NIM : 1704133
KELAS : PPB-B 2017
MATA KULIAH : Praktikum Konseling Individual
DOSEN : Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd.
Dr. Ipah Saripah, M.Pd.
SFBC dibangun atas dasar asumsi optimis bahwa setiap manusia adalah sehat
dan kompeten serta memiliki kemampuan dalam mengkonstruk solusi yang dapat
meningkatkan kualitas hidupnya dengan optimal. Asumsi pokok dalam SFBC ini
bahwa kita memiliki kemampuan dalam mengatasi tantangan hidup, walaupun
terkadang kita seringkali kehilangan arah atau kesadaran tentang kemampuan kita.
Tanpa memperhatikan apa yang dibentuk konseli ketika mereka memulai konseling.
Mereka percaya konseli yang kompeten dan tugas konselor bertujuan untuk
membantu konseli mengenali kompetensi yang mereka miliki. Esensi dari konseling
ini melibatkan konseli dalam membangun harapan dan optimis dengan membuat
ekspektasi positif dalam melakukan perubahan. SFBC adalah pendekatan non
patologis yang menekankan kompetensi daripada kekurangan, dan kekuatan dari pada
kelemahan. Model SFBC membutuhkan sikap filosofis dalam menerima konseli
dimana mereka dibantu dalam membuat solusi. O’Hanlon mendeskripsikan orientasi
positif: “mencari solusi dan meningkatkan kehidupan manusia dari fokus pada
bagianbagian patologi masalah dan perubahan menakjubkan dapat terjadi dengan
cepat”.
Pendekatan SFBC memiliki konsep dasar yang diajarkan oleh Steve de Shazer
dan Insoo Kim (dalam Nugroho & Mulawarman, 2018) konsep dasar SFBC yaitu (1)
if it is not broken, don’t fix it (jika tidak ada yang buruk, jangan perbaiki). (2) if
something is found to be working, do more of it (jika melakukan pekerjaan, lakukan
sesuatu yang lebih); (3) if something is found to not be working, do something
different (jika sesuatu tidak bekerja, lakukanlah hal yang berbeda); (4) small steps
can lead to big changes (langkah-langkah kecil bisa membawa suatu perubahan yang
besar); (5) the solution is not necessarily related to the problem (solusi yang tidak
selalu berhubungan dengan masalah); (6) the language for solution development is
different from language needed to describe a problem (bahasa untuk
mengembangakan solusi berbeda dengan bahasa untuk mengembangkan masalah).
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. (2013). Theory and Practice Counseling and Psychotherapy (9th
edition). Belmont, CA: Brooks/Cole.