Anda di halaman 1dari 18

SINGLE-SESSION COUNSELING:

Konsep & Aplikasinya di Sekolah


Mulawarman
Universitas Negeri Semarang
Link Materi

•bit.ly/materisemnasssc
Curriculum Vitae
Mulawarman, M.Pd., Ph.D
• Pendidikan:
• S1 & S2 BK (Universitas Negeri Malang/UM)
• S3 Educational (Counseling) Psychology (CCNU, China)
• Jabatan: Dosen BK FIP UNNES, Ka.Lab BK FIP(2016-now)
• Bidang keahlian: Educational Counseling, Brief counseling,
Cyber-psychology & Problematic internet use (PIU)
• Workhsop/Short-course:
• Basic REBT (Dr. D.J. Ellis, Malaysia)
• Emotion-Focused Therapy (PDSKJI, Cab. Malang)
• Psikoanalisis Dasar (PDSKJI, Cab. Malang)
• Play and Art Therapy in Counseling (APECA-UKSW)
• Penajaman Keterampilan Konseling UM Malang
• Konseling Posmodern & SFBT (UM & CCNU, China)
• Buku: (a) Psikologi Konseling: Suatu Pengantar Bagi Konselor
Pendidikan; (b) Konseling Ringkas Berfokus Solusi (SFBC):
Konsep, Riset & Prosedur
• Anggota Profesi: ABKIN; American School Counselor
Association (ASCA)
• E-mail: mulawarman@mail.unnes.ac.id
• Journal tracking: Google Scholar, Research gate
Realitas Penggunaan Pendekatan Konseling
di Seting Pendidikan (Sekolah)
• Secara umum para Guru BK/Konselor sekolah
mempelajari teori & pendekatan konseling yang
berorientasi jangka panjang (long-term) misalnya:
psikoanalisis, person-centered, gestalt dan perilaku,
REBT
• Asumsinya pendekatan-pendekatan tersebut fokus
pada eksplorasi masalah lebih mendalam dan konselor
memiliki banyak waktu untuk proses konseling
• Problem Guru BK/konselor (jenjang SD & Menengah)
jumlah sesi yang dapat dilaksanakan dengan konseli
(siswa) sering kali sangat terbatas karena besarnya
jumlah siswa yang diharapkan konselor layani.
Mari kita cermati & refleksikan
bersama, pendekatan maupun
tahapan konseling seperti apa
yang seringkali dilakukan oleh
guru BK/konselor di sekolah…
Fakta Penggunaan Pendekatan bersifat long-term
intervention pada Guru BK/Konselor Sekolah
• Pola umum tahapan konseling menggunakan pendekatan
jangka panjang oleh para konselor/Guru BK di Indonesia sbb:
Ekplorasi Tanya usaha yg
Rapport problem dilakukan
scr umum
Berhasil Cek hasil
Selesai/ Ekplorasi alternatif
Terminasi upaya lain (ada/tdk) ok/tdk
Tdk berhasil

SARAN/NASEHAT!
(spy cepat selesai masalahnya) Referensi: diolah dari berbagai sumber
Perlu ada strategi untuk
menjembatani problematik
dan kesenjangan yang ada
dilapangan dengan cara
yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan
secara ilmiah….

