Oleh :
KELOMPOK 8
1. Ni Kadek Adelia Candra Dewi (P07131121026)
2. Ni Kade Elina Susanti (P07131121031)
3. Ni Made Icha Yustianingsih
4. Ni Kadek Dini Anggreni
Halaman Cover
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan tidak luput dengan adanya hasil ataupun dampak dari sesuatu yang
telah dipelajari. Hasil yang ditunjukan nantinya akan ditujukan untuk kepentingan
banyak orang yang berujung pada salah satu tri darma mahasiswa yaitu
pengabdian masyarakat. Sebagai mahasiswa dengan jurusan Kesehatan dan
pangan, pastinya memiliki tujuan tersendiri untuk memberikan dampak baik dari
hasil pembelajaran selama sistem perkuliahan berlangsung. Salah satu dari bentuk
pengabdian yang diberikan adalah Pelayanan gizi. Pelayanan Gizi adalah upaya
dalam memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetik masyarakat,
kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan
evaluasi gizi, makanan dan dietetik untuk mencapai status kesehatan optimal
(Permenkes 2013). Keadaan gizi pasien akan sangat berpengaruh terhadap proses
penyembuhan penyakit, namun sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Salah satu bentuk pelayanan gizi yang
diberikan dapat berupa konseling gizi. Konseling Gizi adalah suatu bentuk
pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan
keluarga memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya dan permasanlah gizi
yang dihadapi (Persagi 2010). Konseling gizi dapat bertujuan untuk membantu
klien dalam upaya perubahan perilaku yang berkaitan dengan kebiasaan makan
sehingga dapat meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan klien.
PEMBAHASAN
Di bawah ini beberapa contoh kalimat terapeutik yang dapat digunakan dalam
berbagai kesempatan saat bertemu dengan klien/pasien.
Selain itu terdapat beberapa contoh kalimat yang bukan merupakan kalimat terapeutik
seperti :
1. Keterampilan Konseling
Jika sudah menguasai teknik-teknik dasar, maka peserta latihan akan mengikuti
kegiatan lanjutan yakni konseling makro (macrocounseling). Yaitu kegiatan
konseling simulatif dengan menggunakan multi teknik dalam upaya member bantuan
untuk kasus-kasus tertentu. Multi teknik artinya setiap respon konselor akan
mencakup dua atau lebih teknik konseling.
2. Tahap-Tahap Konseling
Tahap ini disebut juga Tahap Definisi Masalah, karena tujuannya adalah
supaya pembimbing bersama klien mampu mendefinisikan masalah klien yang
ditangkap/dipilih dari isu-isu atau pesan-pesan klien dalam dialog konseling itu.
Teknik-teknik konseling yang harus ada pada Tahap Awal konseling adalah:
(1) Attending
(2) Empati primer dan advance.
(3) Refleksi perasaan.
(4) Eksplorasi perasaan, eksporasi pengalaman, dan eksplorasi ide.
(5) Menangkap ide-ide/pesan-pesan utama.
(6) Bertanya terbuka.
(7) Mendefinisikan masalah bersama klien.
(8) Dorongan minimal (minimal encouragement).
Disebut juga Tahap Tindakan (action), tahap ini bertujuan agar klien mampu
menciptakan tindakan-tindakan positif seperti perubahan perilaku dan emosi, serta
perencanaan hidup masa depan yang positif telah dapat mengatasi masalahnya. Klien
akan mandiri, kreatif, dan produktif.Teknik-teknik konseling yang ada da diperlukan
pada tahap ini sebagian mencakup yang ada di Tahap Awal dan Pertengahan. Secara
spesifik adalah:
(1) Menyimpulkan.
(2) Memimpin
(3) Merencanakan.
(4) Mengevaluasi.
Disamping itu teknik-teknik di Tahap Awal dan Pertengahan tetap bisa digunakan.
Pada Tahap Akhir, teknik-teknik di Tahap Awal dan Tahap Pertengahan Tetap
Dapat Dipergunakan. Sebetulnya tidak mungkin disetiap tahap secara ketat
menggunakan teknik-teknik di tahap tersebut saja. Akan tetapi mungkin saja teknik-
teknik yang ada di Tahap Awal terpakai juga dan bahkan terus menerus digunakan
pada tahap yang lainnya.
Siswa: "Saya masih belum yakin bahwa saya dapat melaksanakan rencana ini dengan
baik, Akan tetapi saya akan berusaha sedapatnya.”
Konselor: “Saya memahami apa yang kamu pikirkan, namun saya menghargai
tekadmu untuk melaksanakan dengan baik. Kira-kira apa yang anda rasakan ganjalan
dalam rencana ini?” (Teknik-teknik empati, attending, bertanya terbuka, eksplorasi
ide (content).
Keterangan:
Perhatikan dengan seksama dialog dan teknik konseling setting lab dalam tabel
berikut ini yang telah dikelompokkan berdasarkan tahap-tahap konseling.