaya diri dan
memiliki gambaran situasi dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja
terjadi pada saat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
3. Konseling gestalt yang saya lakukan merupakan pendekatan yang tepat untuk
membantu mengatasi permasalahan siswa tentang mengkomunikasikan harapan
kelanjutan studi yang diinginkan kepada orang tua. Dengan teknik kursi kosong
efektif sekali untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapi.

III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi layanan bimbingan dan


konseling
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada layanan
bimbingan dan konseling? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)
Tantangan yang saya alami ketika memberikan layanan konseling individu adalah
pengkondisian lingkungan yang kurang memadai. Konseling dilakukan pada saat
situasi sekolah sedang dalam kegiatan yang ramai/bising sehingga proses konseling
kurang dapat berjalan kondusif. Situasi yang terjadi dalam kondisi sedang hujan
lebat, sehingga suara yang ditangkap kurang jelas sehingga mengganggu jalanya
konseling. Di sisi lain, keterampilan siswa dalam menggunakan teknik kursi kosong
yang direncanakan belum tentu bisa menerapkan teknik yang dipakai sesuai karakter
konseli.
IV. Solusi Pemecahan Masalah
(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi layanan bimbingan dan konseling? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa
dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Solusi atau pemecahan masalah yang dapat saya lakukan adalah perlu
mempertimbangkan setting/ kondisi yang sesuai dan nyaman untuk melakukan
layanan konseling individual. Selain itu memahami tahapan dan teknik konseling
juga perlu dipertajam, dengan mempelajari kembali dan mengasah keterampilan
bertanya dengan menggunakan struktur yang tepat sesuai dengan teknik konseling
gestalt. Selain itu, sebagai konselor juga perlu memahami dan mendalami konsep
tentang belajar efektif dan efisien dengan tepat, sebab tidak jarang konseli yang
dihadapi tidak dapat menemukan solusi permasalahan mereka sebab mereka juga
tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalahnya.
V. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi layanan bimbingan dan
konseling Anda berjalan lebih baik ke depannya?)
Rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan untuk menjadikan inovasi layanan
konseling yang lebih baik kedepanya adalah dengan mempelajari kembali dan
memperdalam pemahaman saya tentang konseling gestalt, membuat kata kunci dan
beberapa catatan pribadi tentang contoh/ bentuk kalimat yang mencerminkan teknik
konseling yang digunakan, menyempurnakan instrument penilaian dan hasil konseling,
serta membuat evaluasi dan refleksi terhadap layanan konseling yang saya berikan.
Selain itu, untuk mengukur/ menilai proses dan hasil konseling dapat juga dengan
pertanyaan berskala untuk mengetahui perkembangan pemahaman yang diperloleh
siswa sebelum dan sesudah sesi konseling.

Belitung, 29 Januari 2024


Dibuat oleh Disetujui oleh

(Yudi Apriyanto, S.Pd.) (Diena Kartika Yudha, S.Pd.)

Anda mungkin juga menyukai