Konseling singkat
(Brief-counseling)
Apa itu Konseling Singkat (Brief-counseling)…
• Sebutan serupa “konseling berbatas waktu”, “konseling jangka
pendek”, (Feltham, 1997; Gladding, 2006 ; Corey, 2016;)
• Sebuah proses konseling yang diatur sedemikian rupa sehingga
problem yg ditangani memiliki tujuan perubahan spesifik dan
dalam jumlah sesi terbatas
• Istilah Singkat (Brief) bukan berarti pendeknya sesi konseling,
namun lebih pada pencapaian tujuan (spesifik) yang ingin dicapai
+ perilaku positif
• Umumnya dilakukan sekitar 10-20 sesi konseling. Riset terkini
adalah 4-8 sesi
• Asumsi intervensi: individu punya kemampuan utk meregulasi diri
dan menyelesaikan problemnya sendiri.
• Bersifat praktis, fokus pada hal urgen & spesifik, kolaboratif,
fleksibel dalam teknik, proses asesmen yg cepat, Mencari masa
“jeda” dimana ada kesempatan terjadi solusi
Tipe Strategi konseling berbasis Konseling Singkat
• Konseling Singkat Berfokus Solusi (SFBC/SFBT)
• Konseling Singkat Cognitive-Behavior (CBT)
• Konseling Singkat Psikodinamik
• Konseling Singkat Gestalt
• Konseling Singkat Adlerian
• Short-term Family therapy
• Wawancara Memotivasi (Motivational Intervieweing)
• Konseling Sesi Tunggal
Fakta empirik hasil konseling…
• Talmon (1990) “Lebih dari 58.6% klien memilih
untuk menyelesaikan terapi/konseling mereka dalam
sesi singkat (satu sesi), meskipun disediakan waktu
lebih banyak“.
• Littrell, Malia & Vanderwood (1995) konseling sesi
tunggal dgn waktu 40 menit terbukti efektif utk
beberapa kasus siswa (akademik, konflik teman
sebaya, prokrastinasi, stres)
• Young, Weir., & Reycroft (2012) menyatakan dalam
seting komunitas lebih dari 60% konseli hadir hanya
untuk 1-2 sesi konseling
Apa itu Single-Session Counseling (SSC)…
• Single-Session Counseling: pertemuan tunggal
tatap muka (face to face) antara
terapis/konselor dan konseli dengan tidak
menggunakan sesi awal (previous session)
ataupun sesi-sesi berikunya (subsequent
sessions) dalam satu tahun proses konseling
(Talmon, 1990).
• Setiap relasi yang dilakukan oleh konselor-
konseli dlm sesi konseling diperlakukan
seolah-olah adalah sesi (pertemuan) yang
terakhir, selain itu membantu konseli
mengokohkan “usaha/hal yg sedang/telah
efektif” dalam penyelesaian masalahnya.
Karakteristik Konselor dalam SSC
1. Konselor harus menjelaskan pada konseli terkait
dengan waktu konseling yang terbatas (1
sesi/pertemuan berlangsung ±45-60 menit)
2. Konselor perlu fokus pada satu persoalan utama
(pada waktu awal berikan informed consent &
kemungkinan referral bila kasus diluar kompetensi
konselor)
3. Konselor perlu jelas menyampaikan kontrak
konseling
4. Konselor tetap memperhatikan problem konseli
secara menyeluruh (meskipun memakai strategi
konseling singkat)
5. Konselor menjaga agar konseling terstruktur &
professional (konseling≠curhat, tapi curhat bisa
jadi bagian dari konseling)
Hal-hal yang bukan konsep SSC
1. Pendekatan spesifik/model yang berbeda
2. Fokus terus-menerus pada problem konseli
3. Membuat tujuan konseling secara umum (unspesific goal)
4. Memperbanyak waktu dalam pola non-direktif
5. Mengembangkan hubungan satu arah (konselor menganggap
dirinya ahli)
6. Hanya fokus pada kelemahan/kekurangan konseli
7. Telah membuat asumsi awal mengenai diri konseli
8. Terus-menerus “memborbardir”konseli dengan berbagai
pertanyaan (berikan waktu untuk berpikir)
9. Tidak menindak-lanjuti proses konseling (meskipun konseling
telah selesai)
10. metode treatmen yang “cepat selesai atau tuntas (a quick fix)
TAHAP-TAHAP SINGLE-SESSION COUNSELING
1. Mengembangkan hubungan kolaboratif
2. Merumuskan solusi & tujuan spesifik
3. Mengidentifikasi potensi internal & eksternal yg
mendukung solusi
4. Membangun komitmen perubahan spesifik dan
positif
5. Merumuskan rencana tindakan perubahan spesifik
dan positif
6. Memfasilitasi pengakhiran konseling yang
memandirikan
7. Memonitor perubahan perilaku spesifik dan positif
Contoh Merumuskan Tujuan Positif utk konseli
tujuan Negatif
• Ko’r : Tujuan apa yang ingin ananda capai hari ini?
• K’li : Saya ingin menghilangkan perasaan takut ketika berbicara di
depan umum
• Ko’r: Dan bila rasa takutmu hilang, lalu apa yang akan terjadi/apa
yang kamu rasakan?
• K’li: saya merasa tenang (tujuan positif)
• Ko’r: Saudara mengalami ketenangan, menurutmu seperti apa rasa
tenang itu, coba saudara gambarkan (merinci tujuan spesifik)
Keterampilan/Teknik spesifik berbasis SSC
• Keterampilan /Teknik pertanyaan evokatif,
mendengarkan aktif & pemahaman empatik
• Keterampilan/Teknik Mengali problem sebelum sesi
konseling (pre- session
• Keterampilan/teknik mengakses kemajuan
perubahan konseli(scalling)
• Keterampilan/Teknik mencari “pengecualian” dalam
problem konseli
• Keterampilan/teknik merumuskan rencana tindakan
dari alternatif solusi (pertanyaan mukjizat)
• Keterampilan/teknik memberikan balikan positif
Penutup
• Single-session counseling bukanlah suatu metode
treatmen yang “cepat selesai atau tuntas (a quick
fix)”, namun dirancang untuk secara lebih spesifik
pada capaian tujuan
• Memerlukan keterampilan konseling yang terlatih
agar dapat menggiring ke tujuan kecil/spesifik
namun bermakna
• Single-session counseling fokus pada sebuah
rencana intervensi sesi singkat (intervention short-
term) yang bertujuan tidak untuk secara tuntas
“menyembuhkan”, tetapi untuk mendampingi
konseli fokus pada apa yang dilakukannya secara
efektif dalam rangka pemecahan masalahnya.
18

Anda mungkin juga menyukai