Disusun Oleh:
2023
A. Definisi
Menurut Walter & Pelter, 1992 (dalam Corey, 2013), solution focused brief counseling
(SFBC) merupakan sebuah model konseling yang menjelaskan bagaimana individu dapat
berubah dan mampu mencapai tujuannya dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya
yang dimiliki.
SFBC berfokus pada pencarian solusi untuk mengatasi masalah dan melakukan perubahan
supaya individu bisa menjadi pribadi yang berkembang. Seperti yang dikemukakan oleh de
Shazer, bahwa konseli memiliki kemampuan untuk berubah (Nugroho, Puspita &
Mulawarman, 2018).
Dalam konseling berfokus solusi ini, konseli dipandang sebagai ahli dalam menyelesaikan
masalah mereka sendiri. Dengan bantuan dan arahan konselor melalui serangkaian
pertanyaan, sehingga memunculkan kekuatan konseli dan pada akhirnya konseli dapat
menemukan solusi mereka sendiri (Kelly, Kim &Franklin, 2008:9).
Jadi dapat disimpulkan bahwa SFBC adalah sebuah pendekatan atau teori yang lebih
berfokus dalam penyelesaian sebuah masalah atau solusi daripada permasalahan tersebut dan
percaya bahwa seorang konseli bisa menyelesaikan permasalahan mereka sendiri sehingga
dapat menjadikan seorang individu menjadi pribadi yang berkembang.
B. Prinsip
Ada sejumlah prinsip yang dapat digunakan dalam terapi SFBC mengenai bagaimana konseli
harus mendekati masalah dan bagaimana melakukan konseling yang efektif (Palmer,
2011:559):
1. Jangan diperbaiki jika tidak rusak. SFBC menekankan bahwa individu memiliki
masalah, melainkan bukan individu adalah masalahnya. FSBC menghindari
pandangan bahwa konseli itu sakit atau rusak, melainkan justru mencari hal yang
sehat atau yang bisa berfungsi di dalam kehidupan mereka.
2. Perubahan kecil bisa mengakibatkan perubahan besar. Perubahan dianggap sebagai
suatu hal yang konstan dan tidak bisa dihindari. Berani mengambil langkah awal
untuk suatu perubahan adalah hal yang sangat penting, karena dengan hal itu, konseli
akan mendapat perubahan yang lebih dari titik awalnya. Dengan hal itu, konselor
dapat mendorong konseli untuk melakukan upaya agar mengalami perubahan yang
lebih besar.
3. Jika bisa berfungsi, terus lakukan. Terus dorong konseli untuk melakukan hal yang
telah bisa dilakukannya dan konseli terus melanjutkan perilaku baru sebelum ia
merasa yakin untuk bisa mempertahankannya. Apabila perilaku tersebut sudah
berfungsi, maka langkah selanjutnya adalah mempertahankan dan melanjutkan
tindakan tersebut.
4. Jika tidak berfungsi, jangan diteruskan. Dorong konseli untuk melakukan suatu
perilaku yang berbeda dari perilaku awal untuk menghindari suatu kegagalan.
5. Lakukan konseling sesederhana mungkin. Jika konselor menuntut untuk menemukan
penjelasan-penjelasan tersembunyi, seperti masalah yang telah lama terjadi, maka hal
tersebut akan menjadi hambatan dalam proses konseling.
Adapun prinsip dasar dari pendekatan terapi SFBC menurut Barry (1999:297), diantaranya
adalah:
C. Tujuan
Palmer menyebutkan bahwa ada beberapa tujuan dari konseling SFBC, yaitu:
1. Mengetahui dan mengarifi potensi dan kompetensi yang konseli miliki dalam
dirinya
2. Agar konseli dapat terlibat dalam solution talk dengan harapan nantinya
permasalahan konseli dapat membuahkan hasil
3. Saat dirinya memiliki masalah, konseli dapat mengenal pengecualian dirinya
4. Membimbing konseli agar ia mengetahui solusi untuk meningkatkan konsep
dirinya
5. Memberikan kontribusi kepada konseli agar konseli fokus pada hal-hal jelas
D. Teknik
Berikut adalah teknik-teknik pendekatan SFBC menurut Corey (2013:407):
1. Formula First Session Task (FFST) (Teknik Memberikan Tugas pada Sesi
Utama), Terapi ini merupakan suatu terapi yang memberikan pekerjaan rumah
kepada konseli pada awal konseling maupun disesi konseling selanjutnya.
Pada teknik ini maka konseli bisa mengemabangkan dan mencari solusi
dengan melakukan suatu pengamatan tentang tujuan kedepan yang ingin dia
capai. Seperti “kalau demikian besuk bererti kamu membuat jadwal belajar
sehingga belajarmu akan teratur ?” sebagai salah satu pacu agar bisa
meningkatkan belajarnya sehingga konsep dirinya juga meningkat.
2. Therapist Feedback to Clients ( Terapi Umpan Balik Untuk Konseli), Pada
saat memberikan suatu umpan balik maka terdapat tiga hal yang perlu
disampaikan, yaitu memberikan pujian, kalimat penjembatan untuk meberikan
tugas, dan menyarankan tugas, dengan memberikan umpan balik kepada
konseli bertujuan untuk memberikan merekan kesempatan melakukan lebih
banyak hal dan melakukan hal yang berbeda untuk meningkatkan
kemungkinan-kemungkinan untuk tercapainya tujuan mereka. Seperti “luar
biasa kamu bisa menemukan solusi utuk meningkatkan konsep diri
akademikmu dengan membuat peta target belajar, dengan demikian pertemua
selanjutnya kita bahas ya target belajarmu ?”
Ada juga teknik pendekatan SFBC yang dingkapkan oleh Kelly, Kim, dan Franklin
(2008:19) menjelaskan beberapa teknik yang bisa digunakan pada pendekatan SFBT,
sebagai berikut :
E. Tahapan
F. Strategi
Terapi pendekatan SFBC didasarkan pada serangkaian strategi yang didesain untuk
memungkinkan para konseli mengartikulasikan dan bertindak berdasarkan cakupan
solusi paling luas terhadap masalah mereka.
Fokus pada perubahan adalah suatu hal yang penting dalam konseling berfokus solusi.
Karena itu, konselor berfokus pada solusi berasumsi bahwa perubahan tersebut tidak
hanya bersifat mungkin,tetapi tidak dapat dihindari.
Pada awal sesi, konselor akan mengajak konseli untukmembicarakan hal-hal yang
tidak berkaitan dengan masalah maupunsolusi. Seperti, membicarakan aktivitas
keseharian konseli sebagai carauntuk memberikan penghargaan atau menghargai
kemampuan dankualitas positif yang ada pada diri konseli.
Barry, Kristen Lawton. 1999. Brief Interventions And Brief Therapies forSubstance Abuse.
USA: CDM Group.
Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.Bandung: PT. Refika
Aditama
Kelly, Michael S., Johnny S. Kim & Cynthia Franklin. 2008. Solution-Focused Brief Therapy
in Schools. New York : Oxford University Press.
Nugroho, Ahmad & Mulawarman. 2018. “Penerapan Solution Focused Brief Counseling
(SFBC) Untuk Meningkatkan Konsep Diri Akademik Siswa”, Jurnal Bikotetik, 2 (1). Doi:
325319937
Palmer, Stephen. 2011. Konseling dan Psikoterapi. Terjemahan oleh Haris.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.